NIM : 23530655
Manusia Indonesia memiliki identitas yang beragam dalam hal pengalaman hidup,
budaya, bahasa, ras, suku, bahasa, kepercayaan, tradisi, dan agama. Keragaman identitas
tersebut menimbulkan respon sosial yang berbeda, sehingga perlu adanya interaksi antar
manusia yang mengutamakan kesesuaian-kesesuaian dan berkesinambungan. Dalam ilmu
psikologi perkembangan jika dikaitkan dengan keberagam identitas manusia Indonesia dapat
diketahui bahwa cara-cara tradisi sebuah budaya itu dapat mengatur, mempengaruhi, dan
mentransformasikan perilaku manusia, sehingga perlu adanya sikap toleransi dalam
menyatukan keberagaman khas Indonesia. Identitas manusia Indonesia ini memiliki nilai-nilai
luhur yang dapat disatukan melalui Pendidikan Nasional, karena memiliki tujuan membangun
paradigma berpikir, bersikap, dan berperilaku untuk memupuk semangat persatuan, cinta
tanah air dan memiliki semangat kebangsaan. Sehingga landasan pendidikan Indonesia perlu
diwujudkan agar ilmu pendidikan Indonesia mudah dibentuk dengan berlandaskan nilai
kebhinekaan, nilai- nilai Pancasila dan nilai religius. Hal tersebut sejalan dengan pemikiran Ki
Hadjar Dewantara “bahwa corak pendidikan haruslah bersifat nasional”. Artinya secara
nasional pendidikan harus memiliki corak yang sama dengan tidak mengabaikan budaya lokal
dalam mengembangkan karakter anak bangsa.
Setelah mempelajari pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewantara, tentunya kita sebagai
pendidik harus memberikan tuntunan kepada peserta didik dengan lebih sabar dan ikhlas,
karena masing-masing peserta didik memiliki keunikan dan karakter yag berbeda-beda. Oleh
karena itu, pendidik tidak perlu memberikan hukuman yang sifatnya tidak mendidik dan
memberikan teladan agar mereka bisa melihat dan menirunya, selain itu guru juga bisa
memberikan pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik dengan mencoba berbagai
macam model pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. Sebagai
manusia Indonesia, kita memiliki identitas-identitas khas sosio-kultural masyarakat Indonesia
untuk membangun perkembangan karakter pola asuh peserta didik. Seperti mengajarkan
peserta didik untuk bertanggung jawab, memiliki kepekaan sosial sehingga melahirkan sikap
tolong menolong dan mengajarkannya tentang sikap toleransi dengan perbedaan dan
keragaman yang ada.