Anda di halaman 1dari 39

Panduan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Fase E
Tema : Kewirausahaan

Penyusun:

Sri Untari
Nurul Aulia

SMA NEGERI 77 JAKARTA


2022
Melalui tema Kewirausahaan dan mengacu pada dimensi profil
pelajar pancasila, projek “Kreasi Produk Lokal” ini bertujuan untuk
membentuk pelajar mempunyai kesadaran mengembangkan potensi
produk lokal yang ada di sekitar lingkungan sekolah melalui kreasi
yang inovatif menyesuaikan perkembangan zaman.
Projek ini dimulai dari tahap pengenalan, di mana pelajar
berkenalan dengan skema berprojek, membuat kesepakatan,
merencanakan, dan juga melakukan eksplorasi isu/topik
kewirausahaan. Kegiatan ini dimulai dengan sosialisasi projek
penguatan profil pelajar pancasila, sosialisasi format penulisan
laporan dan jurnal P5 serta eksplorasi tema kewirausahaan.
Eksplorasi tema dapat dimulai dengan memberikan pemantik dapat
berupa foto/video/data/fenomena/berita dan pertanyaan sesuai
dengan permasalahan kewirausahaan di lingkungan sekitar.
Tahapan selanjutnya adalah tahap kontekstualisasi, dalam tahap ini pelajar
melakukan observasi, eksperimen, dialog, dan kontekstualisasi terhadap hal/pihak yang
terkait dengan isu/topik yang ditelaah dengan fenomena/kejadian yang terjadi di sekitar
mereka. Dalam tahap ini, pelajar juga akan mencari pengetahuan/data sebanyak-
banyaknya mengenai permasalahan kewirausahaan dan mencari solusi sebanyak-
banyaknya, kemudian pelajar memilih ide solusi yang paling tepat dan paling mungkin
untuk dilakukan. Solusi dapat berupa kreasi barang atau jasa yang mengembangkan
produk lokal.
Setelah ide solusi sudah matang dalam tahap kontekstualisasi, tahap selanjutnya
adalah tahap Aksi, dimana pelajar akan menuangkan aksi nyata mereka dalam bentuk
karya-karya kewirausahaan baik dalam bentuk barang atau jasa. Karya tersebut adalah
hasil dari ide-ide pelajar yang memanfaatkan barang-barang lokal yang ada di sekitar
yang dapat menjawab isu dari masalah yang telah diidentifikasikan sebelumnya.
Tahap selanjutnya adalah Refleksi dan Tindak Lanjut, dimana setiap pelajar akan
merefleksikan diri (apa yang sudah dilakukan selama projek, apa yang perlu diperbaiki),
refleksi antar teman dan refleksi dari fasilitator. Tahapan tindak lanjut dilakukan dalam
berbagai bentuk, dapat berupa pameran karya, presentasi atau tindakan lain sebagai
media pelajar mempertanggungjawabkan karyanya ke diri sendiri dan juga komunitas
belajarnya.
Melalui projek ini pelajar diharapkan telah mengembangkan secara spesifik tiga
dimensi profil pelajar pancasila, yaitu Gotong-royong, Bernalar Kritis dan Kreatif beserta
sub-elemen terkait dalam dimensi profil tersebut.
• Berdasarkan data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa per Februari 2022, tingkat pengangguran
Indonesia tercatat sebesar 5,83 persen dari total penduduk usia kerja sejumlah 208,54 juta orang. Yang mencengangkan,
dari 5,83 persen tersebut hampir 14 persen adalah penduduk lulusan jenjang diploma dan sarjana (S1). Tidak dipungkiri
banyaknya jumlah pengangguran merupakan hambatan yang besar dalam memajukan perekonomian Indonesia. Dan
generasi muda merupakan salah satu peran penting untuk mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia.Banyak hal yang
dapat dilakukan oleh generasi muda dalam upaya mengurangi tingkat pengangguran . Salah satunya dengan berwirausaha.
Modal utama dalam berwirausaha adalah kemauan, keuletan dan percaya diri untuk bersungguh-sungguh menjalankan
usaha. Dengan kita berwirausaha maanfaat yang dapat kita rasakan tentunya bukan hanya untuk diri kita sendiri tetapi
juga untuk banyak orang. Secara tidak langsung kita membantu untuk mengurangi tingkat pengangguran yang ada dengan
memberikan pekerjaan untuk usaha yang kita jalani.
• Bakat dan potensi berwirausaha jika dimaksimalkan sejak dini akan sangat menguntungkan karena sebagai generasi muda
tentunya memiliki ide-ide yang inovatif dalam berbisnis, terlebih di tengah arus globalisasi yang sangat cepat, perubahan
selera dan zaman akan mengikuti ide-ide segar generasi muda. Ide-ide inilah yang perlu dikembangkan supaya dunia
kewirausahaan menjadi sesuatu yang menjanjikan untuk generasi muda.
• Generasi muda merupakan tahap dimana seseorang memiliki energi lebih. Dengan berwirausaha waktu luang yang dimiliki
tentu akan semakin bermanfaat karena digunakan untuk hal yang positif tentunya. Selain untuk mengembangkan bakat
dan minat, dengan berwirausaha pelajar akan memiliki relasi yang dapat semakin mengembangkan usaha mereka
• Selain itu, sekolah kami terletak di tengah kota dengan potensi kewirausahaan yang sangat besar, mulai dari makanan,
fashion hingga kriya. Disekitar sekolah kami banyak bersaing produk lokal hingga asing. Dengan kondisi seperti ini, pelajar
penting untuk menggali potensi produk lokal agar bisa di inovasikan menjadi sesuatu yang lebih kreatif dan memiliki daya
saing.

Sumber : https://www.bps.go.id/pressrelease/2022/05/09/1915/februari-2022--tingkat-pengangguran-terbuka--tpt--sebesar-5-83-persen.html
3, 4, 5, 6, 7,
8, 9 dan 10

7, 8, 9 dan 10

1, 2, 3, 4,5, 6
dan 8
62 JP
TAHAP PENGENALAN
Mengenalkan dan membangun kesadaran peserta didik terhadap berbagai ide
kewirausahaan yang memiliki nilai jual.

Pada kegiatan ini, sekolah melakukan sosialisasi mengenai


Workshop kewirausahaan, seperti topik tentang wawasan dan gambaran
01 Kewirausahaan kewirausahaan, perkembangan dunia kewirausahaan, dan
berbagai permasalahan yang dihadapi dunia kewirausahaan.
4 JP

Pada kegiatan ini pelajar akan mengerjakan asesmen


Asesment diagnostik yang terdiri dari kognitif dan non kognitif. Hasil
02 Diagnostik asesmen akan digunakan sebagai dasar pembentukan
kelompok pelajar.
4 JP

Pada kegiatan ini pelajar diajak untuk mengenal konsep dan


Eksplorasi jenis kewirausahaan. Pemantik diskusi dapat berupa
03 Tema foto/video/data/fenomena/berita dan pertanyaan sesuai
dengan permasalahan kewirausahaan di lingkungan sekitar.
4 JP
TAHAP KONTEKSTUAL
Mengkontekstualisasikan permasalahan sekitar dapat dijadikan ide kewirausahaan bernilai
jual.

Melatih Berpikir Dalam kegiatan ini pelajar diajak untuk menemukan ide
04 Kritis berdasarkan permasalahan yang telah ditentukan.
6 JP

Observasi dan
Pelajar diminta untuk melakukan observasi dan wawancara
Wawancara seputar
05 kewirausahaan
mengenai permasalahan kewirausahaan di lingkungan
sekitar.
8 JP

Mengkurasi ide Dalam kegiatan ini, pelajar memilih ide kewirausahaan yang akan
06 kewirausahaan dibuat dan dipromosikan dalam perayaan belajar.

6 JP
TAHAP AKSI
Mewujudkan ide kewirausahaan melalui aksi
nyata

Pembuatan Pelajar membuat produk kewirausahaan yang telah dipilih


07 Produk dan menyusun poster promosi produk.
12 JP

Menyusun
Pelajar menyusun laporan projek penguatan Profil Pelajar
08 Laporan Projek Pancasila.
8 JP
TAHAP REFLEKSI
Merefleksikan proses dan umpan balik

09 Refleksi atas
proses dan
umpan balik
4 JP

Dalam kegiatan ini pelajar diminta untuk melakukan refleksi atas proses
dan umpan balik yang didapatkan selama melaksanakan kegiatan projek.
Refleksi dapat berupa: refleksi individu, asesmen antar teman, asesmen
individu oleh fasilitator dan penilaian kelompok
TAHAP TINDAK LANJUT
Tindak lanjut atas aksi yang sudah
dibuat

10 Mendemonstrasikan hasil
produk kewirausahaan
yang telah dibuat
6 JP

Kegiatan tindak lanjut dapat dilakukan dalam bentuk pameran belajar,


presentasi, refleksi atau aktivitas lain sebagai media pelajar
mempertanggungjawabkan hasil karyanya kepada diri sendiri dan
juga komunitas belajarnya.
1. Workshop Kewirausahaan

Kegiatan pembuka:
Pada tahap ini, pelajar akan Satuan pendidikan dapat mengadakan kegiatan lokakarya (workshop) bertemakan kewirausahaan, dengan
berkenalan dengan konsep mendatangkan narasumber yang mumpuni di bidangnya. Pelajar diajak untuk memahami beberapa hal berikut seperti:
kewirausahaan secara - Konsep dasar tentang kewirausahaan
- Wawasan perkembangan dunia kewirausahaan di Indonesia dan global
umum - Contoh-contoh permasalahan di dunia kewirausahaan.
Dalam kegiatan lokakarya tersebut pelajar diajak untuk berpikir kritis dan mengeksplorasi permasalahan seputar
Jumlah jam pelajaran: 4 JP kewirausahaan dengan harapan akan muncul ide-ide inovatif untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Pertanyaan pemantik yang dapat diajukan kepada pelajar:
Alat & bahan: "Apa yang menarik perhatianmu tentang kewirausahaan di Indonesia?"
"Mengapa sebagai pelajar kita perlu memahami berbagai fenomena kewirausahaan di Indonesia?"
• Power Point
"Menurutmu,contoh kewirausahaan apa yang paling perlu untuk dikembangkan di Indonesia?"
• Lembar kerja siswa
• Jurnal P5 Kegiatan Inti:
Setelah selesai melakukan kegiatan, guru/fasilitator dapat menjelaskan gambaran kegiatan projek yang akan dilakukan
Asesmen: selama 3 bulan kedepan. Pelajar dapat diberikan pertanyaan seperti:
• Diskusi bersama fasil "Apa hal yang paling menarik dan ingin mereka ketahui lebih banyak?"
Lalu, pelajar dapat menggali informasi lebih dalam mengenai topik tersebut dengan mengunjungi perpustakaan dan
dan berbagi dengan
menelusuri melalui internet untuk melakukan riset literatur.
teman sebaya Hasil riset literatur dapat dituliskan dalam Jurnal Projek.
• Jurnal Perkembangan P5
Kegiatan penutup:
Pelajar dapat berbagi temuan paling menarik kepada teman-teman sekelasnya.
Guru/fasilitator bisa menindaklanjuti dengan bertanya kepada para pelajar:
“Apa yang sudah kamu dapatkan pada pertemuan ini?”
“Setelah mendengar hasil teman-teman kalian, apakah ada hal menarik yang kalian temukan dan ingin ketahui lebih lanjut?”
Pelajar dapat menuliskan refleksinya di aplikasi Padlet, post it, jurnal perkembangan projek atau media lainnya.
https://eventkampus.com/library/pos https://kemahasiswaan.uii.ac.id/peng
ter/detail/3346/poster-seminar- umuman-workshop-kewirausahaan-
nasional-kewirausahaan-2019- tahun-2020/
creating-your-start-up-for-a-better-
future
Contoh halaman 1, 2, dan 3. Jurnal Projek dapat dibuat setiap pertemuan tergantung kebutuhan.
2. Asesmen Diagnostik dan
Pembentukan Kelompok
Kegiatan pembuka:
Pada tahap ini, pelajar akan Pelajar dapat diberikan pertanyaan pemantik untuk sebagai bahan refleksi mengenai kegiatan
mengerjakan asesmen yang sebelumnya. Pertanyaan pemantik dapat berupa:
berfungsi untuk pembentukan "Apa yang sudah kalian pahami mengenai kewirausahaan?"
kelompok secara merata. "Bagaimana pendapatmu mengenai workshop kewirausahaan pada kegiatan sebelumnya?"

Jumlah jam pelajaran: 4 JP Setelah itu, guru/fasilitator memberikan asesmen diagnostik, yang digunakan sebagai dasar
dalam pembentukan kelompok. Asesmen dapat berupa:
Alat & bahan: • Kognitif (Literasi dan Numerasi)
• Non-Kognitif (Latar belakang keluarga, motivasi belajar, cita-cita, gaya belajar, dsb)
• Asesmen Kognitif dan Non
Asesmen dapat dilakukan melalui e-learning, Google Form atau melalui selembar kertas.
Kognitif
• Format penulisan laporan Kegiatan Inti:
• Gambaran kegiatan Pelajar mengerjakan asesmen kognitif dan non-kognitif yang hasilnya akan digunakan sebagai
projek/alur projek dasar dalam pembentukan kelompok projek. Setiap kelas akan dibagi menjadi beberapa kelompok
sesuai dengan jumlah pelajar dengan mendiferensiasikan perbedaan hasil asesmen secara
merata.
Asesmen:
Diagnostik Kognitif (Literasi Kegiatan penutup:
dan Numerasi) dan Non Pelajar akan diberikan penjelasan bahwa kelompok ini yang akan menjadi kelompok tetap selama
kognitif kegiatan projek satu tema berlangsung. Guru/fasilitator dapat memberi motivasi untuk selalu
bekerja sama dan kompak, karena salah satu tujuan kegiatan projek ini adalah menumbuhkan
sikap kolaborasi pada diri pelajar.
3. Eksplorasi Tema: Konsep
dan Jenis Kewirausahaan
Kegiatan pembuka:
Guru/fasilitator membuka kelas dengan memberikan pemantik berupa video/gambar/data/berita/fenomena dan pertanyaan
sesuai dengan permasalahan kewirausahaan di lingkungan sekitar, berdasarkan jenis yang ditentukan:
• Kriya
Pada tahap ini, pelajar diajak untuk • Pangan
memahami konsep dasar dan jenis • Fashion
kewirausahaan. Pelajar memberikan tanggapan terhadap permasalahankewirausahaan berdasarkan video/gambar yang ditayangkan.
Contoh pertanyaan pemantik yang dapat diajukan untuk memulai diskusi setelah melihat tayangan tersebut seperti:
"Apa yang ada dibenak kalian setelah melihat tayangan tersebut?"
Jumlah jam pelajaran: 4 JP "Mengapa kita harus ikut mengatasi permasalahan tersebut?"
"Bagaimana contoh upaya membantu mengatasi permasalahan kewirausahaan tersebut?"
Alat & bahan:
• Power Point konsep dan jenis Kegiatan Inti:
kewirausahaan Setelah mendapatkan jawaban pelajar yang beragam, pelajar dapat mengeksplorasi jenis kewirausahaan yang telah ditentukan.
• Video/gambar/berita/fenomena Pelajar diajak untuk mengeksplorasi jenis kewirausahaan bersama dengan kelompoknya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan
mengenai permasalahan berdiskusi kelompok.
Pembagian tema dapat dibagikan berdasarkan contoh sebagai berikut:
kewirausahaan sesuai dengan • Kelompok 1 dan 3 (Kriya)
bidang (kriya, pangan, dan • Kelompok 2 dan 5 (Pangan)
pakaian/fashion) • Kelompok 4 dan 6 (Pakaian/Fashion).
Setiap kelompok dapat dibimbing untuk mengeksplorasi lebih dalam sesuai dengan jenis kewirausahaan yang dipilih, mulai dari
mencari contoh kewirausahaannya, peluangnya, hingga proses pembuatannya.
Asesmen: Pelajar dapat diberikan pemantik berupa "Ide kewirausahaan apa yang paling menarik dan cocok di masa sekarang?"
Hasil eksplorasi dapat dituliskan dalam Jurnal Projek.
• Presentasi kelompok
• Jurnal P5 Kegiatan penutup:
Pelajar dapat mempresentasikan hasil dari eksplorasi kelompok.
Guru/fasilitator bisa menindaklanjuti dengan bertanya kepada para pelajar mengenai beberapa hal berikut:
“Apa yang sudah kamu dapatkan pada pertemuan ini?”
“Setelah mendengar hasil teman-teman kalian, apakah ada hal menarik yang kalian temukan dan ingin ketahui lebih lanjut?”
4. Melatih Berpikir Kritis

Kegiatan pembuka:
Pada tahap ini, pelajar Guru/fasilitator membuka kelas dengan memberikan pemantik berupa video/gambar/data/berita/fenomena dan pertanyaan
akan disajikan sebuah sesuai dengan permasalahan kewirausahaan di lingkungan sekitar, contohnya seperti berikut:
• Industri pangan Jakarta mengakibatkan darurat sampah plastik
permasalahan mengenai • Industri fashion, menyebabkan banyaknya limbah kain yang sulit diolah
kewirausahaan yang ada di • Limbah minyak jelantah
sekitar lingkungan, Pelajar • Pandemi menyebabkan limbah masker yang sulit didaur ulang
dalam kelompok diminta Pelajar diminta memberikan tanggapan terhadap permasalahan kewirausahaan yang disajikan dengan memberi pertanyaan
mencari solusi atas pemantik sebagai berikut:
permasalahan tersebut. “Apa yang ada dibenak kalian setelah membaca permasalahan tersebut?”
“Mengapa kita harus ikut mengatasi permasalahan tersebut?”
“Bagaimana contoh upaya membantu mengatasi permasalahan kewirausahaan tersebut?”
Jumlah jam pelajaran: 6
JP Kegiatan Inti:
Setelah mendapatkan jawaban pelajar yang beragam, pelajar dapat diminta untuk mengeksplorasi ide-ide kewirausahaan
Alat & bahan: yang muncul dari permasalahan yang ada. Pelajar diberikan kesempatan untuk mencari informasi dan referensi lebih
mendalam mengenai ide kewirausahaan yang dapat dibuat, berasal dari berbagai sumber seperti melalui video Youtube,
Lembar Kerja Kelompok berita daring atau lainnya. Dengan bimbingan, pelajar dapat memilih ide yang dianggap inovatif dan mendalaminya.
Arahkan pelajar untuk menentukan ide kewirausahaan yang ingin dilakukan dengan memberikan pemantik "Ide
Asesmen: kewirausahaan apa yang paling menarik dan cocok di masa sekarang?"
• Pengisian Lembar Hasil eksplorasi didiskusikan dengan teman sekelompok kemudian dapat dituliskan dalam lembar kerja kelompok. Setiap
Kerja Kelompok kelompok dapat mempresentasikannya.
• Presentasi Kegiatan penutup:
• Pengisian jurnal Di akhir, pelajar dapat menentukan ide yang akan dibuat dan menuliskannya di Lembar Kerja Kelompok.
perkembangan projek Guru/fasilitator bisa menindaklanjuti kegiatan ini dengan bertanya kepada para pelajar:
“Apa yang sudah kamu dapatkan pada pertemuan ini?”
“Setelah mendengar hasil teman-teman kalian, apakah ada hal menarik yang kalian temukan dan ingin ketahui lebih lanjut?”
Contoh Fenomena Kewirausahaan yang dapat melatih siswa berpikir kritis (Mencari
solusi ide kewirausahaan dari permasalahan tersebut)
Fenomena 1:
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Isnawa Adji menyatakan, Jakarta memproduksi sekitar 7.000 ton sampah setiap hari. Dari jumlah itu, sekitar 1.900 hingga 2.000 ton merupakan
sampah plastik. "Sampah di Jakarta per hari 7.000 ton, sampah plastiknya 1.900-2.400 ton," ujar Isnawa saat menghadiri gerakan Operasi Tangkap Plastik di Pulau Pramuka, Kepulauan
Seribu, Jumat (10/8/2018). Kenyataan itu membuat Provinsi DKI Jakarta menempati posisi kedua daerah yang memproduksi sampah plastik terbesar di perairan Indonesia. Sampah plastik
menjadi salah satu permasalahan utama DKI Jakarta. Saat ini, masyarakat DKI banyak menggunakan plastik dalam kehidupan sehari-hari. (Sumber: Kompas.com)

Fenomena 2:
Masyarakat Jakarta berpotensi menghasilkan limbah minyak jelantah lebih dari 525 ribu liter per bulannya di tahun 2020. Istilah minyak jelantah mengacu pada minyak yang sudah
digunakan berkali-kali untuk memasak dan menggoreng. Dikutip dari Waste4Change, minyak yang telah digunakan berkali-kali ini dapat menimbulkan bahaya karena akan mengubah
komposisinya serta melepaskan akrolein, yaitu senyawa yang berpotensi membawa sifat karsinogenik (pembawa kanker).Dalam survei Katadata tahun 2019, Indonesia mengkonsumsi
sebanyak 13 juta liter minyak goreng per tahunnya dan 60,8% atau 7,8 liter berpotensi menjadi minyak jelantah dari rumah tangga. (Sumber: Katadata.com)

Fenomena 3:
Masker medis yang digunakan semasa pandemi COVID-19 menimbulkan permasalahan lingkungan karena limbahnya menumpuk tanpa pengolahan tertentu. Padahal limbah masker yang
termasuk limbah B3.Di Indonesia, sekitar 420 ton sampah per hari timbulan limbah medis yang dihasilkan, dengan kasus positif yang ada di Indonesia. Kemudian masker sekali pakai yang
dihasilkan juga kurang lebih ada sekitar 150 juta pcs yang dihasilkan. Mayoritas masyarakat Indonesia tidak peduli terhadap penanganan sampah di Indonesia. Dampaknya, penumpukan
sampah, khususnya masker medis, menimbulkan berbagai permasalahan lingkungan. (Sumber: KBR)

Fenomena 4:
Fashion disebut sebagai industri paling berpolusi kedua di dunia, setelah industri perminyakan. Sekitar 10% dari emisi karbon yang mempengaruhi krisis iklim dihasilkan dari industri
fashion. Sejumlah bahan pakaian memang tidak mudah terurai secara alami, seperti polyester dan nilon yang membutuhkan waktu terurai antara 20 hingga 200 tahun. Hanya sebagian yang
terbuat dari bahan yang lebih alami seperti kain katun dan linen. Tak hanya itu, emisi karbon yang sangat besar dari industri fashion terjadi pada setiap tahap rantai pasokan fashion dan
siklus produk.

Fenomena 5:
Penggunaan teknologi sangat dibutuhkan dalam menunjang proses pembelajaran di era digital. Salah satu teknologi yang umum digunakan oleh pelajar ialah laptop. Melalui laptop, peserta
didik dapat mengakses berbagai informasi, platform belajar, dan fitur-fitur lainnya yang tersedia dalam teknologi tersebut. Hal ini didukung dengan penggunaan E-Learning yang digunakan
untuk mengakses bahan ajar dan media pembelajaran lainnya. Namun, fakta yang terjadi di lapangan, tidak semua peserta didik di Jakarta mampu membeli laptop sebagai penunjang
proses pembelajaran. Salah satunya di SMA Negeri 77 Jakarta, survey menyebutkan bahwa hanya 37% peserta didik yang memiliki laptop pribadi untuk kebutuhan belajar.

Fenomena 6:
Zaman sekarang sering kita jumpai pada kehidupan sehari-hari banyak dari kalangan muda maupun anak-anak lebih memilih untuk mengkonsumsi makanan yang memiliki “brand luar
negeri”. Hal ini dikarenakan makanan tersebut terkesan lebih mewah dan mahal, serta tak semua kalangan masyarakat yang memiliki kemampuan untuk membeli produk makanan
tersebut.Fast food dan junk food mulai merajai dunia kuliner dikarenakan kemudahan dalam pembuatan dan penyajian yang juga tidak membutuhkan waktu lama. Sementara untuk
sebagian makanan tradisional kadang kalanya memang membutuhkan waktu, tenaga dan biaya yang lebih banyak dikarenakan bahan serta metode pembuatan yang cukup beragam.
Lembar Kerja Kelompok dikerjakan setiap kelompok berdasarkan permasalahan yang telah
dipilih
5. Observasi dan Wawancara

Pada tahap ini, pelajar Kegiatan pembuka:


diajak untuk memahami Guru/fasilitator membuka kelas dengan pertanyaan pemantik dengan contoh sebagai berikut:
dunia kewirausahaan di "Menurut pendapatmu, fenomena kewirausahaan apa yang paling dekat dengan sekolah kita?"
lingkungan sekitarnya. "Ide Kewirausahaan apa yang paling sesuai untuk daerah di sekitar sekolah kita?"
Selanjutnya, pelajar dapat melakukan observasi lapangan ke beberapa tempat industri kewirausahaan di sekitar
lingkungan sekolah.
Jumlah jam pelajaran: 8 JP Setiap pelajar bergabung dengan kelompoknya masing-masing untuk mengunjungi lokasi yang telah ditentukan,
seperti pasar, industri fashion, tempat kuliner dan lain-lain. Tempat yang dikunjungi dapat disesuaikan dengan
Alat & bahan: pilihan ide kewirausahaan dan masalah yang dihadapi sesuai dengan aktivitas sebelumnya.
• Lembar pertanyaan
wawancara Kegiatan Inti:
• Lembar laporan hasil Pelajar melakukan observasi dan wawancara, serta menuliskan hasilnya pada lembar laporan hasil wawancara
wawancara yang telah dilampirkan.
Setelah mendapatkan hasil observasi lapangan yang beragam, pelajar diminta untuk mengeksplorasi lebih dalam
• Alat tulis sesuai dengan jenis kewirausahaan yang di dapatkan, mulai dari menjelaskan secara singkat jenis
• Alat perekam kewirausahaannya, peluangnya, hingga proses pembuatannya.
• Kamera atau HP untuk
dokumentasi Hasil observasi dan wawancara dapat dituliskan dalam Jurnal Projek/Laporan Hasil Wawancara.

Kegiatan penutup:
Asesmen: Pelajar mempresentasikan hasil dari observasi dan wawancara kelompok.
Guru/fasilitator bisa menindaklanjuti dengan bertanya kepada pelajar mengenai:
• Lembar Laporan “Apa yang sudah kamu dapatkan pada pertemuan ini?”
wawancara “Setelah mendengar hasil observasi dna wawancara teman-teman lainnya, apakah ada hal menarik yang kalian
• Jurnal P5 temukan dan ingin ketahui lebih lanjut?”
• Menurut Anda jenis kewirausahaan apa yang paling
cocok pada masa sekarang?
• Sudah berapa lama usaha Anda berjalan?
• Siapakah yang memiliki ide usaha ini ?
• Mengapa Anda memilih usaha yang Anda jalankan?
• Bagaimana kiat Anda untuk bersaing di dunia usaha
pada masa sekarang?
Nama Kelompok :
Tanggal Wawancara :
Narasumber :
Tempat Usaha
:
6 . Mengkurasi Ide

Pada tahap ini, pelajar Kegiatan pembuka:


diajak untuk mencari ide Guru/fasilitator membuka kelas dengan mengingatkan kembali topik kewirausahaan yang telah dipilih
pemecahan masalah oleh kelompok.
berdasarkan observasi Mintalah pelajar dalam kelompok memberikan tanggapan terhadap permasalahan kewirausahaan
dan wawancara, kemudian yang telah dipilih dengan memberi pertanyaan:
memilih satu ide terbaik. “Apa yang kalian pikirkan mengenai ide kewirausahaan yang telah kalian pilih sebelumnya?”
“Apa yang ada dibenak kalian setelah menganalisis topik ide kewirausahaan beserta masalahnya yang
Jumlah jam pelajaran: 6 JP kalian pilih sebelumnya?”
“Bagaimana solusi yang kalian pilih dalam mengatasi permasalahan tersebut?”
Alat & bahan: "Informasi tambahan apa yang kalian peroleh melalui kunjungan ke lapangan industri kewirausahaan?
Lembar Kerja Kurasi Ide Bagaimana informasi tersebut membantu dalam mengatasi permasalahan dari ide yang diangkat?"

Kegiatan Inti:
Setelah mendapatkan jawaban pelajar yang beragam, pelajar dapat mengeksplorasi solusi-solusi yang
Asesmen: tersedia dan diminta untuk memilih satu solusi yang paling sesuai dan paling mungkin dilakukan dalam
• Lembar Kerja Kurasi menjawab permasalahan kewirausahaan.
Ide Pelajar dapat diminta untuk menentukan kekuatan serta kelemahan dari solusi tersebut.
• Jurnal Perkembangan
Projek Penguatan Kegiatan penutup:
Profil Pelajar Pancasila Setiap kelompok pelajar akan mendiskusikan solusi terbaik bersama guru/fasilitator, kemudian
menuliskannya dalam Lembar Kerja Kurasi Ide. Setiap kelompok dapat saling memberikan pendapat
dan umpan balik, serta mendapatkan bimbingan dari guru/fasilitator.
7 . Proses Pembuatan Produk

Pada tahap ini, pelajar


akan membuat produk Kegiatan pembuka:
kewirausahaan yang telah Guru/fasilitator membuka kelas dengan memberikan motivasi dan semangat kepada pelajar
dipilih dan menyusun
agar membuat produk dengan maksimal, kolaboratif, dan kreatif.
poster promosi produk.
Mintalah pelajar berbagi tugas dan kepercayaan terhadap sesama teman sekelompok dalam
pembuatan produk dan poster promosi.
Jumlah jam pelajaran: 12 Pelajar dapat diminta untuk mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk
JP membuat produk (alat dan bahan akan berbeda sesuai dengan pilihan produk masing-masing).

Alat & bahan:


• Alat dan bahan produk Kegiatan Inti:
• Poster promosi produk Setelah kelas dibuka, pelajar dapat mulai membuat produk dan poster promosi. Sembari
mengerjakan, fasil dapat memberikan masukan dan saran dan mengingatkan pelajar untuk
Asesmen: mengisi jurnal perkembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
• Poster promosi
• Produk
• Presentasi
• Jurnal P5 Kegiatan penutup:
Setelah selesai dalam pembuatan produk dan poster, pelajar dapat mempresentasikan hasilnya
kepada guru/fasilitator untuk diberikan pendapat dan saran perbaikan.
8 . Menyusun Laporan Projek

Pada tahap ini, pelajar Kegiatan pembuka:


menyusun laporan projek Guru/fasilitator membuka kelas dengan memberikan motivasi dan semangat kepada pelajar
penguatan Profil Pelajar mengenai urgensi pembuatan produk yang sudah dibuat di minggu lalu.
Pancasila berdasarkan Guru/fasilitator memberikan arahan tentang pembuatan laporan projek.
produk dan poster yang
sudah dibuat
Kegiatan Inti:
Jumlah jam pelajaran: 8 JP Setelah membuka kelas, guru/fasilitator menjelaskan format pengisian dan penulisan Laporan
Projek. Pelajar kemudian dapat berbagi tugas dan kepercayaan terhadap sesama teman sekelompok
Alat & bahan: dalam pembuatan laporan projek.
• Format Laporan Pelajar dapat menambah literatur dari internet, buku di perpustakaan, dan berbagai sumber lainnya
Projek Penguatan yang berkaitan dengan penulisan Laporan Projek.
Profil Pelajar Pancasila Sembari mengerjakan, guru/fasilitator dapat memberikan masukan dan saran dan pelajar dapat
• Jurnal P5 diminta untuk mengisi jurnal perkembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.

Asesmen:
• Format Laporan Kegiatan penutup:
Projek Penguatan Setelah selesai dalam pembuatan Laporan Projek, pelajar dapat mempresentasikan hasil
Profil Pelajar Pancasila penyusunan laporan projek dan umpan balik dapat diberikan oleh guru/fasilitator.
• Jurnal P5
Laporan Projek dapat mengikuti format laporan sederhana pada umumnya
yang mengandung latar belakang, tujuan, proses pembuatan dan kesimpulan
9 . Refleksi atas Proses dan
Umpan Balik

Pada tahap ini, pelajar


diajak untuk melakukan Kegiatan pembuka:
refleksi atas proses Kelas dapat dibuka dengan pengarahan mengenai kegiatan refleksi atas proses pembuatan projek.
pembuatan projek dan Pelajar dapat dibagi berdasarkan urutan presentasi kelompok melalui pengambilan nomor urut.
melakukan umpan balik. Guru/penguji menjelaskan indikator-indikator yang dinilai pada lembar asesmen.

Jumlah jam pelajaran: 9 JP


Kegiatan Inti:
Alat & bahan: Setiap kelompok mendapatkan kesempatan untuk memaparkan laporan hasil projek yang telah
• Power point Paparan mereka lakukan. Pelajar juga mempersembahkan hasil produk yang telah dibuat. Guru dan/atau
hasil Projek penguji berkesempatan untuk memberikan pertanyaan dan masukan serta memberikan umpan balik
• Hasil Produk atas hasil projek yang telah dibuat
• Lembar Asesmen Hasil refleksi dapat dituliskan dalam Jurnal Projek.

Asesmen:
• Presentasi kelompok Kegiatan penutup:
• Hasil Produk Pelajar dapat diminta untuk memberikan kesimpulan dari refleksi dan umpan balik presentasi yang
• Poster promosi telah dilakukan, dengan memberikan pengarahan dan masukan untuk persiapan kegiatan
• Jurnal P5 selanjutnya yakni tindak lanjut dari projek yang akan dilakukan di minggu berikutnya.
10 . Demonstrasi Hasil Produk

Pada tahap ini, kegiatan Kegiatan pembuka:


tindak lanjut dapat dilakukan Pelajar dapat menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk demonstrasi hasil produk.
dalam bentuk pameran Demonstrasi dalam hal ini dapat berupa perayaan belajar, pameran, bazar, dan lain-lain. Pilihan
belajar, presentasi, refleksi bentuk demonstrasi dapat disesuaikan dengan kebutuhan satuan pendidikan.
atau aktivitas lain sebagai Pelajar dapat menyiapkan tenda atau stand pameran kelompoknya masing-masing. Satuan
media pertanggungjawaban pendidikan dapat mengadakan acara hiburan yang sifatnya opsional untuk membantu memeriahkan
pelajar terhadap hasil kegiatan pameran. Acara hiburan disesuaikan dengan kebutuhan satuan pendidikan masing-masing.
karyanya ke diri sendiri dan
juga lingkungan sekitarnya.
Kegiatan Inti:
Jumlah jam pelajaran: 6 JP Setelah semua persiapan sudah siap, acara dibuka dengan beberapa sambutan dan acara hiburan
(jika memang terdapat acara hiburan tambahan). Pameran kemudian dibuka dan seluruh pengunjung
Alat dan Bahan: dapat berkunjung ke stand pelajar untuk melihat karya pelajar. Sementara itu, panggung hiburan
• Produk dapat diisi dengan penampilan karya pelajar Jadi sambil melihat pameran, pengunjung dapat
• Poster menikmati penampilan pelajar di panggung hiburan.
• Tenda/stand
• Panggung hiburan
(opsional) Kegiatan penutup:
Pelajar dapat mendemonstrasikan dan menjual hasil karya mereka kepada para pengunjung yang
Asesmen: terdiri dari seluruh stakeholder sekolah, masyarakat umum, komunitas, orang tua pelajar dan lain
Demonstrasi hasil produk sebagainya.
ASESMEN SUMATIF - ESAI
(Kreasi Inovatif Produk Lokal)

Nama :
Kelas :
Tanggal :
1. Apa saja yang baru yang kamu pelajari dari semua aktivitas yang ada di projek
ini?
2. Apa hal yang paling berkesan selama kamu mempelajari dan menjalankan
projek ini?
3. Apakah tantangan terbesar dalam berwirausaha, khususnya bagi anak muda di
Indonesia?
4. Pihak mana saja yang menurutmu perlu terlibat untuk mendukung
pengembangan kreasi produk lokal di Indonesia?
5. Apa yang bisa kamu lakukan untuk mendukung produk lokal agar dapat
bersaing di kancah global?
DAFTAR PUSTAKA

Kampus, E. (2019). Even Kampus. Retrieved 07 8, 2019, from Even Kampus:


https://eventkampus.com/library/poster/detail/3346/poster-seminar-nasional-kewirausahaan-
2019-creating-your-start-up-for-a-better-future

Statistik, B. P. (2022, 05 09). Berita Resmi Statistik. Retrieved 7 7, 2022, from www.bps.go.id:
https://www.bps.go.id/pressrelease/2022/05/09/1915/februari-2022--tingkat-pengangguran-
terbuka--tpt--sebesar-5-83-persen.html

UII, k. (2020). uii.ac.id. Retrieved 7 8, 2022, from Direktorat Pembinaan Kemahasiswaan:


https://kemahasiswaan.uii.ac.id/pengumuman-workshop-kewirausahaan-tahun-2020/

Anda mungkin juga menyukai