Anda di halaman 1dari 4

PPG PRAJABATAN 2023

Gelombang 1

Mata Kuliah

FILOSOFI PENDIDIKAN INDONESIA

Dosen Pengampu

1. Dr. Sulaiman, M.Pd.


2. Ika Widy Nugrahani, S.Pd.
Biodaa Mahasiswa PPG

NIM/Nama

1. 2398011674 Tatas Aldian Sukmana

2. 2398011880 Thomas Adi Pamungkas

3. 2398011732 Tiara Desti Arisanti

4. 2398011932 Titik Puspita Dewi

5. 2398011960 Winda Risdiyanti

6. 2398011733 Yufa Fatma Dela

Kelas : 10
LPTK : Universitas Negeri Semarang

T4 Eksplorasi nilai-nilai Pancasila dalam ruang kolaborasi


1. Apa relevansi Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan
perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada
peserta didik dalam Pendidikan Abad ke-21?

2. Bagaimana mewujudkan Profil Pelajar Pancasila pada pendidikan yang


berpihak pada peserta didik dalam pendidikan abad ke-21?
Jawaban

Kebhineka Pancasila memiliki relevansi yang sangat besar sebagai entitas dan identitas
Bangsa Indonesia, serta perwujudan Profil Pelajar Pancasila dalam pendidikan abad ke-
21. Berikut adalah beberapa aspek relevansi tersebut:

1. Identitas Bangsa Indonesia: Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang


menentukan identitas dan jati diri bangsa. Nilai-nilai Pancasila mencerminkan
semangat persatuan, keragaman, dan semangat gotong royong, yang menjadi ciri
khas dan kekuatan bangsa Indonesia.
2. Kerangka Etika dan Moral:Pancasila menyediakan kerangka etika dan moral yang
menjadi panduan bagi perilaku individu dan masyarakat. Dalam pendidikan abad
ke-21, di mana nilai-nilai etika dan moral semakin penting, Pancasila memberikan
fondasi yang kuat untuk membentuk karakter peserta didik.
3. Keberagaman dan Toleransi: Prinsip Bhinneka Tunggal Ika dalam Pancasila
menekankan keberagaman dan toleransi. Ini sangat relevan dalam masyarakat
global saat ini yang semakin terhubung, di mana penghargaan terhadap
keberagaman menjadi kunci keberlanjutan dan kedamaian.
4. Pendidikan sebagai Sarana Pembentukan Karakter: Pancasila menekankan
pentingnya pendidikan dalam pembentukan karakter. Dalam konteks pendidikan
abad ke-21, di mana kebutuhan akan pembentukan karakter yang kokoh dan
kepemimpinan moral menjadi penting, Pancasila memberikan arahan yang jelas.
5. Pendidikan Demokratis: Prinsip-prinsip demokrasi dalam Pancasila mendukung
pendekatan pendidikan yang demokratis di mana setiap peserta didik memiliki hak
dan tanggung jawab dalam pembelajaran. Ini sejalan dengan semangat
keterlibatan aktif dan partisipatif dalam pendidikan abad ke-21.
6. Pendidikan untuk Keadilan Sosial: Salah satu dasar negara Pancasila adalah
keadilan sosial. Pendidikan abad ke-21 perlu menciptakan kesempatan yang
setara dan akses yang adil untuk semua peserta didik, serta membentuk
kesadaran tentang tanggung jawab sosial.
7. Pendidikan Karakter Multikultural:Pancasila memberikan dasar untuk pendidikan
karakter multikultural di mana peserta didik diajarkan untuk menghargai dan
menghormati nilai-nilai dari berbagai budaya yang ada di Indonesia.
8. Relevansi dalam Konteks Global:Nilai-nilai universal seperti gotong royong,
demokrasi, dan hak asasi manusia yang terkandung dalam Pancasila juga
memiliki relevansi global. Pendidikan berbasis Pancasila membantu peserta didik
menjadi warga dunia yang berkontribusi positif di tingkat internasional.
Pancasila bukan hanya sebagai ideologi negara, tetapi juga sebagai fondasi moral dan
etika bagi masyarakat Indonesia. Dalam pendidikan abad ke-21, penerapan nilai-nilai
Pancasila menjadi kunci untuk membentuk generasi muda yang berkarakter, beretika, dan
mampu berkontribusi secara positif terhadap masyarakat global.

2.Mewujudkan Profil Pelajar Pancasila dalam pendidikan abad ke-21 memerlukan


pendekatan yang holistik dan terintegrasi. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat
diambil untuk mencapai tujuan ini:

1. **Integrasi Nilai Pancasila dalam Kurikulum:**


- Menyelaraskan nilai-nilai Pancasila ke dalam kurikulum pendidikan, termasuk mata
pelajaran umum dan ekstrakurikuler. Memastikan bahwa setiap aspek pembelajaran
mendukung pengembangan karakter berdasarkan nilai-nilai Pancasila.

2. **Pendidikan Karakter dan Etika:**


- Membangun program pendidikan karakter yang konsisten dengan nilai-nilai Pancasila.
Ini mencakup pembelajaran tentang nilai-nilai seperti gotong royong, keadilan sosial,
demokrasi, dan rasa persatuan.

3. **Pelibatan Orang Tua dan Masyarakat:**


- Melibatkan orang tua dan masyarakat dalam mendukung pendidikan karakter yang
berbasis Pancasila. Membangun kesadaran dan keterlibatan mereka untuk menciptakan
lingkungan yang mendukung perkembangan karakter peserta didik.

4. **Pengembangan Keterampilan Sosial dan Keterampilan Kritis:**


- Mengintegrasikan pengembangan keterampilan sosial, seperti kerjasama dan empati,
serta keterampilan kritis, seperti berpikir kritis dan analisis, yang sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila.

5. **Pendidikan Inklusif:**
- Menerapkan pendidikan inklusif yang mengakomodasi keberagaman siswa dan
mengajarkan nilai-nilai toleransi dan menghormati perbedaan, sesuai dengan semangat
Bhinneka Tunggal Ika.

6. **Penggunaan Teknologi Pendidikan:**


- Memanfaatkan teknologi pendidikan untuk menyampaikan nilai-nilai Pancasila secara
kreatif dan menarik. Penggunaan media interaktif, pembelajaran daring, dan sumber daya
teknologi lainnya dapat meningkatkan daya tarik dan pemahaman peserta didik terhadap
nilai-nilai tersebut.

7. **Pengembangan Program Pengembangan Diri:**


- Menyelenggarakan program pengembangan diri di luar jam pelajaran reguler,
termasuk kegiatan ekstrakurikuler, lokakarya, dan pelatihan yang membantu peserta didik
mempraktikkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

8. **Penguatan Peran Pendidik:**


- Memberdayakan pendidik untuk menjadi teladan dalam menerapkan dan
mempraktikkan nilai-nilai Pancasila. Pelatihan dan dukungan terus-menerus bagi para
pendidik akan meningkatkan efektivitas mereka dalam membentuk karakter peserta didik.

9. **Evaluasi dan Umpan Balik:**


- Menyediakan mekanisme evaluasi yang berkelanjutan untuk mengukur perkembangan
peserta didik dalam memahami dan menerapkan nilai-nilai Pancasila. Memberikan umpan
balik yang konstruktif untuk mendukung pengembangan karakter yang berbasis
Pancasila.

10. **Kolaborasi dengan Pihak Eksternal:**


- Berkolaborasi dengan lembaga-lembaga eksternal, seperti lembaga pemerintah,
organisasi non-pemerintah, dan komunitas lokal, untuk memperkuat implementasi nilai-
nilai Pancasila dalam pendidikan.

Dengan mengimplementasikan langkah-langkah ini, pendidikan dapat menjadi alat yang


kuat dalam membentuk generasi muda Indonesia yang tidak hanya cerdas secara
akademis tetapi juga memiliki karakter yang kokoh dan berlandaskan nilai-nilai Pancasila.

Catatan:

Anda mungkin juga menyukai