Anda di halaman 1dari 14

Makalah

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP


“PENGARUH PABRIK/INDUSTRI, PENGGUNAAN LISTRIK, PENGGUNAAN
AC/KULKAS DAN TUMBUHAN TERHADAP GLOBAL WARMING ”

OLEH:

KELOMPOK 1

Aida Surumaindo (A1G120002) Mustika (A1G120057)

Artikasari A.K. (A1G120039) Novrianti (A1G120059)

Dewi Anggraini Jaya (A1G120005) Nyoman Sri Ardila (A1G120063)

Dian Ilmi (A1G120041) Sri Mutia Hadada (A1G120067)

Edward Syahbilillah (A1G120042) Sustiana (A1G120068)

Maritri Rahmani (A1G120017) Tarisa (A1G120070)

Nur Faidah (A1G120020)

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

TAHUN AJARAN 2022

1
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat dan
rahmat-Nya lah akhirnya penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini. Tujuan
pembuatan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah “Pendidikan
Lingkungan Hidup”. Dalam makalah ini penulis akan menjelaskan tentang
“PENGARUH PABRIK/INDUSTRI, PENGGUNAAN LISTRIK,
PENGGUNAAN AC/KULKAS DAN TUMBUHAN TERHADAP GLOBAL
WARMING” dengan berbagai permasalahannya.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan dan disusun dalam
berbagai keterbatasan. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun. Sehingga penulis dapat mengetahui bentuk kesalahan makalah
tersebut dan bisa memperbaikinya. Penulis juga tak lupa untuk mengucapkan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini
sehingga dapat tersusun dengan baik dan berjalan lancar.

Penulis berharap makalah ini dapat menjadi pedoman untuk yang membacanya
pada saat ingin membuat makalah juga. Dan penulis juga berharap makalah ini
bermanfaat khususnya bagi si penulis dan umumnya bagi setiap yang membacanya.
Aamiin Yaa Rabbal ‘Aalamiin.

Kendari, 13 Desember 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................................1

KATA PENGANTAR ..........................................................................................................2

DAFTAR ISI.........................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................................4

A. Latar Belakang ...........................................................................................................4


B. Rumusan Masalah ......................................................................................................5
C. Tujuan ........................................................................................................................5
D. Manfaat ......................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................6


A. Pengaruh pabrik/ industri bagi pemanasan global .....................................................6
B. Pengaruh penggunaan listrik terhadap pemanasan global .........................................7
C. Pengaruh penggunaan AC/Kulkas terhadap pemanasan global.................................8
D. Peran tumbuhan didalam permasalahan pemanasan global .......................................8
E. Solusi mengurangi pemanasan global........................................................................9

BAB III PENUTUP ..............................................................................................................13


A. Kesimpulan ................................................................................................................13
B. Saran ..........................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................14

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemanasan global (global warming) adalah suatu bentuk ketidakseimbangan
ekosistem di bumi akibat terjadinya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut,
dan daratan di bumi (Utina, 2008). Ketidakseimbangan ekosistem di bumi ini juga
ditandai dengan meningkatnya populasi dunia dari tahun ke tahun. Populasi
masyarakat dunia yang terus bertambah pada saat ini tak dapat dipisahkan dari
perkembangan teknologi, ekonomi, dan budaya masyarakat dunia. Pemanasan global
sendiri sudah menjadi isu lingkungan yang menjadi fokus utama masyarakat dunia
saat ini. Selama kurang lebih seratus tahun belakangan, suhu rata-rata permukaan
bumi telah meningkat sebesar 0.74 yaitu sekitar 0.18°C (Utina,2008). Masalah
pemanasan global dan kerusakan lingkungan yang terjadi sejak revolusi industri ini
disebabkan oleh tindakan manusia. Populasi yang terus bertambah akan menyebabkan
makin banyaknya sampah yang dihasilkan. Selain itu, banyak pula lahan-lahan hijau
ataupun lahan pertanian yang kini dijadikan sebagai lahan pemukiman dan masih
banyak lagi dampak dari pemanasan global bagi bumi ini.
Adapun dampak pemanasan global yang terjadi saat ini menurut Utina (2008)
adalah sebagai berikut:
1. Mencairnya lapisan es di kutub Utara dan Selatan. Peristiwa ini mengakibatkan
naiknya permukaan air laut secara global.
2. Meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim. Perubahan iklim
menyebabkan musim sulit diprediksi.
3. Kenaikan suhu global menyebabkan terganggunya siklus air, kelembaban udara
dan berdampak pada pertumbuhan tumbuhan sehingga menghambat laju
produktivitas primer. Kondisi ini pun memberikan pengaruh habitat dan
kehidupan fauna.
4. . Peningkatan muka air laut, air pasang dan musim hujan yang tidak menentu
menyebabkan meningkatnya frekuensi dan intensitas banjir.
5. Ketinggian gunung-gunung tinggi berkurang akibat mencairnya es pada
puncaknya.

4
Berbagai dampak yang ditimbulkan pemanasan global ini dapat dicegah dengan perilaku
masyarakat dunia yang mulai diubah terutama dari cara mereka mengkonsumsi produk
kebutuhan sehari-hari. Hal ini harus didukung pula oleh semakin giatnya perusahaan-
perusahaan untuk menggencarkan kampanye go green. Green juga erat kaitannya dengan
produk-produk yang sehat, dapat didaur ulang, dan ramah lingkungan. Pernyataan tersebut
didukung oleh Bhatia dan Jain (2013), tidak ada definisi khusus mengenai produk ramah
lingkungan namun ada beberapa kategori yang termasuk dalam produk ramah lingkungan
seperti energi yang tepat guna, air yang tepat guna, rendah emisi, produk yang sehat atau
aman, dapat didaur ulang atau berisi kandungan yang dapat didaur ulang, tahan lama, dapat
diperbaharui, dapat digunakan kembali, bersertifikat ‘organik’, dan diproduksi secara lokal.
Dengan demikian bersadarkan latar belakang makalah ini kami tertarik untuk membahas
lebih intes lagi tentang ppenyebab pemanasan global.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh pabrik/ industri bagi pemanasan global ?
2. Bagaimana pengaruh penggunaan listrik terhadap pemanasan global ?
3. Bagaimana pengaruh penggunaan AC/kulkas terhadap pemanasan global ?
4. Apa peran tumbuhan di dalam permasalahan pemanasan global ?
5. Solusi apa yang bisa di berikan untuk mengurangi pemanasan global ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengaruh pabrik/ industri bagi pemanasan global
2. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan listrik terhadap pemanasan global
3. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan AC/kulkas terhadap pemanasan global
4. Untuk mengetahui peran tumbuhan di dalam permasalhan pemanasan global
5. Menemukan solusi untuk mengurangi pemanasan global

5
BAB II

PEMBAHASAN
A. pengaruh pabrik/ industri bagi pemanasan global
Laporan yang dipublikasikan dalam “Gas Bulletin” tahun 2011 yang dikelola
WMO mencatat bahwa peningkatan gas rumah kaca sangat memprihatinkan. Pemasok
terbesar dalam 20 tahun terakhir ini adalah karbon dioksida. CO2 adalah gas rumah
kaca yang diproduksi oleh manusia dan memiliki kontribusi terbesar (64%) terhadap
total peningkatan efek pemanasan global. Kandungan CO2 di atmosfer naik 39% dari
masa pra industri yang terjadi sekitar tahun 1750. Data ini menunjukan peningkatan
gas CO2 berbanding lurus dengan peningkatan industri yang diciptakan manusia itu
sendiri. Industri pasti memiliki bahan untuk diproduksi yang dalam tata olahannya
menghasilkan produk dan limbah buangan. Sedangkan limbah memiliki tiga jenis
bentuk yaitu limbah cair, limbah padat, dan limbah gas yang masing-masing memiliki
unsur tidak ramah lingkungan. limbah gas adalah gas buangan pabrik yang dapat
bercampur dengan udara yaitu karbon monoksida, hidrokarbon, nitrogen oksida,
sulfur oksida, karbon dioksida, dan partikel lainnya yang jika tidak tersaring dengan
benar akan menimbulkan pencemaran udara hingga berdampak pada gas rumah kaca.
Tragisnya tidak hanya satu pencemaran saja, polusi air dan tanah juga mengikutinya
dengan berdampak pada banyaknya organisme laut mati karena unsur limbah yang
mengkover laut sehingga tidak ada oksigen yang masuk ke air untuk kehidupan biota
laut. Tidak lepas dari campur tangan industri, produk-produk hasilnya akan
mempengaruhi aktivitas manusia dalam bidang transportasi, energi listrik, peternakan,
pertanian, hingga pembuangan sampah sekalipun.
Seiring berkembangnya dunia teknologi lahirlah banyak sarana dan prasarana
yang berenergi untuk bisa mendukung dan mempermudah pekerjaan. Manusia tidak
melihat bahwa energi yang sekarang dipakai adalah energi fosil yang salah satu unsur
pembuangnya berupa karbon dioksida. Sebut saja kendaraan motor, mobil, truk, bus,
kereta, kapal bahkan pesawat yang setiap harinya beroperasi maka setiap hari juga
mengeluarkan emisi gas buangan. Hal tersebut hanya dilihat dari segi transportasi
belum segi lainnya. Aktivitas lain yang sangat mencolok dan tak pernah terhitungkan
adalah peternakan. Industri peternakan menyumbang 9% CO2, 65% N2O, dan 37%
NH4. Angka-angka tersebut ternyata mengandung kerusakan tinggi untuk lingkungan.

6
B. pengaruh penggunaan listrik terhadap pemanasan global
Faktor penyebab pemanasan global yang lainnya adalah penggunaan listrik
yang boros. Pemborosan listrik membuat cadangan energi listrik menjadi semakin
menipis karena energi listrik memerlukan pembakaran batu bara sehingga
meningkatkan pemanasan global. Oleh karena itu sebaiknya pemakaian listrik
digunakan secara efisien sesuai dengan keperluan agar tidak menyebabkan pemanasan
global.

Hadirnya energi listrik di dalam kehidupan masyarakat merupakan salah satu


hal penting yang mendukung pesatnya perkembangan kemajuan kehidupan sekarang.
Penggunaan energi listrik merupakan unsur penting yang menunjang berbagai
kegiatan dalam kehidupan masyarakat, baik itu untuk industri, rumah tangga,
pendidikan, transportasi, penerangan, dan komunikasi (Hilda, 2015). Listrik dapat
memudahkan masyarakat beraktifitas akan tetapi apabila tidak digunakan dengan
bijak akan dapat menimbulkan suatu kerugian. Pemborosan listrik yang dilakukan
oleh pelanggan biasanya disebabkan karena pelanggan tidak memahami betapa
pentingnya berhemat listrik demi kelangsungan hidup, seperti membiarkan listrik
yang tidak digunakan tetap menyala.

Setiap harinya kebutuhan akan listrik semakin bertambah, sehingga semakin


bertambah pula kebutuhan akan energi listrik. Dengan bertambahnya kebutuhan akan
energi listrik, maka seharusnya ketersediaan pasokan listrik harus bisa mengimbangi
pertambahan permintaan akan penggunaan energi listrik agar masyarakat dapat
melaksanakan segala aktifitas dengan baik. Penggunaan listrik yang tidak bijak tentu
saja akan berdampak pada tingginya penggunaan listrik, hal ini juga mempengaruhi
menipisnya persediaan energi listrik dikarenakan kebutuhan akan energi listrik lebih
besar dari persediaan akan energi listrik, untuk itu diharapkan setiap masyarakat
memahami upaya dalam menggunakan listrik dengan bijak. Selain itu setiap rumah
tangga juga harus tahu besarnya penggunaan listrik di rumah tangga masingmasing.
Pengeluaran energi terhadap total pengeluaran meningkat dengan kenaikan yang
makin menurun sepanjang waktu (Elkan, 1988). Tangga energi tidak harus dimulai
dari bawah, tetapi tergantung kepada tingkat pendapatan rumah tangga itu sendiri.
Dengan kata lain, terjadi transisi konsumsi energi dari energi tradisional ke energi
modern. . Oleh karena itu sebaiknya pemakaian listrik digunakan secara efisien sesuai
7
dengan keperluan agar tidak menyebabkan pemanasan global. Menumbuhakan
kesadaran masyarakat tentang budaya hemat listrik merupakan suatu hal yang harus
terus di upayakan Misalnya mematikan lampu di ruangan yang sedang tidak
digunakan, pemakaian lampu hemat energi dan sebagainya.

C. pengaruh penggunaan AC/kulkas terhadap pemanasan global


Gas rumah kaca (GRK) yang disebabkan oleh aktivitas manusia yang
menghasilkan suatu emisi antropogenik yag dapat berasal dari beberapa sumber yang
ditinjau dari beberapa sektor. Contohnya saja pada sektor energi yang berupa :
pemanfaatan/penggunaan bahan bakar fosil seperti minyak bumi, batu bara, dan juga
gas yang digunakan secara berlebihan dalam berbagai kegiatan merupakan salah satu
penyebab utama lepasnya emisi gas rumah kaca (GRK) ke atmosfer bumi. Kemudian
penggunaan alat-alat elektronik seperti AC, kulkas, penggunaan kendaraan bermotor,
serta seluruh kegiatan industri yang merupakan contoh dari kegiatan manusia yang
kemudian dapat meningkatkan emisi gas rumah kaca (GRK) di atmosfer (Wulandari.,
Hermawan., Purwanto, 2013).
Pada era modern seperti saat ini, manusia lebih mengutamakan penggunaan
alat-alat elektronik yang dapat membantu semua pekerjaan mereka. Kenaikan suhu
atau temperatur bumi juga mempengaruhi tingkat penggunaan alat-alat elektronik di
kalangan masyarakat. Salah satunya adalah penggunaan pendingin ruangan atau AC,
dimana seperti yang kita ketahui bahwa efek dari penggunaan AC atau pendingin
ruangan adalah berupa gas buangan yaitu gas CFC (KloroFluoroKarbon). Gas CFC
atau gas KloroFlouroKarbon merupakan suatu gas buangan yang dicurigai menjadi
salah satu penyebab utama menipisnya lapisan ozon di bumi. Dimana gas CFC
merupakan salah satu komponen penyusun gas rumah kaca yag terbentuk di atmosfer
bumi, dan kemudian gas-gas tersebut mengakibatkan terjadinya peningkatan
temperatur di bumi.
D. peran tumbuhan di dalam permasalahan pemanasan global
1. Musim
Perubahan musim bisa berakibat terjadinya Efek Rumah Kaca(ERK). ERK
adalah gas yang pada saat terakumulasi di atmosfer yang kemudian menciptakan
selubung sehingga menimbulkan gangguan pada pelepasan panas dari bumi ke
luar lapisan atmosfer. Gas yang memungkinkan untuk hal tersebut terjadi adalah
Karbondioksida (CO2), Metana (CH4), Nitrogen oksida (N2O),
8
Hihrofluorokarbon (HFCs), Perfluorokarbon (PFCs), dan Sulfur hexafluoride
(SF6). Peranan tanaman dalam mengatasi keadaan ini adalah sebagai penyerap
karbon.
2. Kenaikan Permukaan Air Laut
Kenaikan air laut bisa berakibat terjadinya abrasi. Peranan tanaman dalam hal
ini adalah sebagai penahan abrasi. Seperti salah satu contoh tanaman yaitu
magrove. Tiga spesies mangrove penting, jenis Rhizophora, yaitu R. mucronata,
R. apiculata, dan R. stylosa memiliki peran besar dalam pengendalian laj abrasi di
kawasan pesisir pantai. Akar-akarnya yang tertancap ke tanah, mampu menahan
derasnya arus laut sehingga tanah pesisir terlindung dari terjangan gelombang
dahsyat penyebab abrasi.
3. Suhu
Suhu yang tinggi terjadi akibat perubahan iklim global, mampu diminimalisir
oleh mangrove kerena peranannya sebagai penyeimbang ekosistem di wilayah
pesisir.
4. Hujan Tinggi
Curah huan tinggi bisa menyebabkan terjadinya topan dan badai. Dalam
kaitannya dengan peranan tanaman ,contohnya mangrove adalah mengurangi
dampak dari topan dan badai tersebut, karena tegakan mangrove yang tebal dan
lebat di kawasan pesisir pantai, mampu melindungi pertambakan, pemukiman, dan
bangunan-bangunan lain yang terdapat di belakangnya.
5. Tsunami
Tsunami yang terjadi kaitannya dengan pemanasan global akibat gempa
tektonik di bawah laut, gelombangnya mampu direduksi oleh tegakan mangrove
sehingga pada saat menerjang bangunan-bangunan di pesisir, kekuatan gelombang
bisa diminimalisir. Dengan demikian, dampak kerusakan yang diakibatkan dari
gelombang tsunami dapat diredam.

E. solusi untuk mengurangi pemanasan global


Perilaku manusia dan faktor-faktor lain yang berdampak terhadap kenaikan
suhu lautan menyebabkan pemanasan global yang berdampak terhadap mencairnya es
di Antartika sehingga mengakibatkan kenaikan permukaan air laut. Sebenarnya
pemanasan global telah terjadi sejak puluhan bahkan ratusan tahun yang lalu, akan
9
tetapi dampaknya baru mulai dirasakan sekarang. Untuk mengantisipasi atau
mengurangi terjadinya pemanasan global maka harus dicari penyebab atau akar
permasalahannya. Berikut ini langkah yang harus ditempuh dalam antisipasi atau
mengurangi pemanasan global:
1. Mengurangi Peningkatan Gas Rumah Kaca
Kebiasaan masyarakat, terutama masyarakat kota dalam kehidupan
sehari-hari ternyata cukup konsumtif dan boros energi. Sebagai contoh
meninggalkan lampu menyala di kamar kosong, memakai sedotan untuk
minum, membeli air minum dalam kemasan setiap hari, sampai dengan
membuang-buang kertas yang masih bisa dipakai. Dengan menghemat energi
listrik dan tidak konsumtif dengan pemakaian plastik dan kertas, maka dapat
membuat bumi lebih sehat. Hal ini dikarenakan setiap konsumsi energi dan
barang dari aktivitas manusia sehari-hari menghasilkan emisi gas rumah kaca
yang dapat mempercepat pemanasan global. Gas rumah kaca membuat bumi
yang lebih hangat sehingga mengancam keselamatan organisme yang tinggal
di dalamnya karena temperatur tersebut dapat menyebabkan perubahan iklim.
2. Mengurangi Polusi Udara Karena Bahan Bakar
Untuk mengurangi polusi udara akibat bahan bakar, maka:
a. Penggunaan Transportasi Massal oleh Masyarakat.
Dalam hal ini pemerintah mempunyai peran yang sangat
penting untuk membuat masyarakat bersedia menggunakan
transportasi publik. Masyarakat tentu akan bersedia menggunakan
transportasi public apabila transportasi tersebut aman dan nyaman.
Untuk itu tugas pemerintah, terutama masing-masing pemerintah
daerah adalah menyediakan transportasi public yang aman dan nyaman
agar masyarakat menggunakan untuk aktifitas sehari-hari.
b. Pemberian ijin kendaraan umum kecil dibatasi, kendaraan massal
diperbanyak,
c. Kontrol terhadap kepemilikan kendaraan pribadi dan pembatasan usia
kendaraan.
d. Uji emisi kendaraan bermotor secara berkala
e. Penegakan disiplin lalu lintas
f. Penanaman pohon semakin diperbanyak, terutama di pinggir jalan
yang lebar.
10
3. Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca ini menjadikan panas yang berada di bumi tidak
dapat dipantulkan ke luar angkasa, tetapi terperangkap di atmosfer.
Sebenarnya efek rumah kaca ini bisa bermanfaat untuk kehidupan manusia.
Namun, jika berlebihan akan menjadikan efek pada iklim dan cuaca yang ada
di bumi. Sebenarnya, gas dan efek rumah kaca adalah hal yang lumrah ada di
Bumi. Malah, tanpa efek rumah kaca di atmosfer, Bumi menjadi terlalu dingin
(-19 derajat Celsius, dari rata-rata 15 derajat Celsius) dan tak mampu
menopang kehidupan. Cara untuk mengurangi efek rumah kaca adalah:
a. Penggunaan energi listrik di rumah dikurangi atau dihemat agar
penggunaan batu bara dan emisi CO2 berkurang.
b. Penggunaan transportasi umum dan menghindari penggunaan
transportasi pribadi,
c. Menggunakan kendaraan ramah lingkungan, seperti sepeda atau
kendaraan listrik
d. Menggunakan energi terbarukan dan ramah lingkungan, seperti panel
surya
e. Menggunakan pupuk organik
f. Mengolah limbah ternak menjadi biogas untuk mengurangi emisi CH4
g. Melakukan reboisasi agar siklus karbon bisa kembali seimbang h.
Mengurangi pemakaian plastik dengan membawa botol minum sendiri
atau menggunakan tas kain saat berbelanja
h. Membiasakan daur ulang sampah, terutama plastik
4. Peniadaan Penggunaan CFC
Saat ini pemerintah Indonesia berupaya menghapus penggunaan CFC
secara bertahap melalui pengurangan impor barang dengan CFC secara
bertahap. Upaya Pemerintah mengurangi pengguanaan CFC tidak akan
berhasil tanpa didukung oleh masyarakat. Pemerintah juga membutuhkan
dukungan dari masyarakat berupa penggunaan pendingin ruangan sewajarnya,
tidak lagi menggunakan barang pendingin yang memakai CFC dan mengganti
barang pendingin yang menggunakan CFC dengan barang pendingin non-
CFC.
5. Tidak Melakukan Penggundulan Hutan

11
Hutan merupakan paru-paru dunia yang banyak menghasilkan oksigen
untuk berlangsungnya kehidupan makhluk di dunia. Dalam kehidupan
manusia, hutan telah membawa banyak manfaat, sebagai contoh adalah
mencegah banjir, tanah longsor. Apabila hutan gundul, maka tingkat
kesuburan tanah ditempat tersebut dapat menurun atau menghilang karena
tanah menyerap langsung sinar matahari.
6. Tidak Boros Menggunakan Listrik
Penyebab pemanasan global yang lainnya adalah penggunaan listrik
yang boros. Pemborosan listrik membuat cadangan energi listrik menjadi
semakin menipis karena energi listrik memerlukan pembakaran batu bara
sehingga meningkatkan pemanasan global. Oleh karena itu sebaiknya
pemakaian listrik digunakan secara efisien sesuai dengan keperluan agar tidak
menyebabkan pemanasan global. Menumbuhakan kesadaran masyarakat
tentang budaya hemat listrik merupakan suatu hal yang harus terus di
upayakan Misalnya mematikan lampu di ruangan yang sedang tidak
digunakan, pemakaian lampu hemat energi dan sebagainya.
7. Mengurangi Penggunaan Plastik
Limbah plastik akan sulit terurai oleh lingkungan dan dapat
mengeluarkan gas metana dan etilena ketika terkena sinar matahari dan
berakibat rusak. Mengurangi pemakaian plastik untuk menghindari tumpukan
limbah plastik adalah hal yang harus dilakukan sehingga dapat mengurangi
produksi gas metana. Selain itu, masyarakat harus beralih dari penggunaan
plastic ke bahan yang lebih mudah terurai.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pemanasan global (global warming) adalah suatu bentuk ketidakseimbangan
ekosistem di bumi akibat terjadinya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut,
dan daratan di bumi. Pemanasan global sendiri sudah menjadi isu lingkungan yang
menjadi fokus utama masyarakat dunia saat ini. Berbagai dampak yang ditimbulkan
pemanasan global ini dapat dicegah dengan perilaku masyarakat dunia yang mulai
diubah terutama dari cara mereka mengkonsumsi produk kebutuhan sehari-hari.
B. Saran
Saran dari penulis untuk para pembaca adalah agar menjaga perilaku untuk tidak
berkontribusi dalam peningkatan pemanasan global. Ubahlah pola hidup pembaca
menuju kehidupan yang aman, damai, dan tentram dengan senantiasa menjaga alam.

13
DAFTAR PUSTAKA

Wati, R. (n.d.). KAMPANYE HEMAT LISTRIK TERHADAP EFISIENSI ENERGIPADA


IBU RUMAH TANGGA YANG BEKERJA. Jurnal Psikolog, Jurnal Psikolog, 71-
81.

Yushard, & dkk. (2022). PEMAHAMAN MAHASISWA PENDIDIKAN


FISIKAANGKATAN 2021 UNIVERSITAS JEMBER MENGENAI EFEK
PENGGUNAAN AC TERHADAP PEMANASAN GLOBAL. Jurnal Ilmu
Pendidikan dan Pengajaran, 9.

Utina, Ramli. 2010. Pemanasan Global: Dampak dan Upaya Meminilisasinya. Gorontalo:
Jurnal Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Wihel, Abdul Manaf , Soenarto Notosudarmo, Martanto Martosupono. 2014.


Peranan Ekosistem Mangrove Dalam Mengurangi Dampak Pemanasan Global (Global
Warming). Salatiga: Program Studi Magister Biologi, Universitas Kristen Satya
Wacana,Fakultas Sains & Matematika, Program Studi Fisika, Universitas Kristen Satya
Wacana.
Setiawan, Alfian. 2016. Pemanasan Global (Global warning). Indramayu: Jurnal
Prodi PBSI Universitas Wiralodra.

14

Anda mungkin juga menyukai