Anda di halaman 1dari 52

ABSTRAK

Dusun Jatisari adalah salah satu dusun di Desa Kates Kecamatan Kauman
Kabupaten Tulungagung. Dusun Jatisari dominan memiliki mata pencaharian sebagai
buruh tani, pengerajin dan petani.

Berdasarkan hasil survei rumah sehat dan setelah di prioritaskan


permasalahan yang ada di Dusun Jatisari adalah banyaknya masyarakat yang belum
memilki jamban dan kebiasaan buang air besar di sungai dan belum memilki sistem
pengelolaan sampah sehingga masyarakat memiliki kebiasaan membuang sampah di
sungai, kebun, maupun dibakar.

Selain itu, banyak dijumpai saluran pembuangan air limbah rumah tangga
yang tidak memenuhi syarat antara lain tidak kedap air, tidak tertutup, serta
permasalahan mengenai pencahayaan yang tidak memenuhi syarat.

Dengan adanya masalah-masalah seperti diatas maka intervensi yang


dilakukan adalah pembuatan jamban percontohan, penyuluhan SPAL, 3R dan
pemasangan genteng kaca pada rumah dengan pencahayaan yang tidak memenuhi
syarat.

Dalam penyelesaian kegiatan intervensi yang kami lakukan dapat berjalan


dengan lancar karena banyak bantuan dan dukungan dari warga Dusun Jatisari yang
turut berpartisipasi aktif baik dalam bentuk dukungan tenaga maupun material.

1
DAFTAR ISI

2
DAFTAR TABEL

Tabel III.I Jenis Sawah Desa Kates Menurut Potensi Dumber Daya Alam................15
Tabel III.2 Jenis Tanah Kering Desa Kates Menurut Potensi Dumber Daya Alam....16
Tabel III.3 Jenis Tanah Basah Desa Kates Menurut Potensi Dumber Daya Alam.....16
Tabel III.4 Jenis Tanah Perkebunan Desa Kates.........................................................16
Tabel III.5 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun..............................17
Tabel III.6 Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan Tahun...................................17
Tabel III. 7 Temuan Masalah......................................................................................18
Tabel III.8 Hasil Rekapitulasi Data Penilaian Rumah Sehat di Dusun Jatisari..........20
Tabel III.9 Prioritas Masalah di Dusun Jatisari Desa Kates Kecamatan Kauman......26
Tabel III.10 Analisis Alternatif Kepemilikan Jamban di Dusun Jatisari....................28
Tabel III.11 Analisis Alternatif perilaku membuang sampah sembarangan...............29
Tabel III.1 Analisis Alternatif pencahayaan tidak memenuhi syarat..........................30
Tabel III.13 Analisis Alternatif saluran pembuangan air limbah................................30
Tabel III.14 Analisis Keputusan Alternatif Pemecahan Masalah...............................33
Tabel III.15 Plan Of Action (POA).............................................................................35
Tabel IV.1 Rincian Biaya Kegiatan Intervensi di Dusun Jatisari................................50
Tabel IV.2 Rincian BiayKonsumsi Kegiatan di Dusun Jatisari..................................52
Tabel IV.3 Rincian anggaran biaya transportasi keiatan PKN....................................54
Tabel IV. Rekapitulasi Dana kegiatan PKN (Praktek Kerja Nyata.............................54

3
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Peta Desa Kates

Lampiran 2 Stuktur Organisasi dan Tupoksi Pemerintah Desa

Lampiran 3 Struktur Organisasi dan Tupoksi BPD

Lampiran 4 Struktur Organisasi dan Tupoksi PKK

Lampiran 5 Daftar Hadir Kegiatan di Desa

Lampiran 6 Form penilaian Rumah Sehat

Lampiran 7 Rencana Kegiatan

Lampiran 8 Leaflet

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kegiatan Praktek Kerja Nyata (PKN) di Program Studi Diploma III
Kesehatan Lingkungan Jurusan Kesehatan Lingkungan merupakan kegiatan
belajar mengajar yang dirancang untuk memberikan pengalaman dan
kesempatan belajar bagi mahaasiswa ditengah kehidupan masyarakat sekaligus
turut membantu memecahkan masalah mereka berdasarkan kompetensi yang
dimiliki oleh mahasiswa tataran Diploma III Kesehatan Lingkungan.
PKN dilaksanakan dengan pendekatan ilmiah, partisipatif dan
komprehensif yang melibatkan dan memadukan beberapa bidang pengetahuan
dalam rangka memecahkan permasalahan di bidang kesehatan lingkungan,
seperti bidang pemukiman, penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan air
limbah cair, penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan air limbah cair,
pengelolaan sampah, pemberantasan vektor penyakit dan binatang pengganggu,
dasar-dasar pemecahan masalah kesehatan lingkungan, penyakit berbasis
lingkungan, penyehatan makanan minuman dan pemberdayaan
masyarakat/promosi kesehatan.
Desa Kates terletak di Kecamatan Kauman Kabupaten Tulungagung
Provinsi Jawa Timur, terdapat tiga dusun yaitu Dusun Sendung, Dusun Jatisari
dan Dusun Kebonduren. Desa Kates memiliki batas wilayah yaitu di sebelah
Utara berbatasan dengan Desa Bungur Kecamatan Karangrejo, di sebelah
Selatan berbatasan dengan Desa Karanganom, di sebelah Timur berbatasan
dengan Desa Banaran, dan di sebelah Barat berbatasan dengan Desa Segawe
Kecamatan Pagerwojo.
Dari beberapa masalah kesehatan lingkungan yang ada di Dusun Jatisari Desa
Kates, diharapkan mahasiswa mampu untuk menerapkan ilmu dan teknologi
dalam memecahkan masalah kesehatan lingkungan di masyarakat. Dengan
pertimbangan sebagaimana diuraikan diatas dan agar tujuan pelaksanaan PKN
sedapat tercapai dengan baik pada program pengembangan kegiatan dibidang
kesehatan lingkungan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung dan
Puskesmas Kauman saat ini maka tema kegiatan PKN tahun 2018 adalah:

5
“Membudayakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Menuju Kecamatan
Kauman Bebas Buang Air Besar Di Seberang Tempat (Odf)”

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mampu menerapkan ilmu dan teknologi dalam memecahkan
permasalahan kesehatan lingkungan yang ada di Dusun Jatisari, Desa
Kates, Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah melakukan kegiatan PKN, mahasiswa mampu :
A. Mengidentifikasi masalah kesehatan lingkungan di Dusun Jatisari
Desa Kates Kecamatan Kauman Kabupaten Tulungagung.
1. Melakukan orientasi masalah kesehatan lingkungan
2. Melaksanakan pendataan data primer dan sekunder
B. Menyusun prioritas masalah kesehatan lingkungan di Dusun Jatisari
Desa Kates Kecamatan Kauman Kabupaten Tulungagung.
C. Merumuskan masalah kesehatan lingkungan di Dusun Jatisari Desa
Kates Kecamatan Kauman Kabupaten Tulungagung.
D. Menyusun Rumusan Tujuan Pemecahan Masalah kesehatan
lingkungan di Dusun Jatisari Desa Kates Kecamatan Kauman
Kabupaten Tulungagung.
E. Menetapkan alternative pemecahan masalah di Dusun Jatisari Desa
Kates Kecamatan Kauman Kabupaten Tulungagung.
F. Menganalisis alternative pemecahan masalah di Dusun Jatisari Desa
Kates Kecamatan Kauman Kabupaten Tulungagung.
G. Menentukan alternative pemecahan masalah kesehatan lingkungan
masyarakat di Dusun Jatisari Desa Kates Kecamatan Kauman
Kabupaten Tulungagung yang akan diintervensi.
H. Membuat rencana kegiatan pemecahan masalah dan melaksankan
intervesi masalah kesehatan lingkungan masyarakat di Dusun Jatisari
Desa Kates Kecamatan Kauman Kabupaten Tulungagung.

BAB II
METODE PELAKSANAAN PKN

2.1 Metode PKN

6
Metode yang digunakan dalam pelaksanaan PKN Mandiri di Dusun Jatisari
Desa Kates Kecamatan Kauman Kabupaten Tulungagung dengan tema
“ Membudayakan Gerakan masyaraat Hidup Sehat Menuju Kecamatan Kauman
Bebas Buang Air Besar Sembarang Tempat (ODF) ” adalah:
2.1.1 Pendekatan PRA/PAR
Pendekatan PRA adalah suatu metode pemahaman lokasi dengan cara
belajar dari, untuk dan bersama masyarakat. Pendekatan ini mendorong
masyarakat untuk turut serta meningkatkan program pengembangan yang
benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat dan menganalisis
pengetahuan mereka mengenai hidup serta kondisi mereka sendiri,
sehingga diharapkan masyarakat mau dan mampu membuat perubahan
dalam kehidupan bermasyarakat dan dapat melaksanakan, memelihara,
dan menindak lanjuti hasil-hasil keputusan yang telah disepakati bersama.
2.1.2 Advokasi
Advokasi adalah kegiatan melakukan pendekatan atau lobi (lobbying)
dengan para pembuat keputusan agar mereka menerima commited dan
akhirnya mereka bersedia mengeluarkan kebijakan atau keputusan-
keputusan untuk membantu dan mendukung program yang akan
dilaksanakan. Dalam hal ini, pendekatan yang dilakukan yaitu pendekatan
terhadap perangkat desa dan tokoh masyarakat.
A. Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan masyarakat artinya adalah mengembangkan
kemampuan masyarakat agar dapat berdiri sendiri, serta memiliki
keterampilan untuk mengatasi masalah-masalah kesehatan mereka
sendiri. Pemberdayaan masyarakat ditujukan kepada masyarakat
langsung. Tujuan utamanya adalah mewujudkan kemampuan
masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka
sendiri. Dalam pemecahan masalah kesehatan yang terjadi kita
melakukan pendekatan kepada masyarakat, sehingga diharapkan kita
dapat memberdayakan mereka.
Untuk mencapai pemberdayaan tersebut kita mengambil langkah
berupa :
1. MMD (Musyawarah Masyarakat Desa)
MMD (Musyawarah Masyarakat Desa) adalah langkah yang
dilakukan untuk musyawarah dengan masyarakat sehingga
keputusan yang diambil adalah keputusan yang merupakan

7
kesepakatan dengan masyarakat. Dengan hal ini diharapkan
masyarakat dapat bertanggung jawab terdapat keputusan yang telah
diambil.
2. Penyuluhan
Penyuluhan adalah langkah yang bertujuan agar pengetahuan
masyarakat meningkat serta kesadaran merekapun juga meningkat.
Terutama kesadaran terhadap pentingnya kesehatan.

2.2 Lokasi dan Waktu PKN


2.2.1 Lokasi Kegiatan
Lokasi kegiatan PKN Mandiri dilaksanakan di Dusun Jatisari, Desa
Kates, Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung yang terdiri dari 3
RW dan 10 RT.
2.2.2 Lokasi Kegiatan
Waktu kegiatan PKN dilaksanakan mulai tanggal 9 April 2018 sampai
dengan 26 April 2018.

2.3 Cara Pengumpulan Data


2.3.1 Pendekatan Data Sekunder
Pendekatan ini dilakukan dengan cara mempelajari data-data yang telah
tersedia di kantor Desa Kates, kepala Dusun Jatisari dan Puskesmas
Kauman.

2.3.2 Pendekatan Data Sekunder


Cara pengumpulan data primer antara lain :
A. Wawancara.
Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan jalan
mengadakan komunikasi dengan sumber data. Komunikasi tersebut
dilakukan dengan dialog (Tanya jawab) secara lisan, baik langsung
maupun tidak langsung (I.Djumhur dan Muh.Surya, 1985).
Wawancara langsung dilakukan dengan warga Dusun Jatisari.
B. Observasi.
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan suatu objek dengan
sistematika fenomena yang diselidiki. Observasi dapat dilakukan
sesaat ataupun mungkin dapat diulang. (Sukandarrumidi, 2002).
Observasi di lapangan secara langsung mgenai kondisi lingkungan
serta kondisi rumah warga Dusun Jatisari. Observasi dilakukan dengan

8
menggunakan alat bantu berupa kuesioner penilaian rumah sehat dan
formulir PHBS.

2.4 Pengolahan dan Analisis Data


2.4.1 Pengolahan Data
A. Editing
Adalah mengkaji dan meneliti kembali data yang terkumpul apakah
sudah benar dan dapat dipersiapkan untuk proses berikutnya.
B. Coding
Adalah memberi kode pada data yang telah diperoleh dengan
melakukan kategorisasi data ke dalam data primer dan data sekunder.
C. Tabulasi Data.
Adalah data yang dari berbagai sumber hasil pelaksanaan observasi dan
wawancara disusun dalam bentuk tabel sesuai dengan masing – masing
data yang diperoleh (setelah data masuk kemudian direkap dan disusun
dalam bentuk tabel), hal ini bertujuan agar memudahkan untuk
membaca dan menganalisa hasil.

2.4.2 Analisis Data


Dari hasil observasi terhadap masalah kesehatan lingkungan yang ada
di Desa Kates, Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung. Data - data
yang diperoleh dari hasil observasi, dimasukkan ke dalam tabel - tabel dan
dianalisis secara deskriptif berdasarkan pedoman sehingga didapatkan
gambaran tentang hasil observasi dan dapat ditarik kesimpulan.

2.5 Penggerakan dan Pemberdayaan Masyarakat


2.5.1 Kegiatan pembimbingan pemberdayaan masyarakat yang akan dilakukan:
A. Musyawarah Masyarakat Desa tentang perumusan masalah kesehatan
lingkungan serta tindak lanjut pemecahannya di Dusun Jatisari Desa
Kates Kecamatan Kauman Kabupaten Tulungagung, dilaksanakan
pada :
Hari : Kamis
Tanggal : 12 April 2018
Jam : 19.00 WIB - Selesai
Tempat : Rumah Ibu Istiqomah RT 04/RW 01 Dusun Jatisari
Desa Kates Kecamatan Kauman Kabupaten Tulungagung
B. Penyuluhan di Kegiatan Senam Desa Kates tentang Penyakit ISPA di
SDN 1 Kates pada :
Hari : Minggu
Tanggal : 15 April 2018

9
Jam : 16.00 - selesai
Tempat : SDN 1 Kates
C. Penyuluhan di Pengajian ibu ibu tentang 5 Kunci Keamanan Pangan
di Dusun Jatisari Desa Kates Kabupaten Tulungagung dilaksanaan
pada :
Hari : Senin
Tanggal : 16 April 2018
Jam : 18.30 - selesai
Tempat : Rumah Ibu Srika RW 01/RT 03

D. Penyuluhan 10 indikator PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat),


dilaksanakan pada :
Hari : Rabu
Tanggal : 18 April 2018
Jam : 09.00 – selesai
Tempat : Balai Desa Kates Kecamatan Kauman Kabupaten
Tulungagung
E. Sosialisasi warga Dusun Jatisari Desa Kates tentang Biogas,
dilaksanakan pada :
Hari : Rabu
Tanggal : 18 April 2018
Jam : 19.00 – selesai
Tempat : Rumah Bapak Suyoto RT 03 / RW 02
F. Penyuluhan di SDN 01 Kates tentang CTPS (Cuci Tangan Pakai
Sabun), dilaksanakan pada :
Hari : Kamis
Tanggal : 19 April 2018
Jam : 08.00 – selesai
Tempat : Ruang Kelas 1 sampai 3 SDN 01 Kates
G. Penyuluhan di SDN 02 Kates tentang CTPS (Cuci Tangan Pakai
Sabun), dilaksanakan pada :
Hari : Kamis
Tanggal : 19 April 2018
Jam : 08.00 – selesai
Tempat : Ruang Kelas 4 dan 5 SDN 02 Kates
H. Survey rumah warga yang akan dibangun Jamban percontohan, di
Dusun Jatisari Desa Kates dilaksanakan pada :
Hari : Jumat
Tanggal : 13 April 2018
Jam : 08.00 – selesai
Tempat : Dusun Jatisari Desa Kates Kecamatan Kauman
Kabupaten Tulungagung

I. Penyuluhan 3R di Dusun Jatisari Desa Kates, dilaksanakan pada :


Hari : Sabtu

10
Tanggal : 21 April 2018
Jam : 09.00 – selesai
Tempat : Dusun Jatisari Desa Kates Kecamatan Kauman
Kabupaten Tulungagung
J. Penyuluhan SPAL di Dusun Jatisari Desa Kates, dilaksanakan pada :
Hari : Sabtu
Tanggal : 23 April 2018
Jam : 09.00 – selesai
Tempat : Dusun Jatisari Desa Kates Kecamatan Kauman
Kabupaten Tulungagung

2.5.2 Pelaksanaan penggerakan dan pemberdayaan masyarakat dengan kegiatan


intervensi berikut ini :
A. Pelatihan CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun) di SDN 01 Kates,
dilaksanakan pada :
Hari : Kamis
Tanggal : 19 April 2018
Jam : 09.00 – selesai
Tempat : SDN 01 Kates
B. Pelatihan CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun) d SDN 01 Kates,
dilaksanakan pada :
Hari : Kamis
Tanggal : 19 April 2018
Jam : 09.00 – selesai
Tempat : SDN 02 Kates
C. Gentengisasi, dilaksanakan pada :
Hari : Jumat - Minggu
Tanggal : 20 – 22 April 2018
Jam : 09.00 – selesai
Tempat : Rumah penderita ISPA dan Pencahayaan yang kurang

D. Jambanisasi, dilaksanakan pada :


Hari : Minggu - Sabtu
Tanggal : 15-21 April 2018
Jam : 09.00 – selesai
Tempat : Rumah Bapak Rejo RT.03/RW 02

11
BAB III
HASIL PELAKSANAAN PKN

3.1 Identifikasi Masalah Kesehatan Lingkungan


3.1.1 Hasil Pengamatan dan Pengumpulan Data
Desa Kates merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan
Kauman Kabupaten Tulungagung Propinsi Jawa Timur. Desa Kates
memiliki luas daerah 656 Ha dengan koordinat Bujur S 08 0 01’ 38,94” dan
koordinat Lintang E 1110 51’ 37,85” serta ketinggian 113 M DPL.
Batas Wilayah Desa Kates Kecamatan Kauman Kabupaten
Tulungagung adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Desa Bungur Kecamatan Karangrejo
Sebelah Selatan : Desa Karanganom Kecamatan Kauman
Sebelah Timur : Desa Banaran Kecamatan Kauman
Sebelah Barat : Desa Segawe Kecamatan Pagerwojo
Desa Kates terdiri dari 3 (tiga) dusun yaitu Dusun Sendung,
Kebunduren dan Jatisari. Desa Kates terdiri dari 4763 penduduk dan 1562
KK. Penduduk Desa Kates dominan memiliki mata pencaharian sebagai
buruh tani, pengrajin dan petani. Berikut adalah karakteristik penduduk
Desa Kates berdasarkan potensi sumber daya alam desa dan sumber daya
manusia yaitu sebagai berikut :
A. Potensi Sumber Daya Alam (SDA)
1. Jenis Sawah Desa Kates Menurut Potensi Dumber Daya Alam
Tabel III.1
Jenis Sawah Desa Kates Menurut Potensi Dumber Daya Alam

Jenis Sawah Luas (Ha)


Sawah irigasi Teknis 10
Sawah irigasi ½ teknis 63
Sawah tadah hujan -
Sawah pasang surut -
Total luas tanah sawah (1+2+3+4) 73
Sumber : Data Sekunder Desa KatesTahun 2016

2. Jenis Tanah Kering Desa Kates Menurut Potensi Dumber Daya Alam
Tabel III.2

12
Jenis Tanah Kering Desa Kates Menurut Potensi Dumber Daya
Alam

Jenis Tanah Kering Luas (Ha)


Tegal/Ladang 146
Pemukiman 106,50
Pekarangan 109
Total luas tanah kering (1+2+3) 361,5
Sumber : Data Sekunder Desa KatesTahun 2016

3. Jenis Tanah Basah Desa Kates Menurut Potensi Dumber Daya Alam
Tabel III.3
Jenis Tanah Basah Desa Kates Menurut Potensi Dumber Daya
Alam

Jenis Tanah Basah Luas (Ha)


Tanah Rawa -
Pasang surut -
Lahan gambut -
Situ / Waduk / Danau / Embung 4.2
Total luas tanah basah (1+2+3+4) 4.2
Sumber : Data Sekunder Desa KatesTahun 2016

4. Jenis Tanah Perkebunan Desa Kates Menurut Potensi Dumber Daya


Alam
Tabel III.4
Jenis Tanah Perkebunan Desa Kates Menurut Potensi Dumber
Daya Alam
Jenis Tanah Perkebunan Luas (Ha)
Tanah Perkebunan Rakyat -
Tanah Perkebunan Negara -
Tanah Perkebunan Swasta -
Tanah Perkebunan Perorangan 204
Total luas tanah basah (1+2+3+4) 204
Sumber : Data Sekunder Desa KatesTahun 2016

B. Potensi Sumber Daya Manusia (SDM)


1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

13
Tabel III.5
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun

Jumlah laki-laki 2449 orang


Jumlah Perempuan 2363 orang
Jumlah total (a + b) 4816 orang
Jumlah Kepala keluarga 1589 KK
Kepadatan Penduduk

2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan


Tabel III.6
Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan Tahun

Laki-laki Perempuan Jumlah


Tingkat Pendidikan
(orang) (orang) (orang)
Usia 3-6 tahun belum masuk
54 58 112
TK
Usia 3-6 tahun yang sedang tk
74 87 151
atau playgroup
Usia 7-18 tahun yang tidak
1 1 2
pernah sekolah
Usia 7-18 tahun yang sedang
293 285 578
sekolah
Usia 18-54 tahun yang tidak
16 14 30
pernah sekolah
Usia 18-54 tahun pernah SD
107 140 247
tapi tidak tamat
Usia 12-56 yang tidak pernah
5 3 8
tamat SLTP
Usia Usia 18-56 tahun yang
6 3 9
tidak tamat SLTA
Tamat SD/Sederajat 287 292 579
Tamat SMP/Sederajat 242 256 498
Tamat SMA/Sederajat 188 204 392
Tamat D-1/Sederajat 4 5 9
Tamat D-2/Sederajat 5 7 12
Tamat D-3/Sederajat 7 3 10
Tamat S-1/Sederajat 7 4 11
Tamat S-2/Sederajat 1 1 2
Tamat S-3/Sederajat - 1 1
Tamat SLB A - - -
Tamat SLB B - - -
Tamat SLB C - - -

3.1.2 Temuan Masalah

14
Berdasarkan hasil survey Rumah Sehat di Dusun Jatisari Desa Kates
Kecamatan Kuman Kabupaten Tulungagung Tahun 2018, yang dilakukan
pada tanggal 10 Mei 2017 berupa penilaian rumah sehat dan rumah tidak
sehat yaitu :
Tabel III.7
Temuan Masalah
Di Dusun Jatisari, Desa Kates, Kec. Kauman Kab. Tulungagung Tahun
2018

HASIL
Tidak
NO Memenuhi Total
VARIABEL Memenuhi
Syarat
Syarat
N (%) N (%) N (%)
I KEADAAN RUMAH
1 Jendela 46 55 38 45 84 100
2 Ventilasi 42 50 42 50 84 100
3 Pencahayaan 61 73 23 27 84 100
4 Lubang Asap Dapur 43 51 41 49 84 100
5 Kepadatan Hunian 78 93 6 17 84 100
Kandang Hewan 84 100
6 78 93 6 17
Peliharaan
7 Konstruksi Rumah 75 89 9 11 84 100
II SARANA SANITASI
Sarana Air Bersih 84 100
8 84 100 0 0
(SAB)
9 Jamban 66 79 18 21 84 100
10 SPAL 41 49 43 51 84 100
11 Tempat Sampah 35 42 49 58 84 100
III PERILAKU PENGHUNI
12 Bebas Jentik 72 86 12 14 84 100

13 Bebas Tikus 76 90 8 10 84 100


Membersihkan rumah 84 100
14 84 100 0 0
dan halaman
Memanfaatkan 84 100
15 84 100 0 0
Pekarangan
Membuang tinja Bayi 84 100
16 67 80 17 20
dan Balita
17 Membuang Sampah 0 0 84 100 84 100
Berdasarkan hasil survey 84 rumah di pemukiman Dusun Jatisari Desa Kates
Kecamatan Kauman Kabupaten Tulungagung Tahun 2018, masalah yang
ditemukan, yaitu :
A. Keadaan Rumah

15
1. Persentase jendela yang tidak memenuhi syarat adalah
sebesar 45%.
2. Persentase ventilasi yang tidak memenuhi syarat adalah
sebesar 50%.
3. Persentase pencahayaan yang tidak memenuhi syarat adalah
sebesar 27%.
4. Persentase lubang asap dapur yang tidak memenuhi syarat
atau berada dalam rumah adalah sebesar 49%.
5. Persentase kepadatan hunian yang tidak memenuhi syarat
adalah sebesar 17%.
6. Persentase Kandang Hewan Peliharaan yang tidak
memenuhi syarat adalah sebesar 17%.
7. Persentase Konstruksi rumah yang tidak memenuhi syarat
adalah sebesar 11%.

B. Sarana Sanitasi
1. Persentase sarana air bersih (SAB) yang tidak memenuhi syarat adalah
sebesar 0%.
2. Persentase yang tidak memiliki jamban adalah sebesar 21%.
3. Persentase saluran pembuangan air limbah (SPAL) yang tidak memenuhi
syarat adalah sebesar 51%.
4. Persentase tempat sampah yang tidak memenuhi syarat adalah sebesar 58%.

C. Perilaku Penghuni
1. Persentase rumah yang terdapat jentik sebesar 14%.
2. Persentase rumah yang terdapat tikus sebesar 10%.
3. Persentase membersihkan rumah dan halaman yang tidak memenuhi syarat
adalah sebesar 0%.
4. Persentase memanfaatkan pekarangan yang tidak memenuhi syarat adalah
sebesar 0%.
5. Persentase membuang tinja bayi dan balita ke jamban yang tidak memenuhi
syarat adalah sebesar 20%.
6. Persentase membuang sampah yang tidak memenuhi syarat adalah sebesar
100%.

3.1.3 Rekapitulasi Hasil Survey


Tabel III.8
Hasil Rekapitulasi Data Penilaian Rumah Sehat di Dusun Jatisari
Desa Kates Kecamatan KaumanKabupaten Tulungagung
Tahun 2018

16
PENILAIAN
NO NAMA KK KOMPONEN TOTAL KET
A B C
1 2 3 4 5 6 7
1 Siswanto 434 400 352 1136 RS
2 Budiman 434 350 264 1148 RS
3 Birin 372 400 352 1049 RTS
4 Iwan Susanto 465 350 352 992 RTS
5 Suratno 465 275 264 1004 RTS
6 Katiman 341 275 352 999 RTS
7 Dwi Purwanto 372 350 352 1074 RS
8 Mujo 465 350 352 1167 RS
9 Sumardi 341 275 352 968 RTS

17
10 Mujiron 465 300 352 1117 RS
11 Suryanto 372 350 352 1074 RS
12 Moh Arifin 434 325 352 1111 RS
13 Rokim 496 350 352 1198 RS
14 Bambang 465 350 352 1167 RS
15 Edi Purwanto 434 325 264 1023 RTS
16 Sedi 465 325 352 1142 RS
17 Mulyono 465 350 352 1198 RS
18 Supari 434 325 352 1111 RS
19 Ratemi 496 350 352 1198 RS
20 Minto 434 525 264 1023 RTS
21 Istiqomah 434 300 352 1148 RS
22 Yadi 496 350 352 1198 RS
23 Maryanto 434 350 352 1136 RS
24 Mutingah 434 350 352 1136 RS
25 Muji priyono 341 275 352 968 RTS
26 Mardi 434 350 352 1198 RS
27 Kasum 341 300 352 993 RTS
28 Munthalib 465 325 352 1142 RS
29 Rayono 403 275 352 1030 RTS
30 Suhadi 465 350 352 1167 RS
31 Supri 465 350 352 1167 RS
32 Mukono 465 275 352 1092 RS
33 Jaini 279 200 352 831 RTS
34 Hartoko 527 325 352 1204 RS
35 Sunyoto 372 275 352 999 RTS
36 Suryadi 465 325 352 1142 RS
37 Marsan 527 375 352 1154 RS
38 Wakiran 403 325 264 992 RTS
39 Paimah 403 225 264 892 RTS
40 Suyanto 496 225 352 1073 RS
41 Gendut 434 350 440 1224 RS
42 Dimas 372 275 264 911 RTS
43 Riyadi 372 275 352 999 RTS
44 Shahadat 496 225 352 1073 RS
45 Kasian 372 225 352 943 RTS
46 Jamali 310 225 352 887 RTS
47 Sakin 372 225 352 949 RTS
48 Padi 403 175 264 892 RTS
49 Kamsi 465 225 352 998 RTS
50 Adi 496 325 264 1082 RS
51 Suhar 465 325 264 1054 RTS
52 Agus T. 465 350 352 1167 RS

18
53 Panut 496 325 352 1173 RS
54 Waji 434 325 352 1111 RS
55 Suryanto 434 325 352 1111 RS
56 Marji 527 350 440 1317 RS
57 Tiyoso 465 325 264 1054 RTS
58 Sahlan 465 325 264 1054 RTS
59 Rohmad 434 400 352 1136 RS
60 Kabul 434 400 352 1136 RS
61 Matrodin 572 200 176 903 RTS
62 Imam S 572 275 264 1066 RTS
63 Gampong 572 300 352 1179 RS
64 Slamet 572 300 352 1179 RS
65 Ariadin 403 300 264 967 RTS
66 Juki Santoso 434 275 264 955 RTS
67 Pairan 527 200 176 903 RTS
68 Setu 434 300 352 1086 RS
69 Winarto 496 225 176 897 RTS
70 Rejo 403 225 176 804 RTS
71 Biran 527 225 176 982 RTS
72 Tumijo 496 200 176 872 RTS
73 Kaijan 527 200 176 903 RTS
74 Suyoto 496 275 176 947 RTS
75 Parti 124 225 264 524 RTS
76 Srianang 527 200 264 903 RTS
77 Riris 310 200 264 686 RTS
78 Mustakim 248 200 264 624 RTS
79 Agus Susanto 403 225 264 779 RTS
80 Wawan 496 200 264 872 RTS
81 Kaseran 527 225 264 903 RTS
82 Kamto 403 225 264 804 RTS
83 Wahid 465 225 264 866 RTS
84 Didik 496 275 352 1123 RS

Dari tabel diatas diperoleh hasil bahwa dari 84 rumah yang di


survey, 40 rumah dikategorikan sebagai rumah sehat dan sebanyak 44
rumah dikategorikan sebagai rumah tidak sehat.
KETERANGAN :
>1068 : Rumah Sehat (RS)
≤1068 : Rumah Tidak Sehat (RTS)
Komponen A : Keadaan Rumah
Komponen B : Sarana Sanitasi

19
Komponen C : Perilaku Penghuni

3.1.4 Pengolahan Analisis Data


Berdasarkan hasil rekapitulasi data pada survey rumah sehat yang
dilakukan di Dusun Jatisari Desa Kates Kecamatan Kauman Kabupaten
Tulungagung diperoleh hasil dari 84 rumah yang di survey sebanyak 40
rumah dikategorikan sebagai rumah sehat dan sebanyak 44 rumah
dikategorikan sebagai rumah tidak sehat. Hal tersebut dikarenakan masih
ada variabel penilaian rumah sehat yang belum memenuhi syarat. Adapun
8 variabel tertinggi dari hasil survey yang belum memenuhi syarat adalah
membuang sampah tidak pada tempatnya 100%, tempat sampah tidak
memenuhi syarat 58%, saluran pembuangan air limbah tidak memenuhi
syarat 51%, rumah dengan ventilasi tidak memenuhi syarat 50%, rumah
dengan lubang asap dapur tidak memenuh syarat 49%, jarang membuka
jendela rumah 45%, pencahayaan tidak memenuhi syarat 27% dan tidak
memiliki jamban 21%,.
Adapun uraian mengenai 8 variabel terbesar yang tidak memenuhi
syarat adalah sebagai berikut :
A. Perilaku membuang sampah tidak pada tempatnya
Dari hasil survey 84 rumah diperoleh hasil bahwa 100% warga di
Dusun Jatisari membuang sampah ke sungai. Selain dibuang ke
sungai, warga juga melakukan pengelolaan sampah dengan cara
dibakar. Hal tersebut, dikarenakan Dusun Jatisari belum memiliki TPS
maupun TPA. Dampak perilaku membakar sampah terlihat dari
tinggiya penyakit berbasis lingkungan yaitu ISPA di Dusun Jatisari.
B. Tempat sampah tidak memenuhi syarat
Berdasarkan hasil survey rumah sehat pada 84 rumah, sebanyak
58% rumah warga Dusun Jatiasari belum menggunakan tempat
sampah yang memenuhi syarat. Warga mengunakan tempat sampah
yang tidak tertutup dan kedap air. Hal tersebut, disebabkan warga
belum memahami bahwa tempat sampah yang tidak kedap air dan
dibiarkan terbuka dapat menimbulkan beberapa masalah lingkungan
seperti menjadi perindukan vektor kecoa, lalat, dan tikus yang dapat
mengakibatkan penyakit diare.
C. Saluran pembuangan air limbah tidak memenuhi syarat

20
Berdasarkan hasil survey rumah sehat pada 84 rumah, sebanyak
51% rumah warga Dusun Jatisari belum menggunakan saluran
pembuangan air limbah yang memenuhi syarat. Warga menggunakan
saluran pembuangan air limbah yang tidak kedap air dan dibiarkan
terbuka sehingga air limbah yang meresap ke tanah mengakibatkan
pencemaran tanah dan menjadi tempat perindukan vektor kecoa, lalat,
dan tikus yang dapat mengakibatkan penyakit diare.
D. Ventilasi tidak memenuhi syarat
Berdasarkan hasil survey rumah sehat pada 84 rumah, sebanyak
50% ventilasi warga dusun Jatisari belum memenuhi syarat. Hal ini
dikarenakan kurangnya pengetahuan warga mengenai pentingnya
ventilasi rumah yang memenuhi syarat yang dapat menghasilkan
sirkulasi udara sehingga kondisi di dalam rumah tidak lembab. Tidak
adanya ventilasi atu ukuran ventilasi yang tidak sesuai akan
mempengaruhi suhu dan kelembapan didalam rumah.
E. Lubang asap dapur tidak memenuhi syarat
Berdasarkan hasil survey rumah sehat pada 84 rumah, sebanyak
49% rumah warga Dusun Jatisari memiliki kondisi lubang asap dapur
belum memenuhi syarat. Hasil survey menunjukkan bahwa warga
dusun Jatisari memiliki kondisi dapur yang tertutup dan tidak
dilelngkapi dengan lubang asap dapur sehingga asap yang dihasilkan
dari proses memasak tidak dapat keluar.
F. Jarang membuka jendela rumah
Dari hasil survey 84 rumah diperoleh hasil bahwa sebanyak 45%
rumah warga di Dusun Jatisari memiliki jendela tetapi jarang di buka.
Hal tersebut dikarenakan kurangnya pengetahuan warga mengenai
pentingnya membuka jendela rumah. Selain itu, dijumpai rumah yang
menggunakan jendela permanen daan tidak dapat dibuka. Sehingga
tidak ada poses pergntian udara di dalam rumah dan menyebabkan
tingginya penyakit ISPA di Dusun Jatisari.
G. Pencahayaan tidak memenuhi syarat
Dari hasil survey 84 rumah diperoleh hasil bahwa sebesar 27%
rumah warga di Dusun Jatisari memiliki pencahayaan yang tidak
memenuhi syarat. Hal ini dikarenakan jarak antar rumah yang terlalu
dekat sehingga sinar matahari terhalang oleh bangunan disekitarnya.
Selain itu, karena terdapat beberapa rumah yang tidak dilengkapi
21
dengan jendela atau vetilasi sehingga sinar matahari tidak dapat
masuk ke dalam rumah. Pencahayaan dirumah sendiri dapat
memberikan berbagai manfaat, diantaranya dapat mengusir nyamuk,
sebagai penerangan ketika membaca, mengurangi kelembaban, dan
juga dapat membunuh bakteri penyebab penyakit TB Paru.
H. Tidak memiliki jamban
Dari hasil survey 84 rumah diperoleh hasil bahwa sebesar 21%
rumah warga di Dusun Jatisari memiliki belum memiliki jamban. Hal
terebut, dikarenakan warga kurangnya pengetahuan warga tentang
pentingnya memiliki jamban yang sehat serta dapat mengurangi
tercemarnya air bersih dengan bakteri e-coli dari tinja.

3.1.5 Penentuan Masalah


Penentuan masalah dilakukan bersama tokoh masyarakat dan
perangkat desa, bertujuan untuk menyesuaikan hasil pengamatan dengan
masalah yang dirasakan oleh masyarakat. Metode yang digunakan yaitu
menggunakan metode PAR (Participatory Action Research).
Metode PAR dipilih karena beberapa pertimbangan, diantaranya
adalah efisiensi waktu dan validitas informasi yang dilakukan pada hari
Senin tanggal 9 April 2018 di rumah bapak Ranyono (perangkat desa)
pada pukul 16.00 WIB sampai selesai. Berikut hasil yang didapatkan
antara lain :
A. Tidak memiliki jamban
B. Tidak ada sistem pengelolaan sampah
C. Saluran pembuangan sampah tidak memenuhi syarat
Dengan beberapa inventarisasi masalah diatas, didapatkan beberapa
alternatif pemecahan masalah yang akan dibahas pada bagian berikutnya.
Sebelumnya, dalam melakukan pemecahan masalah kesehatan lingkungan,
terdapat tahap – tahap yang harus dilalui secara berurutan, agar ditemukan
jalan keluar yang paling tepat.
Tahap – tahap pemecahan masalah kesehatan lingkungan, diantaranya
adalah :
A. Tahap Penemuan Masalah
B. Tahap Analisis Masalah
C. Tahap Pemecahan Masalah
D. Tahap Pengambilan Keputusan

22
Adapun hasil musyawarah dengan tokoh masyarakat dan aparat dusun
diselaraskan dengan hasil survey menurut form rumah sehat diperoleh hasi
sebagai berikut :
A. Perilaku membuang sampah sembarangan sebesar 100%
B. Tempat sampah tidak memenuhi syarat 58%
C. Saluran pembuangan air limbah tidak memenuhi syarat sebesar 51%
D. Rumah dengan ventilasi tidak memenuhi syarat 50%
E. Rumah dengan lubang asap dapur tidak memenuh syarat 49%
F. Jarang membuka jendela rumah 45%
G. Pencahayaan tidak memenuhi syarat 27%.
H. Rumah yang tidak memiliki jamban 21%

3.2 Prioritas Masalah


Bagian ini merupakan tahap lanjutan dari bagian sebelumnya, yaitu
menentukan prioritas masalah untuk menentukan pemecahan masalah yang perlu
didahulukan pengerjaanya agar hasil yang didapatkan efektif dan efisien.
Adapun penentuan prioritas tersebut adalah:
Tabel III.9
Prioritas Masalah di Dusun Jatisari Desa Kates Kecamatan Kauman
Kabupaten Tulungagung Tahun 2018

Nilai (1-5)
No Masalah Mudah Jumlah Ranking
Gawat Mendesak
ditangani
1. Perilaku membuang 4 3 5 12 II
sampah sembarangan
2. Tempat sampah tidak 3 3 3 9 V
memenuhi syarat
3. SPAL tidak memenuhi 3 3 4 10 IV
syarat
4. Pencahayaan kurang 4 4 3 11 III
5. Tidak memiliki 5 5 3 13 I
jamban (BABS)
6. Jarang membuka 2 1 5 8 VI
jendela rumah
7. Ventilasi tidak 2 1 3 6 VIII
memenuhi syarat
8. Lubang asap dapur 2 1 4 7 VII
tidak memenuh syarat

Dari beberapa kriteria pembobotan diatas, terpilh 4 masalah yang


diprioritaskan untuk dilakukan analisis pemecahan masalah karena termasuk
masalah yang gawat, mendesak dan mudah ditangani, diantaranya yaitu :
A. Tidak memiliki jamban prioritas masalah pertama

23
B. Perilaku membuang sampah sembarangan merupakan prioritas kedua
C. Pencahayaan yang tidak memenuhi syarat merupakan prioritas ketiga
D. Saluran pembuangan air limbah tidak memenuhi syarat merupakan
prioritas keempat

3.3 Rumusan Masalah


Setelah melakukan penentuan prioritas dari masalah – masalah yang ditemukan
di Dusun Jatisari, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
A. Ditemukan warga tidak memiliki jamban di Dusun Jatisari, Desa Kates,
Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung tanggal 10 April 2018 sebesar
21%
B. Perilaku membuang sampah sembarangan di Dusun Jatisari, Desa Kates,
Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung tanggal 10 April 2018 sebesar
100%
C. Ditemukan Rumah warga dengan pencahayaan tidak memenuhi syarat di
Dusun Jatisari, Desa Kates, Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung
tanggal 10 April 2018 sebesar 27%
D. Saluran pembuangan air limbah tidak memenuhi syarat di Dusun Jatisari,
Desa Kates, Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung tanggal 10 April
2018 sebesar 51%

3.3.1 Analisis Masalah


Setelah dilakukan perumusan masalah, dapat dilakukan analisis masalah.
Berikut ini adalah hasil analisis masalah yang ditinjau dari sebab-sebab
yang mungkin dan sesungguhnya :
A. Ditemukan beberapa warga yang belum memiliki jamban di Dusun
Jatisari Desa Kates Kecamatan Kauman Kabupaten Tulungagung
sebesar 21% dari 84 rumah yang di survey pada bulan April Tahun
2018
1. Sebab-sebab yang mungkin :
a. Kurangnya pengetahuan tentang pentingnya memiliki jamban
keluarga yang sehat
b. Tingkat perekonomian yang rendah
c. Ada sungai mengalir di Dusun Jatisari
d. Tingkat kesadaran rendah
e. Kebiasaan masyarakat BABS
2. Sebab-sebab yang sesungguhnya :
a. Tingkat perekonomian rendah
b. Tingkat kesadaran rendah
c. Kebiasaan masyarakat BABS

24
d. Ada sungai mengalir di Dusun

B. Ditemukan banyak warga yang membuang sampah sembarangan di


Dusun Jatisari, Desa Kates, Kecamatan Kauman, Kabupaten
Tulungagung sebesar 100% dari 84 rumah yang di survey pada bulan
April tahun 2018
1. Sebab-sebab yang mungkin :
a. Kurangnya pengetahuan tentang pentingnya membuang sampah
ditempat nya
b. Kebiasaan masyarakat yang membuang sampah sembarangan
c. Minimnya tenaga dan biaya operasional dari Desa
d. Tidak ada lahan membuat TPS atau TPA
e. Kurangnya penyuluhan tentang sarana pembuangan air limbah
yang memenuhi syarat

2. Sebab-sebab yang sesungguhnya :


a. Kurangnya pengetahuan tentang pentingnya membuang sampah
ditempat nya
b. Kebiasaan masyarakat yang membuang sampah sembarangan
c. Minimnya tenaga dan biaya operasional dari Desa
d. Tidak ada lahan membuat TPS atau TPA
e. Kurangnya penyuluhan tentang sarana pembuangan air limbah
yang memenuhi syarat

C. Masih ditemukannya pencahayaan yang kurang pada rumah warga di


Dusun Jatisari Desa Kates Kecamatan Kauman Kabupaten
Tulungagung sebesar 27% dari 84 rumah yang di survey pada bulan
April tahun 2018
1. Sebab-sebab yang mungkin :
a. Kurangnya pengetahuan tentang pentingnya pencahayaan di
dalam rumah
b. Rendahnya tingkat social ekonomi masyarakat
c. Kurangnya penyuluhan tentang pentingnya pencahayaan di
rumah
d. Masyarakat memilliki kebiasaan tidak membuka jendela
e. Jarang berada dirumah
f. Tidak ada lampu
g. Rumah dibangun dengan jendela permanen
h. Masyarakat merasa takut untuk membuka jendela
i. Rumah berada dibawah pohon-pohon rindang

2. Sebab-sebab yang sesungguhnya :

25
a. Kurangnya pengetahuan pentingnya pencahayaan di dalam
rumah
b. Rendahnya tingkat sosial ekonomi masyarakat
c. Masyarakat memilliki kebiasaan tidak membuka jendela

D. Ditemukan banyak warga yang belum memiliki saluran pembuangan


air limbah yang memenuhi syarat di Dusun Jatisari, Desa Kates,
Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung sebesar 51% dari 84
rumah yang di survey pada bulan April tahun 2018
1. Sebab-sebab yang mungkin :
a. Kurangnya pengetahuan tentang pentingnya saluran air limbah
b. Rendahnya tingkat social ekonomi masyarakat
c. Kebiasaan masyarakat yang membuang air limbah
d. Tidak ada lahan membuat SPAL
e. Daerah sulit terakses dari toko bangunan
f. Kurangnya penyuluhan tentang sarana pembuangan air limbah
yang memenuhi syarat
2. Sebab-sebab yang sesungguhnya
a. Kurangnya pengetahuan tentang pentingnya saliran air limbah
b. Rendahnya social ekonomi masyarakat
c. Kebiasaan masyarakat yang membuang air limbahnya
sembarangan
d. Kurangnya penyuluhan tentang sarana pembuangan air limbah
yang memenuhi syarat

3.4 Rumusan Tujuan Pemecahan Masalah


Rumusan tujuan pemecahan masalah diperlukan untuk menentukan target
apa yang akan dicapai pada waktu yang telah dilakukan. Pembuatan rumusan
tujuan berdasarkan kemampuan untuk melakukan proses pemecahan masalah
tersebut, yaitu sarana-prasarana, sumber daya pendukung dan sumber daya
manusianya.
Berikut adalah hasil perumusan tujuan :
A. Ditemukan warga tidak memiliki jamban di Dusun Jatisari, Desa Kates,
Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung tanggal 21 April 2018 sebesar
20%
B. Perilaku membuang sampah sembarangan di Dusun Jatisari, Desa Kates,
Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung tanggal 21 April 2018 sebesar
100%

26
C. Ditemukan Rumah warga dengan pencahayaan tidak memenuhi syarat di
Dusun Jatisari, Desa Kates, Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung
tanggal 21 April 2018 sebesar 27%
D. Saluran pembuangan air limbah tidak memenuhi syarat di Dusun Jatisari,
Desa Kates, Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung tanggal 21 April
2018 sebesar 51%

3.5 Altenative Pemecahan Masalah


Untuk alternatif pemecahan masalah yang digunakan dalam menangani
masalah kesehatan lingkungan adalah sebagai berikut :
A. Masalah mengenai warga yang belum memiliki jamban
1. Penyuluhan tentang jamban sehat
2. Pembuatan jamban percontohan
B. Masalah Perilaku membuang sampah sembarangan
1. Melakukan penyuluhan tentang 3R
2. Pembuatan bank sampah
C. Masalah pencahayaan tidak memenuhi syarat
1. Melakukan penyuluhan tentang rumah sehat
2. Pemasangan genting kaca
D. Masalah saluran pembuangan air limbah tidak memenuhi syarat
1. Penyuluhan tentang saluran pembuangan air limbah
2. Perbaikan saluran pembuangan air limbah

3.6 Analisis Altenative Pemecahan Masalah


Setelah ditentukan alternative pemecahan masalah, kemudian menganlisis
alternatif pemecahan masalah melalui beberapa pertimbangan, yaitu sebagai
berikut :
A. Analisis alternatif untuk kepemilikan jamban keluarga
Tabel III.10
Analisis Alternatif Kepemilikan Jamban di Dusun Jatisari Desa Kates
Kecamatan Kauman Kabupaten Tulungagung Bulan April 2018

Nilai (skore 70-100)


No Kriteria
Penyuluhan Jamban Pecontohan
1. Biaya 75 90
2. Manfaat 80 90
3. Efektivitas 80 90
4. Politis - -
5. Administratif 90 75
6. Hukum 90 75
7. Pemerataan/keadilan 90 80
8. Waktu - -

27
9. Sosial budaya - -
10. Lingkungan 80 90
Jumlah 585 590
Prioritas II I

Dari tabel analisis alternatif diatas dapat ditetapkan bahwa kegiatan jamban
percontohan merupakan kegiatan alternative yang pertama sedangkan
penyuluhan merupakan alternative yang kedua dan sosialisasi tentang
jamban keluarga yang sehat merupakan alternative yang ketiga

B. Analisis alternatif untuk Perilaku Membuang Sampah Sembarangan


Tabel III.11
Analisis Alternatif Perilaku Membuang Sampah Sembarangan
di Dusun Jatisari Desa Kates Kecamatan Kauman
Kabupaten Tulungagung Bulan April 2018

Nilai (skore 70-100)


No Kriteria Pendirian bank
Penyuluhan 3R
sampah
1. Biaya 90 80
2. Manfaat 80 75
3. Efektivitas 80 70
4. Politis - -
5. Administratif 75 80
6. Hukum - -
7. Pemerataan/keadilan 80 90
8. Waktu 80 90
9. Sosial budaya - -
10. Lingkungan 85 75
Jumlah 570 560
Prioritas I II

Dari tabel analisis alternatif diatas dapat ditetapkan bahwa kegiatan


pendirian bank sampah merupakan alternative yang pertama sedangkan
penyuluhan tentang 3R merupakan alternative yang kedua
C. Analisis alternatif untuk masalah pencahayaan tidak memenuhi syarat
Tabel III.12
Analisis Alternatif Perilaku pencahayaan tidak memenuhi syarat
di Dusun Jatisari Desa Kates Kecamatan Kauman
Kabupaten Tulungagung Bulan April 2018

No Kriteria Nilai (skore 70-100)

28
Kerja bakti pemasangan
Penyuluhan
genting kaca
1. Biaya 75 85
2. Manfaat 80 90
3. Efektivitas 80 85
4. Politis - -
5. Administratif 75 80
6. Hukum - -
7. Pemerataan/keadil 80 70
an
8. Waktu 90 95
9. Sosial budaya - -
10. Lingkungan 80 90
Jumlah 560 595
Prioritas II I

Dari tabel analisis alternatif diatas dapat ditetapkan bahwa kegiatan kerja
bakti pemasangan genting kaca merupakan kegiatan alternative yang
pertama sedangkan penyuluhan rumah sehat merupakan alternative yang
kedua

D. Analisis alternatif untuk saluran pembuangan air limbah


Tabel III.13
Analisis Alternatif saluran pembuangan air limbah
di Dusun Jatisari Desa Kates Kecamatan Kauman
Kabupaten Tulungagung Bulan April 2018

Nilai (skore 70-100)


No Kriteria
Perbaikan SPAL Penyuluhan SPAL
1. Biaya 90 70
2. Manfaat 80 90
3. Efektivitas 80 90
4. Politis 80 80
5. Administratif 80 75
6. Hukum - -
7. Pemerataan/keadilan 85 80
8. Waktu 90 80
9. Sosial budaya - -
10. Lingkungan 85 75
Jumlah 670 640
Prioritas I II

29
Dari tabel analisis alternatif diatas dapat ditetapkan bahwa kegiatan
perbaikan SPAL merupakan kegiatan alternative yang pertama sedangkan
penyuluhan SPAL merupakan alternative yang kedua

Hasil Pembahasan dan Penentuan Prioritas Masalah Bersama TOMA /


Masyarakat dalam Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) di Dusun
Jatisari
Setelah dilakukan inventarisasi terhadap masalah kesehatan
lingkungan yang ada di Dusun Jatisaari Desa Kates, langkah selanjutnya adalah
mengadakan acara Musyarakat Masyarakat Desa (MMD) dengan tokoh
masyarakat (TOMA) dalam rangka untuk menentukan prioritas masalah serta
alternatif-alternatif untuk mengatasi masalah tersebut. MMD ini dilakukan pada
Rabu, 12 April 2018 pukul 19.00-Selesai
Berikut ini adalah hasil pembahasan masing-masing masalah dalam
Musyawarah Masyarakat (MMD)
1. Tidak Memiliki Jamban
Sebagian besar tokoh masyarakat yang diundang dalam MMD setuju bahwa
jamban merupakan masalah yang perlu ditangani dan dilakukan pemecahan
masalah. Hal tersebut, dikarenakan masih banyak warga Dusun Jatisari yang
tidak memiliki jamban. Masyarakat yang tidak memiliki jamban umumnya
memiliki kebiasaan BAB di sungai sehingga mencemari lingkungan dan
menimbulkan berbagai penyakit. Karena besarnya dampak yang
ditimbulkan, maka hasil MMD memprioritaskan jamban percontohan
sebagai alternatif pemecahan masalah.
2. Perilaku membuang sampah sembarangan
Sampah merupakan masalah yang perlu dilakukan pemecahan masalah. Hal
ini disebabkan kebiasaan masyarakat yang membuang sampah rumah
tangga di sungai sehingga mengakibatkan pencemaran air dan menyebabkan
banjir pada saat hujan di daerah sekitar sungai. Dalam musyawarah
masyarakat desa diperoleh kesepakatan bahwa pemecahan dari masalah
perilaku membuang sampah sembarangan dilakukan dengan kegiatan

30
penyuluhan 3R. Hal ini dikarenakan Desa telah memiliki program
pengelolaan sampah yang akan di jalankan pada tahun 2019.
3. Pencahayaan Tidak Memenuhi Syarat
Pencahayaan yang kurang merupakan masalah yang harus ditangani karena
rumah yang tidak mendapatkan pencahayaan yang tercukupi dapat
mengakibatkan berbagai macam penyakit saluran pernafasaan. Berdasarkan
hasil Musyawarah Masyarakat Desa, alternatif pemecahan masalah untuk
rumah dengan pencahayaan tidak memenuhi syarat, alternatif pemecahan
masalah yang disepakati adalah kegiatan pemasangan genteng kaca.
4. Saluran Pembuangan Air Limbah Tidak Memenuhi Syarat
Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) merupakan masalah yang harus
ditangani karena saluran pembuangan air limbah yang tidak memenuhi
syarat dapat menimbulkan pencemaran tanah, menjadi tempat perindukan
jentik nyamuk jika dibiarkan menggenang serta menimbulkan bau yang
tidak sedap. Berdasarkan hasil Musyawarah Masyarakat Desa, alternatif
pemecahan masalah mengenai saluran pembuangan air limbah tidak
memenuhi syarat, alternatif pemecahan yang disepakati adalah kegiatan
penyuluhan SPAL.

3.7 Penentuan Alternative Pemecahan Masalah yang akan diintervensi


Tahap penentuan alternative pemecahan masalah yang akan diintervensi
merupakan tahap lanjutan dari tahap sebelumnya yaitu tahap penyusunan rencana
alternatif pemecahan masalah dan intervensinya. Tahap ini digunakan sebagai
tahap untuk menetapkan suatu intervensi pilihan yang akan direalisasikan. Dalam
penentuan pilihan penetapan intervensi, digunakan sistem skoring pada lima
kriteria, yaitu :
1. Resiko yang ditimbulkan
2. Sasaran target
3. Biaya yang dibutuhkan
4. Waktu penyelesaian
5. Mudah dilaksanakan atau tidak
Berdasarkan lima kriteria analisis diatas, telah didapatkan penetapan
intervensi yan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Penetapan intervensi
dilakukan dengan harapan tidak terjadi kegagalan yang sering disebut dengan
istilah “Top Down” yang memiliki ciri – ciri sebagai berikut :
31
1. Masyarakat sebagai obyek pembangunan
2. Masyarakat yang apatis
3. Masyarakat ‘terpinggirkan, terabaikan’
4. Masyarakat tidak punya perandan tidak berdaya
Untuk kali ini, mahasiswa menggunakan suatu metode pembangunan yang
sepenuhnya dilakukan oleh masyarakat dan untuk masyarakat, atau yang sering
disebut dengan metode “Bottom Up”yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Masyarakat sebagai subyek
2. Masyarakat ‘berpartisipatif’
3. Masyarakat ‘berperan Aktif’
4. Masyarakat ‘berdaya’ dan Masyarakat tidak lagi ‘terpinggirkan dan
terabaikan’.
Pada bagian ini, tahap pemecahan masalah kesehatan lingkungan akan
dibahas pada tahap pengambilan keputusan yaitu analisis keputusan. Analisis
keputusan dilakukan menggunakan sistem pembobotan dengan lima kriteria.
Berikutnya akan disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel III.14
Analisis Keputusan Alternatif Pemecahan Masalah

Penilaian (skore 1-5)


No Kriteria Penilaian
A B C
1. Risiko 3 5 4
2. Sasaran 5 3 4
3. Biaya 2 3 4
4. Waktu 3 4 3
5. Pemecahan masalah 5 3 4
Jumlah 18 18 19
Prioritas II II I

Keterangan :
A : Pembuatan jamban percontohan
B : Penyuluhan 3R dan Penyuluhan SPAL
C` : Pemasangan Genting Kaca
Berdasarkan hasil analisis keputusan, maka diputuskan bahwa prioritas
alternatif pemecahan masalah adalah :
1. Prioritas 1 : Pemasangan Genteng Kaca
2. Prioritas 2 : Pembuatan Jamban Percontohan
3. Prioritas 3 : Penyuluhan 3R dan SPAL

32
3.8 Rencana Kegiatan (POA)
Tabel III.15
Plan Of Action (POA)
Pelaksanaan Kegiatan Praktik Kerja Nyata (PKN)
Mahasiswa D-III Jurusan Kesehatan Lingkungan Surabaya Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dusun Jatisari Desa Kates Kecamatan Kauman Kabupaten Tulungagung
Tahun 2018

Sumber Daya ( 6 M )
No Tgl Kegiatan Sasaran Target PJ Lokasi
Man Money Method Material Machine Market
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Observasi dan Dusun
Dusun
analisis Jatisari
Jatisari dan Warga Observasi
9 April masalah Perangkat Mahasiswa dan
1. Perangkat Dusun - dan ATK Kamera Nida
2018 dengan Desa (6 orang) rumah
Dusun Jatisari Wawancara
pendekatan perangkat
Jatisari
PRA desa
Survey rumah
sehat warga Rumah Formulir Rumah
10-11 Warga Warga Observasi
Dusun Jatisari Warga rumah Mahasiswa warga di
2. April Dusun Dusun - dan Kamera Rifa
dan Dusun sehat dan (6 orang) Dusun
2018 Jatisari Jatisari Wawancara
Pengumpulan Jatisari ATK Jatisari
Data sekunder
Mahasiswa
12 Perangkat Warga Presentasi Kamera, (6 orang) Rumah
Penentuan Rp Presentasi
3. April Minilokakarya Dusun Dusun dan Daftar dan Ade Ibu
intervensi 146.000 dan ATK
2018 Jatisari Jatisari musyawarah Hadir perangkat Istiqomah
desa

33
Survey rumah Rumah
Warga
13 yang akan Warga yang Warga
Mahasiswa Dusun
4. April dibangun Dusun belum Dusun - Observasi - Kamera Dian
(6 orang) Jatisari
2018 jamban Jatisari memiliki Jatisari
percontohan jamban
Penyerahan
material Rumah Mahasiswa Pak Rejo
Pak Rejo
14 kepada pemilik yang Warga (6 orang) RW
RW 02/RT
5. April rumah yang belum Dusun - - - Kamera dan Cici 02/RT 03
03 Dusun
2018 akan dibangun memiliki Jatisari perangkat Dusun
Jatisari
jamban jamban desa Jatisari
percontohan
Penyuluhan
15 Warga Warga Warga Penyuluhan Balai
PHBS dalam Rp. Mahasiswa
6. April Dusun Dusun Dusun dan tanya leaflet Kamera Maylia Desa
kegitan senam 30.000 (6 orang)
2018 Jatisari Jatisari Jatisari jawab Kates
Desa
Penyuluhan 5
Kunci
Rumah
16 Keamanan Warga Warga Warga Penyuluhan
Rp. Mahasiswa ibu Srika
7. April Pangan dalam dusun Dusun Dusun dan Tanya leaflet Kamera Cici
30.000 (5 orang) RW 01
2018 acara Jatisari Jatisari Jatisari Jawab
RT 03
pengajian ibu-
ibu
Warga
17 Warga Warga Observasi
Survey rumah Penderita Genteng Mahasiswa Dusun
8. April dusun Dusun dan Kamera Nida
penderta ISPA ISPA kaca (6 orang) Jatisari
2018 Jatisari Jatisari Wawancara
9. 15-18 Pembangunan Warga Pak Rejo Warga Rp. Gotong Pasir, bis Kamera Mahasiswa Nida Pak Rejo
April jamban Dusun RW 02/RT Dusun 2.056.000 royong beton, (6 orang) RW

34
semen,
closet,
Jatisari timba,
Jatisari yang paralon,
02/RT 03
yang belum 03 Dusun belum knee,
2018 percontohan Dusun
memliki Jatisari memlik pipa T,
Jatisari
jamban i Besi,
jamban cangkul,
cetok

Ibu Rp. LCD, Mahasiswa


18 Penyuluhan Ibu Hamil Ibu Hamil Penyuluhan Kamera, Balai
Hamil 30.000 ATK, (6 orang)
10. April tentang 10 dan Ibu dan Ibu dan tanya Daftar Dian Desa
dan Ibu Materi,
2018 indikator PHBS PKK PKK jawab Hadir Kstes
PKK Leaflet
18 Ketua RT Warga Penyuluhan LCD, Kamera, Rifa Ketua RT
Sosialiasasi Perangkat Rp. Mahasiswa
11. April 03 Dusun Dusun dan tanya ATK, Daftar 03 Dusun
biogas desa 100.000 (6 orang)
2018 Jatisari Jatisari jawab Materi Hadir Jatisari
19 Penyuuhan Anak-anak SDN 1 Penyuluhan Leaflet Kamera Ade SDN 1
Anak-anak Rp. Mahasiswa
12. April CTPS di SDN 1 dan dan 2 dan tanya dan 2
kelas 1-4 242.200 (6 orang)
2018 sekolah 2 Kates Kates jawab Kates
13. 20 Intervensi Warga Warga Warga Rp. - - Kamera Mahasiswa Maylia Rumah
April pemberian Dusun Dusun Dusun 160.000 (6 orang) Warga
2018 genting kaca Jatisari Jatisari Jatisari
kepada
penderita ISPA
dan rumah
dengan
pencahayaan
tidak

35
memenuhi
syarat
Rumah Pak Rejo
21-22 Warga yang telah Warga RW
Monitoring Mahasiswa
14. April Dusun dilakukan Dusun - Observasi Maylia 02/RT 03
hasil intervensi (6 orang)
2018 Jatisari intervensi Jatisari Dusun
fisik
fisik Jatisari

36
3.9 Pelaksanaaan Kegiatan Intervensi Baik Fisik Maupun Pemberi Bimbingan
atau Penyuluhan
1. Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
a. Tujuan
1) Menggali masalah yang terdapat di Dusun Jatisari melalui FGD
(Forum Group Discussion) bersama perangkat desa dan tokoh
masyarakat Dusun Jatisari
2) Mencari Alternatif Pemecahan masalah

b. Lokasi
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) dilaksanakan di rumah Ibu
Istiqomah (Posko Mahasiswa PKN) pada tanggal 12 April 2018 dimulai
pada pukul 19.00 WIB. Sasaran pada kegiatan Musyawarah masyarakat
Desa ini adalah Kepala Dusun, Ketua RT, Ketua RW dan Perangkat
Dusun Jatisari.

c. Hasil
Setelah disampaikan permasalahan mengenaik kesehatan lingkungan
yang ada di Dusun Jatisari, maka dipecahkan masalah tersebut dengan
cara musyawarah dan diperoleh hasil bahwa permasalahan yang
ditemukan antara lain permasalahan jamban, pencahayaan rumah,
permasalahan sampah, dan permasalahan SPAL. Kemudian solusi yang
kami pilih dan disetujui masyarakat adalah mengadakan jambanisasi atau
membuat jamban percontohan dengan menggunakan dana stimulan dan
swadaya masyarakat. Untuk permasalahan sampah solusi yang kami pilih
dan disetujui masyarakat adalah penyuluhan tentang 3R, untuk
permasalahan rumah dengan pencahyaan tidak memenuhi syarat adalah
dengan pemasangan genting kaca dan terkait dengan permasalahan
SPAL (Saluran Pembuangan Air Limbah) solusi yang disepakati dengan
penyuluhan SPAL yang memnuhi syarat.

2. Jambanisasi
a. Tujuan
1) Menurunkan angka ODF di Dusun Jatisari
2) Memicu masyarakat agar ikut serta dalam kegiatan jambanisasi

37
3) Meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya kepemilikan jamban
sehat
4) Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
5) Memutuskan mata rantai penularan penyakit berbasis lingkungan
6) Menurunkan tingkat pencemaran lingkungan
b. Lokasi
Jambanisasi dilakukan di 1 rumah yaitu :
1) Bapak Rejo di RT 03 RW 02 Dusun Jatisari Desa Kates Kecamatan
Kauman Kabupaten Tulungagung
c. Hasil
Jambanisasi yang dilakukan sebagian besar biaya bersumber dari
swadaya masyarakat. Jamban yang dibangun sebanyak 1 jamban lengkap
berserta septictank dan peresapan. Dana stimulan diberikan berupa
barang, baik itu tenaga ataupun bahan-bahan yang dibutuhkan.

3. Penyuluhan tentang PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)


3.9.1.1.1 Tujuan
1) masyarakat mengetahui apa saja yang termasuk PHBS
2) masyarakat mengbah perilaku menjadi PHBS
3) meningkatkan derajat kesehatan
b. Lokasi
Penyuluhan 10 indikator PHBS di lakukan di Balai Desa Kates
Kecamatan Kauman.
c. Hasil
Hasil penyuluhan PHBS pada warga Dusun Jatisari ialah warga
menjadi tahu dan paham tentang perilaku hidup bersih dan sehat serta
mau berkomitmen untuk mulai menerapkan PHBS di rumah tangga.

4. Penyuluhan dan pelatihan tentang CTPS pada siswa SD


a. Tujuan
1) Agar siswa mengetahui apasaja yang termasuk PHBS di sekolah
2) Agar siswa menerapkan PHBS di sekolah
3) Agar siswa dapat membiasakan cuci tangan memakai sabun dan air
bersih setiap hari
4) Agar siswa dapat menerapkan mencuci tangan yang baik dan benar.
b. Lokasi
Penyuluhan dan pelatihan CTPS di lakukan di SDN 01 dan 02
Kates. Sasarannya dalah siswa/i kelas I s/d kelas 5.
c. Hasil
Dari hasil penyuluhan dan pelatihan CTPS di SDN 01 dan 02 Kates,
maka dapat diketahui bahwa siswa/i sangat aktif dalam kegiatan

38
penyuluhan dan siwa/i sudah mengetahui tata cara mencuci tangan yang
baik dan benar (dengan bernyanyi lagu cuci tangan).

5. Penyuluhan penyakit ISPA


a. Tujuan
1. Masyarakat mengetahui tentang penyakit ISPA dan cara pencegahanya
2. Mengurangi angka penderita ISPA
b. Lokasi
Dilakukan ada kegiatan posyandu rutin di SDN 01 Kates pada
kegiatan senam Desa.
c. Hasil
Hasil penyuluhan tentang penyakit ISPA di kegiatan senam desa ialah
ibu ibu menjadi lebih memahami tentang penularan, pengobatan, dan
pencegahan penyait ISPA sehingga dapat menurunkan angka kesakitan
akibat penyakit ISPA.

6. Pemasangan Genteng Kaca


a. Tujuan
1) Untuk memberi penerangan di rumah warga
2) untuk membunuh bakteri yang ada di udara
3) untuk mencegah kelembaban di dalam rumah
b. Lokasi
Kegiatan pemasangan genteng kaca dilaksanakan pada tanggal 20-22
April 2018 dibagikan pada 8 rumah dengan pencahayaan tidak memenuhi
syarat dijadikan sebagai percontohan
c. Hasil
Setelah dipasang genteng kaca, diharapkan sinar matahari dapat
masuk ke dalam rumah sehingga rumah menjadi terang dan
kelembabannya berkurang.

7. Penyuluhan 5 Kunci Keamanan Pangan


a. Tujuan
1. Masyarakat mengetahui tentang 5 Kunci Keamanan Pangan
2. Masyarakat dapat meghasilkan makanan yang aman dan sehat bagi
keluarga
a. Lokasi
Dilakukan ada kegiatan pengajian rutin ibu-ibu di rumah Ibu Srika
RW 01 RT 06 Dusun Jatisari Desa Kates Kecamatan Kauman Kabupaten
Tulungagung.
b. Hasil
Hasil penyuluhan tentang 5 Kunci Keamanan Pangan di kegiatan
pengajian rutin ialah ibu ibu menjadi lebih memahami 5 kunci keamanan

39
pangan sehingga dapat menghasilan makanan yang aman dan sehat bagi
keluraga

8. Sosialisaasi tentang Biogas


a. Tujuan
1. Masyarakat mengetahui memanfaatkan kotoran ternak menjadi biogas
2. Masyarakat dapat mengetahui cara pembuatan, pengoperasian biogas
dari kotoran ternak
b. Lokasi
Dilakukan dirumah Bapak Suyoto ketua RT 03 RW 02 Dusun Jatisari
Desa Kates Kecamatan Kauman Kabupaten Tulungagung.
c. Hasil
Hasil penyuluhan tentang 5 Kunci Keamanan Pangan di rumah bapak
Suyoto (Ketua RT 03 RW 02) bertujuan agar warga yang memiliki ternak
dapat memanfaatkan kotoran ternaknya untuk dijadikan biogas.

BAB IV

40
PEMBAHASAN

Dalam melaksanakan kegiatan untuk upaya pemecahan masalah kesehatan


lingkungan yang ada di Dusun Jatisari Desa Kates Kecamatan Kauman Kabupaten
Tulungagung pada tanggal 09 April – 26 April 2018 terdapat beberapa faktor
pendukung dan penghambat dalam terlaksananya kegiatan PKN (Praktek Kerja
Nyata). Mahasiswa menemui beberapa faktor yang menghambat dan mendukung
dalam kegiatan perbaikan. Adapun macam kegiatan serta faktor penghambat dan
faktor pendukung dari masing-masing kegiatan adalah sebagai berikut :

4.1 Pembahasan Hasil Pelaksanaan Kegiatan


4.1.1 Survey Rumah
Berdasarkan tentang hasil penilaian rumah di Dusun Jatisari Desa
Kates Kabupaten Tulungagung yang berjumlah 429 rumah, disampling 84
rumah di Dusun Jatisari yang di dapatkan hasil sebagai berikut:
A. Keadaan Rumah
1. Persentase jendela yang tidak memenuhi syarat adalah sebesar 45%.
Karena sebagian ruangan masih tidak ada jendela.
2. Persentase ventilasi yang tidak memenuhi syarat adalah sebesar
50%. Karena sebagian rumah mempunyai lubang ventilasi tapi <
10% dari luas lantai. Ada yang tidak mempunyai lubang ventilasi.
3. Persentase lubang asap dapur yang tidak memenuhi syarat adalah
sebesar 49%. Karena sebagian rumah mempunyai lubang asap dapur
tapi < 10% dari luas lantai dapur. Ada yang masih tidak mempunyai
lubang asap dapur.
4. Persentase pencahayaan yang tidak memenuhi syarat adalah sebesar
27%. Karena sebagian rumah memiliki pencahayaan yang kurang
terang sehingga kurang jelas untuk membaca dengan normal. Ada
juga yang tidak terang sehingga tidak dapat dipergunakan untuk
membaca.
5. Presentase kepadatan hunian yang tidak memenuhi syarat adalah
sebesar 17%. Karena sebagian rumah memiliki anggota keluarga
yang lebih banyak dari pada luas lahan yang dimiliki.
6. Presentase kandang hewan peliharaan yang tidak memenuhi syarat
adalah sebesar 17%.

41
7. Presentase konstruksi rumah yang tidak memenuhi syarat adalah
sebesar 11%.
B. Sarana Sanitasi
1. Persentase sarana air bersih (SAB) yang tidak memenuhi syarat
adalah sebesar 0%. Hal ini dikarenakan semua warga dusun Jatisari
menggunakan sumber air sumur yang dinilai telah memenuhi syarat
kesehatan dianatranya adalah tidak berbau, berwarna dan tidak
keruh.
2. Persentase jamban yang tidak memenuhi syarat adalah sebesar 21%.
Hal ini dikarenakan warga sudah banyak yang memiliki jamban atau
jamban cemplung.
3. Persentase saluran pembuangan air limbah (SPAL) yang tidak
memenuhi syarat adalah sebesar 51%. Karena sebagian warga masih
belum mempunyai saluran pembuangan air limbah yang memnuhi
syarat yaitu tidak tertutup dan tidak kedap air sehingga menimbulkan
genangan yang dapat menjadi perinndukan jentik.
4. Persentase tempat sampah yang tidak memenuhi syarat adalah
sebesar 58%. Karena sebagian besar warga tidak mempunyai tempat
sampah karena banyak warga yang menggunakan kantong kresek
sebagai tempat penampungan sampah dirumah yang selanjutnya
dibuang kesungai.
C. Perilaku Penghuni
1. Persentase bebas jentik yang tidak memenuhi syarat adalah sebesar
14%. Karena sebagian warga ada yang menguras bak mandi lebih
dari seminggu
2. Persentase bebas tikus yang tidak memenuhi syarat adalah sebesar
10%.
3. Persentase pembersihan rumah dan halaman yang tidak memenuhi
syarat adalah sebesar 0%.
4. Persentase pembuangan tinja bayi yang tidak memenuhi syarat
adalah sebesar 20%. Karena sebagian warga masih membuang tinja
ke jamban cemplung dikarenakan kurangnya pengetahuan warga
mengenai pentingnya membangun jamban yang sehat.

42
5. Persentase pemanfaatan pekarangan yang tidak memenuhi syarat
adalah sebesar 0% karena sebagian besar halaman pekarangan yang
masih luas dimanfaatkan sebagai taman/ kebun.
6. Persentase pembuangan sampah yang tidak memenuhi syarat adalah
sebesar 100%. Karena semua warga masih membuang sampah ke
sungai, kebun, sembarangan. Hal tersebut dikarenakan kurangnya
pengetahuan warga mengenai bahaya membuang sampah
sembarangan dan juga disebabkan karena belum adanya sarana
tempat sampah dan rumah warga sebagian dekat dengan sungai
sehingga sampah di buang ke sungai.

4.1.2 Kegiatan MMD (Musyawarah Masyarakat Desa)


MMD (Musyawarah Masyarakat Desa) merupakan kegiatan
musyawarah bersama tokoh masyarakat dalam menentukan prioritas
masalah yang ada di Dusun Jatisari. Sebelum melakukan mini lokakarya,
kami telah melakukan kegiatan survey rumah dan Participatory Rural
Appraisal (PRA). PRA adalah sebuah metode pemahaman lokasi dengan
cara belajar dari, untuk dan bersama dengan masyarakat untuk
mengetahui, menganalisa dan mengevaluasi hambatan dan kesempatan
melalui multi-disiplin dan keahlian untuk menyusun informasi dan
pengambilan keputusan sesuai dengan kebutuhan. Melakukan pendekatan
dengan Kepala Dusun dan Perangkat Desa untuk mengetahui dan
membahas permasalahan kesehatan lingkungan yang berada di Dusun
Jatisari pada tanggal 9 April – 26 April.
Setelah mengetahui masalah kesehatan tersebut, kemudian mencari
solusi pemecahan masalah kesehatan lingkungan yang ada di Dusun
Jatisari. MMD dilaksanakan di rumah Ibu Istiqomah (Posko Mahasiswa
KKN) pada tanggal 12 April 2018 dimulai pada pukul 19.30 WIB.
Sasaran pada kegiatan MMD ini adalah Kepala Dusun, Ketua RT, Ketua
RW dan Perangkat Dusun dan Warga Dusun Jatisari.
Melakukan pendekatan dengan Kepala Dusun dan Kader untuk
mengetahui masalah kesehatan lingkungan di Dusun Jatisari. Masalah
kesehatan lingkungan yang ditemukan di Dusun Jatisari yaitu :
1. Yang belum mempunyai jamban di Dusun Jatitasi masih sebesar 21%
dan masih melakukan BAB (Buang Air Besar).

43
2. Warga di Dusun Jatisari ini belm memiliki sistem pegelolaan sampah.
Sehingga sampah yan dihasilkan setiap hari dibuang kesungai, kebun
maupun dibakar.
3. Warga yang memiliki rumah dengan pencahayaan tidak memenuhi
yarat sebesar 27% sehingga ruangan didalam rumah tampak gelap dan
gelap.
4. Sebagian besar warga masih belum mempunyai SPAL (Saluran
Pembuangan Air Limbah) sehingga air buangan mengenang tidak
teratur di halaman.
Setelah disampaikan hasil permasalahan tentang kesehatan lingkungan
yang ada di Dusun Jatisari, maka dipecahkan masalah tersebut dengan cara
musyawarah dan diperoleh hasil bahwa permasalahan kepemilikan jamban
sebagai prioritas utama. Solusi yang kami pilih adalah mengadakan
jamban percontohan di rumah salah satu warga yang belum memiliki
jamban dengan tujuan agar warga yang lain dapat tergerak untuk
membangun jamban dan membantu membangun jamban warga yang
masih belum mempunyai jamban sehat.
Dari berbagai upaya intervensi yang ditawarkan kepada warga, warga
bersedia dan sanggup untuk membantu pelaksanaan kegiatan yang direncanakan
oleh mahasiswa.
Adapun faktor penghambat dan faktor pendukung dalam acara MMD ini
adalah sebagai berikut :
1. Faktor Penghambat
Dalam kegiatan ini ditemukan faktor penghambat adalah masyarakat di
Dusun Jatisari masih banyak yang belum mempunyai jamban yaitu sebesar
21%. hal tersebut dikarenakan keterbatasan ekonomi dan kebanyakan
masyarakat masih menunggu bantuan jamban dari desa sehingga mereka tidak
mau membangun jamban dan numpang di tetangga.
2. Faktor Pendukung
Faktor pendukung dalam kegiatan ini adalah Kepala Dusun, Ketua RT, dan
Ketua RW bersikap proaktif sehingga pada saat berjalannya kegiatan ini
menghasilkan pemikiran positif yang dapat terima para undangan dan bersikap
antusias dalam menyambut program yang telah dibuat.

4.2 Hambatan Pelaksanaan Dan Solusi Pemecahan Masalah.

44
Berdasarkan hasil survey didapatkan masalah kesehatan lingkungan yang
terdapat di Dusun Jatisari adalah :
1. Sebagian masyarakat Dusun Jatisari Desa Kates masih ada yang belum
memiliki jamban sebesar 21%.
a. Uraian Masalah
Berdasarkan data sekunder yang ada diketahui bahwa di Dusun
Jatisari masih ada warga yang tidak memiliki jamban, hal ini dikarenakan
faktor kebiasaan, kondisi geografis dan keadaan ekonomi yang membuat
mereka tidak mampu membangun jamban. Warga yang telah ODF sebagian
besar jamban yang dimiliki berupa jamban leher angsa dengan sumur
resapan yang dicor dan tutup.
b. Pemecahan Masalah
Berdasarkan hasil analisis pengambilan keputusan pemecahan
masalah jamban dengan melakukan penyuluhan, perbaikan jamban.
Adapun faktor penghambat dan faktor pendukung dalam Pembuatan
Jamban Umum ini adalah sebagai berikut :
1) Faktor Penghambat
Faktor penghambat dalam kegiatan ini adalah masyarakat banyak yang
masih menunggu bantuan jamban sehingga sulit untuk diajak
membangun jamban dengan biaya sendiri. Masyarakat yang belum
mempunyai jamban juga sebagian besar mempunyai ekonomi rendah.
2) Faktor Pendukung
Warga memiliki keinginan atau kemauan untuk membuat jamban.
khususnya warga yang belum memiliki jamban sehat dan mereka mau
dibantu untuk membangun jamban sehingga jamban sudah bisa
digunakan.

2. Banyak ditemukan warga Dusun Jatisari Desa Kates yang masih membuang
sampah di sungai dan kebun belakang rumah namun sebagian membakar
sampah di halaman rumah.
a. Uraian masalah
Setelah dilakukan pengenalan Dusun dan survey didapatkan banyak
warga yang membuang sampah di sungai dan kebun belakang rumah.
Sampah-sampah tersebut banyak ditemui berserakan. Sampah-sampah
tersebut berasal dari kegiatan rumah tangga warga sekitar. Karena tidak
tersedia tempat sampah maka warga langsung membuang sampah di sungai
dan kebun belakang rumah namun sebagian membakar sampah di halaman
rumah.
45
b. Pemecahan Masalah
Berdasarkan hasil analisis pengambilan keputusan pemecahan
masalah yang paling efektif adalah dilakukan penyuluhan tentang
pengolahan sampah 3R (Reduce, Reuse, Recycle).
Adapun faktor penghambat dan faktor pendukung dalam Pembuatan
3R ini adalah sebagai berikut :
1) Faktor Penghambat
Faktor yang menghambat dalam kegiatan ini adalah tidak adanya
pelatihan mengenai pembuatan 3R dikarenakan waktu yang terbatas.
2) Faktor Pendukung
Warga sangat antusias saat di berikan penyuluhan mengenai 3R.

3. Sebagian besar warga masih belum memiliki pencahayaan yang cukup dalam
rumah sehingga ruangan didalam rumah tampak gelap.
a. Uraian Masalah
Sebagian besar warga masih belum mempunyai genting kaca sehingga
ruangan didalam rumah tampak gelap.
b. Pemecahan Masalah
Untuk masalah pencahayaan dapat ditindak lanjuti dengan melakukan
penambahan genting kaca pada rumah warga.

4. Sebagian besar warga masih belum mempunyai SPAL (Saluran Pembuangan


Air Limbah) sehingga air buangan menggenang tidak teratur di halaman.
a. Uraian Masalah
Sebagian besar warga masih belum mempunyai SPAL sehingga air
limbah hasil buangan masih di buang ke lubangan tanah disamping rumah
dan terjadi genangan air.
b. Pemecahan Masalah
Untuk masalah SPAL (Saluran Air Limbah) dapat ditindak lanjuti
dengan melakukan penyuluhan mengenai SPAL yang memenuhi syarat.

Tabel IV.1
Rincian Biaya Kegiatan Intervensi di Dusun Jatisari Desa Kates
Kecamatan Kauman Kabupaten Tulungagung
Tahun 2018
DANA SWADAYA
NO KEGIATAN DANA STIMULAN
MASYARAKAT
A. KEGIATAN FISIK
1. Pembuatan 1) Semen Gresik 2 x @45.000 = 1) Gorong-gorong 3 x
Jamban di Rp. 90.000 @Rp. 85000 = Rp.
Rumah Bapak 2) Closet = Rp. 130.000 255.000
Rejo RT 02 3) Pipa 4 dim 1 x @79.000 = 2) Tutup gorong-gorong

46
RW 02 Rp. 79.000 2 (80 cm) x @70.000=
4) Gorong-gorong 3 (80 x 50 cm) Rp. 140.000
x @85.000 = Rp. 255.000 3) Tenaga kerja 3 hari
@80.000 = Rp.
160.000
4) Pasir 1 pickup = Rp.
250.000
5) Kerikil 1 pickup = Rp.
450.000
6) Batu bata @150 = Rp.
150.000
7) Pipa 3 dim 1 x
@60.000 = Rp. 60.000
8) Pipa 1 dim 1 x
@39.000 = Rp. 39.000
9) Lbow 4 dim 2 x
@13.000 = Rp. 26.000
10) T 1 dim 1 x @2.500 =
Rp. 2.500
2. Gentengisasi / 1) Genteng kaca 16 buah x
Pemberian @10.000 = Rp. 160.000
-
genteng kaca
di 11 rumah
B. KEGIATAN NON FISIK
3. Penyuluhan 1) Leaflet 15 lembar x @Rp.
-
ISPA 2000 = Rp. 30.000
4. Penyuluhan 5 1) Leaflet 15 Lembar x @Rp.
Kunci 2000 = Rp. 30.000
-
Keamanan
Pangan
5. Penyuluhan 1) Leaflet 15 Lembar x @Rp.
10 Indikator 2000 = Rp. 30.000 -
PHBS
7. Penyuluhan 1) Leaflet 15 lembar x @Rp.
-
3R 2000 = Rp. 30.000
8. Penyuluhan 1) Leaflet 15 lembar x @Rp.
-
SPAL 2000 = Rp. 30.000
Penyuluhan 1) Foto Copy Buku Panduan
Biogas Pembuatan Biogas 320
-
lembar x @Rp. 250 = Rp.
80.000
9. Penyuluhan 1) Leaflet 25 lembar x @Rp.
CTPS di SDN 2000 = Rp. 50.000 -
1 dan 2 Kates
10. Praktek CTPS 1) Sabun cuci tangan 4 x -
di SDN 1 dan @19.800 = Rp. 79.200
SDN 2 Kates 2) Handuk Lap Tangan 4 x
@14.500 = Rp. 58.000

47
3) Buku Tulis 10 x @2.500 =
Rp. 25.000
4) Pita 10 x @1.000 = Rp.
10.000
5) Pensil 10 x @2.000 = Rp.
20.000
JUMLAH Rp. 1.186.200,- Rp 1.502.500 ,-

Tabel IV.2
Rincian Biaya Konsumsi Kegiatan di Dusun Jatisari Desa Kates
Kecamatan Kauman Kabupaten Tulungagung
Tahun 2018
DANA SWADAYA
NO KEGIATAN DANA KONSUMSI
MASYARAKAT
KEGIATAN PENYULUHAN
1) Roti Rasa Campur @40 x
Rp. 2.000 = Rp. 80.000
2) Roti Rasa Strowberry @37
x Rp. 1.600 = Rp. 59.200
3) Donat 3 x Rp. 5.000 = Rp.
1. Minilokakarya -
15.000
4) Roti Rasa Melon 2 x @Rp.
2.900 = @Rp. 5.800
5) Air Mineral Gelas 2 Dus x
@Rp. 20.000 = Rp. 40.000
JUMLAH Rp. 200.000,- -

48
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan pada saat PKN (Praktek Kerja
Nyata) yang diadakan di Dusun Jatisari Desa Kates Kecamatan Kauman
Kabupaten Tulungagung selama 17 hari mulai dari tanggal 09 Mei – 26
Mei 2018 adalah sebagai berikut :
1. Desa Kates terdiri dari 3 (tiga) dusun yaitu Dusun Sendung,
Kebunduren dan Jatisari. Desa Kates terdiri dari 4763 penduduk dan
1562 KK. Dusun Jatisari terdiri dari 3 RW dan 4 RT.
2. Berdasarkan hasil rekapitulasi data pada survey rumah sehat yang
dilakukan di Dusun Jatisari Desa Kates Kecamatan Kauman
Kabupaten Tulungagung berjumlah 429 rumah, disampling 84 rumah
di dapatkan hasil sebanyak 40 rumah dikategorikan sebagai rumah
sehat dan sebanyak 44 rumah dikategorikan sebagai rumah tidak
sehat.
3. Berdasarkan hasil Musyarakat Masyarakat Desa (MMD) dengan
tokoh masyarakat (TOMA) dalam rangka untuk menentukan prioritas
masalah serta alternatif-alternatif untuk mengatasi masalah tersebut.
MMD ini dilakukan pada Rabu, 12 April 2018 pukul 19.00-Selesai.
Prioritas masalah tertinggi yaitu Tidak Memiliki Jamban prioritas
masalah 1, Perilaku Membuang Sampah Sembarangan prioritas
masalah 2, Pencahayaan Tidak Memenuhi Syarat prioritas masalah 3,
dan Saluran Pembuangan Air Limbah Tidak Memenuhi Syarat
prioritas masalah 4.
4. Alternatif pemecahan masalah yang terdapat di Dusun Jatisari adalah
pembuatan jamban percontohan, kegiatan penyuluhan 3R,
pemasangan genting kaca dan penyuluhan SPAL.
5. Intervensi fisik dan non fisik berdasarkan hasil Musyawarah
Masyarakat Desa (MMD) yaitu melaksanakan jambanisasi,
penyuluhan tentang PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat),
penyuluhan dan pelatihan tentang CTPS pada siswa SD, penyuluhan
penyakit ISPA, pemasangan genting kaca, penyuluhan 5 kunci
keamanan pangan, sosialisasi tentang Biogas.

49
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan dari kegiatan PKN yang telah dilakukan di
Dusun Jatisari Desa Kates Kecamatan Kauman Kabupaten Tulungagung
adalah sebagai berikut :
1. Sebaiknya warga membiasakan diri untuk buang air besar (BAB) di
jamban yang saniter. Bagi warga yang belum mempunyai jamban
sebaiknya jangan BAB di sembarang tempat atau di sungai, sebaiknya
ikut mempergunakan WC tetangga yang sudah ada.
2. Sebaiknya dilakukan pembentukan kader lingkungan untuk
melakukan kegiatan penyuluhan tentang lingkungan misalnya tentang
pengolahan sampah, jamban keluarga sehat dan perilaku hidup bersih
dan sehat agar derajat kesehatan masyarakat di Dusun Jatisari Desa
Kates Kecamatan Kauman Kabupaten Tulungagung semakin
meningkat.
3. Perlunya dilakukan pendekatan secara terus-menerus oleh para kader
lingkungan agar kesadaran warga terhadap penggunaan jamban dan
pembuatan jamban semakin meningkat.
4. Sebaiknya warga memperbaiki pencahayaan yang masih kurang
dengan perbaikan jendela atau pengadaan genteng kaca.
5. Sebaiknya perlu adanya pengolahan sampah agar masyarakat tidak
membuang sampah di pekarangan dan di sungai.
6. Sebaiknya warga lebih meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat.

50
DAFTAR PUSTAKA
Buku Pedoman PKN 2017 Surabaya. Kementrian Kesehatan R.I Poltekkes
Kemenkes Surabaya.
Data sekunder dari Polindes Desa Kates tahun 2016.
Aula, Khanifatul, dkk. 2012. Praktek Kerja Nyata di Dusun Sentanan Desa
Ngrombot. Surabaya. Poltekkes Kemenkes Jurusan Kesehatan Lingkungan.

51
52

Anda mungkin juga menyukai