PENDIDIKAN MULTIKULTURAL
PENDIDIKAN MULTIKULTURAL
Dosen Pengampu:
Wina Asry, M.Pd
Disusun Oleh:
Mursihan Pratama
0305161054
SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,karena berkat dan
Rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah multikultural yaitu
Critical Book Report. Saya berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah ini.
Saya juga menyadari bahwa tugas makalah ini masih banyak kekurangan oleh sebab
itu saya meminta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan makalah ini dan saya juga
mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih semoga dapat bermaanfaat dan bisa menambah
pengetahuan bagi pembaca.
MURSIHAN PRATAMA
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................ 1
BAB I ....................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ...................................................................................................4
BAB II...................................................................................................................... 5
ISI............................................................................................................................. 5
PENUTUP.............................................................................................................. 28
PENDAHULUAN
Critical Book Report adalah mengkritik buku agar lebih mengerti atau memahami apa
isi buku yang dibaca, dan tidak hanya di baca saja dan lupa begitu saja. Tugas ini juga
berfungsi untuk menyadarkan mahasiswa bagaimana caranya berpikir kritis.
Kualitas pendidikan Indonesia dianggap oleh banyak kalangan masih rendah.Padahal
pendidikan merupakan investasi sumber daya manusi jangka panjang. Hal ini bisa dilihat dari
beberapa indikator seperti lulusan sekolah atau perguruan tinggi belum mampu memasuki
dunia kerja karena minimnya kompetensi yang dimilikinya.Melihat realita saat ini diperlukan
perubahan dalam pengelolaaan pendidikan agar sesuai dengan perkembangan dan tuntutan
zaman.Dalam dunia pendidikan tuntutan profesionalisme guru harus disikapi dengan
peninfkatanh kualifikasi dan kompetensi.
Guru merupakan salah satu komponen penting dalam pendidikan. Karena guru lah yang
langsung berhadapan dengan peserta didik untuk mentransfer ilmu pengetahuan dan
teknologi, sekaligus mendidik nilai – nilai posisif melalui bimbingan dan keteladanan.
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
Agar kita dapat berpikir kritis mengenai setiap pemahaman yang ada di dalam buku
tersebut. Dan bisa menganalisis informasi dalam buku, menghargai karya tulis , komunikatif
dalam penyampaian informasi dan bertanggung jawab.
BAB II
ISI
Buku Utama
A. Pengertian Pluralisme
Dalam ilmu sosial, pluralisme adalah sebuah kerangka di dalamnya ada interaksi
beberapa kelompok yang menunjukkan rasa saling menghormati dan toleransi satu sama lain.
Setiap individu memiliki keunikannya sendiri, keunikannya ini yang menjadikan tingkat
peradaban yang berbeda sehingga akan menghasilkan diferensasi sosial.
Keunikan individu menjadi kepribadiannya. Tingkat kepribadian ini turut menentukan
dan mewarnai dunia sosial budaya. Kepribadian yang unsurnya pengetahuan, perasaan dan
naluri kemudian dikelola sedemikian rupa hingga melahirkan budaya, pola perilaku dan
budaya materi.
Pluralisme berhubungan erat dengan dan menjadi dasar multikulturalisme. Idealnya
suatu masyarakat multicultural biasanya terjadi pada masyarakat plural. Sebaliknya,
pluralisme bukan apa-apa tanpa menjadi multikulturalisme.
B. Pengertian Multikulturalisme
Secara etimologis multikulturalisme terdiri atas kata multi yang berarti plural,
kultural yang berarti kebudayaan, dan isme yang berarti aliran atau kepercayaan. Jadi
multikulturalisme secara sederhana adalah paham atau aliran tentang budaya yang plural.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia multikultuuralisme adalah gejala pada
seseorang atau suatu masyarakat yang ditandai oleh kebiasaan menggunakan lebih dari satu
kebudayaan. Adapun dalam Kamus Sosiologi multikulturalisme adalah perayaan
keberagaman budaya dalam masyarakat keragaman yang biasanya dibawa melalui migrasi.
Multikulturalisme berhubungan dengan kebudayaan dan memungkinkan konsepnya
dibatasi dengan muatan nilai atau memiliki kepentingan tertentu. Multikulturalisme pada
dasarnya adalah pandangan dunia yang dapat diterjemahkan dalam berbagai kebijakan
kebudayaan yang menekankan tentang penerimaan terhadap realitas keagamaan.
Multikulturalisme mencakup gagasan, cara pandang, kebijakan, penyikapan dan tindakan
oleh masyarakat suatu Negara yang majemuk dari segi etnis budaya, agama dan sebagainya
tetapi memiliki cita-cita untuk mengembangkan semangat kebanagsaan yang sama dan
memiliki kebangsaan untuk mempertahankan kemajemukan tersebut.
Masyarakat mmultikulturalisme adalah masyarakat yang terdiri dari berbagai kultur
(budaya banyak), kultur (budaya) dan isme (aliran atau paham). Jadi multikulturalisme adalah
masyarakat dimana setiap manusia secara individu diakui harkat dan martabatnya yang hidup
dalam komunitasnya dengan kebudayaannya masing-masing. Sedangkan kebudayaan dapat
dibentuk, dilestarikan dan dikembangkan karena dan melalui pendidikan, contohnya dalam
penggunaan bahasa.
C. Perbedaan Pluralisme dan Multikulturalisme
Pluralisme adalah bentuk, sedangkan multikulturalisme adalah pengakuan dari
perbedaan bentuk. Dengan demikian, hubungan antara pluralisme dan multiikulturalisme
tidak dpaat dipisahkan begitu saja. Di Indonesia makna dari kedua kata tersebut masih rancu
dan kadang-kadang disamakan,. Pengertian konsep tersebut dpaat menekankan pengertian
dari pluralisme dan multikulturalisme.
1. Dari segi cover : Buku utama memiliki cover lebih menarik ketimbang buku kedua karena
buku pertama memiliki warna cover yang warnanya lebih cerah
2. Dari segi isi :Buku Utama cukup baik dan mudah dipahami.namun tidak terdapat referensi
yang jelas dari buku tersebut,Pada buku kedua Berisikan materi pelajaran yang sesuai
dengan tujuan pendidikanmultikultural. Pada setiap bab pada buku ini adanya dilampirkan
latihan-latihan yang dapat menguji kemampuan mahasiswa dalam memahami isi materi
3. Dari segi kerapian : Kedua buku sudah memiliki kerapihan yang baik, namun pada buku
utama terdapat beberapa spasi yang berantakandan tulisan yang sangat kecil sekali, sehingga
susah membacanya di malam hari.
4. Dari segi referensi :Buku pertama memiliki referensi yang cukup banyak namun pada
penjelasan tiap bab terlalu luas dan panjang lebar tidak langsung pada poin pembahasan
sehingga membuat pembaca bigung.
Buku kedua memiliki referensi yang cukup memadai.Namun pada buku kedua penulis
banyak mengambil teori dari penulis sehingga kurang penjelasannya tentang bagaimana
pendidikan multikultural di dalam kehidupan sehari-hari.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam resume pada makalah ini maka saya dapat menyimpulklan bahwa Guru
semakin diharapkan untuk memiliki persiapan yang cukup jauh dan untuk mendemostrasikan
pengetahuan mereka tentang subjek yang diampunya tentang multikultural.Hal ini disebabkan
karena mengajar bersifat situasional, dan karakteristik siswa, kelas, sekolah dan masyarakat
tertentu mempengaruhi prinsip apa yang bekerja dan tidak bekerja. Guru-guru yang efektif
dari siswa-siswa yang berbeda secara rasial dan kultural tahu bagaimana cara menciptakan
kurikulum yang relevan secara kultural dan multikultural dan bagaimana cara menggunakan
pedagogi yang relevan secara kultural.
3.2 Saran