Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH BIOLOGI

“SISTEM EKSRESI PARU-PARU”

OLEH KELOMPOK 3:
1. M ZIKRI ALFATIH
2. REGI SYAHPUTRA
3. JENNY LORENA
4. AMANDA SURYA PARAMITA
5. PUTRI ARINI

KELAS : XI IPS 1

GURU PEMBIMBING : SILATUR RAHMI, S.Pd

SEKOLAH MENENGAH ATAS


SMA N 1 PANGKALAN KEC. PANGKALAN KOTO BARU
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TP. 2022/2023
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................1
C. Tujuan.................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................2
A. Sistem Ekskresi Paru-Paru.....................................................................................2

BAB III PENUTUP...................................................................................................11


A. Kesimpulan.......................................................................................................11
B. Saran.................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................12
KATA PENGANTAR

Alhamdulilahi Rabbil Alamin, puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. yang
telah memberikan kita kenikmatan sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Karena dengan perjuangan beliaulah kita bisa mengetahui betapa pentingnya ilmu
pengetahuan sebagai bekal kita hidup di dunia dalam mencapai kebahagiaan dunia dan
akhirat.
Kami menyadari bahwa di dalam makalah ini banyak terdapat kesalahan dan
kekurangan. Untuk itu saya sangat mengharapkan kepada para pembaca untuk
menyampaikan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kebaikan dan kesempurnaan
makalah selanjutnya.

Pangkalan, 03 Februari 2023

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada tubuh manusia terjadi metabolisme yang mengkoordinasi kerja tubuh. Proses
metabolisme selain menghasilkan zat yang berguna bagi tubuh tetapi juga menghasilkan
zat-zat sisa yang tidak berguna bagi tubuh. Zat-zat sisa yang berguna bagi tubuh dapat
bermanfaat bagi tubuh kita dalam kelangsungan hidup.Hasil-hasil metabolisme yang
berupa zat-zat sisa yang tidak dimanfaatkan lagi oleh tubuh berupa racun.Zat-zat sisa
tersebut perlu dikeluarkan dari tubuh melalui organ-organ tubuh tertentu.
Sebagaimana yang terdapat dalam Al-qur’an surah al infitthaar (82):7 yang
artinya: “yang menciptakan engkau, lalu menyempurnakan engkau, lalu membuat engkau
dalam keadaan seimbang” (Qs. Al-infitthaar: 07).
Penjelasan ayat diatas yaitu Allah telah menciptakan dan membentuk manusia
dalam citra yang paling sempurna, yakni apapun yang telah dikaruniakan kepadanya
merupakan hal yang paling tepat, yang paling cocok dan yang paling sempurna. Allah
membentuk dengan ukuran yang benar. Di dalam tubuh manusia terjadi reaksi
penyusunan dan pembngkaran (metabolisme). Reaksi metabolisme tersebut menghasilkan
zat yang diperlukan dan juga zat sisa yang tidak diperlukan lagi oleh tubuh. Zat sisa
metabolisme yang tidak diperlukan lagi oleh tubuh harus dikeluarkan dari tubuh melalui
suatu sistem organ yang disebut sistem ekskresi.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut.
1. Apakah yang dimaksud dengan Sistem Ekskresi Paru-paru?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui Sistem Ekskresi Paru-paru.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. SISTEM EKSKRESI PARU-PARU


1. Struktur

       Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping
dibatasi oleh otot dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot
kuat. Paru-paru ada dua bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri
atas 3 lobus dan paru-paru kiri (pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru
dibungkus oleh dua selaput yang tipis, disebut pleura. Selaput bagian dalam yang
langsung menyelaputi paru-paru disebut pleura dalam (pleura visceralis) dan selaput
yang menyelaputi rongga dada yang bersebelahan dengan tulang rusuk disebut pleura
luar (pleura parietalis). Antara selaput luar dan selaput dalam terdapat rongga berisi
cairan pleura yang berfungsi sebagai pelumas paru-paru. Paru-paru tersusun oleh
bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh darah. Paru-paru berstruktur

2
seperti spon yang elastis dengan daerah permukaan dalam yang sangat lebar untuk
pertukaran gas.
Di dalam paru-paru, bronkiolus bercabang-cabang halus dengan diameter ± 1
mm, dindingnya makin menipis jika dibanding dengan bronkus.
Bronkiolus tidak mempunyi tulang rawan, tetapi rongganya masih mempunyai
silia dan di bagian ujung mempunyai epitelium berbentuk kubus bersilia. Pada bagian
distal kemungkinan tidak bersilia. Bronkiolus berakhir pada gugus kantung udara
(alveolus).
Alveolus terdapat pada ujung akhir bronkiolus berupa kantong kecil yang salah
satu sisinya terbuka sehingga menyerupai busa atau mirip sarang tawon. Oleh karena
alveolus berselaput tipis dan di situ banyak bermuara kapiler darah maka
memungkinkan terjadinya difusi gas pernapasan.

2. Fungsi Paru- Paru Dalam Sistem Ekskresi


Dalam sistem ekskresi, paru-paru berfungsi untuk mengeluarkan
Karbondioksida (CO2) dan Uap air (H2O). Didalam paru-paru terjadi proses
pertukaran antara gas oksigen dan karbondioksida. Setelah membebaskan oksigen,
sel-sel darah merah menangkap karbondioksida sebagai hasil metabolisme tubuh yang
akan dibawa ke paru-paru. Di paru-paru karbondioksida dan uap air dilepaskan dan
dikeluarkan dari paru-paru melalui hidung. Jumlah oksigen yang diambil melalui
udara pernapasan tergantung pada kebutuhan dan hal tersebut biasanya dipengaruhi
oleh jenis pekerjaan, ukuran tubuh, serta jumlah maupun jenis bahan makanan yang
dimakan.
Oksigen yang dibutuhkan berdifusi masuk kedalam darah melalui kapiler
darah yang menyelubungi alveolus. Selanjutnya, sebagian besar oksigen diikat oleh
haemoglobin untuk diangkut ke sel-sel jaringan tubuh. Hemoglobin yang terdapat
dalam butir darah merah atau eritrosit ini tersusun oleh senyawa hemin atau hematin
yang mengandung unsur besi dan globin yang berupa protein.

3
Gambar 4. .Pertukaran O2 dan CO2 antara alveolus dan

Pengangkutan CO2 sebagai hasil zat sisa metabolisme, diangkut oleh darah
dapat melalui 3 cara yakni sebagai berikut:
 Karbon dioksida larut dalam plasma, dan membentuk asam karbonat dengan
enzim anhidrase (7% dari seluruh CO2).
 Karbon dioksida terikat pada hemoglobin dalam bentuk karbomino hemoglobin
(23% dari seluruh CO2).
 Karbon dioksida terikat dalam gugus ion bikarbonat (HCO3) melalui proses
berantai pertukaran klorida (70% dari seluruh CO2).

Fungsi utama paru-paru adalah sebagai alat pernapasan. Akan tetapi, karena
mengekskresikan zat Sisa metabolisme maka paru- paru juga berfungsi dalam sistem
ekskresi. Karbon dioksida dan air hasil metabolisme di jaringan diangkut oleh darah
lewat vena untuk dibawa ke jantung, dan dari jantung akan dipompakan ke paru-paru
untuk berdifusi di alveolus. Selanjutnya, H2O dan CO2 dapat berdifusi atau dapat
dieksresikan di alveolus paru-paru karena pada alveolus bermuara banyak kapiler
yang mempunyai selaput tipis.
  
3. Kelainan 
 Asma atau sesak nafas, yaitu kelainan yang disebabkan oleh penyumbatan saluran
pernafasan yang diantaranya disebabkan oleh alergi terhadap rambut, bulu, debu
atau tekanan psikologis.
 Kanker Paru-Paru, yaitu gangguan paru-paru yang disebabkan oleh kebiasaan
merokok. Penyebab lain adalah terlalu banyak menghirup debu asbes, kromium,

4
produk petroleum dan radiasi ionisasi. Kelainan ini mempengaruhi pertukaran gas
di paru-paru.
 Emphysema, adalah penyakit pembengkakan paru-paru karena pembuluh
darahnya terisi udara.
 Gangguan terhadap pengangkutan CO2 dapat mengakibatkan munculnya gejala
asidosis karena turunnya kadar basa dalam darah. Hal tersebut dapat disebabkan
karena keadaan Pneumoni. Sebaliknya apabila terjadi akumulasi garam basa
dalam darah maka muncul gejala alkalosis.

4. Fungsi Paru-Paru Manusia


Fungsi paru paru pada sistem pernapasan sangat erat kaitannya dengan sistem
peredaran darah sebagai fungsi jantung pada vertebrata yang menggunakan udara
untuk bernafas. Paru paru terletak pada rongga dada manusia yang memiliki dua
bagian pada sisi kanan dan kiri, yang keberadaannya ini dilindungi oleh tulang-tulang
rusuk. Pada bagian paru paru kanan terbagi menjadi tiga buah gelambir, begitu juga
dengan paru paru kiri yang terdiri dari dua buah gelambir.
Lalu bagaimana fungsi paru paru manusia pada sistem pernafasan?? Paru paru
bekerja sebagai sistem ekskresi, yang bekerja untuk mengeluarkan karbondioksida
(CO2) dan uap air (H2O). Oksigen dari udara bebas yang dihirup pada fungsi hidung,
kemudian sampai pada paru paru, oksigen tersebut akan ditukar dengan
karbondioksida sebagai hasil metabolisme yang kemudian dikeluarkan oleh tubuh
bersamaan dengan uap air.
Paru paru sebenarnya terbentuk dari gelembung gelembung yang disebut
alveolus yang terbungkus oleh selaput yang dinamakan selaput pleura. Berikut ini
sifat selaput pleura pada paru paru :
 Pleura terbagi menjadi dua bagian, Pleura visceral (pembungkus selaput dada)
yakni merupakan selaput paru yang langsung membungkus paru. Lalu pada
bagian lain bernama pleura parietal, yaitu selaput yang melapisi rongga dada
bagian luar.
 Pada bagian paru paru ini, terdapat rongga (kavum) di antara kedua pleura
tersebut yang disebut kavum pleura

5
 Kondisi kavum pleuran normal yakni hampa udara, dengan paru-paru yang dapat
mengalami kembang kempis dan terdapat sedikit cairan (eksudat) di dalamnya
untuk meminyaki permukaan pleura
 Eksudat ini juga berfungsi menghindari gesekan antara paru-paru dan dinding
dada sewaktu ada gerakan bernafas.
Paru paru terbagi menjadi beberapa bagian yang saling berhubungan dalam
melaksanakan proses respirasi sebagai fungsi paru paru ini. Berikut ini bagian-
bagiannya :
 Bagian paru paru kanan terdiri dari 3 lobus, yaitu lobus pulmodekstra superior,
lobus media, dan lobus inferior. Pada lobusnya terbagi menjadi beberapa segmen
yaitu belahan kecil pada lobus paru-paru kanan sebanyak 10 segmen. Terdiri dari
5 segmen pada lobus superior, 2 buah segmen lobus medial dan 3 buah segmen
pada lobus inferior.
 Pada Paru-paru kiri, terdiri dari dua lobus, pulmo sinistra lobus superior dan
lobus inferior yang lobusnya terbagi menjadi 10 segmen. Segmen tersebut
terbentuk menjadi 5 buah segmen dari lobus superior dan 5 buah segmen pada
inferior.
Diantara segmen tersebut masih dibatasi dengan  jaringan ikat yang
didalamnya terisi pembuluh darah getah bening dan saraf, pada tiap-tiap lobulus dan
juga terdapat sebuah bronkeolus. Pada bronkeolus ini, berbentuk cabang-cabang yang
dinamakan duktus alveolus yang tiap tiap cabangnya berakhir pada alveolus dengan
diameter berkisar antara 0,2 – 0,3 mm. Begitu rumit proses respirasi pada paru paru
kita, sehingga kita wajib selalu menjaganya agar tetap sehat agar berfungsi dengan
baik.
Kelainan-kelainan pada Fungsi Paru-paru, diantaranya adalah :
 Asma atau sesak nafas yaitu kelainan yang disebabkan oleh penyumbatan saluran
pernafasan yang diantaranya disebabkan oleh alergi terhadap rambut, bulu, debu
atau tekanan psikologis.
 Kanker Paru-Paru yaitu gangguan paru-paru yang disebabkan oleh kebiasaan
merokok. Penyebab lain adalah terlalu banyak menghirup debu asbes, kromium,
produk petroleum dan radiasi ionisasi. Kelainan ini mempengaruhi pertukaran gas
di paru-paru.

6
 Emphysema adalah penyakit pembengkakan paru-paru karena pembuluh darahnya
terisi udara.
Upaya menghindari dan mengatasi kelainan-kelainan pada fungsi paru-paru
adalah dengan menjalankan pola hidup sehat, diantaranya :
 Mengatur pola makan dengan mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi
secara teratur .
 Berolah raga dengan teratur .
 Istirahat minimal 6 jam per hari .
 Mengindari konsumsi rokok, minum minuman beralkohol dan narkoba .
 Hindari Stress.
Demikian informasi mengenai Fungsi Paru-paru bagi tubuh manusia. Semoga
kita bisa menjaga kesehatan fungsi paru-paru kita.
Kapasitas paru-paru adalah kemampuan paru-paru menampung udara
pernapasan. Kapasitas paru-paru dapat diuraikan sebagai berikut:
 Udara  tidal, yaitu udara yang keluar masuk paru-paru pada saat pernapasan biasa.
Jumlah volume udaranya sebesar 500 ml.
 Udara komplementer, yaitu udara yang masih dapat dihirup setelah inspirasi biasa.
Besar volume udaranya sekitar 1,5 liter.
 Udara suplementer, yaitu udara yang masih dapat dikeluarkan setelah melakukan
ekspirasi biasa. Besar volume udaranya sekitar 1,5 liter.
 Kapasitas vital paru-paru, yaitu kemampuan paru-paru untuk melakukan respirasi
sekuat-kuatnya atau merupakan jumlah udara tidal, udara komplementer, dan
udara suplementer. Jadi besarnya volume kapasitas vital  paru-paru kurang lebih 4
liter.
 Udara residu, yaitu udara yang masih terdapat di dalam paru-paru setelah
melakukan respirasi sekuat-kuatnya. Jumlahnya kurang lebih 500 ml.
 Kapasitas total paru-paru, yaitu seluruh udara yang dapat ditampung oleh paru-
paru. Dalam keadaan normal, volume udara paru-paru manusia mencapai 4.500
cc. Udara ini dikenal sebagai kapasitas total udara pernapasan manusia.
Walaupun demikian, kapasitas vital udara yang digunakan dalam proses
bernapas mencapai 3.500 cc, yang 1.000 cc merupakan sisa udara yang tidak dapat
digunakan tetapi senantiasa mengisi bagian paru-paru sebagai  residu atau  udara sisa.
Kapasitas vital setiap orang berbeda-beda. Kapasitas vital dapat kalian rasakan saat

7
kalian menghirup napas sedalam mungkin dan kemudian menghembuskanya sekuat
mungkin. Cara mengukurnya dapat dilakukan dengan alat spirometer. Spirometer
merupakan alat pengukur kapasitas paru-paru seseorang. Perhatikan gambar 6.6.
Spirometer yang konvensional terbuat seperti tangki yang memiliki selang. Seseorang
yang ingin mengetahui kapasitas paru-parunya dapat menghembuskan napas pada
selang. Pada alat yang lebih modern, spirometer telah dihubungkan dengan komputer.
Dalam keadaan normal, kegiatan inspirasi dan ekspirasi dalam bernapas hanya
menggunakan sekitar 500 cc volume udara pernapasan (kapasitas tidal ± 500 cc).
Kapasitas tidal adalah jumlah udara yang keluar masuk paru-paru pada pernapasan
normal. Dalam keadaan luar biasa, inspirasi maupun ekspirasi menggunakan sekitar
1.500 cc udara pernapasan (expiratory reserve volume = inspiratory reserve volume =
1.500 cc). Dengan demikian, udara yang digunakan dalam proses pernapasan
memiliki volume antara 500 cc hingga sekitar 3.500 cc.  Dari 500 cc udara
inspirasi/ekspirasi biasa, hanya sekitar 350 cc udara yang mencapai alveolus,
sedangkan sisanya mengisi saluran pernapasan. Besarnya volume udara pernapasan
tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain ukuran alat pernapasan,
kemampuan dan kebiasaan bernapas, serta kondisi kesehatan.

Kapasitas Paru-Paru Manusia;


Paru-paru Manusia ada dua yang satu di sebelah kiri dan satu lagi di sebelah
kanan. Paru-paru Manusia baik yang di kiri maupun yang di kanan di bagi lagi
menjadi beberapa bagian. Namun kesemuanya sangat penting bagi manusia.
Paru-paru adalah salah satu organ pernafasan manusia. Paru-Paru terletak di
rongga dada dan diatas diafragma, dilindungi oleh tulang dada dan tulang rusuk. Paru-
paru berfungsi untuk mengambil oksigen dari udara melalui proses pernafasan.
Bila dijelaskan secara singkat, cara kerja paru-paru adalah bila kedua paru-
paru mengembang, maka itu berarti oksigen masuk ke paru-paru dan bila kedua paru-
paru mengempis, maka itu berarti karbondiaoksida keluar dari paru-paru. Cara kerja

8
paru-paru manusia sangat berhubungan erat dengan hidung, laring, trakea, serta
bronkus.
Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai organ-organ pernafasan tersebut:
 Hidung
Merupakan saluran pernafasan paling awal dan terletak paling atas.
Terdapat 2 rongga pada hidung manusia yang dipisahkan oleh otot yang berfungsi
sebagai sekat.
 Laring
Tersusun atas tulang rawan dan terdapat selaput suara yang akan bergetar
saat kita mengeluarkan suara.
 Trakea
Memiliki saluran bercabang dua yang disebut bronkus dan berhubungan
langsung dengan paru – paru. Dilapisi oleh selaput lendir dan sel-sel yang bersilia
yang berfungs untuk menahan debu masuk bersama udara supaya tidak terus
masuk ke paru-paru.
 Bronkus
Menghubungkan trakea dengan paru-paru.
Paru-paru kanan dan kiri masing-masing memiliki satu bronkus. Bronkus
memiliki cabang yang disebut bronkiolus dan terdapat di dalam paru-paru.
Berikut ini adalah penjelasan mengenai cara kerja Paru-paru Manusia:
 Jika Oksigen sudah sampai pada bronkus, maka oksigen siap untuk masuk ke
dalam saluran paru-paru.
 Oksigen akan berdifusi lewat pembuluh darah berupa kapiler-kapiler arteri dengan
cara difusi. Kapiler-kapiler ini terdapat pada alveolus yang merupakan cabang dari
Bronkiolus. Pada alveolus ini akan terjadi pertukaran gas oksigen dengan
karbondioksida.
 Oksigen diikat oleh hemoglobindalam sel-sel darah merah (eritrosit), lalu
diedarkan ke seluruh sel-sel tubuh yang nantinya akan digunakan oleh
mitokondoria alam respirasi tingkat seluler untuk menghasilkan energi berupa
ATP (Adenosin Tripospat).
 Karbondioksida akan dibawa oleh kapiler vena untuk dibawa ke alveolus dan akan
dikeluarkan di alveolus melalui proses respirasi.
 

9
BAB III
10
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah:
1. Ekskresi merupakan pengeluaran zat sisa hasil metabolisme yang sudah tidak
diperlukan lagi bagi tubuh organism. Pada dasarnya peranan sistem ekskresi adalah
untuk memelihara homeostasis tubuh.
2. System ekskresi pada manusia berupa ginjal, kulit, paru-paru, hati, rectum dan anus.
Masing-masing organ tersebut, bisa mengeluarkan sisa metabolisme dari dalam
tubuh.
Ginjal merupakan alat ekskresi utama berjumlah sepasang dan terletak di
kanan an kiri dekat tulang pinggang. Dalam ginjal terjadi proses-proses pembentukan
urine, yang meliputi :
a. Tahap filtrasi ( penyaringan)
b. Tahap reabsorbsi ( penyerapan kembali)
c. Tahap augmentasi (proses pengumpulan)
Paru-paru merupakan organ pernapasan dan juga organ ekskresi. Paru-paru

mengeluarkan sisa metabolisme berupa gas, CO 2 dan H 2 O.

B. Saran
Dengan mengetahui proses sistem ekskresi dan kelainannya, semoga kita bisa
lebih menerapkan gaya hidup sehat dalam kehidupan kita sehari-hari. Sehingga kita bisa
merawat sistem ekskresi kita dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

11
Kadaryanto, et,al. (2006). Biologi 2. Jakarta: Yudhistira.
Karmana, O., dan Anwar, A.(1987). Pegangan Pelajaran : Biologi untuk SMA IIA2. Bandung:
Ganeca Exact.
Lestari, S., et. al. (2007). IPA : Biologi Eksplorasi Kelas VIII. Klaten: Intan Pariwara.
Purwanto, B. dan Nugroho, A. (2007). Belajar Ilmu Alam dan Sekitarnya 2. Solo: Tiga
Serangkai.
Muttaqin, Arif dan Sari, Kumala. 2011. Gangguan Gastrointestinal: Aplikasi Asuhan
Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: Salemba Medika

Syaifuddin. 2002. Struktur & Komponen Tubuh Manusia. Penerbit Buku Kedokteran EGC:
Jakarta.
Syaifudin. 2006. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Edisi 3. EGC: Jakarta.
Sutarmo Setiaji. 1990. Buku kuliah anatomi fisiologi. Fakultas Kedokteran UI: Jakarta.
Lee, JL. Pedoman Pemeriksaan Laboratorium dan Diagnostik. 6nd Ed. Buku EGC 2008.
https://www.academia.edu/10927990/Sistem_Ekskresi_Paru-Paru

12

Anda mungkin juga menyukai