Kelas : PGSD C
Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada
Pendidikan yang Berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan Abad ke-21.
2. Mahasiswa menuliskan secara kritis bagaimana Pancasila sebagai Entitas dan Identitas
Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang
Berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan Abad ke-21 di ekosistem sekolah
(kelas).
JAWAB :
1. Entitas adalah sesuatu yang memiliki keberadaan yang unik dan berbeda, yang tidak
harus dalam bentuk fisik. Pancasila sebagai entitas bangsa Indonesia memiliki ciri khas
Identitas adalah refleksi diri atau cerminan diri yang berasal dari keluarga, gender,
budaya, etnis dan proses sosialisasi. Pancasila berfungsi sebagai Identitas bangsa
Indonesia, maksudnya adalah pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia menunjukkan
adanya ciri khas yang berbeda dari bangsa lain karena seluruh masyarakat berpedoman
dasar filosofis Pendidikan pada umumnya dan pendidikan agama di Indonesia, yang
kemajemukan budaya, agama, ras dan suku di tengah tantangan dan ancaman
bangsa dalam pendidikan dapat diwujudkan sebagai Pendidikan yang Berpihak pada
peserta didik dalam Pendidikan Abad ke-21 melalui program Profil Pelajar Pancasila di
tantangan dalam penghayatan Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia
dan perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada Peserta
Didik dalam
a. Kurang maksimalnya peran, dan perhatian orang tua dalam pendidikan anak.
Tantangan pertama dalam penghayatan Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa
Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak
pada Peserta Didik dalam Pendidikan Abad ke-21 yang telah diajarkan di sekolah
adalah kurang maksimalnya peran, dan perhatian orang tua dalam Pendidikan anak.
Suciati dalam Heriyani (2010) berpendapat bahwa orang tua adalah pendidik pertama
yang ditemui anak di rumah, karena sebelum anak mengenal pendidikan di sekolah
formal orang tualah yang memperkenalkan pendidikan pada anak mereka. Dalam
keluarga ayah dan ibu (orang tua) adalah merupakan pendidik alamiah karena pada
masa awal kehidupan anak, orang tualah yang secara alamiah dapat selalu dekat dengan
anak-anaknya. Oleh karena itu, Orang tualah yang seharusnya paling berkewajiban
untuk mendidik anak mereka. Akan tetapi tugas orang tua tersebut kemudian sebagian
terpaksa dilimpahkan kepada orang lain yang disebut guru, dosen, atau ustadz atau
dilimpahkan ke Sekolah. Dari sini terkadang orang tua lupa untuk ikut terlibat dalam
memberikan perhatian pendidikan kepada anak karena sudah menyerahkan sepenuhnya
perhatian dan pendidikan dari orang tua terutama saat mereka berada di rumah atau di
luar sekolah. Karena kurangnya peran dan perhatian orang tua dalam pendidikan anak
tersebut, dan sikap orang tua yang hanya fokus terhadap perkembangan kognitif atau
pendidikan anak yang telah diajarkan di sekolah mereka. Menurut Abdullah dalam
Heriyani (2010) peran dan tanggung jawab orang tua terhadap anaknya tidak hanya
terkait Pendidikan intelektual semata, tetapi orang tua bertanggung jawab terhadap
Pendidikan, iman, akhlaq, fisik, psikis, dan social anak- nak mereka. Maka dari itu
Peran orang tua atau keluarga dalam Pendidikan terutama untuk membentuk karakter
Lingkungan keluarga adalah pusat pendidikan utama dan pertama yang dapat
pertama yaitu dilingkungan keluarga. Namun di era sekarang ini, hakikat pendidikan
pendidikan yang utama dan pertama telah berubah menjadi pendidikan yang tidak
penting.
Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang
Berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan Abad ke-21 yang telah diajarkan di
pembentukan karakter serta tingkah laku bagi manusia itu sendiri. Seseorang yang
tumbuh dan berkembang di lingkungan yang baik maka akan baik pula karakter dan
tingkah laku yang terbentuk dalam dirinya. Begitu pula dengan manusia yang tumbuh
dan berkembang pada lingkungan yang buruk, maka karakter dan tingkah laku yang
perkembangan jiwa seseorang. Hal- hal yang tidak baik yang diterimanya dalam
interaksi menjadi hal yang biasa baginya. Lingkungan dan pergaulan yang tidak baik
masyarakat. Oleh karena itu lingkungan pergaulan anak atau peserta didik sangatlah
mempengaruhi dalam pembentukan karakter anak sehingga hal ini termasuk menjadi
tantangan dalam penghayatan Pancasila dan perwujudan Profil Pelajar Pancasila yang
begitu pesatnya. Semua informasi yang ingin diketahui dapat diakses dengan sangat
mudah melalui internet oleh orang dari segala usia. Apabila disalah gunakan oleh anak-
anak maka hal tersebut dapat menyebabkan anak-anak kurang memiliki tata karma dan
sopan santun dalam berperilaku. Maka, dalam pendidikan perlu membiasakan peserta
didik untuk bersikap sesuai dengan karakter Profil Pelajar Pancasila, hendaknya guru
berkerja sama dengan orang tua dalam memberikan arahan dan batasan dalam
Identitas
Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang
Berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan Abad ke-21 di ekosistem sekolah
(kelas).
Jawab : Penghayatan dan pengamalan nilai-nilai Pancasila sebagai Entitas dan Identitas
Bangsa Indonesia dapat diterapkan dalam ekosistem sekolah (kelas) melalui program
Profil Pelajar Pancasila yang di wujudkan dalam Pendidikan yang Berpihak pada
Peserta Didik dalam Pendidikan Abad ke-21. Profil Pelajar Pancasila terdiri dari 6
a. Beriman, bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, dan berakhlak mulia
b. Mandiri
c. Gotong royong
d. Berkebhinekaan global
e. Bernalar kritis
f. Kreatif
Perwujudan Profil Pelajar Pancasila dalam pendidikan yang berpihak pada peserta
didik dalam Pendidikan abad 21 di ekosistem sekolah (kelas) tersebut dapat dilakukan
berikut ini :
a. Pada dimensi Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
lain.
kesesama teman.
teman atau guru yang berbeda agama dan menunjukkan sikap toleransi kepada
berikut, yaitu :
menganalisis bahan-bahan zat aditif yang terkandung dalam sambel pecel khas
Madiun.
• Memperingati hari besar nasional seperti memakai baju adat saat Hari
yaitu :
dan kerja kelompok untuk melatih kerja sama dan semangat gotong peserta
didik
pada hari jumat para peserta didik diajak untuk bergotong royong dalam
e. Pada dimensi Bernalar Kritis dapat diwujudkan dalam kegiatan berikut, yaitu:
didik terkait kejadian nyata yang berhubungan dengan materi yang sedang
dipelajari.
sebagainya.
untuk membuat mind map, peta konsep, atau infografis terkait tugas mereka.
Daftar Pustaka :