Anda di halaman 1dari 10

Makalah

PROBLEMATIKA KEBUDAYAAN INDONESIA

Disusun Oleh:

FAKULTAS ISIPOL

UNIVERSITAS GAJAH PUTIH TAKENGON

2023

KATA PENGANTAR

1
Bismillahirrahmanirrahim

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya

penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul “Problematika Kebudayaan

Indonesia”. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang

telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan

pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa

pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam

penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk

itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi

kesempurnaan makalah ini.

Takengon, 30 Desember 2022

DAFTAR ISI

2
Hal.

KATA PENGANTAR .......................................................................................................................................... 2


DAFTAR ISI .......................................................................................................................................................... 3

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 4

A. Latar Belakang ....................................................................................................................... 4


B. Rumusan Masalah ............................................................................................................ 4
.

BAB II. PEMBAHASAN ...................................... ........................................................................................ 5


A. Pengertian Komunikasi Lintas Budaya ….................................................................... 5
B. Problematika Kebudayaan Indonesia........................................................................ 7

BAB III. PENUTUP………………………………………………........................................................................ 9

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………........................................................................ 10

BAB I

3
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia terkenal dengan keberagaman budayanya yang memiliki berbagai macam

keberagaman seperti agama, ras, bahasa, adat istiadat dan sebagainya. Secara formal,

budaya didefinisikan sebagai tatanan pengetahuan, pengalaman, kepercayaan, nilai, sikap,

makna dan diwariskan dari generasi ke generasi, melalui usaha individu dan kelompok.

Komunikasi diperlukan untuk mengenal budaya yang satu dengan budaya yang lainnya.

Dengan berkomunikasi seseorang dapat memahami perbedaan antar budaya yang satu

dengan yang lainnya. Komunikasi dan budaya mempunyai hubungan timbal balik. Budaya

menjadi bagian dari perilaku komunikasi, dan komunikasi pun selalu menentukan budaya.

Komunikasi antar budaya dapat terjadi jika bagian yang terlibat dalam kegiatan

komunikasi membawa latar belakang budaya pengalaman yang berbeda dan

mencerminkan nilai yang dianut oleh kelompoknya. Berkomunikasi merupakan kebutuhan

yang fundamental bagi seseorang yang hidup bermasyarakat, tanpa komunikasi tidak

mungkin masyarakat terbentuk, sebaliknya tanpa masyarakat, maka manusia tidak

mungkin dapat mengembangkan komunikasi.

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup

manusia selalu berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan. Manusia hidup

berkelompok baik dalam kelompok besar maupun kelompok kecil. Sehingga tidak dapat

dihindari terkadang terjadi perselisihan.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunikasi Lintas Budaya

Komunikasi lintas budaya adalah proses pertukaran pikiran dan makna antara

orang-orang yang berbeda budaya. Ketika komunikasi tersebut terjadi antara orang-orang

berbeda bangsa(international), antaretnik(interethnical), kelompok ras(interracial), atau

komunikasi bahasa(intercommunal), disebut komunikasi lintas budaya. Secara etimologj,

budaya berasal dari bahasa sanskerta. Buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari

buddhi (budi atau akal). Selanjutnya, budaya diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan

dengan budi dan akal manusia. Berbudaya berarti mempunyai budaya, mempunyai pikiran

dan akal budi untuk memajukan diri. Kebudayaan diartikan sebagai segala sesuatu yang

dilakukan manusia sebagai hasil pemikiran dan akal budi.

Budaya dalam bahasa Inggris disebut culture, yang berasal dari kata latin, colere,

yang berarti mengolah atau mengerjakan, dan bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah

atau bertani. Kata culture juga merupakan kata lain dari occult yang berarti benak dan

pikiran.

Ada tiga karakteristik penting dari kebudayaan, yaitu kebudayaan itu dapat

dipelajari, kebudayaan itu dapat dipertukarkan, dan kebudayaan itu tumbuh serta berubah

(Hebding dan Glick, 1991, hlm. 45).

5
a. Kebudayaan itu Dipelajari

Kita sebut kebudayaan itu dapat dipelajari karena interaksi antarmanusia

ditentukan oleh penggunaan simbol, bahasa verbal maupun nonverbal. Tradisi budaya,

nilai-nilai, kepercayaan, dan standar perilaku semuanya diciptakan oleh kreasi manusia

dan bukan sekadar diwarisi secara instink, melainkan melalui proses pendidikan dengan

cara-cara tertentu menurut kebudayaan. Setiap manusia lahir dalam suatu keluarga,

kelompok sosial tertentu yang telah memiliki nilai, kepercayaan, dan standar perilaku yang

ditransmisikan melalui interaksi di antara meraka (sosialisasi).

b. Kebudayaan itu Dipertukarkan

Di samping dipelajari, kebudayaan itu juga dipertukarkan. Istilah pertukaran

merujuk pada kebiasaan individu atau kelompok untuk menunjukkan kualitas kelompok

budayanya. Dalam interaksi atau pergaulan antarmanusia setiap orang mewakili

kelompoknya lalu menunjukkan kelebihan-kelebihan budayanya dan membiarkan orang

lain untuk mempelajarinya. Proses pertukaran budaya dilakukan melalui mekanisme

belajar budaya yang mengakibatkan para ibu yang berasal dari Sunda dan Jawa dapat

belajar memasak jagung bose (masakan jagung yang bercampur santan kelapa) dan

sebaliknya para ibu dari Timor dan Flores belajar membuat oncom dan bajigur dari Sunda.

c. Kebudayaan Tumbuh dan Berkembang

6
Setiap kebudayaan terus ditumbuhkembangkan oleh para pemilik kebudayaannya, oleh

karena itu ada yang mengatakan bahwa kebudayaan ituterus mengalami perubahan. Oleh

karena itu, kita menyebut kebudayaan itu berbuah semakin rinci (kompleks) dan

kemudian dikomunikasikan dari satu generasi ke generasi lain.

B. Problematika Kebudayaan Indonesia

Komunikasi dan budaya tidak dapat dipisahkan, karena komunikasi dan budaya

adalah dua hal yang berbeda. Komunikasi adalah proses penyampaian pesan di antara para

pelaku komunikasi dengan tujuan untuk saling memahami satu sama lain. Sedangkan

budaya dapat dikatakan sebagai cara berperilaku suatu komunitas masyarakat secara

berkesinambungan. Namun demikian komunikasi dan budaya eksistensinya saling

berkaitan. Suatu budaya dapat dilestarikan dan diwariskan kepada generasi penerus

melalui proses komunikasi. Di sini, komunikasi berfungsi sebagai alat penyebaran tradisi

dan nilai-nilai budaya.

Menelusuri permasalahan kebudayaan di Indonesia, akan ditemukan sebuah

fenomena yang biasa dihadapi, yaitu kerendahan diri masyarakat Indonesia terhadap

kebudayaannya sendiri. Kerendahan diri ini muncul dari hubungan antara kebudayaan

barat dengan kebudayaan daerah di Indonesia. Barat yang sering diposisikan sebagai pihak

superior dan kebudayaan daerah di Indonesia sebagai pihak inferior. Problem kebudayaan

saat ini antara lain, terjadinya pemahaman budaya yang cenderung keliru.

7
Hal tersebut akibat miskomunikasi budaya antargenerasi yang terus menerus

terjadi. Padahal, sebagai sistem gagasan yang terdiri dari nilai-nilai, norma dan aturan,

kebudayaan harus dilihat dalam tiga aspek sekaligus, masing-masing proses pembelajaran,

konteks, dan pelaku pendukung kebudayaan. Ketiga aspek tersebut dapat menentukan

seberapa besar dan kuat peran kebudayaan dalam membangun kehidupan lebih baik.

8
BAB III

PENUTUP

Dunia yang luas terdiri dari berbagai negara tentu saja memiliki beraneka ragam

corak budaya. Indonesia termasuk di dalamnya yang memberikan corak budya tersendiri.

Faktor geografis merupakan salah satu faktor mengapa Indonesia memiliki beranekaragam

budaya. Luas Indonesia yang sebagian besar adalah luas lautan menjadikan wilayah

Indonesia secara topografi terpisah menjadikan ciri khas atau perbedaan budaya dari

masing- masing daerah. Budaya antar wilayah Indonesia berbeda melainkan tetap dalam

satuan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tidak ada batasan antara budaya dan

komunikasi, seperti yang dinyatakan Hall, “Budaya adalah komunikasi,dan komunikasi

adalah budaya”.

Dengan kata lain ketika membahas budaya dan komunikasi sulit untuk memutuskan

mana yang menjadi suara dan mana yang menjadi gemanya. Alasannya adalah karena anda

“mempelajari” budaya anda melalui komunikasi dan pada saat yang sama komunikasi

merupakan refleksi budaya anda. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-

orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan

bahwa budaya itu dipelajari.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://media.neliti.com/media/publications/222365-none-006ba27b.pdf

http://jurnal.unpad.ac.id/manajemen-komunikasi/article/view/10064

http://jurnal.usahid.ac.id/index.php/ilmu_komunikasi/article/view/304

10

Anda mungkin juga menyukai