Oleh:
Nama: Allifa Rahmania Agusta
Kelas: IX-J (9-J)
Nomor Absen: 02 (dua)
Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini,untuk itu saya
mengharapkan saran dan masukan untuk perbaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
menambah ilmu pengetahuan tentang Ibadah qurban bagi saya pribadi maupun para pembaca
Daftar Isi……………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Bab Isi
A.Pengertian ……………………………………………………………………………………………………………………………1
B.Dalil……………………………………………………………………………………………………………………………………….1
F.Bukti Fisik………………………………………………………………………………………………………………………………..4
Kata Penutup………………………………………………..……………………………………………………………………………………5
Bab Isi
A.Pengertian
Kurban berasal dari bahasa Arab, “Qurban” yang berarti dekat ()قربان. Kurban dalam Islam juga
disebut dengan al-udhhiyyah dan adh-dhahiyyah yang berarti binatang sembelihan, seperti unta,
sapi (kerbau), dan kambing yang disembelih pada hari raya Idul Adha dan hari-hari tasyriq sebagai
bentuk taqarrub atau mendekatkan diri kepada Allah
Setiap tanggal 10 Dzul Hijjah, semua umat Islam yang tidak melaksanakan haji merayakan hari raya
Idul Adha. Pada hari itu, umat Islam sangat disunnahkan untuk berqurban dimana mereka
menyembelih hewan qurban untuk kemudian dibagi-bagikan kepada seluruh umat Islam di suatu
daerah
B. Dalil
Allah SWT telah mensyariatkan kurban dengan firman-Nya, dalam Q.S Al-Kautsar/108: 1-3 yang
berbunyi:
1. Al-Hajj ayat 34
Artinya: “Dan bagi setiap umat di antara umat para nabi terdahulu telah Kami syariatkan
penyembelihan hewan kurban guna mendekatkan diri kepada Allah, agar mereka menyebut nama
Allah saat menyembelih hewan kurban, atas rezeki yang dikaruniakan Allah kepada mereka berupa
hewan ternak yang dikurbankan” (Q.S al-Hajj/22:34)
2. Ash-shaffat Ayat 102
Pada dalil ini,dijelaskan tentang kisah Nabi Ibrahim a.s dan anaknya yaitu Nabi Ismail a.s yang
menjadi asal muasal adanya pelaksanaan ibadah qurban.
Selain dalil dari Al-Quran,ada juga dalil dari Hadist yang juga memaparkan tentang Keutamaan
Ibadah qurban.
Di riwayatkan dari Aisyah RA dan Rasulullah SAW yang berbunyi: “Tidak ada suatu amalan yang
dikerjakan anak Adam (manusia) pada Hari Raya Idul Adha yang lebih dicintai oleh Allah dari
menyembelih hewan. Karena hewan itu akan datang pada hari kiamat dengan tanduk-tanduknya,
bulu-bulunya, dan kuku-kuku kakinya. Darah hewan itu akan sampai di sisi Allah sebelum menetes
ke tanah. Karenanya, lapangkanlah jiwamu untuk melakukannya,” (Hadits Hasan, riwayat Al-
Tarmidzi: 1413 dan Ibnu Majah: 3117).
Menurut para ulama,tidak sah kecuali jenis-jenis hewan diatas.Di samping memenuhi ketentuan
umur,binatang-binatang yang akan dikurbankan harus sehat dan lengkap organ tubuhnya,tanduknya
tidak patah,tidak buta matanya,tidak pincang,tidak sakit,atau cacat dan tidak kurus kering.
Ketentuan yang lain untuk jenis binatang unta,sapi,dan kerbau,boleh untuk kurban sejumlah 7
orang,sedangkan untuk Kambing dan domba/biri-biri hanya untuk satu orang. Hal ini sesuai
dengan sabda Nabi saw:
Artinya: "Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah r.a. katanya: Kami pernah menyembelih binatang
kurban bersama Rasulullah SAW pada tahun Hudaibiah dengan seekor unta kepada tujuh orang dan
lembu juga kepada tujuh orang." (H.R. Bukhari dan Muslim)
Namun dalam Keutamaan dalam banyaknya orang untuk 1 hewan kurban,pendapat jumhur ulama
yang lebih kuat yaitu Menyembelih seekor unta sendirian itu lebih utama,jika tak mampu maka yang
utama adalah berkurban seekor sapi sendirian,jika tak mampu,yang utama menyembelih
domba/kambing,jika tak mampu,boleh berkurban sapi/ unta dengan 7 orang.
Tetapi,ada riwayat hadist lain yang menceritakan tentang Rasulullah yang menyembelih hewan
kurban untuk umatnya seperti diriwayatkan Jabir bin ‘Abdillah RA yang berarti:
Dia berkata “Saya menghadiri salat Idul-Adha bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di
mushalla (tanah lapang). Setelah beliau berkhotbah, beliau turun dari mimbarnya dan didatangkan
kepadanya seekor kambing. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyembelihnya
dengan tangannya, sambil mengatakan: Dengan nama Allah. Allah Maha Besar. Kambing ini dariku
dan dari orang-orang yang belum menyembelih di kalangan umatku”
Hal ini menunjukkan bolehnya menyembelih hewan kurban,seperti kambing pahala dapat dibagi
untuk anggota keluarga lain,namun bukan berarti kambing tersebut dikurban untuk lebih dari satu
orang,namun pahala kurban tersebut dapat dibagi dengan anggota keluarga/orang yang disebutkan
Orang yang berkurban (Sahibul Kurban) disunahkan untuk menyembelih hewan kurbannya
sendiri,seperti yang dicontohkan Rasulullah.Namun boleh diwakilkan kepada orang lain.Ketika
menyembelih hewan kurban,disunahkan membaca doa yang diajarkan oleh Rasulullah saw.berikut
ini
Artinya: “Kuhadapkan muka hatiku kepada dzat yang menciptakan langit dan bumi, atas agama
Ibrahim dengan keadaan lurus, dan bukanlah aku termasuk orang-orang musyrik. Sesungguhnya
shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah, Tuhan seluruh alam. Tidak ada sekutu
bagi-Nya, dan demikianlah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama
berserah diri (muslim). Ya Allah, segala sesuatu berasal dari-Mu, dan hanya untuk-Mu, dan dari Nabi
Muhammad dan umatnya, dengan menyebut nama Allah, Allah Maha Besar”
F.Bukti Fisik
Demikian Makalah ini saya buat,semoga menjadi manfaat bagi saya pribadi maupun pembaca,dan
juga lebih mengedukasi tentang Ibadah Qurban.
Mohon maaf jika ada kesalahaan dalam penulisan kata,saya sangat mengharapkan kritik dan saran
untuk perbaikan kedepannya. Terima kasih, Wassalamualaikum