Disusun Oleh :
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lingkungan hidup adalah keseluruhan lingkungan yang meliputi udara, air, dan tanah,
serta seluruh makhluk hidup yang ada di dalamnya. Lingkungan hidup memainkan peran yang
sangat penting bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya di planet ini. Segala
sesuatu yang terkait dengan lingkungan hidup seperti polusi udara, air dan tanah, kerusakan
hutan, serta perubahan iklim, dapat mengancam kelangsungan hidup manusia dan makhluk
hidup lainnya.
Dalam beberapa dekade terakhir, aktivitas manusia seperti penggunaan bahan bakar
fosil dan deforestasi menyebabkan kerusakan lingkungan yang semakin parah. Polusi udara,
air dan tanah menyebabkan banyak masalah kesehatan bagi manusia dan makhluk hidup
lainnya. Perubahan iklim juga menjadi ancaman serius bagi lingkungan hidup dan manusia di
seluruh dunia. Peningkatan suhu global, naiknya permukaan laut, serta bencana alam seperti
banjir dan kekeringan semakin sering terjadi.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memperhatikan dan mengambil tindakan
dalam mengatasi masalah lingkungan ini. Pemerintah, masyarakat, dan industri harus bekerja
sama untuk menciptakan kebijakan dan tindakan yang berkelanjutan untuk menjaga
lingkungan hidup kita. Tindakan seperti mengurangi penggunaan bahan bakar fosil,
memperbaiki sistem pengelolaan sampah, menanam kembali hutan, dan mengurangi emisi gas
rumah kaca dapat membantu mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan hidup. Selain
itu, edukasi dan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan hidup juga harus menjadi
bagian dari tindakan yang kita lakukan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Pengertian
Menurut Undang-Undang No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan
ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan
perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia
serta mahkluk hidup lain.
Dalam lingkungan hidup terdapat ekosistem, yaitu tatanan unsur lingkungan hidup
yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk
keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup.
Masalah lingkungan adalah aspek negatif dari aktivitas manusia terhadap lingkungan
biofisik. Environmentalisme, sebuah gerakan sosial dan lingkungan yang dimulai pada tahun
1960, fokus pada penempatan masalah lingkungan melalui advokasi, edukasi dan aktivisme.
Masalah lingkungan terbaru saat ini yang mendominasi mencakup perubahan iklim,
polusi, dan hilangnya sumber daya alam. Gerakan konservasi mengusahakan proteksi
terhadap spesies terancam dan proteksi terhadap habitat alami yang bernilai secara ekologis.
1) Pemanasan Global
Peningkatan suhu rata-rata atmosfer dan laut di seluruh dunia merupakan akibat
dari pemanasan global. Pemanasan global terjadi akibat dari peningkatan emisi gas
rumah kaca, yang dihasilkan oleh aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil
dan deforestasi. Emisi gas rumah kaca yang berlebihan akan menimbulkan efek rumah
kaca, yaitu suhu di permukaan bumi menjadi semakin panas. Dampak pemanasan global
antara lain adalah naiknya permukaan laut, bencana alam yang lebih sering terjadi, dan
perubahan iklim yang berdampak pada kehidupan manusia dan ekosistem. Naiknya
permukaan laut dapat mengancam keberlangsungan hidup pulau-pulau kecil dan kawasan
pesisir, serta dapat mempengaruhi ekosistem laut dan perikanan. Perubahan iklim dapat
menyebabkan cuaca yang lebih ekstrem, seperti banjir, kekeringan, badai, dan angin
topan. Selain itu, perubahan iklim juga dapat mempengaruhi musim tanam dan panen,
yang berdampak pada ketahanan pangan.
Solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah pemanasan global adalah
dengan mengurangi emisi gas rumah kaca. Cara mengurangi emisi gas rumah kaca antara
4
lain dengan memperbaiki efisiensi energi, memanfaatkan sumber energi terbarukan,
seperti energi surya dan angin, serta mengurangi konsumsi daging dan produk ternak
karena produksi ternak juga memproduksi gas metana, yang merupakan gas rumah kaca
yang sangat berbahaya.
2) Pencemaran Udara
3) Sampah Plastik
Sampah plastik adalah masalah lingkungan yang semakin serius karena penggunaan
plastik yang semakin meningkat. Plastik sulit diuraikan dan dapat mencemari
lingkungan, mematikan hewan, dan memicu banjir ketika terjadi penumpukan di sungai
atau sal uran air. Beberapa solusi untuk mengatasi masalah sampah plastik antara lain:
1) Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan beralih ke alternatif ramah
lingkungan seperti kantong belanja kain, botol minum stainless steel, dan sedotan
bambu.
2) Meningkatkan pengelolaan sampah dengan cara mendaur ulang plastik yang sudah
digunakan dan memastikan pembuangan sampah yang benar.
3) Melakukan kampanye kesadaran masyarakat untuk meminimalisir penggunaan
plastik sekali pakai dan menghindari pembuangan sampah plastik sembarangan.
Beberapa negara telah mengambil tindakan dalam mengatasi masalah sampah plastik,
seperti melarang penggunaan sedotan plastik dan kantong plastik sekali pakai. Namun,
upaya ini masih harus ditingkatkan dan dilakukan secara luas untuk mencapai hasil yang
lebih signifikan.
5
4) Penggunaan Bahan Bakar Fosil
Untuk mengatasi masalah penggunaan bahan bakar fosil, beberapa solusi yang
dapat dilakukan antara lain:
1) Meningkatkan penggunaan energi terbarukan seperti matahari, angin, dan air untuk
mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
2) Mengurangi konsumsi energi dengan melakukan konservasi energi seperti
menghemat listrik dan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.
3) Mengembangkan teknologi yang dapat membantu mengurangi emisi gas rumah
kaca dari bahan bakar fosil seperti mobil listrik atau kendaraan dengan bahan bakar
yang lebih ramah lingkungan.
6
1.3 Solusi untuk Mengatasi Masalah Lingkungan
Solusi untuk mengatasi masalah lingkungan yang ada meliputi pengelolaan limbah yang
lebih ramah lingkungan, pengurangan penggunaan plastik, peningkatan kesadaran
masyarakat, dan konservasi habitat dan keanekaragaman hayati.
7
membahayakan hewan yang memakan plastik tersebut. Oleh karena itu, mengurangi
penggunaan plastik adalah salah satu solusi untuk mengatasi masalah lingkungan.
1. Menggunakan kantong belanja kain atau tas belanja yang dapat digunakan ulang
Menggunakan kantong belanja kain atau tas belanja yang dapat digunakan
ulang adalah cara yang mudah untuk mengurangi penggunaan plastik. Kantong
belanja kain atau tas belanja dapat digunakan berulang kali, sehingga dapat
mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai.
2. Menghindari penggunaan sedotan plastic
Sedotan plastik juga dapat diganti dengan sedotan bambu atau stainless steel
yang dapat digunakan berulang kali. Dengan menghindari penggunaan sedotan
plastik, kita dapat mengurangi jumlah sampah plastik yang dihasilkan.
3. Memilih produk yang memiliki kemasan minimal
Memilih produk yang memiliki kemasan minimal juga dapat membantu
mengurangi penggunaan plastik. Kemasan yang terlalu besar atau tidak perlu
dapat menghasilkan limbah plastik yang tidak perlu.
4. Membeli produk yang dapat digunakan kembali
Membeli produk yang dapat dig unakan kembali juga merupakan salah satu
cara untuk mengurangi limbah dan penggunaan sumber daya alam yang tidak
terbarukan. Contohnya, membeli botol minum yang dapat diisi ulang daripada
membeli botol air minum dalam kemasan sekali pakai.
Selain itu, dapat juga membeli produk yang dibuat dengan bahan daur ulang atau
bahan yang dapat terurai secara alami. Contohnya, membeli kertas yang dibuat
dari limbah kertas atau bahan yang dapat terurai dengan cepat seperti kertas daur
ulang, bambu atau kayu yang diambil secara lestari.
Penggunaan produk yang dapat digunakan kembali atau bahan yang dapat terurai
secara alami dapat membantu mengurangi limbah dan sumber daya alam yang
digunakan, serta meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.
Dalam rangka mengatasi masalah lingkungan, semua pihak perlu berperan serta dan
bertanggung jawab untuk menjaga kelestarian lingkungan. Dengan melakukan tindakan-
tindakan yang ramah lingkungan seperti pengelolaan limbah yang baik, mengurangi
penggunaan plastik, meningkatkan kesadaran masyarakat, serta konservasi habitat dan
keanekaragaman hayati, diharapkan kita dapat membantu mengurangi dampak negatif
terhadap lingkungan dan menjaga kelestariannya untuk generasi yang akan datang.
8
3) Menjaga Kualitas Udara
Udara yang bersih dan sehat sangat penting bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
Oleh karena itu, menjaga kualitas udara sangat penting dilakukan. Beberapa upaya yang
dapat dilakukan untuk menjaga kualitas udara adalah dengan mengurangi penggunaan
kendaraan pribadi dan beralih ke transportasi umum atau sepeda, mengurangi
penggunaan bahan bakar fosil, dan mengurangi penggunaan produk yang mengandung
bahan kimia berbahaya.
Selain itu, menjaga kualitas udara juga dapat dilakukan dengan menanam lebih
banyak pohon dan memperbanyak area hijau. Pohon dapat membantu menyerap gas
karbon dioksida dan memproduksi oksigen, sehingga membantu menjaga kualitas udara.
4) Penghematan Energi
Penghematan energi dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan
mengurangi penggunaan sumber daya alam yang tidak terbarukan. Beberapa cara untuk
menghemat energi adalah dengan mematikan lampu dan peralatan elektronik saat tidak
digunakan, menggunakan lampu hemat energi, mengurangi penggunaan AC dan pemanas
ruangan, dan menggunakan peralatan elektronik yang efisien dalam penggunaan energi.
Selain itu, dapat juga menggunakan sumber energi terbarukan, seperti energi
matahari dan angin. Penggunaan sumber energi terbarukan dapat mengurangi emisi gas
rumah kaca dan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.
9
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Masalah lingkungan merupakan masalah yang kompleks dan memerlukan upaya yang
terintegrasi dari berbagai pihak. Beberapa solusi untuk mengatasi masalah lingkungan adalah
dengan pengelolaan limbah yang lebih ramah lingkungan, mengurangi penggunaan plastik,
peningkatan kesadaran masyarakat, konservasi habitat dan keanekaragaman hayati, menjaga
kualitas udara, dan penghematan energi. Upaya ini dapat membantu mengurangi dampak
negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia, serta menjaga keberlangsungan hidup
makhluk hidup di alam.
1.2 Saran
Kita sebagai umat manusia harus menjaga dan melestarikan tempat tinggal kita yaitu
Bumi. Walaupun berbagai macam upaya dilakukan untuk melestarikan lingkungan kita tetapi
kita masih saja lalai bahkan kurang kesadaran dalam melestarikan lingkungan, tetap saja
pelestarian tersebut tidak bias berjalan maksimal. Jadi, mulai dari sekarang mari bangun rasa
kesadaran dalam diri kita untuk selalu menjaga lingkungan kita agar kita dapat terus
menikmati keindahan Bumi ini.
10
DAFTAR PUSTAKA
Houghton, J. T., Ding, Y., Griggs, D. J., Noguer, M., van der Linden, P. J., Dai, X., Maskell,
K., & Johnson, C. A. (2001). Climate change 2001: The scientific basis. Cambridge
University Press.
United Nations Environment Programme. (2016). Marine litter and microplastics: Global
lessons and research to inspire action and guide policy change. United Nations
Environment Programme.
Intergovernmental Panel on Climate Change. (2018). Global warming of 1.5°C. IPCC.
United Nations. (2015). Transforming our world: The 2030 Agenda for Sustainable
Development. United Nations.
11