KABUPATEN-PROBOLINGGO
Oleh Kelompok 2:
1
LEMBAR PENGESAHAN
Telah disetujui
Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas di Dusun Kademangan Desa Sentong
Kecamatan Krejengan Kabupaten Probolinggo
Nama Nama
NIDN NIP
Mengetahui
Ka. Prodi Ners
2
BAB I
PENDAHULUAN
Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat yang
saling berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta memiliki minat yang
tertentu, memiliki nilai-nilai keyakinan dan minat yang relatif sama, serta
Cahyono,2009)
masyarakat dan ilmu sosial yang merupakan bagian dari integral dari
dan masyarakat baik yang sehat atau yang sakit secara komprehensif melalui
yang diberikan dari luar suatu institusi yang berfokus pada masyarakat atau
asam urat, flu, batuk, demam, dan lain-lain serta masalah sosial.
3
Keperawatan klinik Keperawatan Komunitas merupakan salah satu bentuk
praktek klinik keperawatan yang mengambil lahan praktek di masyarakat.
Selama kurun waktu 3 minggu, mahasiswa berproses melakukan perawatan
pada masyarakat dan keluarga sebagai binaan dengan menerapkan proses
keperawatan. Mahasiswa melakukan pengkajian data dan bersama-sama
masyarakat menentukan dan menyusun rencana tindakan kemudian
melakukan intervensi sesuai rencana serta mengevaluasi keberhasilan dari
tindakan yang Komunitas yang telah dilakukan.
Mengingat pentingnya kerja sama antara mahasiswa dan masyarakat,
maka dipandang perlu diadakan acara temu kenal. Acara temu kenal atau
pembukaan praktek klinik keperawatan komunitas antara mahasiswa dengan
tokoh masyarakat Dusun Kademangan, Desa Sentong, Kecamatan Krejengan,
merupakan salah satu bentuk kegiatan yang mengawali dari praktek
keperawatan komunitas. Kegiatan temu kenal akan melibatkan perangkat
kelurahan meliputi Penanggung Jawab (PJ),RT dan RW, Kader, Organisasi
kemasyarakatan dan tokoh masyarakat lainnya.
Dengan acara temu kenal tersebut, diharapkan terjadi suatu interaksi yang
memberikan kesan pertama dan selanjutnya saling menyadari bahwa diantara
kedua belah pihak perlu mengadakan kerja sama dalam mencapai tujuan.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka keberadaan perawat,
kesehatan masyarakat, dan tim kesehatan lainnya sangat diperlukan untuk
mengatasi masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat dalam rangka
meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat dalam mencapai
tingkat kesehatan yang optimal.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mengaplikasikan konsep-konsep dalam mata ajaran komunitas yang
didapat selama perkuliahan guna meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam
memberikan asuhan keperawatan komunitas.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah melakukan praktik profesi ners stase komunitas diharapkan
Mahasiswa mampu :
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada Di Dusun Kademangan
Desa Sentong Kecamatan Krejengan Kabupaten Probolinggo.
4
2
4
b. Masalah pada lanjut usia (active aging, 11:2010)
1) Hubungan keluarga menjadi kurang harmonis, terutama bagi lansia laki-
laki yang cenderung menyendiri dibandingkan lansia perempuan yang
diasuh oleh keluarga besar.
2) Terjadi perubahan hubungan sosial karena lanjut usia cenderung
mengisolasi diri dan kurang melakukan sosialisasi dengan sebaya, sejawat
lebih muda, anak dan cucu.
3) Menurunnya daya tahan tubuh sehingga penyembuhan penyakit menjadi
lebih lama.
4) Akses transportasi yang tidak/belum ramah lanjut usia dan terlalu jauh
dari rumah.
5) Berat beban pekerjaan rumah tangga yang harus dilakukan sendiri dan
tidak jarang untuk anggota keluarga yag lain seperti menjaga rumah,
pekerjaan rumah, mengasuh cucu, dan lain-lain.
Selain itu masalah yang pada umumnya dihadapi oleh lansia dikelompokan
menjadi masalah ekonomi, masalah sosial budaya, masalah kesehatan, dan
masalah psikologi.
a. Masalah ekonomi
Pada masa lanjut usia ditandai dengan menurunnya produktifitas
kerja, memasuki masa pensiun atau berhentinya 18 pekerjaan utama. Hal
ini berakibat pada menurunnya pendapatan yang kemudian berkaitan pada
pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Menurut Hurlock (2004: 396) dalam Siti
Partini (2011: 11) menyatakan bahwa apabila pendapatan orang usia lanjut
secara drastis berkurang maka minat untuk mencari uang tidak lagi
berorientasi pada apa yang bisa dilakukan pada kehidupan masa muda,
tetapi untuk sekedar menjaga mereka tetap mandiri. yang mereka
memikirkan yaitu bagaimana mereka tinggal, dimana dan bagaimana
mereka tidak tergantung pada saudaranya atau tidak tergantung pada
bantuan orang lain.
b. Masalah sosial budaya
Memasuki masa tua ditandai dengan berkurangnya kontak sosial, baik
dengan anggota keluarga masyarakat, maupun teman kerja sebagai akibat
terputusnya hubungan kerja karena pensiun.Kurangnya kontak sosial ini
juga menimbulkan perasaan kesepian, murung terasingkan. Hal ini tidak
sejalan dengan hakikat manusia sebagai makhluk sosial yang didalam
hidupnya selalu membutuhkan kehadiran orang lain (Siti Partini, 2011: 12).
Menghadapi kenyataan ini maka pelu dibentuk kelompokkelompok usia
5
lanjut yang memiliki kegiatan mempertemukan para anggota lanjut usia
lainnya sehingga kontak sosial pun berlangsung.
c. Masalah kesehatan
Pada lanjut usia terjadi kemunduran sel-sel karena proses penuaan
yang berakibat pada kelemahan organ, kemunduran fisik, timbulnya
berbagai macam penyakit. Masa tua ditandai oleh penurunan fungsi fisik
dan rentan terhadap berbagai penyakit ini disebabkan oleh menurunnya
fungsi berbagai organ tubuh. Diperlukan pelayanan kesehatan terutama
untuk kelainan degrenatif demi meningkatkan derajat kesehatan dan mutu
kehidupan usia lannjut agar tercapai masa tua yang bahagia dan berguna
dalam kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai dengan keberadaan (Siti
Partini, 2011: 13). Departemen Kesehatan mencanangkan tujuan program
kesehatan lanjut usia adalah meningkatkan derajat kesehatan lansia agar
tetap sehat, mandiri dan berdaya guna sehingga tidak menjadi beban bagi
dirinya sendiri, keluarga, maupun masyarakat.
d. Masalah psikologis
Masalah psikologis yang dihadapi usia lanjut pada umumnya meliputi :
kesepian, terasing dari lingkungannya, ketidakberdayaan, perasaan tidak
berguna, kurang percaya diri, ketergantungan dll. Berbagai persoalan
tersebut bersumber dari menurunnya fungsi-fungsi fisik dan psikis akibat
proses penuaan. Kebutuhan psikologis merupakan kebutuhan akan rasa
aman (the safety needs), kebutuhan akan masa memiliki dan dimiliki serta
rasa kasih sayang (the belongingne and love needs), kebutuhan akan rasa
aman. Adanya aktivitas pekerja merupakan salah satu bentuk kebutuhan
akan rasa aman.
3. Pemberdayaan Lansia
Secara etimologi pemberdayaan berasal dari kata dasar daya yang berarti
kekuatan atau kemampuan, pemberdayaan dapat dimaknai dengan suatu proses
menuju berdaya, atau proses untuk memperoleh daya atau kekuatan/kekampuan,
dan proses pemberian daya atau kekuatan/kemampuan dari pihak yang memiliki
daya kepada pihak yang kurang atau belum berdaya (Ambar Sulistiyani, 2004 : 77-
79). Proses merujuk pada suatu tindakan nyata yang dilakukan secara bertahap
untuk mengubah kondisi masyarakat yang lemah dalam hal penguasaan
pengetahuan, sikap perilaku sadar dan kecakapan keterampilan menjadi lebih baik
dalam penguasaan ketiga hal tersebut. Menurut Isbandi (2008 : 79), makna
pemberdayaan itu bukan hanya satu interpretasi melainkan bisa lebih dari sattu
interpretasi bergantung pada tujuan pembangunan.
6
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pemberdayaan pada
lansia lebih dimaknai sebagai sebuah upaya peningkatan pengetahuan, sikap, dan
keterampilan dalam rangka meningkatkan peran lansia dalam kehidupan
bermasyarakat sesuai dengan potensi yang dimiliki dengan melibatkan partisipasii
diri lansia sebagai penggerak utama.
2.2 Asuhan Keperawatan Komunitas
Asuhan keperawatan komunitas merupakan suatu bentuk pélayanan
keperawatan profesional yang merupakan bagian integral dari proses
keperawatan yang berdasarkan pada ilmu keperawatan, yang ditujukan
langsung kepada masyarakat dengan menekankan pada kelompok risiko
tinggi dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui upaya
peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, serta pengobatan dan
rehabilitasi.
Proses asuhan keperawatan komunjtas adalah metode asuhan yang
bersifat alamiah, sistematis, dinamis, kontinyu, dan berkesinambungan dalam
rangka memecahkan masalah kesehatan dari klien individu, keluarga, serta
kelompok melalui tahapan pengkajian, penentuan diagnosis, perencanaan,
pelaksanaan intervensi, dan evaluasi keperawatan (Stanhope & Lancaster,
2016).
1. Pengkajian
Pengkajian komunitas dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor
yang mempengaruhi status kesehatan masyarakat (Anderson & MC.
Farlane, 2011). Pengkajian komunitas dilakukan dengan mengaplikasikan
beberapa teori dan konsep model keperawatan yang relevan. Informasi atau
data ini dapat diperoleh secara langsung atau tidak langsung di komunitas
a. Data Inti Komunitas
Data inti komunitas yang dikaji terdiri dari:
1) Sejarah/ riwayat (riwayat daerah ini, perubahan daerah ini)
2) Demografi (usia, karakteristik jenis kelamin, distribusi ras dan
distribusi etnis)
3) Tipe keluarga (keluarga/bukan keluarga, kelompok)
4) Status perkawinan (kawin, janda/ duda, single)
5) Statistik vital (kelahiran, kematian kelompok usia dan penyebab
kematian)
7
6) Nilai-nilai dan keyakinan, dan agama.
b. Data Subsistem Komunitas
Data subsistem yang perlu dikumpulkan dalam pengkajian
komunitas meliputi:
1) Lingkungan Fisik Lingkungan fisik
kualitas air, pembuangan limbah, kualitas udara, flora, ruang
terbuka, perumahan,'daerah hijau, musim, binatang, kualitas
makanan dan akses.
2) Pelayanan Kesehatan dan Sosial
Pelayanan kesehatan dan sosial perlu dikaji di komunitas:
Puskesmas, klinik, rumah sakit, pengobatan tradisional, agen
pelayanan kesehatan di rumah, pusat emergensi, rumah perawatan,
fasilitas pelayanan sosial, pelayanan kesehatan mental, apakah ada
yang mengalami sakit akut atau kronis.
3) Ekonomi
Data yang perlu dikumpulkan terkait dengan ekonomi meliputi
karakteristik keuangan keluarga dan individu, status pekerja,
kategori pekerjaan dan jumlah penduduk yang tidak bekerja, lokasi
industri, pasar dan pusat bisnis.
4) Transportasi dan keamanan
Data yang perlu dikumpulkan terkait dengan transportasi dan
keamanan meliputi alat transportasi penduduk datang dan keluar
wilayah, transportasi umum (bus, taksi, angkot, dll dan transportasi
privat (sumber transportasi, transportasi untuk penyandang cacat).
Layanan perlindungan kebakaran, polisi, sanitasi dan kualitas udara.
5) Politik dan Pemerintahan
Data yang perlu dikumpulkan meliputi: Pemerintahan (RT, RW,
desa/kelurahan, kecamatan, dsb); kelompok pelayanan masyarakat
(posyandu, PKK, karang taruna, posbindu, poskesdes, panti, dll);
Politik (kegiatan politik yang ada di wilayah tersebut, dan peran
peserta partai politik dalam pelayanan kesehatan).
6) Komunikasi
Data yang dikumpulkan terkait dengan komunikasi dapat
dikelompokkan menjadi dua yaitu:
8
a) Komunikasi formal meliputi surat kabar, radio dan televisi,
telepon internet, dan hotline;
b) komunikasi informal meliputi: papan pengumuman,
poster, brosur, pengeras suara dari mesjid, dll.
7) Pendidikan
Data terkait dengan pendidikan meliputi sekolah yang ada di
komunitas, tipe pendidikan, perpustakaan, pendidikan khusus,
pelayanan kese quah, rogram makan siang di sekolah, akses
pendidikan yang lebih tinggi.
8) Rekreasi
Data terkait dengan rekreasi yang perlu dikumpulkan meliputi:
taman, area bermain, perpustakaan, rekreasi umum dan privat,
fasilitas khusus.
c. Data persepsi
Data persepsi yang dikaji meliputi :
1) Persepsi Masyarakat persepsi masyarakat yang dikaji terkait tempat
tinggal yaitu bagaimana perasaan masyarakat tentang kehidupan
bermasyarakat yang dirasakan di lingkungan tempat tinggal mereka,
apa yang menjadi kekuatan mereka, permasalahan, tanyakan pada
masyarakat dalam kelompok yang berbeda (misalnya, lansia, remaja,
pekerja, profesional, ibu rumah tangga, dll).
2) Persepsi perawat Persepsi perawat berupa pernyataan umum
tentang kondisi kesehatan dari masyarakat apa yang menjadi
kekuatan, apa masalahnya atau potensial masalah yang dapat
diidentifikasi. Sumber data pada data primer berasal dari masyarakat
langsung yang didapat dengan cara: Sedangkan pada data
sekunder, data didapatkan dari data Yang sudah ada sebelumnya.
Sumber data sekunder didapat dari:
1) Sarana pelayanan kesehatan, misalnya rumah sakit,
Puskesmas, atau balai pengobatan.
2) Instansi yang berhubungan dengan kesehatan, misalnya
Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan, atau Biro Pusat
Statistik.
9
3) Absensi sekolah, industri, dan perusahaan secara
internasional, data dapat diperoleh dari data WHO,seperti:
laporan populasi dan statistik vital, population bulletin, dll.
2. Analisa data
Data yang dikumpulkan dalam pengkajian keperawatan komunitas
dapat diperoleh dengan metode wawancara, angket, observasi dan
pemeriksaan. Setelah data terkumpul, analisis data komunitas dapat
dilakukan dalam beberapa tahap yaitu kategorisasi, ringkasan,
perbandingan, dan kesimpulan.
a. Kategorisasi
Data dapat dikategorikan dalam berbagai cara. Pengkategorian
data pengkajian komunitas diantaranya:
1) karakteristik demografi (komposisi keluarga, usia, jenis kelamin,
etnis dan kelompok ras)
2) karakteristik geografis (batas wilayah, jumlah dan besamya kepala
keluarga (KK), 'ruang publik dan jalan)
3) karakteristik sosial-ekonomi (pekerjaan dan jenis pekerjaan, tingkat
pendidikan, dan pola kepemilikan rumah)
4) sumber dan pelayanan kesehatan (rumah sakit, Puskesmas, klinik,
pusat kesehatan mental, dll).
b. Ringkasan
Setelah melakukan kategorisasi data, maka tugas berikutnya
adalah meringkas data dalam setiap kategori. Pemyataan ringkasan
disajikan dalam benmk ukuran seperti jumlah, bagan dan grafik.
c. Perbandingan
Melakukan analisis data meliputi identifikasi kesenjangan data dan.
Data pembanding sangat diperlukan untuk menetapkan pola atau
kecenderungan yang ada agau jika data tidak benar dan perlu revalidasi
yang membutuhkan data asli. Perhndaan data dapat terjadi karena
terdapat kesalahan pencatatan data. Contoh perbandingan dapat
dilakukan dengan menggunakan data hasil pengkajian komunitas dan
membandingkannya dengan data lain yang sama yang merupakan
standar yang ditetapkan untuk suatu wilayah kabupaten/kota, atau
10
provinsi atau nasional. Misalnya terkait dengan angka kematian bayi/IMR
disuatu wilayah dibandingkan IMRstandar pada tingkat kabupaten/ kota.
d. Membuat kesimpulan
Setelah data yang dikumpulkan dan dibuat kategori, ringkasan dan
dibandingkan, maka tahap akhir adalah membuat kesimpulan secara
logis dari peristiwa yang kemudian dibuatkan pernyataan penegakan
diagnosis lfeperawatan komunitas.
Tabel Contoh analisa data
Kategori data Ringkasan lapran Kesimpulan
Penyebab kematian Penyebab kematian
Desa A ISPA 23,2 % paling besar adalah
Tuberculosis 25,3% HIV dan Tuberkulosis
HIV 18,25 di Desa B
Desa B Tuberkulosis 26,2%
HIV 28,1%
ISPA 25%
3. Diagnosis keperawatan
Sesuai hasil Munas IPKKI 11 di Yogyakarta di tetapkan formulasi
diagnosis keperawatan menggunakan ketetapan diagnosis nanda 2015-2017
dan ICNP
a. Defisiensi kesehatan komunitas (00215)
b. Gaya hidup monoton (00168)
c. Ketidakefektifan pemeloharaan kesehatan (00099)
d. Resiko terjadinya penyakit (10032386)
e. Kurang pengetahuan tentang penyakit (10029286)
4. Perencanaan keperawatan
11
Perencanaan yang di susun dalam keperawatan kesehatan komunitas
berorientasi pada promosi kesehatan, pencegahan penyakit, pemeliharaan
kesehatan, manajemen krisis. Dalam menyusun perencanaan keperawatan
komunitas melalui langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menetapkan prioritas
Penetapan prioritas masalah perlu melibatkan masyarakat atau
komunitas dalam suatu pertemuan musyawarah masyarakat. Perawat
dalam menentukan prioritas masalah memperhatikan enam kriteria,
yaitu:
1) Kesadaran masyarakat akan masalah
2) Motivasi masyarakat untuk menyelesaikan masalah
3) Kemampuan perawat dalam memengaruhi penyelesaian masalah
4) Ketersediaan ahli atau pihak terkait terhadap solusi masalah
5) Beratnya konsekuensi jika masalah tidak terselesaikan
6) Mempercepat penyelesaian masalah dengan resolusi yang dapat
di capai (stanhopee & Lancaster, 2016)
b. Menetapkan sasaran (goal)
Setelah menetapkan masalah kesehatan, langkah selanjutnya
adalah menetapkan sasaran. Berikut ini adalah contoh dari penulisan
sasaran:
1) Meningkatkan cakupan imunisasi pada bayi
2) Memperbaiki komunikasi antara orang tua dan guru
3) Meningkatkan proposi individu yang memiliki tekanan darah
c. Menetapkan tujuan (objective)
Tujuan adalah pernyataan hasil yang di harapkan dan dapat di
ukur, dibatasi waktu berorentasi pada kegiatan. Berikut adalah
karakteristik dalam penulisan tujuan:
1) Menggunakan kata kerja
2) Menggambarkan tingkah laku akhir, kualitas penampilan, kuantitas
penampilan, bagaimana penampilan di ukur
3) Berhubungan dengan sasaran
4) Adanya batasan waktu
BAB III
13
PENGKAJIAN KOMUNITAS
2.1 Pengumpulan data
1. Data inti
a) Sejarah Dusun Kademangan Desa Sentong
Desa Sentong merupakan desa dengan jumlah penduduk 2625 jiwa
yang terdiri dari 896 kepala keluarga dengan rincian jumlah laki-laki
sebanyak 1293 jiwa dan jumlah perempuan sebanyak 1332 jiwa.
Kademangan merupakan salah satu dusun yang berada di desa Sentong.
Di Kademangan terdiri dari 1 RW dan 2 RT yaitu RT. 01 dan 02. Dilihat dari
segi usia. kondisi demogragfi penduduk Desa Sentong yang memiliki usia
dibawah 50 tahun lebih banyak daripada penduduk yang memiliki usia
diatas 50 tahun. Di Desa Sentong terdapat 5 dusun. Distribusi penduduk
Desa Sentong menurut pekerjaan, ada beberapa profesi sebagai jasa,
profesi, pegawai swasta, PNS, wirausaha, pelajar, perangkat desa, petani,
buruh tani, pedagang, ibu rumah tangga, tetapi mayoritas penduduk di
Desa Sentong bermata pencaharian sebagai buruh tani. Mayoritas agama
yang dianut penduduk di Desa Sentong adalah Agama Islam. Terdapat
juga organisasi karang taruna desa. Penduduk di Desa Sentong sering
melakukan kegiatan pengajian. Sarana Prasarana yang ada di Desa
Sentong yakni terdapat sarana ibadah seperti masjid dan posyandu yang
terdapat disetiap kecamatan, dan sarana pendidikan seperti sekolah dasar,
serta terdapat balai desa.
b) Batas Wilayah Dusun Kademangan
Barat : Desa Rondokuning dan Desa Jatiurip
Timur : Desa Bulu dan Sumberkatimoho
Selatan : Desa Krejengan
Utara : Kecamatan Semampir
14
1. Kriteria hasil berdasarkan jenis kelamin
Tabel 1.1 : Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin
pada Penduduk Dusun Kademangan Desa Sentong Kecamatan
Krejengan pada bulan November 2021.
Jenis Frekuensi
No Prosentase (%)
Kelamin (F)
1 Laki-laki 204 48.5
2 Perempuan 217 51.5
Jumlah 421 100
Sumber: data primer, observasi 2021
Berdasarkan tabel 1.1 didapatkan frekuensi laki-laki yaitu sejumlah 204
responden (48.5%), dan perempuan yaitu sejumlah 217 responden (51.5%).
15
5
b. Usia Kehamilan
Tabel 2.3 : Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Usia
Kehamilan pada penduduk Dusun Kademangan Desa Sentong
pada bulan November 2021.
g. Jarak Kehamilan
Tabel 2.8 : Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan jarak
kehamilan Dusun Kademangan Desa Sentong pada bulan
November 2021.
h. Pertolongan Persalinan
Tabel 2.9 : Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan pertolongan
persalian pada penduduk Dusun Kademangan Desa Sentong
pada bulan November 2021.
10
Pertolongan
No Frekuensi (F) Prosentase (%)
persalinan
1. Dokter 0 0
2. Perawat 0 0
3. Bidan 5 4.2
4. RS / Klinik 20 16.9
5. Puskesmas 93 78.9
6. Dukun 0 0
Jumlah 118 100
Sumber: data primer, observasi 2021
Berdasarkan tabel 2.9 didapatkan frekuensi pertolongan persalinan
adalah Puskesmas sebanyak 93 responden (78.9%), Bidan sebanyak 5
responden (4.2%), RS/Klinik sebanyak (16.9%).
k. Imunisasi TT
Tabel 2.12 : Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan imunisasi TT
pada penduduk Dusun Kademangan Desa Sentong pada bulan
November 2021.
m. Akseptor KB
Tabel 2.14 : Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan ibu hamil dan
wanita subur pada penduduk Dusun Kademangan Desa
Sentong pada bulan November 2021.
c. Status Perkembangan
Tabel 2.3 : Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Status
Perkembangan Dusun Kademangan Desa Sentong
Kecamatan Krejengan pada bulan November 2021
(%)
1. Baik 60 80
2. Cukup 15 20
3. Kurang 0 0
Jumlah 75 100
Sumber: data primer, observasi 2021
Berdasarkan tabel 2.3 yang didapat frekuensi Status
Perkembangan menurut perhitungan DDST baik sebanyak 60 responden
(80%). Dan frekuensi Status Perkembangan menurut perhitungan DDST
kurang sebanyak 0 responden (0%).
d. Status imunisasi
Tabel 2.4 : Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Status
imunisasi Dusun Kademangan Desa Kademangan
Kecamatan Krejengan pada bulan November 2021
e. Kunjungan Posyandu
Tabel 2.5 : Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Kunjungan
Posyandu Dusun Kademangan Desa Sentong Kecamatan
Krejengan pada bulan November 2021
Prosentase
No Status imunisasi Frekuensi (F)
(%)
1. Rutin 65 86.7
2. Jarang 10 13.3
3. Tidak pernah 0 0
Jumlah 75 100
Sumber: data primer, observasi 2021
Berdasarkan tabel 2.5 yang didapat frekuensi Kunjungan Posyandu
rutin adalah sebanyak 86.7 responden (86.7%). Dan didapat frekuensi
Kunjungan Posyandu jarang adalah sebanyak 10 responden (13.3%).
15
i. Pemberian Vitamin
Tabel 2.9 : Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Pemberian
Vitamin Dusun Kademangan Desa Sentong Kecamatan Krejengan pada
bulan November 2021
Prosentase
No Pemberian Vitamin Frekuensi (F)
(%)
1. Rutin 34 91.8
2. Tidak Rutin 3 8.2
Jumlah 37 100
Sumber: data primer, observasi 2021
Berdasarkan yang didapat frekuensi pemberian Vitamin adalah sebanyak
34 responden rutin (91.8 %). Dan responden sebanyak 3 tidak rutin dalam
melakukan pemberian vitamin.
2. Tidak bekerja 0 0
Jumlah 44 100
Sumber: data primer, observasi 2021
Berdasarkan tabel 3.3 didapatkan frekuensi berdasarkan tingkat
pekerjaan remaja yang paling banyak adalah Pelajar yaitu 44 orang (100%).
Jumlah 44 100
Sumber: data primer, observasi 2021
Berdasarkan tabel 3.4 didapatkan frekuensi berdasarkan kegiatan di
waktu luang paling banyak adalah tidak ada kegiatan yaitu 38 responden (86.3
%). Dan kegiatan waktu luang paling sedikit yaitu olahraga 6 sebanyak 6 orang
(13.7%).
1 Tidur 15 22.8
2 Nonton TV 16 24.3
3 Bersih bersih 10 15.2
4. Kesawah 25 37.9
Total 66 100
Sumber: data primer, observasi 2021
Berdasarkan tabel 4.8 didapatkan mayoritas Berdasarkan kegiatan waktu
luang sejumlah 25 responden (37.9%)
1 Malas 0 0
2 Tidak mempunyai teman 0 0
3 Tidak ada 66 100
Total 66 100
Sumber: data primer, observasi 2021
Berdasarkan tabel 4.9 didapatkan Mayoritas alasan tidak ada kegiatan
sejumlah 66 responden (100 %).
1 Baik 66 100
2 Kurang baik 0 0
Total 66 100
Sumber: data primer, observasi 2021
Berdasarkan tabel 4.10 didapatkan mayoritas status nutrisi usila sejumlah
66 responden (100 %).
1 Kurang 0 0
2 Normal 0 0
3 Berlebih 66 100
Total 66 100
Sumber: data primer, observasi 2021
Berdasarkan tabel 4.11 didapatkan mayoritas frekuensi makan usila
sejumlah 66 responden (100 %).
1 Baik 66 100
2 Kurang baik 0 0
Total 66 100
Sumber: data primer, observasi 2021
Berdasarkan tabel 4.12 didapatkan mayoritas kualitas makan usila
sejumlah 66 responden (100 %).
Emosional (%)
1 Baik 66 100
2 Kurang baik 0 0
Total 66 100
Sumber: data primer, observasi 2021
Berdasarkan tabel 4.19 didapatkan mayoritas Stabilitas Emosi yaitu baik
sejumlah 66 responden (100 %).
5 6x12 m² 8 4.1
6 7x10 m² 6 3.1
7 7x11 m² 12 6.2
Jumlah 192 100
Tabel 1.1: Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Luas Rumah
Pada Dusun Kademangan Desa Sentong Kecamatan Krejengan
pada bulan November 2021.
Berdasarkan tabel 1.1 didapatkan frekuensi berdasarkan luas rumah
paling banyak adalah 5x10 m² sejumlah 82 (45.6%) dan paling sedikit adalah
6x12 m² sejumlah
Sumber: data primer,observasi 2021
2) Karakteristik berdasarkan jendela rumah
frekuensi terdapat jendela rumah yaitu sejumlah 192 (100%).
3) Karakteristik berdasarkan dibukanya jendela
Tabel 1.3: Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Dibukanya
Jendela Pada Dusun Kademangan Desa Sentong Kecamatan
Krejengan pada bulan November 2021.
No Terbukanya Frekuensi (F) Prosentase (%)
Jendela
1 Ya 58 30,2
2 Kadang kadang 96 50,
3 Tidak 38 19,7
Jumlah 192 100
Sumber: data primer,observasi 2021
Berdasarkan tabel 1.3 didapatkan frekuensi dibukanya jendela adalah
paling banyak kadang kadang sejumlah 96 (53,3%) dan paling sedikit adalah
tidak dibuka sejumlah 38 (21,1%).
b. Halaman Rumah
1) Karakteristik berdasarkan kepemilikan halam rumah
33
2 Disungai 48 26,7
3 Dijurang 25 7,2
Jumlah 192 100
Sumber: data primer, observasi 2021
Berdasarkan tabel 1.1 didapatkan frekuensi cara pembuangan sampah
dirumah adalah paling banyak dengan cara dibakar yaitu 119 (66,1%). Paling
sedikit dijurang yaitu 13 (7,2%).
e. Kepemilikan Kandang
1) Karakteristik berdasarkan kepemilikan kandang ternak
Tabel 1.1 : Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Kepemilikan
Kandang Ternak Pada Dusun Kademangan Desa Sentong
Kecamatan Krejengan pada bulan November 2021.
38
h. Pendidikan
1) Karakteristik berdasarkan sarana pendidikan yang dekat dari rumah
responden.
Tabel 1.1 : Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Sarana
Pendidikan Yang Dekat Dari Rumah Responden. Pada Dusun
Kademangan Desa Sentong Kecamatan Krejengan pada bulan
November 2021.
No Sarana Pendidikan Yang Frekuensi (F) Prosentase (%)
Dekat Dari Rumah
Responden
1. TK 37 19.2
2. SD 89 46.3
3. MTs 66 34.3
Jumlah 192 100
Sumber: data primer, observasi 2020
Berdasarkan tabel 1.1 didapatkan frekuensi sarana pendidikan yang
dekat dari rumah responden mayoritas adalah MI sejumlah 140 (77,8%).
j. Politik - Rekreasi
mayoritas Struktur Organissi Pemerintahan adalah Ada yaitu sejumlah
192 responden (100 %).
mayoritas Kelompok Pelayanan Kepada Masyarakat adalah Ada yaitu
sejumlah 192 responden (100 %).
8) Pengeluaran Di Masyarakat
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Pengeluaran
Di Masyarakat di Dusun Kademangan Desa Sentong Kecamatan
Krejengan pada bulan November 2021.
N Penghasilan Frekuensi (F) Prosentase (%)
o
1 Rp < 600.000.00 129 67.1
2 Rp > 800.000.00 32 16.6
3 Rp 500.000.00 12 6.2
Total 192 100
Sumber : Data Primer, observasi 2021
47
PENYEBAB MASALAH
NO DATA PENUNJANG
(NANDA) KEPERAWATAN
1. DS : Mayoritas warga mengatakan, Masyarakat rata- Ketidak efektifan
Sampah Rumah Tangga ada yang rata tidak tahu cara pemeliharaan
dibakar, dibuang kesungai dan mengolah sampah kesehatan
dibuang ke jurang. dengan benar berhubungan
DO : dengan tidak
Terdapat selokan/aliran Petugas adanya minat
sungai di sekitar pengelolaan perbaikan perilaku
perumahan warga sampah tidak ada sehat
Selokan/aliran
mengeluarkan bau yang Kurangnya
kurang sedap kesadaran akan
Jumlah masyarakat yang bahaya membuang
membakar sampah sampah
sebanyak 66.1%. sembarangan
Jumlah masyarakat yang
membuang sampah ke sampah
sungai sebanyak 26.7% dibuang/dialirkan ke
Jumlah masyarakat yang sungai terdekat
membuang
sampah/menumpuk Ketidakefektifan
sampah di jurang pemeliharaan
sebanyak 7.2% lingkungan
(Kontaminasi Air)
2. DS : mayoritas lansia mengatakan Lansia Kesiapan
keluhan saat ini adalah nyeri meningkatkan
persendian (Rematik).. Penurunan fungsi kesehatan
DO : tubuh berhubungan
Lansia Aktif Bekerja sebanyak dengan usia rentan
75.9% penurunan motorik
Pekerjaan lansia sebagai kasar dan halus
petani/wiraswasta
Pekerjaan sebagai perternak terdapat keluhan
Pekerjaan sebagai pedagang lansia seperti nyeri
Lansia yang tidak bekerja sendi dan linu
51
sebanyak 40,8%
lansia tidak aktif
bekerja
Kesiapan
meningkatkan
kesehatan
3. DS: mayoritas Lansia mengatakan Lansia Ketidakefektifan
mengeluh nyeri persendian Pemeliharaan
(Rematik), dan memiliki riwayat ketidakberdayaan Kesehatan
penyakit darah tinggi karna tidak Berhubungan
mengontrol pola makannya. fisiologi tubuh dengan sumberdaya
DO : menurun tidak cukup (mis,
Keluhan saat ini adalah nyeri pengetahuan)
persendian (Rematik) mengalami
sebanyak 25,9%, Pusing beberapa keluhan
sebanyak 2,3%, dan Hipertensi tentang
sebanyak 37,5%. kesehatannya
Keluhan setahun terakhir
19.4% nyeri persendian Ketidakefektifan
(Rematik), 4,6% mengalami Pemeliharaan
pusing, dan 37,5% mengalami
Hipertensi.
100% lansia tidak mengikuti
posyandu.
Kegiatan lansia :
Bertani/berkebun, Berternak,
dan Berdagang.
4. DS: Mayoritas warga mengatakan, Usia produktif Perilaku kesehatan
Banyak remaja laki-laki yang Kurang aktivitas di cenderung beresiko
merokok diluar ruangan dan di waktu luang berhubungan
dalam ruangan di waktu luang. dengan merokok
DO: Cenderung
Presentase remaja laki-laki merokok untuk
merokok sebanyak 52,7% mengisi waktu
Terdapat puntung rokok luang
dibuang sembarangan di
52
No. Diagnosa Keperawatan Pentingnya Perubahan positif Penyelesaian Untuk Total Score
Penyelesaian untuk penyelesaian di peningkatan Kualitas
Masalah: komunitas: Hidup:
1: Rendah 0: Tidak ada 0: Tidak ada
2: Sedang 1: Rendah 1: Rendah
3. Tinggi 2: Sedang 2: Sedang
3: Tinggi 3: Tinggi
1. Ketidak efektifan pemeliharaan
kesehatan berhubungan dengan
tidak adanya minat perbaikan
perilaku sehat
2. Kesiapan meningkatkan
kesehatan berhubungan dengan
usia rentan
5. Identifikasi hambatan
untuk merubah perilaku
6. Siapakan individu
mengenai kondisi fisik dan
emosi yang mungkin akan
dialami selama berusaha
untuk melakukan perilaku
baru.
7. Pendidikan kesehatan gizi
lansia
8. Pemeriksaan gratis lansia,
untuk mengetahui
kesehatan lansia lebih
lanjut
9. Senam sehat lansia
3. Perilaku kesehatan Setelah biberikan Indikator Outcome SA SC 1. Membangun hubungan
cenderung beresiko penjelasan dan 163202 Mengidentifikasi 2 4 yang komplek
berhubungan dengan motivasi oleh manfaat yang 2. Dukungan kelompok
merokok perawat selama 1 diharapkan dari 3. Bantuan penghentian
x 30 menit, aktifitas fisik rokok
163203 Mengidentifikasi 2 4
diharapkan 4. Berikan penyuluhan
hambatan untuk
58
2.6 Implementasi
2 Peningkatan 1. Bantu individu 1. Membantu individu Pokja Sabtu 14 Kediaman Penyuluhan 1. Leaflet
61
kualitas untuk untuk berkomitmen Lansia November halaman ibu Pemeriksaa gizi lansia
kesehatan berkomitmen terhadap rencana 2020 nur fadilah n Gratis 2. Tensi
lansia terhadap tindakan untuk samping Senam meter
berhubungan rencana mengubah perilaku masjid RT Lansia 3. Stetosko
dengan usia tindakan untuk 2. memberikan contoh 12 4. Alat GDA
rentan. mengubah atau perilaku yang Glukose
perilaku diinginkan 5. Sound
2. Berikan contoh 3. memberikan sistem
atau perilaku penguatan
yang diinginkan kepercayaan diri
3. Berikan dalam membuat
penguatan perubahan perilaku
kepercayaan dan mengambil
diri dalam tindakan
membuat 4. mendukung
perubahan interaksi dengan
perilaku dan individu-individu lain
mengambil yang telah berhasil
tindakan merubah perilaku
4. Dukung 5. mengidentifikasi
interaksi hambatan untuk
62
kesehatan gizi
lansia
8. Pemeriksaan
gratis lansia,
untuk
mengetahui
kesehatan
lansia lebih
lanjut
9. Senam sehat
lansia
3 Perilaku 1. Edukasi terkait 1. Melakukan Edukasi Pokja Senin, 16 Nov Dirumah Ceramah 1. Leaftlet
kesehatan bahaya merokok terkait bahaya Remaja 2021, jam bapak Dan Tanya 2. Sonsistem
cenderung bagi perokok aktif merokok bagi 08.00-selesa kampung jawab dan Music
beresiko dan pasif perokok aktif dan dusun Melakukan
berhubungan 2. Anjurkan untuk pasif krajan pergerakan
dengan berhenti merokok 2. menganjurkan untuk seman
merokok 3. Intruksikan berhenti merokok Zumba
mencari alternatif 3. mengintruksikan
lain untuk tahap mencari alternatif
64
Indikator Outcome S S S
A C T
182308 Perilaku yang 2 4 5
2.7 Evaluasi
meningkatkan
No Diagnosa S O A P I E
kesehatan
182312Keperawatan
Sumber 2 4 5
1 Ketidak Mayoritas Terdapat Ketidak 1. Anjurkan untuk 1. Melakukan S: Mayoritas warga mengatakan,
perawatan
efektifan warga selokan/ efektifan menyaring penyuluhan Sampah Rumah Tangga ada yang
lingkungan
pemeliharaan mengatakan, aliran pemelihara terlebih dahulu untuk dibakar, dibuang kesungai dan dibuang
terkemuka
182326kesehatan
Strategi Sampah
untuk 2 4 5 sungai di an sampah menyaring ke jurang.
berhubungan
menghindariRumah sekitar kesehatan sebelum terlebih O: Jumlah masyarakat yang membuang
dengan tidak bahaya
paparan Tangga ada perumaha dibuang dahulu sampah ke sungai sebanyak 26,7%
adanya minat yang dibakar,
lingkungan n warga 2. Jelaskan sampah
perbaikan dibuang Selokan/a dampak dari sebelum di
182328 Sumber informasi 2 4
perilaku sehat kesungai dan liran pembuangan buang
peningkatan
dibuang ke mengelua sampah di 2. Melakukan
kesehatan
jurang. rkan bau sungai penyuluhan
lingkungan
yang 3. Jelaskan tentang A: masalah belum teratasi
kurang penyakit yang penyakit P: lanjutkan intervensi
sedap dapat terjadi yang daat
Jumlah akibat terjadi
masyarak pembuangan akibat
at yang sampah di pembuanga
membaka sungai n sampah
66
r disungai
sampahs 3. Membersih
ebanyak kan
66.1% lingkungan
Jumlah yang kotor
masyarak
at yang
membuan
g sampah
ke sungai
sebanyak
26.7%
Jumlah
masyarak
at yang
membuan
g
sampah/
menumpu
k sampah
di jurang
67
Indikator outcome S S S
sebanyak
A C T
201001 kontrol 2 4 5 7.2%
terhadap gejala
201003 Relaksasi otot 2 4 5
2
201007Peningkatan
Intake Mayoritas
2 4 5 Keluhan Peningkata 1. Anjurkan menjaga 1. Melakukan S: Mayoritas lansia mengatakan
kualitas
makanan lansia setahun n kualitas pola makan pengadaan mengeluh nyeri persendian (Rematik),
201017kesehatan
Nyeri otot 2 4 5
mengatakan terakhir kesehatan 2. Anjurkan lansia posyandu dan memiliki riwayat penyakit darah tinggi
lansia mengeluh adalah lansia untuk rutin lansia karna tidak mengontrol pola makannya.
berhubungan nyeri nyeri mengunjungi O: 100% lansia tidak mengikuti posyandu.
dengan usia persendian persendian posyandu A: masalah belum teratasi
rentan. (Rematik), (Rematik) P: lanjutkan intervensi
dan memiliki sebanyak
riwayat 19,4%,
penyakit Pusing
darah tinggi sebanyak
karna tidak 4,6%, dan
mengontrol Hipertensi
pola sebanyak
makannya. 37,5%.
Keluhan
saat ini
68
25,9% nyeri
persendian
(Rematik),
2,3%
mengalami
pusing, dan
37.5%
mengalami
Hipertensi.
100%
lansia tidak
mengikuti
posyandu.
Kegiatan
lansia
:Bertani,
Berternak,
dan
Berdagang.
3. Perilaku Mayoritas Presentase Perilaku 1.Edukasi terkait 1. Melakuka S: Mayoritas warga mengatakan,
kesehatan warga remaja laki- kesehatan bahaya merokok n edukasi Banyak remaja laki-laki yang merokok
69