Anda di halaman 1dari 11

Lampiran 7.

LK 6: Laporan Hasil Refleksi PPL I

LAPORAN HASIL REFLEKSI PPL I

Nama dan NIM Mahasiswa Rieke Novela/ A1GP23336


PPG

Nama Sekolah SD Negeri 82 Kota Bengkulu

Tanggal Pelaksanaan Tanggal 8 Januari 2024 sampai tanggal 26 Maret


Pembelajaran 2024

Materi Refleksi Pertanyaan Refleksi

Review
Pengalaman Refleksi Kegiatan Orientasi PPL I
Belajar pada 1. Pengalaman belajar apa yang berguna dan menarik?
Kegiatan Orientasi
Kami sangat disambut baik di SD Negeri 82 Kota Bengkulu
selama PPL kami. Selama orientasi PPL I, pengalaman belajar
yang paling berkesan adalah praktik langsung di lapangan.
Berinteraksi langsung dengan lingkungan sekolah dan siswa
memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang situasi
nyata di lapangan. Selama sesi perkenalan dalam kegiatan
orientasi, guru dan staf sekolah memperkenalkan diri,
menjelaskan peran mereka, dan memberikan informasi umum
tentang sekolah. Ini membantu kami merasa lebih dekat
dengan guru dan staf, sehingga kami merasa lebih nyaman di
lingkungan sekolah. Selain itu, Kepala Sekolah dan Pamong
memberikan penjelasan mengenai aturan sekolah, kebijakan,
pembagian kelas, rencana kegiatan selama PPL, dan fasilitas
yang tersedia.

2. Pengalaman belajar apa yang berguna tetapi kurang menarik?

Salah satu pengalaman yang bermanfaat namun kurang


menarik adalah belajar menggunakan buku teks atau materi
online sebagai panduan. Meskipun informasi yang disajikan
penting untuk memahami konsep dasar, cara penyampaian
yang kurang interaktif membuatnya kurang menarik. Diperlukan
upaya tambahan untuk membuat materi tersebut lebih menarik
dan menantang.
3. Pengalaman belajar apa yang menarik tapi kurang berguna?

Beberapa kegiatan atau topik pembelajaran mungkin menarik,


tetapi kurang relevan dengan konteks pembelajaran yang
sebenarnya di lapangan. Sebagai contoh, diskusi yang
mendalam tentang teori-teori yang sulit untuk diterapkan
secara langsung dalam kegiatan mengajar sehari-hari.
Meskipun menarik, kebermaknaan praktisnya masih terasa
kurang.

4. Pengalaman belajar apa yang tidak menarik dan tidak


berguna?

Kegiatan yang kurang melibatkan interaksi dan tidak


membutuhkan partisipasi dari mahasiswa PPL bisa dianggap
sebagai pengalaman yang kurang menarik dan tidak
bermanfaat. Terkadang, ada juga informasi yang dianggap
tidak relevan atau tidak praktis dalam konteks pengajaran
sehari-hari.

Refleksi Pengalaman Belajar

1. Apa yang telah terjadi selama kegiatan orientasi?

Selama periode orientasi, saya menghadapi beragam


pengalaman yang mencakup pembelajaran langsung di
lapangan, pelatihan teoritis, serta interaksi dengan sesama
mahasiswa dan pembimbing. Saya terlibat dalam pengamatan
kelas, praktik mengajar simulasi, dan sesi diskusi kelompok.
Selain itu, kami juga menerima materi teoritis mengenai
kurikulum, manajemen kelas, dan strategi pengajaran.

2. Mengapa hal tersebut dapat terjadi?


 Rancangan Program: Program orientasi yang terstruktur
dengan baik mempertimbangkan kebutuhan serta
tujuan mahasiswa PPL. Menggabungkan pembelajaran
praktis dan teoritis menciptakan keseimbangan yang
esensial.
 Maksud dan Tujuan Pendidikan: Kegiatan orientasi
didesain untuk menyiapkan mahasiswa PPL dengan
keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk
mengajar di dunia nyata. Setiap kegiatan memiliki
tujuan spesifik untuk mencapai hasil pembelajaran yang
diinginkan.
 Diversitas Kegiatan: Beragamnya jenis kegiatan
memungkinkan mahasiswa PPL untuk mengeksplorasi
berbagai aspek pendidikan, menciptakan pengalaman
yang lebih komprehensif dan mendalam.
 Kualitas Interaksi: Interaksi yang baik antara sesama
mahasiswa, pembimbing, dan staf sekolah menciptakan
lingkungan yang mendukung pembelajaran kolaboratif.
Pertukaran pengetahuan dan pengalaman melalui
interaksi ini dapat memperkaya perspektif.

Review Refleksi Kegiatan Observasi


Pengalaman 1. Pengalaman belajar apa yang berguna dan menarik?
Belajar pada
Kegiatan Observasi Saat melakukan observasi, saya menemukan bahwa
pengalaman yang paling bermanfaat dan menarik adalah
memperoleh pemahaman langsung tentang bagaimana
administrasi sekolah berjalan. Melihat secara langsung proses
pengelolaan data siswa, sistem penilaian, dan manajemen
keuangan membuka wawasan saya terhadap kompleksitas
tugas-tugas tersebut. Interaksi langsung dengan guru dan staf
sekolah memberikan wawasan langsung tentang tantangan
dan prestasi mereka dalam aktivitas sehari-hari. Saya juga
menyadari bahwa berpartisipasi dalam observasi langsung
memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang dinamika
kelas dan interaksi antara guru dan siswa. Pengalaman ini
memperkaya pemahaman saya tentang lingkungan belajar dan
membantu saya menghubungkan teori dengan praktik.

2. Pengalaman belajar apa yang berguna tetapi kurang menarik?

Beberapa aspek administrasi sekolah mungkin dianggap


kurang menarik namun memiliki tingkat penting yang sangat
tinggi. Sebagai contoh, pemahaman yang mendalam tentang
peraturan dan kebijakan sekolah, meskipun terasa monoton,
ternyata sangat relevan dalam memastikan kelangsungan dan
keamanan lingkungan belajar. Mengetahui prosedur
keamanan, peraturan, dan tindakan darurat merupakan
pengetahuan yang sangat penting, meskipun tidak selalu
memberikan pengalaman belajar yang menarik

3. Pengalaman belajar apa yang menarik tapi kurang berguna?

Beberapa kegiatan atau informasi mungkin terlihat menarik


namun memiliki dampak yang terbatas pada tugas kami.
Sebagai contoh, kegiatan ekstrakurikuler yang memancing
emosi mungkin menarik, namun dalam tugas kami tidak
melibatkan observasi mendalam terhadap kegiatan
ekstrakurikuler tersebut.

4. Pengalaman belajar apa yang tidak menarik dan tidak


berguna?

Beberapa bagian dari kegiatan observasi mungkin tidak


memberikan wawasan yang signifikan atau bahkan terasa
membosankan. Contohnya, melihat rutinitas administratif harian
yang sederhana atau kegiatan yang tidak langsung memengaruhi
perkembangan sekolah. Dalam situasi seperti ini, perlu
mempertimbangkan kembali efektivitas dan relevansi dari kegiatan
tersebut.

Refleksi Pengalaman Belajar

1. Apa yang telah terjadi selama kegiatan observasi?

Selama masa observasi, saya aktif terlibat dalam pemantauan


langsung terhadap aktivitas administrasi sekolah dan interaksi
antara siswa dengan lingkungan belajar. Saya mengamati
berbagai proses administratif, termasuk pengelolaan data
siswa, sistem penilaian, dan manajemen sekolah. Selain itu,
saya juga memperhatikan dinamika kelas, interaksi antara guru
dan siswa, karakteristik siswa, dan berbagai kegiatan
pembelajaran di dalam kelas.
2. Mengapa hal tersebut dapat terjadi?

Kesuksesan kegiatan observasi ini dapat dijelaskan oleh


beberapa faktor. Pertama-tama, dukungan dan kerjasama dari
pihak sekolah, termasuk guru dan staf administrasi,
memfasilitasi saya untuk mendapatkan akses dan informasi
yang diperlukan. Selain itu, sikap terbuka dan rasa ingin tahu
saya terhadap proses administrasi dan pembelajaran
membantu saya terlibat secara efektif dalam pengamatan.

Keberhasilan kegiatan observasi juga didorong oleh


perencanaan yang matang sebelumnya. Saya telah merinci
tujuan dan fokus observasi, memastikan bahwa saya
memahami tujuan dari setiap aspek kegiatan yang saya amati.
Hal ini membantu saya untuk tetap fokus dan mendapatkan
pemahaman yang lebih dalam tentang proses administrasi
sekolah dan dinamika pembelajaran.

Tidak hanya itu, keberhasilan kegiatan observasi juga


berkaitan dengan keterlibatan aktif saya dalam refleksi diri.
Saya terus-menerus mengevaluasi dan merenungkan apa
yang saya amati, menghubungkannya dengan pengetahuan
teoritis saya, dan mengidentifikasi peluang untuk
pengembangan lebih lanjut.
Review Refleksi Kegiatan Asistensi Mengajar
Pengalaman
1. Pengalaman belajar apa yang berguna dan menarik?
Belajar pada
Kegiatan Asistensi Selama proses asistensi mengajar, saya menyadari bahwa
keterlibatan aktif siswa adalah kunci keberhasilan
Mengajar
pembelajaran. Penggunaan metode-metode yang mendorong
partisipasi, diskusi, dan kolaborasi siswa tidak hanya
meningkatkan pemahaman mereka tetapi juga membuat
pembelajaran lebih menarik. Kegiatan seperti diskusi
kelompok, proyek kolaboratif, dan simulasi membantu
menciptakan lingkungan di mana siswa merasa langsung
terlibat dalam proses pembelajaran.

Setiap siswa memiliki gaya belajar yang unik. Selama asistensi


mengajar, saya menyadari pentingnya personalisasi
pembelajaran. Memberikan pilihan dalam metode
pembelajaran, menyesuaikan materi dengan minat siswa, dan
memberikan umpan balik yang spesifik dapat membantu
menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih relevan dan
bermakna bagi setiap individu.

Selama proses asistensi mengajar, saya juga menyadari


pentingnya evaluasi formatif dan umpan balik kontinu.
Menggunakan alat evaluasi yang sesuai, seperti kuis singkat,
pertanyaan diskusi, atau tugas proyek, membantu saya untuk
memahami sejauh mana siswa memahami materi. Memberikan
umpan balik secara teratur membantu siswa untuk terus
meningkatkan dan memperbaiki pemahaman mereka..

2. Pengalaman belajar apa yang berguna tetapi kurang menarik?

Walaupun memanfaatkan buku teks sebagai sumber


pembelajaran utama dapat membantu dalam memperoleh
pemahaman konsep yang mendalam, pendekatan tersebut
mungkin kurang menarik bagi sebagian siswa, khususnya
mereka yang memiliki gaya belajar audio dan kinestetik.
Beberapa siswa mungkin membutuhkan variasi dalam metode
pembelajaran, seperti memanfaatkan media visual atau
penyajian yang lebih menarik, agar minat mereka tetap terjaga
selama proses pembelajaran

3. Pengalaman belajar apa yang menarik tapi kurang berguna?

Penyajian materi pembelajaran dengan cara yang sangat


kreatif dan menarik dapat mengaburkan fokus pada inti dari
konsep yang sebenarnya. Ketika menggunakan kegiatan
proyek yang sangat menyenangkan, meskipun bisa sangat
menghibur, terkadang siswa cenderung lebih memusatkan
perhatian pada aspek kreatif daripada pemahaman substansi
materi. Oleh karena itu, penting untuk menemukan
keseimbangan yang tepat antara kreativitas dan efektivitas
pembelajaran.

4. Pengalaman belajar apa yang tidak menarik dan tidak


berguna?

Salah satu pengalaman yang kurang menarik dan kurang


bermanfaat adalah ketika materi disampaikan melalui ceramah
panjang tanpa adanya interaksi atau kegiatan siswa yang
memadai. Ketika pembelajaran hanya didominasi oleh peran
guru tanpa memberikan kesempatan bagi siswa untuk
berpartisipasi secara aktif, siswa dapat kehilangan minat.
Karena itu, saya menyadari pentingnya menciptakan
lingkungan pembelajaran yang lebih kolaboratif dan interaktif
untuk memastikan pemahaman yang lebih baik.

Refleksi Pengalaman Belajar

1. Apa yang telah terjadi selama kegiatan asistensi mengajar?

Selama periode asistensi mengajar, saya mendapat


kesempatan untuk mengamati dan memberikan bantuan
kepada guru dalam berbagai aspek pembelajaran. Saya
menyaksikan cara guru menyampaikan materi, mengelola
kelas, berinteraksi dengan siswa, dan menanggapi berbagai
situasi yang muncul selama proses pembelajaran. Selain itu,
saya juga terlibat dalam membantu guru mempersiapkan
materi pembelajaran, memberikan dukungan kepada siswa
yang membutuhkan bantuan tambahan, dan mencatat
perkembangan pembelajaran.

2. Mengapa hal tersebut dapat terjadi?

Beberapa faktor dapat menjelaskan pengalaman selama


periode asistensi mengajar. Pertama, tingkat kerjasama antara
saya dan guru sangat signifikan. Bagaimana guru merespons
keterlibatan saya dan sejauh mana mereka memberi saya
kesempatan untuk terlibat aktif akan mempengaruhi sejauh
mana saya dapat memperoleh pengetahuan dari pengamatan
saya.

Selain itu, keahlian guru dalam mengelola kelas,


menyampaikan materi, dan berinteraksi dengan siswa juga
berperan penting. Ketika guru memiliki keterampilan
komunikasi yang baik dan mampu menciptakan lingkungan
kelas yang kondusif, saya cenderung mendapatkan wawasan
yang lebih dalam.

Tingkat persiapan guru dan respons mereka terhadap


tantangan pembelajaran juga mempengaruhi pengalaman
saya. Guru yang telah merencanakan pembelajaran dengan
baik dan responsif terhadap kebutuhan siswa biasanya
memberikan pengalaman asistensi yang lebih bermanfaat.

Selain itu, dinamika kelas dan karakteristik siswa juga


memainkan peran. Melalui partisipasi langsung dalam
membantu siswa, saya dapat memperoleh pemahaman yang
lebih baik tentang berbagai gaya belajar dan kebutuhan
mereka. Sejauh mana siswa terlibat dalam pembelajaran dan
merespon gaya mengajar guru juga berdampak pada
pengalaman asistensi saya.

Review Refleksi Kegiatan Praktik Pembelajaran Terbimbing


Pengalaman 1. Pengalaman belajar apa yang berguna dan menarik dari?
Belajar pada
Kegiatan Praktik
Pembelajaaran yang berguna dan menarik menurut saya
Pembelajaran adalah dalam pelaksanaan pembelajaran bagaimana
Terbimbing mengkondisikan kelas dan peserta didik. Membuat rancangan
pembelajaran, media, dan evaluasi. Penggunaan teknologi
interaktif atau permainan pembelajaran dapat membuat proses
perencanaan lebih dinamis dan menarik bagi peserta didik,
memotivasi mereka untuk terlibat lebih aktif dalam merancang
pengalaman belajar mereka sendiri. Pada tahap pelaksanaan,
penggunaan metode pembelajaran aktif seperti diskusi
kelompok atau eksperimen langsung membuat pembelajaran
lebih dinamis. Saya merasa lebih terlibat dan lebih mampu
memahami konsep-konsep secara mendalam. Sementara itu,
penggunaan simulasi atau permainan peran memberikan
pengalaman belajar yang lebih nyata dan memotivasi saya
untuk menerapkan pengetahuan dalam konteks sehari-hari.

Dalam evaluasi, mendapatkan umpan balik yang konstruktif


dan mendalam membantu saya memahami di mana saya
berhasil dan di mana perlu perbaikan. Lebih dari sekadar
mendapatkan nilai, saya merasa diberikan pandangan yang
lebih holistik tentang kemajuan belajar saya. Format evaluasi
yang kreatif, seperti proyek atau presentasi multimedia,
memberikan kesempatan untuk menunjukkan kreativitas dan
keterampilan saya dalam cara yang lebih menarik dan relevan

2. Pengalaman belajar apa yang berguna tetapi kurang menarik?

Salah satu pengalaman pembelajaran yang bermanfaat namun


kurang menarik adalah ketika mengajar situasi di mana materi
yang diajarkan mungkin kurang menarik bagi siswa. Sebagai
contoh, materi yang bersifat abstrak atau tidak langsung
relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa dapat
menimbulkan tantangan dalam mempertahankan minat peserta
didik. Selain itu, menyesuaikan materi pembelajaran dengan
gaya belajar dan kebutuhan individu siswa dapat bermanfaat,
tetapi kurang menarik karena memerlukan persiapan tambahan
dan penyesuaian yang berulang

3. Pengalaman belajar apa yang menarik tapi kurang berguna?

Saat menerapkan teknik-teknik pengajaran inovatif, saya


menyadari bahwa meskipun teknik-teknik tersebut terdengar
menarik dan canggih, namun ketika saya mencobanya di kelas,
saya menyadari bahwa kemampuan siswa untuk mengikuti
teknik-teknik tersebut terbatas, atau mungkin tidak sesuai
dengan tingkat pemahaman mereka. Oleh karena itu,
meskipun menarik, pengalaman tersebut kurang bermanfaat
karena tidak efektif mendukung tujuan pembelajaran atau
kebutuhan siswa.

4. Pengalaman belajar apa yang tidak menarik dan tidak


berguna?

Sebagai ilustrasi dalam situasi mengajar, mencoba


menerapkan metode yang monoton dan kurang interaktif.
Ketika saya mencoba menerapkan beberapa strategi yang
telah diajarkan dalam pelatihan di kelas, saya menyadari
bahwa pendekatan tersebut tidak mampu mempertahankan
perhatian siswa atau membangkitkan minat mereka. Dalam hal
ini, pengalaman tersebut tidak hanya kurang menarik tetapi
juga tidak memberikan manfaat yang signifikan dalam
membantu saya menjadi pendidik yang lebih efektif. Dalam
konteks praktik mengajar, penting bahwa pengalaman
pembelajaran tidak hanya menarik tetapi juga relevan dan
dapat diaplikasikan secara efektif dalam dinamika kelas sehari-
hari.

Refleksi Pengalaman Belajar

1. Apa yang telah terjadi selama kegiatan praktik pembelajaran


terbimbing?

Selama masa praktik pembelajaran terbimbing, berbagai


kegiatan terjadi, termasuk interaksi langsung dengan siswa,
penerapan metode pengajaran tertentu, penggunaan berbagai
sumber daya pembelajaran, dan mungkin juga menghadapi
tantangan atau mencapai keberhasilan dalam mengelola kelas.
Aktivitas ini melibatkan berbagai aspek, seperti perencanaan
dan pelaksanaan pembelajaran, memberikan umpan balik
kepada siswa, serta mengamati respons siswa terhadap materi
yang diajarkan.

2. Mengapa hal tersebut dapat terjadi?

Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi dinamika


praktik pembelajaran terbimbing:
1) Perencanaan yang Teliti: Kualitas perencanaan
pembelajaran sangat penting. Jika perencanaan
dilakukan secara cermat dengan mempertimbangkan
kebutuhan siswa dan tujuan pembelajaran, maka
proses pembelajaran dapat menjadi lebih efektif.
2) Interaksi yang Efektif: Upaya maksimal dalam
berinteraksi dengan siswa, mendengarkan pertanyaan
mereka, dan memberikan respon yang baik dapat
menciptakan lingkungan pembelajaran yang positif.
3) Penerapan Metode Pengajaran yang Tepat:
Keberhasilan pembelajaran juga tergantung pada
kemampuan mahasiswa yang mengajar untuk
menerapkan metode pengajaran yang sesuai dengan
konteks dan materi pelajaran.
4) Penerimaan Umpan Balik: Refleksi dan umpan balik
yang konstruktif dari mentor atau pengajar bisa menjadi
sumber wawasan berharga untuk meningkatkan
kemampuan pribadi dan profesional.
5) Tantangan dalam Mengelola Kelas: Pengelolaan kelas
bisa dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti keragaman
siswa, kompleksitas situasi kelas, dan tingkat
keterampilan pengelolaan kelas yang masih perlu
ditingkatkan.
6) Respons terhadap Kebutuhan Siswa: Bagaimana
mahasiswa yang mengajar merespons kebutuhan dan
gaya belajar siswa akan memengaruhi sejauh mana
siswa dapat terlibat dalam pembelajaran dan
memahami materi.

Rumusan Hasil Berdasar pengalaman saya mengikuti kegiatan PPL I, dengan


Refleksi Berupa mempertimbangkan prinsip pembelajaran bermakna yang
berpusat kepada peserta didik, perubahan apa yang akan saya
Pembelajaran
lakukan?
Bermakna
1) Identifikasi Kebutuhan Peserta Didik:
Lakukan analisis kebutuhan peserta didik di sekolah
tempat Anda melakukan PPL I. Pahami tingkat
pemahaman mereka, minat, dan gaya belajar. Gunakan
informasi ini untuk merancang pembelajaran yang sesuai
dengan kebutuhan mereka.
2) Rencanakan Pembelajaran yang Relevan:
Rencanakan kegiatan pembelajaran yang relevan dengan
kehidupan sehari-hari peserta didik. Gunakan konteks
nyata atau studi kasus yang dapat meningkatkan
pemahaman mereka dan mengaitkan materi pelajaran
dengan kehidupan mereka.
3) Manfaatkan Sumber Belajar yang Beragam:
Gunakan berbagai sumber belajar, termasuk teknologi,
materi audiovisual, dan sumber daya lainnya untuk
memberikan variasi dalam pembelajaran. Ini dapat
membantu peserta didik dengan gaya belajar yang
berbeda.
4) Terapkan Pembelajaran Kolaboratif:
Dorong kolaborasi antara peserta didik. Buat kegiatan
kelompok yang mendorong diskusi, pertukaran ide, dan
pemecahan masalah bersama. Ini dapat meningkatkan
keterlibatan peserta didik dan memberikan pengalaman
belajar sosial.
5) Gunakan Evaluasi Formatif:
Terapkan penilaian formatif secara berkala untuk
memantau kemajuan peserta didik. Berikan umpan balik
yang konstruktif dan fokus pada pengembangan
kemampuan mereka. Libatkan peserta didik dalam proses
penilaian dan pembelajaran.
6) Dorong Refleksi dan Pembelajaran Mandiri:
Ajak peserta didik untuk merenungkan pembelajaran
mereka secara mandiri. Berikan waktu untuk refleksi
pribadi dan fasilitasi diskusi kelompok untuk saling
bertukar pengalaman.
7) Tetap Fleksibel dan Responsif:
Bersikap fleksibel terhadap perubahan dan tanggap
terhadap kebutuhan individu peserta didik. Sesuaikan
rencana pembelajaran Anda berdasarkan umpan balik
dan perubahan dalam kebutuhan mereka.
8) Bangun Hubungan Positif:
Kembangkan hubungan positif dengan peserta didik,
serta dengan guru dan staf sekolah. Komunikasi yang
efektif dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang
mendukung.
9) Terapkan Inovasi Pendidikan:
Eksplorasi metode pembelajaran inovatif dan teknologi
pendidikan yang dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran. Misalnya, gunakan platform e-learning,
pembelajaran berbasis proyek, atau konsep flipped
classroom.
10) Terus Tingkatkan Diri:
Jadilah terbuka terhadap pembelajaran dan
pengembangan diri. Ambillah inisiatif untuk terus
meningkatkan keterampilan dan pengetahuan Anda
sebagai seorang pendidik..

Dosen Pembimbing Lapangan


Menyetujui Guru Pamong
(DPL)

Tanggal 26 Maret 2024 26 Maret 2024

Tanda
Tangan

dan Nama
Lengkap Neti Herlena, S.Pd.
Dwi Anggraini, S.Sn.,M.Pd.

Anda mungkin juga menyukai