DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 10
Nama : NIM :
Angela Datuan 23013089
Gita Halimatul Rofiah 23013086
Jane Natasha Datuan 23013070
Made Sinta Pramudya 23013072
Muh Gufran Eka Putranto 23013096
KATA PENGANTAR
Ucapan puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
karunia dan rahmat yang dilimpahkan kepada kami sehingga dapat
menyelesaikan Makalah ini. Makalah ini berjudul “Internalisasi Nilai-Nilai
Karakter Kebangsaan Melalui Literasi Budaya dan Kewarganegaraan di
Sekolah” yang merupakan suatu bentuk nyata kerja kelompok kami dalam
mengerjakan dan menyelesaikannya .
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah“ Pendidkan
Pancasila dan Kewarganegaraan” dengan melibatkan beberapa pihak, kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh agar makalah ini
bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini, karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
kami untuk itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca untuk menyempurnakan makalah ini.
penyusun
I
DAFTAR ISI
II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fenomena yang sering terjadi di sekolah sekarang ini adalah ketika bel
istirahat sekolah berbunyi, sebagian besar siswa akan memilih kantin sekolah
sebagai tempat untuk menghabiskan waktu istirahat daripada menuju
perpustakaan. Fenomena ini menunjukkan bahwa sekolah masih belum
sepenuhnya menumbuhkan budaya literasi sebagai bagian dari
pengembangan diri bagi pelajar. Pelajar lebih memilih kantin daripada
perpustakaan sebagai tempat untuk beristirahat menunjukkan bahwa kegiatan
baca tulis belum menjadi hal yang menarik bagi pelajar. Generasi muda lebih
sering menonton atau mendengar dibandingkan membaca apalagi menulis.
Kita belum terbiasa melakukan sesuatu berdasarkan pemahaman dari
membaca ataupun mengaktualisasikan diri melalui tulisan. Sekolah
merupakan bagian paling utama dalam menumbuhkan budaya membaca bagi
pelajar, namun tidak semua sekolah mampu menyediakan sarana dan
prasarana untuk menciptakan lingkungan ramah baca bagi pelajar.
3
kemampuan memahami keberagaman dan tanggung jawab sebagai warga
suatu negara merupakan keterampilan yang harus dimiliki setiap individu.
Oleh karena itu, penting untuk memberikan bekal literasi budaya dan
kewarganegaraan kepada siswa agar mereka tetap mencintai dan mampu
melestarikan budaya Indonesia secara nasional dan internasional. Literasi
budaya dan kewarganegaraan tidak hanya melestarikan dan mengembangkan
budaya lokal dan nasional, tetapi juga membangun jati diri bangsa Indonesia
dalam masyarakat global, sehingga kita dapat terus mencintai dan mampu
menjaga budaya tersebut. Kewarganegaraan atau bangsa Indonesia terdiri
dari suku, bahasa, adat istiadat, kepercayaan, dan kelas sosial yang berbeda-
beda.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Budaya sebagai alam pikir melalui bahasa dan perilaku berarti budaya
yang menjadi jiwa dalam bahasa dan perilaku yang dimiliki oleh siswa
dalam suatu masyarakat. Bahasa daerah dan tingkah laku yang beragam
menjadi kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia sekaligus menjadikan
perbedaan tersebut sebagai indentitas bangsa. Contohnya membiasaakan
diri menggunakan bahasa yang baik serta etika dalam berbicara.
5
b. Kesenian sebagai produk budaya
Indonesia sebagai negara kepulauan yang besar tentunya menghasilkan
berbagai bentuk kesenian dari berbagai daerah membawa ciri khas
kebudayaan dari daerahnya masing-masing dan dikenalkan kepada
masyarakat terutama kepada siswa atau generasi muda agar mereka tidak
kehilangan identitas budaya bangsanya. Contohnya turut mengikuti
ektrakulikuler kesenian yang ada di sekolah, menggelar sebuah lomba
kesenian dalam rangka merayakan hari-hari nasional.
c. Kewarganegaraan multikultural dan partisipatif
Indonesia memiliki berbagai suku bangsa, bahasa, kebiasaan, adat
istiadat, kepercayaan, maupun lapisan sosial sehingga sebagai soerang
siswa harus turut berpartisipasi aktif dalam kehidupan bernegara dan
menerapkan kerjasama, berempati, dan toleransi terhadap perbedaan.
Contohnya turut berpartisipasi dalam menjaga lingkungan sekolah.
d. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan sebuah bentuk dari kecintaan terhadap bangsa
dan negara. Sebagai seorang siswa harus menanamkan sikap atau rasa
nasionalisme pada setiap individu literasi budaya dan kewarganegaraan
supaya tetap terjaga seperti mengikuti sebuah kegiatan atau pembelajaran
yang berkaitan dengan rasa nasionalisme. Contohnya mematuhi tata tertib
sekolah, mengikuti upacara bendera, menghormati guru, serta menjaga
lingkungan sekitar.
e. Pengalaman Langsung
Dengan memiliki pengalaman langsung dalam penerapan literasi
budaya dan kewarganegaraan akan membangun kesadaran sevbagai siswa
atau warga negara. Contohnya dapat bersosialisasi di lingkungan
sekolah,rumah, dan lain sebagainya dengan berbagai bentuk kegiatan
yang pernah di ikuti.
6
B. Strategi Gerakan Internalisasi Literasi Budaya Dan Kewarganegaraan
Untuk Mengembangkan Keterampilan Sosial Siswa SMA
7
d. Pelatihan Guru dan Tenaga Kependidikan
Dengan adanya pelatihan guru dan tenaga kependidikan akan berpengaruh
dalam penguasaan pengetahuan yang semakin luas dalam mengaplikasikan
literasi budaya dan kewargaan di dalam sekolah. Mengintegrasikan
kecakapan literasi budaya dan kewargaan dalam pembelajaran bertujuan
untuk membentuk karakter siswa agar dapat memahami, menghormati,
menghargai, serta melindungi kebudayaan dan kesatuan bangsa.
e. Forum Diskusi bagi Warga Sekolah
Pelaksanaan forum diskusi bagi warga sekolah dapat dilaksanakan sesuai
dengan waktu yang sudah ditentukan seperti saat setelah malakukan apel
pagi atau sebelum memulai pembelajaran. Tujuan dari forum diskusi ini
dapat memperkaya pemahaman dan meningkatkan kesadaran warga
sekolah tentang literasi budaya dan kewargaan
Adapun hambatan yang paling sering terlihat adalah siswa sangat sulit
diberi arahan. Hal ini disebabkan beberapa faktor diantaranya adalah faktor
malas, faktor minat atau tidaknya siswa pada hal tersebut, dan faktor dari luar
yang mempengaruhinya hingga membentuk individu menjadi tidak baik.
Sering ditemukan siswa yang mudah untuk ditata dan juga ada siswa yang
sulit untuk ditata. Hal tersebut disebabkan oleh rasa malas yang muncul pada
setiap individu untuk mengikuti kegiatan tersebut. Namun dengan adanya
hambatan yang muncul, guru tidak diam untuk memberikan solusi atau
tindakan untuk mengatasinya. Dengan menemukan hambatan, guru semakin
8
bersemangat untuk mengubah siswa menjadi lebih baik. Guru tidak bosan
dalam memberikan nasihat kepada siswa berulang kali dan memberikan
pendampingan serta motivasi dengan kesabaran yang sangat tinggi dalam
menghadapi siswa yang memiliki keragaman sifat.
Selain itu, ada beberapa siswa yang saat di sekolah ataupun di rumah
bersikap introvert dan individual namun, introvert yang dimaksud bukan
introvert yang tidak mau sama sekali bergaul dengan temanya, namun
introvert itu seperti ingin bekerja keras dalam hal yang siswa tersebut ingin
raih, jadi terdapat kemungkinan mereka introvert dalam hal mewujudkan
keberhasilan dengan caranya masing-masing sehingga mereka yang memiliki
sifat introvert akan lebih senang sendiri. Namun, adanya hal tersebut guru
juga memiliki solusi untuk mengatasinya.
9
D. Nilai-Nilai Karakter Kebangsaan Yang Terkandung Dalam Literasi
Budaya Dan Kewargaan Di SMA
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Oleh karena itu, penting untuk memberikan bekal literasi budaya dan
kewarganegaraan kepada siswa agar mereka tetap mencintai dan mampu
melestarikan budaya Indonesia secara nasional dan internasional.
B. Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
12