Anda di halaman 1dari 3

TIPS JAMAAH HAJI 2017

JEMAAH haji Indonesia mulai tiba di Madinah Arab Saudi. Kedatangan mereka disambut suhu
ekstrim musim panas.

Hembusan angin kering dan debu berterbangan menemani udara panas yang berkisar lebih dari
45 derajat celcius. Kondisi ini langsung dirasakan jemaah setibanya di Bandara Amir Muhammad
bin Abdul Aziz (AMMA) Madinah, saat mereka keluar dari pintu pesawat.

Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri bagi para jemaah dan Panitia Penyelenggara Haji
Indonesia (PPIH) Arab Saudi.

Lantas bagaimana tetap sehat di suhu ekstrim ini? Kasi Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI)
Daker Madinah Ika Nurfarida Sholeh menjelaskan, bahwa untuk menghindari kemungkinan
terburuk, jamaah harus meminimalisir kegiatan di luar ruangan.

“Ini dilakukan agar kondisi tetap fit saat puncak ibadah haji. Karena suhu di Kota Madinah
sedang panas, sekitar 40 – 50 derajat celcius jika menjelang siang hari,” ujarnya di Madinah,
Jumat (28/07).

Jemaah juga diimbau perbanyak minum air putih agar tidak mengalami dehidrasi. Selain itu,
mereka juga harus memakai masker yang telah dibasahi karena kelembapan udara di Kota
Madinah sangat kering dan rendah. Jika tidak kuat, maka akan membuat hidung berdarah.

“Yang paling ringan kulit kering dan bibir pecah-pecah. Sedang yang paling berat heat stroke
yang dapat berakibat penurunan kesadaran hingga kematian,” kata Ika Nurfarida Sholeh di sela
mengurus kedatangan jemaah kloter pertama di bandara AMAA Madinah.

Untuk mengantisipasi serangan penyakit akibat suhu tinggi, Ika memberikan sejumlah langkah
pencegahan sebagai berikut:

1. Meski tak terasa haus harus banyak minum, 300 cc/jam (segelas), tanpa menunggu haus.
“Tidak mengapa meski harus sering ke kamar kecil,” katanya.

2. Memakai pelindung: payung, topi, alas kaki, kacamata hitam, berteduh, masker basah, tabir
surya.

3. Hindari aktivitas fisik yang berlebihan terutama di luar gedung.

4. Menyemprot wajah dan bagian tubuh yang terpapar sinar matahari. (kemenag)
Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek mengimbau kepada jemaah haji asal Indonesia agar tidak berfoto
bersama hewan unta saat berada di Arab Saudi. Bahkan, Nila pun meminta jemaah haji menjauhi hewan-
hewan lain yang ada di sana.

Nila mengutarakan hal tersebut saat memberi sambutan di acara pelepasan jemaah haji kloter pertama
di Asrama Haji, Jakarta Timur, Jumat (28/7).

"Jangan selfie sama unta. Selfie saja dengan yang jauh lebih cantik," kata Nila.

Nila mengingatkan, tidak ada yang bisa menjamin hewan-hewan di Arab Saudi terbebas dari penyakit.
Khususnya unta yang dinilainya dapat menularkan penyakit ke manusia. Dia tidak ingin penyakit-penyakit
itu sampai ke Indonesia dan memberi dampak buruk di tanah air secara meluas.

"Kita juga tidak ingin virus ini kebawa ke Indonesia," tutur Nila.

Di samping menghindari hewan-hewan, Nila juga menyarankan kepada jemaah haji untuk menjaga
kebersihan saat beraktivitas di luar ruangan.

Menurutnya, tidak menutup kemungkinan jemaah tertular penyakit yang diidap jemaah haji dari negara
lain.

Nila mengatakan saat ini wabah penyakit kolera sedang banyak diidap warga negara Yaman. Mengenai
hal itu, Nila bukan tidak ingin jemaah haji berkomunikasi dengan jemaah asal Yaman, melainkan menjaga
kebersihan setelah melakukan kontak fisik.

"Akibat dari kontaminasi, bakteri bisa sebabkan kita diare. Betul-betul jaga kebersihan, cuci tangan,
istirahat juga," kata Nila.

Nila lalu meminta jemaah haji agar lekas melapor kepada petugas kloter jika terjadi hal-hal yang kurang
mengenakkan.

Pelindung kepala juga dinilai perlu dipakai bilamana tidak kuat dengan suhu di Arab Saudi yang
cenderung lebih panas daripada di Indonesia. Menurutnya, jemaah haji asal Indonesia tidak perlu
memaksakan diri tidak memakai payung apabila memang tidak kuat dengan pancaran sinar matahari
saat menjalankan ibadah.

"Jika beraktifitas di luar ruangan, gunakan masker, payung, dan rajin minum," ujar Nila.
Jemaah haji kloter pertama telah diberangkatkan pada Jumat (28/7) pagi. Pada acara pelepasan kloter
pertama, hadir pula Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, dan anggota DPR Komisi VII, Ali Taher.

Ada pun jumlah jemaah haji asal Indonesia yakni 221 ribu yang terbagi ke dalam kuota haji regular 204
ribu serta 17 ribu kuota haji khusus.
Semua jemaah haji berangkat dari sembilan embarkasi, antara lain Embarkasi Aceh, Medan, Padang,
Jakarta, Solo, Banjarmasin, Balikpapan, Lombok, dan Makassar.

https://m.cnnindonesia.com/nasional/20170728073438-20-230878/menteri-nila-ingatkan-jemaah-haji-
jangan-selfie-dengan-unta/

penistaan onta
serangggg.........

Anda mungkin juga menyukai