Aksi Nyata
Aksi Nyata
NIM : 23054038
Tantangan menghayati Pancasila pada abad ke 21 ini ialah bagaimana pendidikan harus
menyesuaikan arus globalisasi, yang mana hal ini berdampak pada peserta didik yang
cenderung mudah terpengaruh oleh budaya asing dari berbagai penjuru dunia. Apabila
budaya tersebut tidak tersaring dengan baik, maka budaya luar yang diterapkan akan
bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Sehingga Pancasila tidak akan dapat tercermin
lagi sebagai etintas dan identitas bangsa, seperti memudarnya rasa kekeluargaan, saling
tolong menolong karena pengaruh globalisasi yang membuat masyarakat menjadi
individualis. Selain itu rasa nasionalisme dan patriotisme mulai terkikis seperti saat
seseorang lebih bangga membeli produk luar negeri daripada produk dalam negeri atas
dasar ”gengsi”.
Pancasila sebagai Entitas dan Identitas bangsa Indonesia dan perwujudan profil pelajar
Pancasila pada pendidikan yang berpihak pada peserta dalam pendidikan abad ke-21 di
ekosistem sekolah dapat terlihat melalui kegiatan yang dilakukan untuk mewujudkan
profil pelajar pancasila melalui enam elemen, yaitu :
a. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Hubungan
dengan Tuhan dapat diimplementasikan melalui pembiasaan terhadap peserta didik
untuk melakukan doa sebelum dan sesudah pembelajaran. Hubungan sesama manusia
dapat dilakukan dengan menyapa, menghormati guru, saling menghargai, dan saling
peduli terhadap sesama.
b. Berkbhinekaan global dapat diimplementasikan melalui budaya dan identitas budaya
seperti memberikan pemahaman pada peserta didik untuk menggunakan bahasa lokal
di rumah dan mmenggunakan bahasa Indonesia di sekolah. Selain itu pengadaan
pentas seni buday Indonesia dengan tujuan mengenalkan peserta didik kepada
keberagaman budaya Indonesia agar peserta didik dapat melestarikan kebudayan dan
menghargai keberagaman tersebut.
c. Mandiri, dapat diimplementasikan mellaui pembelajaran yang berpusat pada peserta
didik, menjadikan peserta didik sebagai subjek dalam pembelajaran agar ia mampu
belajar mandiri untuk meningktakan kemampuannya.
d. Bergotong royong, dapat diimplementasikan melalui kegiatan diskusi kelompok saat
pembelajaran, mebuat piket kelas, serta menerapkan kebiasaan bergotong royong
mebersihkan lingkungan kelas dan sekolah.
e. Bernalar kritis, dapat diimplementasikan melalui pemberian pembelajara dengan
model berbasis masalah, serta memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengambil keputusan sesuai dengan apa yang diyakini benar.
f. Kreatif, dapat diimolementasikan degan memberikan wadah kepada peserta didik
untuk menyalurkan minat dan bakatnya melalui program sekolah, serta melalui
pembelajaran diferensiasi yang membebaskan peserta didik untuk menyampaikan
pemikirannya melalui karya sesuai dengan keterampilannya.