Anda di halaman 1dari 14

BAB I

BUKU I

A. IDENTITAS BUKU

1. Gambar buku :
a. Gambar depan b. Gambar belakang

2. Judul buku : Kurikulum dan Pembelajaran


3. Penerbit : PT. Raja Drafindo Persada
4. Penulis : Tim Pengembangan MKDP Kurikulum dan Pembelajaran
5. Tahun terbit : 2016 cetakan ke 5
6. Tebal hal. : 306 halaman
7. Harga buku : Rp. 70.000,-
8. No. ISBN : 978-979-769-382-4

B. RINGKASAN BUKU
Buku yang disusun oleh Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran, pada bab 1
terdapat penjelasan-penjelasan mengenai pengertian kurikulum serta pengertian kurikulum oleh
beberapa ahli. Adapun pengertian dari kurikulum adalah segala aktivitas didalam ataupun diluar
sekolah selama masih merupakan aktivitas dan tanggung jawab sekolah yang tidak hanya sebatas
pelajaran tetapi menyangkut semua pengalaman belajar. Misalnya, kegiatan diluar belajar seperti

1
olahraga, kegiatan ekstrakurikuler ataupun kegiatan study tour. Kurikulum mengandung dua hal
pokok yaitu, pertama, adanya mata pelajaran yang harus ditempuh oleh siswa, dan yang kedua
tujuan utama untuk memperoleh ijazah.
Salah satu pengertian kurikulum yang dikekemukakan oleh beberapa ahli adalah menurut Harold
B. Alberty (1965) yang memandang bahwa kurikulum sebagai semua kegiatan yang diberikan
kepada siswa di bawah tanggung jawab sekolah (all of the activities that are provided for the
students by the school). Maksudnya ialah segala kegiatan apapun yang masih berada di
lingkungan sekolah adalah tanggung jawab sekolah. Dan R. Ibrahim (2005) mengelompokkan
kurikulum menjadi tiga dimensi, yaitu :
1.Kurikulum sebagai substansi, memandang kurikulum sebagai rencana atau sebagai perangkat
tujuan yang ingin dicapai.
2.Kurikulum sebagai system, memandang kurikulum sebagai bagian dari system persekolahan,
system pendidikan dan bahkan system masyarakat.
3.Kurikulum sebagai bidang study, memandang kurikulum sebagai bidang study kurikulum.

Kemudian Said Hamid Hasan (1988) mengemukakan bahwa kurikulum memiliki empat dimensi
yaitu :
Dimensi ide, maksudnya adalah sekumpulan ide yang akan dijadikan pedoman dalam
pengembangan kurikulum selanjutnya.
Dimensi rencana. Maksudnya adalah menyusun seperangkat rencana, tujuan, isi, dan bahan
pelajaran guna mencapai tujuan pendidikan, contohnya RPP.
Dimensi aktivitas, maksudnya segala aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran
disekolah.
Dimensi hasil, maksudnya memperhatikan hasil yang akan dicapai oleh siswa agar sesuai
dengan apa yang telah di rencanakan dan yang menjadi tujuan kurikulum.
Selanjutnya ialah fungsi kurikulum, pada dasarnya fungsi dari kurikulum itu sendiri adalah
sebagai pedoman atau acuan.tetapi adapun fungsi kurikulum bagi guru yaitu sebagai pedoman
dalam melaksanakan proses pembelajaran, fungsi kurikulum bagi siswa adalah sebagai suatu
pedoman belajar, fungsi kurikulum bagi kepala sekolah/pengawas adalah sebagai pedoman
dalam melaksanakan supervise atau pengawasan, fungsi kurikulum bagi orang tua adalah sebagai
pedoman dalam membimbing anaknya belajar dirumah, dan fungsi kurikulum bagi masyarakat
adalah sebagai pedoman untuk memberikan bantuan bagi terselenggarakannya proses pendidikan
di sekolah.

2
Dan ada 6 fungsi kurikulum bagi siswa sebagai subjek didik, yaitu
Fungsi penyesuaian maksudnya ialah pendidik dan peserta didik harus mampu mengikuti arus
global.
Fungsi integrasi maksudnya ialah pendidik dapat menjadikan peserta didik menjadi pribadi
yang utuh.
Fungsi diferensiasi maksudnya ialah pendidik harus mampu memberikan pelayanan terhadap
perbedaan(fisik&psikis) individu siswa.
Fungsi persiapan maksudnya ialah pendidik haru mampu mempersiapkan peserta didik untuk
kejenjang selanjutnya.
Fungsi pemilihan maksudnya ialah pendidik harus mampu memberikan kesempatan kepada
siswa untuk memilih program belajar sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
Fungsi diagnostic, maksudnya ialah pendidik harus mampu melihat kekuatan dan kelemahan
peserta didik agar peserta didik dapat mengembangkan kekuatan dan memperbaiki
kelemahannya.

Kemudian ada beberapa peranan kurikulum dalam pencapaian tujuan pwndidikan, yakni : (1)
peranan konservatif yaitu berorientasi pada masa lalu atau nilai budaya, (2) peranan kreatif yaitu
menciptakan sesuatu yang baru dengan kebutuhan masa kini (3) peranan ktitis dan evaluative
yaitu sebagai filter budaya baru dan lama.
Pada prinsipnya terdapat empat dasar pijakan dalam mengembangkan kurikulum yaitu:
1.Landasan filosofis, adalah asumsi-asumsi tentang hakikat realitas, hakikat manusia, hakikat
pengetahuan, dan hakikat nilai yang menjadi titik tolak dalam mengembangkan kurikulum.
2.Landasan psikologis, yaitu mengetahui bagaimana karakter masing- masing peserta didik, agar
dalam belajarnya dapat terkendali dan terarahkan dengan baik. Ada tiga jenis teori belajar yang
berkembang dan berpengaruh perhadap perkembangan kurikulum.
a.Teori Psikologi Kognitif memandang manusia sebagai pelajar yang memiliki pengalaman
social, kematangan dan aktivitas,
b.Teori Psikologi Behavioristik adalah perkembangan anak ditentukan oleh factor-faktor yang
berasal dari lingkungan, yaitu keluarga, sekolah, masyarakat, manusia, alam, budaya, ataupun
religi.
c.Teori Psikologi Humanistik memandang bahwa manusia mampu mengembangkan potensinya,
merasa dirinya bermakna, mempunyai rasa dorongan ingin tahu yang besar.
3.Landasan social budaya, adalah asumsi-asumsi yang bersumber sosiologi dan antropologi yang
dijasikan titik tolak mengembangkan kurikulum.

3
4.Landasan ilmiah dan teknologi, adalah asumsi-asumsi yang bersumber dari hasil-hasil
penelitian dan aplikasi dari ilmu pengetahuan yang menjadi titik tolak dalam mengembangkan
kurikulum.
Didalam pengembangan kurikulum terdapat empat komponen-komponen utama, pertama,
‘Komponen Tujuan’ yang berhubungan dengan arah atau hasil yang diharapkan peserta didik
pada proses pendidikan. Ada empat klasifikasi tujuan pendidikan yaitu:
1.Tujuan Pendidikan Nasional,
2.Tujuan Institusional,
3.Tujuan Kurikuler,
4.Tujuan Pembelajaran.
Kedua, ‘Komponen Isi/Materi’ Pelajaran yang berhubungan dengan pengalaman belajar yang
harus dimiliki siswa. Ketiga, ‘Komponen Metode/Strategi’, komponen ini memiliki peran yang
sangat penting karena berhubungan dengan implementasi kurikulum. Metode dan srategi itu
berbeda, metode ialah cara untuk mencapai sesuatu sedangkan strategi ialah rencana untuk
mencapai sesuatu. Dan yang terakhir ‘Komponen Evaluasi’, komponen ini tidak dapat
dipisahkan dalam pengembangan kurikulum. Evaluasi adalah alat untuk melihat keberhasilan
pencapaian tujuan.
Pada dasarnya, tipe-tipe prinsip pengembangan kurikulum adalah tingkat ketepatan (validity) dan
ketetapan (reliability) prinsip yang digunakan. Berdasarkan hal tersebut maka prinsip-prinsip
kurikulum dapat diklasifikasikan menjadi tiga tipe prinsip, ialah: anggapan kebenaran utuh atau
menyeluruh (whole truth), anggapan kebenaran parsial (partial truth), dan anggapan kebenaran
yang masih membutuhkan pembuktian (hypothesis). Model pengembangan kurikulum harus
dapat memenuhi berbagai kebutuhan dan standar keberhasilan dalam pendidikan.
Dalam mengevaluasi kurikulum kita harus memeriksa kinerja kurikulum secara keseluruhan
yang ditinjau dari berbagai criteria. Indicator kinerja yang harus dievaluasi adalah efektivitas,
relevansi, efsiensi, dan kelaikan (feasibility) program. Adapun tujuan evaluasi kurikulum adalah
untuk keperluan: a. perbaikan program, b) pertanggung jawaban kepada berbagai pihak, c.
penentuan hasil tindak lanjut hasil pengembangan. Pembelajaran merupaka suatu proses
interaksi antara komponen-komponen sistempembelajaran. Konsep dan pemahaman
pembelajaran dapat dipahami dengan menganalisis aktivitas komponen pendidik, peserta didik,
bahan ajar, media, alat, prosedur, dan proses belajar. Belajar merupakan suatu bukti bahwa
pembelajaran adalah proses mencari kebenaran, menggunakan kebenaran, dan
mengembangkannya untuk kepentingan pemenuhan kebutuhan hidup manusia, khususnya yang
berhubungan dengan upaya mengubah perilaku, sikap, pengetahuan, dan pemaknaan terhadap
tugas-tugas selama hidupnya. Sebagai sebuah system, pembelajaran memiliki sejumlah
komponen ialah tujuan, bahan materi pembelajran, strategi pembelajaran,media
pembelajaran,dan evaluasi pembelajaran. Inovasi adalah pemikiran cemerlang yang bercirikan
hal baru, atau berupa praktik-praktik tertentu, atau hasil olah pikir dan olah teknologi yang
diterapkan melalui tahap tertentu untuk memecahkan persoalan yang timbul dan memperbaiki

4
suatu keadaan tertentu. Cirri utama inovasi pendidikan adalah memiliki kekhasan khusus, cirri
atau unsure kebaruan, dilaksanakan melalui program terencana, dan inovasi yang digulirkan
memiliki tujuan. Buku Kurikulum dan Pembelajaran ini juga membahas tentang penyusunan
KTSP serta penyusunan silabus di halaman terakhir (275) sebagai lampiran.

C. KELEBIHAN BUKU
Setelah saya membaca buku Kurikulum dan Pembelajaran yang disusun oleh Tim
Pengembangan MKDP, menurut saya terdapat beberapa kelebihan dari buku ini yaitu : Pertama,
seperti pada buku umumnya buku ini terdapat daftar isi, yang menurut saya buku ini memiliki
daftar isi yang rapi dan juga terdapat daftar gambar beserta daftar table yang membuat pembaca
mudah untuk melihat/mencari kebutuhan informasi si pembaca dari buku tersebut. Kedua, buku
ini tertera disetiap bab nama penulisnya, dan juga ada kompetensi yang diharapkan sebelum
pembahasan /penjelasan dari buku tersebut. Selain itu di setiap akhir bab terdapat rangkuman
yang berisi point-point penting pembahasan dari bab tersebut. Dan juga bukan hanya rangkuman
saja tetapi juga terdapat soal-soal latihan yang bertujuan untuk mengetahui apakah mahasiswa
menguasai materi dari bab tersebut. Ketiga, dari segi bahasa buku ini menggunakan kata-kata
serta kalimat-kalimat yang sangat formal dan membuat pembaca mudah mengerti isi materi dari
buku tersebut. Ke-empat, buku ini lengkap sehingga dapat dijadikan guru sebagai referensi
dalam mengajar. Serta dilengkapi dengan adanya metode dan inovasi dalam pembelajaran yang
dapat diaplikasikan guru dalam mengajar agar tidak monoton di dalam proses belajar mengajar.
Kelima, dari segi materi atau isi, penjelasan/pembahasan materi di buku ini sangat bagus, karena
terdapat banyak pendapat-pendapat dari para ahli dari dalam negeri sampai international. Ke-
enam, dibuku ini dapat kita lihat di daftar pustakanya (hal. 269-274) banyak sekali referensi
sehingga dapat menguatkan isi atau materi buku ini. Ke-tujuh, desain buku ini sederhana,
covernya cukup bagus dan desain penulisannya rapi, tidak terdapat tulisan yang berwarna, serta
gambar-gambar yang menarik. Karena buku ini ditujukan untuk buku bahan ajar. Kedelapan,
buku ini lebih dperuntukkan untuk kalangan mahasiswa khususnya mahasiswa yang akan
menjadi guru. Karena dalam buku ini terdapat pengertian serta pembahasan kurikulum dan
pembelajaran, dan juga pembahasan mengenai KTSP serta menjelaskan penyusunan KTSP. Serta
pembahasan RPP atau silabus dan penyusunan yang disertai contoh dari RPP. Kesembilan, buku
ini sangat recommended sekali untuk orang-orang yang akan menjadi guru atau untuk guru.

D. KELEMAHAN BUKU
Menurut saya terdapat beberapa kelemahan pada buku Kurikulum dan Pembelajaran yang
disusun oleh Tim Pengembangan MKDP, yaitu : Pertama, terdapat beberapa kata-kata atau
kalimat yang kurang dimengerti oleh pembaca terutama untuk mahasiswa pemula seperti kita.
Kedua, karena terlalu banyak pendapat dari ahli, itu membuat pembaca bingung harus
memahami pengertian siapa. Dan Buku ini lebih memprioritaskan pendapat-pendapat orang lain.
Ketiga, penjelasan-penjelasan yang terlalu panjang sehingga membuat pembaca bingung untuk
memahaminya. Ke-empat, didalam buku ini tidak ada terdapat pendahuluan. Kelima, buku ini

5
tebal dan berat sehingga membuat mahasiswa malas untuk membaca serta membawa bukunya.
Ke-enam, cover buku ini kurang menarik, sehingga pembaca tidak berminat untuk membaca
buku tersebut. Ketujuh, Karena terdapat banyaknya istilah-istilah atau kata-kata dan atau
kalimat-kalimat yang asing/berbahasa Ingris membuat pembaca harus membaca dengan perlahan
agar mengerti maksud dari teks tersebut. Kedelapan, harga buku ini untuk kalangan mahasiswa
terlalu mahal, sehingga kurangnya minat mahasiswa untuk membeli buku ini. Kesembilan, tidak
terdapat foto si penulis sehingga pembaca tidak tahu wajah si penulis.

6
BAB II
BUKU II

A. IDENTITAS BUKU

1. Gambar buku :

b. Gambar depan b. Gambar belakang

2. Judul buku : Kurikulum dan Pembelajaran (Teoiri dan Praktik Pengembangan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan)
3. Penerbit : Kencana, Prenada Media Group
4. Penulis : Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M.Pd.
5. Tahun terbit : 2008 edisi pertama cetakan ke 4
6. Tebal hal. : 382 halaman
7. Harga buku : Rp. 45.000,-
8. No. ISBN : 978-979-1486-19-4

7
B. RINGKASAN BUKU
Buku Kurikulum dan Pembelajaran (Teori dan Praktik Pengembangan KTSP) yang ditulis oleh
Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M.Pd. ini berisi tentang hal-hal yang mendasar secara teoretis
tentang pengembangan kurikulum dan pembelajaran serta praktiknya dalam mengembangkan
dokumen KTSP. Didalam buku ini kurikulum diartikan sebagai jarak yang harus ditempuh oleh
seorang pelari. Orang mengistilahkannya dengan tempat berpacu atau tempat berlari dari mulai
start hingga finish. Maksudnya ialah seseorang harus bisa menempuh semua kurikulum atau
pembelajaran yang telah di tentukan oleh pihak sekolah. Mereka juga harus bisa berpacu dan
semangat dalam menjalani tugasnya sebagai pelajar, hingga mereka bisa mencapai garis atau
harapan masing- masing. Dengan adanya landasan pengembangan kurikulum itulah kurikulum
akan menjadi lebih baik dan berjalan dengan semestinya yang sudah ditentukan.
Selanjutnya pembahasan tentang desain kurikulum yaitu menyusun rancangan atau menyusun
misel kurikulum sesuai dengan misi dan visi sekolah. Terdapat beberapa kajian model desain
kurikulum sebagai berikut. Pertama, Desain Kurikulum Disiplin Ilmu yang merupakan desain
kurikulum yang berpusat kepada pengetahuan yang dirancang berdasarkan struktur disiplin ilmu.
Kedua, Desain Kurikulum Berorientasi Pada Masyarakat yang mendasari bentuk rancangan
kurikulum yaitu bahwa tujuan sekolah adalah untuk melayani kebutuhan masyarakat, karena itu
kebutuhan masyarakat harus dijadikan dasar dalam menentukan isi kurikulum. Ketiga, Desain
Kurikulum Berorientasi Pada Siswa, dasar desain ini bahwa pendidikan diselenggarakan untuk
membantu anak didik, karena itu pendidikan tidak boleh terlepas dari kehidupan anak didik.
Kurkulum yang berorientasi pada siswa menekankan kepada siswa sebagai sumber isi
kurikulum. dan yang terakhir adalah Desain Kurikulum Teknologis, desain ini difokuskan
kepada efektivitas program, metode, dan bahan-bahan yang dianggap dapat mencapai tujuan.
Adapun pendekatan dan model pengembangan kurikulum yaitu menunjuk pada titik tolak atau
sudut pandang secara umum tentang proses pengembangan kurikulum. dilihat dari cakupan
pengembangannya, ada dua pendekatan yang dapat diterapkan dalam pengembangan kurikulum
yaitu 1). Pendekatan Top Down, adalah pengembangan kurikulum yang muncul atas inisiatif
para pejabat pendidikan. 2). Pendekatan Grass Roots, adalah inisiatif pengembangan kurikulum
yang berasal dari para pemegang kebijakan kemudian turun ke stafnya atau dari atas kebawah.
Adapun model-model pengembangan kurikulum yaitu Model Tyler, Model Taba, Model Olivia,
Model Beauchamp, Model Wheeler, Model Nicholls, dan Model Dynamic Skilbeck.
Dan pembahasan selanjutnya ialah membahas tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). KTSP ini lahir dari semangat otonomi daerah, dimana urusan pendidikan tidak
semuanya tanggung jawab pusat, akan tetapi sebagian menjadi tanggung jawab daerah, oleh
sebab itu dilihat dari pola atau model pengembangan KTSP merupakan salah satu model
kurikulum yang bersifat desentralistik. Pengertian KTSP adalah kurikulum operasional yang
disusun dan dilaksanakan oleh masing- masing satuan pendidikan. Penyusunan KTSP dilakukan
oleh satuan pendidikan dengan memerhatikan dan berdasarkan standar kompetensi atau
kompetensi dasar. Tujuan diterapkannya KTSP secara khusus adalah untuk, 1. meningkatkan
mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengembangkan kurikulum,

8
mengelola, dan memberdayakan sumber daya yang tersedia, 2. meningkatkan keperdulian warga
sekolah dan masyarakat dalam pengembangan kurikulum melalui keputusan bersama, 3.
meningkatkan kompetisi yang sehat antar satuan pendidikan tentang kualitas pendidikan yang
ingin dicapai. KTSP yang sebagai pedoman memilki empat komponen, yaitu 1. Tujuan
Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan, 2. Struktur program dan muatan KTSP, 3. Kalender
Pendidikan, 4. Silabus dan rencana pembelajaran. Ada juga Struktur KTSP yang terdiri atas 2
dokumen. Dokumen pertama, berisi tentang acuan pengembangan KTSP memuat latar belakang,
tujuan dan prinsip pengembangan, tujuan pendidikan , struktur dan muatan kurikulum, kalender
pendidikan. Dokumen kedua, berisi tentang silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran.
Kemudian adapun pengertian Silabus dan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), yaitu Silabus dapat
diartikan sebagai rancangan program pembelajaran individu atau kelompok mata pelajaran yang
bersisi tentang kompetensi dasar yang harus dicapai peserta didik. Inti materi yang harus
dipelajari siswa adalah bagaimana cara mempelajarinya dan bagaimana cara untuk mengetahui
pencapaian kompetensi dasar yang telah ditentukan dari sekolah. Silabus ini juga dapat menjadi
pedoman bagi guru untuk menyusun rencana program pelaksaan pembelajaran setiap kali
melaksanakan proses belajar mengajar. Manfaat silabus adalah untuk visi dan misi sekolah
sebagai acuan alokasi waktu untuk setiap kompetensi yang harus dicapai siswa, itu juga sebagai
pedoman dan penyelenggaraan proses pembelajaran disekolah. Sedangkan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) adalah program perencaan yang disusun sebagai pedoman pelaksaan
pembelajaran untuk setiap kegiatan proses pembelajaran. Dalam RPP minimal ada 5 komponen
pokok, yaitu: a. Komponen Tujuan Pembelajaran, b. Materi Pembelajaran, c. Strategi dan
Metode Pembelajaran, d. Media dan sumber Belajar, e. Evaluasi. Dengan adanya RPP maka
guru tahu apa saja yang akan di ajarkan kepada siswanya. Jadi, setiap pengajar diharuskan untuk
membuat RPP baik pengajar SD, SMP, SMA/SMK, dan bahkan termasuk para dosen pun harus
membuat RPP agar proses penyampaian materi terlaksana dengan baik. Ada factor-faktor yang
berpengaruh terhadap system pembelajaran yakni: 1. Faktor Guru, guru merupakan komponen
yang sangat menentukan dalam implementasi suatu strategi pembelajaran. Tanpa guru maka
strategi itu tidak dapat diaplikasikan. 2. Faktor Siswa, siswa ialah organisme yang unik yang
berkembang sesuai dengan tahap perkembangannya. Seperti halnya guru, faktor- faktor yang
dapat mempengaruhi proses pembelajaran dilihat dari aspek siswa meliputi latar belakang siswa.
Jadi guru dituntut harus mampu melihat/menilai masing-masing karakteristik peserta didiknya itu
seperti apa, agar guru tahu bagaimana untuk mengajar perserta didiknya dengan baik. 3. Faktor
Sarana dan Prasarana. Sarana adalah segala sesuatu yang mendukung secara langsung terhadap
kelancarannya proses pembelajaran. Seperti : media pembelajaran, alat-alat pembelajaran,
perlengkapan sekolah, dsb. Sedangkan prasarana adalah proses yang tidak langsung mendukung
proses pembelajaran disekolah. Misalnya seperti, kantin, toilet, petunjuk arah dan lain
sebagainya. Faktor ini sangat penting dan sangat mendukung untuk kelancaran proses belajar
mengajar. 4. Faktor Lingkungan. Terdapat dua factor yang dapat memengaruhi proses
pembelajaran, yakni factor organisasi kelas serta factor iklim social-psikologi. Sesuai dengan
maknanya, terdapat sejumlah prinsip dalam mengajar sebagai implementasi kurikulum, ialah : 1.
Berorientasi pada Tujuan, 2. Aktivitas, 3. Individualitas, 4. Integritas, 5. Interaktif, 6. Inspiratif,
7. Menyenangkan, 8. Menantang, 9. Motivasi. Dalam proses pembelajaran motivasi merupakan
salah satu aspek yang sangat penting. Pembelajaran akan berhasil jika siswa termotivasi dalam
9
belajar. Oleh sebab itu, untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa merupakan salah satu tugas
dan tanggung jawab seorang guru. Guru yang baik dalam mengajar selamanya akan berusaha
mendorong siswa untuk berakivitas mencapai tujuan pembelajaran. Adapun upaya untuk
membangkitkan motivasi belajar siswa adalah menjelaskan tujuan yang akan dicapai,
membangkitkan minat siswa untuk belajar, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan,
membreri pujian yang wajar terhadap setiap keberhasilan siswa, memberikan penilaian atau
penghargaan, memberi komentar terhadap hasil pekerjaan siswa, dan yang terakhir menciptakan
persaingan dan kerja sama.
Terdapat juga jenis- jenis strategi pembelajaran yaitu strategi pembelajaran ekspositori, strategi
pembelajaran inkuirl, strategi pembelajaran kooperatif. Kita sering kali membuat inovasi
pembelajaran menajdi terhambat, jadi sebagai seorang guru harus mampu bagaimana hambatan
itu dapat dipecahkan dan diselesaikan. Adapun enam faktor yang menjadi pengahambat dalam
pembelajaran, yaitu: 1. Estimasi yang tidak tepat, 2. Konflik dan motivasi, 3. Inovasi tidak
berkembang, 4. Masalah financial, 5. Penolakan dari kelompok penentu, 6. Kurang adanya
hubungan sosial.
Setelah membahas tentang inovasi dan juga hambatan dari inovasi. Pembahasan selanjutnya
ialah evaluasi yang harus dilakukan dalam pembelajaran. Didalam evaluasi pembelajaran
memiliki dua jenis, yaitu Tes dan Non-Tes. Tes yaitu penilaian yang biasa digunakan untuk
mengukur kemampuan siswa dalam pecapaian proses pembelajaran. Non-Tes adalah alat
penilaian yang digunakan untuk menilai sikap, moral, kesopanan siswa dalam sekolah dan
pembelajaran. Adapun pembahasan tentang penilaian portofolio yang sama- sama intinya
menilai dengan evaluasi tes dan non-tes. Tetapi mereka tentunya memiliki perbedaan yang
sangat penting. Sebelum membahas perbedaannya, akan dibahas dahulu tentang pengertian
portofolio yaitu kumpulan karya siswa yang disusun secara sistematis dan terorganisasi sebagai
hasil usaha pembelajaran yang telah dilakukan dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Lalu
perbedaan tes dengan portofolio adalah, didalam tes guru sangat berperan dalam proses penilaian
sedangkan siswa hanya berperan sebagai orang yang dinilai. Dalam portofolio peserta didik
terlibat dalam proses penilaian dengan menilai dirinya sendiri mengenai kemampuan serta dalam
perkembangannya. Disebutkan juga prinsip- prinsip penilaian portofolio, yakni: a) saling
percaya, b) Keterbukaan, c) Kerahasiaan, d) Milik Bersama, e) Kepuasan dan Kesesuaian, f)
Budaya dan pembelajaran, g) Refleksi, h) Berorientasi.
KELEBIHAN BUKU
Setelah saya membaca buku ini, menurut saya terdapat beberapa kelebihan dari buku Kurikulum
dan Pembelajaran (Teori dan Praktik Pengembangan KTSP) yang ditulis oleh Prof. Dr. H. Wina
Sanjaya, M.Pd. ini yaitu : Pertama, penyusunan daftar isi yang rapi, dan juga terdapat daftar
gambar serta daftar table yang dapat memudahkan pembaca untuk melihat/mencari kebutuhan
informasi si pembaca dari buku tersebut. Kedua, penjelasan mengenai KTSP sangat lengkap dan
rinci. Ketiga, terdapat penjelasan mengenai RPP serta cara menyusun RPP yang sangat
bermanfaat untuk mahasiswa calon guru seperti saya. Ke-empat, adanya inovasi kurikulum dan
pembelajaran, yang berguna untuk menciptakan suatu inovasi dalam mengajar agar peserta didik
termotivasi serta tertarik untuk belajar. Kelima, dari segi bahasa buku ini menggunakan kata-kata

10
serta kalimat-kalimat yang sangat formal dan membuat pembaca mudah mengerti isi materi dari
buku tersebut. Ke-enam, dibuku ini dapat kita lihat di daftar pustakanya (hal. 377-379) banyak
sekali referensi sehingga dapat menguatkan isi atau materi buku ini. Ketujuh, desain buku ini
sederhana, covernya cukup bagus dan desain penulisannya rapi, tidak terdapat tulisan yang
berwarna, serta gambar-gambar yang menarik. Karena buku ini ditujukan untuk buku bahan ajar.
C. KELEMAHAN BUKU
Menurut saya terdapat beberapa kelemahan pada buku Kurikulum dan Pembelajaran yang
disusun oleh Tim Pengembangan MKDP, yaitu : Pertama, penjelasan-penjelasan yang terlalu
panjang sehingga membuat pembaca bingung untuk memahaminya. Kedua, buku ini terlalu tebal
dan berat sehingga membuat mahasiswa malas untuk membaca serta membawa bukunya. Ketiga,
buku ini banyak menggunakan pendapat/istilah dari literature orang luar negeri sehingga sering
dijumpai tulisan berbahasa Ingris, seperti di bab 1 hal. 3. Ke-empat, Karena terdapat banyaknya
istilah-istilah atau kata-kata dan atau kalimat-kalimat yang asing/berbahasa Ingris membuat
pembaca harus membaca dengan perlahan agar mengerti maksud dari teks tersebut. Kelima,
disetiap akhir bab tidak terdapat kesimpulan sehingga membuat pembaca membaca keseluruhan
isi buku. Ke-enam, buku ini tidak melampirkan foto si penulis sehingga pembaca tidak
mengetahui bagaimana wajah si penulis

11
BAB II

A. PERBANDINGAN BUKU I DAN BUKU II


Setelah saya baca dan telaah buku ini terdapat beberapa perbandingan antara Buku I dan Buku II,
yakni sebagai berikut :
1.Dari segi pengarang/penulis buku I dikaranga oleh sebuah tim, sedangkan buku II
dikarang/ditulis oleh perorang tetapi mengambil referesi buku dari banyak pengarang.
2.Buku I lebih cenderung menspesifikasikan tentang kurikulum dan pembelajaran, sedangakan
buku II lebih cenderung menspesifikasikan KTSP.
3.Buku I tidak mencantumkan penjelasan mengenai KTSP, sedangkan buku II menjelaskan
secara rinci tentang KTSP.
4.Buku I tidak dilengkapi dengan penilaian portofolio, yang sangat penting dalam menilai
perkembangan peserta didik, sedangkan buku II dilengkapi dengan portofolio yang membantu
pendidik mudah untuk menilai perkembangan peserta didik.
5.Buku I tidak terdapat motivasi dalam pembelajaran yang sebenarnya penting dalam proses
belajar mengajar, sedangkan buku II terdapat penjelasan motivasi sehingga membuat pendidik
mengetahui motivasi dalam proses belajar mengajar.
6.Buku I terdapat gambar-gambar serta table-table yang lebih banyak dibandingkan buku II
7.Dari segi tulisan hurufnya, buku I sedikit lebih tipis dibandingkan buku II
8.Dari segi halaman, buku I lebih sedikit halamannya dibandingkan buku II
9.Buku I terdapat di setiap awal bab kompetensi yang diharapkan dan rangkuman serta soal-soal
latihan disetiap akhir bab, sedangkan Buku II tidak terdapat rangkuman dari setiap pembahasan
bab dan tidak terdapat soal- soal latihan yang berguna untuk melatih mahasiswa agar menambah
daya ingat.
10.Dari segi harga, buku I lebih mahal dibandingkan buku dua, padahal buku I lebih sedikit
halamannya dibandingkan buku II yang sedikit tebal.
11.Buku I tidak terdapat ketentuan pidana sanksi pelanggaran untuk mengcopy buku tersebut,
sedangkan Buku II sudah terlihat jelas di lembar kedua buku ada UU yang melarang tentang
siapa yang dengan sengaja mengcopy buku tersebut

12
B. KESIMPULAN
kesimpulan yang bisa saya ambil dari buku I dan buku II adalah kedua buku sama- sama
mengajarkan, membahas atau menjelaskan tentang bagaimana pengembangan kurikulum dan
pembelajran dalam dunia pendidikan. Buku tersebut sama- sama memiliki tujuan yaitu untuk
memberikan pengalaman belajar yang baik dan tepat kepada siswa dan akan dibawa kemana
peserta didik setelah mereka mampu memahami semua pembahasan tersebut serta dapat
mencapai sebuah cita- cita. Tidak hanya siswa, namun juga bagi guru. Seorang guru atau calon
guru seperti kita ini juga dapat memahami cara membuat dan menyusun kurikulum KTSP, RPP
dan silabus serta penilaian kepada peserta didik. menurut saya kedua buku ini sangat bagus
untuk kita sebagai calon guru, guru serta dosen.

C. SARAN
Berikut ini adalah saran saya untuk kedua buku tersebut, yaitu kedua buku ini harus melengkapi
satu sama lainnya mengenai penulisan kata dan huruf, tanda baca, dan juga penjelasan tentang
materinya agar pembaca lebih jelas maksud dari materi tersebut. Dan khususnya untuk buku I
agar melampirkan ketentuan pidana sanksi pelanggaran untuk oknum-oknum yang tidak
bertanggung jawab karena telah menjiplak ataupun mengcopy buku tersebut. Selanjutnya untuk
buku II agar membuat rangkuman atau ringkasan di setiap akhir bab agar pembaca lebih mudah
untuk mengetahui inti materi dari setiap bab. Saran ini dibuat karena saran dan kritik sifatnya
untuk membangun buku ini menjadi lebih baik.

13
D. REFERENSI
DAFTAR PUSTAKA
1.Tim Pengembangan MKDP Kurikulum dan Pembelajaran, 2016, Kurikulum dan Pembelajaran,
Jakarta: Raja Grafindo Persada.

2.Prof. Dr. H. Sanjaya Wina,M.Pd, 2011, Kurikulum dan Pembelajaran ”Teori dan Praktik
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)”, Jakarta: Kencana Prenada
Media Grup.

14

Anda mungkin juga menyukai