Anda di halaman 1dari 22

i

Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global

Disusun Oleh:
Kelompok 3

Diva Alifvia

Farissa Dwi Dzakiyyah. N

M. Rizqi Ramadhan

Rara Dwi Pramudya

Salsabila

Senno Eka Pradisti

XI IPA 3

SMAN 14 Pekanbaru

T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya kami dapat
menyelesaikan Makalah kami dalam mata pelajaran Fisika yaitu efek rumah kaca dan pemanasan
global.

Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Fatma yang telah memberikan bimbingan
dan masukan dalam menyelesaikan tugas ini, kami juga berterima kasih kepada anggota
kelompok yang telah membantu pekerjaan sampai selesai.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak memiliki
kekurangan karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami mengenai efek rumah kaca
dan pemanasan global. Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan dalam
kesempurnaan makalah ini agar kami bisa lebih baik lagi.

Pekanbaru, 16 Mei 2023

PENULIS

DAFTAR ISI
i
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................................................1
BAB II ISI ..................................................................................................................................................3
A. Efek Rumah Kaca................................................................................................................................3
1. Penyebab Efek Rumah Kaca............................................................................................................4
2. Emisi Karbon dan Rumah Kaca.......................................................................................................5
3.Usaha Pengurangan Emisi................................................................................................................5
B. Pemanasan Global...............................................................................................................................6
1. Dampak Pemanasan Global.............................................................................................................6
2. Kesepakan Internasional..................................................................................................................8
BAB III PENUTUP...................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................12
LAMPIRAN..............................................................................................................................................13
KLIPING....................................................................................................................................................14

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemanasan global (global warming) adalah suatu bentuk ketidakseimbangan ekosistem di bumi
akibat terjadinya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan di bumi.
Ketidakseimbangan ekosistem di bumi ini juga ditandai dengan meningkatnya populasi dunia dari tahun
ke tahun. Populasi masyarakat dunia yang terus bertambah pada saat ini tak dapat dipisahkan dari
perkembangan teknologi, ekonomi, dan budaya masyarakat dunia. Pemanasan global sendiri sudah
menjadi isu lingkungan yang menjadi fokus utama masyarakat dunia saat ini. Selama kurang lebih seratus
tahun belakangan, suhu rata-rata permukaan bumi telah meningkat sebesar 0.74 yaitu sekitar 0.18°.
Masalah pemanasan global dan kerusakan lingkungan yang terjadi sejak revolusi industri ini
disebabkan oleh tindakan manusia. Populasi yang terus bertambah akan menyebabkan makin banyaknya
sampah yang dihasilkan. Selain itu, banyak pula lahan-lahan hijau ataupun lahan pertanian yang kini
dijadikan sebagai lahan pemukiman dan masih banyak lagi dampak dari pemanasan global bagi bumi ini.

Adapun dampak pemanasan global yang terjadi saat ini menurut Utina (2008) adalah sebagai
berikut:

1. Mencairnya lapisan es di kutub Utara dan Selatan. Peristiwa ini mengakibatkan naiknya
permukaan air laut secara global.
2. Meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim. Perubahan iklim menyebabkan musim
sulit diprediksi.
3. Kenaikan suhu global menyebabkan terganggunya siklus air, kelembaban udara dan berdampak
pada pertumbuhan tumbuhan sehingga menghambat laju produktivitas primer. Kondisi ini pun
memberikan pengaruh habitat dan kehidupan fauna.
4. Peningkatan muka air laut, air pasang dan musim hujan yang tidak menentu menyebabkan
meningkatnya frekuensi dan intensitas banjir.
5. Ketinggian gunung-gunung tinggi berkurang akibat mencairnya es pada puncaknya.

Berbagai dampak yang ditimbulkan pemanasan global ini dapat dicegah dengan perilaku
masyarakat dunia yang mulai diubah terutama dari cara mereka mengkonsumsi produk kebutuhan sehari-
hari. Hal ini harus didukung pula oleh semakin giatnya perusahaan-perusahaan untuk menggencarkan
kampanye go green. Green juga erat kaitannya dengan produk-produk yang sehat, dapat didaur ulang, dan
ramah lingkungan. Pernyataan tersebut didukung oleh Bhatia dan Jain (2013), tidak ada definisi khusus
mengenai produk ramah lingkungan namun ada beberapa kategori yang termasuk dalam produk ramah
lingkungan seperti energi yang tepat guna, air yang tepat guna, rendah emisi, produk yang sehat atau
aman, dapat didaur ulang atau berisi kandungan yang dapat didaur ulang, tahan lama, dapat diperbaharui,
dapat digunakan kembali, bersertifikat ‘organik’, dan diproduksi secara lokal.

Fenomena perilaku hidup hijau ini pun dimanfaatkan oleh perusahaan- perusahaan untuk
melaukan green marketing. Bukti dari gencarnya green marketing tampak dari berbagai macam produk
hijau seperti produk dari The Body Shop yang menobatkan diri sebagai salah satu kosmetik berlabel
ramah lingkungan, air mineral ADES yang mengkampanyekan daur ulang dari botol yang digunakan,
serta lampu hemat energi dari Philips yang lebih tahan lama. Menurut Rosady dalam Melisa (2011),

1
secara strategis penerapan pemasaran hijau tersebut mampu menarik simpati masyarakat secara luas, dan
bahkan persyaratan untuk izin operasional-produksi dan kemudahan memperoleh fasilitas kredit
perbankan atau memperoleh keringanan pajak yang mungkin dapat dipertimbangkan oleh pihak
pemerintah kini lebih gencar untuk mengkampanyekan konsep dan pelaksanaan kebijakan dan peraturan
tanggung jawab sosial perusahaan. Kegiatan pemasaran hijau (green marketing) merupakan dinamika
pasar dan termasuk perubahan orientasi perilaku konsumen untuk lebih peduli lingkungan (green
consumer) sehingga mendorong pihak pemasar (marketer) dengan cara-cara terbaru memasarkan produk
melalui pendekatan tanggung jawab dan ramah lingkungan.

Mengingat luasnya area green marketing, bagian yang dianggap berpengaruh besar untuk green
marketing adalah iklan hijau. Sebab suatu produk akan sulit untuk dikenal dan beredar di masyarakat
apabila tidak melalui iklan yang efektif. Selain itu pengenalan masyarakat akan merek suatu produk yang
dikatakan ramah lingkungan atau merek hijau akan mempengaruhi konsumen untuk membeli produk
tersebut. Muara dari proses pembelian yang dipengaruhi oleh iklan dan kesadaran merek itu adalah
kepuasan pelanggan terhadap produk yang berlabelkan ‘green’

2
BAB II
ISI
Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global
A. Efek Rumah Kaca
Penggambaran singkat tentang pertukaran energi antara matahari (sebagai sumber),
permukaan bumi, atmosfer bumi dan angkasa (tempat pelepasan). Kemampuan atmosfer untuk
menangkap dan melepaskan energi merupakan karakteristik yang menentukan terjadinya efek
rumah kaca.

Efek rumah kaca adalah kemampuan atmosfer untuk mempertahankan suhu udara panas
yang nyaman dalam perubahan nilai yang kecil. Unsur pembentuk efek rumah kaca ialah gas
rumah kaca yang menahan panas keluar dari Bumi. Peran utama adanya efek rumah kaca adalah
suhu udara di bumi dapat berada pada nilai yang nyaman bagi makhluk hidup. Tanpa efek rumah
kaca, Bumi akan memiliki suhu rata-rata yang sangat dingin serta dapat membahayakan
keberlangsungan hidup dari makhluk hidup.

Efek rumah kaca pertama kali diusulkan oleh Joseph Fourier pada tahun 1824, merupakan
proses pemanasan permukaan suatu benda langit (terutama planet atau satelit) yang disebabkan
oleh komposisi dan keadaan atmosfernya. Mars, Venus, dan benda langit yang memiliki
atmosfer lainnya (seperti satelit alami Saturnus, Titan) memiliki efek rumah kaca, namun artikel
ini hanya membahas pengaruh di Bumi. Efek rumah kaca untuk masing-masing benda langit tadi
akan dibahas di masing-masing artikelnya.

Efek rumah kaca pada Bumi dapat terpisah untuk menunjuk pada dua hal yang berbeda:

a. Efek Rumah Kaca Alami yang terjadi secara alami di bumi.


b. Efek Rumah Kaca ditingkatkan terjadi akibat kegiatan manusia seiring dengan pemanasan
global.

Tahukah kamu? Efek rumah kaca bisa menghangatkan bumi sampai 59 derajat Fahrenheit
atau 15 derajat Celcius. Dengan demikian, bumi menjadi tempat yang baik dan layak huni.
Tanpa peran serta efek rumah kaca, dunia hanya akan menjadi tempat yang beku dan tidak layak
huni. Adapun efek rumah kaca menurut para ahli, yaitu:

a. Asosiasi Energi New Mexico, Amerika Serikat (AS)

Efek rumah kaca merupakan kejadian saat panas di bumi terperangkap karena terhalang
gas emisi seperti karbon dioksida pada atmosfer. Gas emisi itu sebagian besar berasal dari asap
kendaraan, pabrik, serta kebakaran hutan.

3
b. Badan Perlindungan Lingkungan (AS)

Efek rumah kaca merupakan proses meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi akibat
menipisnya lapisan atmosfer bumi yang juga bisa berdampak pada kebocoran. Hal itu
mengakibatkan cuaca di bumi semakin panas lantaran sinar matahari tidak lagi dilindungi oleh
lapisan atmosfer.

c. Dewan Pertahanan Sumber Daya Alam

Efek rumah kaca merupakan krisis lingkungan dan kemanusiaan yang tengah terjadi di
bumi. Suhu permukaan bumi semakin meningkat karena terperangkap oleh gas karbon dioksida
yang semakin banyak dari hari ke hari. Hal itu menjadikan bumi semakin panas dan berpotensi
menimbulkan bencana. Gas-gas yang menyumbang efek rumah kaca diantaranya uap air (H2O),
karbondioksida (CO2), metana (CH4), ozon (O3), nitrous oksida (N2O), CFC (Chloro Fluoro
Carbon), serta HFC (Hydro Fluoro Carbon). Gas-gas itu sebenarnya diperlukan agar bumi tidak
terlalu dingin. Namun, sejak terjadinya revolusi industri, gas-gas seperti karbon dioksida,
methana, dan gas berbahaya lainnya kian bertambah di atmosfer. Konsentrasinya pun semakin
meningkat imbas ulah manusia. Apabila konsentrasi gas-gas rumah kaca kian meningkat di
atmosfer, efek rumah kaca akan semakin besar.

1. Penyebab Efek Rumah Kaca


Penyebab timbulnya efek rumah kaca adalah adanya panas yang ditimbulkan cahaya
matahari dari kumpulan gas-gas di permukaan bumi yang terperangkap dalam atmosfer bumi.
Beberapa aktivitas yang menjadi penyebab timbulnya efek rumah kaca di antaranya, sebagai
berikut:

 Hasil pembakaran bahas bakal fosil seperti minyak bumi, batu bara, asap pabrik, dan hasil
pembakaran bahan bakar dari kendaraan bermotor.
 Tingginya pemakaian pupuk kimia dalam bidang pertanian.
 Adanya penebangan liar disertai dengan pembakaran hutan (Deforestation).
 Penggunaan chlorofluorocarbons (CFCs) pada alat pendingin seperti AC, secara
berlebihan.
 Adanya emisi gas metana dari aktivitas lahan sawah pertanian, hewan, dan lain-lain.

Efek rumah kaca disebabkan meningkatnya konsentrasi gas karbon dioksida (CO2) dan
gas-gas lain di atmosfer. Meningkatnya konsentrasi gas CO2 disebabkan banyaknya penggunaan
bahan bakar minyak, batu bara, dan bahan bakar organik lain yang melebihi kemampuan
tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk menyerapnya.

4
2. Emisi Karbon dan Rumah Kaca
Emisi karbon adalah gas yang dikeluarkan dari hasil pembakaran senyawa yang
mengandung karbon, seperti CO2, solar, LPJ, dan bahan bakar lainnya. Dalam arti sederhana,
emisi karbon adalah pelepasan karbon ke atmosfer. Emisi karbon menjadi kontributor perubahan
iklim bersama dengan emisi gas rumah kaca. Emisi gas yang berlebihan dapat menyebabkan
pemanasan global atau efek rumah kaca. Hal ini mengakibatkan peningkatan suhu di bumi secara
signifikan.

Emisi karbon disebabkan oleh aktivitas pembakaran senyawa-senyawa yang mengandung


karbon. Untuk mengetahui besaran emisi, maka dilakukan pengukuran jejak karbon. Melansir
Ensiklopedia Britannica, jejak karbon merupakan jumlah emisi karbon dioksida (CO2) yang
berkaitan dengan segala aktivitas seseorang atau entitas lain seperti bangunan, perusahaan,
negara, dan lain-lain.

Jejak karbon berasal dari jejak ekologis yang merupakan ukuran dampak terhadap
lingkungan yang dinyatakan sebagai jumlah lahan yang dibutuhkan untuk mempertahankan
sumber daya alam. Konsep jejak karbon juga sering mencakup emisi gas rumah kaca lainnya,
seperti metana, nitrous oxide, atau chlorofluorocarbons (CFC).

Emisi karbon juga disebabkan karena pembakaran bahan bakar fosil di bidang manufaktur,
pemanasan, dan transportasi, serta emisi yang diperlukan untuk menghasilkan listrik untuk
keperluan barang dan jasa yang dikonsumsi. Emisi gas-gas yang dilepaskan ke atmosfer dari
berbagai aktivitas manusia di bumi menimbulkan efek rumah kaca di atmosfer. Gas-gas rumah
kaca itu adalah karbon dioksida (CO2), belerang dioksida (SO2), nitrogen monoksida (NO),
nitrogen dioksida (NO2), gas metana (CH4), dan klorofluorokarbon (CFC). Gas karbon sebagai
pencemar utama dihasilkan dari pembakaran bahan bakar minyak, batu bara, dan bahan bakar
organik lain.

Gas karbon itu terakumulasi di lapisan atmosfer karena tak terserap tumbuhan atau
kawasan hutan di darat dan padang lamun serta rumput laut di perairan yang luasannya menciut.
Sementara paparan panas matahari, terutama radiasi inframerah, tak bisa terpantul keluar
atmosfer karena tertahan lapisan gas rumah kaca (GRK) yang menebal di lapisan udara atas. Itu
menyebabkan suhu Bumi terus naik.

3. Usaha Pengurangan Emisi


Beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk pengurangan emisi gas rumah kaca dapat
dilakukan dari aktivitas sehari-hari, diantaranya yaitu:

a. Lakukan Efisiensi Energi:


 Matikan lampu yang tidak anda gunakan.
 Jangan meninggalkan peralatan elektronik dalam posisi stand by. Usahakan mencabut
alat dari sumber listrik.

5
 Kita tinggal di negara tropis, manfaatkanlah sinar matahari untuk penerangan dan juga
untuk mengeringkan cucian Anda.

b. Kurangi frekuensi menggunakan kendaraan bermotor pribadi:


 Untuk jarak kurang dari 500 m biasakan berjalan kaki, selain itu lebih sehat kan.
 Gunakan sepeda untuk transportasi yang tidak memiliki gas buang.
 Untuk jarak lebih dari 3 km, anda bisa berbagi kendaraan (car pooling).
c. Kurangi penggunaan air minum dalam botol kemasan dan sedotan:
 Biasakan membawa tempat minum Anda sendiri.
 Hindari pemakaian sedotan plastik karena dapat menghasilkan emisi karbon.
d. Kurangi sampah organik Anda:
 Olah sampah organik Anda menjadi kompos.
 Pengurangan emisi sampah dapat dilakukan dengan lebih baik apabila disertai dengan
pemisahan sampah organik dari non-organik.
e. Kurangi penggunaan kertas:
 Lakukan pencetakan bolak-balik (duplex) untuk mengehemat penggunaan kertas.
 Untuk dokumen berupa draft dan tidak memerlukan kertas bersih, gunakan kertas bekas
untuk cetak.

B. Pemanasan Global
Pemanasan global (global warming) adalah suatu bentuk ketidakseimbangan ekosistem di
bumi akibat terjadinya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan di bumi.
Global warming merupakan suatu proses yang ditandai dengan naiknya suhu atmosfer , laut, dan
daratan. Sekedar info , Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah melonjak 0.74 ± 0.18
°C (1.33 ± 0.32 °F) dalam seratus tahun terakhir.

Penyebab terjadinya pemanasan global yaitu efek rumah kaca, penggunaan bahan bakar
bensin, penggunaan listrik yang boros, gas karbon monoksida, sampah plastik, gas industri dan
masih banyak lainnya.

1. Dampak Pemanasan Global


Dampak yang ditimbulkan dari pemanasan global sangat berbahaya bagi kehidupan, yaitu
sebagai berikut.

a. Kebakaran Hutan

Kenaikan suhu udara yang tinggi dapat memicu terjadinya kebakaran hutan. Hal ini akan
membuat hutan menjadi gundul serta asap yang dihasilkan akan mencemari air, tanah, dan udara.
Asap yang dihasilkan juga dapat mengganggu kesehatan.

6
b. Mencairnya Es di Kutub

Naiknya suhu di udara dan di dalam laut akan membuyat es di kutub-kutub bumi mencair.
Mencairnya es-es tersebut akan meningkatkan volume air laut.

c. Terjadinya Wabah Penyakit

Karena kenaikan suhu akibat pemanasan global, sistem imun makhluk hidup akan menurun
sehingga mudah terserang berbagai penyakit. Penyakit-penyakit ini akan menjadi wabah yang
mengkhawatirkan.

d. Kabut Asap

Pemanasan global akan meningkatkan suhu di permukaan bumi, memicu terjadinya


kekeringan, dan memicu terjadinya kebakaran hutan. Hal tersebut akan menimbulkan kabut asap
yang sangat berbahaya bagi kesehatan, bahkan kematian.

e. Krisis Air Bersih

Karena pemanasan global, sumber-sumber air di dalam tanah akan menguap. Selain itu,
sumber-sumber air tersebut juga akan tercemar sehingga krisis air bersih tidak dapat dihindari.

f. Naiknya Permukaan Air Laut

Naiknya permukaan air laut disebabkan oleh mencairnya es di kutub-kutub bumi. Lama-
kelamaan, hal ini akan menyebabkan banjir di wilayah sekitar. Bahkan, dapat membuat pulau-
pulau kecil tenggelam.

g. Meningkatnya Suhu Air Laut

Terjadinya pemanasan global ditandai dengan kenaikan suhu di permukaan bumi,


termasuk di dalam laut. Hal ini dapat membuat makhluk hidup yang hidup di dalamnya mati
sehingga terjadi ketidakseimbangan ekosistem.

f. Rusaknya Terumbu Karang

Pemanasan global akan membuat suhu dan keasaman air laut. Kedua hal ini akan
membuat terumbu-terumbu karang mengalami pemutihan dan lama-kelamaan akan rusak,
bahkan hilang. Rusaknya terumbu karang akan membuat ekosistem laut menjadi tidak seimbang
serta flora dan fauna laut akan mati.

7
2. Kesepakan Internasional

a. IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change)

Cara mengatasi pemanasan global sesuai kesepatakan dunia internasional adalah


mendirikan IPCC. Pendiriannya dilakukan pada tahun 1988. Diprakarsai oleh Badan PBB untuk
lingkungan (United Nations Environment Programme) dan organisasi meteorologi dunia (World
Meteorology Organization).

Pendirian panel antar pemerintah sebagai cara mengatasi pemanasan global sesuai
kesepakatan dunia yang dikenal dengan IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change)
terdiri atas 300 lebih pakar perubahan iklim dari seluruh dunia IPCC bersekretariat di Jenewa
(Swiss) dan bertemu satu tahun sekali di sebuah rapat pleno yang membahas tiga hal utama:

 Informasi ilmiah mengenai perubahan iklim


 Dampak, adaptasi dan kerentanan
 Mitigasi perubahan iklim

IPCC memberikan kesimpulan emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari aktivitas
manusia memberikan kontribusi pada gas rumah kaca alami dan akan menyebabkan atmosfer
bertambah panas. IPCC memperkirakan penggandaan emisi gas rumah kaca akan menyebabkan
pemanasan global sebesar 1,5 – 4,5 derajat celcius.

b. Protokol Kyoto

Cara mengatasi pemanasan global sesuai kesepakatan dunia adalah diadakannya protokol
kyoto. Protokol Kyoto diadopsi pada sesi ketiga Konferensi Pihak Konvensi (UNFCCC) pada
1997 di Kyoto, Jepang. Semua pihak dalam UNFCCC dapat menandatangani atau meratifikasi
Protokol Kyoto, sementara pihak luar tidak diperbolehkan.

Negara-negara yang meratifikasi protokol sebagai cara mengatasi pemanasan global


sesuai kesepakatan dunia ini berkomitmen untuk mengurangi emisi/pengeluaran karbon dioksida
dan lima gas rumah kaca lainnya.

Begitu pula bekerja sama dalam perdagangan emisi jika mereka menjaga jumlah atau
menambah emisi gas-gas tersebut, yang telah dikaitkan dengan pemanasan global. Jika sukses
diberlakukan, Protokol Kyoto diprediksi akan mengurangi rata-rata cuaca global antara 0,02 °C
dan 0,28 °C pada tahun 2050.

c. Asia Pacific Partnership on Clean Development and Climate (APPCDC)

Cara mengatasi pemanasan global sesuai kesepakatan dunia mengandakan kerja sama
dalam Asia Pacific Partnership on Clean Development and Climate (APPCDC). Kerja sama
internasional sebagai cara mengatasi pemanasan global sesuai kesepakatan dunia seperti
APPCDC bersifat sukarela.

8
Dilakukan negara Australia, Kanada, India, Jepang, Republik Rakyat Cina, Korea Selatan
yang mulai mengumumkan pembentukannya pada tanggal 28 Juli 2005. Menteri Luar Negeri,
Lingkungan dan Energi dari negara-negara peserta sepakat bekerja sama dalam pengembangan dan
transfer teknologi untuk pengurangan emisi gas rumah kaca yang bersesuaian dengan UNFCC dan
perangkat internasional lainnya seperti Protokol Kyoto.

d. Protokol Montreal

Cara mengatasi pemanasan global sesuai kesepakatan dunia adalah mengadakan protokol
montreal. Ini sebuah traktat internasional yang dirancang untuk melindungi lapisan ozon.
Dilakukan deng meniadakan produksi sejumlah zat yang diyakini bertanggung jawab atas
berkurangnya lapisan ozon. Traktat ini berlaku sejak 1 Januari 1989.

Traktat difokuskan pada beberapa kelompok senyawa hidrokarbon, halogen, yang


diyakini memainkan peran penting dalam penipisan lapisan ozon. Semua zat tersebut memiliki
klorin atau bromin.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Efek rumah kaca adalah kemampuan atmosfer untuk mempertahankan suhu udara panas
yang nyaman dalam perubahan nilai yang kecil. Unsur pembentuk efek rumah kaca ialah gas
rumah kaca yang menahan panas keluar dari Bumi. Gas-gas yang menyumbang efek rumah kaca
diantaranya uap air (H2O), karbondioksida (CO2), metana (CH4), ozon (O3), nitrous oksida
(N2O), CFC (Chloro Fluoro Carbon), serta HFC (Hydro Fluoro Carbon).

Efek rumah kaca pertama kali diusulkan oleh Joseph Fourier pada tahun 1824,
merupakan proses pemanasan permukaan suatu benda langit (terutama planet atau satelit) yang
disebabkan oleh komposisi dan keadaan atmosfernya. Efek rumah kaca bisa menghangatkan
bumi sampai 59 derajat Fahrenheit atau 15 derajat Celcius. Dengan demikian, bumi menjadi
tempat yang baik dan layak huni. Tanpa peran serta efek rumah kaca, dunia hanya akan menjadi
tempat yang beku dan tidak layak huni.

Penyebab timbulnya efek rumah kaca adalah adanya panas yang ditimbulkan cahaya
matahari dari kumpulan gas-gas di permukaan bumi yang terperangkap dalam atmosfer bumi.
Penyebab lainnnya yaitu disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas karbon dioksida (CO2)
dan gas-gas lain di atmosfer. Meningkatnya konsentrasi gas CO2 karena banyaknya penggunaan
bahan bakar minyak, batu bara, dan bahan bakar organik lain yang melebihi kemampuan
tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk menyerapnya.

Emisi karbon adalah gas yang dikeluarkan dari hasil pembakaran senyawa yang
mengandung karbon, seperti CO2, solar, LPJ, dan bahan bakar lainnya. Emisi karbon disebabkan
oleh aktivitas pembakaran senyawa-senyawa yang mengandung karbon. Untuk mengetahui
besaran emisi, maka dilakukan pengukuran jejak karbon. Melansir Ensiklopedia Britannica, jejak
karbon merupakan jumlah emisi karbon dioksida (CO2) yang berkaitan dengan segala aktivitas
seseorang atau entitas lain seperti bangunan, perusahaan, negara, dan lain-lain.

Usaha pengurangan emisi gas rumah kaca dalam kehidupan sehari - hari dapat dilakukan
dengan bebrapa cara,yaitu : lakukan efisiensi energi, kurangi frekuensi menggunakan kendaraan
bermotor pribadi, kurangi penggunaan air minum dalam botol kemasan dan sedotan, mengurangi
sampah organik, mengurangi penggunaan kertas,

Pemanasan global (global warming) adalah suatu bentuk ketidakseimbangan ekosistem di


bumi akibat terjadinya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan di bumi.
Global warming merupakan suatu proses yang ditandai dengan naiknya suhu atmosfer , laut, dan
daratan. Penyebab terjadinya pemanasan global yaitu efek rumah kaca, penggunaan bahan bakar
bensin, penggunaan listrik yang boros, gas karbon monoksida, sampah plastik, gas industri dan
masih banyak lainnya.

10
Dampak dari pemanasan global adalah kebakaran hutan, mencairnya es di kutub,
terjadinya wabah penyakit, kabut asap, krisis air bersih, naiknya pernukaan air laut,
maningkatnya suhu air laut dan rusaknya terumbu karang. Pemanasan global juga menyebabkan
perubahan cuaca dan iklim. Perubahan cuaca dan iklim ini dapat menyebabkan suatu area
menjadi lebih lembab namun juga dapat menyebabkan suatu area lain menjadi lebih kering. Hal
ini menyebabkan penurunan produktivitas pertanian.

Uap air juga merupakan gas rumah kaca dengan konsentrasi paling besar di atmosfer.
Namun kenyataannya uap air tidak berperan dalam pemanasan global, hal tersebut terjadi karena
Uap air adalah gas rumah kaca yang timbul secara alami dan bertanggungjawab terhadap
sebagian besar dari efek rumah kaca. Konsentrasi uap air berfluktuasi secara regional, dan
aktivitas manusia secara langsung memengaruhi konsentrasi uap air kecuali pada skala lokal
seperti di dekat sawah yang diirigasi. Uap air tidak berperan dalam pemanasan global karena uap
air akan jatuh kebumi dan tidak tertinggal dilapisan atmosfer. Selain itu juga uap air membantu
dalam daur air sehingga tidak berperan dalam pemanasan global (global warming).

Usaha yang dapat dilakukan oleh siswa untuk mengurangi pemanasan global adalah
menggunakan kendaraan umum untuk pergi ke sekolah. Matikan aliran listrik sesaat setelah
digunakan, membawa bekal makanan dengan tempat makan sendiri agar tidak jajan dengan
penggunaan banyak plastik. Menanam pohon di area sekolah dan tempat tinggal. Menghemat
penggunaan kertas dan menggalakan bahan-bahan yang dapat di daur ulang.

11
DAFTAR PUSTAKA
https://www.gramedia.com/literasi/cara-mengatasi-pemanasan-global/

https://dlh.semarangkota.go.id/pengertian-dan-manfaat-reboisasi-yang-wajib-anda-
ketahui/

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Efek_rumah_kaca

https://www.gramedia.com/literasi/efek-rumah-kaca/

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5792093/efek-rumah-kaca-proses-
penyebab-dan-dampak-terjadinya

https://m.mediaindonesia.com/humaniora/522315/ini-penyebab-efek-rumah-kaca-
dan-dampaknya-bagi-bumi#

https://m.mediaindonesia.com/humaniora/522315/ini-penyebab-efek-rumah-kaca-
dan-dampaknya-bagi-bumi

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5796741/apa-itu-emisi-karbon-kenali-
penyebab-dampak-dan-cara-menguranginya

https://iesr.or.id/tips-untuk-mengurangi-emisi-gas-rumah-kaca-dari-aktivitas-
sehari-hari

https://www.liputan6.com/hot/read/4644077/10-penyebab-terjadinya-pemanasan-
global-dan-cara-mengatasinya

https://www.gramedia.com/literasi/pemanasan-global/

https://www.liputan6.com/hot/read/4898033/10-cara-mengatasi-pemanasan-global-
sesuai-kesepakatan-dunia-internasional-peran-pelajar

https://dlh.semarangkota.go.id/8-dampak-pemanasan-global-bagi-kehidupan/

https://www.liputan6.com/hot/read/4644077/10-penyebab-terjadinya-pemanasan-
global-dan-cara-mengatasinya

https://www.kompas.com/sains/read/2022/11/18/160000223/bagaimana-proses-
efek-rumah-kaca- https://id.m.wikipedia.org

12
LAMPIRAN
Menjawab Pertanyaan Soal
1. Bagaimana pemanasan global memengaruhi sektor pertanian?

Pemanasan global menyebabkan perubahan cuaca dan iklim. Perubahan cuaca dan iklim
ini dapat menyebabkan suatu area menjadi lebih lembab namun juga dapat menyebabkan suatu
area lain menjadi lebih kering. Hal ini menyebabkan penurunan produktivitas pertanian antara
lain:
a. Tumbuhan sulit ditanam.
b. Gagal panen karena tanah menjadi kering dan tumbuhan tidak dapat bertahan hingga
waktu panen tiba
c. Area pertanian yang memanfaatkan kumpulan salju musim dingin tidak akan bertahan
hingga panen karena salju yang mencair sebelum masa tanam berakhir
d. Temperatur yang meningkat menyebabkan berkembak biak hama tanaman dan penyakit
tanaman lebih mudah mewabah
e. Tumbuhan lebih cepat mati karena temperatur meningkat.

2. Salah satu dampak pemanasan global adalah mencairnya es di kutub. Apa yang terjadi
jika es yang mencair tidak dikendalikan dengan upaya menekan pemasanan global?

Jika es dikutub lama kelamaan mencair, maka dapat meyebabkan hewan yang hidup di
kutub seperti beruang kutub kehilangan tempat tinggal, naiknya permukaan air laut sehingga
pulau kecil banyak yang tenggelam dan hilang, banjir rob di daerah dekat dengan pantai,
perubahan iklim yang menjadi tidak dapat diprediksi sehingga akan menyebabkan bencana alam
seperti kekeringan atau banjir di berbagai negara, terjadinya banyak badai yang menyerang
berbagai negara, dan mengakibatkan kerusakan material serta korban jiwa yang tidak sedikit.

3. Bagaimana bentuk peran siswa dalam upaya penanggulangan pemanasan global?

Usaha yang dapat dilakukan oleh siswa untuk mengurangi pemanasan global adalah
menggunakan kendaraan umum untuk pergi ke sekolah. Matikan aliran listrik sesaat setelah
digunakan, membawa bekal makanan dengan tempat makan sendiri agar tidak jajan dengan
penggunaan banyak plastik. Menanam pohon di area sekolah dan tempat tinggal. Menghemat
penggunaan kertas dan menggalakan bahan-bahan yang dapat di daur ulang.

4. Beberapa daerah mengalami banjir akhir-akhir ini karena pengaruh dari pemanasan
global. Upaya apa yang dapat dilakukan masyarakat perkotaan untuk mencegah semakin
parahnya pemanasan global?

Upaya yang dapat dilakukan oleh masyarakat yaitu dengan cara menanam pohon atau
reboisasi. Pohon-pohon yang kita tanam di halaman rumah sekecil apa pun halamannya, sudah
pasti akan berperan untuk menetralisir CO2 di udara sekaligus menyegarkan dan menyehatkan

13
kita.Tanaman menjadi sebuah bagian dari siklus pertukaran atmosfer alami. Beberapa jenis
tanaman juga mampu melawan peningkatan karbon dioksida yang bisa disebabkan oleh
kendaraan, pabrik, serta kegiatan manusia lainnya. Beberapa upaya lain yang dapat di lakukan
adalah sebagai berikut.

a. Menggunakan Transportasi Umum

Salah satu penyebab pemanasan global yang cukup besar adalah kepadatan penduduk
dunia yang populasinya kian bertambah. Dengan pertambahan penduduk, jumlah kendaraan juga
akan selalu bertambah.
Akibatnya, kendaraan mengeluarkan asap yang mengandung gas karbon monoksida. Gas
ini sangat berbahaya bagi lingkungan karena dapat menjadi penghalang pemantulan panas bumi
yang menyebabkan efek rumah kaca.

b. Reduce, Reuse, Recycle

Reduce meruapakan kegiatan menggunakan produk kemasan, terutama plastik seminimal


mungkin. Selain itu, reduce juga bisa dilakukan dengan membeli produk yang bisa digunakan
kembali alih-alih sekali pakai.

Sementara reuse merupakan langkah menggunakan kembali benda-benda bekas, seperti


kantong plastik atau botol plastik. Dan recycle adalah kegiatan mendaur ulang barang yang
sudah tidak terpakai sehingga berguna kembali, seperti mendaur ulang kertas, plastik, koran,
kaleng kaca, dan limbah lain menjadi benda atau karya yang bermanfaat.

c. Mengurangi Penggunaan Peralatan yang Mengandung CFC

Cara mengatasi pemanasan global selanjutnya adalah mengurangi penggunaan deodoran,


hairspray, semprotan nyamuk, dan peralatan lainnya yang mengandung CFC
(Chlorofluorocarbon). kandungan CFC berkontribusi terhadap penipisan ozon, yang dapat
menimbulkan efek paling merusak. CFC juga umum digunakan sebagai pendingin ruangan.

d. Mematikan Perangkat Elektronik yang Tidak di Gunakan

Cara Mengatasi Pemanasan Global yang selanjutanya adalah dengan Matikan lampu,
kipas, AC, komputer, TV, dan semua alat elektronik saat tidak digunakan. Selain itu jemur
pakaian alih-alih menggunakan mesin pengering untuk menghindari membuang bahan bakar
fosil untuk konsumsi listrik. Gunakan insulasi di atap untuk mencegah pembuangan panas pada
saat musim dingin. Kamu juga bisa memilih untuk mengadopsi sumber energi terbarukan untuk
kebutuhan, misalnya pemanas air tenaga matahari.

14
e. Hemat Air

Cara Mengatasi Pemanasan Global adalah dengan Hemat Pemakaian Air : Jangan
mencuci piring dengan air yang mengalir terus menerus. Jangan menggosok gigi, juga dengan
kran air yang mengalir, karena air akan banyak terbuang dalam 1 menit terbuang sekitar 10 liter.
Mandi menggunakan gayung yang terukur dan seperlunya, daripada pakai kran shower dengan
air mengalir atau berendam pada ‘bath-tub’.

f. Menjadi vegetarian

Cara Mengatasi Pemanasan Global yang kedelapan adalah dengan menjadi vegetarian.
Menurut sebuah studi terbaru, hal terbaik dan termudah yang dapat dilakukan untuk
memperbaiki kondisi planet adalah dengan menghilangkan daging dan produk susu dari menu
makanan. Diterbitkan dalam jurnal Science, penelitian oleh Oxford University di Inggris dan
lembaga penelitian pertanian Swiss, Agroscope, menemukan bahwa daging dan produk susu
berkontribusi sebanyak 18 persen dari semua kalori dan 37 persen dari semua protein.
Produksinya menggunakan 83 persen lahan pertanian dan menghasilkan 60 persen dari emisi gas
rumah kaca industri pertanian. Produksi daging melibatkan produksi pakan dan kerap
mengakibatkan penggundulan hutan, khususnya hutan hujan tropis. Karenanya terapkan pola
hidup vegan untuk selamatkan bumi kita.

5. Apa manfaat adanya penghijauan lahan gundul?

Adapun manfaat dari penghijauan lahan gundul yaitu:

1) Mencegah terjadinya erosi tanah yang bisa disebabkan oleh angin dan juga air hujan yang
berturut-turut.
2) Melestarikan kesuburan tanah yang bisa dijadikan sebagai lahan pertanian.
3) Menjaga struktur tanah agar tidak rusak.
4) Menjaga keanekaragaman satwa agar tetap lestari.
5) Membuat udara tetap bersih dan sehat terutama bagi makhluk hidup yang ada di bumi.
6) Membuat tanah tetap kokoh sehingga risiko tanah longsor bisa dihindari.
7) Mengurangi efek dari pencemaran udara dan global warming.
8) Melestarikan Sumber Daya Alam atau SDA yang sudah ada di hutan tersebut dan bisa
digunakan sebagai peningkat produktivitasnya.

6. Uap air merupakan gas rumah kaca dengan konsentrasi paling besar di atmosfer.
Namun kenyataannya uap air tidak berperan dalam pemanasan global. Mengapa
demikian?

Uap air adalah gas rumah kaca yang timbul secara alami dan bertanggungjawab terhadap
sebagian besar dari efek rumah kaca. Konsentrasi uap air berfluktuasi secara regional, dan
aktivitas manusia secara langsung memengaruhi konsentrasi uap air kecuali pada skala lokal

15
seperti di dekat sawah yang diirigasi. Uap air tidak berperan dalam pemanasan global karena uap
air akan jatuh kebumi dan tidak tertinggal dilapisan atmosfer. Selain itu juga uap air membantu
dalam daur air sehingga tidak berperan dalam pemanasan global (global warming).

7. Mengapa padatnya transportasi dapat menyebab- kan terjadinya pemanasan global?

Karena semakin padat transportasi, maka semakin banyak asap kendaraan yang
dihasilkan. Asap yang dihasilkan mengandung gas karbon monoksida yang bisa menjadi
penyebab terjadinya pemanasan global. Gas karbon monoksida inilah yang menyebabkan polusi.
Dan juga salah satu penyumbang terbanyak terjadinya pemanasan global adalah polusi
kendaraan bermotor. Asap kendaraan bermotor yang berbahan bakar bensin mengandung gas
karbondioksida yang merupakan gas rumah kaca. Tingginya konsentrasi karbondioksida akan
meningkatkan efek rumah kaca yang menyebabkan lebih banyak panas yang terperangkap,
sehingga bikin bumi kita jadi makin panas.

8. Bagaimana proses terjadinya efek rumah kaca?

Dilansir dari Australian Department of Climate Change, Energy, the Environment and
Water, berikut adalah proses efek rumah kaca.

 Langkah 1: Radiasi matahari mencapai atmosfer Bumi, sebagian dipantulkan kembali ke


angkasa.
 Langkah 2: Sisa energi Matahari diserap oleh daratan dan lautan yang kemudian
memanaskan Bumi.
 Langkah 3: Panas memancar dari Bumi ke luar angkasa.
 Langkah 4: Sebagian radiasi panas terperangkap oleh gas rumah kaca di atmosfer,
menjadikan Bumi cukup hangat untuk menopang kehidupan.
 Langkah 5: Aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil, pertanian, dan
pembukaan lahan, meningkatkan jumlah gas rumah kaca yang dilepaskan ke atmosfer.
 Langkah 6: Lebih banyak gas rumah kaca akan memerangkap panas ekstra dan
menyebabkan suhu Bumi naik, bersamaan dengan efek lain, seperti pengasaman laut.
9. Pemupukan dengan pupuk buatan seperti urea ternyata dapat merusak sehingga ozon
semakin menipis. Bagaimana mekanisme dan reaksinya?

Penggunaan pupuk urea secara terus menerus dapat menyebabkan kerusakan pada
tanah,Bahaya urea terhadap tanah adalah tergerusnya karbon alami yang ada didalam tanah. Urea
memberikan kesuburan yang berlebihan didalam tanah,sehingga bakteri tumbuh dengan pesat,
bakteri ini juga memerlukan zat lain untuk hidup, salah satunya adalah karbon. Setiap 1 urea
diperlukan sekitar 30 karbon organik. Semakin banyak urea yang ada didalam tanah, maka
semakin banyak juga karbon yang akan hilang, akibatnya kesuburan tanah akan rusak karena
ketidakseimbangan jumlah nutrisi didalam tanah. Ketika tanah menjadi tidak subur lagi, maka
tanaman akan mati.

16
Hubungannya dengan penipisan lapisan ozon adalah, lapisan ozon akan dapat dengan
mudah terkikis oleh gas CFC dan asap kendaraan,karena tumbuhan yang mulai sedikit. ketika
tidak ada tanaman lagi, maka karbon diudara tidak dapat diserap oleh tanah. Efek dari tidak
terserapnya karbon oleh tanah adalah meningkatnya jumlah karbon di atmosfer, dan ini berarti
meningkatnya temperatur bumi akibat efek rumah kaca. Meningkatnya temperatur bumi akan
mencairkan salju di kutub bumi. Dengan mencairnya salju maka karbondioksida yang terikat
didalam salju terlepas ke atmosfer dan akan memperburuk efek rumah kaca.

10. Kebakaran hutan adalah salah satu penyebab terjadinya pemanasan global. Selain
menyumbang CO2 hasil pembakaran, ternyata ada hal lain yang juga sangat
memengaruhi secara jangka panjang. Jelaskan!

Adapun hal lain yang sangat memengaruhi secara jangka panjang, yaitu sebagai berikut.
1. Berkurangnya daerah resapan air ➡ akan meyebabkan terjadinya banjir, tanah longsor
2. Hilangnya habitat hewan ➡akan menyebabkan kepunahan
3. Berkurangnya air➡akan menyebabkan kekeringan
Jadi, dampak jangka panjang dari pembakaran hutan adalah bencana alam, punahnya berbagai
jenis hewan, dan kekeringan.

17

Anda mungkin juga menyukai