Anda di halaman 1dari 4

MODUL PROJEK

PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5)

TEMA : BHINNEKAAN TUNGGAL IKA


TOPIK PROJEK : KELESTARIAN BAJU ADAT

KELOMPOK : V (XI IPA)


KETUA : ELYA NOVITA PUTRI
SEKRETARIS : ZAID FADHILLAH
BENDAHRA : NUR ALISAH R.
ANGGOTA : 1. DANES ALYA PUTRA
2. AHMADI

FASILITATOR : M. RUSMAN EFENDI, S.Pd

SMA NEGERI 2 SATUI


TAHUN AJARAN 2023/2024
SEMESTER GENAP
KELESTARIAN BAJU ADAT
BAB I

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pakaian adat merupakan ciri khas kebudayaan suatu daerah. Setiap daerah di
Indonesia memiliki pakaian adat yang berbeda-beda, setiap daerah juga memiliki
pengertian pakaian adat-nya sendiri. Sebagai ciri khas, pakaian adat memang dijadikan
penanda untuk sesuatu, biasanya berupa doa atau pencerminan suatu sikap. Perbedaan
tata cara berpakaian setiap daerah berbeda karena mereka memiliki suku, budaya, adat
istiadat yang berbeda. Salah satunya yaitu baju adat Jawa Lurik yang merupakan pakaian
khas daerah Jawa. Baju adat jawa Lurik sering digunakan pada acara-acara seperti
upacara adat, acara pernikahan, dan acara keagamaan.
Pakaian adat Jawa lurik merupakan salah satu warisan budaya yang kaya dan
penuh makna dari masyarakat Jawa. Lurik sendiri merujuk pada motif garis-garis yang
terdapat pada kain tenun tradisional Jawa. Pakaian adat ini memiliki desain yang elegan
dan sering kali digunakan dalam berbagai upacara adat, pernikahan, atau acara
keagamaan di Jawa.
Salah satu karakteristik utama dari pakaian adat Jawa lurik adalah keberagaman warna
dan pola yang terdapat pada kainnya. Garis-garis lurik yang terbuat dari benang tenun
dengan teknik tradisional memberikan sentuhan estetika yang unik dan mempesona.
Pakaian ini juga sering dihiasi dengan berbagai aksesoris seperti keris, kain selendang,
hingga hiasan kepala yang menambahkan keindahan dan kesakralan pada penampilan
pemakainya.
Pentingnya pakaian adat Jawa lurik tidak hanya terletak pada aspek estetika, tetapi
juga dalam representasi nilai-nilai budaya dan identitas masyarakat Jawa. Pemakaian
pakaian adat ini menjadi simbol kebanggaan dan penghargaan terhadap warisan nenek
moyang. Selain itu, pemilihan warna dan pola pada pakaian adat Jawa lurik sering kali
memiliki makna filosofis dan mengandung pesan moral yang dalam, mencerminkan
kebijaksanaan dan kearifan lokal.
Meskipun zaman terus berubah, pakaian adat Jawa lurik tetap bertahan sebagai
bagian penting dari keberagaman budaya Indonesia. Masyarakat Jawa melestarikan
tradisi ini sebagai wujud cinta dan rasa hormat terhadap warisan leluhur mereka,
sehingga pakaian adat Jawa lurik tidak hanya sekadar pakaian, melainkan juga simbol
kebersamaan dan keharmonisan dalam menjaga kearifan lokal yang telah ada selama
berabad-abad.

I.2 Tujuan

1. Peserta didik dapat melestarikan pakaian adat di Indonesia


2. Peserta didik dapat mengetahui jenis-jenis pakaian adat
3. Menambah wawasan siswa
4. Sebagai pembelajaran bagi siswa
I.3 Manfaat

1. Agar peserta didik dapat menghormati sejarah dan warisan budaya


2. Agar peserta didik dapat memperkaya identitas dan kebanggaan
3. Agar peserta didik dapat meningkatkan rasa cinta terhadap warisan budaya yang ada
di Indonesia
4. Agar peserta didik dapat mengenal dan mempelajari pakaian adat
5. Agar peserta didik tidak malu mengenakan pakaian adat ketika berada dalam acara
tradisi

Anda mungkin juga menyukai