Anda di halaman 1dari 2

Nama : Siti Nurhamidah

NIM : 2315092

1. Pancasila memiliki relevansi yang sangat penting sebagai entitas dan


identitas bangsa Indonesia dalam konteks Pendidikan Abad ke-21. Berikut
beberapa poin yang menjelaskan relevansinya:
a. Landasan Filosofis dan Ideologis
Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang mencerminkan nilai-
nilai filosofis dan ideologis bangsa. Sebagai entitas, Pancasila
memberikan arah dan panduan bagi bangsa Indonesia dalam
membentuk kebijakan, hukum, dan nilai-nilai sosial yang mendasari
seluruh aspek kehidupan, termasuk pendidikan.
b. Identitas Bangsa Indonesia
Pancasila juga menjadi identitas nasional Indonesia yang
mempersatukan keragaman budaya, suku, agama, dan bahasa dalam
satu kesatuan. Melalui pendidikan, konsep identitas ini ditanamkan
pada generasi muda untuk membangun rasa persatuan, kebangsaan,
dan kebhinekaan.
c. Pendidikan Berpihak pada Peserta Didik
Pendidikan yang berpihak pada peserta didik di abad ke-21 harus
mencakup pengembangan kepribadian dan karakter, bukan hanya
aspek akademik semata. Pancasila memberikan kerangka nilai yang
sangat relevan untuk pendidikan yang mengutamakan pembentukan
karakter, seperti gotong royong, keadilan sosial, persatuan, dan
demokrasi.
d. Profil Pelajar Pancasila
Profil pelajar Pancasila dalam pendidikan abad ke-21 harus
mencerminkan pemahaman yang mendalam akan nilai-nilai Pancasila
dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Mereka
diharapkan menjadi agen perubahan yang berkontribusi pada
pembangunan bangsa dengan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila.
e. Membangun Karakter Unggul
Pendidikan yang berbasis Pancasila juga bertujuan untuk membentuk
karakter unggul pada generasi muda, seperti kejujuran, integritas,
tanggung jawab, dan kreativitas. Ini penting untuk menghasilkan
individu yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga
memiliki moralitas yang tinggi.
2. Mewujudkan Profil Pelajar Pancasila dalam pendidikan yang berpihak pada
peserta didik dalam abad ke-21 membutuhkan pendekatan holistik yang
mencakup berbagai aspek. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat
diambil:
a. Pengintegrasian Nilai-nilai Pancasila dalam Kurikulum Kurikulum
pendidikan harus direvisi untuk memasukkan nilai-nilai Pancasila
secara menyeluruh dalam setiap mata pelajaran. Ini meliputi
pembelajaran tentang gotong royong, keadilan sosial, persatuan,
demokrasi, dan hak asasi manusia. Materi pembelajaran juga harus
mencakup sejarah dan makna filosofis dari masing-masing sila
Pancasila.
b. Pelatihan Guru
Guru perlu diberikan pelatihan yang memadai tentang bagaimana
mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam pembelajaran sehari-
hari. Mereka harus mampu menjadi contoh dan membimbing siswa
dalam menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
c. Pembentukan Lingkungan Sekolah yang Mendorong Nilai-nilai
Pancasila
Sekolah harus menjadi lingkungan yang mendorong praktik nilai-nilai
Pancasila seperti partisipasi aktif, kerjasama, toleransi, dan
kepedulian sosial. Kegiatan ekstrakurikuler seperti kegiatan sosial,
kegiatan gotong royong, dan proyek kolaboratif dapat membantu
memperkuat pemahaman dan pengalaman siswa terkait dengan nilai-
nilai ini.
d. Penggunaan Teknologi dan Media Sosial yang Positif Pendidikan
abad ke-21 harus memanfaatkan teknologi dan media sosial untuk
mendukung pembelajaran nilai-nilai Pancasila. Ini bisa dilakukan
dengan menyebarkan informasi, diskusi online yang konstruktif, dan
proyek kolaboratif yang melibatkan siswa dalam isu-isu sosial dan
kemanusiaan.
e. Evaluasi Holistik
Evaluasi terhadap perkembangan siswa tidak hanya dilakukan dari
segi akademik tetapi juga dari segi karakter dan moralitas.
Pengembangan kriteria evaluasi yang mencakup aspek kepribadian
dan sikap siswa terhadap nilai-nilai Pancasila dapat membantu dalam
memonitor dan mengevaluasi pencapaian Profil Pelajar Pancasila.
f. Keterlibatan Orang Tua dan Masyarakat
Orang tua dan masyarakat harus terlibat aktif dalam mendukung
pendidikan nilai-nilai Pancasila. Mereka dapat menjadi mitra sekolah
dalam menyampaikan nilai-nilai ini kepada generasi muda, baik di
rumah maupun di komunitas.

Anda mungkin juga menyukai