Anda di halaman 1dari 25

Project Kebhinekaan : Fashion Show

Kelompok 2 Kebhinekaan

NAMA ANGGOTA :
ANORI PISON BAISTA GINTING (Ketua) /03
MILILANY GRACE KEZIA PUTRI SIMANJUNTAK (Sekretaris) / 19
SHELOMITHA PUTRI JAMES GUNAWAN (Bendahara)/ 29
LOUIS FERNANDO SITIO / 12
MILAN ALISYAH PONTO / 18
ANNISA PUSPITA HERAWATI / 02
JETHRO ERNESTO MEGAWE / 10
WICAKJUANG NATHANIEL K / 33
ZEFANYA LEONARD SITORUS / 36

SMA FONS VITAE 2


Jl. Kramat Jaya Raya No. 1-B, RT./9/RW./14, Lagoa,
Kec. Koja, Kota Jkt Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14270
KATA PENGANTAR
Syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang maha esa yang telah memberikan
kemudahan dan kesehatan kepada kami sehingga kami mampu menyelesaikan sebuah
makalah projek P5 untuk mata pelajaran bahasa Indonesia.
Makalah yang sudah kami susun ini untuk menyelesaikan tugas akhir mata pelajaran
Bahasa Indonesia yang mesti digarap bersama karena membutuhkan waktu dan tenaga yang
cukup besar.
Kami pun menyadari jika isi makalah ini jauh dari sempurna karena keterbatasan
kami. Oleh sebab itu, kami harapkan adanya umpan balik berupa kritik dan saran yang
membangun agar di kemudian hari kami sanggup makalah yang lebih maksimal.

Jakarta,12 Desember 2022

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..………………………………………………………………………..i
DAFTAR ISI.…………………………………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………….1
1.1 Latar Belakang ………………………………………………………………………...1
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………………………………...1
1.3 Tujuan.…………………………………………………………………………………2
1.4 Manfaat……………………………………………………………………………….. 2
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………...……………...3
2.1 Sejarah Baju Adat……………………………………………………………………...3
2.2 Laporan Kerja.…………………………………………………………………………7
2.3 Laporan Estimasi Biaya..…….……………………………………………….………10
2.4 Promosi.……………………………………………………………………………………….11
2.5 Keterkaitan Mata Pelajaran dengan Projek …………………………………………..12
BAB III PENUTUP…………………….…………………………………………………...18
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………………18
3.2 Evaluasi ……………………………………………………………………………………….18
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………..……….19

DOKUMENTASI ……………………………………………………………………...…...20

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sehubungan dengan pelaksanaan kurikulum merdeka, dilansir dari dokumen yang
diterbitkan oleh Kemendikbud, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dalam
Kurikulum Merdeka adalah kegiatan kokurikuler berbasis projek yang dirancang untuk
menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar
Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan.
Dalam pelaksanaannya, P5 ini dapat dilakukan secara fleksibel, baik dari segi muatan,
kegiatan, dan waktu pelaksanaan P5 dalam Kurikulum Merdeka juga dirancang terpisah dari
intrakurikuler. Hal ini dikarenakan tujuan, muatan, dan kegiatan pembelajaran projeknya
tidak berkaitan dengan tujuan dan materi pelajaran intrakurikuler.
Merujuk dengan hal tersebut, maka dari itu kami selaku pelajar dari SMA Fons Vitae 2
akan mengadakan sebuah projek yang mengusung tema kebhinekaan. Projek kali ini akan
menampilkan sebuah acara Fashion Show menggunakan beragam baju adat nusantara. Alasan
kami memilih untuk menampilkan Fashion show baju adat Nusantara adalah karena kami
merasa bahwa apresiasi akan baju adat Nusantara masih butuh perhatian yang lebih dari para
masyarakat khususnya para remaja seusia kami. Sebagian besar pikiran para anak anak muda
telah dipengaruhi oleh perkembangan zaman maupun perkembangan teknologi di era digital
ini dan kami merasa bahwa dengan diadakan penampilan kami maka sedikit banyak akan
menarik perhatian para teman teman lingkungan sekolah baik guru maupun karyawan
sehingga diharapkan rasa keingintahuan mereka tentang baju adat daerah meningkat sehingga
mereka dapat ikut ambil bagian dalam pelestarian nya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang mendasari dilaksanakannya Projek Kebhinekaan bagi para siswa serta
tujuan
dari pelaksanaan Projek Kebhinekaan.
2. Apa tujuan dari penampilan Fashion Show Baju Adat Nusantara pada Projek
Kebhinekaan yang dilaksanakan?

1
1.3 Tujuan
1. Pelaksanaan projek ini bertujuan untuk melatih kemampuan para siswa untuk
mengembangkan kreativitas para siswa, melatih berfikir secara kritis dalam
menganalisa dan mengevaluasi, meningkatkan sikap mandiri untuk mencapai tujuan,
mengenal dan mencintai budaya dan negaranya dan membentuk sikap nasionalisme,
mendorong para siswa untuk mewujudkan gotong royong, yang pada akhirnya
menjadi aspek-aspek profil pelajar pancasila.
2. Memperkenalkan kekayaan bangsa Indonesia yang memiliki beragam jenis budaya
serta mendorong para siswa agar lebih menghargai keberadaan budaya di era modern.

1.4 Manfaat
1. Manfaat yang didapat dalam adanya projek kearifan lokal (kebhinekaan) kami dapat
memahami lebih dalam tentang baju baju adat yang ada di Indonesia. Baik tentang
sejarahnya, maknanya, dan yang lain lain.
2. Manfaat lain yang didapat dari adanya projek ini adalah kami mendapatkan nilai dari
tugas projek tersebut.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 SEJARAH BAJU ADAT


A. Baju Adat Madura
● Baju adat laki-laki
- Odheng Tapoghan, bahan kain batik biasa, motif bunga atau lidah api,
Bentuk seperti pada umumnya ikat kepala yang berbentuk segitiga, hanya
di bagian atas kepala tidak tertutup.
- Baju Pesa’an, bahan kain China (dahulu) kain Lasting Tiu, atau Tetoron
(sekarang), motif polos warna hitam, ukuran serba longgar tidak pas
badan.
- Celana Gomboran, panjangnya sampai mata kaki. Adapun ciri khas dari
celana gomboran ini pada kelimannya yang lebar kurang lebih 15 cm,
bentuk seperti celana panjang biasa pada umumnya, tetapi tidak memakai
kolor.
- Sarong Bahan, sarung Samarinda memakai bahan sutra sedangkan
sedangkan sarong palekat terbuat dari katun.
- Sabuk Katemang Raja, bahan kulit sapi, motif polos, warna coklat atau
hitam, ukuran seperti pada umumnya ikat pinggang, bentuk lebar ada
kantong di depannya untuk menyimpan uang
- Are/sabit Atau Celurit, senjata kelas menengah. Bahan besi baja, motif
polos, warna besi baja.

● Makna Filosofis Baju Adat Madura


Kaos lorek merah-putih mempunyai arti bahwa manusia berasal dari
Bopo-Biyung (bapak-ibu), selain itu warna merah dan putih dengan garis yang
tegas melambangkan kegagahan, dari jiwa dan semangat berjuang yang gigih,
berjuang dalam melawan musuh maupun mencari nafkah. Warna pakaiannya
yang hitam mempunyai arti simbolis sesuatu yang murni. Teori disini berarti
dalam segala tindakan orang Madura tidak ragu-ragu, menunjukkan suatu
ketegasan hidup. Segala sesuatu yang diperbuat sudah diperhitungkan secara
matang.

3
B. Baju Adat Batak
● Baju adat laki-laki
- Ulos Ragi Hotang, bahan kain tenun tradisional. biasanya digunakan pada
acara pesta untuk pengantin, digunakan sebagai selendang untuk bagian
bahu kanan dan bahu kiri.
- Gondit, ikat pinggang terbuat dari kain ulos.
- Seba-seba, ulos yang digunakan untuk melingkari tubuh dari bagian
pinggang hingga bawah lutut.
- Tali Tali, digunakan sebagai ikat kepala dari bahan ulos.
- Sortali, sebagai lapisan ikatan kepala yg terbuat dari emas, akan tetapi
karena zaman modern, banyak yang tidak menggunakan emas asli.

● Baju adat perempuan


- Ulos Sadum, dibuat dari bahan sadum dan ditenun. Ulos Sadum
digunakan sebagai selendang bahu bagian kanan dari kiri.
- Ulos Ragi Hotang, digunakan sebagai rok perempuan.
- Sortali, sebagai penghias kepala. Sortali terbuat dari emas.
- Bros, sebagai pelengkap.

● Makna Filosofis Baju Adat Batak


Secara harfiah, ulos berarti kain selimut yang berfungsi untuk
menghangatkan tubuh serta melindungi dari hawa dingin. Adanya ulos ini
menyimpan filosofi yang mendalam terkait keyakinan masyarakat Batak
tentang kehidupan.

C. Baju Adat Jawa (Dodotan)


● Baju adat perempuan
- Dodotan, dodotan atau kampuh adalah kain batik tulis yang panjangnya
tiga meter. Dodotan atau kampuhan sendiri merupakan simbol pakaian
orang Jawa dengan memakai dodot atau kampuh, sikepan besar, dan
kuluk.
- Kain Batik Jawa (kemben), sebagai bawahan atau rok.
- Selendang Batik, sebagai pelengkap.
- Bros, sebagai pelengkap.
- Sandal Slop, sebagai alas kaki.
- Aksesoris Jawa tambahan (kalung,gelang lengan), sebagai pelengkap.
- Bunga Melati, dalam jawa bermakna kesucian serta keanggunan.

4
● Baju adat laki-laki
- Dodotan Laki-laki, umumnya menggunakan dodotan tanpa menggunakan
sebuah beksa. Dodotan saat Upacara Ijab Kabul dalam upacara ini busana
yang dipakai pengantin wanita adalah baju kebaya dan kain jarik,
sedangkan pengantin laki-laki menggunakan busana basahan yang salah
satu bagian dari busananya adalah dodotan.
- Jarik/kain Batik, sebagai bawahan.
- Topi/klukuk, sebagai aksesoris.
- Keris, sebagai ciri khas jawa bermakna sikap kesatriaan dan simbol
kepahlawanan.
- Sandal Slop, sebagai alas kaki.
- Wiru/kain Batik atau Jarik. Pada wiru Jogja, bagian garis putih di ujung
jarik diperlihatkan dan kadang dilipat-lipat kecil.

● Makna Filosofis baju adat Jawa


Busana ini biasa disebut juga sebagai dodot yang kerap digunakan di
daerah Solo dan Jawa Tengah secara umum. Tradisi Solo Basahan diketahui
berasal dari lingkungan Keraton. Pakaian adat ini memiliki makna dan filosofi
yang dalam, di mana, dalam busana ini mengandung simbol berserah diri
kepada Tuhan Yang Maha Esa.

D. Baju Adat Bali


● Baju adat perempuan
- Kebaya Bali, kebaya Bali adalah pakaian adat yang dikenakan oleh
perempuan-perempuan Bali. Kebaya Bali ini sebetulnya bisa dibuat dari
berbagai jenis bahan namun, umumnya kebaya bali identik dengan renda.
- Kamen, sebagai bawahan, perempuan bali menggunakan kamen. Kamen
yang digunakan tentunya berbeda dengan laki-laki. Kamen perempuan
umumnya memiliki motif dan warna yang lebih mencolok.
- Selendang/senteng, selendang atau senteng adalah selembar kain dengan
panjang 1 sampai 2 meter dengan lebar kurang lebih 10 sentimeter, yang
diikat di perut. Senteng memiliki banyak makna, diantaranya adalah
sebagai simbol pembenaran.
- Bunga, bagian kepala juga dihiasi berbagai bunga. Bunga yang digunakan
berupa bunga cempaka dan bunga kenangan sebagai simbol Tri Mukti.
Bunga-bunga itu tidak hanya untuk keindahan melainkan sebagai lambang
kepercayaan, kepatuhan, kesucian, kesakralan, magis, dan merupakan
sarana sembahyang.

5
● Baju adat Bali Laki-laki
- Baju Safari, baju safari ini sebetulnya nampak seperti kemeja pada
umumnya. Namun, baju tradisional yang menjadi pakaian adat Bali Ini
memiliki makna yang mendalam. Setiap pria di Bali yang mengenakan
baju safari ini harus tetap menjaga kebersihan, kerapihan, dan kesopanan.
Warna putih pada baju safari ini melambangkan kesucian dan kesakralan.
- Kamen, kain kamen adalah kain yang digunakan untuk menutupi bagian
bawah tubuh pria di Bali. Kamen memiliki bentuk yang mirip dengan
sarung, namun kamen memiliki corak yang menonjol dan motif persegi.
- Udeng Kepala, udeng merupakan aksesoris kepala yang digunakan oleh
pria bali. Aksesori ini bukan hanya sekedar berguna untuk menutupi
kepala, namun Udeng dikenakan di berbagai acara keagamaan baik oleh
pria dewasa maupun anak laki-laki di Bali.
- Saput, kain saput ini biasanya dikenakan di bagian lapisan atas kain
kamen.

● Makna Filosofis Baju Adat Bali


Pakaian adat Bali memiliki nilai filosofi yang dalam. Filosofi pakaian
adat Bali dalam hampir sama dengan kebanyakan pakaian adat daerah lain
dalam beberapa hal, akan tetapi karena Bali juga merupakan salah satu tempat
yang sudah mendunia dan disakralkan, makna filosofi pakaian adat Bali kini
menjadi penting dalam eksistensinya.Filosofi pakaian adat Bali pada dasarnya
bersumber pada ajaran Sang Hyang Widhi, yakni, Tuhan yang diyakini
memberikan keteduhan, kedamaian dan kegembiraan bagi umat Hindu yang
mempercayainya.

E. Baju Adat Nusa Tenggara Timur (NTT)


● Baju adat perempuan
- Kain Tenun Ikat Rote Ndao/ Kain Tenun Lambi Tei, kain yang dijadikan
menyerupai kebaya dengan bawahan dipakaikan sarung tenun yang
terbuat dari tangan .
- Selendang, selendang dijadikan untuk perlengkapan yang diletakkan di
tangan pemakai.
- Bula Molik (Bulan Sabit), aksesori ini digunakan pada kepala wanita dan
menjadi ciri khas suku Rote.
- Selempang, untuk melengkapi pakaian adat ini.
- Pendi (ikat pinggang wanita), ikat pinggang yang terbuat dari perak atau
emas dan diikatkan di pinggang.

6
-Habas, sebagai pelengkap. Wanita Rote yang menggunakan baju adat juga
memakai kalung di leher bernama Habas.
● Baju Adat NTT Laki-Laki
- Sarung, dipakai untuk dililitkan di pinggang dan bagian bawahnya hingga
di atas mata kaki.
- Kemeja, kemeja dipakai untuk menutupi tubuh dan dimasukkan ke dalam
sarung.
- Celana Panjang , untuk menutupi sebagian kaki.
- Ti’i Langga atau Topi, topi yang menjadi ciri khas suku Rote, topi ini
terbuat dari daun lontar yang dianyam sangat indah dan akan berubah
warna dari kekuningan menjadi makin cokelat.

● Makna Filosofis Baju Adat NTT


“Kita memakai pakaian adat dari Pulau Rote, NTT yang artinya
kewibawaan dan juga kepercayaan.” Jelas Erick Thohir. Dirinya
mengungkapkan bahwa makna dari pakaian adat yang digunakannya sejalan
dengan tema G20 yakni, Indonesia berwibawa dan dipercaya oleh dunia. Di
Nusa Tenggara Timur, banyak masyarakat yang kesusahan sumber air sejak
dahulu hingga saat ini, karena itu motif air kehidupan digunakan untuk kain
tenun suku Rote.

2.2 LAPORAN KERJA


A. Proses Pengerjaan
● Pada minggu pertama kami bermusyawarah untuk menentukan pakaian adat apa
yang kami pakai sehingga mendapatkan hasilnya yaitu
- Baista dan Anissa menggunakan pakaian adat Batak
- Zefanya dan Kezia menggunakan pakaian adat Jawa
- Wicak dan Shelomitha menggunakan pakaian adat Bali
- Louis dan Milan menggunakan pakaian adat Nusa Tenggara Timur
(NTT)
- Jethro menggunakan pakaian adat Madura
● Pada minggu kedua kami berbincang mengenai poster, brosur dan tempat sewa
baju adat. Setelah selesai, kami pun langsung survei ke tempat penyewaan
baju adat, karena adanya perbedaan pendapat untuk tempat penyewaan baju
adat akhirnya kelompok kami berbeda tempat.
● Pada minggu ketiga, kami mulai merencanakan dan merancang gerakan serta
formasi. Selain itu, pada minggu ini kami juga membuat lagu yang akan kami
gunakan sebagai pengiring saat catwalk di panggung.

7
● 3 minggu telah berakhir, tetapi kita merasakan adanya kekurangan dari kita,
mulai dari cara berjalan, dan kekompakan yang kita miliki, akhirnya kita
berlatih terus, dan pada h-2 kita menyewa baju adat kita.
● Pada hari-h kita pun tampil dengan lancar akibat latihan yang terus menerus,
dan pemilihan baju adat yang tepat.
B. Formasi
● Formasi yang ditetapkan adalah berpasangan, namun karena jumlah anggota
kelompok ganjil, maka akan ada satu orang yang akan menampilkan
penampilannya secara solo atau sendiri tanpa berpasangan.
● Peserta akan keluar dari bagian samping panggung, karena panggung yang
digunakan berbentuk persegi panjang, maka peserta akan jalan bersamaan dan
bergandengan, kemudian akan memecah ke dua bagian saat berada di tengah
panggung.
● Setelah semua penampilan ditampilkan, akan ditampilkan juga keseluruhan
baju adat yang digunakan dengan cara bersamaan.
● Acara ditutup dengan para model yang berjalan beriringan keluar panggung.

C. Susunan Acara
● Model pertama memasuki panggung dari bagian samping. Pakaian yang
ditampilkan adalah pakaian adat Madura. Saat model tampil, akan diputarkan
lagu yang telah dibuat sebagai pengiring. Saat lagu selesai, model akan
keluar/turun panggung.
● Model kedua memasuki panggung secara berpasangan. Pakaian yang
ditampilkan adalah pakaian adat Batak. Saat model tampil, akan diputarkan
lagu yang telah dibuat sebagai pengiring. Saat lagu selesai, model akan
keluar/turun panggung.
● Model ketiga memasuki panggung secara berpasangan. Pakaian yang
ditampilkan adalah pakaian adat Jawa. Saat model tampil, akan diputarkan
lagu yang telah dibuat sebagai pengiring. Saat lagu selesai, model akan
keluar/turun panggung.
● Model keempat memasuki panggung secara berpasangan. Pakaian yang
ditampilkan adalah pakaian Adat Bali. Saat model tampil, akan diputarkan
lagu yang telah dibuat sebagai pengiring. Saat lagu selesai, model akan
keluar/turun panggung.
● Model kelima/model terakhir memasuki panggung secara berpasangan.
Pakaian yang ditampilkan adalah pakaian adat Nusa Tenggara Timur (NTT).
Saat model tampil, akan diputarkan lagu yang telah dibuat sebagai pengiring.
Saat lagu selesai, model akan keluar/turun panggung.
● Selanjutnya, akan ditampilkan penampilan secara bersamaan. Model keluar
secara beriringan dan berjalan diatas panggung. Kemudian, para model akan
berderet dan melakukan penghormatan secara bersamaan.

8
● Selanjutnya, para model akan mengambil posisi masing-masing. Cuplikan
lagu pertama adalah “Sik Sik Sibatumanikam”. Model akan menampilkan
dengan gerakan sederhana.

- Makna filosofis lagu daerah “Sik Sik Sibatumanikam”. Adapun makna


yang terkandung dalam lagu Sik Sik Sibatumanikam adalah tentang
nasib seorang laki-laki yang dapat mempersunting seorang perempuan
dimana dulu dirinya dianggap tidak memiliki apa-apa oleh si
perempuan. Namun lelaki tersebut menuai keberuntungan dengan
mendapatkan pujaan hatinya. Pada saat lagu ini diputar, para model
akan melakukan gerakan tor-tor secara bersamaan. Tor-Tor sendiri
memiliki makna semangat kebersamaan, rasa persaudaraan, atau
solidaritas untuk kepentingan bersama.

● Cuplikan lagu berikutnya adalah “Cublak-Cublak Suweng” model akan


mengambil posisi melingkar dan menampilkan gerakan.

- Makna filosofis lagu daerah “Cublak-Cublak Suweng” Cublak-cublak


Suweng diciptakan oleh salah satu anggota Wali Songo yaitu Syekh
Maulana Ainul Yaqin atau yang dikenal sebagai Sunan Giri pada tahun
1442 M di Jawa Timur. Cublak-cublak suweng menjadi lagu pengiring
dari permainan tradisional yang memiliki nama sama dengan judul
lagunya. Permainan ini umumnya dimainkan oleh warga daerah Jawa,
khususnya Jawa Tengah. Pesan moral dalam lagu ini adalah untuk
mencari harta janganlah menuruti hawa nafsu tetapi semuanya kembali
ke hati nurani yang bersih. Pada penampilan kami, kami akan
melakukan gerakan menyerupai permainan cublak-cublak suweng
sambil diiringi lagu sebagai simbol keberagaman berbagai daerah yang
bersatu dengan damai dan gembira memainkan sebuah permainan dari
suatu daerah tertentu.

● Cuplikan lagu berikutnya adalah “Ampar- Ampar Pisang” model akan


mengambil posisi berpasangan dan melakukan gerakan sederhana.

- Makna filosofis lagu daerah “Ampar-Ampar Pisang” Ampar-ampar


Pisang adalah lagu daerah Indonesia berbahasa Banjar, ciptaan Hamie
dan AC. Lagu ini bercerita tentang pisang yang diolah dengan cara
diamparkan/dijemur dalam proses pengolahan pisang menjadi
makanan khas. Lagu ini merupakan lagu khas dari Kalimantan Selatan
dan dinyanyikan oleh anak-anak sebagai lagu pengiring dalam
permainan. Pada saat lagu ini diputar para model akan bergerak
menuju formasi masing-masing dan melakukan gerakan bertepuk
tangan secara berpasangan sebagai bentuk menyerupai permainan
ampar-ampar pisang.

9
● Cuplikan lagu terakhir adalah “Rasa Sayange” model akan duduk berderet dan
melakukan gerakan.

- Makna filosofis lagu daerah “Rasa Sayange” Rasa Sayange atau Rasa
Sayang-Sayange adalah lagu berbahasa asli Maluku. Lagu ini
merupakan lagu anak-anak yang selalu dinyanyikan secara
turun-temurun sejak dahulu oleh masyarakat Maluku untuk
mengungkapkan rasa sayang mereka terhadap lingkungan dan
sosialisasi di antara masyarakat. Gerakan yang akan dilakukan saat
lagu ini diputar adalah dengan bergandengan tangan sebagai bentuk
persatuan dan rasa sayang antar keberagaman, sambil diikuti dengan
gerakan kaki agar menambah kesan gembira dan ceria.

● Saat lagu habis, model kembali berdiri berpasangan dan memutari panggung
sebagai penutup, lalu, para model akan keluar dari panggung sambil di iringi
lagu instrumen penutup.

2.3 Laporan Estimasi Biaya

No. Jenis pakaian adat Harga

1. Madura :
(Sewa)
a. Baju adat Madura Rp.250.000,00 (Satu set)
Laki-Laki

2. Batak :
(Milik sendiri & sewa)
a. Baju adat Batak Rp. 30.000,00 (hanya sewa Sortali)
Laki-Laki
b. Baju adat Batak Rp. 150.000,00 (satu set))
Perempuan

3. Jawa :
(Sewa)
a. Baju adat jawa Rp.250.000 (Satu set)
laki-laki

b. Baju adat jawa Rp.250.000 (Satu set)


perempuan

4. Bali :
(Sewa) Rp. 250.000,00 (Satu set)
a. Baju adat Bali
Laki-Laki

b. Baju adat Bali Rp. 250.000,00 (Satu set)

10
Perempuan

5. NTT :
(Jahit)
a. Baju adat NTT Rp. 100.000,00 (Satu set)
Laki-Laki
b. Baju adat NTT Rp. 100.000,00 (Satu set)
Perempuan

Total Rp. 1.630.000,00

2.4 Promosi
Dalam pelaksanaan projek kali ini, agar projek dapat berjalan dengan lancar
sesuai dengan rencana serta agar dapat menarik minat para siswa/i lain untuk ikut
serta meramaikan acara penampilan Fashion Show Kebhinekaan, maka kami selaku
pelaksana menyusun strategi promosi bagi acara kami. Beberapa bentuk-bentuk
promosi yang telah kami lakukan adalah sebagai berikut :

A. Poster Promosi

Dalam poster tersebut, kami menginformasikan bahwa akan diadakan


penampilan Fashion Show. Selain itu, kami juga menambahkan undangan atau ajakan
untuk ikut menyaksikan dan meramaikan acara kami.

11
B. Brosur Promosi
Brosur tersebut memuat detail acara secara rinci seperti lokasi dan waktu
pelaksanaan acara. Selain itu, brosur tersebut juga memuat panitia pelaksana dan
juga undangan atau ajakan bagi para siswa/i untuk memeriahkan acara tersebut.

C. Media Sosial
Selain menggunakan media cetak, kami juga memanfaatkan perkembangan
teknologi untuk mempromosikan acara kami melalui sosial media khususnya
Instagram. Melalui media ini kami mempromosikan dengan memposting di media
sosial Instagram pada akun khusus projek kali ini yaitu @overcultural.xe.

2.5 Keterkaitan Mata Pelajaran dengan Projek


Projek kebhinekaan kali ini melibatkan beberapa mata pelajaran. Berikut beberapa
mata pelajaran yang kami dapat temukan dan analisa selama kami mengerjakan projek ini ;

1. Seni Budaya
Pada pementasan Fashion Show baju adat terdapat beberapa tarian dan lagu
daerah maupun instrumen daerah yang kami gunakan. Lagu dan tarian ini digunakan
sebagai bentuk penerapan mata pelajaran seni budaya pada projek yang kami
kerjakan. Nama-nama lagu daerah dan tarian beserta asalnya antara lain :
- Instrumen lagu daerah Madura beserta tarian pembuka yang menggambarkan simbol
keberanian.
- Instrumen lagu daerah Batak beserta tari tor-tor yang menjadi ciri khas daerah
tersebut yang memiliki makna solidaritas, rasa persaudaraan, dan kebersamaan.

12
- Instrumen gamelan Jawa beserta beberapa gerakan khas Jawa yang sederhana yang
memiliki makna kelemahlembutan dan kedamaian.
- Instrumen gamelan Bali beserta beberapa gerakan khas Bali yang sederhana yang
melambangkan penghormatan terhadap leluhur, keteduhan, serta kedamaian.
- Instrumen lagu daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) beserta beberapa Gerakan khas
Nusa Tenggara Timur (NTT) yang sederhana yang melambangkan keteduhan.

2. Bahasa Indonesia
Pada projek kali ini, kami menemukan salah satu bentuk penerapan pelajaran
Bahasa Indonesia yaitu penulisan makalah. Dalam penulisan makalah kami telah
menggunakan kaidah-kaidah serta struktur yang tepat berdasarkan hal yang telah kami
pelajari dalam materi penulisan makalah yang dikaji dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia.

3. Informatika
Pada pelajaran informatika, kami mempelajari tentang sebuah aplikasi
pengolah kata yang diluncurkan oleh Google yaitu Google Docs. Dalam penerapan
pelajaran ini di projek kami lakukan dengan menggunakan aplikasi Google Docs
untuk membuat teks makalah. Kami menyiapkan segala materi yang kami pelajari
seperti; pengaturan perataan teks (Justify), ukuran dan font tulisan, shortcut key,
menyisipkan gambar, dan fitur-fitur lain yang telah disediakan oleh Google Docs.
Selain itu, kami juga menggunakan teknik digital untuk merencanakan desain poster
dan brosur dengan menggunakan aplikasi Canva sebagai sarana pengeditan.

4. Sejarah
Pada penerapan pelajaran Sejarah dalam projek ini, kami melampirkan
beberapa sejarah tentang asal-usul pakaian adat yang kami gunakan. Selain itu, untuk
memperjelas kami juga melampirkan filosofi atau makna yang terdapat dalam
unsur-unsur kedaerahan yang kami tampilkan diantaranya adalah baju adat
masing-masing daerah, lagu, dan tarian. Lampiran-lampiran sejarah tentang hal-hal
tersebut terdapat pada Bab II bagian A tentang sejarah.

5. Bahasa Inggris
Pada projek kali ini, kami menggunakan beberapa materi yang terdapat pada
mata pelajaran Bahasa Inggris. Kami menggunakan aturan penggunaan grammar dan
verb pada pembuatan poster dan brosur yang beberapa kalimatnya merupakan Bahasa
Inggris.

13
6. Pendidikan Agama
Pada projek ini, kami menemukan salah satu bentuk contoh penerapan mata
pelajaran Agama yaitu pada budaya Bali. Masyarakat Bali pada umumnya
mengenakan busana adat saat melakukan sembahyang /ibadah atau saat mengadakan
upacara-upacara keagamaan. Selain itu, model juga membawa bokor berisi canang
yang biasanya digunakan untuk persembahan kepada leluhur.

7. Pendidikan Kewarganegaraan
Sehubungan dengan projek yang berdasar pada profil pelajar Pancasila,
terutama dalam tema kebhinekaan pastinya mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan sangat disangkutkan pada projek ini. Projek ini bertujuan untuk
menghargai kebudayaan bangsa dan menumbuhkan jiwa nasionalisme para pelajar
yang dimana sangat terdapat dalam materi mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan.

8. Sosiologi
Pada pembahasan mata pelajaran sosiologi dikaitkan dengan adanya sikap
saling berinteraksi satu sama lain (Interaksi Sosial). Terdapat pula penerapan dari
tingkatan norma sosial yaitu adat istiadat (custom). Adat istiadat (custom) adalah
pewarisan budaya yang dilakukan secara turun-temurun sebagai bentuk dari
pelestarian budaya.

9. Geografi
Adapun dari mata pelajaran geografi kami mengambil daerah daerah
berdasarkan peta di Indonesia yaitu
- Provinsi Sumatera Utara, secara geografis provinsi Sumatera Utara
terletak pada 1°- 4° Lintang Utara dan 98° - 100° Bujur Timur, dengan
Luas daratan 71.680 km².
- Provinsi Jawa, secara geografis sebelah utara provinsi Jawa adalah
Laut Jawa, sebelah selatan provinsi Jawa adalah Samudera hindia,
sebelah timur provinsi Jawa adalah Selat Bali, sebelah barat provinsi
Jawa adalah Selat Sunda.
- Provinsi Madura, secara geografis sebelah selatan berbatasan dengan
Selat Madura, sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa, sebelah
barat berbatasan dengan Kabupaten Pamekasan, dan sebelah timur
berbatasan dengan Laut Jawa / Laut Flores.
- Provinsi Bali, secara geografis, sebelah utara berbatasan dengan Laut
Bali, sebelah timur berbatasan dengan Selat Lombok (Provinsi Nusa
Tenggara Barat ), sebelah selatan berbatasan dengan Samudra Hindia
sebelah barat berbatasan dengan Selat Bali (Provinsi Jawa Timur).

14
- Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), secara geografis, sebelah utara
berbatasan dengan Laut Flores, sebelah timur berbatasan dengan
Republik Demokratik Timor Leste, sebelah barat berbatasan dengan
Kab. Rote Ndao dan Laut Sawu, sebelah selatan berbatasan dengan
Samudera Hindia.

10. PJOK (Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan)


Pada projek fashion show ini, terdapat salah satu gerakan silat,yang berasal
dari madura. Pengertian Pencak silat adalah suatu seni bela diri tradisional berasal
dari Indonesia.Pencak Silat adalah olahraga bela diri yang memerlukan banyak
konsentrasi. Dalam pencak silat madura menampilkan gerakan dan pola permainan
senjata.Dengan menggunakan celurit dan pecut yang menjadi simbol warga Madura.
Selain itu, terdapat pula manfaat dari olahraga bela diri Pencak Silat. Berikut ini
adalah manfaat manfaat yang kita dapatkan jika melakukan olahraga pencak silat:
•Aspek Olahraga dan Kesehatan
•Terlatih untuk Fokus dan Tenang
•Membangkitkan Nilai atau rasa percaya diri
•Sarana pendidikan dan melatih psikologi

11. Biologi
Dalam projek kali ini terdapat beberapa kain-kain yang dikenakan dalam
pertunjukan fashion show. Penjelasan kain dan bahan baku kain :

- Untuk Kain ulos biasanya menggunakan kain tenun berbahan sutra, Sutra atau
sutera merupakan serat protein alami yang dapat ditenun menjadi tekstil. Sutra
berasal dari kepompong yang dihasilkan larva ulat sutra murbei (Bombyx mori).

- Kain batik jawa (kemben),


biasanya dibuat dari hasil tenunan benang katun, Katun adalah jenis kain yang
berasal dari serat kapas (Gossypium sp.) Katun Mercerized (Mercerized Cotton)
- Kain tenun ikat Rote Ndao/kain tenun Lambi Tei, kain tenun dibuat dari bahan
serat gewang.Benang kain tenun dibuat dari bahan serat pohon gewang (Corypha
utan). (disebut juga lontar atau gebang).

12. Fisika
Dalam mata pelajaran Fisika, pemahaman tentang hakikat fisika sebagai sikap
salah satu sikap yang diterapkan contohnya adalah memiliki sikap tekun dan pantang
menyerah. Dalam pengerjaan projek ini, siswa/i dituntut untuk tetap tekun dalam
berlatih dan tidak bersikap mudah menyerah. Hal ini perlu dilakukan akan hasil akhir
projek dapat terlaksana dengan lancar.

15
13. Kimia
Dalam pewarnaan baju, digunakan zat-zat kimia, ada zat pewarna yang alami
dan ada zat pewarna sintetis. Terdapat juga bahan-bahan kimia yang berbahaya dalam
pakaian. Contohnya pewarna Azo, sangat umum digunakan yang diketahui
meningkatkan risiko kanker kandung kemih.

14. Matematika
Dalam penyewaan baju, dilakukan pengukuran seperti lingkar pinggang
menggunakan meteran baju, sehingga didapatkan ukuran baju yang pas. Contoh,
lingkar pinggangnya 95 cm. Intinya dilakukannya pengukuran sehingga
didapatkannya ukuran yang pas pada baju yang akan digunakan.

15. Kemarsudirinian
Karya Pendidikan Marsudirini mengembangkan pribadi yang cerdas, beriman
kepada Tuhan, mencintai sesama dan alam ciptaan~Nya. Dalam projek fashion show,
terkait dengan mata pelajaran kemarsudirinian. Kelompok 2 menerapkan visi
marsudirini;
- Pribadi yang cerdas yaitu dalam kegiatan projek ini siswa diharapkan dapat
mandiri dan aktif dalam pengerjaan tugas- tugas yang diberikan oleh guru.
- Dalam visi Marsudirini diajarkan untuk beriman kepada Tuhan, sebelum
memulai projek dan pementasan diawali dengan berdoa meminta pertolongan
agar diberi kelancaran selama projek ini.
- Untuk mencintai sesama dan alam ciptaannya kami diajarkan untuk mencintai
budaya seperti pakaian daerah, bahasa / lagu daerah, & tarian daerah dari
budaya yang berbeda- beda. Indonesia beragam dalam segi kulit, bahasa, adat,
agama ras, kita tetap harus mencintai sesama.

16. Ekonomi
Dalam projek ini, penerapan dari mata pelajaran ekonomi dapat dilihat melalui
tabel anggaran yang sudah dibuat pada Bab II bagian 2.3 “ Laporan Estimasi Biaya”.
Tabel Anggaran tersebut memuat pendataan pengeluaran atau biaya yang harus
dikeluarkan untuk menyewa kostum dalam rangka memenuhi fasilitas yang akan
digunakan untuk pementasan Fashion Show Baju Adat. Adapun kelompok kami
menerapkan tentang promosi dan pendekatan melalui poster, brosur , dan sosial media
yaitu Instagram

16
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berikut adalah laporan kelompok 2 mengenai perencanaan beserta struktur acara
Fashion Show yang akan kami tampilkan pada tanggal 28 Oktober 2022. Sehubungan
dengan adanya acara yang akan kami tampilkan, kami sangat mengharapkan partisipasi
seluruh anggota sekolah agar dapat menerima acara ini dan dapat mengambil manfaat yang
terdapat dari adanya kegiatan ini. Acara ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk
melestarikan budaya bangsa dan semakin menghargai keberagamaan dari masing-masing
adat daerah serta menumbuhkan rasa cinta tanah air.

3.2 Evaluasi
Menurut penilaian pribadi dari kami masing-masing selaku pelaksana acara,
penampilan yang kami sajikan masih jauh dari kata sempurna. Terdapat beberapa hal yang
perlu diperhatikan sebagai evaluasi. Hal-hal tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
- Penampilan yang kurang kompak atau kurang teratur dan rapi.
- Gerakan yang tidak sesuai dengan tempo lagu iringan.
- Keterlambatan persiapan kostum.
- Keterbatasan fasilitas tambahan seperti alat peraga.
Berdasarkan kesadaran kami sebagai pelaksana, kekeliruan tersebut terjadi oleh
karena persiapan dan latihan yang kurang matang. Dengan ini kami kelompok 2
mengharapkan agar pada saat projek mendatang akan mempersiapkan dengan matang.

17
DAFTAR PUSTAKA
InternetArchiveBot. 2022. “Dodotan”. (Online). https://id.wikipedia.org/wiki/Dodotan.
(Diunduh pada tanggal 14 Oktober 2022).
Islamay, Elsya. 2022. “Pakaian Adat Jawa Tengah: Jenis, Makna, Filosofi, dan Penjelasan”.
(Online). https://www.gramedia.com/literasi/pakaian-adat-jawa-tengah/. (Diunduh pada
tanggal 14 Oktober 2022).
Karinta. 2022. “Menilik Pakaian Adat Rote dengan Ciri Khasnya yang Menarik”. (Online).
https://www.orami.co.id/magazine/pakaian-adat-rote. (Diunduh pada tanggal 14 Oktober
2022).
Laily, Iftitah Nurul. 2021. “Memahami Pakaian Adat Bali dari Makna, Jenis, dan Unsurnya.
(Online).
https://katadata.co.id/iftitah/berita/615ac4e23039d/memahami-pakaian-adat-bali-dari-makna-
jenis-dan-unsurnya. (Diunduh pada tanggal 14 Oktober 2022).
Mardatila, Ani. 2021. “Mengenal Ulos, Pakaian Adat Sumatera Utara dan Makna
dibaliknya”.(Online).https://m.merdeka.com/sumut/mengenal-ulos-pakaian-adat-sumatera-uta
ra-dan-makna-dibaliknya-kln.html?page=3. (Diunduh pada tanggal 14 Oktober 2022).
Prinada, Yuda. 2022. “Makna Baju Adat Bali Payas Agung, Filosofi, dan Keunikannya”.
(Online). https://tirto.id/gyKF. (Diunduh pada tanggal 14 Oktober 2022).

18
DOKUMENTASI & LAMPIRAN

Foto 1.1 Foto 1.2


(Foto saat kami selesai pentas)

Foto 1.3 (dokumentasi saat kami latihan)

Foto 1.4 (Dokumentasi saat kami latihan)

19
Foto 1.5 ( Dokumentasi latihan)

Foto 1.6
Kwitansi pembayaran sewa baju adat Batak "Annisa Puspita"

Foto 1.7
Nota pembayaran sewa baju "Mililany Grace Kezia"

20
Foto 1.8
Kwitansi pembayaran sewa baju "Shelomita Putri"

Foto 1.9
Kwitansi pembayaran sewa sortali "Anori Pison Baista Ginting"

21
Foto 1.10
Kwitansi pembayaran sewa aksesoris "Milan Alisyah”

Sumber foto: Pribadi

22

Anda mungkin juga menyukai