Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

INTERNALISASI NILAI-NILAI KARAKTER


KEBANGSAAN MELALUI LITERASI BUDAYA DAN
KEWARGANEGARAAN DI SEKOLAH

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 10
Nama : NIM :
Angela Datuan 23013089
Gita Halimatul Rofiah 23013086
Jane Natasha Datuan 23013070
Made Sinta Pramudya 23013072
Muh Gufran Eka Putranto 23013096
KATA PENGANTAR

Ucapan puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
karunia dan rahmat yang dilimpahkan kepada kami sehingga dapat
menyelesaikan Makalah ini. Makalah ini berjudul “Internalisasi Nilai-Nilai
Karakter Kebangsaan Melalui Literasi Budaya dan Kewarganegaraan di
Sekolah” yang merupakan suatu bentuk nyata kerja kelompok kami dalam
mengerjakan dan menyelesaikannya .
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah“ Pendidkan
Pancasila dan Kewarganegaraan” dengan melibatkan beberapa pihak, kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh agar makalah ini
bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini, karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
kami untuk itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca untuk menyempurnakan makalah ini.

Makassar, 25 September 2023

penyusun

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................I


DAFTAR ISI ...........................................................................................................II
BAB I
PENDAHULUAN ................................................................................ ...............3
A. Latar Belakang ............................................................................................3
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 4
C. Tujuan ......................................................................................................... 4
BAB II
PEMBAHASAN ..................................................................................................5
A. Pengertian ................................................................................................... 5
B. Strategi Gerakan Internalisasi Literasi Budaya Dan Kewarganegaraan
Untuk Mengembangkan Keterampilan Sosial Siswa SMA .........................7
C. Hambatan-Hambatan Yang Di Hadapi Dalam Internalisasi Literasi
Budaya Dan Kewarganegaraan Dalam Keterampilan Sosial Siswa ..........8
D. Nilai-Nilai Karakter Kebangsaan Yang Terkandung Dalam Literasi
Budaya Dan Kewargaan Di SMA ..............................................................10
BAB III
PENUTUP ......................................................................................................... 11
A. Kesimpulan ............................................................................................... 11
B. Saran ..........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................12

II
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengertian pendidikan menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)


adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok
orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan
pelatihan. Pendidikan sangatlah penting untuk membentuk suatu karakter dan
moral yang baik agar menciptakan generasi yang mampu menghadapi
tantangan global. Banyak generasi muda yang kehilangan kepribadian diri
sebagai bangsa Indonesia disebabkan karena pada era sekarang sebagian
besar generasi muda menganggap bahwa budaya dalam negeri terkesan kuno,
mereka berfikir bahwa kebudayaan luar lebih keren dan mengikuti
perkembangan zaman. Akibatnya beberapa budaya yang ada di indonesia di
klaim oleh negara lain.

Fenomena yang sering terjadi di sekolah sekarang ini adalah ketika bel
istirahat sekolah berbunyi, sebagian besar siswa akan memilih kantin sekolah
sebagai tempat untuk menghabiskan waktu istirahat daripada menuju
perpustakaan. Fenomena ini menunjukkan bahwa sekolah masih belum
sepenuhnya menumbuhkan budaya literasi sebagai bagian dari
pengembangan diri bagi pelajar. Pelajar lebih memilih kantin daripada
perpustakaan sebagai tempat untuk beristirahat menunjukkan bahwa kegiatan
baca tulis belum menjadi hal yang menarik bagi pelajar. Generasi muda lebih
sering menonton atau mendengar dibandingkan membaca apalagi menulis.
Kita belum terbiasa melakukan sesuatu berdasarkan pemahaman dari
membaca ataupun mengaktualisasikan diri melalui tulisan. Sekolah
merupakan bagian paling utama dalam menumbuhkan budaya membaca bagi
pelajar, namun tidak semua sekolah mampu menyediakan sarana dan
prasarana untuk menciptakan lingkungan ramah baca bagi pelajar.

3
kemampuan memahami keberagaman dan tanggung jawab sebagai warga
suatu negara merupakan keterampilan yang harus dimiliki setiap individu.
Oleh karena itu, penting untuk memberikan bekal literasi budaya dan
kewarganegaraan kepada siswa agar mereka tetap mencintai dan mampu
melestarikan budaya Indonesia secara nasional dan internasional. Literasi
budaya dan kewarganegaraan tidak hanya melestarikan dan mengembangkan
budaya lokal dan nasional, tetapi juga membangun jati diri bangsa Indonesia
dalam masyarakat global, sehingga kita dapat terus mencintai dan mampu
menjaga budaya tersebut. Kewarganegaraan atau bangsa Indonesia terdiri
dari suku, bahasa, adat istiadat, kepercayaan, dan kelas sosial yang berbeda-
beda.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana strategi kegiatan gerakan literasi budaya dan kewarganegaraan


untuk mengembangkan keterampilan dalam lingkup siswa SMA?
2. Bagaimana hambatan-hambatan yang di hadapi dalam internalisasi literasi
budaya dan kewarganegaraan dalam keterampilan sosial siswa SMA?
3. Bagaimana nilai-nilai karakter kebangsaan yang terkandung dalam literasi
budaya dan kewargnegaraan di SMA?

C. Tujuan

1. Untuk mendeskripsikan strategi kegiatan gerakan literasi budaya dan


kewargaan untuk mengembangkan keterampilan dalam lingkup siswa
SMA
2. Untuk mendeskripsikan hambatan-hambatan dalam implementasi literasi
budaya dan kewargaan untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa
SMA.
3. Untuk mendeskripsikan nilai-nilai karakter kebangsaan yang terkandung
dalam literasi budaya dan kewargnegaraan di SMA.

4
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian

Literasi budaya merupakan kemampuan dalam memahami dan bersikap


terhadap kebudayaan Indonesia sebagai identitas bangsa. Sedangkan literasi
kewargaan adalah kemampuan dalam memahami hak dan kewajiban sebagai
warga negara. Maka Internalisasi literasi kebudayaan dan kewarganegaraan
di SMA merupakan kemampuan siswa dalam memahami dan bersikap
terhadap kebudayaan yang ada di indonesia dan juga bertanggung jawab
sebagai warga negara. Maka sebagai siswa harus memperkaya pengetahuan
melalui literasi dari berbagai sumber baik pengetahuan mengenai sejarah
budaya yang beraneka ragam dan memiliki pola pikir yang kritis mengenai
budaya sehingga memberikan dampak positif dalam literasi. Literasi
kewarganegaraan yaitu siswa mampu bersikap terhadap lingkungannya
dalam masyarakat dengan menanamkan kepedulian untuk menunjukkan
keharmonisan serta melestarikan budaya dan memahami adanya
keberagaman kebudayaan Indonesia yang dijadikan sebagai identitas bangsa
serta memahami hak dan kewajiban sebagai siswa sekaligus warga negara
secara mendalam.

Prinsip dasar dalam literasi budaya dan kewarganegaraan yaitu :

a. Budaya sebagai alam pikir melalui bahasa dan perilaku

Budaya sebagai alam pikir melalui bahasa dan perilaku berarti budaya
yang menjadi jiwa dalam bahasa dan perilaku yang dimiliki oleh siswa
dalam suatu masyarakat. Bahasa daerah dan tingkah laku yang beragam
menjadi kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia sekaligus menjadikan
perbedaan tersebut sebagai indentitas bangsa. Contohnya membiasaakan
diri menggunakan bahasa yang baik serta etika dalam berbicara.

5
b. Kesenian sebagai produk budaya
Indonesia sebagai negara kepulauan yang besar tentunya menghasilkan
berbagai bentuk kesenian dari berbagai daerah membawa ciri khas
kebudayaan dari daerahnya masing-masing dan dikenalkan kepada
masyarakat terutama kepada siswa atau generasi muda agar mereka tidak
kehilangan identitas budaya bangsanya. Contohnya turut mengikuti
ektrakulikuler kesenian yang ada di sekolah, menggelar sebuah lomba
kesenian dalam rangka merayakan hari-hari nasional.
c. Kewarganegaraan multikultural dan partisipatif
Indonesia memiliki berbagai suku bangsa, bahasa, kebiasaan, adat
istiadat, kepercayaan, maupun lapisan sosial sehingga sebagai soerang
siswa harus turut berpartisipasi aktif dalam kehidupan bernegara dan
menerapkan kerjasama, berempati, dan toleransi terhadap perbedaan.
Contohnya turut berpartisipasi dalam menjaga lingkungan sekolah.
d. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan sebuah bentuk dari kecintaan terhadap bangsa
dan negara. Sebagai seorang siswa harus menanamkan sikap atau rasa
nasionalisme pada setiap individu literasi budaya dan kewarganegaraan
supaya tetap terjaga seperti mengikuti sebuah kegiatan atau pembelajaran
yang berkaitan dengan rasa nasionalisme. Contohnya mematuhi tata tertib
sekolah, mengikuti upacara bendera, menghormati guru, serta menjaga
lingkungan sekitar.
e. Pengalaman Langsung
Dengan memiliki pengalaman langsung dalam penerapan literasi
budaya dan kewarganegaraan akan membangun kesadaran sevbagai siswa
atau warga negara. Contohnya dapat bersosialisasi di lingkungan
sekolah,rumah, dan lain sebagainya dengan berbagai bentuk kegiatan
yang pernah di ikuti.

6
B. Strategi Gerakan Internalisasi Literasi Budaya Dan Kewarganegaraan
Untuk Mengembangkan Keterampilan Sosial Siswa SMA

Literasi budaya dan kewargaan berhubungan erat dengan kehidupan


sehari-hari. Maka dari itu, literasi budaya dan kewargaan diperlukan strategi
khusus untuk membangun literasi budaya dan kewargaan. beberapa kegiatan
yang dapat diterapkan tentang literasi budaya dan kewargaan di sekolah,
yaitu:

a. Bengkel Kreatif Berbahasa Daerah


Sarana paling penting untuk mendorong budaya tulis dan siswa yang
literat di sekolah salah satunya adalah bengkel kreatif. Di bengkel kreatif,
siswa akan mengembangkan bakat dan minatnya menjadi karya nyata di
bidang lisan, tulisan, audio, dan visual. Siswa dapat memanfaatkan sarana
digital sebagai sarana belajar, sumber belajar, dan publikasi karya.
b. Residensial
Residensial adalah sebuah program yang membawa siswa ke suatu
komunitas atau masyarakat dalam beberapa waktu dengan tujuan
mengetahui proses bermasyarakat, berproses, dan berkarya, dan juga dapat
mengetahui keanekaragaman yang dimiliki oleh daerah lain yang dapat
dijadikan sebagai sebuah pengetahuan bahwa kita mampu dalam
memahaminya. Pada akhirnya, siswa dapat menuangkan pengalamannya
dalam bentuk tulisan dan tingkah laku kreatif lainnya.
c. Pengenalan Ketahanan Negara
Salah satu strategi gerakan literasi budaya dan kewargaan di sekolah
adalah pengenalan ketahanan negara dikarenakan karena menjadi pondasi
besar di dalam mempertahankan hidup yang aman dan damai. Oleh karena
itu, siswa perlu diperkenalkan materi ketahanan negara atau bela negara
dengan menghadirkan unsur TNI, kepolisian, pemerintah, kelompok
agama, perkumpulan pemuda, pramuka, dan komunitas literasi. Dengan
melakukan hal tersebut siswa mampu mengetahui peran dan fungsi dari
masing-masing kelompok yang memiliki tugas dalam ketahanan negara.

7
d. Pelatihan Guru dan Tenaga Kependidikan
Dengan adanya pelatihan guru dan tenaga kependidikan akan berpengaruh
dalam penguasaan pengetahuan yang semakin luas dalam mengaplikasikan
literasi budaya dan kewargaan di dalam sekolah. Mengintegrasikan
kecakapan literasi budaya dan kewargaan dalam pembelajaran bertujuan
untuk membentuk karakter siswa agar dapat memahami, menghormati,
menghargai, serta melindungi kebudayaan dan kesatuan bangsa.
e. Forum Diskusi bagi Warga Sekolah
Pelaksanaan forum diskusi bagi warga sekolah dapat dilaksanakan sesuai
dengan waktu yang sudah ditentukan seperti saat setelah malakukan apel
pagi atau sebelum memulai pembelajaran. Tujuan dari forum diskusi ini
dapat memperkaya pemahaman dan meningkatkan kesadaran warga
sekolah tentang literasi budaya dan kewargaan

f. Pelatihan Pembuatan Permainan Edukatif


Adanya pelatihan pembuatan permainan edukatif dapat dijadikan sebuah

bahan di dalam kegiatan ekstrakurikuler. Dimana siswa dan guru dapat

mengeluarkan ide dan juga gagasannya, serta mengasah kemampuan


kreativitas untuk berkarya.

C. Hambatan-Hambatan Yang Di Hadapi Dalam Internalisasi Literasi


Budaya Dan Kewarganegaraan Dalam Keterampilan Sosial Siswa SMA

Adapun hambatan yang paling sering terlihat adalah siswa sangat sulit
diberi arahan. Hal ini disebabkan beberapa faktor diantaranya adalah faktor
malas, faktor minat atau tidaknya siswa pada hal tersebut, dan faktor dari luar
yang mempengaruhinya hingga membentuk individu menjadi tidak baik.
Sering ditemukan siswa yang mudah untuk ditata dan juga ada siswa yang
sulit untuk ditata. Hal tersebut disebabkan oleh rasa malas yang muncul pada
setiap individu untuk mengikuti kegiatan tersebut. Namun dengan adanya
hambatan yang muncul, guru tidak diam untuk memberikan solusi atau
tindakan untuk mengatasinya. Dengan menemukan hambatan, guru semakin

8
bersemangat untuk mengubah siswa menjadi lebih baik. Guru tidak bosan
dalam memberikan nasihat kepada siswa berulang kali dan memberikan
pendampingan serta motivasi dengan kesabaran yang sangat tinggi dalam
menghadapi siswa yang memiliki keragaman sifat.
Selain itu, ada beberapa siswa yang saat di sekolah ataupun di rumah
bersikap introvert dan individual namun, introvert yang dimaksud bukan
introvert yang tidak mau sama sekali bergaul dengan temanya, namun
introvert itu seperti ingin bekerja keras dalam hal yang siswa tersebut ingin
raih, jadi terdapat kemungkinan mereka introvert dalam hal mewujudkan
keberhasilan dengan caranya masing-masing sehingga mereka yang memiliki
sifat introvert akan lebih senang sendiri. Namun, adanya hal tersebut guru
juga memiliki solusi untuk mengatasinya.

Yakni dengan mengadakan evaluasi setiap kegiatan tersebut usai dengan


beberapa kejanggalan yang muncul akan diambil jalan tengahnya dengan
menerapkan yang baik dan membenarkan yang buruk. Seperti apapun
persiapan dalam sebuah kegiatan yang menurut manusia sudah dikatakan siap
dan baik, bahkan tidak mengira adanya hambatan adalah sesuatu yang biasa,
namun di luar dugaan manusia hal sekecil apapun pasti akan terjadi. Selain
mengadakan evaluasi untuk mengatasi hambatan, peran guru setidaknya lebih
memperhatikan siswa-siswa tersebut serta menyarankan siswa yang aktif
untuk lebih merangkul kepada sesama temannya. Dengan siswa yang sudah
bisa merangkul sesama temannya guru akan memberikan nasehat juga tentang
pentingnya keterampilan sosial dan pentingnya melibatkan siswa dengan
berbagai kegiatan.

9
D. Nilai-Nilai Karakter Kebangsaan Yang Terkandung Dalam Literasi
Budaya Dan Kewargaan Di SMA

Nilai-nilai karakter kebangsaan yang terdapat melalui literasi budaya


dan kewargaan dikategorikan berdasarkan jenis kegiatan literasi budaya dan
kewargaan yang dilaksanakan. Literasi budaya dan kewargaan merupakan
salah satu kecakapan hidup yang di butuhkan pada abad ke-21. Kecakapan
ini akan melahirkan bangsa yang berkualitas, dan akhirnya mampu
menunjukan identitasnya di dunia internasional. Pengenalan, penerapan,dan
peningkatan terhadap kecakapan literasi budaya dan kewargaan harus
dilakukan secara berkelanjutan dengan melibatkan seluruh warga sekolah,
keluarga dan masyarakat yang dalam penerapannya disesuaikan dengan
kebutuhan dan kondisi sosial budaya dan masyarakat stempat.

Literasi secara umum erat kaitannya dengan nilai-nilai karakter bangsa,


hal ini sesuai dengan bahwasannya di dalam proses pelaksanaan literasi di
lingkungan terdapat nilai-nilai karakter bangsa yakni disiplin, kreatif, rasa
ingin tahu, menghargai prestasi, bersahabat dan komunikatif, gemar
membaca serta tanggung jawab yang diinternalisasikan secara langsung
maupun tidak langsung. Sebagai seorang siswa harus mampu membentuk
karakter menghargai budaya dan adat sebagai salah satu indikasi cinta
terhadap tanah air dan karakter toleransi terhadap perbedaan budaya yang
ada pada lingkungan sekolah. karakter lain adalah semangat kebangsaan
berupa sikap menempatkan kepentingan bersama atau orang lain. Adapun
Nilai-nilai moral dan karakter yaitu mengamalkan nilai-nilai pancasila, juga
diajarkan karakter sikap toleransi, menghargai, berbicara sopan santun,
kejujuran, dan saling menghargai dan tolong menolong untuk diajarkan
kepada peserta didik tersebut. Faktor yang mempengaruhi nilai-nilai moral
dan karakter siswa dilihat dari segi positif seperti,mengajarkan hal-hal
bernuansa agama, merubah peserta didik menjadi lebih baik, patuh dan taat.

10
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Literasi budaya merupakan kemampuan dalam memahami dan bersikap


terhadap kebudayaan Indonesia sebagai identitas bangsa. Sedangkan literasi
kewarganegaraan adalah kemampuan dalam memahami hak dan kewajiban
sebagai warga negara

Oleh karena itu, penting untuk memberikan bekal literasi budaya dan
kewarganegaraan kepada siswa agar mereka tetap mencintai dan mampu
melestarikan budaya Indonesia secara nasional dan internasional.

Literasi budaya dan kewarganegaraan tidak hanya melestarikan dan


mengembangkan budaya lokal dan nasional, tetapi juga membangun jati diri
bangsa Indonesia dalam masyarakat global, sehingga kita dapat terus
mencintai dan mampu menjaga budaya tersebut.

B. Saran

1. Bagi Sekolah, untuk lebih melengkapi dan memfungsikan kembali


sarana dan prasarana yang ada, agar proses kegiatan yang rutin
dilakukan dapat berjalan lebih baik lagi.

2. Bagi Guru, untuk lebih memperhatikan secara teliti keterampilan sosial


siswa yang terbentuk, untuk menghindari adanya siswa yang
tereliminasi. Serta memanfaatkan fasilitas atau media yang sudah
disediakan di kelas masing-masing.

3. Bagi Siswa, untuk lebih memahami dan mendengarkan nasihat guru,


tertib dengan kegiatan dan aturan yang rutin ditetapkan di sekolah, dan
menjaga kerukunan dan memahami satu sama lain.

11
DAFTAR PUSTAKA

Damanik, Y. (2022). Internalisasi Nilai-nilai Karakter Kebangsaan Melalui


Literasi Budaya dan Kewarganegaraan di Sekolah. Paidea: Jurnal
Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia, 2(2), 36-42.
Istiqomah, A. (2023). Implementasi Literasi Budaya dan Kewargaan untuk
Mengembangkan Keterampilan Sosial Siswa di MI Ma'arif Ngrupit
Ponorogo (Doctoral dissertation, IAIN Ponorogo).
Nurya, S., & Saputra, H. H. (2023). Internalisasi Nilai-Nilai Pendidikan Karakter
dalam Gerakan Literasi Sekolah Pada Siswa Kelas Awal. Journal of
Classroom Action Research, 5(2), 321-330.
Mustoip Sofyan. 2018. “Implementasi Pendidikan Karakter”. Surabaya: Jakad
Media Publishing
Hadiansyah, F., Djumala, R., Gani, S., Hikmat, A. A., Nento, M. N., Hanifah, &
Akbari, Q. S. (2017). Materi pendukung literasi budaya dan kewargaan.

12

Anda mungkin juga menyukai