Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PROJECT PENGUTAN

PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5)


TEMA: BHINEKA TUNGGAL IKA

Kelas : XI TPM 4
Nama Anggta Kelompok:
MOCH. ILHAM ROBBY ( 02 )
MOH. RIZQI MAULANA F.A (06)
MUHAMMAD AZIEZ F. ( 13 )
RAFAEL DWI KURNIA R. ( 35 )
RAFI FERDIANSYAH (38)

SMK CANDA BHIRAWA PARE


TAHUN AJARAN 2023/2024
SMK CANDA BHIRAWA PARE

2023

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu
tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Erinia Nurussalamah


sebagai guru pengampu mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan
Keawarganegaraan yang telah membantu memberikan arahan dan pemahaman
dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak


kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa
yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Pare, 20 - 9 - 2023

ii
DAFTAR ISI

Hlm
COVER…………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR ……………………………………………………. ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………… iii
BAB I: PENDAHULUAN 1
- latar belakang 1
- rumusan masalah 2
- tujuan 2
BAB II: PEMBAHASAN 3
- isi 3
-isi 4
-isi 5

BAB III: PENUTUP 6


- kesimpulan 6
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pakaian Adat Tradisional Indonesia merupakan salah


satu kekayaan budaya yang dimiliki oleh negara Indonesia dan banyak dipuji oleh
negara-negara lain. Dengan banyaknya suku-suku dan provinsi yang ada di
wilayahnegara Indonesia, maka otomatis pula banyak sekali macam-macam baju
adat yang dipakai oleh masing-masing suku di seluruh provinsi indonesia karena
dari banyaknya suku-suku yang ada
di Indonesia memiliki ciri-ciri khususdalam pembuatan ataupun dalam
mengenakan Pakaian Adat tersebut pakaian adat atau yang biasa disebut pakaian
tradisional dari masingmasing provinsi ini memiliki suatu cerita masing-masing,
Warna danrancangan pakaiannya sangat indah.
Pakaian khas tersebut selain indah jugamempunyai arti tertentu. Untuk
saat ini pakaian adat banyak yang tidakdipergunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Biasanya pakaian adat digunakan saat upacara adat, upacara perkawinan dan saat
memperagakan tarian atau pertunjukan daerah pada makalah ini akan membahas
busana daerah yang ada NUSA TENGGARA TIMUR

1
B. RUMUSAN MASALAH

1.Apa yang dikeluhkan ketika memakai baju adat


2.Apa dampak yang ditimbulkan oleh acara P5 tentang Pakaian adat
3.bagaimana sikap yang ditunjukan oleh siswa siswi SMK
CANDA BHIRAWA menegenai acara P5

C.TUJUAN

1. Agar siswa dan siswi mengetahui macam macam pakaian


adat yang ada di indonesia
2.Agar siswa siswi mengetahui sejarah pakaian adat
3.Agar siswa siswi mengetahui apa saja yang dikenakan
pakaian adat di indonesia

2
BAB II
PEMBAHASAN
ISI

NTT adalah singkatan dari Nusa Tenggara Timur, sebuah provinsi di Indonesia
yang terletak di bagian timur kepulauan Indonesia. NTT terdiri dari berbagai
pulau, termasuk Timor, Flores, Sumba, dan banyak lainnya. Provinsi ini memiliki
keanekaragaman budaya, bahasa, dan tradisi yang kaya. Salah satu keistimewaan
NTT adalah keindahan alamnya, dengan pantai-pantai indah, gunung-gunung, dan
taman-taman nasional yang menakjubkan. Provinsi ini juga dikenal dengan
beragam seni dan budaya tradisionalnya, seperti tarian, musik, dan kerajinan
tangan. NTT adalah destinasi wisata yang menarik bagi mereka yang mencari
pengalaman alam dan budaya yang unik di Indonesia.

Perkembangan baju adat di Nusa Tenggara Timur (NTT) dari masa ke


masa mencerminkan sejarah, budaya, dan perkembangan sosial masyarakat di
daerah tersebut.
1. Masa Pra-Sejarah:
- Pada masa pra-sejarah, suku-suku pribumi di NTT mengenakan pakaian
sederhana yang terbuat dari daun-daunan, kulit hewan, atau serat tumbuhan.

2. Pengaruh Hindu-Buddha:
- Pada abad ke-9 hingga abad ke-14, NTT terpengaruh oleh budaya Hindu-
Buddha yang membawa perubahan dalam busana, termasuk penggunaan kain
sarung yang lebih formal.

3. Pengaruh Islam:
- Pada abad ke-16, agama Islam mulai masuk ke NTT dan membawa pengaruh
pada gaya pakaian, seperti penggunaan jilbab dan busana yang lebih sederhana.

4. Pengaruh Kolonial:
- Era kolonial Portugis dan Belanda di NTT juga mempengaruhi busana
setempat. Pakaian tradisional NTT berubah sedikit demi sedikit, dan penggunaan
tenun ikat menjadi lebih umum.

3
5. Tenun Ikat:
- Tenun ikat menjadi ciri khas dalam busana adat NTT. Setiap daerah memiliki
pola dan warna kain ikat yang unik, mencerminkan identitas suku dan kebudayaan
mereka.

6. Era Modern:
- Dalam beberapa dekade terakhir, busana adat NTT mengalami perubahan lebih
lanjut. Beberapa orang NTT masih mengenakan pakaian adat sehari-hari, tetapi
banyak yang beralih ke pakaian modern.

7. Ritual dan Acara Khusus:


- Baju adat NTT masih sering digunakan dalam upacara adat, pernikahan, dan
acara khusus lainnya. Kebiasaan ini tetap memelihara warisan budaya mereka.

Baju adat NTT, atau baju adat dari Nusa Tenggara Timur, memiliki makna
yang dalam dalam budaya dan tradisi masyarakat NTT. Baju adat NTT sering kali
mencerminkan identitas etnis, sosial, dan agama pemakainya. Setiap suku di NTT
memiliki pakaian adatnya sendiri dengan desain, warna, dan hiasan yang khas.

Misalnya, dalam suku Flores, baju adat biasanya terbuat dari kain tenun
tradisional yang dihiasi dengan motif-motif khas suku tersebut. Pemakaian baju
adat ini sering kali terkait dengan upacara adat, pernikahan, atau acara penting
lainnya. Baju adat NTT juga sering digunakan untuk mengekspresikan identitas
budaya dan sebagai simbol kebanggaan terhadap warisan budaya mereka.

Dengan demikian, makna dari baju adat NTT sangat beragam tergantung pada
konteks pemakaiannya dan suku etnis yang mengenakannya.

Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki beragam jenis baju adat yang
mencerminkan keanekaragaman budaya di wilayah tersebut. Beberapa jenis baju
adat NTT antara lain:
1. *Baju Ulap Doyo*: Baju tradisional suku Rote yang terbuat dari kain tenun ikat
dengan motif khas.

2. *Baju Seba*: Digunakan oleh suku Sabu, baju ini terdiri dari kain panjang yang
diikatkan di tubuh dengan aneka motif warna-warni.

4
3. *Baju So'a*: Baju adat suku So'a di pulau Timor terbuat dari kain tenun yang
dililitkan di badan.

4. *Baju Tenun Ikat Flores*: Masyarakat di pulau Flores juga memiliki tradisi
kain tenun ikat dengan berbagai motif dan warna yang digunakan sebagai pakaian
adat.

5. *Baju Lamaholot*: Digunakan oleh suku Lamaholot di Flores Timur, baju ini
terdiri dari kain tenun ikat dan aksesoris seperti kalung mutiara.

6. *Baju Hawu*: Masyarakat Hawu di Flores memiliki baju adat yang khas
dengan kain tenun dan aksesoris perhiasan.

7. *Baju Adat Sumba*: Pulau Sumba terkenal dengan kain tenun ikatnya yang
digunakan sebagai baju adat, seperti baju Kabukala dan Baju Katung.

8. *Baju Adat Alor*: Pulau Alor juga memiliki tradisi kain tenun ikat dengan
motif-motif unik yang digunakan sebagai baju adat.
BAB III
PENUTUP

A.KESIMPULAN

Guru menginginkan siswa agar mengetahui berbagai baju


adat yang ada di indonesia tanpa harus guru itu sendiri yang
menjelaskan, dan guru ingin siswa siswi mereka mengetahui
karakteristik dari setiap baju adat di nusantara.
B.SARAN

Lebih baik kegiatan P5 diadakan dengan semeriah mungkin


dan mungkin ditambahi dengan panggung pentas seni atau
fashion walk.

Anda mungkin juga menyukai