Anda di halaman 1dari 8

M A K A L A H

Kelompok 7 :
ANDREAN SYAHREZA
MOHAMMAD SUFI AMRUROZY
HARY MUCHLIS
YHOPY KUSNADI
NIKEN AZHRI

SMKN 1 UJUNGBATU
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmannirrahim
Puji dan syukur tim penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya,sehingga makalah ini dapat kami selesaikan dengan baik.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua teman yang
telah memberikan semangat dan dukungan dalam pembuatan karya tulis ini.
Termasuk guru pembimbing kami,orang tua dan keluarga yang telah memberikan
banyak kontribusi bagi kami, dan juga kepada teman-teman seperjuangan yang
membantu kami dalam berbagai hal.
Makalah ini berjudul “Pakaian Kurung Cekak Musang Melayu Riau”.
Makalah ini dapat kami susun melalui beberapa sumber yakni kajian pustaka
maupun melalui media internet. Kami berharap makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca, tentang motif atau jenis pakaian
adat menurut hasil penelitian kami. Besar harapan kami agar informasi dan materi
yang terdapat dalam ma kalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Namun, tidak
ada yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT.
Oleh karena itu ,kami memohon kritik dan saran yang membangun bag
perbaikan kami selanjutnya. Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat
kesalahan dalam penulisan, atau pun adanya ketidaksesuaian materi,kami mohon
maaf. Tim penulis menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar
bisa membuat karya yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.

Ujungbatu, 21 Januari 2023

Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..........................................................................................................ii
Daftar Isi...................................................................................................................iii
BAB 1 PENDALUAN
1.1Latar Belakang.................................................................................................4
1.2Rumusan Masalah...........................................................................................4
1.3Tujuan..............................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
2.1Mendefinisikan Jenis Dan Motif-Motif Yang Ada Dalam Pakaian Adat
Melayu Riau.....................................................................................................5
2.2Nilai-Nilai Yang Terkandung Dalam Pakaian Melayu Riau..............................6
BAB III PENUTUP
3.1Kesimpulan......................................................................................................7
3.2Saran................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pakaian merupakan symbol budaya yang menandai
perkembangan,akulturasi, dan kekhasan bdaya tertentu.pakaian dapat pla
menjadi penanda bagi pemikiran masyarakat,termasuk pakaian tradisional
masyarakat Melayu Riau. Pakaian tradisional Riau Terdiri atas pakaian harian dan
pakaian resmi/pakaian adat.
Masyarakat Melayu Riau Masih Memegang adat dengan teguh. Pengaruh
adat terasa dalam sikap dan perilaku sebagian besar masyarakat,terutama di
daerah pedesaan/pedalaman. Adat Melayu Riau adalah adat yang bersendikan
Syariat Islam. Islam dan adat melayu saling memepengaruhi yang kemudian
membentuk satu budaya baru, yang salah satunya tercermin dalam pakaian yang
dikenakan.

1.2. Rumusan Masalah


1. Jelaskan 1 Jenis pakaian adat yang kalian temui?
2. Apa saja nilai-nilai yang terkandung dalam pakaian melayu riau?

1.3. Tujuan
1. Mendeskripsikan 1 Jenis Pakaian Adat yang kalian temui?
2. Mendeskripsikan Pakaian adat yang kalian temui?
3. Mendeskripsikan Nilai-Nilai yang terkandung dalam pakaian melayu riau?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Jenis Pakaian adat Melayu Riau

1. Pakaian Kurung Cekak Musang Melayu Riau


Baju Kurung cekak musang adalah salah satu bentuk dari pakaian melayu.
Baju ini berupa baju kurung hamper sama dengan baju kurung teluk belanga,
perbedaan terletak pada bagian leher yang diberi kolar selebar 2 jari, tiga saku
baju yaitu 1 pada bagian atas sebelah kri dan dua pada bagian bawah,dan lima
anak kancing pada bagian depan. Kaum laki-laki dan perempuan melayu
memakai baju kurung cekak musang secara resmi.
Baju cekak musang disebut juga dengan “baju wan”. Biasanya leher baju
kurung cekak musang dibuat kolar yang hanya sejari lebarnya. Pada kolar kecil
ini diletakkan kancing dan diikuti dengan dua atau tiga butir lagi pada penurun
lubang lehernya. Kolar itu kelihatan berdiri disekeliling leher dan pada bagian
depannya bertutup seperti “baju gamis” orang arab. Lima atau tujuh butir
kancing emas atau permata digunakan pada baju ini.
Baju kurung cekak musang ini lebih digemari oleh para laki-laki. Dalam
majelis resmi, baju cekak musang lelaki dipakai dengan celana panjang dan
bersamping. Kain samping berupa kain sarung pelekat, kain tenun atau kain
songket dan diikat dipinggang. Samping ini dipakai dibagian luar baju dan
labuhnya separas lutut. Pakaian ini dipadankan dengan songkok atau tanjak.
Motif busananya bunga cengkeh dan tampuk manggis yang bertabur benang
emas.

2.3 Nilai-Nilai yang terkandung dalam pakaian melayu riau


1. Nilai Tradisi
Pakaian adat riau memiliki nilai tradisi. Dimana pakaian ini dikenakan
masyarakat dalam tradisi upacara tradisional. Tradisi ini menjadi ciri
Khas dari keunikan dan komunitas yang ada dalam masyarakat
setempat. Dengan dikenakannya pakaian khas riau tersebut telah
menjadi bagian pelajaran tradisi masyarakat yang bersangkutan.

2. Nilai Budaya
Pakaian adat melayu riau merupakan salah satu produk budaya modern
yang semakin hari semakin banyak ragam modelnya. Busana khas riau
ini banyak digunakan masyarakat Melayu Riau adalah warisan budaya
yang harus terus dilestarikan. Dengan melestarikan pakaian adat sama
halnya dengan melestarikan kekayaan budaya melayu di tanah riau.

3. Nilai Sosial
Selain mengandung nilai tradisi dan nilai budaya, pakaian adat riau juga
mengandung nilai social yang kental. Pakaian khas ini menjadi symbol
penanda status seseorang. Disisi lain, pakaian ini juga merupakan
busana yang mengandung nilai-nilai sebagai media untuk menyatukan
masyarakat Riau. Nilai-nilai tersebut lahir bersamaan dengan
dikenakannya pakaian khas tersebut
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Secara praksis pakaian adat yang dipakai oleh masyarakat melayu dapat
dipandang sebagai aturan adat. Selain itu ia berfungsi untu melindungi
tubuh sebagai penutup aurat dan memperias diri. Kendatipun begitu,
pakaian diciptakan tidak hanya sebagai fungsi praksis saja,melainkan ia
juga memiliki symbol-simbol yang berkaitan erat dengan nilai-nilai
kedudukan, keadaan alam sekitar, hubungan social dalam system
kekerabatan serta aturan adat dan agama.
DAFTAR ISI

 AD/ART Hasil Musyawarah Lembaga Adat Daerah Riau 1986.


 Peraturan Daerah Pekanbaru Nomor 12 Tahun 2001 Tentang Penggunaan Busana
Melayu. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 3 Tahun 2002 Tentang Program
Pembangunan Daerah (Propeda) Provinsi Riau Tahun 2001-2005.
 Peraturan Daerah Provinsi Riau nomor 1 tahun 2012 Tentang Lembaga Adat Melayu
Riau. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 9 Tahun 2015 Pelestarian Kebudayaan
Melayu Riau. Peraturan Daerah Kota Pekanbaru Nomor 12 Tahun 2001 Tentang
Pemakaian Busana Melayu di Lingkungan Pendidikan Pegawai Negeri Sipil,
Swasta/Badan Usaha Milik Daerah. Peraturan Gubernur Riau Nomor 72 Tahun 2015
Tentang Pelaksanaan Pembelajaran Muatan Lokal Budaya Melayu Riau.
 Peraturan Gubernur Riau Nomor 141 Tahun 2015 Tentang Pakaian Dinas Di
Lingkungan Pemerintah Provinsi Riau.
 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2007 Tentang Pedoman Fasilitasi
Organisasi Kemasyarakatan Bidang Kebudayaan, Keraton, dan Lembaga Adat Dalam
Pelestarian dan Pengembangan Budaya Daerah.
 Rekomendasi dan Program Umum Lembaga Adat Melayu Riau Masa Bakti 2006 -
2011 M/1427 – 1432 H.
 Surat Keputusan Gubernur Riau Nomor 151/IX/1969 Tentang Pembinaan
Pembangunan Kota Pekanbaru Sebagai Ibu Kota Propinsi Riau.
 Surat Keputusan Gubernur Riau Nomor 64/I/1969 Tentang Pengangkatan
Pembantu dalam Staff Badan Kesenian Daerah Propinsi Riau.
 Surat Keputusan Gubernur Riau Nomor 46/11/1989 Tentang Pedoman Tulisan Arab
Melayu untuk Sekolah Dasar di Propinsi Riau.
 Surat Keputusan Gubernur Riau Nomor 363/176 Tahun 2005 Tentang Hari dan Jam
Kerja di Lingkungan Pemerintah Provinsi Riau.

Anda mungkin juga menyukai