Anda di halaman 1dari 8

BEST PRACTICE DESA DI DUNIA DALAM TEMA PERMUKIMAN

STUDI KASUS: DESA KAMIKATSU, PREFEKTUR TOKUSHIMA, JEPANG


DALAM SISTEM PENGELOLAAN LIMBAH PADAT DAN CAIR

DISUSUN OLEH :
AFREZA LUTHFI HERNANDA 120220220

DOSEN PENGAMPU :
Nela Agustin Kurnianingsih, S.T., M.T.
Dian Prasetyaning Sukmawati, S.T., M.T

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


JURUSAN TEKNOLOGI INFRASTRUKTUR DAN KEWILAYAHAN
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
LAMPUNG SELATAN
2023
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .......................................................................................................................................... 2
1. PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 3
1.1 Latar Belakang Sistem Pengelolaan Sampah ................................................................................ 3
1.2 Pengelolaan Sampah di Desa Kamikatsu ...................................................................................... 3
2. LOKASI & WILAYAH STUDI KASUS ......................................................................................... 4
3. PEMBAHASAN ................................................................................................................................ 5
3.1 Latar Belakang Pengembangan Tema ........................................................................................... 5
3.2 Pendanaan ..................................................................................................................................... 5
3.3 Proses pengembangan ................................................................................................................... 6
3.4 Peran-Peran ................................................................................................................................... 6
4. SIMPULAN ....................................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................ 8

2
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Sistem Pengelolaan Sampah
Masalah pengelolaan sampah telah menjadi tantangan global yang mempengaruhi
kesehatan manusia, kelestarian lingkungan, dan keberlanjutan sumber daya alam. Dalam
beberapa dekade terakhir, volume sampah yang dihasilkan secara global telah mengalami
peningkatan yang signifikan sebagai akibat dari pertumbuhan populasi, urbanisasi, dan
perubahan pola konsumsi. Sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat mencemari tanah,
air, dan udara, mengganggu ekosistem alami, serta menimbulkan masalah kesehatan
masyarakat. Dalam upaya mengatasi masalah ini, konsep pengelolaan sampah yang ideal telah
berkembang. Sistem pengelolaan sampah yang ideal bertujuan untuk mengurangi volume
sampah yang dihasilkan, meningkatkan efisiensi dalam penggunaan sumber daya, dan
mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan. Prinsip 3R (Reduce, Reuse,
Recycle) menjadi pijakan dalam mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan, memanfaatkan
kembali barang-barang yang masih bisa digunakan, dan mendaur ulang material sampah untuk
mengurangi ketergantungan pada bahan mentah baru.

1.2 Pengelolaan Sampah di Desa Kamikatsu


Desa Kamikatsu, yang terletak di Prefektur Tokushima, Jepang, menjadi sorotan desa
yang dijadikan studi kasus sukses dalam pengelolaan sampahnya. Desa ini dikenal dengan
konsep Zero Waste (Nol Sampah), yang bertujuan untuk mencapai pengurangan total sampah
yang dihasilkan melalui praktik 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dan daur ulang. Desa Kamikatsu
telah mengubah sistem pengelolaan sampah mereka secara radikal. Warga desa diwajibkan
memilah sampah menjadi lebih dari 40 kategori yang berbeda. Setiap kategori memiliki tempat
pemilahan sampah tersendiri, termasuk kertas, logam, plastik, kaca, pakaian, dan lain-lain.
Warga desa juga diharapkan mengolah sampah organik menjadi kompos yang dapat digunakan
kembali sebagai pupuk alami. Selain itu, upaya dilakukan untuk mengurangi penggunaan
bahan sekali pakai dengan mempromosikan penggunaan kembali barang-barang dan membawa
tas belanja sendiri.

Desa Kamikatsu telah berhasil membangun infrastruktur yang lengkap untuk


mendukung sistem pengelolaan sampah mereka. Mereka memiliki tempat pemilahan sampah
yang terpisah untuk berbagai kategori, tempat pengumpulan sampah, pusat pengolahan
limbah, dan pabrik daur ulang. Pabrik daur ulang tersebut memproses jenis sampah tertentu,
seperti kertas, logam, dan plastik, untuk menghasilkan produk daur ulang yang bernilai
ekonomi.

3
Dengan penerapan konsep Zero Waste dan partisipasi aktif warga desa, Desa Kamikatsu telah
berhasil mencapai tingkat pengelolaan sampah yang luar biasa. Melalui upaya kolektif, desa
ini telah mencapai tingkat daur ulang dan pengurangan sampah yang tinggi, menjadikannya
sebagai salah satu contoh terbaik dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Dalam
laporan ini, akan dibahas lebih lanjut mengenai lokasi dan wilayah studi kasus Desa Kamikatsu,
serta pembahasan mengenai latar belakang pengembangan tema, sistem pendanaan, proses
pengembangan, dan peran dalam pengelolaan sistem pengelolaan sampah yang berhasil
diimplementasikan di Desa Kamikatsu, Jepang.

2. LOKASI & WILAYAH STUDI KASUS

Gambar 2.1 : Peta Administrasi Desa Kamikatsu, Prefektur Tokushima, Jepang

Sumber : University of Hokkaido

Desa Kamikatsu terletak di Prefektur Tokushima, Jepang. Secara geografis, desa ini
terletak di lembah yang dikelilingi oleh pegunungan yang indah. Topografi wilayah ini
memengaruhi aksesibilitas dan dan aktivitas disana. Desa Kamikatsu memiliki kecenderungan
untuk bisa berkembang di wilayahnya tersendiri dikarenakan akses yang cukup jauh dari
perkotaan. Salah satu aktivitas yang dilakukan Desa Kamikatsu adalah pengelolaan sampah

4
yang dapat dilakukan secara mandiri di desa. Secara demografi, Desa Kamikatsu memiliki
populasi sekitar 1.500 penduduk yang mayoritasnya berprofesi sebagai petani dan nelayan.
Ukuran populasi yang relatif kecil ini memungkinkan Desa Kamikatsu dalam melaksanakan
sistem pengelolaan sampah yang mudah untuk diorganisir dengan baik dengan bantuan dari
partisipasi masyarakat desa.

3. PEMBAHASAN
3.1 Latar Belakang Pengembangan Tema
Desa Kamikatsu adalah salah satu desa yang berhasil mengembangkan pengelolaan
sampah yang berbasis Zero Waste yang memiliki upaya dalam mengurangi dampak
lingkungan dan mencapai keberlanjutan. Penerapan Zero Waste ini dilakukan dengan
menciptakan sistem pengelolaan sampah yang efisien dan bekerlanjutan.

Desa Kamikatsu merupakan pilihan yang cocok untuk dijadikan best practice dalam
pengembangan sistem pengelolaan sampah di perdesaan. Terdapat beberapa faktor yang
melatarbelakangi keberhasilan desa ini dalam menciptakan sistem pengelolaan sampah secara
keberlanjutan. Pertama, desa ini memiliki komitmen dalam menciptakan sistem pengelolaan
sampah yang bekerlanjutan. Masyarakat desa Kamikatsu menyadari akan pentingnya menjaga
kebersihan lingkungan dan meminimalisirkan dampak negatif sampah yang mempengaruhi
ekosistem. Selain menjadi permasalahan yang dihadapi secara global, hal ini menjadi sebuah
tema yang perlu dipandang serius juga oleh skala kecil yaitu desa yang umumnya minim akan
sistem pengolahan sampah yang baik dan efisien.

Selain dari kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah di desa,


Pemerintah Desa Kamikatsu juga memberi dukungan terhadap hal ini dengan menerapkan
strategi kebijakan untuk mendukung pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Mereka
menerapkan peraturan dan regulasi yang mendorong warga desa untuk melakukan pemilahan
sampah dengan tepat, mengurangi penggunaan bahan bakar sekali pakai, dan memanfaatkan
kembali barang-barang yang masih bisa digunakan. Pemerintah desa juga memberikan edukasi
dan pelatihan kepada warga desa untuk meningkatkan keterampilan dan kesadaran masyarakat
tentang pentingknya pengelolaan sampah yang baik.

3.2 Pendanaan
Pengembangan sistem pengelolaan sampah yang berhasil di Desa Kamikatsu didukung
oleh sistem pendaan yang beragam. Salah satu sumber pendanaan utama berasal dari partisipasi
warga desa yang diwajibkan membayar biaya pemilahan sampah sebagai bentuk kontribusi

5
dalam menjaga kebersihan dan keberlanjutan lingkungan. Biaya tersebut digunakan untuk
operasional sistem pengelolaan sampah yang termasuk biaya pemeliharaan infrastruktur dan
pengelolaan sampah.

Selain itu, Desa Kamikatsu juga mendapatkan subsidi dan dukungan keuangan dari pemerintah
setempat. Pemerintah daerah/prefektur memberikan bantuan dana dalam pengembangan
infrastruktur pengelolaan sampah dan pendidikan masyarakat dalam kesadaran kebersihan dan
pengelolaan sampah. Sumber dana lainnya adalah berbentuk hibah dari pihak eksternal, seperti
organisasi lingkungan, perusahaan, dan lembaga riset. Bantuan ini digunakan untuk
pengembangan infrastruktur, inovasi teknologi, penelitian, dan pengembangan program-
program pengelolaan sampah menjadi lebih baik.

3.3 Proses pengembangan


Proses pengembangan sistem pengelolaan sampah Zero Waste di Desa Kamikatsu
melibatkan berbagai peran dalam pengembangan sistem. Pemerintah desa melakukan
kampanye dalam meningkatkan kesadaran dan edukasi kepada warga desa mengenai
pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Mereka melakukan edukasi dengan
mempertamukan pertemuan dengan masyarakat dalam kampanye, seminar, dan sosialisasi
mengenai praktik 3R (Reduce, Reuse, Recycle), serta manfaat dari memiliah dan mendaur
ulang sampah.

Selain itu, Desa Kamikatsu memberi dukungan dalam kebijakan desa, infrastruktur
pengelolaan sampah. Desa Kamikatsu memiliki tempat pemilahan sampah yang terpisah untuk
berbagai jenis sampah, seperti kertas, logam, plastik, kaca, pakaian, dan lain-lain. Pemilahan
ini dikategorikan menjadi 40 kategori. Tempat pengumpulan sampah juga tersedia di berbagai
lokasi strategis di desa. Pusat pengelolaan limbah dan pabrik daur ulang didirikan untuk
memproses sampah yang sudah dipilah menjadi bahan baku yang bernilai ekonomi.

3.4 Peran-Peran
Berbagai pihak terlibat dalam mewujudkan sistem pengelolaan sampah yang berhasil
di Desa Kamikatsu. Pemerintah desa memiliki peran utama dalam menginisiasi dan mengelola
sistem pengelolaan sampah. Mereka mengembangkan kebijakan, mengawasi operasional
sistem, dan memberikan dukungan kepada masyarakat. Warga desa juga berperan dalam
mewujudkan sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Mereka diwajibkan memilah
sampah dengan benar, mengikuti aturan, dan regulasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah
desa. Komunitas lokal, perguruan tinggi, perusahaan, dan organisasi lingkungan berperan

6
sebagai mitra dalam pengembangan dan pengelolaan sistem pengelolaan sampah. Mereka
memberikan dukungan teknis, sumber daya finansial, dan kolaborasi dalam mengembangkan
inovasi, penelitian, dan implementasi program pengelolaan sampah yang lebih baik. Melalui
peran-peran yang saling terkait ini, Desa kamikatsu berhasil menciptakan sistem pengelolaan
sampah yang efisien, bekerlanjutan, dan menjadi contoh best practice bagi desa-desa di seluruh
dunia.

4. SIMPULAN
Berdasarkan pembahasan terhadap Desa Kamikatsu dalam pengembangan desa zero
waste memerlukan 5 aspek untuk mengembangkan sistem pengelolaan sampah yang serupa
yaitu :
1. Institusi
2. Pendanaan
3. Sosial Kultur
4. Teknis Pelaksanaan
5. Regulasi

Berdasarkan 5 aspek tersebut dapat menciptakan sebuah sistem pengelolaan sampah yang
optimal yang menguntungkan berbagai macam pihak. Dengan memberik kebijakan regulasi
terhadap pengelolaan sampah dapat mengamankan keberlangsungan sistem yang mengikat
terhadap seluruh pemeran dalam perwujudan sistem. Pemberian dana memberikan dorongan
bagi masyarakat agar ingin berkontribusi secara konsisten. Pengembangan Sosial kultur
meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pentingnya dampak sampah terhadap pemerintah.
Kerja sama dengan institusi meningkatkan inovasi dan menambah teknologi yang dapat
diterapkan dalam sistem pengelolaan sampah. Dan terakhir adalah pelaksanaan yang jelas dari
pemerintah dan masyarakat untuk menjamin keberlanjutan program zero waste yang
diterapkan.

7
DAFTAR PUSTAKA

As'ad, & Nurul, A. (2019). Konsep Pemilahan Sampah Model Desa Kamikatsu Jepang di Kota
Makassar (Studi Kasus : Kecamatan Mamajang).

Liang, L. (2021). Consumer Attitues Toward E-Waste Reuse and Recycling in Selected Villages in
Thailand, Vietnam, Japan, and China. The Journal of Solid Waste Technology and
Management, Volume 47, Number 4.

Sijabat, F. M., & A, I. (2019). amikatsu Japan's Ecovillage Conceptual Framework for Environmental
Management (Case Study: Lake Ciburuy, West Java, Indonesia). Journal of Physics :
Conference Series, Volume 1625, 2nd International Conference on Sustainable Infrastructure.

Anda mungkin juga menyukai