Anda di halaman 1dari 9

Rapat Persiapan Usulan Calon

Penerima Kalpataru Tahun 2016

Definisi :
Kalpataru :
adalah penghargaan yang diberikan kepada
perorangan atau kelompok atas jasanya dalam
melestarikan lingkungan hidup di Indonesia,
menunjukan kepeloporan dan sumbangsih bagi
upaya-upaya pemeliharaan fungsi lingkungan
hidup, dimana usaha tersebut memberikan
dampak positif terhadap LH, sosial budaya, dan
sosial ekonomi.

Dasar Hukum :
Pasal 15 UUD 1945 : Presiden memberi
gelar, tanda jasa, tanda kehormatan, dll
Pasal 63 poin w UU No. 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan LH :
dalam upaya perlindungan dan pengelolaan
LH Pemerintah bertugas dan berwenang
memberikan penghargaan
Keputusan Menneg LH No. 88 Tahun 2002
tentang Penghargaan Kalpataru

Penghargaan Kalpataru diberikan Kepada


Individu atau kelompok masyarakat yang
menunjukkan kepeloporan dan
memberikan kontribusi dalam upaya
pemeliharaan fungsi lingkungan hidup
Penerima Penghargaan Kalpataru
diharapkan dapat menjadi pelopor dan
tauladan serta mensosialisasikannya pada
masyarakat luas.

Empat Kategori Penghargaan Kalpataru :


1. Perintis Lingkungan :
Diberikan kepada warga masyarakat
bukan PNS dan bukan pula tokoh dari
organisasi formal yang berhasil merintis
pengembangan dan melestarikan dungsi
lingkungan hidup.

2. Pengabdi Lingkungan :
Diberikan kepada petugas lapangan
dan/atau PNS yang mengabdikan diri dalam
usaha pelestarian LH
melampaui
tugas pokoknya dalam waktu cukup lama

3. Penyelamat Lingkungan
diberikan kepada kelompok
masyarakat yang telah melakukan upaya
pelestarian fungsi LH dan pencegahan
terhadap kerusakan LH
4. Pembina Lingkungan
Diberikan kepada pejabat, pimpinan orsospol
dan keagamaan, pengusaha, peneliti/dosen,
publik figus atau tokoh masyarakat yang
berhasil melestarikan fungsi LH dan
mempunyai pengaruh
dan prakarsa untuk
membangkitkan kesadaran lingkungan.

Kegiatan yang diusulkan dalam penerima calon


kalpataru adalah kegiatan yang sekurang-kurangnya
telah berlangsung selama 5 tahun

Jenis kegiatan yang disulkan


Kegitan yang terkait dengan upaya pencegahan, penanggulangan
dan pemulihan kerusakan lingkungan terutama dalam upaya :

Pelestarian air,
Keaneka ragaman hayati,
Pertanian ramah lingkungan,
Kesehatan Lingkungan,
pemberdayaan masyarakat,
pemenuhan pangan,
peningkatan ekonomi masyarakat,
Peningkatan sosial budaya masyarakat.

Upaya penanggulangan yaitu :


Upaya kreatif untuk penyelesaian persoalan lingkungan
yang sedang terjadi.
Contoh : Menindak pelaku perusakan dan pencemaran
lingkungan, menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran
yang berdampak lingkungan, dll

Upaya pemulihan lingkungan yaitu :


Upaya yang dilakukan untuk mengembalikan fungsi
lingkungan yang telah rusak
Contoh : Memulihkan debit dan mutu air dengan
merehabilitasi hutan sekitar sumber mata air, melakukan
pencangkokan dan tranplantasi terumbu karang, dll

Upaya pencenggahan yaitu :


Upaya preventif yang dilakukan sebelum terjadi
kerusakan lingkungan
Contoh : Penambangan tanpa izin, perambahan
hutan, dll

Anda mungkin juga menyukai