i
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Lingkungan merupakan tempat hidup dari makhluk hidup yang ada di bumi,
khususnya pada manusia. Peran masyarakat sangat penting dalam menjaga
lingkungan. Kebersihan lingkungan adalah upaya yang dilakukan oleh manusia
agar lingkungannya terbebas dari kotoran seperti debu, sampah dan bau yang
tidak sedap. Lingkungan merupakan faktor yang mempengaruhi derajat
kesehatan sehingga masyarakat mempunyai tanggung jawab untuk menjaga
lingkungannya (Trihutomo et al., 2022). Pengelolaan sampah menjadi salah
satu permasalahan lingkungan yang serius di seluruh dunia yang belum
terselesaikan hingga saat ini, Pencemaran lingkungan yang semakin meningkat
disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu bertambahnya jumlah
populasi manusia yang dapat mengakibatkan meningkatnya jumlah sampah
pada lingkungan. Masalah sampah merupakan salah satu bentuk permasalahan
lingkungan yang sering terjadi sebab jika masyarakat tidak memiliki
kemampuan untuk mengolah sampah, maka hal tersebut dapat mengakibatkan
munculnya permasalahan lingkungan (Sari and Sudarti, 2022).
Berdasarkan UU No 18 Tahun 2008 sampah didefinisikan sebagai sisa
kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat.
Sedangkan menurut World Health Organization (WHO) sampah adalah semua
hal yang tidak lagi digunakan, tidak diinginkan, atau sisa yang dibuang dari
aktivitas manusia. Laporan Bank Dunia “What a waste: A global review of solid
waste management” menunjukkan bahwa sampah akan meningkat sebesar 70%
pada tahun 2025, yang dimana peningkatan ini terjadi sebesar 0,9 miliar ton
atau sebesar 2,2 miliar ton dari yang awalnya 1,3 miliar ton setiap tahunnya.
Dengan jumlah penduduk sebesar 237 juta jiwa, membuat Indonesia menjadi
negara terpadat keempat di seluruh dunia, dengan jumlah sampah yang
dihasilkan mencapai 130.000ton (Azizah and Sudarti, 2023).
Berdasarkan data dari Sistem Informasi Pengolahan Sampah Nasional
(SIPSN) tahun 2022 menunjukkan bahwa timbulan sampah di Indonesia sebesar
18.637,872,89ton/tahun, namun pengurangan sampah hanya sebanyak
4.931,343,81 (26,46%) ton/tahun, dan sampah yang tidak terkelola sebesar
4.229.004,42 (22,69%) ton/tahun. Komposisi sampah terbanyak berasal dari
sisa makanan sebanyak 42.098 (41,1%) dan sampah plastik sebanyak 19.181
(18,7%) (SIPSN, 2022).
Sampah bukan hanya merupakan masalah daratan tetapi juga pada pulau
pulau kecil, terjadi pembuangan dan penerimaan sampah secara langsung
sepanjang tahun akibat arus maupun gelombang dan diperparah dengan kondisi
pulau yang luas lahannya tidak memungkinkan untuk pembangunan TPA
sehingga penduduk pulau kecil menjadikan laut sebagai tempat sampah mereka.
Banyak upaya pengolahan sampah yang dilakukan oleh masyarakat, salah
2
satunya yaitu dengan cara dibakar. Pemusnahan sampah dengan cara dibakar
khususnya sampah plastik dapat menjadi penyebab munculnya polutan dari
emisi gas buangan yaitu CO2, CO, NOx, dan Sox.
Maka dari itu diperlukan sebuah inovasi baru berupa tempat sampah yang
memiliki fungsi pembakaran dan penyaring gas hasil pembakaran sebagai
upaya penanganan sampah-sampah plastik di pulau-pulau kecil dengan cara
dibakar dan mengupayakan agar gas karbon monoksida yang dihasilkan dari
pembakaran sampah plastic tersebut menjadi gas oksigen yang aman untuk
lingkungan sehingga semua jenis gas yang dihasilkan dalam pembakaran
sampah tidak menjadi polutan terhadap lingkungan.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari penelitian
ini yaitu: Bagaimana rancangan inovasi alat pengolah sampah plastik dengan
teknik pembakaran yang ramah lingkungan. Apakah alat yang dihasilkan efektif
dalam menangani sampah plastik sehingga dapat menjadi solusi dari
permasalahan sampah pada pulau kecil.
1.3.Tujuan
Tujuan dari adanya pembuatan alat ini ialah:
1. Menghasilkan sebuah alat inovasi dalam pengolahan sampah plastik dengan
teknik membakar yang ramah lingkungan guna menyelamatkan pulau-pulau
kecil yang sulit menjangkau TPA.
2. Memberikan solusi penanganan masalah sampah, terutama sampah plastik
dengan mengubah gas-gas hasil pembakaran sampah sehingga tidak
menjadi polusi di lingkungan.
1.4.Luaran Yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan ialah
1. Menghasilkan sebuah alat pengolah sampah plastik dengan teknik
membakar yang efektif dan ramah lingkungan.
2. Hasil rekayasa alat akan dipublikasikan pada jurnal internasional
terakreditasi scopus.
1.5.Manfaat
Manfaat dari penggunaan alat ini ialah:
1. Mengurangi jumlah sampah yang dapat mencemari pulau-pulau kecil
2. Meminimalisir dampak pembakaran sampah sebagai tindakan yang
berdampak polusi sehingga Alat ini sangat efektif dan mudah dalam
pengoperasiannya serta ramah terhadap lingkungan.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Panel surya adalah alat yang terdiri dari sel surya yang mengubah
cahaya menjadi listrik (Gambar 1). Panel surya merupakan komponen
utama dalam pembuatan alat ini karena sumber energi pengganti gas
LPG yang selama ini digunakan adalah dengan memanfaatkan tenaga
surya. Penelitian yang dilakukan oleh Iqsan (2013) menggunakan panel
surya 100 W dan 20 W yang dipasang serial dan dinyalakan efektif
penyimpanan 5 jam/hari, mampu mensuplai kebutuhan listrik sebesar
120 watt x 5 jam = 600 watt/jam.
2.2.2. Charger Controller
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Mulai
Identifikasi Masalah
Studi Pustaka
Pembuatan Alat
Analisis Data
Pembuatan Laporan
selesai
Keterangan:
EB= Energi Beban
EP= Energi Panel Surya (Wattjam)
2. Pengujian Efektifitas Alat
Pengujian efektifitas alat dilakukan dengan meihat system kinerja
alat secara keseluruhan. Kemampuan alat dalam memanfaatkan tenaga
surya, efektifitas dalam mengolah sampah non-organic dengan metode
pembakaran dan mengubah polusi dari hasil pembakaran alat menjadi
oksigen yang segar dihirup.
9
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
Jumlah 6.920.000.00
Belmawa 6.920.000.00
Rekap Sumber Dana
Jumlah 6.920.000.00
4.2. Jadwal Kegiatan
Waktu
Kegiatan
No. Kegiatan
Bulan Ke-1 Bulan Ke-2 Bulan Ke-3 Bulan Ke-4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Perancangan Desain Alat
2. Persiapan alat dan bahan
3. Instalasi komponen utama
4. Pembuatan kerangka alat
Pembuatan Tempat
5.
Pembakaran
Perakitan komponen utama
6.
dengan komponen lainnya
7. Uji lapangan
8. Evaluasi dan analisis hasil
uji
Pembuatan laporan, artikel
9.
dan pendaftaran HKI
10
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Biodata Anggota 1
13
Biodata Anggota 2
14
Biodata Anggota 3
15
Biodata Anggota 4
16
Biodata Pendamping
17