Anda di halaman 1dari 20

TUGAS AKHIR (SKRIPSI)

PENSAMUSI (Pencacah sampah multi fungsi untuk memudahkan


proses daur ulang)
D
I
S
U
S
U
N

OLEH
Muhammad Indra Aji : 170150053

UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
LHOKSEUMAWE
2020

i
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.......................................................................................................i
ABSTRAK.........................................................................................................................ii
DAFTARISI.....................................................................................................................iii
DAFTARGAMBAR.........................................................................................................iv

BABI PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 LatarBelakang................................................................................................1
1.2 Tujuan.............................................................................................................2
1.3 Luaran yang Diharapkan................................................................................2
1.4 Manfaat Kegitan.......................................................................................................3

BAB IITINJAUANPUSTAKA.........................................................................................4
2.1. Kondisi Umum Lingkungan......................................................................4
2.2. Kontruksi dan Landasan PENSAMUSI....................................................5
2.3. Konsep PENSANSI...................................................................................6
2.4. Rencana Perancangan PENSAMUSI........................................................6
2.5. Sistem Kontrol PENSAMUSI...................................................................6

BAB IIIMETODEPENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu......................................................................................7
3.2 Alat dan Bahan..........................................................................................7
3.3 Proses Perancangan
BAB IV ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Angaran Biaya………………………....................................................10
4.2 Jadwal Kegiatan…………………….…………………………………..11

DAFTARPUSTAKA..............................................................................................12
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing…………….…13
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan……………………………………17
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas……….19
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana………………………………21

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Skema Rancangan SistemPENSAMUSI...............................……8


BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latarbelakang
Sampah merupakan material sisa yang tidak dinginkan setelah berakhirnya
suatu proses. Sampah pada dasarnya merupakan suatu bahan yang terbuang atau
dibuang dari suatu sumber hasil aktivitas manusia maupun proses-proses alam yang
tidak mempunyai nilai ekonomi, bahkan dapat mempunyai nilai yang negatif
karena dalam penanganannya, baik untuk membuang atau membersihkannya
memerlukan biaya yang cukup besar.Selain itu karakteristik dari sampah adalah
bau, sampah juga dapat, menimbulkan penyakit seperti diare.
Berdasarkan riset terbaru Sustainable Waste Indonesia (SWI)
mengungkapkan sebanyak 24% sampah di Indonesia masih tidak terkelola. Berarti
dari sekitar 65 juta ton sampah yang diproduksi setiap hari, sekitar 15 juta ton
mengotori ekosistem dan lingkingan karena tidak di tangani. Sedangkan 7%
sampah didaur ulang dan 69% sampah berakhir ditempat pengbuangan akhit (TPA).
Dari laporan itu diketahui juga jenis sampah yang paling banyak dihasilkan
adalah sampah organik sebanyak 60%, sampah plastik 14%, sampah kertas 9%,
metal 4,3%, kaca, kayu, dan bahan lainnya 12,7%.
Sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktivitas masyarakat.Setiap aktivitas
manusia pasti menghasilkan buangan atau sampah. Seiring dengan tumbuhnya
sebuah kota, bertambah pula beban yang harus diterima kota tersebut. Salah
satunya adalah beban akibat dari sampah yang diproduksi oleh masyarakat
perkotaan secara kolektif. Untuk kota-kota besar, sampah akan memberikan
berbagai dampak negatif yang sangat besar apabila penanganannya tidak dilakukan
secara cermat dan serius yaitu mengakibatkan terjadinya perubahan keseimbangan
lingkungan yang merugikan atau tidak diharapkan sehingga dapat mencemari
lingkungan baik terhadap tanah, air dan udara. Pengelolaan sampah secara efektif
dan efisien harus dijalankan oleh semua pihak, baik masyarakat maupun
pemerintah.Semua pihak ini bertanggungjawab terhadap penanganan sampah
sehingga tidak lagi menimbulkan masalah (Gunawan, 2007).
Permasalahan sampah merupakan hal yang krusial.Bahkan sampah dapat
dikatakan sebagai masalah kultural karena dampaknya terkena pada berbagai sisi
kehidupan (Sudradjat, 2006).Upaya penanganan sampah perlu dilakukan secara
manajerial dengan benar serta melibatkan semua unsur baik pemerintah, swasta
maupun masyarakat yang diharapkan dapat meminimalkan biaya yang dikeluarkan
dalam pengelolaannya.
Pengelolaan sampah menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah dan
masyarakat. Untuk sampah permukiman, pembagian tanggung jawab pengelolaan

iii
sampah dibedakan menjadi dua, pengelolaan sampah dari sumber hingga ke TPS
menjadi tanggung jawab masyarakat , dan pengelolaan sampah dari TPS hingga ke
TPA menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Hal tersebut dijelaskan dalam
(Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 33 tahun 2010).
Berdasarkan masalah diatas memberikan sebuah peluang yang sangat potensi
untuk menciptakan suatu alat yang mampu mengatasi problematika tersebut.
Penanggulangan sampah terutama pada sampah organik dipelabuhan lhokseumawe
dengan PENSAMUSI merupakan suatu alat inovasi yang mampu mengatasi
masalah diatas. PENSAMUSI ini akan bekerja memanfatkan sampah organik
menjadi pupuk kompos, dan sebagai sumber energi biomassa atau lainnya secara
otomatis untuk menghindari pencemaran pelabuhan lhokseumawe. PENSAMUSI
ini bisa digunakan untuk penghancuran sampah anorganik agar jadi lebih kecil dan
mudah untuk dimanfaatkan.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan masalah diatas memberikan sebuah peluang yang sangat potensi untuk
menciptakan suatu alat yang mampu mengatasi problematika tersebut.
Penanggulangan sampah terutama pada sampah organik dipelabuhan lhokseumawe
dengan PENSAMUSI merupakan suatu alat inovasi yang mampu mengatasi
masalah diatas. PENSAMUSI ini akan bekerja memanfatkan sampah organik
menjadi pupuk kompos, dan sebagai sumber energi biomassa atau lainnya secara
otomatis untuk menghindari pencemaran pelabuhan lhokseumawe. PENSANSI ini
bisa digunakan untuk penghancuran sampah anorganik agar jadi lebih kecil dan
mudah untuk dimanfaatkan.
Berdasarkan riset terbaru Sustainable Waste Indonesia (SWI)
mengungkapkan sebanyak 24% sampah di Indonesia masih tidak terkelola. Berarti
dari sekitar 65 juta ton sampah yang diproduksi setiap hari, sekitar 15 juta ton
mengotori ekosistem dan lingkingan karena tidak di tangani. Sedangkan 7%
sampah didaur ulang dan 69% sampah berakhir ditempat pengbuangan akhit (TPA).
Dari laporan itu diketahui juga jenis sampah yang paling banyak dihasilkan
adalah sampah organik sebanyak 60%, sampah plastik 14%, sampah kertas 9%,
metal 4,3%, kaca, kayu, dan bahan lainnya 12,7%.

1.3. Tujuan
Tujuan dari program ini untuk mengurangi sampah dan untuk pemanfaatan
sampah agar dapat dioptimalkan untuk hal yang berguna.

1.4. Luaran yang Diharapkan


a. Menghasilkan produk PENSAMUSI yang mampu mewujudkan kebersihan
dan pemanfaatan sampah.
b. Meningkatkan kualitas kebersihan.
c. Menyadarkan masyarakat bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman.

iv
v
1.5. Manfaat Kegiatan
a. Bagi Masyarakat
Program ini menyadarkan masyarakat bahwa sampah dapat dimanfaatkan
semaksimal mungkin, dan mengurangi sampah agar menciptakan
lingkungan yang sehat.
b. Bagi Pelaksana
Program ini menumbuhkan kreativitas dan inovasi bagi pelaksana dalam
mengembangkan produk teknologi yang mampu memecahkan permasalahan
pada sampah yang kurang dimanfaatkan.Jika produk ini diproduksi secara
masal dapat menambah finansial bagi pelaksana.

vi
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kondisi Umum Lingkungan
Sampah merupakan material sisa yang tidak dinginkan setelah berakhirnya
suatu proses. Sampah pada dasarnya merupakan suatu bahan yang terbuang atau
dibuang dari suatu sumber hasil aktivitas manusia maupun proses-proses alam yang
tidak mempunyai nilai ekonomi, bahkan dapat mempunyai nilai yang negatif
karena dalam penanganannya, baik untuk membuang atau membersihkannya
memerlukan biaya yang cukup besar.Selain itu karakteristik dari sampah adalah
bau, sampah juga dapat, menimbulkan penyakit seperti diare.
Sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktivitas masyarakat.Setiap aktivitas
manusia pasti menghasilkan buangan atau sampah. Seiring dengan tumbuhnya
sebuah kota, bertambah pula beban yang harus diterima kota tersebut. Salah
satunya adalah beban akibat dari sampah yang diproduksi oleh masyarakat
perkotaan secara kolektif. Untuk kota-kota besar, sampah akan memberikan
berbagai dampak negatif yang sangat besar apabila penanganannya tidak dilakukan
secara cermat dan serius yaitu mengakibatkan terjadinya perubahan keseimbangan
lingkungan yang merugikan atau tidak diharapkan sehingga dapat mencemari
lingkungan baik terhadap tanah, air dan udara. Pengelolaan sampah secara efektif
dan efisien harus dijalankan oleh semua pihak, baik masyarakat maupun
pemerintah.Semua pihak ini bertanggungjawab terhadap penanganan sampah
sehingga tidak lagi menimbulkan masalah (Gunawan, 2007).

Banyaknya sampah yang dibuang dapat menimbulkan beberapa masalah


seperti pencemaran lingkungan, gangguan pada kesehatan dan
sebagainya.Berdasarkan riset terbaru Sustainable Waste Indonesia (SWI)
mengungkapkan sebanyak 24% sampah di Indonesia masih tidak terkelola. Berarti
dari sekitar 65 juta ton sampah yang diproduksi setiap hari, sekitar 15 juta ton
mengotori ekosistem dan lingkingan karena tidak di tangani.Sedangkan 7% sampah
didaur ulang dan 69% sampah berakhir ditempat pengbuangan akhit (TPA).
Dari laporan itu diketahui juga jenis sampah yang paling banyak dihasilkan
adalah sampah organik sebanyak 60%, sampah plastik 14%, sampah kertas 9%,
metal 4,3%, kaca, kayu, dan bahan lainnya 12,7%.

vii
2.2. Kontruksi dan Landasan Teori PENSAMUSI
Sistem PENSANSIterdiri dari beberapa komponen yang bekerja untuk
memanfaatkan dan mengelola sampah diantaranya:
a. Motor DC
Sebuah motor dc adalah perangkat elektromagnetis yang mengubah energy
listrik menjadi energy mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya
memutar impeller pompa, fan atau blower, menggerakkan kompresor,
mengangkat bahan, dan lain-lain.
Dalam sistem kerja motor dc adapun perangkat keras pendukung dan
perangkat lunak pada motor dc tersebut terdiri dari:

1. Kontaktor
Kontaktor adalah sebuah alat elektro magnetik yang prinsip kerjanya
memanfaatkan teori bahwa arus listrik yang mengalir pada sebuah
tembaga akan menghasilkan medan magnet. Biasanya kontaktor
digunakan untuk sistem listrik 3 fasa.Tidak semua kontaktor
memiliki normally open dan normally close. Ada saja yang hanya R-S-T
tanpa adanya NC dan NO.

2. MCB 3 fasa
MCB adalah suatu peralatan pemutus rangkaian listrik pada suatu sistem
tenaga listrik, yang mampu untuk membuka dan menutup rangkaian listrik
pada semua kondisi, termasuk arus hubung singkat, sesuai dengan
ratingnya.Juga pada kondisi tegangan yang normal ataupun tidak normal.

 MCB 3 fasa, yaitu MCB yang digunakan pada instalasilistrik 3 phasa.


Instalasi listrik3 fasa menggunakan tiga kawat phasa dan satu kawat 0
(netral) atau kawat ground. Menurut istilah Listrik 3 Phasa terdiri dari
3 kabel bertegangan listrik dan 1 kabel Netral. listrik 3 phasa
bertegangan 380V yang banyak digunakan Industri atau pabrik.

3. Lampu Indikator
Lampu indikator bekerja ketika ada tegangan masuk ( Phase -
Netral ) dengan menyalanya sebuah lampu atau led pada pilot lamp.
sekarang banyak sekali macamnya dahulu menggunakan bolam atau dop
dan sekarang sudah eranya sebuah teknologi LED. Yang mempunyai
kelebihan lebih terang dan hemat energi.Indikator Phase R, S, T pada
panel distribusi :
 R menggunakan lampu led warna Merah 
 S menggunakan lampu led warna Kuning
 T menggunakan lampu led warna Hijau

viii
4. Push Button
Push Button adalah saklar tekan yang berfungsi sebagai pemutus atau
penyambung arus listrik dari sumber arus ke beban listrik.
Suatu sistem saklar tekan push button terdiri dari saklar tekan start, stop
reset dan saklar tekan untuk emergency. Push button memiliki kontak NC
(normally close) dan NO (normally open).

b. Wood Chipper
 Mesin ini memiliki fungsi sebagai perajang kayu dan bahan yang lain. Berbagai
jenis bahan yang dapat dirajang dengan mesin perajang kayu ini diantaranya
ranting, rumput, kayu dan lain-lain.Langkah kinerja mesin perajang kayu ini
dikerjakan secara otomatis sehingga lebih efektif. Dalam pengaplikasian mesin ini
dimanfaatkan dalam bisnis pengolahan pupuk kompos, bididaya jamur, bahan
pakan ternak, bahan kerajinan dan lain sebagainya..
2.3. Konsep Sistem PENSAMUSI
Berdasarkan beberapa penjelasan diatas maka Sistem PENSAMUSI akan
dibuat dengan beberapa inovasi agar mendapatkan kinerja yang fleksibel supaya
mampu memberikan kontribusi yang ideal secara cepat dan otomatis sehingga
sampah dapat dikelola dengan baik agar dapat mengurangi permasalahan
pencemaran lingkungan dan ekosistem tetap terjaga.
2.4. Rencana rancangan Sistem PENSAMUSI
Supply daya tiga fasadigunakan untuk menggerakkan motoryang kemudian
memutar pencacah yang di gunakkan untuk mencacah sampah, kemudian hasil
cacahan dapat di daur ulang lebih mudah misalnya limbah organik menjadi pupuk
kompos, atau menjadi bahan baku biogas.

ix
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu
KegiataninidilakukandiDesaBlang Pulo,Kecamatan MuaraSatu, Kabupaten
AcehUtaradenganpertimbangandaerahlokasikegiatanmudah dan terjangkau
olehtransportasi umum, mudahakses pasar,dan infrastrukturyang memadai.
Proseskegiatan dilakukan disalah satu rumah kontrakan anggota pelaksanakegiatan
dengan durasi waktu 4 bulan yaitu dari bulan February sampai bulan Mei 2019.

3.2.Alat dan Bahan


a. Alat
Alat yang diperlukan untuk proses pembuatan yaitu gergaji besi, tang
kombinasi, tang potong, multimeter, tang buaya, solder, dan lain-lain.
b. Bahan
Bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan ini diantaranya
Kontaktor,Pushbutton Switch, Motor,shredder, konektor, kabel, casing, baut,
mur, dan lain-lain.
3.3. Proses Perancangan dan Pembuatan
a. Persiapan Umum
Dalam tahap ini kegiatan yang dilakukan yaitu adalah menyiapkan alat dan bahan
yang dibutuhkan untuk menunjang pembuatan Pencacah sampah multi fungsi
untuk memudahkan proses daur ulang (PENSANSI). Untuk memberikan
kenyamanan dan meningkatkan kualitas kebersihan toilet serta menghindari
penyakit yang ditimbulkan dari toilet kotor.

b. Rancangan Desain kontrol motor


Rancangan desain Modul Sistem PENSAMUS Iini dijelaskan dalam bentuk
diagram berikut:

x
Gambar 3.1.pengkawatan kontrol motor
Dalam pelaksanaannyaprogram ini dibagi kedalam 6 tahap, yaitu
meliputi tahap persiapan umum, pembuatan alat, pengujian alat,
perancanganulang alat, penerapan alat, dan evaluasi.
1. Persiapan Umum
Bentuk persiapan yang dilakukan untuk menunjang program inI yaitu
meliputi persiapan administratif seperti pembuatan kerangka laporan,
pembuatan instrumen monitoring dan evaluasi program, dan juga persiapan
lain yang bertujuan yang bertujuan untuk lebih menata pelaksanaan program
agar dapat terlaksana dengan baik.
2. Pembuatan
Pada tahap ini, pembuatan alat dilakukan dalam empat tahap yaitu
meliputi pembelian komponen (komponen elektronik maupun alat-alat
penunjang), membuat simulasi rangkaian pada Breadboard, perakitan alat,
dan finishing. Kegiatan simulasi rangkaian pada Breadboard meliputi dan
perakitan output (keluaran).
3. Pengujian
Pengujian dilakukan pada alat secara dua tahap.Pada tahap pertama
pengujian dilakukan terhadap komponen pembentuk alat seperti penyimpanan
energi, regulator tegangan, dan keluaran ataupun output.Pengujian tahap
kedua dilakukan terhadap Motor AC dan Limit Switch yang telah diubah dan
dirangkai menjadi satu-kesatuan dengan Modul.
4. Perancangan Ulang
Perancangan ulang dilakukan sebagai bentuk respon terhadap hasil
pengujian yang dilakukan.Tahap ini bertujuan untuk memberikan desain alat
yang lebih baik dari desain sebelumnya.Tahap ini juga dapat dilewati jika

xi
pada pengujian pertama tidak didapat masalah yang berarti dari alat yang
dibuat.
5. Penerapan
PadaPENSANSI (Pencacah sampah multi fungsi untuk memudahkan
proses daur ulang) dengan Modul sudah berhasil dibuat secara keseluruhan
dan siap untukditerapkan dimasyarakat sebagai inovasi kebersihan dan
kenyamanan yang Berbasis Microcontroller yang mampu memberikan
kontribusi yang ideal secara cepat dan otomatis sehingga masyarakat
terhidar dari penyakit yang berbahaya.
6. Evaluasi
Tujuan dilakukannya evaluasi adalah untuk mengetahui ketercapaian
tujuan dari program yang dilaksanakan, sehingga nantinya dapat
dilakukanperbaikan dan pengembangan menjadi lebih baik lagi. Evaluasi
dilakukan dengan cara diskusi satu kelompok dan juga dosen pembimbing.

xii
BAB 4. PEMBAHASAN
4.1.AnggaranBiaya

Tabel4.1RingkasanBiaya Program

No. JenisPengeluaran Biaya


1 PeralatanPenunjang Rp.1,278,000.-
2 Bahanhabis pakai Rp. 7,367,500.-
3 Transportasi Rp. 1,275,000,-
4 Lain-lain Rp. 1,400,000.-
Jumlah Rp. 11,322.500,-

xiii
4.2.JadwalKegiatan

Tabel4.2Rencanajadwal kegiatan usaha


No. Kegiatan BulanI Bulan II Bulan III BulanIV
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Izin percobaan
2. Penempatan Pemasangan
3. Pencarian Referensi
4. Belanja Kebutuhan Bahan atau
Komponen
5. BelanjaPeralatan Pendukung
6. Perancangan Kegiatan
7. Desain Rangkaian
8. Perakitan Alat
9. Finishing
10. Pengujian Alat
11. PerancanganUlang
12. Pencacahan sampah
menggunakanPENSANSI
13. Evaluasi Program
14. Penyusunan Laporan
15. EvaluasiLaporan

xiv
DAFTAR PUSTAKA

1. Prasetya, A. P., Hamid, M. A., & Nakhoda, Y. I., Analisis Perbandingan


Sistem Pengasutan Motor Induksi 3 Fasa Sebagai Penggerak Pompa Pada
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Wendit Malang, Jurnal Elektro
ELTEK,3(1), 2012
2. http://kuliahelektro.blogspot.co.id/2011/01/motor-induksi-3-fasa_30.html
3. artikel-teknologi.com/macam-macam-motor-listrik-ac/2/
4. Nasution, H., (2002).Kendali Logika Fuzi Untuk Mengatur Kecepatan Motor
DC (Tinjauan Pada Pengaruh Penalaan Fungsi Ke anggotaan), Thesis,
Universitas Gagjah Mada, Yogyakarta.
5. Adi, Isbandi Rukminto, 2003. Pemberdayaan, pengembangan masyarakat
dan intervensi komunitas (pengantar pada pemikiran dan pendekatan
praktis), Jakarta: Lembaga Penerbit FE UI.
6. Damanhuri Enri & Tri Padmi. 2010. Diklat Kuliah Pengelolaan Sampah.
Progam Studi Teknik Lingkungan.Institut Teknologi Bandung.
7. Notoatmodjo, Soekidjo. 2011. Kesehatan Masyarakat: Ilmu dan Seni.
Jakarta: Rineka
Cipta.
8. Handayani Swi Dewi, Budisulistiorini, Nuraeni Rosie Mya. 2009. Jurnal
Presipitasi, UUD Pengelolaan Sampah. Volume 4.Nomor 2.

1.

xv
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 2.JustifikasiAnggaran Kegiatan

1. Peralatan Penunjang

Material Justifikasi Kuantitas Harga Jumlah


Pemakaian Satuan (RP)
(Rp)
ATK (Alat Tulis Untuk 1 Lot 150,000 150,000
Kantor) perlengkapan
kantor
Solder Untuk menyolder 1 Buah 150,000 150,000
Desoldering Penyedot timah 1 Buah 35,000 35,000
Gunting Pemotong 1 Buah 10,000 10,000
Obeng plus dan Pemasang dan 1 Paket 50,000 50,000
minus pelepas baut dan
mur
Multimeter Untuk mengecek 1 Buah 110,000 110,000
rangkaian
Bor listrik Pengebor casing 1 Buah 510,000 510,000
Kain Pembersih 1 Buah 7,000 7,000
Bor PCB Pengobor PCB 1 Buah 95,000 95,000

xvi
Cutter Pemotong 1 Buah 12,000 12,000
Gergaji besi Untuk memotong 1 Buah 13,000 13,000
PCB
Tang kombinasi Penahan 1 Buah 35,000 35,000
Tang potong Untuk memotong 1 Buah 33,000 33,000
kaki komponen
Tang buaya Pelurus kaki 1 Buah 30,000 30,000
komponen
Martil Untuk memukul 1 Buah 38,000 38,000
komponen keras
SUB TOTAL (Rp) 1,278,000.-

xvii
2. BahanHabis Pakai

Material Justifikasi Kuantitas Harga Jumlah


Pemakaian Satuan (RP)
(Rp)
Motor DC Bahan utama 1 Buah 5,000,000 5,000,000
Plat Bahan utama Secukupnya 200,000 1,500,000
Lampu Indikator Bahan utama 3 Buah 65,000 65,000
MCB 3 phasa Bahan utama 1 Buah 27,000 27,000
Push Botton Bahan utama 3 Buah 100,000 100,000
Kabel tunggal Bahan pelengkap 1 paket 150,000 50,000
Kabel serabut Bahan pelengkap 1 paket 100,000 50,000
Kontaktor Bahan pelengkap 1 Buah 250,000 500,000
Baut Bahan pelengkap 1 Paket 42,000 42,000
Mur Bahan pelengkap 1 Paket 35,000 35,000
SUB TOTAL (Rp) 7,369,000.-

3.perjalanan

Material Justifikasi Kuantitas Harga Jumlah


Pemakaian Satuan (RP)
(Rp)

Penelusuran Komponen utama


4 Paket 150,000 600,000
Material dan peralatan
Mencari buku
3 Paket 112,500 337,500
Penelusuran pustaka referensi
Perjalanan ke
Seminar Smart Age 1 Paket 112,500 112,500
tempat seminar
Mensurvei lokasi
Perjalanan ke kota pemasangan Smart 1 Paket 112,500 112,500
Lhokseumawe Ke-1 Age
Perjalanan ke kota Memasang Smart
1 Paket 112,500 112,500
Lhokseumawe Ke-2 Age
SUB TOTAL (Rp)1,275,000.-

3. Lain-lain

xviii
Material Justifikasi Kuantitas Harga Jumlah
Pemakaian Satuan(Rp (Rp)
)
Untuk membuat
1 Paket 70,000 70,000
proposal
Untuk menggandakan
5 Paket 25,000 100,000
Administrasi proposal
Untuk membuat 3 Paket
65,000 100,000
laporan

Untuk menggandakan
15 Paket 20,000 300,000
laporan

Untuk
Publikasi memperkenalkan 1 Paket 250,000 200,000
Smart Age
Seminar Mensosialisasikan
1 Paket 500,000 100,000
Smart Age
pembuatan poster Untuk membuat
1 Paket 80,000 80,000
poster
Komunikasi Untuk melakukan
5 Paket 50,000 250,000
komunikasi
Untuk mencari
Kebutuhan internet 4 Bulan 300,000 200,000
referensi
SUB TOTAL (Rp) 1,400,000.-
TOTAL (Keseluruhan) 11,322.000.-

xix
xx

Anda mungkin juga menyukai