Dosen Pengampu:
Kelas A
Kelompok 2:
Puji serta syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan begitu banyak nikmat yang mana makhluk-Nya pun tidak akan
menyadari begitu banyak nikmat yang telah didapatkan dari Allah SWT. Selain
itu, penulis juga merasa sangat bersyukur karena telah mendapatkan hidayah-Nya
baik iman maupun islam. Atas nikmat dan hidayah-Nya pula penulis dapat
menyelesaikan penulisan makalah dengan judul “Dampak Pemanasan Global
Terhadap Evolusi Manusia” yang merupakan tugas mata kuliah Ekologi Manusia.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah.....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2
1.3 Tujuan................................................................................................................3
1.4 Manfaat..............................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................4
2.1 Pemanasan Global (Global Warming)................................................................4
2.1.1 Pengertian Pemanasan Global....................................................................4
2.1.2 Mekanisme Pemanasan Global...................................................................5
2.1.3 Penyebab Pemanasan Global......................................................................5
2.1.4 Dampak Pemansan Global..........................................................................6
2.2 Hutan Adat Guguk...........................................................................................10
2.2.1 Letak Geografis Hutan Adat Guguk.........................................................10
2.2.2 Keanekaragaman Hayati...........................................................................10
2.2.3 Pemanfaatan Hutan Adat..........................................................................13
2.2.4 Aturan Hukum Kawasan Hutan Adat.......................................................13
2.2.5 Tata Kelola Hutan Adat dan Memadukan Kearifan Lokal........................14
2.3 Keterkaitan Antara Kearifan Lokal Hutan Adat Guguk dan Pemanasan Global...
15
BAB III PENUTUP..............................................................................................17
3.1 Kesimpulan......................................................................................................17
3.2 Saran................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
a. Mengetahui yang dimaksud dengan pemanasan global.
b. Pengaruh Pemanasan Global terhadap kehidupan manusia
c. Mengetahui upaya pelestarian hutan adat Guguk berdasarkan kearifan local.
d. Mengetahui keterkaitan antara kearifan lokal pelestarian hutan adat guguk
terhadap pemanasan global.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini yaitu menambah pengetahuan dan
wawasan bagi penulis dan pembaca terkait aspek-aspek mengenai dampak
pemanasan global terkait kearifan lokal sebagai suatu upaya ataupun perilaku
manusia dalam menangani pemanasan global, sehingga menjadi suatu masukan
ilmu pengetahuan dalam mengelola permasalahan lingkungan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
5
ini melebihi kemampuan tumbuhan dan laut untuk mengadsorpsinya, sehingga hal
tersebut menjadi penyebab pemanasan global (Triana, 2008).
perubahan tata guna lahan antara lain, perubahan hutan menjadi perkebunan
dengan tanaman tunggal secara besar-besaran, misalnya perkebunan kelapa
sawit, serta kerusakan-kerusakan yang ditimbulkan oleh pemegang Hak
Pengusahaan Hutan (HPH) dan Hutan Tanaman Industri (HTI). Dengan
kerusakan seperti tersebut di atas, tentu saja proses penyerapan karbon
dioksida tidak dapat optimal, hal ini akan manpercepat terjadinya pemanasan
global.
d. Aktivitas pada sektor pertanian dan peternakan, sektor ini memberikan
kontribusi terhadap peningkatan emisi gas rumah kaca melalui sawah-sawah
yang tergenang menghasilkan gas metana (CH4), pemanfaatan pupuk serta
praktek pertanian, pembakaran sisa-sisa tanaman dan pembusukan sisa-sisa
pertanian, serta pembusukan kotoran temak. Dari sektor ini gas rumah kaca
yaflg dihasilkan yaitu gas metana (CH4) dan gas dinitro oksida (N2O).
diameter diatas 500 cm yang nantinya akan dibuat program pohon asuh di Hutan
Adat Guguk. Serta terdapat jenis fauna diantaranya yaitu terdapat 91 jenis burung,
seperti Rangkong gading, kuau raja, murai batu, dan sawai. Serta 21 jenis
mamalia lain tinggal di kawasan HutanAdat ini seperti harimau sumatera, rusa,
kijang, tapir, beruang, kucing batu dan lain sebagainya.
Sedangkan untuk wisata alam bisa dikembangkan beberapa air terjun yang
berada di Hutan Adat Guguk. Program yang sudah di jalankan Pemerintah dan
masyarakat dalam pemanfatan Hutan Adat Guguk adalah sebagai berikut:
1) Perhitungan stock carbon Penghitungan stock carbon dilakukan oleh
kelompok pengelolan hutan adat dan KKI Warsi untuk mendukung REDD+.
Reduction of Emissions From Deferestion and Forest Degradation (REDD)
+, adalah sebuah makanisme pengurangan deforestasi, pengurangan gas
rumah kaca dan kerusakan hutan. REDD+ merupakan suatu mekanisme
global yang memberikan suatu kesempatan unik bagi Negara berkembang
seperti Indonesia, yang memiliki wilayah hutan yang luas dan sedang
menghadapi ancaman defortasi
2) Pelaksanaan RHL Rehabilitas Hutan dan Lahan (RHL) adalah upaya untuk
mepertahankan dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan sehingga daya
dukung, produktivitas dan perananya dalam mendukung sistem penyangga
kehidupan tetap terjaga. Tujuan RHL adalah menurunkan degradasi hutan
dan lahan serta memulihkan lahan yang rusak agar dapat berfungsi sebagai
media produksi dan media tata air. Hutan adat desa Guguk melaksanakan
RHL ini pada tahum 2011.
3) Pelaksanaan KBR
Rehabilitas hutan dan lahan (RHL) di lahan kritis, lahan yang kosong dan
lahan produktif merupakan salah satu upaya pemulihan kondisi DAS yang
kritis. Salah satu kegiatan untuk mendukung program rehabilitas hutan dan
lahan dengan pemerdayaan masyarakat adalah pembangunan Kebun Bibit
Rakyat (KBR), KBR dimaksud adalah untuk menyediakan bibit tanaman
kayu-kayuan atau tanaman serbaguna (MPTS) dengan tujuan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan sekaligus mendukung pemulihan fungsi dan
daya dukung DAS. Kebun Bibit Rakyat dilaksanakan secara swakelola oleh
12
adat Guguk kepada halayak ramai bahwa Desa Guguk bisa menjaga hutan
adat mereka.
2.3 Keterkaitan Antara Kearifan Lokal Hutan Adat Guguk dan Pemanasan
Global
Pemanasan gobal yang berkepanjangan akan berdampak terhadap berbagai
aspek kehidupan. Bahaya akibat pemanasan global yang berpotensi menjadi
bencana di Kawasan Hutan Adat Guguk berdampak pada ketahanan pangan.
Ketahanan pangan menjadi hal pokok dalam kehidupan masyarakat. Guna
mempertahankan sekaligus meningkatkan tanaman pangan yang berhubungan erat
dengan pemanasan global, maka diperlukan upaya strategis yang salah satunya
melalui kearifan lokal.
Masyarakat umumnya memiliki pengetahuan dan kearifan lokal dalam
melakukan antisipasi pemanasan global, kearifan lokal menjadi salah satu hal
yang harus diperhatikan dalam kegiatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup. Kearifan lokal memiliki peran dalam mengantisipasi perubahan iklim yang
disebabkan pemanasan global. Pengetahuan lokal yang telah terjadi serta kualitas
sumber daya manusia menjadi pengalaman diwilayahnya. Oleh karena itu, perlu
adanya pemahaman masyarakat dengan sumber daya manusia yang berkualitas
untuk melestarikan dan mengelola lingkungan. Sama seperti di Kawasan Hutan
Adat Guguk dimana mereka memiliki cara, adat isiadat tertentu untuk melakukan
antisipasi perubahan iklim akibat pemanasan global. Kearifan lokal yang
diwujudkan dalam perilaku adaptif terhadap lingkungan mempunyai peranan
penting dalam mengantisipasi perubahan iklim akibat pemanasan global. Kearifan
lokal yang berlaku di suatu masyarakat memberikan dampak positif bagi
masyarakat dalam upaya antisipasi perubahan iklim sehingga terwujudnya
ketahanan pangan.
Pemanfaatan kearifan lokal merupakan Langkah efektif untuk memberikan
pengetahuan kepada masyarakat tentang bagaimana upaya antisipasi perubahan
iklim akibat pemanasan global untuk ketahanan pangan. Guna mempertahankan
sekaligus meningkatkan tanaman pangan yang berhubungan erat dengan
perubahan iklim. Diperlukan tindakan untuk mengangkat kembali nilai-nilai
kearifan lokal sebagai sumber inovasi dengan cara melakukan pemberdayaan
melalui adaptasi pengetahuan lokal, termasuk reinterpretasi nilai-nilai kearifan
lokal dan revitalisasinya sesuai dengan kondisi masyarakat. Melalui pewarisan
17
kearifan lokal kepada remaja untuk mempertahankan kearifan lokal dan ketahanan
pangan di Kawasan Hutan Adat Guguk. Edukasi pewarisan dilakukan oleh
masyarakat dan keluarga sehingga masyarakat memiliki pengetahuan dalam
mengantisipasi pemanasan global yang berdampak pada ketahanan pangan
melalui pelestarian kearifan lokal di Kawasan Hutan Adat Guguk.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada makalah ini yaitu:
a. Pemanasan global merupakan kejadian meningkatnya temperatur rata-rata
atmosfer, laut dan daratan bumi. Terjadinya pemanasan global akibat
konsumsi energi bahan bakar fosil, Sampah menghasilkan gas metama,
kerusakan hutan dan aktivitas pada sektor pertanian dan peternakan.
b. Dampak pemanasan global perubahan cuaca ekstrim, naik nya muka air laut,
menurun produktivitas pertanian, keanekaragaman hayati terancam punah,
pola hidup masyarakat berubah dan Kesehatan masyarakat terganggu.
c. Kearifan lokal masyarakat adat Desa Guguk, berpegang teguh pada aturan-
aturan adat yang telah ada dan dijalani oleh para leluhur mereka dimana
didalam ada seperangkat aturan-aturan yang mewajibkan anak cucu mereka
untuk terus menjaga hutan adat mereka dan mepertahankan kearifan lokal
yang ada.
d. Pemanfaatan kearifan lokal merupakan langkah efektif untuk memberikan
pengetahuan kepada masyarakat tentang bagaimana upaya antisipasi bahaya
akibat pemanasan global yang berpotensi menjadi bencana di Kawasan Hutan
Adat Guguk berdampak pada ketahanan pangan.
3.2 Saran
a. Program Go Green yang harus di galakkan pemerintah dengan melakukan
kebijakan-kebijakan yang menjaga kelestarian lingkungan agar lebih baik.
b. Melakukan penghematan Penggunaan Energi dan mulai beralih dari
penggunaan Energi Fosil ke Energi baru terbarukan
c. Membudayakan kembali dan mendukung Kearifan-kearifan lokal yang
menjaga kelestarian alam yang ada di indonesia
d. Melakukan pengelolaan sampah yang baik disemua daerah
17
18
DAFTAR PUSTAKA
Surtani. (2015). Efek Rumah Kaca dalam Perspektif Global (Pemanasan Global
Akibat Efek Rumah Kaca). Padang: Universitas Negeri Padang.
https://www.alodokter.com/pemanasan-global-turut-membawa-penyakit. Diakses
pada tanggal 24 Oktober 2021.
https://buleleng.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/55-dampak-pemanasan-
global-bagi-kehidupan-manusia-dan-lingkungan. Diakses pada tanggal 24
Oktober 2021.
https://www.dw.com/id/5-penyakit-yang-bisa-dipicu-oleh-pemanasan-global
18