Disusun Oleh:
FAKULTAS ISIPOL
2023
KATA PENGANTAR
1
Bismillahirrahmanirrahim
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya
Indonesia”. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
DAFTAR ISI
2
Hal.
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………........................................................................ 10
BAB I
3
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
keberagaman seperti agama, ras, bahasa, adat istiadat dan sebagainya. Secara formal,
makna dan diwariskan dari generasi ke generasi, melalui usaha individu dan kelompok.
Komunikasi diperlukan untuk mengenal budaya yang satu dengan budaya yang lainnya.
Dengan berkomunikasi seseorang dapat memahami perbedaan antar budaya yang satu
dengan yang lainnya. Komunikasi dan budaya mempunyai hubungan timbal balik. Budaya
menjadi bagian dari perilaku komunikasi, dan komunikasi pun selalu menentukan budaya.
Komunikasi antar budaya dapat terjadi jika bagian yang terlibat dalam kegiatan
yang fundamental bagi seseorang yang hidup bermasyarakat, tanpa komunikasi tidak
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup
manusia selalu berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan. Manusia hidup
berkelompok baik dalam kelompok besar maupun kelompok kecil. Sehingga tidak dapat
4
BAB II
PEMBAHASAN
Komunikasi lintas budaya adalah proses pertukaran pikiran dan makna antara
orang-orang yang berbeda budaya. Ketika komunikasi tersebut terjadi antara orang-orang
budaya berasal dari bahasa sanskerta. Buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari
buddhi (budi atau akal). Selanjutnya, budaya diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan
dengan budi dan akal manusia. Berbudaya berarti mempunyai budaya, mempunyai pikiran
dan akal budi untuk memajukan diri. Kebudayaan diartikan sebagai segala sesuatu yang
Budaya dalam bahasa Inggris disebut culture, yang berasal dari kata latin, colere,
yang berarti mengolah atau mengerjakan, dan bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah
atau bertani. Kata culture juga merupakan kata lain dari occult yang berarti benak dan
pikiran.
Ada tiga karakteristik penting dari kebudayaan, yaitu kebudayaan itu dapat
dipelajari, kebudayaan itu dapat dipertukarkan, dan kebudayaan itu tumbuh serta berubah
5
a. Kebudayaan itu Dipelajari
ditentukan oleh penggunaan simbol, bahasa verbal maupun nonverbal. Tradisi budaya,
nilai-nilai, kepercayaan, dan standar perilaku semuanya diciptakan oleh kreasi manusia
dan bukan sekadar diwarisi secara instink, melainkan melalui proses pendidikan dengan
cara-cara tertentu menurut kebudayaan. Setiap manusia lahir dalam suatu keluarga,
kelompok sosial tertentu yang telah memiliki nilai, kepercayaan, dan standar perilaku yang
merujuk pada kebiasaan individu atau kelompok untuk menunjukkan kualitas kelompok
belajar budaya yang mengakibatkan para ibu yang berasal dari Sunda dan Jawa dapat
belajar memasak jagung bose (masakan jagung yang bercampur santan kelapa) dan
sebaliknya para ibu dari Timor dan Flores belajar membuat oncom dan bajigur dari Sunda.
6
Setiap kebudayaan terus ditumbuhkembangkan oleh para pemilik kebudayaannya, oleh
karena itu ada yang mengatakan bahwa kebudayaan ituterus mengalami perubahan. Oleh
karena itu, kita menyebut kebudayaan itu berbuah semakin rinci (kompleks) dan
Komunikasi dan budaya tidak dapat dipisahkan, karena komunikasi dan budaya
adalah dua hal yang berbeda. Komunikasi adalah proses penyampaian pesan di antara para
pelaku komunikasi dengan tujuan untuk saling memahami satu sama lain. Sedangkan
budaya dapat dikatakan sebagai cara berperilaku suatu komunitas masyarakat secara
berkaitan. Suatu budaya dapat dilestarikan dan diwariskan kepada generasi penerus
melalui proses komunikasi. Di sini, komunikasi berfungsi sebagai alat penyebaran tradisi
fenomena yang biasa dihadapi, yaitu kerendahan diri masyarakat Indonesia terhadap
kebudayaannya sendiri. Kerendahan diri ini muncul dari hubungan antara kebudayaan
barat dengan kebudayaan daerah di Indonesia. Barat yang sering diposisikan sebagai pihak
superior dan kebudayaan daerah di Indonesia sebagai pihak inferior. Problem kebudayaan
saat ini antara lain, terjadinya pemahaman budaya yang cenderung keliru.
7
Hal tersebut akibat miskomunikasi budaya antargenerasi yang terus menerus
terjadi. Padahal, sebagai sistem gagasan yang terdiri dari nilai-nilai, norma dan aturan,
kebudayaan harus dilihat dalam tiga aspek sekaligus, masing-masing proses pembelajaran,
konteks, dan pelaku pendukung kebudayaan. Ketiga aspek tersebut dapat menentukan
seberapa besar dan kuat peran kebudayaan dalam membangun kehidupan lebih baik.
8
BAB III
PENUTUP
Dunia yang luas terdiri dari berbagai negara tentu saja memiliki beraneka ragam
corak budaya. Indonesia termasuk di dalamnya yang memberikan corak budya tersendiri.
budaya. Luas Indonesia yang sebagian besar adalah luas lautan menjadikan wilayah
Indonesia secara topografi terpisah menjadikan ciri khas atau perbedaan budaya dari
masing- masing daerah. Budaya antar wilayah Indonesia berbeda melainkan tetap dalam
satuan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tidak ada batasan antara budaya dan
adalah budaya”.
Dengan kata lain ketika membahas budaya dan komunikasi sulit untuk memutuskan
mana yang menjadi suara dan mana yang menjadi gemanya. Alasannya adalah karena anda
“mempelajari” budaya anda melalui komunikasi dan pada saat yang sama komunikasi
merupakan refleksi budaya anda. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-
9
DAFTAR PUSTAKA
https://media.neliti.com/media/publications/222365-none-006ba27b.pdf
http://jurnal.unpad.ac.id/manajemen-komunikasi/article/view/10064
http://jurnal.usahid.ac.id/index.php/ilmu_komunikasi/article/view/304
10