Jawab:
Lokasi daerah saya: Banda Aceh
Sekolah sasaran: SD Negeri 33 Banda Aceh
Topik: Membangun Karakter Peduli Budaya Lokal melalui
Pembelajaran Tematik
Aksi Nyata:
1. Menerapkan Teori Trikon
1. Kognitif:
a. Melakukan pembelajaran tematik tentang budaya Aceh
melalui lagu, cerita rakyat, dan permainan tradisional.
b. Mengadakan kuis dan diskusi tentang pentingnya menjaga
dan melestarikan budaya lokal.
2. Afektif:
a. Menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya Aceh dengan
mengadakan pertunjukan tari dan musik tradisional.
b. Mengajarkan siswa tentang nilai-nilai luhur yang
terkandung dalam budaya Aceh.
3. Psikomotorik:
a. Melatih keterampilan siswa dalam membuat kerajinan
tangan khas Aceh.
b. Melatih siswa untuk menggunakan bahasa Aceh dalam
percakapan sehari-hari.
2. Menumbuhkan Daya Cipta, Daya Rasa, dan Daya Karsa
1. Daya Cipta:
a. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk membuat
cerita rakyat versi mereka sendiri.
b. Merancang dan membuat karya seni yang terinspirasi dari
budaya Aceh.
2. Daya Rasa:
a. Mengadakan kegiatan bakti sosial untuk membantu
masyarakat yang kurang mampu di sekitar sekolah.
b. Melatih siswa untuk memiliki rasa empati terhadap orang
lain.
3. Daya Karsa:
a. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memimpin
kegiatan pertunjukan budaya.
b. Mendorong siswa untuk membuat proyek kecil tentang
pelestarian budaya Aceh.
3. Metode Sistem Among
1. Guru sebagai pamong:
a. Menjadi fasilitator dan motivator bagi siswa dalam proses
pembelajaran.
b. Memberikan contoh yang baik kepada siswa dalam
menjaga dan melestarikan budaya Aceh.
2. Ing ngarsa sung tuladha:
a. Berpakaian dengan pakaian adat Aceh di sekolah.
b. Berpartisipasi dalam kegiatan budaya Aceh di masyarakat.
3. Ing madya mangun karsa:
a. Memberikan dorongan dan semangat kepada siswa untuk
belajar dan berkembang.
b. Mendorong siswa untuk berkreasi dan berinovasi dalam
melestarikan budaya Aceh.
4. Tut wuri handayani:
a. Memberikan bimbingan dan arahan kepada siswa yang
mengalami kesulitan.
b. Memberikan feedback yang positif dan konstruktif kepada
siswa.
4. Membentuk Pribadi yang Mandiri
1. Mendidik siswa untuk bertanggung jawab atas tugas dan
belajarnya.
a. Memberikan tugas kepada siswa untuk membuat laporan
tentang budaya Aceh.
b. Meminta siswa untuk mempresentasikan hasil belajarnya
di depan kelas.
2. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengambil
keputusan dan menyelesaikan masalahnya sendiri.
a. Membentuk kelompok belajar untuk membahas masalah
budaya di sekitar sekolah.
b. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memimpin
kegiatan pelestarian budaya.
3. Membangun kepercayaan diri siswa agar berani tampil dan
berprestasi.
a. Memberikan penghargaan kepada siswa yang aktif dan
berprestasi dalam melestarikan budaya.
b. Mendorong siswa untuk mengikuti lomba-lomba tentang
budaya Aceh.
5. Pendidikan Harus Relevan dengan Kehidupan
1. Mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari.
a. Mengadakan kunjungan ke museum dan situs budaya
Aceh.
b. Mempelajari tentang adat istiadat dan tradisi masyarakat
Aceh.
2. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menerapkan ilmu
yang diperolehnya di luar sekolah.
a. Mendorong siswa untuk mengajak keluarga dan
masyarakat untuk menjaga dan melestarikan budaya
Aceh.
b. Melakukan kampanye tentang budaya Aceh di media
sosial.
Kontribusi Nyata:
Penerapan dasar-dasar pendidikan Ki Hadjar Dewantara diharapkan
dapat memberikan kontribusi nyata bagi pendidikan di SD Negeri 33
Banda Aceh, antara lain:
1. Meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa
tentang budaya Aceh.
2. Membentuk karakter siswa yang berbudi pekerti luhur,
berwawasan kebangsaan, dan peduli budaya lokal.
3. Mempersiapkan siswa untuk menjadi generasi penerus bangsa
yang cerdas, kreatif, mandiri, dan bertanggung jawab terhadap
pelestarian budaya.
Dokumentasi:
Kesimpulan:
Penerapan dasar-dasar pendidikan Ki Hadjar Dewantara merupakan
langkah yang tepat untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas
dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
OBSERVASI PEMAHAMAN IDENTITAS MANUSIA
DI SD NEGERI BANDA ACEH
AKSI NYATA TOPIK 3
Oleh
ROVINAYANTI
“ Mahasiswa mengobservasi secara kritis tanda dan symbol yang ada di ekosistem sekolah
dan proses pembelajaran tentang penghargaan dan penghayatan terhadap
kebhinekatungalikaan ”
Sila pertama "kebutuhan yang maha esa mengandung makna bahwa bangsa Indonesia
bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa. Nilai yang terkandung di sekolah adalah:
Sila kedua "kemanusiaan yang adil dan beradab" mengandung makna sebagai bangsa
Indonesia harus memiliki pemahaman diri, menghargai kesetaraan derajat agar dapat saling
menyayangi dan menjaga sesama manusia. Bangsa Indonesia juga harus memiliki sikap
beradab dalam bersosialisasi. Nilai- nilai sila kedua yang terkandung disekolah adalah:
Sila ketiga "persatuan Indonesia" mengandung makna suatu usaha menuju persatuan
rakyat dalam Negara kesatuan republic Indonesia. Nilai yang terkandung di sekolah adalah:
Sila kelima "keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia" mengandung makna
tujuan bangsa Indonesia adalah tercapainya masyarakat adil dan makmur secara lahir dan
batin. Nilai yang terkandung pada sila ke-5 di sekolah adalah:
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian sebelumnya, dapat diperluas pemahaman bahwa SD Negeri 33
Banda Aceh tidak hanya menerapkan kebhinekatunggalikaan secara formal, tetapi juga
telah secara efektif mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila ke dalam dinamika
pembelajaran. Adanya upaya nyata seperti do'a bersama, kegiatan imtaq, dan gotong
royong mencerminkan komitmen sekolah untuk memupuk semangat persatuan dalam
keanekaragaman. Dengan demikian, pendidikan di SD Negeri 33 Banda Aceh tidak
hanya berfokus pada aspek akademis, tetapi juga pada pembentukan karakter yang
berlandaskan nilai-nilai luhur bangsa.