DI SUSUN OLEH :
RIDO (X MIA1)
HOLID (X MIA1)
GALANG (X IPS)
BRYEN (X IPS)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, karena
berkat rahmat-Nya, penulis bisa menyusun dan menyajikan Makalah yang berisi tentang
“Analisis Pengaruh Sampah Terhadap Pemanasan Global”. Dalam penulisan Makalah
ini, tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
memberikan informasinya yang sebagian besar diambil dari internet.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik
serta saran yang membangun guna menyempurnakan Makalah ini dan dapat menjadi
acuan dalam menyusun makalah atau tugas-tugas selanjutnya.
Penulis juga memohon maaf apabila dalam penulisan Makalah ini terdapat
kesalahan pengetikan dan kekeliruan sehingga membingungkan pembaca dalam
memahami Makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
hubungannya dengan sebab, keberadaan dan efek atau dampak yang diakibatkan
dari pemanasan Global tersebut, yaitu:
1. Apakah benar sampah berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat?
2. Seberapa besar dampak sampah bagi kehidupan?
3. Apakah pemanasan Global selalu memberi dampak buruk?
4. Apakah pemanasan Global akan meningkatkan frekuensi terjadinya badai?
5. Apakah penyebab terbesar dari terjadinya Global Warning adalah emisi
manusia dari “efek rumah kaca” ?
6. Apakah pemanasan Global akan menyebabkan peningkatan terjadinya banjir,
kekeringan, pertumbuhan hama secara cepat dan peristiwa alam atau cuaca
yang ekstrim?
7. Apakah emisi karbon dioksida yang berasal dari pembakaran fosil merupakan
penyebab terbesar dari perubahan cuaca?
8. Apakah ada keuntungan potensial yang dapat diakibatkan dari peningkatan
temperatur?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
adalah salah satu penyumbang gas rumah kaca dalam bentuk CH4 (methane). Hal
ini terjadi utamanya pada pembuangan sampah terbuka (open dumping) di TPA
(Tempat Pembuangan Akhir), mengakibatkan sampah organik yang tertimbun
mengalami dekomposisi secara anaerobik. Proses itu menghasilkan gas CH4
(methane). Sampah yang dibakar juga menghasilkan gas CO (karbondioksida).
Gas CH4 memiliki potensi merusak 20 kali lebih besar dari gas CO
4
Global Anti-Incenatot Alliance (GAIA) juga menyebutkan bahwa insinerator
juga merupakan sumber utama pencemaran Merkuri. Merkuri merupakan racun
saraf yang sangat kuat, yang mengganggu sistem motorik, sistem panca indera dan
kerja sistem kesadaran.
Belajar dari kegagalan program pengolahan sampah di atas, maka
paradigma penanganan sampah sebagai suatu produk yang tidak lagi bermanfaat
dan cenderung untuk dibuang begitu saja harus diubah. Produksi Bersih (Clean
Production) merupakan salah satu pendekatan untuk merancang ulang industri
yang bertujuan untuk mencari cara-cara pengurangan produk-produk samping
yang berbahaya, mengurangi polusi secara keseluruhan, dan menciptakan produk-
produk dan limbah-limbahnya yang aman dalam kerangka siklus ekologis
5
pemanasan global terhadap cuaca , tinggi permukaan air laut, pantai, pertanian ,
kehidupan hewan liar dan kesehatan manusia .
1. Cuaca
Para ilmuan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah
bagian Utara dari belahan Bumi Utara (Northern Hemisphere) akan memanas
lebih dari daerah-daerah lain di Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan
mencair dan daratan akan mengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung di
perairan Utara tersebut. Daerah-daerah yang sebelumnya mengalami salju
ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi. Pada pegunungan di daerah
subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan lebih
cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa area. Temperatur
pada musim dingin dan malam hari akan cenderung untuk meningkat.
2. Tinggi muka laut
Perubahan tinggi rata-rata muka laut diukur dari daerah dengan
lingkungan yang stabil secara geologi. Saat atmosfer menghangat, lapisan
permukaan lautan juga akan menghangat, sehingga volumenya akan
membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut. Pemanasan juga akan
mencairkan banyak es di kutub, terutama sekitar Greenland, yang lebih
memperbanyak volume air di laut. Tinggi muka laut di seluruh dunia telah
meningkat 10 – 25 cm (4 – 10 inchi) selama abad ke-20, dan para ilmuan
IPCC memprediksi peningkatan lebih lanjut 9 – 88 cm (4 – 35 inchi) pada
abad ke-21.
3. Pertanian
Orang mungkin beranggapan bahwa Bumi yang hangat akan
menghasilkan lebih banyak makanan dari sebelumnya, tetapi hal ini
sebenarnya tidak sama di beberapa tempat. Bagian Selatan Kanada , sebagai
contoh, mungkin akan mendapat keuntungan dari lebih tingginya curah hujan
dan lebih lamanya masa tanam. Di lain pihak, lahan pertanian tropis semi
kering di beberapa bagian Afrika mungkin tidak dapat tumbuh. Daerah
pertanian gurun yang menggunakan air irigasi dari gunung-gunung yang jauh
dapat menderita jika snowpack (kumpulan salju) musim dingin, yang
berfungsi sebagai reservoir alami, akan mencair sebelum puncak bulan-bulan
masa tanam.
4. Hewan dan tumbuhan
Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar
dari efek pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia.
Dalam pemanasan global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub
6
atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya,
mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat. Akan
tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini.
5. Kesehatan manusia
Di dunia yang hangat, para ilmuan memprediksi bahwa lebih banyak
orang yang terkena penyakit atau meninggal karena stress panas. Wabah
penyakit yang biasa ditemukan di daerah tropis, seperti penyakit yang
diakibatkan nyamuk dan hewan pembawa penyakit lainnya, akan semakin
meluas karena mereka dapat berpindah ke daerah yang sebelumnya terlalu
dingin bagi mereka. Saat ini, 45 persen penduduk dunia tinggal di daerah di
mana mereka dapat tergigit oleh nyamuk pembawa parasit malaria ;
persentase itu akan meningkat menjadi 60 persen jika temperature meningkat.
Penyakit-penyakit tropis lainnya juga dapat menyebar seperti malaria, seperti
demam dengue , demam kuning , dan encephalitis . Para ilmuan juga
memprediksi meningkatnya insiden alergi dan penyakit pernafasan karena
udara yang lebih hangat akan memperbanyak polutan, spora mold dan
serbuk sari.
7
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya
suatu proses. Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses
alam tidak ada sampah, yang ada hanya produk-produk yang tidak bergerak.
Jadi semakin banyak sampah yang tertimbun semakin banyak penyakit yang
terdapat di sampah.
Pemanasan Global telah menjadi permasalahan yang menjadi sorotan utama
manusia. Fenomena ini bukan lain diakibatkan oleh perbuatan manusia sendiri dan
dampaknya diderita oleh manusia itu juga. Untuk mengatasi pemanasan global
diperlukan usaha yang sangat keras karena hampir mustahil untuk diselesaikan
saat ini. Pemanasan global memang sulit diatasi, namun kita bisa mengurangi
efeknya. Penanggulangan hal ini adalah kesadaran kita terhadap kehidupan bumi
di masa depan. Apabila kita telah menanamkan kecintaan terhadap bumi ini maka
pemanasan global hanyalah sejarah kelam yang pernah menimpa bumi ini.
4.2. Saran
Kehidupan berawal dari kehidupan di bumi ini jauh sebelum makhluk hidup
ada. Maka dari itu untuk menjaga dan melestarikan bumi harus beberapa dekade
kah kita memikirkannya. Sampai pada satu sisi dimana bumi ini telah tua dan
memohon agar kita menjaga serta melestarikannya. Marilah kita bergotong royong
untuk menyelamatkan bumi yang telah memberi kita kehidupan yang sempurna
ini.STOP GLOBAL WARMING!
Merubah gaya hidup anda dapat dimulai dari rumah tangga. Pemerhati
lingkungan, menyatakan bahwa salah satu caraberadaptasi dengan pemanasan
global di rumah adalah mengurangi pengeluaran energi. Mematikan alat
elektronik yang tidak terpakai adalah salah satu cara yang dapat dilakukan.
Mulailah dari hal sederhana seperti mencabut charger Handphone setelah selesai
dipakai, mematikan layar komputer saat tidak dipakai, matikan lampu yang tidak
dipakai, dan menyalakan AC hanya jika dibutuhkan.
Cara Lain yang dapat dilakukan adalah menggunakan bola lampu yang lebih
efisien. Jika setiap rumah tangga mengganti salah satu bolah lampu menggunakan
bahan yang lebih cinta lingkungan maka dapat mencegah 90 milliar pn CO2
masuk ke atmosfer. Hal ini sama seperti mengurangi 6,3 juta mobil di jalanan.
8
DAFTAR PUSTAKA