1.Erni Amalia Ningrum,S.Pd sebagai Koordinator Projek P5, yang telah membantu kami
selama pelaksanaan projek.
2.Risma Asful Lestari, S.Pd.,Gr sebagai guru fasilitator, yang telah membimbing dan
memberikan banyak ilmu dan saran kepada kami selama pelaksanaan projek.
3.Hildah Sholihah, S.Ag sebagai guru fasilitator, yang telah membimbing dan memberikan
banyak ilmun dan saran kepada kami selama pelaksanaan projek.
4.Para Bapak dan Ibu guru SMA PGRI 3, yang telah memberi ilmu serta saran kepada kami
selama pelaksanaan projek
5.Teristimewa kepada para orang tua murid Kelompok 1, yang telah memberikan doa yang
tiada hentinya serta memberikan semangat dan dukungan selama pelaksanaan projek ini.
Kelompok I X - MIPA 2
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………………………………
BAB I : Pendahuluan
A. Kekurangan ……………………………………………………………………………………………….…………9
B. Kelebihan …………………………………………………………………………………………………………….9
A. Kesimpulan …………………………………………………………………………………………………………10
B. Saran …………………………………………………………………………………………………………..………10
Lampiran…………………………………………………………………………………………………………………………11
ii
BAB I. PENDAHULUAN
Pada Bab I ini memuat sub – sub lainnya sebagai berikut;(A) latar belakang, (B) tujuan, dan
(C) batasan masalah.
A. Latar Belakang
Sampah menjadi masalah yang seringkali susah untuk diatasi dikarenakan sampah akan
terus bertambah setiap hari namun sampai saat ini belum ada solusi yang benar benar
efektif dan berdampak besar untuk mengatasi masalah tersebut.
Di SMA PGRI 3 sendiri,masalah sampah masih belum dapat teratasi dengan baik
dikarenakan beberapa faktor diantaranya; minimnya kepedulian siswa terhadap
lingkungan,pengelolaan sampah yang kurang baik,tidak ada nya sanksi tegas dibidang
kebersihan,tidak adanya pemisahan sampah organic dan anorganik,sampah tidak didaur
ulang melainkan langsung dibuang dan kurangnya tempat sampah disekitar sekolah.
Sampah terdiri dari berbagai jenis yang dapat kita klasifikasi menjadi 2 jenis,yaitu sampah
organik(dapat terurai di tanah) dan anorganik (sulit terurai) namun karna sampah tersebut
tidak di pisah menyebabkan sampah tersebut lebih sulit untuk diolah kembali.
Dan karena sampah dari kantin begitu banyak,akhirnya sampah sampah tersebut tidak lagi
bisa ditampung ditempat sampah sehingga sampah tersebut berserakan kemana mana.
Hal ini menyebabkan lingkungan terlihat kotor,saluran air dapat tersumbat karena
tanah,menimbulkan banyaknya serangga,keluarnya bau tidak sedap dari sampah dan
mengganggu kenyamanan saat proses KBM berlangsung.
B. Tujuan
C. Batasan Masalah
2
BAB II. HASIL PROJEK
Pada bab terdiri dari rincian kegiatan selama projek dan detail detail lainnya seperti
(A)Waktu pelaksanaan,(B)Sasaran projek. (C) Capaian hasil projek (D)Kendala dan
(E) Strategi mengatasi kendala
A. Waktu Pelaksanaan
Projek ini kami laksankan selama 10 hari dari tanggal 26 September – 7 Oktober
2022 (Minggu tidak dihitung) sampai laporan ini dibuat. Selama rentang waktu
tersebut,kami melakukan beberapa kegiatan seperti berikut
- Senin, 26 September 2022,Para siswa diberi edukasi dan melakukan
diskusi tentang pencemaran lingkungan,permasalahan sampah dan
mengobservasi langsung ke lingkungan sekolah tentang jenis sampah
terbanyak di sekolah
- Selasa, 27 September 2022, Siswa diminta melakukan observasi
pengelolaan sampah di sekolah lalu mempresentasikan hasil observasi
mereka serta melakukan diskusi mengenai permasalahan yang disebabkan
sampah dan pengolahan sampah itu sendiri
- Rabu,28 September 2022, Siswa diminta untuk mendiskusikan ide ide
kreatif untuk mengatasi permasalahan sampah dan mempresentasikannya.
- Kamis,29 September 2022, Siswa mulai merancang aktivitas projek sesuai
idenya masing-masing
- Jumat,30 September 2022, Siswa membuat projek sesuai dengan
rancangan aktivitas yang telah dibuat
- Sabtu, 1 Oktober 2022, Siswa melanjutkan membuat projek dan
mempresentasikannya
- 3-4 Oktober 2022,Siswa diminta mencoba system pengolahan sampah
yang telah dibuat
- Rabu, 5 Oktober 2022, Siswa memamerkan hasil projek berupa
system/produk yang telah dibuat dan dinilai oleh public
- Kamis, 6 Oktober 2022, Siswa membuat kesimpulan dan memperbaiki
hasil projek sesuai kritik dan saran pengunjung pameran
- Jumat, 7 Oktober 2022, Siswa menyusun Laporan Projek.
B. Sasaran Projek
Selama projek ini,kami berhasil mencapai tujuan dengan berfokus pada batasan masalah
yang kami buat. Kami berhasil menciptakan sebuah program yang kami namai program
Kresata
3
Program KRESATA ialah suatu program yang diciptakan untuk mengatasi permasalahan
sampah disekolah dengan menerapkan konsep Reduce atau mengurangi penggunaan
barang dan Recycle atau mengolah kembali/mendaur ulang.
Kresata sendiri kami ambil dari kalimat “Kreasikan Sampah Kita”. Karena tujuan utama
kami adalah untuk mengolah kembali sampah menjadi suatu barang baru yang lebih
berguna/memiliki nilai jual sehingga sampah tersebut tidak langsung berakhir
dipembuangan sampah yang menyebabkan sampah tersebut semakin menumpuk.
Dalam program Kresata yang kami buat ini,kami memiliki motto yaitu “Kita Bisa Bikin
Sekolah Bebas Sampah “ dengan harapan jika program ini terwujud, permasalahan sampah
disekolah dapat diatasi sehingga lingkungan sekolah tampak lebih bersih dan nyaman.
Program ini bertujuan untuk memilah sampah sesuai jenisnya agar dapat dijual atau
diolah kembali secara maksimal. Sampah akan dibagi menjadi 5 jenis yaitu
Dalam sub program ini,ada beberapa aturan yang harus dipatuhi oleh setiap siswa
Tujuan diciptakannya aturan diatas agar sampah sampah tersebut lebih mudah diolah
menjadi Ecobrick dan meminimalisir bau tidak sedap.
a. Setiap siswa harus membawa tempat makan dan minum yang kosong dari
rumah,tempat tersebut akan dijadikan wadah saat berbelanja kekantin
b. Semua kemasan dan alat makan dari plastik seperti sendok, garpu, dan sedotan
dikenai biaya Rp 500 sampai Rp 2.000 tergantung kebijakan masing masing
penjual
Alasan kami memilih cara tersebut adalah karena jika sekolah yang mengumumkan,
siswa cenderung akan mematuhinya, dan remaja cenderung mudah menerima hal
baru dan tertarik pada sesuatu yang viral atau sedang trend.
3. Ecobrick
“Ecobrick” berasal dari 2 kata dalam Bahasa Inggris yaitu “ ecology” dan “brick” .Dua
kata ini jika digabung menjadi “Ecobrick” dapat diartikan sebagai bata ramah
lingkungan
Ecobrick merupakan inovasi untuk memanfaatkan kembali sampah non organic seperti
botol plastic,plastic kemasan,dan kertas. Oleh karena itu,Ecobrick dapat menjadi salah
satu solusi yang cukup efektif untuk mengurangi sampah plastik dengan cara yang
relatif mudah dan tidak memerlukan banyak alat.
Dalam 1 botol Ecobrick dapat diisi 600gr sampah angka ini cukup banyak untuk
mengurangi sampah plastik.
Karna dipadatkan kedalam botol, sampah akan terlihat lebih rapi dan tidak berserakan
c. Pengganti batu bata
Ecobrick cukup kuat sehingga dapat dijadikan pengganti batu bata bahkan membuat
perabot
Ecobrick sering dijual di platform jual beli online atau dijual ke bank sampah sekitar
Alat dan bahan yang dibutuhkan sangat mudah didapat diantaranya: Botol plastic bekas,
plastik kemasan dan kertas,tongkat kayu
1. Kumpulkan sampah
Kumpulkan sampah plastic sebanyak mungkin dan teman sekelas, jadi sampah tersebut
tidak langsung dibuang ketempat sampah
Lalu isi sekitar 600 gr dengan sampah plastic dan kertas yang tadi dikumpulkan
3. Padatkan
Padatkan sampah plastic dan kertas di dalam botol menggunakan batang kayu panjang
Isi botol dengan sampah sampai penuh dan padatkan dengan kayu panjang hingga
padat terisi
5. Tutup erat
6. Siap digunakan
Jika botol sudah cukup banyak,maka ecobrick siap untuk dikreasikan menjadi berbagai
macam benda seperti kursi taman,meja,bahkan untuk membuat pondasi rumah.
Kendala dan hambatan yang kami hadapi selama projek cukup mudah,berupa
kurangnya waktu diskusi dan tenggat waktu yang pendek.
1. Kekurangan
- Program klasifikasi ‘’sampah 5 jenis’’ tidak akan efektif jika tidak semua siswa
melaksanakannya
- Tidak semua sampah dapat diolah
- Program membawa tempat makan sendiri tidak akan efektif jika masih banyak
siswa yang tidak membawa tempat makan sendiri
2. Kelebihan
- Dapat menghasilan pupuk organik untuk tanaman di sekolah
- Mengurangi sampah plastik
- Mengurangi volume sampah karna
- Pengganti batu bata
- Dapat diperjual belikan (di platform online dan ke bank sampah)
- Mengkreasikannya menjadi barang barang yang dapat dipakai
- Dapat diterapkan secara berkelanjutan dikarnakan hanya membutuhkan
kesadaran dan kepedulian dari siswa untuk merelasikannya
BAB IV. PENUTUP
Pada bab ini terdiri dari rangkuman dari hasil keseluruhan observasi. Pada rangkuman ini
terdiri kesimpulan dan saran
A. KESIMPULAN
Program kreseta dapat mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan dan menghasilkan
produk baru dari sampah. Jika program ini diterapkan, kemungkinan besar masalah
sampah disekolah dapat teratasi dengan baik. namun jika siswa disekolah tidak
mematuhi peraturan dari program ini dengan baik maka masalah sampah tetap tidak
bisa teratasi.
B. SARAN
Berikut ini saran yang kami dapatkan dari pengunjung pada hari rabu ,5 Oktober 2022.
Lampiran
Dibawah ini merupakan dokumentasi aktifitas kelompok 1 selama projek berlangsung
Gambar 9 : pameran