Anda di halaman 1dari 3

Nama :Andi Mahdi Sini

Nim : 2028230066

1. Apa apa relevansi Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan
perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada peserta
didik dalam Pendidikan Abad ke-21?
Jawaban :
a. Pandangan hidup : artinya pancasila merupakan gambaran tentang hal yang ingin dicapai
oleh bangsa Indonesia. Oleh karena itu, pancasila digambarkan sebagai cita-cita bangsa
Indonesia yang perlu dilestarikan di masyarakat melaluipeserta didik sebagai masyarakat
masa depan bangsa Indonesia. Cita-cita inilahyang harus guru adaptasikan pada pendidikan
abad ke-21. Untuk mengamalkan bentuk nyata dari pengimplementasian pancasila pada
bidang pendidikan maka diciptakannya profil pelajar pancasila yang merupakan hasil dari
perumusan cita-cita bangsa Indonesia sesuai dengan entitas dan identitas bangsa Indonesia
dalammenciptakan pendidikan yang berpihak pada peserta didik abad ke-21.
Berdasarkan uraian tersebut dapat dilihat bahwa pandangan hidup sebagai entitas dan
identitas bangsa Indonesia menciptakan profil pelajar pancasila sebagai bentuk hasil
perumusan pendidikan yang ingin dicapai bangsa Indonesia agar bisa digunakan oleh
guru dalam pengadaptasian pelaksanaan pembelajaran dalam kelas.
b. Kodrat alamiah : artinya pancasila merupakan sifat alamiah yang dimiliki oleh masyarakat
Indonesia dan tidak bisa dilepaskan begitu saja. Sebagai guru yang profesional, kita harus
mampu mengaitkan berbagai materi pembelajaran sesuai kodrat alamiah mereka. Hal ini
bisa diuraikan bahwa dalam mengajar, peserta didik harus menerima ilmu yang nantinya
bisa mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai masyarakat Indonesia. Oleh
sebab itu, untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna pada peserta didik
diperlukan acuan yang jelas dalam merumuskan pembelajaran yaitu kodrat alamiah
masyarakat Indonesia yang digambarkan dalam pancasila dan profil pelajar pancasila.
Adapun harapan dengan pengimplementasian profil pelajar pancasila di pembelajaran,
pesertadidik dapat memahami dan menerapkan konsen yang ada di dalam profil pelajar
pancasila pada kehidupan sehari-hari mereka, yaitu : beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, bergotong royong, kreatif, bernalar kritis,
berkebhinnekaan global, mandiri.
2. Bagaimana mewujudkan Profil Pelajar Pancasila pada pendidikan yang berpihak
pada peserta didik dalam pendidikan abad ke-21?
Jawaban :
Cara mewujudkan Profil Pelajar Pancasila pada pendidikan yang berpihak pada peserta
didik dalam pendidikan abad ke-21 adalah dengan memberitahukan bagaimana profil
pelajar pancasila itu, selalu menerapkan dan menitikberatkan sikap sesuai dengan profil
pelajar pancasila dalam seluruh kegiatan pembelajaran di sekolah, menciptakan
lingkungan belajar yang baik untuk peserta didik, memberikan pembelajaran yang
menjadikan peserta didik sebagai pusat belajar (guru hanya menjadi fasilitator) dan
menciptakan pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik sesuai dengan sikap profil
pelajar pancasila di sekolah. Awali dan akhiri pembelajaran dengan doa dan saling
menyapa. Putar film dan cerita-cerita inspiratif dalam kegiatan pembelajaran. Bagikan
nasihat dan cerita motivasi yang membangkitkan semangat peserta didik. Menanamkan
kebiasaan positif pada peserta didik, seperti gotong royong, buang sampah, piket, dan
sebagainya. Membuat penugasan yang memicu kreativitas dan budaya kemandirian.
Seperti membatik, observasi di museum, studi kasus mengenai fenomena sosial dan lain
sebagainya. Selain itu, hal yang harus diperhatikan dalam mewujudkan Profil Pelajar
Pancasila yang Berpihak pada Peserta Didik di Abad ke-21 adalah sebagai berikut :
a. Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia
Pelajar Indonesia harus memiliki akhlak yang baik dalam hubungannya dengan Tuhan
Yang Maha Esa. Dalam hal ini pelajar Indonesia harus memahami nilai akhlak
beragama, akhlak pribadi, akhlak kepada manusia, akhlak kepada alam dan akhlak
bernegara akhlak pribadi.
b. Berkebinekaan Global
Dalam hal ini berarti pelajar Pancasila harus mampu mempertahankan nilai-
nilai luhur, kearifan lokal dan identitas bangsa. Namun disisi lain tetap
memiliki wawasan dan keterampilan global dan mampu terbuka untuk
berinteraksi dengan budaya lain. Sehingga diharapkan akan muncul rasa
kebanggan dan cinta tanah air, secara bersamaan memupuk rasa saling
menghargai budaya lain secara positif.
c. Bergotong royong
Budaya kolaborasi, kepedulian, berbagi dan secara sukarela menyelesaikan suatu
pekerjaan secara bersama-sama agar bisa tuntas dengan cepat dan lancer merupakan
cerminan dari identitas masyarakat Indonesia yang perlu dilestarikankepada generasi
muda.
d. Mandiri
Kemandirian berarti setiap peserta didik mampu bertanggung jawab terhadap proses
pembelajaran yang dijalaninya, sadar atas kemampuan diri, dapat mengendalikan
emosi, mampu mengatur pikiran dan perasaan untuk mencapai tujuan.
e. Bernalar kritis
Bernalar kritis menunjukan kemampuan siswa secara objektif dalam memproses
informasi dan bisa memberikan alternatif pemecahan masalah,mengelaborasi
berbagai informasi, menganalisis, mengevaluasi dan menyimpulkannya.
f. Kreatif
Peserta didik yang kreatif, berarti mampu menghasilkan sesuatu yang orisinal,
bermakna, bermanfaat, dan memiliki dampak positif.

Anda mungkin juga menyukai