Anda di halaman 1dari 13

UPAYA MENGATASI PENCEMARAN SAMPAH PLASTIK MELALUI CIRCULAR

ECONOMY DI KOTA SURABAYA

DISUSUN OLEH :
SALZA TRISNA PUTRI
SMA NEGERI 6 SURABAYA
2023
HALAMAN PENGESAHAN

Proposal oleh : Salza Trisna Putri


NISN : 0083340577
JUDUL : Upaya Mengatasi Pencemaran Sampah Plastik Melalui Circular Economy
Di Kota Surabaya

Surabaya, 17 November 2023

Guru Geografi
Winarni, M.Pd.
NIP. 1969071119998022001
Daftar Isi

HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................................ii

Daftar Isi...................................................................................................................................1

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................2

A. Latar Belakang...........................................................................................................................2
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................3
C. Tujuan Penelitian.......................................................................................................................3
D. Manfaat Penelitian.....................................................................................................................3
BAB II.......................................................................................................................................4

A. Telaah Pustaka...........................................................................................................................4
B. Pengelolaan Sampah..................................................................................................................4
C. Faktor Pencemaran Sampah......................................................................................................6
D. Landasan Teoritik.......................................................................................................................6
E. Hipotesis....................................................................................................................................8
BAB III......................................................................................................................................9

A. Populasi dan Sampel..................................................................................................................9


B. Metode Pengumpulan Data.......................................................................................................9
C. Metode Analisis Data.................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sampah adalah sisa kegiatan sehari hari manusia atau proses alam yang berbentuk
padat atau semi padat berupa zat organik atau anorganik bersifat dapat terurai atau
tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke
lingkungan.

Sampah plastik merupakan penumpukan berbagai jenis benda-benda plastik seperti


halnya dengan botol plastik dan banyak lagi yang ada di lingkungan bumi yang
berdampak buruk pada satwa liar, habitat satwa liar, dan manusia. Sehingga dalam hal
inilah sampah plastik juga mengacu pada sejumlah besar plastik yang tidak didaur
ulang dan berakhir di TPA dibuang ke tempat pembuangan sampah yang tidak diatur.

Penyebab pencemaran lingkungan oleh sampah plastik diantaranya berasal


dari penggunaan produk plastik kemasan, limbah rumah tangga maupun industri yang
terus terbentuk dalam jumlah besar secara berulang.
Dampak adanya sampah plastik di lingkungan seperti mengganggu kesehatan
manusia (diare dan demam berdarah) dan Ekosistem lingkungan. Supaya di
lingkungan kita tidak tercemar banyaknya sampah plastik, Sampah plastik dapat di
atasi melalui prinsip Reuse (memakai kembali), Reduce (mengurangi), Recycle
(mendaur ulang.) .

Ekonomi sirkular adalah sebuah alternatif untuk ekonomi linier tradisional (buat,
gunakan, buang) di mana pelaku ekonomi menjaga agar sumber daya dapat dipakai
selama mungkin, menggali nilai maksimum dari penggunaan, kemudian memulihkan
dan meregenerasi produk dan bahan pada setiap akhir umur layanan. Ekonomi
sirkular merupakan sistem industri yang bersifat restoratif dan regeneratif dengan
suatu desain yang menggantikan konsep 'akhir hidup' produk ke arah penggunaan
energi yang terbarukan, menghilangkan penggunaan bahan kimia beracun, serta
bertujuan untuk penghapusan limbah melalui desain unggul bahan, produk, sistem,
dan model bisnis.

Pada sistem ekonomi sirkular, penggunaan sumber daya, sampah, emisi, dan energi
terbuang diminimalisir dengan menutup siklus produksi-konsumsi dengan
memperpanjang umur produk, inovasi desain, pemeliharaan, penggunaan kembali,
remanufaktur, daur ulang ke produk semula (recycling), dan daur ulang menjadi
produk lain (upcycling). konsep ekonomi sirkular dapat diterapkan melalui beberapa
cara misalnya: recycling plastik, upcycling plastik sebagai campuran aspal. mengubah
plastik bernilai ekonomi rendah menjadi bahan bakar atau energi, dan
sebagainya. Selain itu, konsep ekonomi sirkuler adalah mengubah limbah menjadi
keuntungan.
Dampak mencegah tercemarnya sampah plastik melalui ekonomi sirkuler seperti
membantu mencegah sampah masuk ke lingkungan, mengurangi pemborosan dan
meminimalkan dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh sampah plastik dan
mengubah cara pandang tentang lingkungan dan memajukan ekonomi secara
bersamaan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara mengatasi pencemaran sampah plastik?
2. Apa dampak dari Ekonomi Sirkular?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui cara mengatasi sampah plastik.
2. Untuk mengetahui dampak dari Ekonomi Sirkular.

D. Manfaat Penelitian
1. Memahami terkait pengatasan sampah plastik yang menumpuk.
2. Menambah wawasan dalam mengetahui dampak dari Ekonomi Sirkular.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Telaah Pustaka
Kegiatan peneliti selalu berawal dari pengetahuan-pengetahuan yang sudah ada
sebelumnya, dan pada umumnya semua ilmuwan memulai penelitiannya dengan
menggali hal-hal yang sudah ditemukan oleh para ahli-ahli yang lain. Dari apa yang
telah ditemukan para ahli tersebut dapat dilakukan dengan memahami, mencermati,
dan mengidentifikasi hasil penelitian dalam bentuk jurnal, atau karya ilmiah yang ada.
Adapun telaah pustaka yang dilakukan oleh peneliti adalah menggali hal-hal apa yang
sudah dikemukakan oleh para peneliti terdahulu, karena penelitian ini adalah
merupakan lanjutan-lanjutan dari penelitian terdahulu, diantaranya :

Kodoatie (2003) mendefinisikan sampah adalah limbah atau buangan yang bersifat
padat atau setengah padat, yang merupakan hasil sampingan dari kegiatan perkotaan
atau siklus kehidupan manusia, hewan maupun tumbuh-tumbuhan (Suryani, 2014).

Pakar di bidang pengolahan limbah padat dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember
(ITS) IDAA Warmadewanthi ST MT PhD (2020) menyatakan bahwa sampah plastik
sangat berbahaya bagi lingkungan karena sulit terurai. mengingatkan bahwa
komponen sampah plastik dapat terpecah menjadi mikroplastik ataupun nano plastik
yang bisa memengaruhi kualitas air bersih.

B. Pengelolaan Sampah
Sampah pada dasarnya merupakan suatu bahan yang terbuang atau di buang dari suatu
sumber hasil aktivitas manusia maupun proses-proses alam yang tidak mempunyai
nilai ekonomi, bahkan dapat mempunyai nilai ekonomi yang negatif karena dalam
penanganannya baik untuk membuang atau membersihkannya memerlukan biaya
yang cukup besar. Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak
berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembikinan atau pemakaian barang
rusak atau bercacat dalam pembikinan manufaktur, materi berkelebihan, ditolak atau
buangan. Dalam Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan
sampah dinyatakan definisi sampah sebagai sisa kegiatan sehari-hari manusia
dan/atau dari proses alam yang berbentuk padat.
Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis dan berkesinambung an yang
meliputi pengurangan dan penanganan sampah. Dalam naskah Akademis Rancangan
Undang-undang Persampahan disebutkan sampah adalah sisa suatu usaha dan atau
kegiatan yang berujud padat atau semi padat berupa zat organik atau anorganik
bersifat dapat terurai maupun tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna
lagi dan dibuang ke lingkungan.

Sampah atau limbah padat diantaranya adalah benda-benda yang berbentuk plastik,
aluminium, besi, kaleng, botol/beling/kaca, dan lain sebagainya. sedangkan limbah
cair adalah rembesan cairan hasil pembusukan sampah biasa disebut lindir dan dapat
mencemari air tanah dan sungai. Kemudian pencemaran air tanah disebabkan oleh
kandungan bakteri e-coli dan logam berat. Pemerintah bertanggung jawab dalam
pengumpulan ulang dan pembuangan sampah dari pemukiman secara memadai.
Namun karena terdapat hal lain yang harus diprioritaskan dalam pembangunan di
daerah serta kurangnya dana penunjang untuk operasionalisasi pengelolaan
persampahan, menjadikan pada beberapa daerah kegiatan pengelolaan sampah ini
seperti yang diharapkan. Hal ini semakin diperkuat dengan belum diterapkannya
prinsip bahwa yang memproduksi barang harus mengelola sampah dari barang
tersebut.

Menurut ketentuan umum pasal 1 undang-undang nomor 18 tahun 2008 tentang


pengelolaan sampah,” sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau
proses alam yang berbentuk padat.” Selanjutnya yang dimaksud dengan sampah
spesifik adalah sampah yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau volumenya
memerlukan pengelolaan khusus. Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 81 Tahun 2012 tentang pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah
sejenis sampah rumah tangga berdasarkan ketentuan umum pasal 1, sampah rumah
tangga merupakan sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah
tangga yang tidak termasuk tinja dan sampah spesifik

a. Metode Pengelolaan Sampah (Circular Ekonomy)


Dalam pasal 12 ayat 1 UUPPS, setiap orang diwajibkan melakukan
pengelolaan atau memilah sampah dengan cara atau metode yang berwawasan
lingkungan.
Metode tersebut adalah konsep 3 R, yaitu:
1. Reduce (mengurangi sampah) dalam arti tidak membiarkan tumpukan
sampah yang berlebihan. Reduce juga berarti mengurangi belanja
barangbarang yang tidak terlalu dibutuhkan seperti baju baru, aksesoris
tambahan atau apapun yang intinya adalah pengurangan kebutuhan.
Kurangi juga penggunaan kertas tissu dengan sapu tangan, kurangi
penggunaan kertas dikantor dengan print privew sebelum dicetak agar
tidak salah, dan lainlainnya.
Contoh kegiatan Reduce sehari-hari adalah
a. Memilih produk dengan kemasan yang dapat didaur ulang
b. Hindari memakai dan membeli produk yang menghasilkan sampah
dalam jumlah besar
c. Mengurangi penggunaan bahan sekali pakai.
2. Reuse (menggunakan kembali sisa sampah yang bisa digunakan).
Contoh kegiatan Reuse sehari-hari adalah
a. Memilih wadah, kantong atau benda yang dapat digunakan beberapa
kali atau berulang-ulang, misalkan menggunakan sapu tangan daripada
menggunakan tissu, menggunakan tas belanja jenis kain daripada
menggunakan plastic
b. Mengguanakan alat-alat penyimpanan elektronik yang dapat dihapus
dan ditulis kembali.
3. Recycle (Mendaur ulang sampah). Paling mudah adalah mendaur ulang
sampah anorganik. Salah satu hasil dari karya daur ulang sampah
menggunakan botol plastik air minum atau apapun sebagai pot tanaman,
sampai mendaur ulang kertas bekas untuk menjadi kertas kembali.
Contoh kegiatan Recycle sehari-hari adalah
a. Memilih produk yang dapat didaur ulang dan mudah terurai
b. Melakukan pengolahan sampah organik menjadi kompos.
c. Melakukan pengolahan sampah non organik menjadi barang yang
bermanfaat bahkan mempunyai nilai jual

C. Faktor Pencemaran Sampah


Pertumbuhan penduduk mengakibatkan terjadinya perluasan daerah permukiman
yang berpengaruh pada meningkatnya kegiatan usaha masyarakat sehingga akan
mengakibatkan bertambahnya sampah yang dihasilkan oleh setiap penduduk atau
rumah tangga dan badan usaha/ kegiatanusaha tersebut. Oleh sebab itu sampah
menjadi masalah penting untuk daerahperkotaan yang padat penduduknya. Sampah
yang dihasilkan akan berpengaruh pada kesehatan masyarakat dan kebersihan
lingkungan daerah perkotaan.Jumlah penduduk suatu kota yang besar dengan
kepadatan yang tinggiakan menghasilkan volume sampah yang lebih besar pula.
kantong plastik yang sulit untuk diurai oleh tanah hingga membutuhkan waktu antara
100 hingga 500 tahun. Akan memberikan akibat antara lain:

1. Tercemarnya tanah, air tanah dan makhluk bawah tanah.


2. Racun-racun dari partikel plastik yang masuk ke dalam tanah akan membunuh
hewan-hewan pengurai di dalam tanah seperti cacing.
3. PCB yang tidak dapat terurai meskipun termakan oleh binatang maupun tanaman
akan menjadi racun berantai sesuai urutan rantai makanan.
4. Kantong plastik akan mengganggu jalur air yang teresap ke dalam tanah.
5. Menurunkan kesuburan tanah karena plastik juga menghalangi sirkulasi udara
didalam tanah dan ruang gerak makhluk bawah tanah yang mampu menyuburkan
tanah.
6. Kantong plastik yang sukar diurai, mempunyai umur panjang, dan ringan akan
mudah diterbangkan angin hingga ke laut sekalipun.
7. Hewan-hewan dapat terjerat dalam tumpukan plastik.

D. Landasan Teoritik

Sampah adalah sisa kegiatan sehari hari manusia atau proses alam yang berbentuk
padat atau semi padat berupa zat organik atau anorganik bersifat dapat terurai atau
tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke
lingkungan.

Sampah plastik merupakan penumpukan berbagai jenis benda-benda plastik seperti


halnya dengan botol plastik dan banyak lagi yang ada di lingkungan bumi yang
berdampak buruk pada satwa liar, habitat satwa liar, dan manusia. Sehingga dalam hal
inilah sampah plastik juga mengacu pada sejumlah besar plastik yang tidak didaur
ulang dan berakhir di TPA dibuang ke tempat pembuangan sampah yang tidak diatur.

Penyebab pencemaran lingkungan oleh sampah plastik diantaranya berasal


dari penggunaan produk plastik kemasan, limbah rumah tangga maupun industri yang
terus terbentuk dalam jumlah besar secara berulang.

Dampak adanya sampah plastik di lingkungan seperti mengganggu kesehatan


manusia (diare dan demam berdarah) dan Ekosistem lingkungan. Penggunaan sampah
plastik.yang terus menerus dan berlebihan bisa menncemar air dan tanah, polusi
udara, bahaya banjir, mengacaukan proses rantai makanan dan pemanasan global atau
perubahan iklim.

Untuk mengatasi masalah sampah plastik, baiknya kita segera menerapkan melalui
Circular Ekonomy prinsip 3R yakni memakai ulang (reuse), mengurangi pemakaian
plastik (reduce), dan mendaur ulang (recycle).
Ekonomi sirkular adalah sebuah alternatif untuk ekonomi linier tradisional (buat,
gunakan, buang) di mana pelaku ekonomi menjaga agar sumber daya dapat dipakai
selama mungkin, menggali nilai maksimum dari penggunaan, kemudian memulihkan
dan meregenerasi produk dan bahan pada setiap akhir umur layanan. Ekonomi
sirkular merupakan sistem industri yang bersifat restoratif dan regeneratif dengan
suatu desain yang menggantikan konsep 'akhir hidup' produk ke arah penggunaan
energi yang terbarukan, menghilangkan penggunaan bahan kimia beracun, serta
bertujuan untuk penghapusan limbah melalui desain unggul bahan, produk, sistem,
dan model bisnis.
Sampah plastik sudah pencemari tanah, sungai, maupun laut. Sifat plastik yang tidak
mudah terurai, membutuhkan waktu hingga ratusan tahun untuk dapat terurai secara
alami. Proses pengolahan plastik menimbulkan zat beracun (toksit) dan berbahaya
untuk kesehatan. Plastik mengandung zat yang dapat menimbulkan pertumbuhan sel
kanker (karsinogenik). Dengan demikian, mengatasi sampah plastik tidak saja
mengurangi pencemaran lingkungan, tapi juga bermanfaat untuk kesehatan.

Penanggulangan sampah plastik yang diyakini efektif, di samping upaya mengurangi


penggunaan plastik dalam kemasan produk dan aktivitas sehari-hari adalah dengan
proses daur ulang sampah plastik, Daur ulang sampah plastik sudah mengarah
ke circular economy. Sistem circular economy ini memungkinkan sampah plastik
didaur ulang hingga menjadi produk baru. Bahkan, konsep ini diklaim dapat
mendorong pertumbuhan ekonomi yang ramah lingkungan.

Buruknya pengelolaan sampah plastik di Indonesia saat ini, sudah selayaknya segera
dibenahi. Sebelum semuanya terlambat. Dan, salah satu cara yang paling efektif dalam
menanggulangi sampah plastik tersebut adalah, melalui sistem ekonomi circular.

Mengatasi permasalahan sampah plastik dapat dilakukan melalui daur ulang sampah plastik
menjadi produk baru untuk digunakan kembali. Tata kelola dan infrastruktur pengumpulan
sampah plastik harus dilakukan. Sampah plastik tidak boleh lagi dibuang disembarang
tempat. Tapi harus dipastikan terkumpul kembali, untuk didaur ulang untuk pemanfaatan
selajutnya dengan penerapan siklus circular ekonomi.

Komitmen penerapan circular economy dalam mengatasi sampah plastik di semua daerah di
Indonesia menjadi solusi untuk mencegah sampah plastik masuk ke lautan dan mencari
lingkungan lainnya. Siklus Circular economy ini, akan menjadikan tekat Pemerintah Kota
Surabaya mengurangi sampah dapat diwujudkan dalam bentuk kerja nyata dan berdampak
pada kesejahteraan masyarakat dan pelestarian lingkungan.

E. Hipotesis
Pencemaran sampah plastik dapat di atasi melalui circular economy.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel


Populasi dan sampel penelitian merupakan orang, ataupun benda yang sedang
diteliti, dimana subjek penelitian ini merupakan orang yang mengalami masalah.
Dalam penelitian ini peneliti sedang meneliti mengenai program pengelolaan
sampah masyarakat untuk menumbuhkan kesadaran lingkungan memalui circular
economy di Kota Surabaya.

B. Metode Pengumpulan Data


Pemilihan metode penelitian yang tepat dan sesuai dengan permasalahan yang
sedang diteliti akan membuahkan hasil penelitian yang dapat
dipertanggungjawabkan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif.Peneliti menggunakan
metode deskriptif karena dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui gambaran
secara khusus mengenai program pengolahan sampah masyarakat dalam
menumbuhkan kesadaran lingkungan dimana hasil penelitian tersebut dituangkan
dalam bentuk deskripsi atau menggambarkan bagaimana pengolahan sampah
msyarakat dapat menumbuhkan kesadaran lingkungan. Peneliti menggunakan
pendekatan kualitatif karena peneliti sedang mengungkap permasalahan secara
mendalam tentang program circular economy warga Kota Surabaya. Maka dari
itu, pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan studi
literatur.

C. Metode Analisis Data


1. Data Reduction (Reduksi Data) Langkah reduksi data melibatkan beberapa
tahap.Tahap pertama, yaitu melibatkan langkah-langkah editing,
pengelompokan dan meringkas data.Tahap kedua, peneliti menyusun catatan-
catatan mengenai program pengelolaan sampah masyarakat dalam
menumbuhkan kesadaran lingkungan, termasuk yang berkenaan dengan
aktivitas serta proses-proses sehingga peneliti dapat menentukan tema,
kelompok-kelompok, dan polapola data.(ojs.library.stikom.edu)
2. Data Display (Penyajian Data) Melibatkan langkah-langkah
mengorganisasikan data, yakni menjalin (kelompok) data yang satu dengan
(kelompok data yang lain sehingga seluruh data yang dianalisis benar-benar
dalam satu kesatuan. Tujuan dari penyajian data adalah untuk memudahkan
membaca dan menarik kesimpulan.Oleh karena itu, sajiannya harus tertata
secara apik.Penyajian data juga berupa bagian dari analisis, bahkan mencakup
pula reduksi data. Pada penelitian ini yaitu menyatukan data hasil wawancara,
angket, observasi,dokumentasi mengenai program pengolahan sampah
masyarakatdalam menumbuhkan kesadaran lingkungan.
(ojs.library.stikom.edu)
3. Conclusion Drawing/Verivication (Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi)
Peneliti pada dasarnya mengimplementasikan prinsip induktif dengan
mempertimbangkan pola-pola data yang ada dan atau kecenderungan dari
display data yang telah dibuat. Ada kalanya kesimpulan telah tergambar sejak
awal, namun kesimpulan akhir tidak pernah dapat dirumuskan secara memadai
tanpa peneliti menyelesaikan seluruh data yang ada.(ojs.library.stikom.edu)
DAFTAR PUSTAKA

Sumber Kompas.com.
Sumber Article Text.
Sumber Wikipedia.com.
Sumber KanalKomunikasi.
Sumber Dinas Lingkungan Hidup.
Sumber Repository-uin.
Sumber Universitas Pendidikan Indonesia.
Sumber Gramedia.
Sumber Insitut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
Sumber DKPP Surabaya.
Sumber Liputan 6.
Sumber Universitas Negeri Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai