Fase E
Tema : Kewirausahaan
Penyusun:
Sri Untari
Nurul Aulia
Sumber : https://www.bps.go.id/pressrelease/2022/05/09/1915/februari-2022--tingkat-pengangguran-terbuka--tpt--sebesar-5-83-persen.html
3, 4, 5, 6, 7,
8, 9 dan 10
7, 8, 9 dan 10
1, 2, 3, 4,5, 6
dan 8
62 JP
TAHAP PENGENALAN
Mengenalkan dan membangun kesadaran peserta didik terhadap berbagai ide
kewirausahaan yang memiliki nilai jual.
Melatih Berpikir Dalam kegiatan ini pelajar diajak untuk menemukan ide
04 Kritis berdasarkan permasalahan yang telah ditentukan.
6 JP
Observasi dan
Pelajar diminta untuk melakukan observasi dan wawancara
Wawancara seputar
05 kewirausahaan
mengenai permasalahan kewirausahaan di lingkungan
sekitar.
8 JP
Mengkurasi ide Dalam kegiatan ini, pelajar memilih ide kewirausahaan yang akan
06 kewirausahaan dibuat dan dipromosikan dalam perayaan belajar.
6 JP
TAHAP AKSI
Mewujudkan ide kewirausahaan melalui aksi
nyata
Menyusun
Pelajar menyusun laporan projek penguatan Profil Pelajar
08 Laporan Projek Pancasila.
8 JP
TAHAP REFLEKSI
Merefleksikan proses dan umpan balik
09 Refleksi atas
proses dan
umpan balik
4 JP
Dalam kegiatan ini pelajar diminta untuk melakukan refleksi atas proses
dan umpan balik yang didapatkan selama melaksanakan kegiatan projek.
Refleksi dapat berupa: refleksi individu, asesmen antar teman, asesmen
individu oleh fasilitator dan penilaian kelompok
TAHAP TINDAK LANJUT
Tindak lanjut atas aksi yang sudah
dibuat
10 Mendemonstrasikan hasil
produk kewirausahaan
yang telah dibuat
6 JP
Kegiatan pembuka:
Pada tahap ini, pelajar akan Satuan pendidikan dapat mengadakan kegiatan lokakarya (workshop) bertemakan kewirausahaan, dengan
berkenalan dengan konsep mendatangkan narasumber yang mumpuni di bidangnya. Pelajar diajak untuk memahami beberapa hal berikut seperti:
kewirausahaan secara - Konsep dasar tentang kewirausahaan
- Wawasan perkembangan dunia kewirausahaan di Indonesia dan global
umum - Contoh-contoh permasalahan di dunia kewirausahaan.
Dalam kegiatan lokakarya tersebut pelajar diajak untuk berpikir kritis dan mengeksplorasi permasalahan seputar
Jumlah jam pelajaran: 4 JP kewirausahaan dengan harapan akan muncul ide-ide inovatif untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Pertanyaan pemantik yang dapat diajukan kepada pelajar:
Alat & bahan: "Apa yang menarik perhatianmu tentang kewirausahaan di Indonesia?"
"Mengapa sebagai pelajar kita perlu memahami berbagai fenomena kewirausahaan di Indonesia?"
• Power Point
"Menurutmu,contoh kewirausahaan apa yang paling perlu untuk dikembangkan di Indonesia?"
• Lembar kerja siswa
• Jurnal P5 Kegiatan Inti:
Setelah selesai melakukan kegiatan, guru/fasilitator dapat menjelaskan gambaran kegiatan projek yang akan dilakukan
Asesmen: selama 3 bulan kedepan. Pelajar dapat diberikan pertanyaan seperti:
• Diskusi bersama fasil "Apa hal yang paling menarik dan ingin mereka ketahui lebih banyak?"
Lalu, pelajar dapat menggali informasi lebih dalam mengenai topik tersebut dengan mengunjungi perpustakaan dan
dan berbagi dengan
menelusuri melalui internet untuk melakukan riset literatur.
teman sebaya Hasil riset literatur dapat dituliskan dalam Jurnal Projek.
• Jurnal Perkembangan P5
Kegiatan penutup:
Pelajar dapat berbagi temuan paling menarik kepada teman-teman sekelasnya.
Guru/fasilitator bisa menindaklanjuti dengan bertanya kepada para pelajar:
“Apa yang sudah kamu dapatkan pada pertemuan ini?”
“Setelah mendengar hasil teman-teman kalian, apakah ada hal menarik yang kalian temukan dan ingin ketahui lebih lanjut?”
Pelajar dapat menuliskan refleksinya di aplikasi Padlet, post it, jurnal perkembangan projek atau media lainnya.
https://eventkampus.com/library/pos https://kemahasiswaan.uii.ac.id/peng
ter/detail/3346/poster-seminar- umuman-workshop-kewirausahaan-
nasional-kewirausahaan-2019- tahun-2020/
creating-your-start-up-for-a-better-
future
Contoh halaman 1, 2, dan 3. Jurnal Projek dapat dibuat setiap pertemuan tergantung kebutuhan.
2. Asesmen Diagnostik dan
Pembentukan Kelompok
Kegiatan pembuka:
Pada tahap ini, pelajar akan Pelajar dapat diberikan pertanyaan pemantik untuk sebagai bahan refleksi mengenai kegiatan
mengerjakan asesmen yang sebelumnya. Pertanyaan pemantik dapat berupa:
berfungsi untuk pembentukan "Apa yang sudah kalian pahami mengenai kewirausahaan?"
kelompok secara merata. "Bagaimana pendapatmu mengenai workshop kewirausahaan pada kegiatan sebelumnya?"
Jumlah jam pelajaran: 4 JP Setelah itu, guru/fasilitator memberikan asesmen diagnostik, yang digunakan sebagai dasar
dalam pembentukan kelompok. Asesmen dapat berupa:
Alat & bahan: • Kognitif (Literasi dan Numerasi)
• Non-Kognitif (Latar belakang keluarga, motivasi belajar, cita-cita, gaya belajar, dsb)
• Asesmen Kognitif dan Non
Asesmen dapat dilakukan melalui e-learning, Google Form atau melalui selembar kertas.
Kognitif
• Format penulisan laporan Kegiatan Inti:
• Gambaran kegiatan Pelajar mengerjakan asesmen kognitif dan non-kognitif yang hasilnya akan digunakan sebagai
projek/alur projek dasar dalam pembentukan kelompok projek. Setiap kelas akan dibagi menjadi beberapa kelompok
sesuai dengan jumlah pelajar dengan mendiferensiasikan perbedaan hasil asesmen secara
merata.
Asesmen:
Diagnostik Kognitif (Literasi Kegiatan penutup:
dan Numerasi) dan Non Pelajar akan diberikan penjelasan bahwa kelompok ini yang akan menjadi kelompok tetap selama
kognitif kegiatan projek satu tema berlangsung. Guru/fasilitator dapat memberi motivasi untuk selalu
bekerja sama dan kompak, karena salah satu tujuan kegiatan projek ini adalah menumbuhkan
sikap kolaborasi pada diri pelajar.
3. Eksplorasi Tema: Konsep
dan Jenis Kewirausahaan
Kegiatan pembuka:
Guru/fasilitator membuka kelas dengan memberikan pemantik berupa video/gambar/data/berita/fenomena dan pertanyaan
sesuai dengan permasalahan kewirausahaan di lingkungan sekitar, berdasarkan jenis yang ditentukan:
• Kriya
Pada tahap ini, pelajar diajak untuk • Pangan
memahami konsep dasar dan jenis • Fashion
kewirausahaan. Pelajar memberikan tanggapan terhadap permasalahankewirausahaan berdasarkan video/gambar yang ditayangkan.
Contoh pertanyaan pemantik yang dapat diajukan untuk memulai diskusi setelah melihat tayangan tersebut seperti:
"Apa yang ada dibenak kalian setelah melihat tayangan tersebut?"
Jumlah jam pelajaran: 4 JP "Mengapa kita harus ikut mengatasi permasalahan tersebut?"
"Bagaimana contoh upaya membantu mengatasi permasalahan kewirausahaan tersebut?"
Alat & bahan:
• Power Point konsep dan jenis Kegiatan Inti:
kewirausahaan Setelah mendapatkan jawaban pelajar yang beragam, pelajar dapat mengeksplorasi jenis kewirausahaan yang telah ditentukan.
• Video/gambar/berita/fenomena Pelajar diajak untuk mengeksplorasi jenis kewirausahaan bersama dengan kelompoknya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan
mengenai permasalahan berdiskusi kelompok.
Pembagian tema dapat dibagikan berdasarkan contoh sebagai berikut:
kewirausahaan sesuai dengan • Kelompok 1 dan 3 (Kriya)
bidang (kriya, pangan, dan • Kelompok 2 dan 5 (Pangan)
pakaian/fashion) • Kelompok 4 dan 6 (Pakaian/Fashion).
Setiap kelompok dapat dibimbing untuk mengeksplorasi lebih dalam sesuai dengan jenis kewirausahaan yang dipilih, mulai dari
mencari contoh kewirausahaannya, peluangnya, hingga proses pembuatannya.
Asesmen: Pelajar dapat diberikan pemantik berupa "Ide kewirausahaan apa yang paling menarik dan cocok di masa sekarang?"
Hasil eksplorasi dapat dituliskan dalam Jurnal Projek.
• Presentasi kelompok
• Jurnal P5 Kegiatan penutup:
Pelajar dapat mempresentasikan hasil dari eksplorasi kelompok.
Guru/fasilitator bisa menindaklanjuti dengan bertanya kepada para pelajar mengenai beberapa hal berikut:
“Apa yang sudah kamu dapatkan pada pertemuan ini?”
“Setelah mendengar hasil teman-teman kalian, apakah ada hal menarik yang kalian temukan dan ingin ketahui lebih lanjut?”
4. Melatih Berpikir Kritis
Kegiatan pembuka:
Pada tahap ini, pelajar Guru/fasilitator membuka kelas dengan memberikan pemantik berupa video/gambar/data/berita/fenomena dan pertanyaan
akan disajikan sebuah sesuai dengan permasalahan kewirausahaan di lingkungan sekitar, contohnya seperti berikut:
• Industri pangan Jakarta mengakibatkan darurat sampah plastik
permasalahan mengenai • Industri fashion, menyebabkan banyaknya limbah kain yang sulit diolah
kewirausahaan yang ada di • Limbah minyak jelantah
sekitar lingkungan, Pelajar • Pandemi menyebabkan limbah masker yang sulit didaur ulang
dalam kelompok diminta Pelajar diminta memberikan tanggapan terhadap permasalahan kewirausahaan yang disajikan dengan memberi pertanyaan
mencari solusi atas pemantik sebagai berikut:
permasalahan tersebut. “Apa yang ada dibenak kalian setelah membaca permasalahan tersebut?”
“Mengapa kita harus ikut mengatasi permasalahan tersebut?”
“Bagaimana contoh upaya membantu mengatasi permasalahan kewirausahaan tersebut?”
Jumlah jam pelajaran: 6
JP Kegiatan Inti:
Setelah mendapatkan jawaban pelajar yang beragam, pelajar dapat diminta untuk mengeksplorasi ide-ide kewirausahaan
Alat & bahan: yang muncul dari permasalahan yang ada. Pelajar diberikan kesempatan untuk mencari informasi dan referensi lebih
mendalam mengenai ide kewirausahaan yang dapat dibuat, berasal dari berbagai sumber seperti melalui video Youtube,
Lembar Kerja Kelompok berita daring atau lainnya. Dengan bimbingan, pelajar dapat memilih ide yang dianggap inovatif dan mendalaminya.
Arahkan pelajar untuk menentukan ide kewirausahaan yang ingin dilakukan dengan memberikan pemantik "Ide
Asesmen: kewirausahaan apa yang paling menarik dan cocok di masa sekarang?"
• Pengisian Lembar Hasil eksplorasi didiskusikan dengan teman sekelompok kemudian dapat dituliskan dalam lembar kerja kelompok. Setiap
Kerja Kelompok kelompok dapat mempresentasikannya.
• Presentasi Kegiatan penutup:
• Pengisian jurnal Di akhir, pelajar dapat menentukan ide yang akan dibuat dan menuliskannya di Lembar Kerja Kelompok.
perkembangan projek Guru/fasilitator bisa menindaklanjuti kegiatan ini dengan bertanya kepada para pelajar:
“Apa yang sudah kamu dapatkan pada pertemuan ini?”
“Setelah mendengar hasil teman-teman kalian, apakah ada hal menarik yang kalian temukan dan ingin ketahui lebih lanjut?”
Contoh Fenomena Kewirausahaan yang dapat melatih siswa berpikir kritis (Mencari
solusi ide kewirausahaan dari permasalahan tersebut)
Fenomena 1:
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Isnawa Adji menyatakan, Jakarta memproduksi sekitar 7.000 ton sampah setiap hari. Dari jumlah itu, sekitar 1.900 hingga 2.000 ton merupakan
sampah plastik. "Sampah di Jakarta per hari 7.000 ton, sampah plastiknya 1.900-2.400 ton," ujar Isnawa saat menghadiri gerakan Operasi Tangkap Plastik di Pulau Pramuka, Kepulauan
Seribu, Jumat (10/8/2018). Kenyataan itu membuat Provinsi DKI Jakarta menempati posisi kedua daerah yang memproduksi sampah plastik terbesar di perairan Indonesia. Sampah plastik
menjadi salah satu permasalahan utama DKI Jakarta. Saat ini, masyarakat DKI banyak menggunakan plastik dalam kehidupan sehari-hari. (Sumber: Kompas.com)
Fenomena 2:
Masyarakat Jakarta berpotensi menghasilkan limbah minyak jelantah lebih dari 525 ribu liter per bulannya di tahun 2020. Istilah minyak jelantah mengacu pada minyak yang sudah
digunakan berkali-kali untuk memasak dan menggoreng. Dikutip dari Waste4Change, minyak yang telah digunakan berkali-kali ini dapat menimbulkan bahaya karena akan mengubah
komposisinya serta melepaskan akrolein, yaitu senyawa yang berpotensi membawa sifat karsinogenik (pembawa kanker).Dalam survei Katadata tahun 2019, Indonesia mengkonsumsi
sebanyak 13 juta liter minyak goreng per tahunnya dan 60,8% atau 7,8 liter berpotensi menjadi minyak jelantah dari rumah tangga. (Sumber: Katadata.com)
Fenomena 3:
Masker medis yang digunakan semasa pandemi COVID-19 menimbulkan permasalahan lingkungan karena limbahnya menumpuk tanpa pengolahan tertentu. Padahal limbah masker yang
termasuk limbah B3.Di Indonesia, sekitar 420 ton sampah per hari timbulan limbah medis yang dihasilkan, dengan kasus positif yang ada di Indonesia. Kemudian masker sekali pakai yang
dihasilkan juga kurang lebih ada sekitar 150 juta pcs yang dihasilkan. Mayoritas masyarakat Indonesia tidak peduli terhadap penanganan sampah di Indonesia. Dampaknya, penumpukan
sampah, khususnya masker medis, menimbulkan berbagai permasalahan lingkungan. (Sumber: KBR)
Fenomena 4:
Fashion disebut sebagai industri paling berpolusi kedua di dunia, setelah industri perminyakan. Sekitar 10% dari emisi karbon yang mempengaruhi krisis iklim dihasilkan dari industri
fashion. Sejumlah bahan pakaian memang tidak mudah terurai secara alami, seperti polyester dan nilon yang membutuhkan waktu terurai antara 20 hingga 200 tahun. Hanya sebagian yang
terbuat dari bahan yang lebih alami seperti kain katun dan linen. Tak hanya itu, emisi karbon yang sangat besar dari industri fashion terjadi pada setiap tahap rantai pasokan fashion dan
siklus produk.
Fenomena 5:
Penggunaan teknologi sangat dibutuhkan dalam menunjang proses pembelajaran di era digital. Salah satu teknologi yang umum digunakan oleh pelajar ialah laptop. Melalui laptop, peserta
didik dapat mengakses berbagai informasi, platform belajar, dan fitur-fitur lainnya yang tersedia dalam teknologi tersebut. Hal ini didukung dengan penggunaan E-Learning yang digunakan
untuk mengakses bahan ajar dan media pembelajaran lainnya. Namun, fakta yang terjadi di lapangan, tidak semua peserta didik di Jakarta mampu membeli laptop sebagai penunjang
proses pembelajaran. Salah satunya di SMA Negeri 77 Jakarta, survey menyebutkan bahwa hanya 37% peserta didik yang memiliki laptop pribadi untuk kebutuhan belajar.
Fenomena 6:
Zaman sekarang sering kita jumpai pada kehidupan sehari-hari banyak dari kalangan muda maupun anak-anak lebih memilih untuk mengkonsumsi makanan yang memiliki “brand luar
negeri”. Hal ini dikarenakan makanan tersebut terkesan lebih mewah dan mahal, serta tak semua kalangan masyarakat yang memiliki kemampuan untuk membeli produk makanan
tersebut.Fast food dan junk food mulai merajai dunia kuliner dikarenakan kemudahan dalam pembuatan dan penyajian yang juga tidak membutuhkan waktu lama. Sementara untuk
sebagian makanan tradisional kadang kalanya memang membutuhkan waktu, tenaga dan biaya yang lebih banyak dikarenakan bahan serta metode pembuatan yang cukup beragam.
Lembar Kerja Kelompok dikerjakan setiap kelompok berdasarkan permasalahan yang telah
dipilih
5. Observasi dan Wawancara
Kegiatan penutup:
Asesmen: Pelajar mempresentasikan hasil dari observasi dan wawancara kelompok.
Guru/fasilitator bisa menindaklanjuti dengan bertanya kepada pelajar mengenai:
• Lembar Laporan “Apa yang sudah kamu dapatkan pada pertemuan ini?”
wawancara “Setelah mendengar hasil observasi dna wawancara teman-teman lainnya, apakah ada hal menarik yang kalian
• Jurnal P5 temukan dan ingin ketahui lebih lanjut?”
• Menurut Anda jenis kewirausahaan apa yang paling
cocok pada masa sekarang?
• Sudah berapa lama usaha Anda berjalan?
• Siapakah yang memiliki ide usaha ini ?
• Mengapa Anda memilih usaha yang Anda jalankan?
• Bagaimana kiat Anda untuk bersaing di dunia usaha
pada masa sekarang?
Nama Kelompok :
Tanggal Wawancara :
Narasumber :
Tempat Usaha
:
6 . Mengkurasi Ide
Kegiatan Inti:
Setelah mendapatkan jawaban pelajar yang beragam, pelajar dapat mengeksplorasi solusi-solusi yang
Asesmen: tersedia dan diminta untuk memilih satu solusi yang paling sesuai dan paling mungkin dilakukan dalam
• Lembar Kerja Kurasi menjawab permasalahan kewirausahaan.
Ide Pelajar dapat diminta untuk menentukan kekuatan serta kelemahan dari solusi tersebut.
• Jurnal Perkembangan
Projek Penguatan Kegiatan penutup:
Profil Pelajar Pancasila Setiap kelompok pelajar akan mendiskusikan solusi terbaik bersama guru/fasilitator, kemudian
menuliskannya dalam Lembar Kerja Kurasi Ide. Setiap kelompok dapat saling memberikan pendapat
dan umpan balik, serta mendapatkan bimbingan dari guru/fasilitator.
7 . Proses Pembuatan Produk
Asesmen:
• Format Laporan Kegiatan penutup:
Projek Penguatan Setelah selesai dalam pembuatan Laporan Projek, pelajar dapat mempresentasikan hasil
Profil Pelajar Pancasila penyusunan laporan projek dan umpan balik dapat diberikan oleh guru/fasilitator.
• Jurnal P5
Laporan Projek dapat mengikuti format laporan sederhana pada umumnya
yang mengandung latar belakang, tujuan, proses pembuatan dan kesimpulan
9 . Refleksi atas Proses dan
Umpan Balik
Asesmen:
• Presentasi kelompok Kegiatan penutup:
• Hasil Produk Pelajar dapat diminta untuk memberikan kesimpulan dari refleksi dan umpan balik presentasi yang
• Poster promosi telah dilakukan, dengan memberikan pengarahan dan masukan untuk persiapan kegiatan
• Jurnal P5 selanjutnya yakni tindak lanjut dari projek yang akan dilakukan di minggu berikutnya.
10 . Demonstrasi Hasil Produk
Nama :
Kelas :
Tanggal :
1. Apa saja yang baru yang kamu pelajari dari semua aktivitas yang ada di projek
ini?
2. Apa hal yang paling berkesan selama kamu mempelajari dan menjalankan
projek ini?
3. Apakah tantangan terbesar dalam berwirausaha, khususnya bagi anak muda di
Indonesia?
4. Pihak mana saja yang menurutmu perlu terlibat untuk mendukung
pengembangan kreasi produk lokal di Indonesia?
5. Apa yang bisa kamu lakukan untuk mendukung produk lokal agar dapat
bersaing di kancah global?
DAFTAR PUSTAKA
Statistik, B. P. (2022, 05 09). Berita Resmi Statistik. Retrieved 7 7, 2022, from www.bps.go.id:
https://www.bps.go.id/pressrelease/2022/05/09/1915/februari-2022--tingkat-pengangguran-
terbuka--tpt--sebesar-5-83-persen.html