Anda di halaman 1dari 61

LAPORAN

KEGIATAN SEKOLAH MODEL ADIWIYATA


KABUPATEN
PEMERINTAH LUMAJANG
KABUPATEN LUMAJANG
TAHUN 2018
DINAS LINGKUNGAN HIDUP
JALAN LANGSEP NO. 13 TELP. (0334) 888358
LUMAJANG
I. LATAR BELAKANG

Kalpataru adalah penghargaan yang diberikan kepada perorangan atau


kelompok atas jasanya dalam melestarikan lingkungan hidup di indonesia.
Kalpataru sendiri berasal dari bahasa sanskerta ‘ kalpataru‘ atau ‘kalpawreksa‘
yang mempunyai arti ‘pohon kehidupan’. Gambar kalpataru ini terpahat di
Candi Mendut dan Prambanan. Relief kalpataru mencerminkan tatanan
lingkungan yang serasi, selaras dan seimbang. Melambangkan hutan, tanah,
air, udara, dan makhluk hidup.
Sejarah Penghargaan Kalpataru ditujukan untuk para
pahlawan lingkungan hidup telah dilaksanakan pada tahun 1980. Pada saat itu
pemerintah memberikan penghargaan kepada delapan organisasi dan
kelompok masyarakat atas jasa-jasanya pada usaha pelestarian lingkungan.
Penghargaan yang diberikan hanya berupa plakat yang di tengahnya tertera
tulisan “Hadiah Lingkungan” dan “Tahun 1980”

Menjaga lingkungan hidup tidaklah mudah. Butuh kepedulian yang tinggi dan
usaha keras tak kenal lelah. Tidak hanya menghadapi kerasnya alam tetapi
juga sikap dan tingkah laku masyarakat yang tidak seiring sejalan untuk
menjaga kelestariannya. Masyarakat tidak cukup hanya diberi nasehat
ataupun larangan secara halus maupun ancaman berupa hukuman jika berani
melakukan pengrusakan terhadap alam sekitarnya, tetapi lebih dari itu,
kepedulian mereka akan tumbuh jika mereka ditunjukkan secara nyata betapa
besar manfaat alam dan lingkungan yang terjaga tersebut terhadap
kesehidupan mereka.
            Pemerintah tidak akan mampu berjuang sendiri mengatasi hal
tersebut. Mereka membutuhkan bantuan dari masyarakat baik pribadi maupun
kelompok untuk melaksanakan program tersebut. Beberapa individu maupun
kelompok akhirnya muncul di garis depan penyelamatan lingkungan hidup
untuk meredam kerusakan lingkungan agar tidak semakin parah atau bahkan
mencoba mengembalikannya lagi seperti semula. Mereka berjuang tulus tanpa
memohon imbalan apapun. Semua demi kebaikan bersama.
            Untuk mengapresiasi karya besar para pahlawan lingkungan tersebut,
pemerintah Indonesia memberikan penghargaan kalpataru yang diberikan
setiap tahun oleh Presiden dan menjadi bagian dari acara perayaan Hari
Lingkungan Hidup Sedunia. Kalpataru adalah penghargaan yang
dipersembahkan kepada perorangan atau kelompok atas jasanya dalam
melestarikan lingkungan hidup di negeri kita yang tercinta ini. Nama Kalpataru
diambil dari bahasa sansekerta yang berarti pohon kehidupan
atau Kalpavriksha.
            Penghargaan Kalpataru dimulai pada tahun 1980 dengan
diberikannya  penghargaan lingkungan hidup secara nasional berupa plakat
yang bertuliskan “Hadiah Lingkungan” kepada beberapa lembaga maupun
masyarakat. Mereka yang menerima penghargaan tersebut adalah LP3ES
(Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial) dari
Jakarta, Pondok Pesantren Cipasung Tasikmalaya,  Badan Sosial Maumere,
Flores,  Dian Desa Yogyakarta,  Masyarakat Kepuharjo Kecamatan
Cangkringan Sleman, Yogyakarta serta Masyarakat Desa Wonolelo, Kecamatan
Sawangan, Kabupaten Magelang.

II. KALPATARU MEMILIKI KATAGORI :


Kalpataru memiliki 4 kategori penghargaan, yaitu:
1. Perintis Lingkungan, diberikan kepada warga masyarakat, bukan
pegawai negeri dan bukan pula tokoh dari organisasi formal, yang berhasil
merintis pengembangan dan melestarikan fungsi lingkungan hidup secara
menonjol luar biasa dan merupakan kegiatan baru sama sekali bagi daerah
atau kawasan yang bersangkutan.
2. Pengabdi Lingkungan, diberikan kepada petugas lapangan (Penyuluh
Lapangan Penghijauan, Petugas Penyuluh Lapangan, Petugas Lapangan
Kesehatan, Jagawana, Penjaga Pintu Air, dll) dan atau pegawai negeri
(termasuk PNS, TNI, Polri, PPLH, PPNS, guru) yang mengabdikan diri dalam
usaha pelestarian fungsi lingkungan hidup yang jauh melampaui kewajiban
dan tugas pokoknya serta berlangsung cukup lama.
3. Penyelamat Lingkungan, diberikan kepada kelompok masyarakat, baik
informal (kelompok masyarakat adat, kelompok tani, kelompok masyarakat
desa, komunitas adat, rukun warga, paguyuban, karangtaruna, dll) maupun
formal (lembaga swadaya masyarakat, badan usaha, lembaga penelitian,
lembaga pendidikan, koperasi, asosiasi profesi, organisasi kepemudaan,
dan lain-lain) yang berhasil melakukan upaya-upaya pelestarian fungsi
lingkungan hidup atau pencegahan kerusakan dan pencemaran
(penyelamatan) lingkungan hidup.
4. Pembina Lingkungan, diberikan kepada pejabat, pengusaha, peneliti,
atau tokoh masyarakat yang berhasil dan punya prakarsa untuk
melestarikan fungsi lingkungan hidup dan memebri pengaruh untuk
membangkitkan kesadaran lingkungan serta peran masyarakat guna
melestarikan fungsi lingkungan hidup, dan atau berhasil menemukan
teknologi baru yang ramah lingkungan, seperti pejabat, pendidik,
budayawan, seniman, wartawan, peneliti, pengusaha, manager, tokoh
lembaga swadaya masyakat, tokoh agama, dan lain-lain.

III. TAHAP PENILAIAN KALPATARU


Pemerintah kabupaten lumajang dan Provinsi Jawa Timur akan
memberikan penghargaan bagi Pelestari Lingkungan yang ditetapkan sebagai
Penerima Penghargaan Kalpataru. Adapun Tahap Penetapan Penilaian
Kalpataru sebagai berikut :
a. TAHAP PENILAIAN
(1) Penilaian di Tingkat Kabupaten/Kota
 Penjaringan
 Kategori Penerima Penghargaan Kalpataru
(2) Penilaian di Tingkat Provinsi
 Penjaringan di Tingkat Kabupaten
 Kategori Desa/Kelurahan Pratama, Madya, Mandiri

b. LINGKUP PENILAIAN :
 Penilaian Administrasi (pembukuan/data)
 Penilaian Aspek Teknis (implementasi lapangan)
IV. DASAR KEGIATAN :

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950, tentang Pembentukan


Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun
1965;
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, tentang Pemerintahan
Daerah sebagaimana telah diubah kedua kalinya dengan Undang –
Undang Nomor 12 Tahun 2008;
3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004, tentang Perimbangan
Keuangan Antara pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
4. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008, tentang Pengelolaan
sampah;
5. Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Penglolaan Lingkungan Hidup;
6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011, tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan ;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005, tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005, tentang Desa;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi dan Pemerintahan daerah Kabupaten/Kota;
11. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 69 Tahun 2011 tentang
Program Jawa Timur menuju Provinsi Hijau (Go Green Province)
12. Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 07 Tahun 2007
tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah;
13. Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 05 Tahun 2008
tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kelurahan;
14. Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 43 Tahun 2007
tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Lumajang;
15. Peraturan MenLHK No. 60 NOMOR: P. 60/Menlhk-Setjen/2015
tentang Peran Masyarakat dan Pelaku usaha dalam Perlindungan dan
Pengelolaan LH dan Kehutanan
V. TUJUAN DAN HARAPAN KEGIATAN :

Tujuan Kegiatan :
 Bentuk mengapresiasi karya besar para pahlawan lingkungan,
pemerintah Indonesia memberikan penghargaan kalpataru yang
diberikan setiap tahun oleh Presiden dan menjadi bagian dari acara
perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Kalpataru adalah
penghargaan yang dipersembahkan kepada perorangan atau kelompok
atas jasanya dalam melestarikan lingkungan hidup di negeri kita yang
tercinta ini. Nama Kalpataru diambil dari bahasa sansekerta yang berarti
pohon kehidupan atau Kalpavriksha.
Harapan Kegiatan :
• Sebagai Teladan sehingga mampu menginspirasi dan memberi contoh
kepada masyarakat tentang Pelestarian Lingkungan,
• Sebagai Penghargaan kepada kelompok atau perorangan yang
mendedikasikan terhadap Pelestarian Lingkungan,

VI. USULAN PELAKSANAAN KEGIATAN KALPATARU 2018


a. Pengusulan kepada seluruh Kecamatan se Kabupaten Lumajang Dalam
Pelaksanaan Kegiatan Kalpataru Tahun 2018 dilaksanakan mulai ,
meliputi :
 Usulan dari Kecamatan tentang Usulan Penerima Penghargaan Kalpataru
se Kabupaten Lumajang dilaksanakan pada bulan Oktober sesuai
Katagori meliputi Penyelamat,Pembina dan Perintis ;
 Penjaringan dan Verifikasi lapang Bulan Januari 2018 ;
 Penetapan Penerima Penghagaan Kalpataru Tingkat Kabupaten
Lumajang Bulan Februari 2018 ;
b. Pengusulan Pelestari Fungsi Lingkungan (KALPATARU) Tingkat Provinsi Jawa
Timur sesuai katagori yaitu Katagori Penyelamat, dan Pembina dan Perintis
pada bulan Februari 2018 sesuai surat dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi
Jawa Timur, Meliputi :
 Penyerahan Profil Pelestari Fungsi Lingkungan sesuai Katagori Bulan
Februari 2018
 Penetapan Pelestari Fungsi Lingkungan Tingkat Provinsi Jawa Timur
Bulan Mei – Juli 2018
c. Pengusulan KALPATARU Tingkat Nasional dengan menyerahkan Profil Ke
KLHK dengan persetujuan Dinas Provinsi Jawa Timur

VII. USULAN PENERIMA PENGHARGAAN KALPATARU KABUPATEN


LUMAJANG TAHUN 2018 TINGKAT PROVINSI JAWA TIMUR

a. Usulan Penerima Penghargaan Fungsi Lingkungan Hidup Tahun 2018


Kabupaten Lumajang Tingkat Provinsi Jawa Timur adalah
1. Katagori Penyelamat Lingkungan
 Kelompok Pelestari Lingkungan “ Bumi Citra Hijau”,Kelurahan
Citrodiwangsan Kecamatan Lumajang.
2. Katagori Perintis Lingkungan
 H. M Alwi Desa Kandangan Kecamatan Senduro

b. Usulan Penerima Penghargaan Kalpataru Tingkat Nasional


1. Katagori Pembina Lingkungan
 Atas Nama Suhariyono Desa Oro-oro Ombo Kecamatan
Pronojiwo.
2. Katagori Pembina Lingkungan
 Atas Nama Winardi Kecamatan Lumajang
SEKOLAH MTsN LUMAJANG sebagai
Sekolah Model Adiwiyata

Sekolah MTsN Lumajang

Pemaparan Biopori/Sumur
resapan
Adanya stand yang berisikan motivasi tentang pentingnya
menjaga bumi dengan menjaga lingkungan dimanapun kita
berada agar tetap lestari.

Pemaparan tentang saluran Biopori


Meletakkan Vegetasi sebagai bentuk peduli lingkungan
sekolah.

Pengenalan Vegetasi sebagai pengetahuan tentang


macam-macam tumbuhan.
Tempat sampah di setiap kelas.
Adanya

Pemilahan sampah plastik.


Mesin Pengolah sampah

Pemaparan tentang sistim Peminjaman Buku,


pengembalian buku, juga sanki tegas apabila
menghilangkan buku Perpustakan
Bagan Sistim Peminjaman Perpustakaan.

Lapangan MTsN Lumajang


Adanya stand Bibit.

Sekolah MTsN Lumajang kedatangan Tamu yakni Tim


Verifikasi Lapangan dari Provinsi Kabupaten Lumajang.
Sambutan hangat siswa siswi MTsN Lumajang
Modern/Tradisional

Sambutan Untuk Tim Verifikasi Lapangan Provinsi Jawa


Timur.beserta Pembina Adiwiyata dari Dinas Libgkungan
Tim Verifikasi melakukan survey, tentang pengolaan
sampah.

Siswa siswi Pokja (Kelompok kerja) menjelaskan tentang


Praktik Kinerja
Modern/Tradisional

Tim Verifikasi menverifikasi tentang Vegetasi.


Modern/Tradisional
Siswi menjelaskan tentang ...
Modern/Tradisional

Tanya jawab tentang ... sebagai ilmu pengetahuan.


Modern/Tradisional
Tim Verifikasi menambahkan ilmu pengetahuan tentang Biopori
Modern/Tradisional

Pemaparan perlunya di bangun stand mading.


Modern/Tradisional
Adanya Laboraturium untuk menguji segala bentuk makanan yang
di jual di kantin sekolah.

Pemaparan pentingnya mengetahui kandungan


makanan apa yang kita makan.
sistim UKS sekolah MTsN Lumajang.
Tanya jawab tanaman anggrek gantung.

Pengecekan daftar hadir UKS sekolah MTsN Lumajang.


Penggunaan kompos untuk tanaman.
Modern/Tradisional

Pembuatan fermentasi ...


Modern/Tradisional
Pembuatan fermentasi ...
Modern/Tradisional

Survey Stand bibit.


Modern/Tradisional
Memberikan saran untuk perawatan dan kekurangan
yang ada di stand bibit.
Pemaparan Penambahan wawasan Tim Verifikasi tentang kondisi
Lingkungan masa kini.

Dokumentasi Tim Veryfikasi Prov Jatim bersama


Guru MTsN Lumajang dan Pembina dari Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Lumajang.
SEKOLAH SMPN 1 TEKUNG LUMAJANG sebagai
Sekolah Model Adiwiyata

Tim Verifikasi lapangan Provinsi Jawa Timur


disambut hangat oleh Guru SMPN 1 Tekung Lumajang.

Siswa siswi pun ikut menyambut hangat para Tim


Verifikasi.
Para guru pun ikut menyambut kedatangan Tim dan
Pembina dari Dinas Lingkungan Hidup
Modern/Tradisional

Di setiap sekolah, di bentuk sebuah organisasi yang di beri nama


Kelompok kerja yang lebih di kenal dengan sebutan (Pokja).
Pokja pemanfaatan buah markisa, dijadikan
sebagai minuman dan sirup

Pokja Keamanan kelas


Kantin SMPN 1 Tekung

Pengecekan daftar hadir UKS dan obat-obatan apakah aman


untuk di konsumsi padaa siswa siswi SMPN 1 Tekung.
Pengecekan buku keuangan Koperasi sekolah. Dan
kelengkapan barang yang ada d koperasi.

Adanya stan bibit macam-macam tanaman


Tim Verifikasi memberikan saran untuk
memberikan penambahan untuk tanaman.

Memberikan wawasan lebih untuk para


siswa siswi SMPN 1 Tekung
Memberikan pemaparan terhadap Tim
Verifikasi.

Selanjutnya, melihat tanaman buah markisa


Tanaman markisa yang telah berumur cukup lama
dan mnjadi primadona SMPN 1 Tekung.

Pemaparan Pokja tentang Tanaman Markisa.


Mading yang rutin up-to-date tentang
karya siswa siswi SPN 1 Tekung

Memberikan penambahan
kekurangan yang ada di perpustakaan.
Tanaman budidaya Anggrek

Budidaya tanaman Anggrek sebagai


bentuk usaha memperindah lingkungan
sekolah.
Evaluasi tentang Kurikulum sekolah.

Pemanfaatan barang bekas menjadi nilai seni.


Hidroponik / Tabulampot

Penghijauan
Pengurus RW. 12 Kampung Kelor Kel. Citrodiwangsan
Pengurus Kelompok Warga Peduli Lingkungan RW.12

Daftar Nama dan Daftar Hadir Anggota dengan Tanda


Struktur Organisasi
Tangan

Struktur Organisasi
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah

Aturan dan Kesepakatan Tertulis


Anggota
Pembentukan Pokja Kelurahan Sehat untuk Mendukung terciptanya PHBS di
Kelurahan Citrodiwangsan Khususnya RW. 12 mulai Tahun 2012 sampai sekarang

Pembentukan Kelompok Pelestari Lingkungan “BUMI CITRA HIJAU” Kelurahan


Citrodiwangsan untuk Mendukung terwujudnya lingkungan yang indah, asri dan nyaman
bagi warga Citrodiwangsan Khususnya RW. 12 mulai Tahun 2012 sampai sekarang
Kompetisi Lingkungan “Lomba Desa Berseri Tingkat RW Kelurahan Citrodiwangsan”
Mendukung terwujudnya lingkungan berseri dan Pendukung lomba Berseri Provinsi Tahun
2016.

Kebijakan Larangan Buang Sampai dan BAB di Sungai untuk Mendukung


terwujudnya lingkungan bersih, indah, asri, nyaman dan sehat bagi warga
Citrodiwangsan Khususnya RW. 12 mulai Tahun 2016 sampai sekarang.
Kompetisi Lingkungan “Lomba Desa Berseri Tingkat RW Kelurahan Citrodiwangsan”
Mendukung terwujudnya lingkungan berseri dan Pendukung lomba Berseri Provinsi
Tahun 2017.

Kebijakan “Gerakan 1000 (Seribu) Biopori” dalam mendukung program Kelurahan


Berseri dan Kampung Iklim di Kelurahan Citrodiwangsan khususnya lingkungan RW.
12 pada tahun 2017
Kebijakan “Gerakan Pungut Sampah” dalam mendukung program Kelurahan Berseri
dan Kampung Iklim di Kelurahan Citrodiwangsan khususnya lingkungan RW. 12
pada tahun 2017.

Kebijakan “Gerakan 10.000 (Sepuluh Ribu) Tanaman” dalam mendukung program


Kelurahan Berseri dan Kampung Iklim di Kelurahan Citrodiwangsan khususnya
lingkungan RW. 12 pada tahun 2018.
Pembentukan Tim Pembina Desa/Kelurahan Berseri sebagai Pendukung Program
Berseri dan Kampung Iklim di Kabupaten Lumajang.

Penetapan Desa/Kelurahan Berseri sebagai Salah Satu Pengakuan Penghargaan Bagi


Lingkungan yang sudah Memperbaiki Lingkungannya menjadi Lingkungan yang Berseri
dan Siap Terhadap Perubahan Iklim di Kabupaten Lumajang Khususnya Kelurahan
Citrodiwangsan yang ditetapkan sebagai Kelurahan Berseri Kategori Mandiri salah
satunya didalamnya diwakili oleh RW. 12 Kampung Kelor.
Pembukuan Keuangan Pengurus dan Lingkungan
JIMPITAN

DESA KANDANGAN KEC. SENDURO


“HJ. ALWI”
KATAGORI PERINTIS LINGKUNGAN

Sumber mata air yang ada di Desa Kandangan Kec.


Senduro yang dinamakan “Dongky”
Terdapat banyak Sumber Mata Air
terusan dari Sumber mata air “Dongky”

Adapun Sumber mata air yang lain


yang di sebut Sumber mata air
“Blandong”
Aliran Sumber Mata Air “Blandong” di Desa Kandangan

Verifikasi Data Lapangan di Kandangan dengan


“HJ. M. ALWI”
DESA ORO ORO OMBO
“SUHARIYONO, S.A.P”
KATAGORI PEMBINA LINGKUNGAN

Lokasi Pembibitan Anggrek di Desa Oro oro Omboo


Pemanenan Air hujan
Lubang Penampung Air dan Penampung Air Hujan (PAH)

Embung
Peresapan Air
Biopori/Rorak/Resapan

Bangunan Terjunan Air (BTA)

Saluran Pengelolaan Air (SPA)


Perlindungan Mata Air
Pembuatan Struktur Perlindungan Air

Penanaman Vegetasi di Sekitar Lokasi Mata Air

Pembuatan Aturan Lokal yang Menjamin Mata Air Tetap Hidup


Penghematan Penggunaan Air

Sarana dan Prasarana Pengendali


Pengaturan Bendungan dan Waduk Banjir Serta Tanggul Banjir
Penyediaan Daerah Retensi Banjir

Pengoprasian Sistem Peringatan Banjir

Penyiapan Jalur Evakuasi


Penyampaian Informasi menggunakan Alat

PENUTUP

Demikian Laporan ini kami sampaikan, sebagai salah satu pertanggung


jawaban kami dalam melaksanakan tugas dan ikut serta dalam Kegiatan Desa /
Kelurahan Proklim 2018 di Kabupaten Lumajang. Kegiatan Desa / Kelurahan
Proklim Tahun 2018 yang diselenggarakan di Kabupaten Lumajang tahun 2018 ini
berlangsung dengan meriah dan turut berkontribusi besar terhadap perbaikan dan
pelestarian lingkungan di Indonesia pada umumnya dan khususnya di Kabupaten
Lumajang.
Masalah Lingkungan terutama sampah seharusnya bukan lagi menjadi
masalah, namun Perubahan suhu yang terjadi saat ini diyakini sebagai akibat
terjadinya akumulasi gas rumah kaca (GRK) di atmosfer. Berbagai kegiatan
manusia dalam pembangunan menyebabkan konsentrasi Gas Rumah Kaca (GRK)
di atmosfer semakin bertambah, termasuk penggunaan bahan bakar fosil, proses
penguraian sampah dan limbah, penggunaan pupuk kimia serta pembakaran
jerami. Keberadaan GRK di atmosfer menyebabkan radiasi gelombang panjang
sinar matahari terperangkap sehingga suhu bumi menjadi naik dan
mengakibatkan perubahan iklim. Peningkatan GRK di atmosfer diperparah oleh
berkurangnya luas hutan atau deforestasi yang mempunyai kemampuan untuk
menyerap CO2. Program Kampung Iklim (ProKlim) adalah program berlingkup
nasional yang dkembangkan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) untuk
mendorong partisipasi aktif masyarakat dan seluruh pihak dalam melaksanakan
aksi lokal untuk meningkatkan ketahanan terhadap dampak perubahan iklim dan
pengurangan emisi GRK. Melalui pelaksanaan ProKlim, Pemerintah memberikan
penghargaan terhadap masyarakat di lokasi tertentu yang telah melaksanakan
upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim secara berkelanjutan. Pelaksanaan
Proklim mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor
19/2012 tentang Program Kampung Iklim.
Saya menghimbau pada generasi muda/siswa-siswi/mahasiswa serta
lingkungan Pemerintahan di Tingkat Kecamatan,Kelurahan dan Desa untuk ikut
serta berperan aktif dalam permasalahan lingkungan, jadilah kader lingkungan
hidup yang peduli terhadap Perubahan Iklim. Saya berharap Kegiatan
Desa/Kelurahan Proklim ini bisa menjadi edukasi dan provokasi terhadap
masyarakat akan pentingnya pengelolaan menjaga Lingkungan.
Dan dengan mengucapkan bismillahirrohmanirrohiim serta memohon
rahmat dan ridho dari alloh swt. Maka kita berkomitmen untuk menuju kabupaten
lumajang yang Lestari bebas sampah 2020.

Lumajang, Mei 2018

Kasi Peran Serta Masyarakat

AGUS BAMBANG DWI PURWANTO.SP


NIP. 19630824 199202 1001

Anda mungkin juga menyukai