Anda di halaman 1dari 3

Koneksi antar

keterkaitan topik Materi


I dan IV

Pada topik I hal yang dipelajari ialah perjalanan pendidikan Indonesia dari
sebelum kemerdekaan hingga saat ini, dan mempelajari perspektif
pemikiran Ki Hajar Dewabtara mengenai manusia merdeka. Pendidikan
sebelum merdeka yaitu pada tahun 1854 hanya diperuntukkan untuk
orang-orang tertentu sebagai kepentingan untuk mendukung usaha dana
pemerintah Hindia Belanda yang saat itu hanya diajarkan ilmu dasar
seperti menulis dan membaca. Pendidikan setelah merdeka perlahan
sudah mulai membaik meskipun masih terpaku pada ideologi bangsa
Belanda yang bertujuan untuk menciptakan sumber daya manusia
masyarakat Indonesia yang siap bekerja bagi pemerintahan Belanda.
Namun pendidikan saat ini sudah mulai menerapkan pandangan Ki Hajar
Dewantara, hal ini terlihat dari diterapkannya kurikulum merdeka yang
memberikan kesempatan pada peserta didik untuk berkembang sesuai
dengan potensinya, guru tak lagi dapat memaksakan kehendaknya
kepada peserta didik, serta melalui kurikulum ini guru memiliki peran
sebagai pelatih bagi peserta didik untuk dapat mengembangkan potensi
yang dimiliki dan menjadikannya manusia merdeka. Pada topik IV kita
mempelajari tentang Pancasila sebagai entitas dan identitas bangsa
Indonesia yang memiliki keragaman baik dari agama, suku, ras,
kebudayaan, etnis, sosial, dan bahasa. Selain itu wujud dari nilai-nilai
Pancasila yang diterapkan dalam lingkungan sekolah yaitu profil pelajar
Pancasila yang memiliki enam elemen dalam Profil Pelajar Pancasila, yaitu:
berakhlak mulia, berkebinekaan global, mandiri, bergotong royong,
bernalar kritis, dan kreatif. Topik satu mempelajari tentang perjalanan
pendidikan nasional dari perspektif KI Hajar Dewantara, serta makna dari
pemikiran KI Hajar Dewantara tentang manusia merdeka. Hal ini sejalan
dengan pembahasan pada topik 4 tentang Pancasila sebagai fondasi
pendidikan nasional yang di implikasikan dalam profil pelajar pancasila,
yang mana profil pelajar pancasila tersebut didasari oleh pemikiran KI
Hajar Dewantara tentang manusia merdeka yaitu pendidikan harus dapat
menjadikan peserta didik sebagai manusia merdeka yang dapat
berkembang sesuai dengan potendi yang dimilikinya.
Koneksi antara topik II dan IV

Pada topik dua hal yang dipelajari ialah mengenai dasar-dasar


pendidikan KI Hajar Dewantara. Pemikiran mendasar KI Hajar
Dewantara ialah bahwa pendidikan harus sesuai dengan
kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam yang berarti
pendidikan harus sesuai dengan kodrat alam peserta didiknya,
yang mana setiap peserta didik tumbuh dan berkembang
dilingkungan yang berbeda-beda, sehingga pendidikan
seharusnya sesuai dengan kodrat alam peserta didiknya.
Sedangkan kodrat zaman ialah, bahwa pendidikan harus dapat
berkembang sesuai keadaan zaman. Selain kodrat alam dan
kodrat zaman pemikiran dasar lainnya ialah tentang sistem
Among yang mana pendidik harus dapat menuntut peserta
didiknya untuk dapat berkembang secara maksimal sesuai
dengan kodratnya. Selain itu, dasar pemikiran lainnya ialah
tentang nilai luhur yang seharusnya sebagai pedoman,
menurut KI Hajar Dewantara pendidikan adalah tempat
menanam benih-benih nilai kebudayaan di dalamnya.
Pembahasan pada topik ini dan topik empat tentunya memiliki
keterkaitan pada topik empat terutama tentang aspek
kebudayaan, yang mana salah satu aspek profil pelajar
Pancasila yaitu berkibenakaan global, dan berakhlak mulia
sesuai dengan nilai-nilai kebudayaan dan moral yang
terkandung dalam setiap sila dalam Pancasila
Keterkaitan Topik
III dan IV

Pada topik 3 mempelajari tentang


manusia Indonesia, yang mana setiap
manusia Indonesia memiliki ciri khas yang
mencerminkan dirinya sebagai manusia
Indonesia. Seperti penerapan karakter
nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek
kehidupan masyarakatnya. Contohnya
manusia yang religius, bertoleransi, dan
berbudaya. Hal ini terkait dengan
pembahasan topik 4 tentang Pancasila
sebagai fondasi pendidikan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai