Anda di halaman 1dari 6

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat alah SWT yang telah memberikan kekuatan dan kemampuan,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Kebudayaan Alam Minangkabau yang berjudul
“Pakaian adat laki-laki di Minangkabau” dengan kemampuan yang kami miliki. Dan kami
juga berterima kasih kepada guru pembimbing kami Ibu Vivi Syavitria,S.Pd yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.
Makalah ini di tulis sebagai acuan untuk mempermudah dalam memahami tentang pakaian
adat di Minangkabau. Makalah ditulis oleh beberapa orang dalam sebuah kelompok. Di
dalam makalah ini berisikan ringkasan tentang materi dan lainnya tentang pakaian adat di
Minangkabau khususnya laki-laki. Dimana sumber materinya kami dapatkan dari berbagai
media.
Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan berbagai pihak yang terkait, yang
telah membantu kami dengan cara langsung maupun tidak langsung. Kami pun menyadari
bahwa makalah ini masih banyak kelemahan dan kekurangan, untuk itu kami mengharapkan
kritik dan saran, sumbangan pemikiran guna penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi setiap orang yang menggunakannya. Sebelumnya kami memohon
maaf apabila terdapat kesalahan kata – kata yang kurang berkenan dan kami mohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Pangkalan, 28 Juli 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 1
C. Tujuan ............................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN (BENUA AMERIKA)


A. Negara Maju dan berkembang di Benua Amerika................................ 2
B. Keadaan alam benua Amerika.............................................................. 3
C. Kerjasama Indonesia dengan Negara di Benua Amerika...................... 11

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ....................................................................................... 15
B. Saran .................................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 16
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk yang diciptakan tuhan sebagai satu-satunya makhluk yang
berbudaya, dimana kebudayaan memiliki pengertian sebagai seluruh sistem gagasan,
tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan
manusia dalam proses belajar (Koentjaraningrat).
Sumatera Barat mayoritas penduduknya berasal dari Suku Minangkabau, namun
juga terdapat suku-suku lain seperti suku Tompar, Suku Bodi, Suku Biduanda, suku Caniago,
suku Domo, suku Guci, suku Mandailing, suku Melayu, dan lain-lain.
Sumatera Barat memiliki berbagai kebudayaan dan adat istiadat yang unik dan penuh
filosofi, salah satunya adalah pakaian adatnya.
Pakaian adat Sumatera Barat punya ciri khas yaitu terlihat mewah, kain tenunnya
banyak ornamen warna emas. Pakaian perempuan Minang biasanya dilengkapi dengan
penutup kepala yang sekilas akan mengingatkanmu dengan atap Rumah Gadang, rumah adat
Sumatera Barat.Sehingga dengan sekilas melihat busana adat ini orang bisa tahu darimana
pakaian ini berasal. Nah, kali ini kamu akan diajak membahas beberapa jenis dan fungsi dari
pakaian adat Sumatera Barat.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Adat dan Agama di minangkabau?

C. Tujuan
1.Untuk mengetahui Adat dan agama di minangkabau
2.Untuk mengetahui Koeksifensi adat dan agama di minangkabau
3.Untuk mengetahui Adat basandi syarak,syarak basandi kitobullah
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pakaian Penghulu

Pakaian penghulu merupakan pakaian adat Minang yang digunakan oleh kaum pria. Baju
ini juga disebut sebagai Baju Pemangku Adat. Baju ini tidak dapat digunakan oleh sembarang
orang dan ada tata cara tertentu agar dapat mengenakannya. Jaman dulu, pakaian ini hanya
boleh digunakan oleh kepala suku.
Baju Penghulu memiliki warna hitam yang melambangkan ketegasan dan kepemimpinan.
Kaum pria merupakan pemimpin wanita. Di samping itu, karena baju ini hanya boleh
digunakan oleh kepala suku, maka baju ini juga melambangkan kepemimpinan suku.

B. Sarawa
Sarawa merupakan celana yang menjadi pakaian bawahan untuk pria Minangkabau.
Celana ini berwarna hitam dengan ukuran yang besar pada bagian paha dan betis. Dengan
ukuran yang besar ini melambangkan jiwa besar seorang pemimpin dalam mengambil
keputusan dan melaksanakan tugasnya.

Sarawa
Namun di jaman sekarang pakaian ini bisa juga digunakan oleh mempelai pria saat
menikah. Ada beberapa pelengkap baju penghulu, sebagaimana penjelasan yang akan kita
bahas di bawah ini.
a. Deta atau Destar

Deta atau Destar merupakan penutup kepala yang digunakan oleh laki-laki Minang
saat mereka mengenakan pakaian tradisional Minang. Penutup kepala ini memiliki keunikan
yang disesuaikan berdasarkan status sosial seseorang. Warnanya beragam namun yang paling
sering dipilih adalah kain warna hitam.
Deta dipakai dengan cara melilitkan kain di kepala pria. Deta raja merupakan Deta
yang memiliki tingkatan paling tinggi karena terbuat dari bahan dengan kualitas yang lebih
baik dari Deta lainnya. Kerutan pada Deta memberikan nasehat agar kepala adat hendaknya
berfikir mendalam sampai mengerutkan kening sebelum berbicara.
Deta yang sering digunakan bersama baju penghulu oleh pemangku adat adalah Deta
Saluak Batimbo. Sementara untuk rakyat biasa biasanya menggunakan Deta Ameh dan Deta
Cilien Manurun yang bentuknya sangat sederhana dan sering digunakan untuk melakukan
kegiatan sehari-hari.

b. Sasampiang

Merupakan kain songket yang berupa selendang yang dikenakan di bahu oleh pria
dengan cara menyilang. Sasampiang memiliki makna seorang pria hendaknya memiliki ilmu
pengetahuan dan keberanian sehingga mereka dapat memimpin dengan baik.
c. Sandang
Sandang merupakan ikat pinggang yang juga digunakan oleh pria Minang yang
mengartikan ikatan persaudaraan sesama orang Minang di manapun berada. Sandang berupa
kain berwarna merah yang diikatkan pada Cawek (celana longgar). Berwarna merah untuk
melambangkan ketaatan pada adat Minang yang berlaku.

d. Cawek
Cawek merupakan celana longgar yang dipakai oleh kaum pria. Agar dapat digunakan
dengan baik, cawek selalu dipasangkan dengan sandang.

e. Tungkek
Tungkek merupakan tongkat yang digenggam dengan tangan kanan dan memiliki
makna bahwa yang membawanya adalah orang yang harus bertanggung jawab dan amanah.

f. Keris
Senjata tradisional yang digunakan dalam menggunakan baju penghulu adalah keris
yang memiliki makna kesabaran, tidak mudah terbakar emosi, rasional, dan memikirkan
segalanya demi kebaikan. Keris digunakan oleh pria Minang dengan cara disematkan di
pinggang.

Anda mungkin juga menyukai