Anda di halaman 1dari 6

01.01.

2-T4-7 AKSI NYATA

PANCASILA BAGI SAYA

FILOSOFI PENDIDIKAN INDONESIA

OLEH :

ADEROSMA YUNANDA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU


JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
RUMPUN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2022
1. Mahasiswa mengobservasi secara kritis apa tantangan menghayati Pancasila

sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar

Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada Peserta Didik dalam

Pendidikan Abad ke-21.

Tantangan menghayati Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia

dan perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada

Peserta Didik dalam Pendidikan Abad ke-21 adalah Pancasila sudah menjadi dasar

negara. Sebagai dasar negara maka Pancasila menjadi pondasi dalam setiap derap

langkah pembangunan yang dilakukan, secara khusus pembangunan dalam bidang

pendidikan. Standar Kompetensi Kelulusan menggariskan bahwa proses pendidikan

secara ideal harus mampu mewujudkan berkembangnya potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara

yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pada abad 21 telah menyuguhkan tata kehidupan yang efektif dan efisien. Oleh

sebab itu dibutuhkan human skill yang mampu berdaptasi dengan tuntutan yang

ada. Abad 21 telah melahirkan fenomena tuntutan kehidupan efisien dan efektifif

dalam berbagai sektor kehidupan. Tetapi tidak hanya mengalirkan sisi positif

namun juga sisi negatif yang tidak sesuai nilai-nilai ideologi bangsa. Secara kasat

mata kita melihat munculnya tatanan kehidupan yang sudah mengglobal yang

setidaknya ditandai dengan beberapa fenomena yaitu terjadinya perubahan dalam

konsep ruang dan waktu, munculnya pasar dan produksi ekonomi di negara negara

yang berbeda menjadi saling bergantung, meningkatnya interaksi kultural melalui

perkembangan media massa dan meningkatnya masalah bersama.


Tantangan pada abad 21 ini yang sedemikian kompleks memang diperlukan

langkah strategis jangka panjang menyiapkan calon penerus perjuangan bangsa

yang didasarkan pada akar ideologi yang sudah menjadi kesepakatan nasional yaitu

Pancasila. Tatanan kehidupan masyarakat dunia tersebut juga membawa dampak

bagi kehidupan generasi muda kita khususnya peserta didik. Oleh sebab itu perlu

langkah yang strategis jangka panjang guna melahirkan profil pelajar (peserta

didik) agar mampu beradaptasi di tengah era kehidupan yang akan dihadapi, namun

tetap menampilkan jati dirinya sebagai bangsa Indonesia.

Dalam konteks masyarakat Indonesia yang multi budaya, bahasa, agama,

keyakinan, etnis, suku dan kearifan lokal. Pendidikan mempunyai peran penting

dalam melestarikan keragaman di Indonesia, menjaga kesatuan, memelihara

keharmonisan, dan mengembangkan kualitas ke- Indonesiaan.

1. Perubahan mindset guru Pada perubahan mindset guru ini, dibutuhkan adalah

guru visioner, terbuka dengan pembaharuan, dinamis serta adaptif terhadap

tuntutan peradaban.

2. Pragmatisme sikap birokrasi pendidikan Kebijakan semua birokrasi pendidikan

dituntut selaras dengan tujuan yang ingin diwujudkan. Sehingga semua

kebijakan yang diambil harus mendukung ke arah terwujudnya Profil Pelajar

Pancasila.

3. Kondisi riil sebagian peserta didik kita yang kontraproduktif dengan tujuan ideal

tersebut hendaknya menjadi bahan renungan mendalam dalam mengambil

kebijakan.

4. Kemrosotan karakter yang terjadi pada pelajar di Indonesia sering terjadi,

kemrosotan yang sering kita lihat yakni ada bentrok antar etnis, perkelahian
antar pelajar, seks bebas dan lain-lain. Pada pergaulan yang terjadi di anak

sekolah yakni menjadi salah satu bukti bahwa mereka tidak siap dengan adanya

perubahan.

5. Kesiapan mental orang tua peserta didik,

Maka menyiapkan peserta didik menghadapi abad 21 adalah hal yang wajib

dilakukan oleh negara. Namun tantangan-tantangan yang pasti akan mengiringinya juga

perlu dianalisis secara mendalam. Dengan landasan ketuhanan, keikhlasan, dan

nasionalisme keindonesiaan yang diterapkan oleh semua komponen terkait, kita optimis

peserta didik kita kelak akan mampu menjadi generasi penyangga NKRI dengan

segenap komponen yang menyertainya.


2. Mahasiswa menuliskan secara kritis bagaimana Pancasila sebagai Entitas dan

Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada

Pendidikan yang Berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan Abad ke-21 di

ekosistem sekolah (kelas).

Pancasila sebagai Entitas dan identitas bangsa Indonesia dan perwujudan Profil

Pelajar Pancasila pada pendidikan yang berpihak pada peserta didik dalam

pendidikan abad ke-21 di ekosistem sekolah (kelas). Bagi msyarakat Indonesia,

keragaman merupakan nilai yang khas dan menjadi salah satu identitas bangsa

Indonesia. Nilai Pancasila, Indonesia memiliki pancasila yang memiliki lima sila.

Tujuan pancasila di rumuskan untuk menemukan perekat dan penyatuan hidup

berbangsa untuk segala suku dan bangsa di Indonesia ini. Pancasila merupakan

intisari yang merangkum nilainilai, jiwa dan semangat yang di hidupi oleh orang-

orang Indonesia yang selalu menjunjung tinggi gotong royong. Nilai religiusitas,

religiusitas adalah salah satu aspek yang insani berupa getar hati dan kualitas

manusia yang mendorong bertumbuhnya sikap atau kecenderungan hidup yang lebih

bernilai.

Dalam penerapan pendidikan abad ke-21, guru dituntut untuk mampu

menyusun pembelajaran yang berpihak pada peserta didik dan menyesuaikan

ekosistem atau pun lingkungan sekolah dan kelas. Artinya guru harus menyajikan

pembelajaran yang berdiferensiasi bagi peserta didik agar terjadinya pemerataan

pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik. Kondisi lingkungan sangat

berpengaruh dalam proses perkembangan peserta didik baik dalam aspek kognitif,

afektif, maupun psikomotorik. Oleh sebab itu, guru harus selalu memperhatikan

kondisi lingkungan belajar siswa dalam proses pembelajaran, misalnya dengan


memberikan suasana kelas yang baru bagi siswa dengan membuat pola kursi meja

yang yang baru, sehingga siswa merasakan atmosfer belajar yang berbeda dan hal

tersebut dapat memberi semangat serta motivasi belajar peserta didik. Dalam

implementasinya juga guru dengan cara guru memberikan pembelajaran yang

menanamkan budaya kearifan lokal, penekannya lebih kepada kontekstual

pengetahuan siswa dan strategi pembelajaran yang diberikan untuk memahami

pentingnya nilai-nilai kearifan lokal dan nasional, seperti penggunaan bahasa daerah,

penggunaan baju adat, dan penerapan proyek Profil Pelajar Pancasila yang arahnya

lebih kepada budaya manusia Indonesia untuk menumbuhkan nilai-nilai kearifan

lokal sebagai identitas bangsa Indonesia

Anda mungkin juga menyukai