Anda di halaman 1dari 7

NAMA KELOMPOK

 Noval Galih Mientaraga


 Ahmad Mustaqim
 Dela Fitriyana
 Mahyan Prahmadany Imas
 Ardhitya Nur Hidayat

FILOSOFI PENDIDIKAN
TOPIK 4 – RUANG KOLABORASI

Pancasila merupakan landasan filosofis resmi negara Indonesia yang terdiri


darilimasila:Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab,Persatuan Indonesia,Demokrasi yang berpedoman pada hikmah batin
dalam kebulatan suara yang timbul dari permusyawaratan perwakilan,dan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Ki Hadjar Dewantara, juga dikenal
sebagai Raden Mas Soewardi Soerjaningrat,adalah seorang pendidik dan pejuang
kemerdekaan Indonesia yang mendirikan sistem sekolah Taman Siswa,yang
bertujuan untuk memberikan pendidikan bagi seluruh rakyat Indonesia tanpa

memandang status sosialnya. Beliau percaya bahwa pendidikan harus


didasarkanpada karakteristik alami dan temporal siswa, dan harus relevan dengan
kehidupan dan budaya mereka sehari-hari.
1. Apa relevansi Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia
dan perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang
Berpihak pada peserta didik dalam Pendidikan Abad ke-21?
Pancasila mempunyai relevansi yang signifikan sebagai entitas dan jati
diri bangsa Indonesia serta perwujudan profil pelajar Pancasila dalam
pendidikan yang berpihak pada pelajar di abad ke-21. Berikut beberapa alasan
mengapa Pancasila relevan dalam pendidikan saatini:
a. Pancasila merupakan bagian dari jati diri pelajar Indonesia dan
mencerminkan nilai-nilai masyarakat Indonesia. Oleh karena
itu,penting bagi peserta didik untuk memahami dan
menginternalisasikan nilai-nilai Pancasila agar menjadi warga negara
Pancasila sejati yang beragama, berkemanusiaan, adil, dan berguna
bagidiri sendiri, orang lain, bangsa,dan negara.
Gambar1.Peserta Didik Memaknai Sejarah Lahirnya Pancasila
b. Profil siswa Pancasila yang terdiri dari enam unsur yaitu akhlak
mulia, keberagaman global, kemandirian, gotong royong, berpikir
kritis,dan kreatif merupakan indikator penting keberhasilan
kurikulum Merdeka.Oleh karena itu,penting bagi guru untuk
merancang pembelajaran yang mengarah pada keberhasilan dan
berpihak pada siswa.Berikut 6 unsur dalam P5 yang sekarang di
gunakan atau diterapkan di berbagai sekolahan terutama dalam
kurikulum merdeka yaitu:

Gambar 2. Enam Unsur Profil Pelajar Pancasila


Sumber:https://images.app.goo.gl/Nj99T71S31XWi6og8
c. Ki Hadjar Dewantara menekankan, pendidikan hendaknya
dikembangkan sesuai dengan sifat alamiah dan
keduniawian.Oleh karena itu,guru hendaknya membimbing siswa
untuk meningkatkan pemahamannya terhadap jati diri Pancasila
yang melekat pada dirinya.Apabila peserta didik dapat
menginternalisasikan jati dirinya,maka tujuan pendidikan dapat
tercapai,yaitu dapat menjadi pembelajar sepanjang hayat yang
berkompeten,berkarakter,dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.

Gambar3.Refleksi yang diterapkan oleh Ki Hadjar Dewantara


d. Prinsip pendidikan yang holistik,artinya memandang sesuatu
secara utuh dan komprehensif,tidak parsial atau terpisah-pisah,sangat
penting dalam pendidikan abadke-21.Oleh karena itu,kegiatan
belajar hendaknya didasarkan pada pengalaman nyata yang dihadapi
dalam kehidupan sehari-hari.Prinsip ini sejalan dengan gagasan Ki
Hadjar Dewantara yang meyakini bahwa pendidikan harus relevan
dengan kehidupan dan budaya peserta didik sehari-
Gambar 4.Peta Konsep Holistic Education
Sumber:https://images.app.goo.gl/NrsSEgEN1Dun4UqL9

Kesimpulannya,Pancasila mempunyai relevansi yang signifikan


sebagai entitas dan jati diri bangsa Indonesia serta perwujudan profil pelajar
Pancasila dalam pendidikan yang berpihak pada pelajar di abad 21. Penting
bagi peserta didik untuk memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai
Pancasila agar menjadi warga negara Pancasila sejati yang
beragama,berkemanusiaan, adil, dan berguna bagi diri sendiri, orang lain,
bangsa, dan negara.Guru hendaknya merancang pembelajaran yang mengarah
pada keberhasilan Kurikulum Merdeka dan berpihak pada siswa.Hendaknya
mereka membimbing siswa untuk meningkatkan pemahamannya terhadap
jatidiri Pancasila yang melekat pada dirinya. Terakhir, kegiatan pembelajaran
harus didasarkan pada pengalaman nyata yang dihadapi dalam kehidupan
sehari-hari,dan pendidikan harus relevan dengan kehidupan dan budaya siswa
sehari-hari.

2. Bagaimana mewujudkan Profil Pelajar Pancasila pada pendidikan yang


berpihak pada peserta didik dalam pendidikan abad ke-21?
Untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila dalam pendidikan yang
berpihak pada pelajar di abad 21, maka dapat dilakukan tindakan sebagai
berikut:
a. Penguatan pendidikan karakter:Pendidikan karakter merupakanlan
dasan profil siswa Pancasila.Oleh karena itu,penting untuk
memperkuat pendidikan karakter pada siswa. Guru dapat merancang
kegiatan pembelajaran yangfokus pada nilai-nilai Pancasila dan
pembentukan karakter.

Sumber:https://images.app.goo.gl/CcB6tpoNRvhFZyu7A
b. Mengintegrasikan keterampilan 6C: Keterampilan 6C, yang
terdiridari berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, komunikasi, karakter,
dan kewarga negaraan,sangat penting bagi siswa diabadke-21.Guru
dapat mengintegrasikan keterampilan tersebut kedalam proses
pembelajaran untuk membantu siswa mengembangkan profil siswa
Pancasila.
c. Melaksanakan pembelajaran yang berpusat pada
siswa:Pembelajaran yang berpusat pada siswa adalah suatu
pendekatan yang berfokus pada kebutuhan dan mina tsiswa.Guru
dapat merancang kegiatan pembelajaran yang relevan dengan
kehidupan dan budaya siswa sehari-hari. Pendekatan ini sejalan
dengan gagasan Ki Hadjar Dewantara yang berpendapat bahwa
pendidikan harus dikembangkan sesuai dengan sifat alamiah dan ke
duniawian.
Berikut ilustrasi pembelajaran yang berpusat pada Pesertadidik

Sumber:https://images.app.goo.gl/aFAooEgRDnYujrGp9
d. Internalisasi Jati Diri Pancasila: Siswa hendaknya dibimbing untuk
meningkatkan pemahamannya terhadap jati diri Pancasila yang
melekat pada dirinya.Apabila peserta didik dapat menginternalisasikan
jati dirinya,maka tujuan pendidikan dapat tercapai,yaitu dapat menjadi
pembelajar sepanjang hayat yang berkompeten,berkarakter,dan
berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.
e. Menciptakan budaya sekolah yang mendukung: Guru dan
sekolahdapat berperan dalam membangun budaya sekolah yang
mendukung penerapan nilai-nilai Pancasila dalam pembelajaran.Hal
ini dapat dilakukan dengan menciptakan lingkungan belajar yang
positif dan inklusif yang mendorong siswa untuk mengemukakan
pendapat dan gagasannya
Kesimpulannya, mewujudkan profil siswa Pancasila dalam pendidikan
yang berpihak pada peserta didik di abad 21 memerlukan penguatan
pendidikan karakter, integrasi keterampilan 6C, penerapan pembelajaran yang
berpusat pada siswa, internalisasi jati diri Pancasila, dan penciptaan budaya
sekolah yang mendukung.Guru dan sekolah berperan penting dalam
merancang kegiatan pembelajaran yang berujung pada keberhasilan
Kurikulum Merdeka dan berpihak pada siswa.

Anda mungkin juga menyukai