Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan perguruan tinggi di Indonesia termasuk dalam Tri Dharma
Perguruan Tinggi yang meliputi pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan
pengabdian masyarakat. Ketiga aspek tersebut dilaksanakan dengan porsi yang
seimbang, harmonis, dan terpadu dengan harapan agar para lulusan dapat menjadi
manusia yang berilmu pengetahuan, mampu melakukan penelitian, dan bersedia
mengabdikan diri demi kebaikan masyarakat.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada hakekatnya merupakan perwujudan dari
salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat,
yang bersifat lintas disiplin (interdisipliner) dan merupakan komponen
pengetahuan, teknologi serta agama secara aplikatif untuk membantu kehidupan
masyarakat, terutama di pedesaan. Kegiatan KKN diharapkan dapat membantu
masyarakat dalam menghadapi kesulitan yang dihadapi sesuai dengan bidang
keilmuan yang telah diperoleh mahasiswa.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan mata kuliah intrakurikuler yang
diselenggarakan bidang akademik di seluruh perguruan tinggi dan wajib diikuti
oleh seluruh mahasiswa dengan tujuan meningkatan kemampuan serta wawasan
sebagai bekal hidup di masyarakat setelah lulus studi.
KKN merupakan kegiatan yang penting dilakukan, baik bagi mahasiswa
maupun bagi masyarakat. Bagi mahasiswa, KKN merupakan aktivitas belajar
yang dilakukan dengan menggali, menghayati, dan mencari solusi masalah yang
terjadi di masyarakat pedesaan. Bagi masyarakat desa, KKN diharapkan dapat
memberikan semangat baru dan perubahan sikap serta perilaku positif di
masyarakat.
KKN dilaksanakan di Dusun Klampok, Desa Tanggunggunung,
Kecamatan Tanggunggunung, Kabupaten Tulungagung selama 21 hari. Kegiatan
yang dilakukan bersifat edukasi sosial. Selama 21 hari di lapangan, mahasiswa
memberikan pengalaman ilmu pengetahuan, teknologi, dan agama untuk

1
memberikan pengarahan agar dapat memecahkan masalah dan mencari solusi
yang tepat.

1.2 Tujuan
1. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program kerja yang
bersifat sosial.
2. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dibidang kesehatan
dan lingkunngan.
3. Meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam pemanfaatan tanaman
berkhasiat obat.

1.3 Manfaat
1. Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program kerja
yang bersifat sosial.
2. Untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dibidang
kesehatan dan lingkunngan.
3. Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam pemanfaatan
tanaman berkhasiat obat.

BAB II
IDENTIFIKASI POTENSI DAN PERMASALAHAN LOKASI KKN

2.1 Tempat Dan Waktu Pelaksanaan


2.1.1 Tempat Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) S1 Farmasi STIKes Karya
Putra Bangsa Tulungagung Periode 2017/2018, dilaksanakan di Dusun Klampok
RT.03/RW.01, Desa Tanggunggunung.

2
Gambar 1. Peta Kabupaten Tulungagung

Gambar 2. Peta Desa Tanggunggunung


Desa Tanggunggunung terletak di Kecamatan Tanggunggunung,
Kabupaten Tulungagung memiliki luas daerah 245.604 Ha atau sekitar kurang
lebih 1.313 km2. terdiri dari 6 dusun yaitu Dusun Tanggunggunung, Kalitalun,
Ngipik, Ngemplaksari, Pule, dan Klampok.
Kecamatan Tanggunggunung merupakan salah satu kecamatan yang ada di
sebelah selatan Kabupaten Tulungagung. Luas wilayah Kecamatan
Tanggunggunung adalah 117,73 km2 dengan perbatasan sebelah utara adalah
Kecamatan Campurdarat, sebelah timur adalah Kecamatan Kalidawir, sebelah
selatan adalah samudera hindia serta sebelah barat adalah Kecamatan

3
Campurdarat dan Kecamatan Besuki. Kecamatan Tanggunggunung memiliki 7
desa antara lain: Ngrejo, Jenglungharjo, Kresikan, Tanggunggunung, Ngepoh,
Tenggarejo, dan Pakisrejo. Dari seluruh desa yang ada di Kecamatan
Tanggunggunung yang mempunyai wilayah paling luas adalah Desa Ngrejo
dengan luas wilayah 41,53 km2 dan yang mempunyai luas wilayah paling sempit
adalah Desa Pakisrejo dengan luas wilayah 7,43 km2.
2.2.1 Waktu Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) S1 Farmasi STIKes Karya
Putra Bangsa Tulungagung Periode 2017/2018 dilaksanakan pada tanggal 02-21
Januari 2018.

2.2 Identifikasi Potensi Masyarakat


Pola pembangunan lahan di desa Tanggunggunung didominasi oleh
kegiatan pertanian pangan yaitu palawija (padi, kedelai dan jagung) dengan
penggunaan pengairan tadah hujan.
Transportasi masyarakat antar daerah termasuk lancar, hal ini karena Desa
Tanggunggunung berhubungan dengan jalan desa yang menghubungkan antar
dusun maupun antar desa. Desa Tanggunggunung juga memiliki akses jalan yang
menghubungkan Kecamatan Tanggunggunung dan Kecamatan Kalidawir.
Aktifitas mobilisasi di Desa Tanggunggunung cukup tinggi, khususnya dalam
pengangkutan hasil pertanian maupun sumber kegiatan ekonomi lainnya. Selain
itu juga didukung fasilitas pendidikan yang meliputi Sekolah Dasar (SD),
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Kerohanian seperti Madrasah Diniyah
(MADIN) serta fasilitas Kesehatan berupa PUSKESMAS Pembantu dan
Posyandu yang sangat membantu masyarakat dalam mendapatkan pelayanan
kesehatan.
Secara umum kondisi fisik desa Tanggunggunung memiliki kesamaan
dengan desa lain di wilayah kecamatan Tanggunggunung. Desa Tanggunggunung
merupakan daerah pegunungan dan perbukitan yang terbagi dalam dua fungsi
penggunaan yaitu tanah pekarangan atau pemukiman serta Perhutani dan kawasan
pantai.

4
2.3 Identifikasi Permasalahan Masyarakat
Desa Tanggunggunung memiliki potensi desa yang banyak namun juga
memiliki permasalahan masyarakat, diantaranya masalah-masalah sosial seperti
kemiskinan, pengangguran dan kenakalan remaja. Hal tersebut terjadi karena
keberadaan potensi tersebut kurang ditunjang oleh infrastruktur yang memadai
dan sumber daya manusia yang memenuhi misalnya keberadaan lahan pertanian
yang luas di Desa Tanggunggunung belum dapat dimaksimalkan karena
produktifitas pertanian relatif rendah, sarana irigasi yang kurang memadai serta
sumberdaya para petani baik yang berupa modal maupun pengetahuan tentang
sistem pertanian modern yang relatif masih kurang. Hal tersebut mengakibatkan
taraf hidup petani masih dibawah garis kemiskinan.
Pendidikan di masyarakat Desa Tanggunggunung masih tergolong relatif
rendah, hal ini dikarenakan sarana dan prasarana pendidikan yang masih minim
dengan jarak tempuh yang jauh, sehingga menurunkan minat sekolah pada anak.
Pendidikan terakhir warga Desa Tanggunggunung kebanyakan pada jenjang SMP,
karena jarak tempuh SMA yang sangat jauh dan mereka lebih memilih untuk
putus sekolah serta bekerja atau bahkan menikah diusia muda.

BAB III
RENCANA KEGIATAN KKN

3.1 Program Kerja Angkatan


Konseling kesehatan adalah suatu upaya pemberian bantuan psikis yang
dilakukan oleh seorang konselor berkaitan dengan kesehatan klien untuk
mencapai hidup. Kegiatan pengobatan gratis dan konseling kesehatan adalah
kegiatan yang memberikan fasilitas bagi masyarakat untuk berobat dengan
mudah.

5
Pengobatan gratis dan konseling kesehatan dilakukan secara bersama yang
terdiri dari 6 kelompok yang berada di Dusun Ngipik, Pule dan Klampok.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan angka kesehatan dan membantu
masyarakat tersebut dalam pemantauan kesehatan seperti pengukuran tekanan
darah, cek gula darah atau kolesterol serta pengobatan gratis bagi masyarakat
yang membutuhkan. Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah masyarakat
dapat menyampaikan keluhan kesehatan dan meningkatkan angka kesehatan
warga Tanggunggunung.

3.2 Program Kerja Kelompok


3.2.1 Rancangan Persiapan
3.2.1.1 Persiapan Kegiatan KKN
Tabel 1. Persiapan Kegiatan KKN
No Kegiatan Persiapan Penanggungjawab

1. Edukasi Kesehatan (Home 1. Alat Tensi


2. Abate
Care) Serta Sosialisasi Tri Kurnia Astutik
Pencegahan Demam Berdarah
2. Sosialisasi gosok gigi dan 1. Sikat Gigi
2. Pasta Gigi
mencuci tangan yang benar di
3. Gelas
PAUD 4. Sabun
5. Leaflet Ilviani

3. Penyuluhan Tanaman Obat 1. Tanaman


Keluarga (TOGA) berkhasiat obat Anggiati Ambarsari
2. Polibag
3. Tanah
4. Sosialisasi kesehatan diacara 1. Alat Tensi
2. Materi Novi Rahmawati
yasinan warga
sosialisasi
5. Sosialisasi Narkoba, Miras, Materi sosialisasi
Dan Sexs Bebas Dikalangan Aldila Putra Trisna
Pemuda
6. Membantu Mengajar Ngaji Materi Efi Ratna Sari
7. Mengadakan les untuk anak Materi sosialisasi Anggiati Ambarsari

6
SD setempat

3.2.1.2 Anggaran Dana Kegiatan KKN


Tabel 2. Anggaran Dana Kegiatan KKN
No Kegiatan Rincian Total
1. Edukasi Kesehatan (Home Abate
Care) Serta Sosialisasi
Rp 50.000
Pencegahan Demam
Berdarah
2. Sosialisasi gosok gigi dan Sikat gigi
mencuci tangan yang Rp 2800 x 12 = Rp 33.600
benar di PAUD Pasta gigi = Rp 5000
Gelas Plastik Rp 87.600
Rp 2000 x 12 = Rp 24.000
Sabun = Rp 5000
Brosur = 15.000
3. Penyuluhan Tanaman Obat Polybag = Rp 30.000
Rp 105.000
Keluarga (TOGA) Konsumsi = Rp 75.000
4. Sosialisasi kesehatan Handout materi = 15.000
Rp 15.000
diacara yasinan warga
5. Sosialisasi Narkoba, Handout materi = 15.000
Miras, Dan Sexs Bebas Konsumsi = 75.000
Dikalangan Pemuda
6. Membantu Mengajar Ngaji _ _
7. Mengadakan les untuk _ _
anak SD setempat
TOTAL Rp 257.600

3.2.2 Rancangan Pelaksanaan


3.2.2.1 Home Care Dan Edukasi DBD
Home Care adalah pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan
komprehensif yang diberikan kepada individu dan keluarga di tempat tinggal
mereka yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan atau memulihkan
kesehatan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat
dari penyakit (Depkes RI,2002).

7
Sedangkan menurut Neis dan Mc Ewen (2001), Home Health Care adalah
sistem dimana pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial diberikan di rumah
kepada orang yang cacat atau orang yang harus tinggal di rumah karena kondisi
kesehatannya. Pentingnya dilakukan Home care antara lain :
1. Bagi Klien dan Keluarga
a. Program Home Care (HC) dapat membantu meringankan biaya rawat inap
yang makin mahal, karena dapat mengurangi biaya akomodasi pasien,
transportasi dan konsumsi keluarga
b. Mempererat ikatan keluarga, karena dapat berdekatan pada saat anggota
keluarga ada yang sakit.
c. Merasa lebih nyaman karena berada dirumah sendiri.
2. Bagi Tenaga Kesehatan
a. Memberikan variasi lingkungan kerja, sehingga tidak jenuh dengan
lingkungan yang sama.
b. Dapat mengenal klien dan lingkungan dengan baik, sehingga pendidikan
kesehatan yang diberikan sesuai dengan situasi dan kondisi rumah klien,
dengan begitu kepuasan kerja perawat akan meningkat.
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan terutama oleh gigitan nyamuk
Aides aegypti. DBD muncul setiap tahun dan dapat menyerang siapa saja, baik
dewasa maupun anak-anak. Penyakit ini ditemukan di berbagai dunia dengan
iklim tropik dan subtropik, dimana musim hujan dapat menimbulkan kejadian luar
biasa (Depkes, 2012).
Upaya pengendalian penyakit DBD yang telah dilakukan hingga saat ini
adalah memberantas nyamuk sebagai media penularanya baik terhadap nyamuk
dewasa atau jentiknya karena belum terdapat vaksin untuk membasmi virus
tersebut. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menanggulangi terjadinya
peningkatan kasus, salah satu diantaranya dan yang paling utama adalah dengan
memberdayakan masyarakat dalam kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk
(PSN) melalui gerakan 3M (Menguras-Menutup-Mengubur). Bentuk pencegahan
DBD dapat dilakukan dengan cara fisik, kimia dan biologi. Cara fisik dapat
dilakukan dengan menguras bahkan memberantas tempat penampungan air dan

8
menghindari gantungan-gantungan pakaian yang dapat menjadi sarang nyamuk.
Cara biologi, dapat dilakukan dengan memanfaatkan ikan sebagai predator jentik
dalam bak mandi. Cara kimia, dapat juga dilakukan dengan pemberian abate pada
bak kamar mandi.
Abate (temephos) merupakan salah satu golongan dari pestisida yang
digunakan untuk membunuh serangga pada stadium larva. Abate (temephos) yang
digunakan biasanya berbentuk butiran pasir (sand granules) yang kemudian
ditaburkan di tempat penampungan air dengan dosis 1 ppm atau 1 gram untuk 10
liter air (Nugroho, 2011). Menurut Nugroho (2011), pemberantasan jentik nyamuk
juga dapat dilakukan dengan memberikan serbuk serai sebagai pengganti abate.

Ciri-ciri nyamuk penyebab demam berdarah antara lain adalah berwarna


hitam dengan bercak putih pada badan dan kaki, hidup dan berkembang biak
didalam rumah dan sekitarnya (bak mandi, tempayan, drum, kaleng, ban bekas,
pot tanaman air, tempat minum burung, hinggap pada pakaian yang bergantung,
kelambu dan ditempat yang gelap serta lembab, menggigit di siang hari.
Tanda dan gejala demam berdarah yaitu, mendadak demam (panas tinggi),
suhu badan antara 30-40C atau lebih selama 2-7 hari tanpa penyebab yang jelas,
lemah atau lesu, gelisah, nyeri ulu hati, terdapat bintik-bintik merah dan kadang
mimisan.
Kegiatan ini bertujuan memberikan edukasi tentang penyakit DBD,
dimana kegiatan dilakukan tepat dimusim hujan. Kegiatan ini dilakukan dengan
mendatangi rumah warga dan memberikan edukasi. Edukasi meliputi tanda dan
gejala penyakit DBD, penyebab dan cara pencegahan. Selain itu, dilakukan
pemeriksaan kamar mandi terutama bak penampungan air, serta memberikan
abate. Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah masyarakat dapat melakukan
pencegahan penyakit demam berdarah dengan lebih memperhatikan lingkungan,
terutama tempat-tempat yang dapat menjadi pertumbuhan atau sarang nyamuk dan
lebih memahami tanda gejala penyakit demam berdarah.

3.2.2.2 Sosialisasi Gosok Gigi Dan Mencuci Tangan Yang Benar di PAUD

9
Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu tindakan kebersihan
dengan membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun oleh
manusia untuk menjadi bersih dan memutuskan mata rantai mikroorganisme
sebagai sumber penyakit. Mencuci tangan dengan sabun dikenal juga sebagai
salah satu upaya pencegahan penyakit, hal ini dilakukan karena tangan seringkali
menjadi pembawa mikroorganisme dan menyebabkan mikroorganisme berpindah
dari satu orang ke orang lain, baik dengan kontak langsung ataupun kontak tidak
langsung (menggunakan permukaan-permukaan lain seperti handuk, gelas, dan
lain sebagainya).
Selain mencuci tangan, menggosok gigi adalah tindakan yang perlu
diajarkan kepada anak-anak sehingga dapat menjadi suatu kebiasaan yang baik
dan sehat. Menggosok gigi merupakan cara yang paling mudah dan efektif untuk
menjaga kebersihan gigi dan gusi dari plak dan sisa makanan. Menyikat gigi harus
dilakukan dengan baik dan benar agar debris atau sisa makanan benar-benar dapat
dihilangkan dari permukaan gigi.
Kegiatan ini dilakukan dengan memberikan sosialisasi kepada orang tua
murid PAUD dan mengajarkan murid PAUD tentang cara mencuci tangan dan
gosok gigi yang benar. Tujuan dari kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatkan
pengetahuan dan kesadaran orang tua tentang kebersihan dan kebiasaan dalam
cuci tangan dan gosok gigi anak, serta dapat memberikan contoh yang baik dan
benar pada anak-anak tentang cara mencuci tangan dan gosok gigi. Hasil yang
diharapkan dari kegiatan ini adalah tercapainya kebiasaan hidup bersih sejak dini
di Dusun Klampok.

3.2.2.3 Sosialisasi Tanaman Obat Keluarga (TOGA)


Tanaman Obat Keluarga (TOGA) adalah tanaman yang dibudidayakan
oleh keluarga yang mempunyai khasiat sebagai obat untuk menyembuhkan
penyakit, biasanya tanaman toga ini di budidayakan di perkarangan rumah
ataupun di kebun. TOGA selain ditanam di halaman rumah, kebun atau sebidang
tanah juga dapat ditaman dalam pot atau polybag, tanaman tersebut dibudidayakan
dalam rangka memenuhi kebutuhan keluarga akan obat-obatan alami.

10
Manfaat TOGA antara lain yaitu :
a. Sebagai pelengkap obat-obatan keluarga yang bersifat tradisional
b. Dapat mendekatkan masyarakat pada pelayanan kesehatan yang murah, aman,
dan siap dimanfaatkan setiap saat.
c. Dapat dimanfaatkan sebagai penambah gizi keluarga
d. Dapat dimanfaatkan sebagai bumbu atau rempah-rempah masakan
e. Dapat digunakan dalam pemanfaatan lingkungan pekarangan
f. Menambah keasrian atau kesejukan halaman pekarangan
g. Menunjang pelestarian jenis tanaman obat asli Indonesia
Kegiatan ini dilakukan dengan sosialisasi tentang berbagai tanaman yang
dapat berkhasiat sebagai obat kepada ibu-ibu warga Dusun Klampok. Kegiatan ini
bertempat di rumah Kepala Dusun serta dilakukan penanaman tanaman obat di
halaman rumah, pekarangan, pot atau polybag. Tujuan dari kegiatan ini, adalah
meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang tanaman berkhasiat obat dan
meningkatkan pemanfaatan lahan kosong disekitar rumah. Hasil yang diharapkan
dari kegiatan ini adalah masyarakat menyadari pentingnya TOGA, mampu
membuat TOGA dan memanfaatkannya sebagai salah satu sarana penunjang
kesehatan dikemudian hari.

3.2.2.4 Sosialisasi Kesehatan Diacara Yasinan Masyarakat


Sosialisasi atau penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang
dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga
masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa
melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan. Penyuluhan
kesehatan adalah gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan yang berlandaskan
prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan, dimana individu, keluarga,
kelompok atau masyarakat secara keseluruhan dapat hidup sehat. Tujuan
penyuluhan kesehatan adalah tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga
dan masyarakat dalam membina dan memelihara perilaku hidup sehat dan
lingkungan sehat, serta berperan aktif dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan
yang optimal, terbentuknya perilaku sehat pada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat yang sesuai dengan konsep hidup sehat baik fisik, mental dan sosial
sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian. Tujuan sosialisasi

11
kesehatan adalah untuk merubah perilaku perseorangan dan masyarakat dalam
bidang kesehatan.
Kegiatan ini dilakukan dengan memberikan informasi kepada masyarakat
Dusun Klampok, Desa Tanggunggunung pada saat acara yasinan rutinan warga
setiap hari Rabu untuk perempuan dan hari Kamis untuk laki-laki. Sosialisasi
yang dilakukan tentang penyakit yang sering terjadi dimasyarakat seperti gastritis,
diare, kolesterol, asam urat, diabetes mellitus hipertensi.
Kolestrol adalah lemak berwarna kekuningan seperti lilin yang diproduksi
oleh tubuh manusia terutama di dalam hati. Kolestrol diproduksi oleh hati dan
sebagian diperoleh dari makanan sehari-hari terutama susu dan daging. Secara
umum lemak terdiri dari dua jenis yaitu LDL (kolestrol jahat) dan HDL (kolestrol
baik), apabila LDL terlalu tinggi dan tidak seimbang dengan kolesterol baik. LDL
dapat menempel pada dinding pembuluh darah. Kolesterol yang melekat pada
pembuluh darah apabila sudah terlalu banyak dapat menyumbat pembuluh darah
dan menyebabkan terjadinya serangan jantung dan stroke. Namun dalam jumlah
normal kolestrol juga berfungsi untuk pembentukan hormone testosterone pria,
pembentukan hormone estrogen pada wanita, pembentukan vitamin D serta
sebagai sumber energi. Penyebab hal tersebut antara lain adalah riwayat keluarga,
obesitas, kurang melakukan olahraga, tekanan darah tinggi, kebiasaan merokok
dan diabetes yang tidak terkontrol dengan baik. Tanda dan gejala yang sering
ditemui pada penderita kolesterol seperti sering pusing pada bagian belakang
kepala, tengkuk dan pundak pegal, sering pegal di tangan dan kaki, dada sebelah
kiri seperti tertusuk, pankreas akan terasa perut nyeri hebat pembesaran hati dan
limfa. Pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari kolesterol yaitu pilih
makanan mengandung lemak yang sehat, hindari makan otak, usus, hati dan babat,
pilih makanan yang mengandung serat, konsumsi jenis ikan seperti ikan tuna,
salmon yang memiliki kadar omega 3 tinggi yang dapat menyehatkan jantung
serta hindari rokok dan alkohol serta lakukan olahraga rutin.
Obat-obatan penurun kolesterol yang sering digunakan yaitu golongan
statin membantu menurunkan kolesterol dengan meningkatkan pembuangan
kolesterol LDL dari aliran darah dan menghambat kemampuan tubuh untuk
memproduksi kolesterol di hati dengan menghalangi enzim dalam hati, hydroxy-

12
methyl glutaryl-coenzyme A reductase (HMG-CoA reductase), yang bertugas
membuat kolesterol. Tidak hanya itu, obat-obatan golongan statin juga membantu
mencegah terjadinya aterosklerosis dan penyumbatan pembuluh darah yang
beresiko menyebabkan stroke dan serangan jantung dan membahayakan jiwa.
Yang termasuk golongan statin antara lain Atorvastatin (Lipitor), Lovastatin, dan
Simvastatin (Zocor).
Golongan fibrat, jenis obat ini baik untuk penurunan kadar kolesterol dan
trigliserida dengan meningkatkan asupan asam lemak hati dan menurunkan
produk sitrigliserida hati. Seringkali diberikan pada pasien yang mengonsumsi
obat golongan statin untuk mengatasi efek samping yang dihasilkan statin. Yang
termasuk golongan fibrates adalah Gemfibrozil, Fenofibrate, dan Cipofibrate.

Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan yang dihasilkan dari
metabolisme/pemecahan purin. Asam urat sebenarnya merupakan antioksidan dari
manusia dan hewan, tetapi bila dalam jumlah berlebihan dalam darahakan
mengalami pengkristalan dan dapat menimbulkan gout. Asam urat mempunyai
peran sebagai antioksidan bila kadarnya tidak berlebihan dalam darah, namun bila
kadarnya berlebih asam urat akan berperan sebagai prooksidan (McCrudden
FrancisH. 2000).

Kadar asam urat dapat diketahui melalui hasil pemeriksaan darah dan urin.
Nilai rujukan kadar darah asam urat normal pada laki-laki yaitu 3.6-8.2 mg/dl
sedangkan pada perempuan 2.3-6.1 mg/dl (E.Spicher, Jack Smith W. 1994).
Beberapa hal di bawah ini menyebabkan peningkatan kadar asam urat
dalam tubuh yakni :
a. Kandungan makanan tinggi purin
Kandungan makanan yang memiliki kadar purin yang tinggi dapat
meningkatkan produk asam urat
b. Fungsi Ginjal Terganggu
Ekskresi asam urat berkurang karena fungsi ginjal terganggu misalnya
kegagalan fungsi glomerulus atau adanya obstruksi sehingga kadar asam
urat dalam darah meningkat. Kondisi ini disebut hiperurikemia, dan dapat

13
membentuk kristal asam urat /batu ginjal yang akan membentuk sumbatan
pada ureter (Mandell Brian F. 2008).
c. Beberapa macam obat seperti obat pelancar kencing (diuretika golongan
tiazid), asetosal dosis rendah, fenilbutazon dan pirazinamid dapat
meningkatkan ekskresi cairan tubuh, namun menurunkan eksresi asam urat
pada tubulus ginjal sehingga terjadi peningkatan kadar asam urat dalam
darah (Lieberman Michael, 2009).
d. Terapi hormonal
Pada pemakaian hormonal untuk terapi seperti hormon adrenokortikotropik
dan kortikosteroid yang dapat meningkatkan kadar asam urat dalam draah
(Ronco Claudio, Franscesco Rodeghiero, 2005).
Gejala-gejala yang sering muncul karena kadar asam urat darah yang
tinggi dapat menyebabkan kesemutan, pegal-pegal, linu-linu, persendian terasa
kaku, nyeri sendi, rematik, asam urat, sampai pada penyakit jantung dan tekanan
darah tinggi. Rasa ngilu biasanya dirasakan di kaki kanan dan tangan kiri. Jika
sudah menyerang tangan kiri, rasa ngilu itu akan terus merambat ke bahu dan
leher (Nyoman Kertia, 2009 dan Vitahelth, 2006).
Terapi asam urat dibedakan menjadi dua yaitu serangan akut dan kronis untuk
serangan akut dapat istirahat dan terapi cepat dengan pemberian NSAID, misalnya
indometasin 200 mg/hari atau diklofenak 150 mg/hari, merupakan terapi lini
pertama dalam menangani serangan akut asalkan tidak ada kontraindikasi
terhadap NSAID. Aspirin harus dihindari karena ekskresi aspirin berkompetisi
dengan asam urat dan dapat memperparah serangan. Sebagai alternatif, terapi lini
kedua, adalah kolkisin (colchicine). Kolkisin merupakan obat pilihan jika pasien
juga menderita penyakit kardiovaskuler, termasuk hipertensi, pasien yang
mendapat diuretik untuk gagal jantung dan pasien yang mengalami toksisitas
gastrointestinal, kecenderungan perdarahan atau gangguan fungsi ginjal.
Sedangkan untuk serangan kronis dapat diterapi dengan Allopurinol yang dapat
menurunkan produksi asam urat dengan cara menghambat enzim xantinoksidase.
Allopurinol tidak aktif tetapi 60‐70% obat ini mengalami konversi di hati menjadi
metabolit aktif oksipurinol. Waktu paruh allopurinol berkisar antara 2 jam dan
oksipurinol 12‐30 jam pada pasien dengan fungsi ginjal normal. Oksipurinol

14
diekskresikan melalui ginjal bersama dengan allopurinol dan ribosida allopurinol,
metabolit utama ke dua. Selain itu ada obat urikosurik obat ini tidak efektif pada
pasien dengan fungsi ginjal yang buruk klirens kreatinin (20‐30 mL/menit).
Sekitar 5% pasien yang menggunakan probenesid jangka lama mengalami mual,
nyeri ulu hati, kembung atau konstipasi, ruam pruritis ringan, demam dan
gangguan ginjal. Salah satu kekurangan obat ini adalah ketidakefektifannya yang
disebabkan karena ketidakpatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat, penggunaan
salisilat dosis rendah secara bersamaan atau insufisiensi ginjal.
Hipertensi adalah meningkatnya tekanan darah sistolik lebih besar dari
140 mmHg dan atau diastolik lebih besar dari 90 mmHg pada dua kali
pengukuran dengan selang waktu 5 menit dalam keadaan cukup istirahat (tenang).
Hipertensi merupakan penyakit yang timbul akibat adanya interaksi berbagai
faktor resiko yang dimiliki seseorang. Faktor pemicu hipertensi dibedakan
menjadi yang tidak dapat dikontrol seperti riwayat keluarga,jenis kelamin, dan
umurFaktor yang dapat dikontrol seperti obesitas, kurangnya aktivitas fisik,
perilaku merokok, pola konsumsi makanan yang mengandung natrium dan lemak
jenuh. Hipertensi dapat mengakibatkan komplikasi seperti stroke, kelemahan
jantung, penyakit jantung koroner (PJK), gangguan ginjal dan lain-lain yang
berakibat pada kelemahan fungsi dari organ vitalseperti otak, ginjal dan jantung
yang dapat berakibat kecacatan bahkan kematian. Hipertensi atau yang disebut
“The Silent Killer” yang merupakan salah satu faktor resiko paling berpengaruh
terhadap penyebab penyakit jantung (cardiovascular).
Faktor resiko terjadinya hipertensi antara lain:
a. Usia
Tekanan darah cenderung meningkat dengan bertambahnya usia. Pada laki-
laki meningkat pada usia lebih dari 45 tahun sedangkan pada wanita
meningkat pada usia lebih dari 55 tahun.
b. Jenis Kelamin
Pria lebih banyak mengalami hipertensi daripada wanita.
c. Kebiasaan Gaya Hidup tidak Sehat
Gaya hidup tidak sehat yang dapat meningkatkan hipertensi, antara lain
minum minuman beralkohol, kurang berolahraga, dan merokok.

15
Terapi Hipertensi biasanya diawali dengan pemakaian obat tunggal
tergantung level TD awal, rata-rata monoterapi menurunkan TD sistole sekitar 7-
13 mmHg dan diastole sekitar 4-8 mmHg.
Pada kegiatan ini juga dilakukan pemeriksaan tekanan darah. Selanjutnya,
diberikan edukasi terkait tanda, gejala, penyebab, pencegahan dan pengobatan
(baik obat essensial atau herbal) terkait penyakit tersebut. Tujuan dari kegiatan ini,
diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait penyakit yang
sering terjadi di masyarakat beserta cara pencegahan sekaligus pengobatan yang
dapat dilakukan dengan bahan alam. Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini
adalah masyarakat dapat menerakan pola hidup sehat, dimana masyarakat yang
cenderung memiliki tekanan darah yang tinggi karena kandungan makan yang
dikonsumsinya. Sehingga pola hidup yang sehat seperti makan-makanan yang
sehat, olahraga rutin, pencegahan dan pengobatan yang tepat dengan obat
tradisional maupun esensial akan sangat membantu dalam tercapainya tekanan
darah.

3.2.2.5 Sosialisasi Narkoba, Miras, Dan Pergaulan Bebas Pada Pemuda


Narkotika, psikotropika, dan adiktif yang biasa disebut narkoba merupakan
jenis obat atau zat yang diperlukan didalam dunia pengobatan. Tetapi apabila
digunakan tanpa batasan dan pengawasan yang seksama dapat menimbulkan
ketergantungan serta membahayakan kesehatan bahkan jiwa pemakainya.
Istilah lain yang menurut Depkes RI, adalah NAPZA yaitu Narkotika,
Psikotropika dan Zat Adiktif lain. Istilah tersebut sebenarnya mengacu pada
sekelompok zat yang umumnya mempunyai resiko berbahaya, yaitu kecanduan.
Narkoba atau NAPZA adalah bahan atau zat yang bila masuk kedalam tubuh akan
memengaruhi tubuh terutama susunan syaraf pusat atau otak sehingga jika
disalahgunakan akan menyebabkan gangguan fisik, psikis atau jiwa dan fungsi
social. Penyalahgunaan narkoba di era sekarang ini semakin meningkat. Hal
tersebut dapat diamati dari pemberitaan dimedia cetak maupun elektronik. Pelaku
penyalahgunaan narkoba sering terjadi pada usia remaja atau pemuda, hal ini
terjadi karena penawaran, bujukan, tekanan seseorang atau sekelompok orang

16
pada pemuda serta didorong rasa ingin tahu, ingin mencoba, atau ingin memakai
sehingga seorang menerima tawaran tersebut.
Selain terjerumus dalam narkotika, remaja juga sering terjerumus dalam
pergaulan bebas. Pergaulan bebas adalah perilaku menyimpang, dimana “bebas”
yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma ketimuran yang ada. Masalah
pergaulan bebas sering dijumpai di media massa bahkan dilingkungan secara
langsung. Remaja atau pemuda adalah individu yang seringkali mempunyai emosi
yang labil dan rentan tidak terkontrol oleh pengendalian diri yang benar. Masalah
keluarga, kekecewaan, pengetahuan yang minim, dan ajakan teman semakin
mengurangi potensi generasi muda yang baik.
Pergaulan bebas identik dengan seks bebas yang akhirnya berujung pada
masalah kesehatan yaitu HIV/AIDS. Penyebab utama pergaulan bebas dikalangan
remaja atau pemuda yaitu kurangnya pengangan hidup dan ketidakstabilan emosi
yang tidak diimbangi dengan pengendalian diri yang baik.
Telah kita ketahui bahwa usia remaja, pemuda atau generasi muda
merupakan konsep yang selalu dikaitkan dengan masalah nilai. Pemuda
merupakan suatu identitas yang potensial di masyarakat, sebagai penerus cita-cita
perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan bangsa karma pemuda
sebagai harapan bangsa dapat diartikan bahwa siapa yang menguasai pemuda
akan menguasai masa depan.
Pemuda adalah golongan manusia muda yang memerlukan pembinaan dan
pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat melanjutkan dan mengisi
pembangunan yang kini telah berlangsung. Pemuda merupakan generasi penerus
yang sering dihadapkan dengan beberapa masalah, diantaranya kenakalan remaja,
kecanduan narkotika, minuman keras dan pergaulan bebas.
Kegiatan ini bertujuan memberikan sosialisasi tentang bahayanya
kenakalan remaja atau pemuda yang meliputi kecanduan narkoba, minuman keras,
dan pergaulan bebas serta memberikan edukasi hidup sehat dikalangan pemuda
Dusun Nglampok. Kegiatan ini dilakukan di rumah Kasun Dusun Klampok
dengan mengundang pemuda setempat. Hasil yang diharapkan dalam kegiatan ini
adalah pemuda lebih memahami bahaya kenakalan yang sering terjadi dikalangan

17
pemuda dan berusaha untuk menghindari hal tersebut serta dapat menerapkan pola
hidup sehat sebagai pemuda penerus cita-cita bangsa.

3.2.2.6 Membantu Mengajar Ngaji


Taman Pendidikan Al-Qur'an adalah lembaga pendidikan dan pengajaran
Islam luar sekolah atau dapat disebut juga sebagai pendidikan non formal untuk
anak-anak usia SD (usia 7-12 tahun), yang mendidik santri agar mampu membaca
Al-Qur'an dengan baik dan benar sesuai dengan ilmu tajwid sebagai target
pokoknya (Kharim dan Idris, 1995). Secara psikologis, usia kelompok Taman
Kanak-kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD) cukup kondusif untuk menerima
bimbingan membaca dan menghafal Al-Qur'an, serta penanaman nilai-nilai yang
terkandung didalamnya. Suasana belajar dan proses pembelajaran disesuaikan
dengan dunia anak-anak serta karakteristik kepribadian yang senang bermain.
Pilihan istilah taman untuk nama unit atau lembaga tersebut adalah untuk
mengacu pada asas psikologis atau psiko-sosial, karena "taman" merupakan
tempat yang kondusif untuk bermain atau dapat juga dikatakan sebagai tempat
yang menyenangkan. Materi (muatan) pengajaran pada Taman Pendidikan Al-
Qur'an (TPA) terbatas pada pemberian bekal dasar pengetahuan, sikap dan
keterampilan keagamaan. Misalnya, baca-tulis al-Qur'an, praktek shalat, hafalan
ayat-ayat Al-Qur'an, do'a-do'a harian, penanaman akidah akhlak dan lain
sebagainya. Tujuan kegiatan pembelajaran secara umum adalah :
1. Mengembangkan bakat dan minat siswa dalam rangka membina pribadi
menuju manusia seutuhnya.
2. Untuk menjaga suatu kebenaran dari ilmu pengetahuan.
3. Mempersiapkan anak agar mampu mengembangkan sikap, pengetahuan dan
keterampilan keagamaan yang telah dimilikinya melalui program pendidikan
lanjutan.
Kegiatan ini dilakukan di mushola tempat anak-anak biasa belajar mengaji,
dengan tujuan dapat membantu anak-anak Dusun Klampok dalam memahami
baca-tulis Al-Qur'an, praktek shalat, hafalan ayat-ayat al-Qur'an, do'a-do'a harian,
penanaman akidah akhlak. Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah anak-

18
anak dapat memahami, membaca dan menulis Al-Qur’an dengan baik dan benar,
bisa mempratekkan sholat dengan benar, menghafal ayat-ayat Al-Qur’an serta
doa-doa harian.

3.2.2.7 Memberikan les kepada anak-anak SD


Les atau bimbingan belajar adalah suatu tempat yang dibuat khusus untuk
membantu siswa dalam mendalami materi pelajaran sekolah. Bimbingan belajar
biasanya diperuntukkan bagi mereka yang membutuhkan pelajaran tambahan
selain pelajaran yang ada disekolah.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan minat belajar anak, membantu
anak dalam mengatasi permasalahan belajar dan membantu anak dalam
memperoleh wawasan yang lebih luas. Les dilakukan dirumah induk semang
KKN, dan diikuti oleh anak-anak usia SD. Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini
adalah adanya peningkatan semangat dan minat anak dalam belajar.

3.2.3 Jadwal Pelaksanaan


Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan KKN

MINGGU PERTAMA
09.00-10.00 Upacara pembukaan

Selasa, 10.00-12.00 Menata tempat tinggal


2 Januari 2018 15.00-17.00 Konfirmasi TPA
19.00-20.00 Konfirmasi les
08.00-10.00 Konfirmasi PAUD
10.30-12.00 Home care dan edukasi DBD
Rabu,
3 Januari 2018 15.00-17.00 Mengajar ngaji
18.30-20.00 Mengajar les anak-anak SD
Kamis, 08.00-10.00 Sosialisasi Cuci Tangan dan Gosok Gigi di
4 Januari 2018 PAUD
10.30-12.00 Home care dan edukasi DBD

19
15.00-17.00
Mengajar ngaji
18.30-20.00
Mengajar les anak-anak SD

Jumat, 08.00-12.00 Home care dan edukasi DBD


18.30-20.00 Mengajar les anak-anak SD
5 Januari 2018
Sabtu, 08.00-12.00 Home care dan edukasi DBD
15.00-17.00 Mengajar ngaji
6 Januari 2018 18.30-20.00 Mengajar les anak-anak SD
06.00-08.00 Bersih-bersih lingkungan sekitar
Minggu,
7 Januari 2018 09.00-selesai
Konsul bersama dengan DPL
MINGGU KEDUA
Senin, 08.00-12.00 Home care dan edukasi DBD
15.00-17.00 Mengajar ngaji
8 Januari 2018 18.30-20.00 Mengajar les anak-anak SD
Selasa, 08.00-12.00 Home care dan edukasi DBD
15.00-17.00 Mengajar ngaji
9 Januari 2018 18.30-20.00 Mengajar les anak-anak SD
08.00-12.00 Home care dan edukasi DBD
Rabu, Sosialisasi kesehatan di acara yasinan ibu-
16.00-17.30
10 Januari 2018 ibu
18.30-20.00 Mengajar les anak-anak SD
08.00-12.00 Home care dan edukasi DBD
Kamis, 15.00-17.00 Mengajar ngaji
11 Januari 2018 18.30-20.00 Mengajar les anak-anak SD

Jumat, 08.00-12.00 Home care dan edukasi DBD


12 Januari 15.00-17.00 Bersih-bersih lingkungan
2018 18.30-20.00 Mengajar les anak-anak SD

Sabtu, 08.00-12.00 Home care dan edukasi DBD


15.00-17.00 Mengajar ngaji
13 Januari 2018 18.30-20.00 Mengajar les anak-anak SD
Minggu, 06.00-08.00 Bersih-bersih lingkungan sekitar
09.00-selesai Konsul bersama dengan DPL
14 Januari 2018
MINGGU KETIGA
08.00-12.00 Home care dan edukasi DBD
Senin,
15.00-17.00 Mengajar ngaji

20
19.00-20.00 Sosialisasi narkoba, miras dan pergaulan
15 Januari 2018 bebas di kalangan pemuda
08.00-12.00 Home care dan edukasi DBD
Selasa, 15.00-17.00 Mengajar ngaji
16 Januari 2018 18.30-20.00 Mengajar les anak-anak SD

Rabu, 08.0012.00 Home care dan edukasi DBD


15.00-17.00 Mengajar ngaji
17 Januari 2018 18.30-20.00 Mengajar les anak-anak SD
Kamis, 09.00-11.00 Sosialisasi TOGA
15.00-17.00 Mengajar ngaji
18 Januari 2018 18.30-20.00 Mengajar les anak-anak SD
08.00-12.00 Home care dan edukasi DBD
Jumat, Persiapan proker angkatan “Pengobatan
14.00-17.00
19 Januari 2018 Gratis dan konseling”
18.30-20.00 Mengajar les anak-anak SD
Sabtu, 08.00-selesai Pelaksanaan proker angkatan “Pengobatan
20 Januari 2018 Gratis dan konseling”
Minggu, 06.00-08.00 Bersih-bersih
21 Januari 2018 08.00-selesai Upacara penutupan

21

Anda mungkin juga menyukai