Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

Pelaksanaan Ibadah Qurban


Untuk memenuhi tugas Penugasan Akhir semester II
Pendidikan Agama Islam
Guru Mapel Agama: Enok Aisiah,S.Ag.

Oleh:
Nama: Allifa Rahmania Agusta
Kelas: IX-J (9-J)
Nomor Absen: 02 (dua)

SMP NEGERI 50 BANDUNG


Jln Pasir Jati No.12 Ujung Berung Kota Bandung 40611
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Swt. yang sudah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah- Nya sehingga
saya bisa menyusun Makalah berjudul “Pelaksanaan Ibadah Qurban” ini dengan baik serta tepat
waktu. Makalah ini di susun untuk memenuhi nilai penugasan akhir sebagai salah satu syarat lulus
mata pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan bantuan dan saran atas penyusunan makalah ini:

1. Ibu Enok Aisiah,S.Ag.,selaku guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam


2. Teman teman sekelas IX-J, dan pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu
persatu

Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini,untuk itu saya
mengharapkan saran dan masukan untuk perbaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
menambah ilmu pengetahuan tentang Ibadah qurban bagi saya pribadi maupun para pembaca

Bandung,18 Maret 2022

Allifa Rahmania Agusta


Daftar Isi
Kata pengantar……………………………………………………………………………………………………………………………………

Daftar Isi……………………………………………………………………………………………………………………………………………..

Bab Isi

A.Pengertian ……………………………………………………………………………………………………………………………1

B.Dalil……………………………………………………………………………………………………………………………………….1

C.Hukum Pelaksanaan Kurban…………………………………………………………………………………………………..2

D.Ketentuan Hewan Kurban………………………………………………………………………………………………………2

E.Pembagian daging Kurban………………………………………………………………………………………………………4

F.Bukti Fisik………………………………………………………………………………………………………………………………..4

Kata Penutup………………………………………………..……………………………………………………………………………………5
Bab Isi
A.Pengertian
Kurban berasal dari bahasa Arab, “Qurban” yang berarti dekat (‫)قربان‬. Kurban dalam Islam juga
disebut dengan al-udhhiyyah dan adh-dhahiyyah yang berarti binatang sembelihan, seperti unta,
sapi (kerbau), dan kambing yang disembelih pada hari raya Idul Adha dan hari-hari tasyriq sebagai
bentuk taqarrub atau mendekatkan diri kepada Allah

Setiap tanggal 10 Dzul Hijjah, semua umat Islam yang tidak melaksanakan haji merayakan hari raya
Idul Adha. Pada hari itu, umat Islam sangat disunnahkan untuk berqurban dimana mereka
menyembelih hewan qurban untuk kemudian dibagi-bagikan kepada seluruh umat Islam di suatu
daerah

B. Dalil
Allah SWT telah mensyariatkan kurban dengan firman-Nya, dalam Q.S Al-Kautsar/108: 1-3 yang
berbunyi:

Artinya:”Sungguh,Kami telah memberimu(Muhammad) nikmat yang banyak.Maka laksanakanlah


salat karena Tuhanmu,dan berkurbanlah (Sebagai ibadah dan mendeketakan diri kepada
Allah).Sungguh,orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (dari rahmat Allah) (Q.S al-
Kautsar/108:1-3)

Adapun dalil-dalil lain yang mendukung adalah sebagai berikut:

1. Al-Hajj ayat 34

Artinya: “Dan bagi setiap umat di antara umat para nabi terdahulu telah Kami syariatkan
penyembelihan hewan kurban guna mendekatkan diri kepada Allah, agar mereka menyebut nama
Allah saat menyembelih hewan kurban, atas rezeki yang dikaruniakan Allah kepada mereka berupa
hewan ternak yang dikurbankan” (Q.S al-Hajj/22:34)
2. Ash-shaffat Ayat 102

Artinya:”Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana


pendapatmu!” Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah)
kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.” (Q.S
Ash-Shaffat/37:102)

Pada dalil ini,dijelaskan tentang kisah Nabi Ibrahim a.s dan anaknya yaitu Nabi Ismail a.s yang
menjadi asal muasal adanya pelaksanaan ibadah qurban.

Selain dalil dari Al-Quran,ada juga dalil dari Hadist yang juga memaparkan tentang Keutamaan
Ibadah qurban.

Di riwayatkan dari Aisyah RA dan Rasulullah SAW yang berbunyi: “Tidak ada suatu amalan yang
dikerjakan anak Adam (manusia) pada Hari Raya Idul Adha yang lebih dicintai oleh Allah dari
menyembelih hewan. Karena hewan itu akan datang pada hari kiamat dengan tanduk-tanduknya,
bulu-bulunya, dan kuku-kuku kakinya. Darah hewan itu akan sampai di sisi Allah sebelum menetes
ke tanah. Karenanya, lapangkanlah jiwamu untuk melakukannya,” (Hadits Hasan, riwayat Al-
Tarmidzi: 1413 dan Ibnu Majah: 3117).

C. Hukum Pelaksanaan Kurban


Pelaksanaan kurban hukummnya sunah muakad,artinya sangat dianjurkan. Bagi yang
mampu,dianjurkan untuk melaksanakan kurban. Akan tetapi,apabila dia tidak
melaksanakannya,hukumnya makruh.

D.Ketentuan Hewan Kurban

Jenis binatang yang diperbolehkan untuk dijadikan kurban adalah unta,sapi,kerbau,kambing/biri-


biri.Adapun ketentuan hewan tersebut adalah,sebagai berikut
- Unta yang sudah berumur 5 tahun
- Sapi/Kerbau yang sudah berumur 2 tahun
- Kambing yang sudah berumur 2 tahun
- Domba/Biri-biri yang sudah berumur 1 tahun atau telah berganti gigi

Menurut para ulama,tidak sah kecuali jenis-jenis hewan diatas.Di samping memenuhi ketentuan
umur,binatang-binatang yang akan dikurbankan harus sehat dan lengkap organ tubuhnya,tanduknya
tidak patah,tidak buta matanya,tidak pincang,tidak sakit,atau cacat dan tidak kurus kering.

Ketentuan yang lain untuk jenis binatang unta,sapi,dan kerbau,boleh untuk kurban sejumlah 7
orang,sedangkan untuk Kambing dan domba/biri-biri hanya untuk satu orang. Hal ini sesuai
dengan sabda Nabi saw:

Artinya: "Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah r.a. katanya: Kami pernah menyembelih binatang
kurban bersama Rasulullah SAW pada tahun Hudaibiah dengan seekor unta kepada tujuh orang dan
lembu juga kepada tujuh orang." (H.R. Bukhari dan Muslim)

Namun dalam Keutamaan dalam banyaknya orang untuk 1 hewan kurban,pendapat jumhur ulama
yang lebih kuat yaitu Menyembelih seekor unta sendirian itu lebih utama,jika tak mampu maka yang
utama adalah berkurban seekor sapi sendirian,jika tak mampu,yang utama menyembelih
domba/kambing,jika tak mampu,boleh berkurban sapi/ unta dengan 7 orang.

Tetapi,ada riwayat hadist lain yang menceritakan tentang Rasulullah yang menyembelih hewan
kurban untuk umatnya seperti diriwayatkan Jabir bin ‘Abdillah RA yang berarti:

Dia berkata “Saya menghadiri salat Idul-Adha bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di
mushalla (tanah lapang). Setelah beliau berkhotbah, beliau turun dari mimbarnya dan didatangkan
kepadanya seekor kambing. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyembelihnya
dengan tangannya, sambil mengatakan: Dengan nama Allah. Allah Maha Besar. Kambing ini dariku
dan dari orang-orang yang belum menyembelih di kalangan umatku”

Hal ini menunjukkan bolehnya menyembelih hewan kurban,seperti kambing pahala dapat dibagi
untuk anggota keluarga lain,namun bukan berarti kambing tersebut dikurban untuk lebih dari satu
orang,namun pahala kurban tersebut dapat dibagi dengan anggota keluarga/orang yang disebutkan

Sebagai contoh,Fulan ingin berkurban seekor kambing.Saat menyembelih,Ia menyebutkan namanya


bin ayahnya,beserta keluarga maka,Pahala kurban si Fulan juga mengalir kepada ayah dan
keluarganya,namun kurbannya tetap atas nama si Fulan.

Orang yang berkurban (Sahibul Kurban) disunahkan untuk menyembelih hewan kurbannya
sendiri,seperti yang dicontohkan Rasulullah.Namun boleh diwakilkan kepada orang lain.Ketika
menyembelih hewan kurban,disunahkan membaca doa yang diajarkan oleh Rasulullah saw.berikut
ini
Artinya: “Kuhadapkan muka hatiku kepada dzat yang menciptakan langit dan bumi, atas agama
Ibrahim dengan keadaan lurus, dan bukanlah aku termasuk orang-orang musyrik. Sesungguhnya
shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah, Tuhan seluruh alam. Tidak ada sekutu
bagi-Nya, dan demikianlah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama
berserah diri (muslim). Ya Allah, segala sesuatu berasal dari-Mu, dan hanya untuk-Mu, dan dari Nabi
Muhammad dan umatnya, dengan menyebut nama Allah, Allah Maha Besar”

E.Pembagian daging Kurban


Daging kurban dibagikan kepada fakir dan miskin atau bahkan kerabat dalam keadaan masih
mentah,belum dimasak.Apabila orang yang berkurban (Sahibul Kurban) menghendaki,ia boleh
mengambil daging kurban itu maksimal sepertiganya

F.Bukti Fisik

Gambar 1 dan 2 : Proses Penyembelihan Hewan Kurban oleh Masyarakat

Gambar 3 dan 4 : Pemotongan Daging Kurban dan Membagikannya kepada Masyarakat


KATA PENUTUP
Dari Makalah “Pelaksaan Ibadah Qurban” yang saya susun ini,dapat di simpulkan bahwa “Kurban”
bukan hanya sekedar acara saat hari raya Idul Adha, namun juga merupakan ibadah yang sangat di
cintai Allah dan berpahala besar nantinya di akhirat kelak. Dan dalam pelaksanaan maupun
hewannya,tidak boleh sembarangan,harus sesuai syariat dan kriteria sesuai dalil-dalil Al-quran atau
Hadist yang shahih bahkan dalam pembagian nya juga harus sesuai syariat.

Demikian Makalah ini saya buat,semoga menjadi manfaat bagi saya pribadi maupun pembaca,dan
juga lebih mengedukasi tentang Ibadah Qurban.

Mohon maaf jika ada kesalahaan dalam penulisan kata,saya sangat mengharapkan kritik dan saran
untuk perbaikan kedepannya. Terima kasih, Wassalamualaikum

Bandung,19 Maret 2022

Allifa Rahmania Agusta

Anda mungkin juga menyukai