Anda di halaman 1dari 3

UNIVERSITAS PGRI MADIUN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU


Jl. Setiabudi No. 85 Madiun 63118, Telp. (0351) 462986, Fax. (0351) 459400
Website: ppg.unipma.ac.id Email: ppg@unipma.ac.id

Nama : Dilla Ayu Safitri


Nim : 2302114600
Kelas : PGSD – B
Mata Kuliah : Filosofi Pendidikan
Dosen Pengampu : Dra.Purwandari , M.M., M.Pd
Tugas : Aksi Nyata Pancasila Bagi Saya

Mahasiswa membuat sebuah tulisan reflektif dalam bentuk artikel atau jurnal untuk menguatkan
pemahaman tentang Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan
Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan
Abad ke-21 dengan mengacu pada panduan berikut:

1. Mahasiswa mengobservasi secara kritis apa tantangan menghayati Pancasila sebagai Entitas
dan Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan
yang Berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan Abad ke-21.

Tantangan dalam mengahayati Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan
perwujudan Profil Peljara Pancasila pada penddidikan yang berpihak pada peserta didik
dalam pendidikan abad ke 21 adalah sebagai berikut :

 Perkembangan zaman yang membuat Bangsa Indonesia sangat rawan akan terjadinya
perpecahan bangsa akibat adanya konflik yang dapat mengancam ke bhinekaan
Bangsa Indonesia. Hal ini dikarenakan adanya dampak negative dari perkembangan
teknologi yang tidak terdapat filter dalam hal penyebaran hoax dan konten yang
riskan tentang ras, suku maupun agama yang membuat masalah perpecahan dapat
terjadi
 Distrosi karakter peserta didik akibat perkembangan teknologi dan globalisasi yang
tidak disaring atau di filter terlebih dahulu
 Moral masyarakat yang menurun karena sifat terlalu open minded yang
mengakibatkan tidak adanya rasa malu, berkurangnya rasa empati, berkurangnya
rasa menghormati orang lain dan memikirkan dirinya sendiri.
 Kemajemukan bangsa Indonesia yang beragam.
 Memudarnya rasa sopan santun peserta didik
 Pandangan untuk berpihak pada peserta didik masih belum familiar.
 Guru masih menjadi pemain utama dalam proses pendidikan, sehingga murid tidak
mendapatkan peran dalam proses pembelajaran. Sehingga prioritas peserta didik
tidak tercapai.
 Kurangnya ruang bagi peserta didik untuk mengeksplor dan berpikir secara kritis
 Pembelajaran yang belum memikirkan kebutuhan peserta didik dengan karakterstik
yang berbeda , dengan kompetensi awal yang berbeda, dengan minat dan bakat yang
berbeda sehingga peserta didik tidak mendapatkan pendidikan yang berdiferensiasi

2. Mahasiswa menuliskan secara kritis bagaimana Pancasila sebagai Entitas dan Identitas
Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak
pada Peserta Didik dalam Pendidikan Abad ke-21 di ekosistem sekolah (kelas).

Pancasila merupakan hal penting dalam segala aspek kehidupan di Indonesia sebagai
Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia. Pancasila menjadi dasar mulai dari segi social ,
ekonomi, agama, bahasa, politik, pendidikan dan lainnya. Oleh karena itu nilai – nilai yang
terkandung dalam Pancasila perlu ditanamkan kepada generasi – generasi penerus Bangsa
Indonesia sedini mungkin terutama di dunia pendidikan sekolah. Pendidikan di abad ke – 21
adalah pendidikan yang berpihak pada peserta didik, yang artinya peserta didik menjadi
prioritas utama yang harus diutamakan oleh guru. Pendidikan ini bisa disebut dengan
pembelajaran yang memerdekakan peserta didik. Inilah yang ditanamkaan oleh Pancasila
yaitu mewujudkan pendidikan yang memerdekakan sesuai dengan sila pertama hingga sila
kelima Pancasila.

Dalam Lingkup pendidikan di sekolah penerapan profil pelajar pancasika tidak hanya
diterapkan kepada peserta didik saja. Akan tetapi diterapkan kepada Guru sebagai
pendidikan agar menjadikan dirinya sebagai panutan dan juga sebagai Role model bagi
peserta didik agar mampu menerapkan atau mengimplementasikan aspek profil pelajar
pancasila sebagai perubahan yang positif. Pancasila dalam bidang pendidikan diwujudkan
dalam aspek Profil Pelajar Pancasila , yaitu : bertekun dan bertaqwa pada Tuhan Yang Maha
Esa, berkhebinekaan global, mandiri, gotong royong, kreatif serta bernalar kritis. Profil
Pelajar Pancasila sebagai acuan untuk memulai perubahan kecil sebagai budaya positif
untuk masa depan bangsa yang lebih baik. Sehingga pendidikan dapat berpihak sepenuhnya
dengan peserta didik yang disesuaikan dengan kodrat yang ia miliki baik itu kodrat alam
maupun kodrat zaman.

Pada dasarnya pendikan merupakan suatu proses pembelajaran keterampilan ,


pengetahuan dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke
generasi berikutnya melalui pelatihan , pengajaran, dan penilaian. Dalam pendidikan bukan
hanya meningkatkan potensi kognitif dari peserta didik namun juga membentuk karakter
peserta didik menjadi karakter yang baik. Sehingga peserta didik menjadi generasi cerdas
dan berkarakter yang dalam hal ini adalah karakter pelajar Pancasila. Pelajar Pancasila
adalah sebuah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memilliki
kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai – nilai Pancasila. Tentu saja karakter
peserta didik harus sesuai dengan entitas dan identitas Bangsa Indonesia yang membedakan
pelajar di Indonesia dengan pelajar di Negara lain sesuai dengan perjalanan pendidikan
Indonesia.

Adapun contoh konrit implementasi Profil Pelajar Pancasila pada pendidikan yang
berpihak padaa peserta didik dalam pendidikan abad ke – 21 di lingkungan sekolah atau
kelas adalah sebagai berikut :

 Karakteristik pertama yakni, Beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
Berakhlak Mulia. Peserta didik daoat melakukan pembiasaan untuk melaksanakan
kegiatan ibadah berdasarkan kepercayaan yang dianutnya. Peserta didik melakukan doa
sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan pembelajaran. Menyapa dan menghormati
guru dan bertegur sapa dengan teman sejawat, hal ini menumbuhkan rasa saling
menghormati dan rasa saying antar sesama
 Karakteristik kedua yaitu, Berkbhinekaan Global. Saat melaksanakan kegiatan
pembelajaran di kelas guru dapat melakukan pembiasaan dengan menyanyikan lagu
kebangsaan. Guru juga dapat mengajarkan pembelajaran yang bermuatan dengan budaya
dan seni bangsa Indonesia. Guru juga dapat menambahkan serta mengaitkan unsur –
unsur kearifan local pada setiap mata pelajaran di sekolah.
 Karakteristik ketiga yakni , bergotong royong. Melakukan kegiatan gotong royong
membersihkan lingkungan sekolah sebagai pembiasaan di sekolah. Melakukan
pembelajaran dengan model diskusi dan kelompok dengan tujuan untuk meningkatkan
rasa semanga dalam kerjasama dan gotong royong.
 Karakteristik ke empat yakni , Mandiri. Guru memberikan tugas secaramandiri dengan
ketentuan tertentu. Menerapkan kedisiplinan dan tanggung jawab di sekolah.
Memberikan wadah kepada peserta didik untuk mengasah kemandiriannya pada kegiatan
tersebut.
 Karakteristik kelima yaitu Bernalar Kritis. Guru dapat melakukan pembelajarn dengan
memberikan suatu masalah atau problem dengan peserta didik diminta untuk
memberikan penyelesaian terhadap penrmasalahan yang diberikan oleh guru. Serta guru
juga bisa memberikan pertanyaan pemantik agar peserta didik dapat bernalar terhadap
pertanyaan tersebut.
 Karakter yang ke enam yakni , Kreatif. Guru memberikan wadah ke peserta didik untuk
menyalurkan minat dan bakat pada program sekolah, memberikan tugas kepada peserta
didik yang mengasah kemampuan berfikir kreatif.

Anda mungkin juga menyukai