Disusun Oleh:
Kelas : XI MIPA 7
No : 34
SMA N 1 BANTUL
Makalah yang berjudul “Makalah Menganalisis Gejala Pemanasan Global dan Dampaknya Bagi
Kehidupan serta Lingkungan” telah disahkan dan disetujui pada:
Hari : Senin
Mengetahui, Mengetahui,
Mengetahui,
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat, rahmat, dan karunia-Nya yang
telah diberikan. Sholawat serta salam juga tidak lupa atas junjungan Nabi Muhammad SAW.
Berkat petunjuk Tuhan Yang Maha Esa, makalah yang berjudul “Makalah Menganalisis Gejala
Pemanasan Global dan Dampaknya Bagi Kehidupan serta Lingkungan” ini dapat saya selesaikan
dengan baik. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dari Ibu Carol Handayani, M. Pd. pada
mata pelajaran fisika.
Saya berharap bahwa makalah yang berjudul “Makalah Menganalisis Gejala Pemanasan
Global dan Dampaknya Bagi Kehidupan serta Lingkungan” ini dapat menambah wawasan bagi
siapa pun pembacanya perihal pemanasan global. Saya ucapkan terima kasih kepada Ibu Carol
Handayani, M. Pd. selaku guru fisika yang telah membina banyak hal dan teman-teman yang
telah membimbing saya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Jika terdapat kesalahan dalam isi maupun penulisan pada makalah ini, saya izinkan para
pembaca untuk menuangkan kritik maupun saran karena saya juga masih dalam tahap belajar.
iii
DAFTAR ISI
COVER .…………………………………………………………………………………………………………............................. i
HALAMAN PENGESAHAN
.…………………………………………………………………………………................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang.…………………………………………………………………………………………………………......1
2. Rumusan Masalah.………………………………………………………………………………………………….……..1
3. Tujuan 2
.………………………………………………………………………………………………….………...................
4. Manfaat 2
.………………………………………………………………………………………………….……….................
BAB II PEMBAHASAN
1. Pemanasan Global
a) Pengertian Pemanasan Global.………………………………………………………………………………. 3
b) Penyebab Pemanasan Global.………………………………………………………………………………...4
c) Proses Terjadinya Pemanasan.…………………………………………………….…………….
Global 7
d) Dampak Pemanasan Global .………………………………………………..………………………………...8
e) Pengendalian Pemanasan Global 11
.………………………………………………………………..…………
.…………………………….…………………………………….
f) Artikel Mengenai Pemanasan Global 17
2. Efek Rumah Kaca
a) Pengertian Efek Rumah Kaca 19
.………………………………………………………………………………..
b) Penyebab Efek Rumah Kaca 20
.………………………………………………………………………………....
c) Proses Kerja Efek Rumah Kaca
.………………………………………………………………………….…
22
d) Dampak Efek Rumah Kaca 23
.…………………………………………………………………………………...
e) Pengendalian Efek Rumah Kaca
.……………………………………………………………………........
25
f) Artikel Mengenai Efek Rumah Kaca
.………………………………………..………………….……… 27
3. Hasil Kesepakatan Tentang Pemanasan Global dan Efek Rumah Kaca
………….…..……
28
iv
1. Kesimpulan .……………………………………………………………………………….......................................30
2. Saran .………………………………………………………………………………..................................................31
v
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Akhir-akhir ini, banyak terjadi bencana alam di wilayah kita. Tentunya, bencana-
bencana alam tersebut disebabkan oleh berbagai macam faktor, salah satunya adalah
pemanasan global. Peristiwa pemanasan global semakin hari, semakin meningkat. Hal itu
disebabkan karena kegiatan manusia dalam sehari-harinya tidak akan pernah terlepas
dengan peristiwa pemanasan global. Kegiatan manusia dalam sehari-hari yang
berpengaruh pada pemanasan global sangat beraneka ragam, seperti memasak
menggunakan gas elpiji, kegiatan pabrik, penggunaan AC, penggunaan kendaraan
bermotor, dan lain sebagainya. Dampak dari semakin meningkatnya pemanasan global
adalah timbulnya lubang ozon yang akan dirasakan manusia pada beberapa tahun
kemudian. Oleh karena itu, diperlukan adanya analisis fenonena pemanasan global dan
efek rumah kaca supaya kita dapat mengupayakan langkah-langkah dalam mengatasi
persoalan tentang pemanasan global.
2. Rumusan Masalah
a) Apa yang dimaksud dengan pemanasan global?
b) Apa penyebab terjadinya pemanasan global?
c) Bagaimana proses terjadinya pemanasan global?
d) Apa dampak dari terjadinya pemanasan global?
e) Bagaimana pengendalian pemanasan global?
f) Apa yang dimaksud dengan efek rumah kaca?
g) Apa penyebab terjadinya efek rumah kaca?
h) Bagaimana proses kerja efek rumah kaca?
i) Apa dampak dari terjadinya efek rumah kaca?
j) Bagaimana pengendalian efek rumah kaca?
1
3. Tujuan
a) Pengertian pemanasan global.
b) Penyebab terjadinya pemanasan global.
c) Proses terjadinya pemanasan global.
d) Dampak dari terjadinya pemanasan global.
e) Pengendalian pemanasan global.
f) Pengertian efek rumah kaca.
g) Penyebab terjadinya efek rumah kaca.
h) Proses kerja efek rumah kaca.
i) Dampak dari terjadinya efek rumah kaca.
j) Pengendalian efek rumah kaca.
4. Manfaat
Manfaat penulisan makalah ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoretis maupun
praktis:
Manfaat Teoretis
Hasil penulisan makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu
fisika dalam analisis fenomena pemanasan global dan efek rumah kaca.
Manfaat Praktis
a) Bagi pemerintah
Hasil penulisan makalah ini dapat dijadikan pedoman maupun masukan bagi
pemerintah khususnya dalam menangani isu permasalahan pemanasan global dan
timbulnya lubang ozon.
b) Bagi masyarakat
Hasil penulisan makalah ini dapat menambah wawasan pengetahuan yang
berkaitan dengan pemanasan global dan efek rumah kaca. Selain itu, juga dapat
dijadikan himbauan atau upaya masyarakat dalam mengatasi persoalan tentang
pemanasan globak dan efek rumah kaca.
2
BAB II PEMBAHASAN
1. Pemanasan Global
a) Pengertian Pemanasan Global
Sampah organik
Salah satu fungsi tumbuhan yaitu menyerap karbon dioksida (CO 2) dan
mengubahnya menjadi oksigen (O2). Gas karbon dioksida merupakan gas
rumah kaca sehingga kerusakan atau penggundulan hutan secara besar-
besaran berarti hilangnya faktor penyebab gas rumah kaca karbon dioksida di
atmosfer. Laju kerusakan hutan di Indonesia menurut data Forest Watch
Indonesia 2001 sekitar 22 juta/tahun.
Ini disebabkan oleh kebakaran hutan, perubahan tata guna lahan seperti
perubahan hutan menjadi perkebunan kelapa sawit secara besar-besaran.
Dengan kerusakan hutan tentu saja penyerapan karbon dioksida tidak optimal
sehingga akan mempercepat terjadinya pemanasan global.
Pertanian dan peternakan
10
11
Langkah-langkah yang sedang dilakukan saat ini tidak ada yang dapat
mencegah pemanasan global di masa depan. Hal yang dapat dilakukan hanyalah
mengatasi efek yang timbul sambil melakukan langkah-langkah untuk mencegah
semakin berubahnya iklim di masa depan. Salah satu cara mengendalikan
pemanasan global yang paling mudah adalah menghilangkan karbon dioksida di
udara dengan memelihara pepohonan dan menanam pohon lebih banyak lagi.
Pohon terutama yang muda dan cepat pertumbuhannya menyerap karbon dioksida
yang sangat banyak, memecahnya melalui fotosintesis, dan menyimpan karbon
dalam kayunya. Di seluruh dunia, tingkat penggundulan hutan telah mencapai
tingkat yang mengkhawatirkan. Di banyak area, tanaman yang tumbuh kembali
sedikit sekali karena tanah kehilangan kesuburannya karena diubah untuk
kegunaan yang lain seperti untuk lahan pertanian atau pembangunan rumah
tinggal. Langkah untuk mengatasi hal ini yaitu dengan reboisasi penghutanan
kembali agar hutan dapat menyerap karbon dioksida untuk mengurangi
bertambahnya gas rumah kaca di atmosfer.
12
13
14
Perlu diketahui bahwa saat ini CFC menyumbangkan 20% dalam proses
terjadinya efek rumah kaca. Oleh karena itu, penggunaan CFC harus
dihentikan. Dalam mengatasi suhu ruangan yang panas, kita dapat merancang
sebuah bangunan yang mempunyai banyak ventilasi udara sehingga tidak
perlu memakai pendingin ruangan atau AC.
Memperbaiki kualitas kendaraan dengan uji emisi
15
Akan tetapi, penggunaan bahan organik yang tidak tepat ternyata juga
dapat berdampak buruk pada lingkungan. Penggunaan pupuk organik berupa
kotoran hewan yang belum matang justru turut berperan dalam terjadinya efek
rumah kaca. Hal tersebut terjadi karena kotoran hewan yang belum matang
merupakan sumber gas metana.
Oleh karena itu, apabila kita akan menggunakan pupuk kandang, maka
pilih yang sudah matang (pupuk kandang yang sudah mengalami proses
dekomposisi). Pupuk kandang matang biasanya mempunyai warna yang lebih
gelap dibanding pupuk kandang segar dan memiliki sedikit bau tidak sedap.
Pemakaian pupuk kandang yang benar dapat mengurangi gas metana yang
dilepas ke atmosfer bumi.
Melakukan reduce, reuse, dan recycle
Reduce, yaitu melakukan penghematan dan mengurangi sampah. Misalnya
hemat dalam pemakaian tissue karena tissue terbuat dari kayu dan pastinya
juga berasal dari hutan. Selain itu, kita juga bisa membeli produk yang
berlabel ramah lingkungan dan meminimalisir pemakaian produk yang
dikemas styrofoam/plastik. Tidak hanya itu, berhenti menggunakan semprotan
aerosol untuk mengurangi CFC yang dapat merusak lapisan ozon bumi juga
termasuk dalam penerapan sistem reduce.
Reuse, yaitu cara pemanfaatan sampah atau memanfaatkan kembali barang
yang sudah tidak terpakai. Jadi, barang tersebut dimanfaatkan kembali untuk
pemakaian kedua dan seterusnya. Misalnya seperti menggunakan kertas bekas
untuk kertas coret-coret dan menggunakan sapu tangan yang bisa digunakan
kembali dibandingkan menggunakan kertas tissue yang hanya sekali pakai.
16
Recycle, yaitu mendaur ulang barang yang sudah tidak bisa digunakan
menjadi barang yang lebih memberikan manfaat. Contohnya dengan cara
memisahkan barang yang berbahan organik dan anorganik. Kemudian barang
yang bukan organik seperti botol plastik dapat dikreasikan menjadi pot
tanaman atau kotak pensil. Untuk barang yang berbahan organik dapat
dimanfaatkan menjadi pupuk kompos.
Kurangi penggunaan kertas
17
18
Sumber: https://hot.liputan6.com/read/3989113/akibat-pemanasan-global-negara-
terpencil-di-bumi-ini-terancam-tenggelam
2. Efek Rumah Kaca
a) Pengertian Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca adalah sebuah proses alami di mana panas matahari
terperangkap di atmosfer bumi. Proses ini menyebabkan permukaan bumi hangat
dan memperkenankan bumi untuk dijadikan tempat tinggal yang nyaman bagi
makhluk hidup. Tanpa fenomena ini, temperatur bumi akan terasa dingin.
19
Penebangan hutan
Penyebab kedua terbesar dari efek rumah kaca karbon dioksida adalah
penebangan dan pembakaran hutan. Hutan biasanya ditebang untuk berbagai
keperluan dari pertanian, pabrik, dan pembangunan rumah.
20
Industri pertanian
21
Limbah industri
Berbagai industri seperti pabrik semen dan penambangan batu bara
menghasilkan karbon dioksida.
22
Saat gas rumah kaca meningkat, maka udara panas akan terperangkap. Hal ini
meningkatkan suhu permukaan bumi.
23
Suhu udara yang semakin panas memperpanjang musim tanam dan mulai
memunculkan berbagai penyakit/serangga yang berakibat negatif untuk
tanaman.
24
Sama halnya dalam industri peternakan, pemanasan global ini mengubah
reproduksi, metabolisme, dan berbagai penyakit pada hewan ternak.
Peningkatan hasil pertanian tidak harus selalu berbasis pupuk kimia atau
anorganik. Jika mampu menggunakan pupuk organik dengan kadar yang
optimal, hasil pertanian juga dapat melimpah. Jika pemakaian pupuk
anorganik bisa dikurangi, maka emisi gas N2O juga akan berkurang.
Menggunakan bahan bakar ramah lingkungan
25
Penggunaan bahan bakar ramah lingkungan mungkin masih jarang
ditemukan di Indonesia. Contoh bahan bakar ramah lingkungan adalah panel
surya, bahan bakar listrik, dan bio diesel. Bahan bakar tersebut dikatakan
ramah karena tidak menghasilkan polutan yang berbahaya bagi lingkungan.
Mengolah limbah peternakan
26
Plastik merupakan senyawa polimer yang sulit terdegradasi di dalam
tanah. Untuk mengurangi limbah plastik di dalam tanah, salah satu cara
termudah adalah dengan membakarnya. Nah, pembakaran itu akan
menghasilkan gas karbondioksida dalam jumlah besar. Untuk itu, batasi
penggunaan plastik dengan cara membawa botol air minum sendiri atau
membawa tas kain saat berbelanja.
27
Menurut Asosiasi Energi New Mexico, Amerika Serikat (AS), efek rumah
kaca adalah kejadian di mana panas di Bumi terperangkap karena terhalang oles
gas emisi seperti karbon dioksida pada atmosfer. Gas emisi tersebut kebanyakan
berasal dari asap kendaraan dan pabrik serta kebakaran hutan.
Badan Perlindungan Lingkungan (AS) menyerbutkan bahwa efek rumah
kaca adalah proses meningkatnya suhu rata-rata permukaan Bumi karena lapisan
atmosfer Bumi yang kian menipis bahkan bocor. Hal ini menjadikan cuaca di
Bumi semakin panas karena sinar matahari tidak lagi terhalang oleh lapisan
atmosfer.
Efek rumah kaca adalah krisis lingkungan dan kemanusiaan yang sedang
terjadi di Bumi. Suhu permukaan Bumi kian meningkat akibat terperangkap oleh
gas karbon dioksida yang semakin banyak dari hari ke hari, dan menjadikan Bumi
semakin panas dan rawan akan bencana.
Sumber: https://hot.liputan6.com/read/4395923/efek-rumah-kaca-adalah-panas-
matahari-yang-terperangkap-di-atmosfer-bumi-begini-prosesnya
Protokol Kyoto
Lokasi Kyoto, Jepang
1. Kesimpulan
a) Pemanasan global adalah kondisi peningkatan suhu rata-rata permukaan bumi
(atmosfer, laut, dan daratan bumi) akibat konsentrasi gas rumah kaca yang
berlebih.
b) Pemanasan global dapat disebabkan karena konsumsi energi bahan bakar fosil,
sampah organik, kerusakan hutan, pertanian, dan peternakan.
c) Proses terjadinya pemanasan global adalah ditandai dengan adanya sinar matahari
yang masuk ke atmosfer bumi. Sinar matahari tersebut akan melewati lapisan gas
atmosfer bumi. Lalu setelah sampai pada permukaan bumi, panas dan cahaya
yang dihasilkan tersebut akan diserap oleh seluruh ekosistem yang ada di bumi.
Apabila cahaya dan panas dari sinar matahari tersebut sisa, maka akan
dipantulkan kembali ke luar angkasa. Akan tetapi, sebagian dari cahaya dan panas
matahari terperangkap pada atmosfer bumi dan dipantulkan lagi menuju ke bumi.
d) Dampak dari pemanasan global adalah iklim mulai tidak stabil, peningkatan
permukaan laut, produksi pertanian menurun, merusak kehidupan hewan liar dan
tumbuhan, dan berpengaruh pada kesehatan manusia.
e) Pemanasan global dapat dikendalikan dengan kurangi penggunaan energi fosil
seperti minyak bumi, menggunakan energi alternatif, tidak menebang pohon di
hutan secara sembarangan, melakukan penanaman pohon kembali (reboisasi),
melakukan penghematan listrik, tidak menggunakan zat yang menghasilkan CFC,
memperbaiki kualitas kendaraan dengan uji emisi, menerapkan sistem budi daya
peternakan dan pertanian yang baik, melakukan reduce, reuse, recycle, serta
kurangi penggunaan kertas.
f) Efek rumah kaca adalah sebuah proses alami di mana panas matahari
terperangkap di atmosfer bumi.
30
g) Efek rumah kaca dapat disebabkan karena penggunaan bahan bakar fosil,
penebangan hutan, industri pertanian, industri peternakan, limbah rumah tangga,
dan limbah industri.
h) Proses terjadinya efek rumah kaca adalah diawali dengan panas matahari
memanasi bumi. Pada prinsipnya, cahaya matahari menyinari permukaan bumi
melewati gas atmosfer dan menghangatkan suhu bumi. Akan tetapi, sebagian
besar radiasi matahari ini terperangkap oleh gas atmosfer. Selanjutnya, gas-gas
rumah kaca memerangkap panas. Selain itu, adanya aktivitas manusia dapat
meningkatkan kadar gas rumah kaca.
i) Dampak dari efek rumah kaca adalah suhu permukaan bumi naik, tingkat
permukaan air laut naik, angin badai yang semakin buruk, serta mempengaruhi
pertanian dan peternakan.
j) Efek rumah kaca dapat dikendalikan dengan hemat energi listrik, beralih dari
pupuk nonorganik ke pupuk organik, menggunakan bahan bakar ramah
lingkungan, mengolah limbah peternakan, menggalakkan reboisasi, dan batasi
penggunaan plastik.
2. Saran
Semakin hari, pemanasan global dan efek rumah kaca semakin meningkat.
Analisis mengenai pemanasan global dan efek rumah kaca yang terdapat dalam makalah
ini dapat dijadikan wawasan pengetahuan, menambah pemahaman, dan mempraktikan
upaya-upaya dalam pengendalian pemanasan global maupun efek rumah kaca.
31