Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PROJEK PENGUATAN

PROFIL PELAJAR PANCASILA:


SAMPAHKU TANGGUNG JAWABKU

Oleh: Kelompok 1 ( X-MIPA 2 )


- Allifa R.A - Mabel F.U - Rista N.
- Ajeng A.G - Paisal Y.A.M - M. Ihsan
- Syeira A.M - Raka H. - Wandi E.

SMA PGRI 3 BANDUNG


Jl. A.H Nasution No. 15,Cigending,Kec. Ujung Berung, Kota Bandung, Jawa Barat . 40611
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur diucapkan kehadirat Allah Swt atas nikmat dan karunia-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan Projek P5 dengan Tema “ Sampahku, Tanggung jawabku”. Laporan
ini merupakan salah satu aktivitas terakhir dalam kegiatan Projek P5. Penulisan laporan ini
mendapat bimbingan dan arahan dari berbagai pihak,terutama dari guru fasilitator. Pada
kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1.Erni Amalia Ningrum,S.Pd sebagai Koordinator Projek P5, yang telah membantu kami
selama pelaksanaan projek.

2.Risma Asful Lestari, S.Pd.,Gr sebagai guru fasilitator, yang telah membimbing dan
memberikan banyak ilmu dan saran kepada kami selama pelaksanaan projek.

3.Hildah Sholihah, S.Ag sebagai guru fasilitator, yang telah membimbing dan memberikan
banyak ilmun dan saran kepada kami selama pelaksanaan projek.

4.Para Bapak dan Ibu guru SMA PGRI 3, yang telah memberi ilmu serta saran kepada kami
selama pelaksanaan projek

5.Teristimewa kepada para orang tua murid Kelompok 1, yang telah memberikan doa yang
tiada hentinya serta memberikan semangat dan dukungan selama pelaksanaan projek ini.

Kami telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyempurnakan penyusunan laporan


ini.Jika masih terdapat kekurangan,kami mohon maaf dan menerima saran serta masukan
demi kesempurnaan penulisan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat baik bagi
kelompok kami sendiri maupun para pembaca.

Bandung. 6 Oktober 2022

Kelompok I X - MIPA 2

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………………………………

BAB I : Pendahuluan

A. Latar Belakang ………………………………………………………………………………………………………1


B. Tujuan……………………………………………………………………………………………………………………1
C. Batasan Masalah …………………………………………………………………………………………………..2

BAB II: Hasil Projek

A. Waktu Pelaksanaan ………………………………………………………………………………………………3


B. Sasaran Projek ………………………………………………………………………………………………..……3
C. Capaian Hasil Projek………………………………………………………………………………………………4
D. Kendala ………………………………………………………………………………………………………..……… 7
E. Strategi Mengatasi Kendala …………………………………………………………………………………. 8

BAB III :Refleksi

A. Kekurangan ……………………………………………………………………………………………….…………9
B. Kelebihan …………………………………………………………………………………………………………….9

BAB IV. Penutup

A. Kesimpulan …………………………………………………………………………………………………………10
B. Saran …………………………………………………………………………………………………………..………10

Lampiran…………………………………………………………………………………………………………………………11

ii
BAB I. PENDAHULUAN
Pada Bab I ini memuat sub – sub lainnya sebagai berikut;(A) latar belakang, (B) tujuan, dan
(C) batasan masalah.

A. Latar Belakang

Sampah menjadi masalah yang seringkali susah untuk diatasi dikarenakan sampah akan
terus bertambah setiap hari namun sampai saat ini belum ada solusi yang benar benar
efektif dan berdampak besar untuk mengatasi masalah tersebut.

Di SMA PGRI 3 sendiri,masalah sampah masih belum dapat teratasi dengan baik
dikarenakan beberapa faktor diantaranya; minimnya kepedulian siswa terhadap
lingkungan,pengelolaan sampah yang kurang baik,tidak ada nya sanksi tegas dibidang
kebersihan,tidak adanya pemisahan sampah organic dan anorganik,sampah tidak didaur
ulang melainkan langsung dibuang dan kurangnya tempat sampah disekitar sekolah.

Sampah terdiri dari berbagai jenis yang dapat kita klasifikasi menjadi 2 jenis,yaitu sampah
organik(dapat terurai di tanah) dan anorganik (sulit terurai) namun karna sampah tersebut
tidak di pisah menyebabkan sampah tersebut lebih sulit untuk diolah kembali.

Setelah kami melakukan pengamatan ke sekitar lingkungan sekolah,kami mendapatkan


data bahwa sumber utama penyumbang sampah paling banyak disekolah adalah Kantin
sekolah. Alasannya karena pelopor terbesar sampah disekolah adalah plastik yang menjadi
mayoritas kemasan makanan dan minuman dikantin seperti botol minum plastic,gelas
plastic,plastic kemasan,sedotan plastic,dan masih banyak lagi. Dedaunan atau biasa
disebut sampah organic tidak terlalu menjadi masalah karena sampah tersebut dapat
terurai ditanah.

Dan karena sampah dari kantin begitu banyak,akhirnya sampah sampah tersebut tidak lagi
bisa ditampung ditempat sampah sehingga sampah tersebut berserakan kemana mana.
Hal ini menyebabkan lingkungan terlihat kotor,saluran air dapat tersumbat karena
tanah,menimbulkan banyaknya serangga,keluarnya bau tidak sedap dari sampah dan
mengganggu kenyamanan saat proses KBM berlangsung.

Setelah kami mewawancarai beberapa petugas kebersihan disekolah,kami mendapatkan


informasi bahwa pengambilan sampah oleh truk pengangkut sampah dilakukan secara
berkala yaitu setiap 2 – 3 kali seminggu. Jika ada kondisi dimana sampah sudah terlalu
menumpuk sebelum jadwal pengambilan sampah,mereka akan menelfon pihak truk
sampah untuk pengambilan saat itu juga.Namun upaya tersebut masih belum bisa
menanggulangi masalah sampah yang kian hari kian menumpuk.

B. Tujuan

Dalam projek ini,kami memiliki tujuan yang hendak dicapai,yaitu

- Menumbuhkan rasa kepedulian siswa/I terhadap lingkungan,


- Teredukasinya siswa tentang dampak dari sampah yang tidak terkelola dengan baik
1
- Sampah dapat dikelola dengan system yang lebih baik
- Semua sampah diolah kembali semaksimal mungkin
- Sampah dapat dipisahkan sesuai jenisnya sehingga dapat dimanfaatkan kembali
secara maksimal
- Mengurangi penggunaan plastic sekali pakai untuk meminimalisir sampah non
organic
- Adanya ide kreatif/inovasi untuk memanfaatkan kembali sampah,terutama
sampah non organic

C. Batasan Masalah

Untuk mempermudah dalam merumuskan solusi dan serta mempermudah dalam


memahami masalah,maka kami membuat batasan masalah sebagai berikut.

a. Perbaikan system pengelolaan sampah


b. Alternatif pengganti plastic sekali pakai pada makanan dan minuman
c. Metode/cara/inovasi untuk memanfaatkan kembali sampah secara maksimal

Penulis membatasi permasalahan di atas dikarenakan ketiga point tersebut merupakan


masalah utama dan paling berpengaruh dalam masalah sampah sehingga kami akan
berfokus pada poin poin tersebut.

2
BAB II. HASIL PROJEK
Pada bab terdiri dari rincian kegiatan selama projek dan detail detail lainnya seperti
(A)Waktu pelaksanaan,(B)Sasaran projek. (C) Capaian hasil projek (D)Kendala dan
(E) Strategi mengatasi kendala
A. Waktu Pelaksanaan
Projek ini kami laksankan selama 10 hari dari tanggal 26 September – 7 Oktober
2022 (Minggu tidak dihitung) sampai laporan ini dibuat. Selama rentang waktu
tersebut,kami melakukan beberapa kegiatan seperti berikut
- Senin, 26 September 2022,Para siswa diberi edukasi dan melakukan
diskusi tentang pencemaran lingkungan,permasalahan sampah dan
mengobservasi langsung ke lingkungan sekolah tentang jenis sampah
terbanyak di sekolah
- Selasa, 27 September 2022, Siswa diminta melakukan observasi
pengelolaan sampah di sekolah lalu mempresentasikan hasil observasi
mereka serta melakukan diskusi mengenai permasalahan yang disebabkan
sampah dan pengolahan sampah itu sendiri
- Rabu,28 September 2022, Siswa diminta untuk mendiskusikan ide ide
kreatif untuk mengatasi permasalahan sampah dan mempresentasikannya.
- Kamis,29 September 2022, Siswa mulai merancang aktivitas projek sesuai
idenya masing-masing
- Jumat,30 September 2022, Siswa membuat projek sesuai dengan
rancangan aktivitas yang telah dibuat
- Sabtu, 1 Oktober 2022, Siswa melanjutkan membuat projek dan
mempresentasikannya
- 3-4 Oktober 2022,Siswa diminta mencoba system pengolahan sampah
yang telah dibuat
- Rabu, 5 Oktober 2022, Siswa memamerkan hasil projek berupa
system/produk yang telah dibuat dan dinilai oleh public
- Kamis, 6 Oktober 2022, Siswa membuat kesimpulan dan memperbaiki
hasil projek sesuai kritik dan saran pengunjung pameran
- Jumat, 7 Oktober 2022, Siswa menyusun Laporan Projek.

B. Sasaran Projek

Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila sasarannya adalah Seluruh


siswa/i SMA PGRI 3 KOTA BANDUNG Kelas X,sebagai penggerak/ pelaku yang
melaksanakan system yang telah dibuat, kemudian pada saat pameran, dihadiri oleh
seluruh warga sekolah SMA PGRI 3 KOTA BANDUNG dari mulai siswa/I kelas XI dan XII,
seluruh guru, dan TAS.

C. Capaian Hasil Projek

Selama projek ini,kami berhasil mencapai tujuan dengan berfokus pada batasan masalah
yang kami buat. Kami berhasil menciptakan sebuah program yang kami namai program
Kresata

3
Program KRESATA ialah suatu program yang diciptakan untuk mengatasi permasalahan
sampah disekolah dengan menerapkan konsep Reduce atau mengurangi penggunaan
barang dan Recycle atau mengolah kembali/mendaur ulang.

Kresata sendiri kami ambil dari kalimat “Kreasikan Sampah Kita”. Karena tujuan utama
kami adalah untuk mengolah kembali sampah menjadi suatu barang baru yang lebih
berguna/memiliki nilai jual sehingga sampah tersebut tidak langsung berakhir
dipembuangan sampah yang menyebabkan sampah tersebut semakin menumpuk.

Dalam program Kresata yang kami buat ini,kami memiliki motto yaitu “Kita Bisa Bikin
Sekolah Bebas Sampah “ dengan harapan jika program ini terwujud, permasalahan sampah
disekolah dapat diatasi sehingga lingkungan sekolah tampak lebih bersih dan nyaman.

Program Kresata memiliki 3 sub-program diantaranya:

1. Klasifikasi sampah 5 jenis

Program ini bertujuan untuk memilah sampah sesuai jenisnya agar dapat dijual atau
diolah kembali secara maksimal. Sampah akan dibagi menjadi 5 jenis yaitu

- Sampah Organik,yaitu berupa sampah dedaunan,ranting,dan sisa


makanan.Sampah jenis ini dapat diolah kembali menjadi pupuk kompos
menggunakan metode biopori dan komposter.Tempat sampah jenis ini
harus dilapisi plastic agar tidak mengotori tempat sampah saat dibuang.
- Sampah Botol Plastik,berupa botol aqua,le minerale dan sejenisnya.
Sampah botol ini dapat dijual ke pengepul atau sebagai bahan baku
pembuatan Ecobrick.
- Sampah kertas,seperti kertas coretan dan koran. Sampah ini dapat dijual
kembali atau dijadikan isi Ecobrick
- Sampah Plastik Kemasan,seperti plastic gorengan,kemasan makanan
ringan dan sejenisnya.Sampah jenis ini dapat digunakan menjadi isi
Ecobrick
- Sampah Gelas Plastik, seperti gelas pop ice, Ale-Ale,The gelas dan
sejenisnya. Sampah ini dapat dijual ke pengepul atau dijadikan kerajinan

Dalam sub program ini,ada beberapa aturan yang harus dipatuhi oleh setiap siswa

a. Setiap kelas memiliki 5 tempat sampah dikelas


b. Setiap siswa harus membuang sampah sesuai tempatnya
c. Sampah kemasan makanan/minuman harus dicuci terlebih dahulu sebelum
dibuang
d. Makanan sisa dibuang terpisah dengan tempatnya

Tujuan diciptakannya aturan diatas agar sampah sampah tersebut lebih mudah diolah
menjadi Ecobrick dan meminimalisir bau tidak sedap.

2. Program membawa tempat makan sendiri.

Tujuan diadakannya sub-program ini untuk mengurangi penggunaan plastic kemasan


sehingga sampah yang dihasilkan akan lebih sedikit.
Peraturan yang diterapkan pada program ini diantaranya:

a. Setiap siswa harus membawa tempat makan dan minum yang kosong dari
rumah,tempat tersebut akan dijadikan wadah saat berbelanja kekantin
b. Semua kemasan dan alat makan dari plastik seperti sendok, garpu, dan sedotan
dikenai biaya Rp 500 sampai Rp 2.000 tergantung kebijakan masing masing
penjual

Untuk sosialisasi sub-program ini akan disosialisasikan oleh beberapa pihak,contohnya

- Oleh pihak sekolah, misalnya mengumumkan kebijakan tersebut sudah


mulai diterapkan
- Sosialisasi oleh Osis melalui media social,contoh mengupload informasi
tersebut di Instagram stories
- Diadakannya event online oleh Osis untuk mensosialisakan kebijakan
tersebut.Misalnya membuat challenge video pendek di tiktok dengan
tagar #Cleaniscool.Video tersebut dapat berupa vlog,video komedi dan lain
–lain di SMA PGRI 3 KOTA BANDUNG.Video tersebut berisi tentang
kebiasaan membawa tempat makan sendiri untuk berbelanja kekantin
secara inplisit. Video yang paling kreatif dan menarik akan menjadi
pemenang dan mendapatkan hadiah

Alasan kami memilih cara tersebut adalah karena jika sekolah yang mengumumkan,
siswa cenderung akan mematuhinya, dan remaja cenderung mudah menerima hal
baru dan tertarik pada sesuatu yang viral atau sedang trend.

3. Ecobrick

“Ecobrick” berasal dari 2 kata dalam Bahasa Inggris yaitu “ ecology” dan “brick” .Dua
kata ini jika digabung menjadi “Ecobrick” dapat diartikan sebagai bata ramah
lingkungan

Ecobrick merupakan inovasi untuk memanfaatkan kembali sampah non organic seperti
botol plastic,plastic kemasan,dan kertas. Oleh karena itu,Ecobrick dapat menjadi salah
satu solusi yang cukup efektif untuk mengurangi sampah plastik dengan cara yang
relatif mudah dan tidak memerlukan banyak alat.

Ecobrick memiliki banyak manfaat diantaranya

a. Mengurangi sampah plastic

Dalam 1 botol Ecobrick dapat diisi 600gr sampah angka ini cukup banyak untuk
mengurangi sampah plastik.

b. Mengurangi volume sampah

Karna dipadatkan kedalam botol, sampah akan terlihat lebih rapi dan tidak berserakan
c. Pengganti batu bata

Ecobrick cukup kuat sehingga dapat dijadikan pengganti batu bata bahkan membuat
perabot

d. Dapat diperjual belikan

Ecobrick sering dijual di platform jual beli online atau dijual ke bank sampah sekitar

Cara mengolah sampah agar menjadi Ecobrick adalah sebagai berikut

Alat dan bahan yang dibutuhkan sangat mudah didapat diantaranya: Botol plastic bekas,
plastik kemasan dan kertas,tongkat kayu

Langkah-langkah pembuatan Ecobrick diantaranya

1. Kumpulkan sampah

Kumpulkan sampah plastic sebanyak mungkin dan teman sekelas, jadi sampah tersebut
tidak langsung dibuang ketempat sampah

2. Siapkan botol plastic

Lalu isi sekitar 600 gr dengan sampah plastic dan kertas yang tadi dikumpulkan

3. Padatkan

Padatkan sampah plastic dan kertas di dalam botol menggunakan batang kayu panjang

4. Terus isi sampai padat

Isi botol dengan sampah sampai penuh dan padatkan dengan kayu panjang hingga
padat terisi

5. Tutup erat

Jika sudah penuh terisi dan padat,tutup kembali botol tersebut

6. Siap digunakan

Jika botol sudah cukup banyak,maka ecobrick siap untuk dikreasikan menjadi berbagai
macam benda seperti kursi taman,meja,bahkan untuk membuat pondasi rumah.

D. Kendala dan Hambatan

Kendala dan hambatan yang kami hadapi selama projek cukup mudah,berupa
kurangnya waktu diskusi dan tenggat waktu yang pendek.

E.Strategi mengatasi masalah


Karena masalah yang kami hadapi cukup mudah,kami mengatasinya dengan membuat
diskusi secara online via WhatsAap dan berdiskusi saat waktu senggang.

BAB III. REFLEKSI


Pada bab ini terdiri dari rangkuman dari keseluruhan observasi. Pada rangkuman ini terdiri
dari hasil obsevasi kembali tentang kekurangan dan kelebihan program yang kami buat
yang bertujuan untuk melakukan perbaikan dan hasil yang lebih baik kedepannya.

1. Kekurangan
- Program klasifikasi ‘’sampah 5 jenis’’ tidak akan efektif jika tidak semua siswa
melaksanakannya
- Tidak semua sampah dapat diolah
- Program membawa tempat makan sendiri tidak akan efektif jika masih banyak
siswa yang tidak membawa tempat makan sendiri

2. Kelebihan
- Dapat menghasilan pupuk organik untuk tanaman di sekolah
- Mengurangi sampah plastik
- Mengurangi volume sampah karna
- Pengganti batu bata
- Dapat diperjual belikan (di platform online dan ke bank sampah)
- Mengkreasikannya menjadi barang barang yang dapat dipakai
- Dapat diterapkan secara berkelanjutan dikarnakan hanya membutuhkan
kesadaran dan kepedulian dari siswa untuk merelasikannya
BAB IV. PENUTUP
Pada bab ini terdiri dari rangkuman dari hasil keseluruhan observasi. Pada rangkuman ini
terdiri kesimpulan dan saran

A. KESIMPULAN

Program kreseta dapat mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan dan menghasilkan
produk baru dari sampah. Jika program ini diterapkan, kemungkinan besar masalah
sampah disekolah dapat teratasi dengan baik. namun jika siswa disekolah tidak
mematuhi peraturan dari program ini dengan baik maka masalah sampah tetap tidak
bisa teratasi.

B. SARAN

Berikut ini saran yang kami dapatkan dari pengunjung pada hari rabu ,5 Oktober 2022.

- Dapat diterapkan berkelanjutan

Lampiran
Dibawah ini merupakan dokumentasi aktifitas kelompok 1 selama projek berlangsung

Gambar 1 : Presentasi dikelas

Gambar 2: Menulis Laporan


Gambar 3 : membuat banner

Gambar 3 : membuat bannerr

Gambar 4 : membuat banner

Gambar 5: latihan sebelum presentasi


Gambar 6 : presentasi di pameran

Gambar 7 : foto dipameran


Gambar 8: menjaga pameran

Gambar 9 : pameran

Gambar 10 : membuat banner

Anda mungkin juga menyukai