Anda di halaman 1dari 4

Filosofi Pendidikan Indonesia (Topik 4.

Ruang Kolaborasi)
Nama : Chairunnisya Hamzah
Kelas : PGSD 01
Gelombang : 1 Tahun 2024

Tugas 4.2 Rumusan Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia

1. Apa apa relevansi Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan
Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada peserta didik dalam Pendidikan
Abad ke-21?

2. Bagaimana mewujudkan Profil Pelajar Pancasila pada pendidikan yang berpihak pada
peserta didik dalam pendidikan abad ke-21?

Jawaban :

1. Pancasila memiliki relevansi yang sangat penting sebagai entitas dan identitas bangsa
Indonesia. Sebagai dasar negara, Pancasila mencerminkan nilai-nilai fundamental yang
menjadi landasan bagi pembangunan dan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.
Ada beberapa relevansi Pancasila sebagai entitas dan identitas bangsa Indonesia:

• Integrasi dan Kesatuan Bangsa: Pancasila mempromosikan prinsip-prinsip


persatuan, keadilan, dan kesetaraan. Nilai-nilai ini membantu memperkuat integrasi dan
kesatuan bangsa Indonesia yang terdiri dari beragam suku, agama, budaya, dan bahasa.
• Keragaman: Pancasila menghargai dan memuliakan keragaman budaya dan agama di
Indonesia. Ini menciptakan landasan yang kuat untuk hidup berdampingan secara
damai dalam masyarakat yang beraneka ragam.
• Keadilan Sosial: Salah satu pilar Pancasila adalah keadilan sosial. Prinsip ini
menggarisbawahi pentingnya pemerataan kekayaan, kesempatan, dan akses bagi semua
warga negara Indonesia, sehingga menciptakan masyarakat yang lebih adil dan merata.
• Kedaulatan Rakyat: Pancasila menekankan pada kedaulatan rakyat sebagai bentuk
pemerintahan yang berlandaskan pada kepentingan dan kehendak rakyat. Ini
mempromosikan partisipasi aktif warga negara dalam pembangunan dan pengambilan
keputusan yang berdampak pada kehidupan mereka.
• Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Pancasila menekankan pentingnya
menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, baik dalam hubungan antarindividu maupun
dalam pembangunan masyarakat. Hal ini mencerminkan komitmen Indonesia terhadap
prinsip-prinsip kemanusiaan universal.

Profil pelajar Pancasila dalam pendidikan yang berpihak pada peserta didik dalam
pendidikan abad ke-21 harus mencerminkan pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai
Pancasila serta kemampuan untuk mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal
ini dapat dicapai melalui pendidikan yang berfokus pada pembentukan karakter,
pengembangan keterampilan sosial dan emosional, serta penanaman sikap inklusif, toleransi,
dan kritis terhadap permasalahan sosial.

Pendidikan Pancasila dalam konteks abad ke-21 juga harus mampu mengintegrasikan
teknologi dan perkembangan zaman dalam proses pembelajaran. Penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi (TIK) dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan nilai-nilai
Pancasila secara lebih interaktif dan menarik bagi generasi muda. Selain itu, pendidikan harus
mempromosikan keterampilan abad ke-21 seperti pemecahan masalah, kolaborasi,
komunikasi, dan kreativitas, yang sesuai dengan tuntutan zaman yang terus berkembang.

Pendidikan yang berpihak pada peserta didik dalam abad ke-21 juga harus menekankan
pada pengembangan sikap kritis dan analitis terhadap informasi yang diterima, termasuk dalam
memahami nilai-nilai Pancasila dan menerapkannya dalam konteks kehidupan sehari-hari serta
dalam menjawab tantangan-tantangan global yang kompleks. Dengan demikian, profil pelajar
Pancasila pada pendidikan abad ke-21 harus mencerminkan kedalaman pemahaman,
keterampilan berpikir kritis, serta komitmen untuk menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila
dalam membangun bangsa dan negara yang lebih baik.

2. Adalah dengan memberitahukan bagaimana profil pelajar pancasila itu, selalu menerapkan
dan menitikberatkan sikap sesuai dengan profil pelajar pancasila dalam seluruh kegiatan
pembelajaran di sekolah, menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik untuk peserta didik,
memberikan pembelajaran yang menjadikan peserta didik sebagai pusat belajar (guru hanya
menjadi fasilitator) dan menciptakan pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik sesuai
dengan sikap profil pelajar pancasila di sekolah. Awali dan akhiri pembelajaran dengan doa
dan saling menyapa. Memutar film dan cerita-cerita inspiratif dalam kegiatan pembelajaran.
Bagikan nasihat dan cerita motivasi yang membangkitkan semangat peserta didik.
Menanamkan kebiasaan positif kepada peserta didik, seperti gotong royong, buang sampah,
piket, dan sebagainya. Buatlah penugasan yang memicu kreativitas dan budaya kemandirian.
Seperti membatik, observasi di museum, studi kasus mengenai fenomena sosial dan lain
sebagainya. Selain itu, hal yang harus diperhatikan dan diwujudkan Profil Pelajar Pancasila
yang Berpihak pada Peserta Didik di Abad ke – 21 adalah sebagai berikut :

1. Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia
Pelajar Indonesia harus memiliki akhlak yang baik dalam hubungannya dengan Tuhan
Yang Maha Esa. Dalam hal ini pelajar Indonesia harus memahami nilai akhlak
beragama, akhlak pribadi, akhlak kepada manusia, akhlak kepada alam, dan akhlak
bernegara.
2. Berkebhinekaan Global
Dalam hal ini berarti pelajar Pancasila harus mampu mempertahankan nilai-nilai luhur,
kearifan lokal dan identitas bangsa. Namun disisi lain tetap memiliki wawasan dan
keterampilan global dan mampu terbuka untuk berinteraksi dengan budaya lain.
Sehingga diharapkan akan muncul rasa kebanggaan dan cinta tanah air, secara
bersamaan memupuk rasa saling menghargai budaya lain secara positif.
3. Bergotong Royong
Budaya kolaborasi, kepedulian, berbagi dan secara sukarela menyelesaikan suatu
pekerjaan secara bersama-sama agar bisa tuntas dengan cepat dan lancar merupakan
cerminan diri identitas masyarakat Indonesia yang perlu dilestarikan kepada generasi
muda.
4. Mandiri
Kemandirian berarti setiap peserta didik mampu bertanggung jawab terhadap proses
pembelajaran yang dijalaninya, sadar atas kemampuan diri, dapat mengendalikan
emosi, mampu mengatur pikiran dan perasaan untuk mencapai tujuan.
5. Bernalar Kritis
Bernalar kritis menunjukkan kemampuan peserta didik secara objektif dalam
memproses informasi dan bisa memberikan alternatif pemecahan masalah,
mengelaborasi berbagai informasi, menganalisis , mengevaluasi, dan
menyimpulkannya.
6. Kreatif
Peserta didik yang kreatif, berarti mampu menghasilkan sesuatu yang orisinal,
bermakna, bermanfaat, dan memiliki dampak positif.

Anda mungkin juga menyukai