Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman dan Harapan saya semoga makalaah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca tentang “Dampak Pemanasan Global Terhadap Kesehatan
Manusia”, sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Penulis akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang penulis miliki sangat
kurang. Oleh karena itu penulis harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Pangkalan, 15 Maret 2018

HAFIZA SALSA CANDRA


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i


DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii

BAB I BAB I PENDAHULUAN


1. Latar Belakang ................................................................................... 1
2. Rumusan Masalah ............................................................................. 1
3. Tujuan .............................................................................................. 2
4. Manfaat Penulisan .............................................................................. 2

BAB II PERMASALAHAN
1. Industri Pemanasan Global ................................................................ 4
2. Mekanisme Pemanasan Global .......................................................... 4
3 Dampak Pemanasan Global ............................................................... 4

BAB III PEMECAHAN MASALAH


1. Solusi Peminimalan ........................................................................... 6

BAB IV PENUTUP
1. Kesimpulan ........................................................................................ 8
2. Saran .................................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 9


BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Di zaman yang serba modern ini, banyak dijumpai industri – industri yang bergerak
dalam berbagai bidang. Industri tersebut bergerak dalam skala besar maupun kecil yang
menampung banyak karyawan dengan latar belakang ekonomi yang berbeda. Mayoritas dari
mereka memiliki latar belakang ekonomi menengah ke bawah. Sehingga, dengan adanya
industri tersebut dapat menjadi penopang ekonomi bagi mereka yang membutuhkan.
Banyak negara maju dan negara berkembang yang menjadikan industri sebagai
penyangga ekonomi terbesar bagi rakyatnya. Karena, industri memiliki pengaruh yang sangat
besar terhadap perekonomian dunia yang selalu mengalami siklus. Contohnya adalah
Indonesia, yang menjadikan pula industri sebagai penopang ekonomi bagi rakyat yang
menganggur dan miskin. Dengan adanya industri yang semakin besar, maka akan menyerap
tenaga kerja yang banyak pula, sehingga pengangguran dan kemiskinan lambat laun akan
berkurang, serta akan membuat negara, seperti Indonesia menjadi negara industri dengan
ikon rakyatnya makmur dan sejahtera tanpa pengangguran dan kemiskinan.
Selain menolong keadaaan, industri mempunyai kontribusi yang besar dalam
pemanasan global. Industri merupakan pemasok emisi gas rumah kaca terbesar, selain
kendaraan bermotor dan gas pembakaran lainnya (Industri menjadi salah satu penyebab
terjadinya pemanasan global). Mengapa industri mempunyai kontribusi besar dalam
pemanasan global?
Seperti keadaan sekarang, kegiatan industri didominasi oleh pabrik – pabrik besar
yang berproduksi setiap hari dengan sisa hasil pembakaran bahan bakar fosil berupa gas
yang menimbulkan dampak besar terhadap perubahan iklim.
Menurut para peneliti, pembakaran bahan bakar fosil pada industri telah melepas
dalam jumlah yang besar ke atmosfer. Akibatnya, emisi karbon yang dihasilkan tetap akan
terus berdampak pada atmosfer bumi selama berabad – abad ke depan. Tuduhan bahwa
industri adalah penyumbang terbesar emisi gas rumah kaca tidak terbantahkan lagi.
Intergovermental Panel on Climate Change (IPCC), sebuah kelompok peneliti yang
konsen meneliti dan mengamati tentang berbagai hal yang berkaitan dengan perubahan iklim
mengatakan bahwa pemanasan global yang terus meningkat ini akan menimbulkan berbagai
dampak negatif bagi kehidupan di muka bumi, terutama kelangsungan hidup manusia.
Sesuai dengan ilustrasi keadaan seperti yang telah dipaparkan di atas, makalah ini
diberi judul “Pengaruh Industrialisasi Terhadap Bumi dan Dampaknya Terhadap Kesehatan
Manusia”.

2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penulisan makalah ini, sebagai berikut :
ü Bagaimana pengaruh industrialisasi terhadap pemanasan global (perubahan iklim)?
ü Bagaimana dampak adanya pemanasan global terhadap kesehatan manusia?
ü Bagaimana solusi dalam meminimalkan pemanasan global?

3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini, sebagai berikut :
ü Untuk mengetahui pengaruh industri terhadap pemanasan global (perubahan iklim)
ü Untuk mengetahui dampak pemanasan global terhadap kesehatan manusia
ü Untuk mengetahui solusi dalam meminimalisir pemanasan global

4. Manfaat Penulisan
Penulisan ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoritis maupun praktis.
a. Manfaat teoritis
ü Hasil penulisan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu
pengetahuan yang berkaitan dengan pemanasan global.

b. Manfaat praktis
ü Hasil penulisan ini dapat dijadikan pedoman maupun masukan dalam
menangani isu pemanasan global.
ü Hasil penulisan ini dapat dijadikan himbauan, masukan, dan kesadaran kepada
masyarakat akan pentingnya menjaga bumi dan lingkungannya dari berbagai
dampak yang ditimbulkan akibat adanya pemanasan global.
BAB II
PERMASALAHAN

Industri dan Pemanasan Global


Dewasa ini dunia sedang marak membicarakan isu perubahan iklim yang terjadi di
bumi.Perubahan iklim di dunia sejalan dengan pemanasan global yang terjadi akibat aktifitas
manusia di seluruh dunia.Aktifitas manusia yang dimaksud adalah kegiatan industri yang
merupakan salah satu penyebab utama pemanasan global. Mengapa? Karena kegiatan industri
merupakan salah satu pemasok gas karbon dioksida sisa hasil pembakaran ke udara yang
terbesar dan lambat laun akan merusak lapisan ozon yang merupakan selimut pelindung bumi
dari paparan sinar UV.
Pemanasan global adalah kenaikan suhu permukaan bumi yang disebabkan oleh
peningkatan emisi karbon dioksida dan gas-gas lain yang dikenal sebagai gas rumah kaca
yang menyelimuti bumi dan memerangkap panas sehingga penyebabkan terjadi kenaikan
suhu bumi dan menimbulkan berbagai macam dampak terhadap kelangsungan hidup makhluk
hidup di bumi.
Pemanasan global merupakan salah satu krisis yang sedang dihadapi dunia.Fenomena
dimana suhu bumi secara bertahap memanas hingga mencapai titik yang mengganggu
keseimbangan global. Pemanasan global seiiring dengan perubahan iklim tentunya.
Pemanasan global dapat menjadikan kutub es di utara dan selatan mencair dan meningkatkan
volume air laut. Hal ini bisa membanjiri garis pantai dunia dan menurunkan salinitas atau
besarnya kadar garam lautan. Hal ini bisa mengganggu arus laut yang mengatur suhu di
seluruh dunia, yang menyebabkan perubahan drastis pada iklim setempat (perubahan iklim).
Adanya perubahan iklim terus menerus, akan membuat kelangsungan hidup manusia
di muka bumi menjadi terganggu.
Mekanisme Pemanasan Global oleh Gas Rumah Kaca.
Gas rumah kaca yang dihasilkan oleh sisa pembakaran industri akan memberikan efek
seperti rumah kaca, dimana di dalam ruangan kaca lebih panas dibandingkan dengan luar
ruangan, hal ini dikarenakan panas yang masuk keruangan secara radiasi terjebak oleh lapisan
kaca.
1. Mula-mula energy sinar matahari diradiasikan ke bumi, sinar matahari yang
diradiasikan berupa sinar energy tinggi (UV), sinar tampak (VIS), energy rendah
(IR). Radiasi sinar tersebut kemudian akan sampai kebumi dan sebagian akan
dipantulkan (Sinar energy rendah), sebagian lagi akan diserap (Sinar energy tinggi
dan sinar tampak).
2. Bumi memilki lapisan pelindung yang dinamakan atmosfer, bagian terpenting
dari artmosfer guna melindungi dari radiasi UV adalah (Ozone), sinar energi
tinggi akan diubah menjadi sinar dengan panjang gelombang lebih panjang yaitu
berupa Infra Red.
3. Sinar matahari tampak dan infrared akan mencapai permukaan bumi, kemudian
sebagian diserap, sebagian lagi dipantulkan, radiasi sinar IR lebih banyak
dipantulkan dari pada sinar Vissible.
4. Radiasi sinar IR yang dipantulkan akan kembali ke Atmosfer, akibat dari
akumulasi CO2 dan gas rumah kaca lainnya, radiasi sinar IR ini terjebak, karena
lapisan gas rumah kaca memiliki sifat tidak dapat ditembus oleh radiasi sinar
gelombang panjang (IR).
5. Akibatnya radiasi sinar IR akan terjebak di troposfer yang kemudian
mengakibatkan akumulasi energy panas, akumulasi energy panas inilah yang
menyebabkan suhu permukaan bumi terus naik. Yang kemudian dinamakan
Global Warming.

Dampak Pemanasan Global terhadap Kesehatan Manusia


Saat pemanasan global terjadi dan iklim di bumi menjadi lebih panas, para ilmuwan
memprediksi akan banyak orang meninggal karena gelombang panas seperti yang terjadi
pada musim panas Eropa pada tahun 2003 yang lalu, dimana tercatat sekitar 35.000 orang
meninggal dunia. Selain itu, iklim yang panas ini membuat wabah penyakit yang biasa
ditemukan di daerah tropis semakin meluas dan kemungkinan dapat berpindah tempat ke
daerah yang dulunya dingin dan subtropis seperti Eropa dan Amerika. Pemanasan global
dengan segala kompleksitas permasalahannya telah diuraikan dengan jelas.
Namun, secara spesifik akibat pemanasan global tersebut dapat diidentifikasi dampak
langsung terhadap kesehatan manusia secara umum, yaitu :
1. Sesuai teori Blum (1974), bahwa di antara keempat faktor yang mempengaruhi
derajat / status kesehatan individu maupun masyarakat, maka faktor lingkungan
memberikan kontribusi terbesar terhadap terjadinya penyakit pada manusia.
Perubahan cuaca dan iklim dunia akibat pemanasan global secara langsung dapat
mempengaruhi kondisi lingkungan tempat manusia tinggal. Curah hujan yang
tinggi bisa menstimulasi pertumbuhan vektor yang tak terkendali beberapa
penyakit infeksi menular seperti Demam Berdarah Dengue (DBD) dan malaria.
Saat ini, 45% penduduk dunia tinggal di daerah yang rawan terhadap nyamuk
pembawa penyakit malaria dan persentase ini akan semakin meningkat menjadi
60% jika suhu meningkat.
Berdasarkan data epidemiologis Depkes RI Tahun 2005, semua daerah di wilayah
Indonesia saat ini sudah termasuk daerah endemis DBD dan Incidence Rate paling
tinggi berada di daerah perkotaan seperti Jakarta, Medan, Bandung, Surabaya, dan
kota besar lainnya di Indonesia.
Malaria ini menjadi endemik di 106 negara dan mengancam sebagian besar
populasi
penduduk dunia, terutama di negara berkembang seperti Asia dan Afrika. Hal
yang
paling mengkhawatirkan dari malaria ini karena parasit ini sudah resisten (tidak
mempan lagi) disembuhkan dengan berbagai macam obat dan sangat sulit
dikendalikan penyebarannya. Di Indonesia, penyakit malaria ini sering mewabah
di Sumatera dan Papua yang menjadi sangat rawan terhadap endemic malaria.
Saat suhu rata-rata di Sumatera dan Papua naik di antara , suhu
tersebut merupakan suhu ideal bagi perkembangan vektor malaria, dalam hal ini
nyamuk Anopheles betina.
Wabah demam berdarah juga akan melanda di seluruh dunia saat iklim menjadi
lebih
hangat, terutama di Amerika dan di wilayah subtropis lainnya. Saat curah hujan
mulai
meningkat dan semua daerah di seluruh belahan bumi ini menjadi lebih hangat,
penyebaran penyakit demam berdarah akan semakin meluas. Menurut
Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) PBB, 3.5 milyar orang pada
tahun 2085 berisiko terkena demam berdarah yang ditularkan melalui gigitan
nyamuk Aedesaegepty. Di Indonesia penyakit ini terbukti telah memakan korban
yang tidak kenal usia yang kerap terjadi setiap tahun saat musim hujan tiba.
2. Meningkatnya suhu bumi akan semakin meningkatnya risiko terjadinya
kematian akibat stress panas (heatstroke) pada manusia, seperti yang dapat kita
saksikan saat musim haji di Saudi Arabia yang kebetulan bersamaan dengan
terjadinya musim panas dan wilayah benua Afrika.
3. Meningkatnya suhu bumi akan semakin meningkatkan insidensi penyakit-
penyakit alergi (hipersensitivitas) karena udara yang lebih hangat akan
memperbanyak polutan, sporamold, dan serbuk sari tanaman. Padahal penyakit
alergi merupakan penyakit yang sangat sulit untuk disembuhkan sehingga dapat
meningkatkan biaya kesehatan dan perawatan kesehatan masyarakat akibat
penyakit tersebut.
4. Meningkatnya insidensi penyakit – penyakit tropikal khas lainnya seperti
demam kuning (yellow fever), encephalitis, dan meningitis. Penyakit-penyakit
tersebut sangat rawan terjadi pada usia anak-anak sehingga secara langsung
pemanasan global merupakan ancaman nyata bagi kesehatan anak-anak usia
balita.
5. Selain penyakit – penyakit yang telah disebutkan di atas, banyak ilmuwan
memprediksikan akan muncul berbagai penyakit baru yang tidak diketahui
sebelumnya dan belum ada obatnya seperti SARS, aviant influenza (flu burung),
aviant malaria, berbagai macam flu yang mematikan, atau bahkan Ebola.
Jika berbagai wabah penyakit ini muncul secara mendadak seperti yang terjadi
pada tahun 1918 saat influenza muncul di dunia, sekitar 40 juta orang meninggal.
Dengan demikian sebagian populasi penduduk dunia terancam punah, apalagi di
era globalisasi ini dimana orang bisa berpindah / migrasi dari satu negara ke
negara lainnya tanpa mengenal ruang dan waktu, maka penyebaran
berbagai wabah penyakit akan semakin sulit untuk dikendalikan.
Selain paparan di atas, National Institutes of Health (NIH) telah mempelajari dampak
iklim global terhadap kesehatan manusia dalam sebuah perspektif kesehatan manusia tentang
perubahan iklim. Dalam perspektif tersebut NIH menguraikan kategori konsekuensi dari
perubahan iklim bagi kesehatan manusia.
Beberapa penyakit yang ditimbulkan dari efek pemanasan global ini adalah asma dan
penyakit pernapasan, kanker, penyakit kardiovaskular dan stroke, penyakit bawaan makanan
dan gizi, efek perkembangan manusia, kesehatan mental dan gangguan yang berhubungan
dengan stres, penyakit saraf, vectorborne dan penyakit zoonosis (infeksi yang ditularkan
antara hewan vertebrata dan manusia atau sebaliknya), penyakit yang ditularkan melalui air,
dan morbiditas terkait cuaca.
Penyakit – penyakit tersebut kini rawan menjadi penyebab kematian umat manusia di
muka bumi selain kematian akibat bencana alam.
Dari sumber yang berbeda yaitu myhealthnewsdaily yang dikutip dari
http://sains.kompas.com/ disebutkan bahwa efek dari pemanasan global salah satunya adalah
perubahan iklim. Ternyata, perubahan iklim selain berdampak buruk pada lingkungan, juga
berdampak buruk bagi kesehatan. Berikut sejumlah dampak buruk perubahan iklim terhadap
kesehatan :
1. Buruk untuk jantung
Pemanasan global membuat suhu udara bertambah panas, sehingga dapat
menyebabkan penambahan polusi. Kenaikan tingkat polusi ini yang berefek buruk
pada jantung. Selain itu, penelitian juga membuktikan suhu yang lebih tinggi dan
kerusakan ozon dapat membuat kesehatan jantung memburuk. Hal ini dikaitkan
suhu udara yang tinggi dengan penurunan denyut jantung. Denyut jantung yang
rendah dapat meningkatkan resiko serangan jantung. Para peneliti juga
mengatakan suhu yang lebih tinggi dapat membuat tubuh lebih sensitif terhadap
racun.
2. Lebih mudah terkena alergi
Studi menunjukkan alergi meningkat di negara-negara maju, termasuk Amerika
Serikat, yang kemudian dikaitkan dengan meningkatnya kadar karbon dioksida
dan suhu yang lebih panas. Alergi yang dimaksudkan dapat merupakan reaksi
terhadap serbuk bunga (pollen) yang diproduksi lebih banyak karena suhu yang
bertambah panas. Namun sebuah studi juga mengatakan sensitivitas terhadap
serbuk bunga juga meningkat. Perubahan iklim juga menambah panjang musim
berbunga sehingga berakibat lebih buruk terhadap alergi.

3. Peristiwa alam ekstrim


Pemanasan global dapat meningkatkan terjadinya peristiwa alam ekstrim, seperti
banjir dan badai besar, tsunami sehingga memperbanyak angka kematian. Selain
itu dengan semakin meningkatnya peristiwa alam ektrim, maka semakin banyak
masyarakat yang kehilangan tempat tinggal. Hal ini membuat daya tahan tubuh
biasanya melemah dan mudah terkena penyakit.
4. Kekeringan
Perubahan iklim membuat musim kemarau lebih panas dan kering sehingga
kekeringan lebih banyak terjadi. Padahal air salah satu unsur yang penting untuk
menunjang kesehatan. Dengan berkurangnya air, maka terjadi gangguan
kesehatan. Air juga berguna untuk pertanian yang menghasilkan pangan. Karena
kekeringan, pangan sulit diproduksi dan menyebabkan kesehatan terganggu.
5. Pertumbuhan bakteri
Pemanasan global juga dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri berbahaya di
laut. Debu dari tanah yang tertiup ke laut meningkatkan kadar besi ke laut dan
membuat bakteri berkembang biak semakin subur. Sebuah studi di American
Association untuk Advancement of Science mengatakan debu memicu
pertumbuhan vibrio, yaitu bakteri laut yang menyebabkan gastroenteritis dan
penyakit menular pada manusia.
6. Penyebaran penyakit
Peningkatan panas dan curah hujan yang diakibatkan perubahan iklim membuat
penyakit lebih mudah untuk menyebar. Terutama penyakit yang disebabkan oleh
bakteri yang bertumbuhannya dipengaruhi cuaca dan suhu udara. Seperti malaria,
kemungkinannya lebih tersebar ke daerah-daerah baru dipicu oleh suhu udara
yang meningkat. Curah hujan juga diduga sebagai faktor yang menyebabkan
penyakit yang ditularkan melalui air mudah menyebar. Terutama penyakit yang
dibawa oleh serangga.
BAB III
PEMECAHAN MASALAH

Solusi dalam Meminimalkan Pemanasan Global


Telah kita ketahui bahwa pemanasan global sangat berdampak pada kelangsungan
hidup manusia, salah satanya dari segi kesehatan. Dampak yang ditimbulkan pun tidak
tanggung – tanggung seperti yang dijelaskan di atas. Untuk mengatasi hal itu, diperlukan
langkah – langkah pasti agar dapat meminimalkan dampak yang ditimbulkan oleh pemanasan
global.
Pemanasan global dapat diminimalkan dengan cara perilaku kita sehari – hari. Selain
itu, keberhasilan solusi pemanasan global tidak terlepas dari peraturan dan regulasi yang
ditetapkan oleh pemerintah dalam mengurangi dampak pemanasan global.
Berikut ini langkah – langkah yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari – hari
dalam mengurangi dampak pemanasan global.
1. Konservasi lingkungan, dengan melakukan penanaman pohon dan penghijauan
di lahan – lahan kritis. Tumbuhan hijau memiliki peran dalam proses fotosintesis,
dalam proses ini tumbuhan memerlukan karbondioksida dan menghasilkan
oksigen. Akumulsi gas – gas karbon di atmosfer dapat dikurangi.
2. Menggunakan energi yang bersumber dari energi alternatif, guna mengurangi
penggunaan energi bahan bakar fosil. Emisi gas karbon yang terakumulasi ke
atmosfer banyak dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil. Kita mengenal
bahwa paling banyak mesin kendaraan dan industri digerakkan oleh mesin yang
menggunakan bahan bakar fosil. Karena itu, diupayakan sumber energi lain yang
aman dari emisi gas – gas ini, misalnya energi matahari, air, angin, bioenergi,
energi geothermal.
Di daerah tropis yang kaya akan energi matahari diharapkan muncul teknologi
yang mampu menggunakan energi ini, misalnya dengan mobil tenaga surya, listrik
tenaga surya. Sekarang ini sedang dikembangkan bioenergy, antara lain biji
tanaman jarak (Jathropa sp.) yang menghasilkan minyak.
3. Daur ulang dan efisiensi energi. Penggunaan minyak tanah untuk menyalakan
kompor di rumah, menghasilkan asap dan jelaga yang mengandung karbon.
Karena itu sebaiknya diganti dengan gas. Biogas menjadi hal yang baik dan perlu
dikembangkan, misalnya dari sampah organik.
4. Upaya pendidikan kepada masyarakat luas dengan memberikan pemahaman dan
penerapan atas prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Dimensi manusia
Manusia berperan sebagai pengguna, perusak, dan pelestari alam. Manusia
harus diberi kesadaran akan pentingnya alam bagi kehidupannya. Alam
memiliki keterbatasan dibanding kemampuan manusia dalam mengeksploatasi
alam. Manusia memanfaatkan alam guna memperoleh sumber makanan dan
kebutuhan sosial lainnya, tetapi disadari atau tidak tindakannya dapat
berakibat kerusakan factor – factor ekologis. Karena itu manusia harus
menyadari bahwa ia dan perilakunya adalah bagian dari alam dan lingkungan
yang saling mempengaruhi.
b. Penegakan hukum dan keteladanan
Pelanggaran atas tindakan manusia yang merusak lingkungan harus mendapat
ganjaran. Penegakan hukum lingkungan menjadi bagian yang penting guna
menjaga kelestarian lingkungan, dan memberi efek jera bagi yang melanggar.
Penegakan hukum tidak memandang strata sosial masyarakat. Selain itu
adalah panutan dan ketokohan seseorang memegang peranan penting. Mereka
yang memiliki pemahaman yang lebih baik (berpendidikan) terhadap
lingkungan hidup hendaknya berperan memberi contoh dan sikap lingkungan
yang baik pula kepada masyarakat. Misalnya, kita masih menemukan kasus
peran beberapa aparat pemerintah dibalik kerusakan hutan, baik dengan
memberikan modal maupun perlindungan bagi perambah hutan.
c. Keterpaduan
Seluruh elemen masyarakat harus mendukung upaya pelestarian lingkungan
dan sumber daya alam serta penegakan hukumnya. Upaya ini harus dilakukan
secara komprehensif dan lintas sektor. Misalnya, untuk mengatasi emisi gas
gas rumah kaca akibat peningkatan jumlah kendaraan di Kota Jakarta, harus di
atas secara bersama dengan daerah sekitar seperti Bogor, Depok, Bekasi, dan
Tangerang. Karena pekerja yang menggunakan kendaraan bermotor setiap hari
masuk ke Kota Jakarta bermukim di empat kota tersebut. Demikian halnya
mengatasi banjir di Kota Gorontalo, misalnya, tidak dapat diatasi dengan
perbaikan fasilitas lingkungan dan membina kesadaran penduduk kota, tetapi
secara menyeluruh dengan masyarakat di wilayah lain (hulu dan DAS) yang
memberi kontribusi terhadap bencana banjir. Masyarakat dan pemerintah
daerah terdekat seperti Kabupaten Bone Bolango dan Kabupaten Gorontalo
turut bertanggung jawab dalam upaya penanggulangan banjir di Kota
Gorontalo. Secara geografis, terdapat daerah aliran sungai dimana dua sungai
besar yang melewati dan bermuara di kota ini. Karena itu bencana alam dan
kerusakan lingkungan tidak dapat dipilah menurut wilayah administratif
semata, tetapi bersifat area geografis – ekologis.
d. Mengubah pola pikir dan sikap
Faktor – faktor lingkungan fisik, mahluk hidup lain dan manusia memiliki
peran masing – masing dalam lingkungan hidup. Manusia sebagai mahluk
yang diberi kemampuan logika harus mampu memandang kepentingan
hidupnya terkait dengan kehidupan mahluk hidup lain beserta kejadian proses-
proses alam. Sikap dan perilaku manusia terhadap alam cepat atau lambat
memberi berdampak pada lingkungan hidupnya. Peduli terhadap lingkungan
pada dasarnya merupakan sikap dan perilaku bawaan manusia. Akan tetapi
munculnya ketidak pedulian manusia adalah pikiran atau persepsi yang
berbeda-beda ketika manusia berhadapan dengan masalah lingkungan.
Manusia harus memandang bahwa dirinya adalah bagian dari unsur ekosistem
dan lingkungannya. Naluri untuk mempertahankan hidup akan memberi
motivasi bagi manusia untuk melestarikan ekosistem dan lingkungannya.
e. Etika lingkungan
Kecintaan dan kearifan kita terhadap lingkungan menjadi filosofi kita tentang
lingkungan hidup. Apa pun pemahaman kita tentang lingkungan hidup dan
sumber daya, kita harus bersikap dan berperilaku arif dalam kehidupan. Dalam
wujud budaya tradisional, kearifan lokal melahirkan etika dan norma
kehidupan masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya alam dan
lingkungannya. Selama masyarakat masih menghormati budaya tradisional
yang memiliki etika dan nilai moral terhadap lingkungan alamnya, maka
konservasi sumber daya alam dan lingkungan menjadi hal yang mutlak. Dalam
kehidupan masyarakat demikian, etika lingkungan tidak tampak secara
teoretik tetapi menjadi pola hidup dan budaya yang dipelihara oleh setiap
generasi. Etika lingkungan akan berdaya guna jika muncul dalam tindakan
nyata dalam kehidupan sehari-hari.
BAB V
PENUTUP

1. Kesimpulan
Pertumbuhan industri yang semakin pesat di zaman modern ini memiliki dampak
positif maupun negatif dalam kehidupan manusia. Dampak positif diantaranya dapat
menolong keadaan. Artinya, industri yang digadang – gadang sebagai sektor penopang
perekonomian terbesar dapat mengurangi pengangguran dan kemiskinan yang terjadi di suatu
negara, Indonesia salah satunya.
Sehingga, untuk mengentaskan pengangguran dan kemiskinan secara besar – besaran,
berarti industri akan semakin ditingkatkan. Padahal dalam satu industri saja mempunyai
kontribusi besar dalam meningkatkan pemanasan global. Apalagi industri yang semakin
digalakkan lagi, menjadikan bumi sebagai sasaran tepat objek pemanasan global.
Adanya pemanasan global berdampak pada kelangsungan hidup manusia, salah
satunya dari segi kesehatan. Dampak yang ditimbulkan sangat drastis. Pasalnya, dampak
tersebut menyerang siapa saja, sampai akhirnya menimbulkan kematian. Tentunya hal itu
akan berpengaruh terhadap SDM yang semakin menipis.
Dampak besar adanya pemanasan global dapat diminimalkan dengan langkah nyata
yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari – hari. Misalnya, menanam pohon di lokasi
yang tandus, tidak berlebihan dalam menggunakan bahan bakar, mendaur ulang barang bekas
serta efisiensi energi, dan yang paling penting penanaman kesadaran pentingnya menjaga
lingkungan.

2. Saran
Dengan upaya meminimalkan dampak pemanasan global yang diterapkan dalam
kehidupan sehari – hari, akan menjadikan dampak tidak terlalu berarti dalam
kelangsungan hidup manusia di muka bumi. Dimulai dengan langkah kecil tapi pasti,
akan membuahkan hasil yang akan mengurangi dampak pemanasan global, terutama
dari aspek kesehatan manusia.
DAFTAR PUSTAKA

1. http://www.kompasiana.com/fajrisatriahidayat/pengaruh-pertumbuhan-industri-dan-solusi-
energi-terbarukan-dalam-mengatasi-perubahaniklim_552fd2506ea834d1408b463a
2. https://budimanp20.wordpress.com/2012/08/07/karya-ilmiah-menyingkap-kebenaran-
pemanasan-global-global-warming/
3. http://1health.id/id/article/category/sehat-a-z/dampak-pemanasan-global-terhadap-
kesehatan.html
4. http://pustakadigitalindonesia.blogspot.co.id/2013/02/6-efek-buruk-pemanasan-global-
bagi.html
5.
http://health.kompas.com/read/2015/12/21/090100323/Dahsyatnya.Efek.Pemanasan.Global.te
rhadap.Kesehatan?page=all
6. http://setkab.go.id/teknologi-industri-dan-pemanasan-global/

Anda mungkin juga menyukai