Anda di halaman 1dari 9

SEMINAR PENDIDIKAN PROFESI GURU

JURNAL REFELKSI MATA KULIAH

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN I

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Seminar Pendidikan PPG

Dosen Pengampu : Drs. Toni Harsan, M.H

Kelas PGSD 2 PPG Prajabatan Gelombang I

Disusun oleh :

Nopita Ramadani

NIM. 2321520053

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA SUKOHARJO

2024
Format Refleksi Pengalaman Belajar Setiap Mata kuliah (LK 2)

Indikator Pertanyaan Identifikasi Diri

Nama mata kuliah Praktik Pengalaman Lapangan 1

Reviu pengalaman Topik 1: Sebelum memulai kegiatan observasi, mahasiswa terlibat dalam
belajar sesi orientasi yang dirancang khusus untuk memberikan pemahaman
mendalam tentang lingkungan sekolah. Pada tahap ini, fokus utama adalah
memperkenalkan mereka pada berbagai aspek terkait sekolah. Pertama-tama,
mereka diperkenalkan dengan manajemen pendidikan, yang mencakup
prosedur administratif, kebijakan sekolah, dan struktur organisasi yang
relevan. Hal ini membantu mereka memahami bagaimana sistem pendidikan
di sekolah tersebut dijalankan secara efektif. Selanjutnya, orientasi
memperkenalkan mahasiswa pada budaya sekolah, termasuk nilai-nilai dan
norma-norma yang dominan. Mereka diberikan wawasan tentang cara
komunikasi di sekolah, serta praktik-praktik yang dihargai dan dipegang oleh
komunitas sekolah. Ini penting agar mahasiswa dapat berinteraksi dengan
baik dan memahami dinamika sosial di lingkungan sekolah. Selain itu,
mahasiswa juga diberikan informasi tentang kegiatan ekstrakurikuler yang
tersedia di sekolah dan pentingnya partisipasi dalam aktivitas di luar
kurikulum untuk pengembangan holistik peserta didik. Mereka juga
diperkenalkan dengan kegiatan non-akademik lainnya yang diadakan di
sekolah, seperti acara sosial, kegiatan olahraga, atau proyek-proyek
kemanusiaan. Semua ini bertujuan untuk melengkapi pengalaman pendidikan
peserta didik di luar kelas dan memberikan kesempatan untuk pertumbuhan
pribadi dan sosial.

Topik 2: Pada topik 2 ini, terdapat kegiatan observasi yang bertujuan untuk
membekali mahasiswa dengan keterampilan yang diperlukan untuk
mengamati, menganalisis, dan memahami berbagai kejadian, fenomena, serta
gejala yang terjadi selama proses pembelajaran. Hal ini penting karena
keberhasilan proses pembelajaran tidak hanya ditentukan oleh faktor-faktor
di dalam kelas, tetapi juga oleh faktor-faktor di luar kelas yang memengaruhi
lingkungan belajar peserta didik. Dengan demikian, mahasiswa diajarkan
untuk melihat dan memahami berbagai aspek yang mungkin mempengaruhi
keberhasilan pembelajaran, seperti interaksi antara guru dan peserta didik,
penggunaan metode pengajaran, dan kualitas materi pembelajaran. Selain itu,
observasi juga bertujuan untuk memberikan pemahaman yang holistik
tentang lingkungan akademik dan non-akademik di sekolah tempat
mahasiswa melakukan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Ini mencakup
pemahaman tentang dinamika budaya sekolah, struktur organisasi, kebijakan
sekolah, dan norma-norma yang berlaku. Mahasiswa juga diajarkan untuk
mengamati dan memahami berbagai kegiatan ekstrakurikuler dan non-
akademik lainnya yang dilakukan di sekolah, serta bagaimana kegiatan-
kegiatan tersebut dapat memengaruhi atmosfer belajar dan perkembangan
peserta didik secara keseluruhan.

Topik 3: Kegiatan asistensi mengajar merupakan bagian penting dari


pengalaman lapangan bagi mahasiswa Program Pendidikan Profesi Guru
(PPG). Dalam rangkaian kegiatan ini, mahasiswa terlibat dalam beberapa
langkah yang telah ditetapkan untuk memastikan pengalaman pembelajaran
yang optimal. Pertama, mereka menerima informasi mengenai tugas-tugas
yang harus dilakukan oleh guru pamong di sekolah tersebut. Langkah
selanjutnya adalah penetapan mata pelajaran dan kelas yang akan menjadi
fokus kegiatan asistensi, yang ditetapkan oleh Guru Pamong (GP) bersama
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Selanjutnya, mahasiswa terlibat dalam
berbagai aspek persiapan dan pelaksanaan pembelajaran. Mereka membantu
dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
mempersiapkan bahan ajar dan media pembelajaran, serta turut serta dalam
pelaksanaan pembelajaran di dalam maupun di luar kelas. Setelah kegiatan
tersebut dilaksanakan, mahasiswa mencatat dan mendokumentasikan semua
kegiatan asistensi yang telah dilakukan. Langkah terakhir melibatkan proses
refleksi, di mana mahasiswa mengevaluasi hasil kegiatan asistensi mereka
dan membahasnya dengan GP dan DPL untuk merumuskan Rencana Tindak
Lanjut (RT). Dengan demikian, melalui langkah-langkah ini, mahasiswa PPG
dapat secara efektif memperoleh pengalaman nyata dalam dunia pendidikan
dan mengembangkan keterampilan keguruan mereka.

Topik 4: Dalam praktik pembelajaran terbimbing, mahasiswa PPG memiliki


kesempatan untuk mengasah keterampilan mengajar mereka di bawah
bimbingan intensif dari Guru Pamong (GP) dan/atau Dosen Pembimbing
Lapangan (DPL). Proses ini didasarkan pada konsep Lesson Study, di mana
setiap mahasiswa diharapkan menjalani minimal tiga siklus praktik
pembelajaran terbimbing yang komprehensif. Setiap siklus praktik
pembelajaran terbimbing terdiri dari tiga tahap utama, sesuai dengan konsep
Lesson Study, yaitu: Perencanaan (Plan), Pelaksanaan (Do/See), dan Refleksi
serta Tindak Lanjut. Pertama, dalam tahap Perencanaan (Plan), mahasiswa
merancang pembelajaran mereka. Mereka bekerja untuk merumuskan
rencana pembelajaran yang mencakup tujuan pembelajaran, strategi
pengajaran, materi yang akan disampaikan, serta alat evaluasi yang akan
digunakan. Bimbingan dari GP atau DPL sangat penting dalam tahap ini
untuk memastikan rencana pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta
didik dan kurikulum yang berlaku. Kemudian, pada tahap Pelaksanaan
(Do/See), mahasiswa melakukan praktik mengajar sesuai dengan rencana
yang telah dibuat. Selama proses ini, mereka mungkin juga melakukan
observasi terhadap pembelajaran yang dilakukan oleh GP atau mahasiswa
lain. Observasi ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk
memperluas wawasan mereka tentang berbagai teknik mengajar dan interaksi
dengan peserta didik. Terakhir, setelah pelaksanaan pembelajaran,
mahasiswa melakukan Refleksi & Tindak Lanjut. Mereka mengevaluasi
keberhasilan pembelajaran, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari
pendekatan yang mereka gunakan, serta merumuskan tindak lanjut untuk
meningkatkan pembelajaran di siklus berikutnya. Diskusi reflektif dengan GP
atau DPL sangat penting dalam tahap ini untuk memperdalam pemahaman
dan mengembangkan strategi pengajaran yang lebih efektif.

1. Pengalaman belajar apa yang berguna dan menarik?


Pengalaman belajar yang berguna dan menarik yang diperoleh selama
kegiatan PPL 1 adalah pada Topik 4: Praktik Pembelajaran Terbimbing
dengan Konsep Lesson Study. Konsep Lesson Study memungkinkan
mahasiswa PPG untuk mengalami proses pembelajaran yang terstruktur dan
mendalam dengan bimbingan intensif dari guru pamong atau dosen
pembimbing lapangan. Melalui tiga siklus praktik pembelajaran terbimbing,
mahasiswa memiliki kesempatan untuk merencanakan, melaksanakan, dan
merefleksikan pembelajaran secara sistematis. Proses perencanaan (Plan)
memungkinkan mahasiswa untuk merumuskan rencana pembelajaran yang
mencakup tujuan pembelajaran, strategi pengajaran, dan alat evaluasi.
Mereka juga menerima bimbingan dari guru pamong atau dosen pembimbing
lapangan untuk memastikan rencana pembelajaran mereka sesuai dengan
kebutuhan peserta didik dan kurikulum yang berlaku. Selama tahap
pelaksanaan (Do/See), mahasiswa memiliki kesempatan untuk mengajar
sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Mereka dapat melihat langsung
bagaimana teknik mengajar mereka diterapkan dalam konteks nyata. Selain
itu, mereka juga dapat melakukan observasi terhadap pembelajaran yang
dilakukan oleh guru pamong atau mahasiswa lain, memperluas wawasan
mereka tentang berbagai pendekatan pengajaran dan interaksi dengan peserta
didik. Tahap refleksi dan tindak lanjut memungkinkan mahasiswa untuk
mengevaluasi keberhasilan pembelajaran, mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan dari pendekatan yang mereka gunakan, dan merumuskan tindak
lanjut untuk meningkatkan pembelajaran di siklus berikutnya. Diskusi
reflektif dengan guru pamong atau dosen pembimbing lapangan juga menjadi
bagian penting dalam proses ini, membantu mahasiswa memperdalam
pemahaman mereka tentang pengajaran yang efektif. Pengalaman belajar ini
menawarkan kombinasi teori dan praktik yang menyeluruh dalam konteks
pengajaran sebenarnya, memberikan mahasiswa kesempatan untuk
mengembangkan keterampilan mengajar mereka secara langsung sambil
menerima umpan balik dan bimbingan yang mendalam.

2. Pengalaman belajar apa yang berguna tetapi kurang menarik?


Pengalaman belajar yang berguna tetapi kurang menarik terletak pada Topik
1. Meskipun penting untuk memperkenalkan mahasiswa pada berbagai aspek
terkait sekolah, beberapa mungkin merasa kurang tertarik atau terlibat
sepenuhnya dalam sesi orientasi. Hal ini dapat terjadi karena orientasi
cenderung bersifat informatif dan teknis, yang mungkin tidak selalu menarik
perhatian semua mahasiswa. Meskipun demikian, pengalaman ini tetap
berguna karena memberikan pemahaman dasar yang diperlukan tentang
lingkungan sekolah dan persiapan awal yang penting untuk kegiatan lapangan
yang akan datang.

3. Pengalaman belajar apa yang menarik tapi kurang berguna?


Pengalaman belajar yang menarik tapi kurang berguna mungkin terjadi pada
kegiatan observasi di luar kelas yang terlalu terfokus pada aspek non-
akademik, seperti kegiatan ekstrakurikuler yang dijelaskan dalam Topik 2.
Meskipun kegiatan ekstrakurikuler dapat menarik perhatian mahasiswa
karena beragamnya aktivitas yang ditawarkan, namun jika kegiatan tersebut
tidak secara langsung terkait dengan pengembangan keterampilan mengajar
atau pemahaman tentang proses pembelajaran, maka dapat dianggap kurang
berguna dalam konteks pembentukan seorang guru. Misalnya, mahasiswa
mungkin terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler seperti klub drama sekolah
atau tim olahraga, yang memang menarik dan menyenangkan, tetapi mungkin
tidak memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pengembangan
keterampilan mengajar atau pemahaman mereka tentang dinamika
pembelajaran. Meskipun demikian, kegiatan semacam ini masih dapat
memberikan manfaat dalam hal pengembangan kepribadian, keterampilan
sosial, dan pemahaman tentang budaya sekolah, meskipun tidak secara
langsung terkait dengan tujuan utama dari pengalaman lapangan sebagai
calon guru. Oleh karena itu, sementara kegiatan tersebut menarik, tetapi
kurang berguna dalam konteks pengembangan profesional sebagai seorang
pendidik.

4. Pengalaman belajar apa yang tidak menarik dan tidak berguna


dalam konteks sebagai calon guru?
Menurut saya tidak ada pengalaman belajar yang tidak menarik dan tidak
berguna. Semua yang dipelajari pada mata kuliah ini mengandung makna
tersendiri di setiap topiknya. Setiap topik yang dipelajari memiliki nilai dan
makna tersendiri, serta dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi
perkembangan pengetahuan dan keterampilan seorang mahasiswa, terutama
bagi calon guru. Dalam konteks mata kuliah ini, setiap topik yang dipelajari
seperti mengenal peserta didik, asesmen, strategi pembelajaran, dan lain
sebagainya, semuanya memiliki relevansi yang penting dalam
mempersiapkan calon guru untuk menghadapi tantangan di lapangan.
Misalnya, pemahaman tentang karakteristik peserta didik membantu guru
untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dan mendukung
perkembangan individu setiap peserta didik. Begitu juga dengan asesmen,
yang merupakan alat penting bagi guru untuk mengukur kemajuan peserta
didik dan merancang intervensi yang tepat.
Refleksi pengalaman 1. Apa yang telah terjadi?
belajar Pengalaman belajar dalam mempelajari praktik pembelajaran terbimbing
dalam Topik 4 mata kuliah PPL telah memberikan saya pemahaman yang
mendalam tentang proses merencanakan, melaksanakan, dan merefleksikan
pembelajaran di bawah bimbingan guru pamong atau DPL. Melalui
pengalaman ini, saya memahami pentingnya tahap perencanaan yang matang
dalam menyiapkan pembelajaran yang efektif dan relevan dengan kebutuhan
peserta didik. Salah satu hal yang menarik dari pengalaman belajar ini adalah
eksplorasi terhadap berbagai strategi pengajaran yang dapat disesuaikan
dengan kebutuhan dan tingkat pemahaman peserta didik. Saya belajar
bagaimana merancang rencana pembelajaran yang memperhitungkan
beragam gaya belajar dan tingkat kemampuan peserta didik sehingga
pembelajaran dapat berlangsung secara inklusif dan bermakna bagi semua
peserta didik. Melalui refleksi atas setiap siklus praktik pembelajaran
terbimbing yang saya jalani, saya semakin termotivasi untuk terus
meningkatkan praktik mengajar saya. Saya menyadari pentingnya melibatkan
peserta didik dalam proses pembelajaran, serta pentingnya evaluasi terhadap
efektivitas metode dan strategi pengajaran yang digunakan. Pengalaman
belajar ini juga menekankan pentingnya kolaborasi antara guru pamong atau
DPL dengan saya sebagai mahasiswa PPL dalam memperbaiki dan
meningkatkan praktik mengajar. Saya yakin bahwa pemahaman yang saya
peroleh dari praktik pembelajaran terbimbing ini akan membantu saya
menjadi seorang guru yang lebih terampil dan efektif dalam mendukung
pembelajaran peserta didik di sekolah. Dengan menggunakan pendekatan
yang dipelajari selama praktik pembelajaran terbimbing, saya yakin bahwa
saya dapat memberikan kontribusi yang positif dalam menciptakan
lingkungan pembelajaran yang inklusif, responsif, dan sesuai dengan
kebutuhan setiap peserta didik di masa depan.

2. Mengapa hal tersebut dapat terjadi?


Hal tersebut dapat terjadi karena pengalaman belajar yang mendalam dan
terarah memiliki dampak yang signifikan pada pemahaman dan motivasi
seseorang. Ketika mahasiswa terlibat secara aktif dalam pembelajaran,
seperti melalui diskusi, refleksi, dan praktik langsung, mereka dapat
memperdalam pemahaman mereka atas materi yang dipelajari. Relevansi
materi juga memainkan peran penting, karena ketika mahasiswa dapat
melihat hubungan antara konsep yang dipelajari dengan praktik di lapangan,
mereka cenderung lebih termotivasi untuk belajar. Pendekatan pembelajaran
yang menekankan pemecahan masalah dan aplikasi langsung dalam konteks
nyata juga dapat meningkatkan ketertarikan dan pemahaman mahasiswa.
Tidak kalah pentingnya adalah kualitas pembimbingan, di mana peran guru
pamong atau DPL dalam memberikan bimbingan yang baik dan mendukung
dapat memperkuat pengalaman belajar mahasiswa. Proses refleksi yang
mendalam atas pengalaman belajar juga dapat meningkatkan kesadaran diri
mahasiswa terhadap pembelajaran mereka. Dengan demikian, melalui
kombinasi faktor-faktor ini, mahasiswa dapat mengalami pengalaman belajar
yang mendalam, bermakna, dan memberikan dampak positif pada
perkembangan profesional dan pribadi mereka.

Analisis artefak 1. Artefak-artefak pembelajaran mana yang dapat saya jadikan bukti
pembelajaran dukung hasil refleksi pengalaman belajar?
Artefak pembelajaran yang saya jadikan bukti dukung hasil refleksi
pengalaman belajar pada mata kuliah Praktik Pengalaman Lapangan (PPL
1). Dalam artefak yang saya lampirkan berisikan Perangkat Pembelajaran
Siklus 1 yaitu Pembelajaran Matematika Materi Posisi Benda di Sekitar
Kita di Kelas II SDN 01 Polokarto, Kemudian saya lampirkan pula laporan
hasil observasi rancangan dan pelaksanaan pembelajaran yang telah
dilakukan oleh GP dan DPL terhadap pembelajaran yang telah saya
lakukan. Berikut adalah link drive yang berisikan file-file tugas saya
sebagai bukti pendukung pengalaman belajar saya.
https://drive.google.com/drive/folders/1bvmS7wP3cvV5dO6zvIvDJPSnA
OdiAFMo?usp=sharing

2. Mengapa artefak ini yang saya pilih?


Saya memilih artefak pembelajaran berupa Perangkat Pembelajaran Siklus 1
dan laporan hasil observasi sebagai bukti pendukung dari pengalaman belajar
saya dalam mata kuliah Praktik Pengalaman Lapangan (PPL 1). Artefak ini
dipilih karena mencerminkan refleksi mendalam atas praktik pengajaran yang
saya lakukan di lapangan. Perangkat pembelajaran Siklus 1 yang saya
lampirkan menunjukkan upaya perencanaan pembelajaran yang matang,
dengan rincian materi, tujuan pembelajaran, strategi pengajaran, dan alat
evaluasi yang relevan. Sementara itu, laporan hasil observasi
menggambarkan analisis yang kritis terhadap pelaksanaan pembelajaran yang
telah saya lakukan, baik dari sudut pandang Guru Pamong (GP) maupun
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Dengan menghadirkan kedua artefak
ini, saya dapat menggambarkan bagaimana pengalaman belajar saya dalam
PPL 1 tidak hanya melibatkan partisipasi aktif dalam mengajar di kelas, tetapi
juga proses refleksi yang mendalam terhadap praktik pengajaran tersebut. Hal
ini memungkinkan saya untuk menunjukkan pemahaman yang lebih baik
tentang tantangan dan pembelajaran yang telah saya alami di lapangan serta
langkah-langkah untuk meningkatkan kualitas pengajaran saya di masa
depan.

3. Bagian mana dari artefak ini yang mendukung hasil refleksi saya?
Bagian dari artefak ini yang mendukung hasil refleksi saya terletak pada
laporan hasil observasi rancangan dan pelaksanaan pembelajaran yang telah
dilakukan oleh GP dan DPL terhadap pembelajaran yang saya lakukan.
Laporan hasil observasi ini memberikan informasi tentang bagaimana praktik
pengajaran yang saya lakukan dievaluasi oleh para pembimbing lapangan.
Mereka memberikan umpan balik dan analisis yang mendalam terhadap
aspek-aspek tertentu dalam proses pengajaran, seperti keefektifan strategi
pengajaran, interaksi dengan peserta didik, penggunaan materi pembelajaran,
serta kemampuan dalam mengelola kelas. Dengan menganalisis laporan hasil
observasi ini, saya dapat memperoleh wawasan yang lebih mendalam tentang
kekuatan dan kelemahan dalam pengajaran saya. Hal ini memungkinkan saya
untuk melakukan refleksi diri secara lebih kritis dan mengidentifikasi area-
area yang perlu diperbaiki atau ditingkatkan di masa mendatang. Dengan
demikian, laporan hasil observasi ini menjadi bagian penting dari proses
refleksi saya atas pengalaman belajar dalam Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL 1).
Rumusan hasil Apabila saya mengajar atau membahas topik ini, dengan
refleksi berupa mempertimbangkan prinsip pembelajaran bermakna yang berpusat
pembelajaran kepada siswa, perubahan apa yang akan saya lakukan?
bermakna
Apabila saya mengajar atau membahas topik ini dengan mempertimbangkan
prinsip pembelajaran bermakna yang berpusat kepada peserta didik, saya
akan melakukan beberapa perubahan dalam pendekatan pengajaran saya.
Pertama, saya akan mulai dengan menyediakan konteks yang relevan bagi
peserta didik, menjelaskan pentingnya topik pembelajaran tersebut dalam
kehidupan sehari-hari atau bagaimana konsep-konsep yang dipelajari dapat
diterapkan dalam konteks nyata. Selanjutnya, saya akan mengaitkan materi
pembelajaran dengan pengalaman pribadi atau pengetahuan yang dimiliki
oleh peserta didik, memungkinkan mereka untuk merasa lebih terlibat dan
bernilai dalam pembelajaran. Selain itu, saya akan memfasilitasi diskusi dan
kolaborasi antara peserta didik untuk mendorong pemikiran kritis dan
pertukaran ide. Saya juga akan memberikan tugas atau proyek yang
menantang yang memungkinkan peserta didik untuk menerapkan konsep-
konsep yang dipelajari dalam konteks situasi nyata, sehingga mereka dapat
melihat relevansi dan makna dari pembelajaran tersebut. Terakhir, saya akan
memberikan umpan balik yang konstruktif kepada peserta didik tentang
kemajuan mereka dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk
melakukan refleksi diri dan memperbaiki pemahaman mereka lebih lanjut.
Dengan menerapkan pendekatan ini, saya berharap dapat menciptakan
pengalaman pembelajaran yang lebih menarik, relevan, dan bermakna bagi
peserta didik, serta membantu mereka untuk memahami konsep-konsep yang
dipelajari dengan lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai