BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki kebudayaan yang sangat
unik. Budaya juga merupakan identitas Bangsa yang harus dihormati dan
dijaga serta perlu dilestarikan agar kebudayaan kita tidak hilang dan bisa
menjadi warisan anak cucu kita kelak. Hal ini tentu menjadi tanggungjawab
para generasi muda dan juga perlu dukungan dari berbagai pihak, karena
tantangan bagi seluruh rakyat untuk mempertahankan budaya lokal agar tidak
hilang ataupun diklaim oleh bangsa lain. Sudah banyak kasus bahwa budaya
kita banyak yang diklaim karena ketidakpedulian para generasi penerus, ini
harta yang mempunyai nilai yang cukup tinggi di mata masyarakat dunia.
Dengan melestarikan budaya lokal kita bisa menjaga budaya bangsa dari
pengaruh budaya asing, dan menjaga agar budaya kita tidak diakui oleh Negara
1
2
yaitu jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal. Jalur pendidikan ini
muatan lokal”.
lingkungan dan lingkup sosial budaya Indonesia. Oleh karena itu, pendidikan
Salah satu kesenian tradisional suku yang saat ini mulai ditinggalkan
etnisnya adalah tari motasu (suku Tolaki) yang mayoritas berada disejumlah
observasi awal peneliti mengenai seni tari motasu bahwa banyak masyarakat
4
sudah tidak mengenal gerakan atau manfaat dari tarian motasu dikarenakan
tradisonal suku Tolaki dan selalu di pentaskan pada saat musim tanam.
Tahun 80-an sampai 90-an masih banyak masyarakat desa ketika hendak
kepada Tuhan agar hasil panen melimpah. Akan tetapi di tahun 2000-an tari
motasu sudah jarang dipentaskan oleh masyarakat petani hal ini di karenakan
Tari motasu merupakan salah satu tari tradisional masyarakat suku tolaki
yang mendiami salah satu wilayah di sulawesi tenggara. Dimana tari motasu
ini merupakan tari permohonan kepada tuhan agar dalam berladang dapat
tari motasu dikarenakan tarian ini sudah tidak pernah lagi dilalukan di
masyarakat Tolaki bahkan gerakan tari motasu itu sendiri sudah tidak dikenal
oleh masyarakat. Maka dari itu peneliti merasa perlu untuk mengangkat
memperkenalkan sejak dini kepada masyarakat agar tidak lupa dengan adat
yang di tinggalkan oleh leluhur dulu, serta memperkenalkan nilai apa yang
keunggulan lokal dan budaya untuk siswa sekolah dasar agar bisa diketahui
5
dan dapat dipentaskan kembali oleh masyarakat sebab tari motasu merupakan
dilaksanakan berhasil. Pada bagian ini akan diuraikan tujuan penelitian, yaitu:
Penjelasan lebih lanjut mengenai manfaat yang diperoleh dari penelitian ini
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
berikut:
b. Bagi Guru
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
cipta, rasa, karsa, dan hasil karya masyarakat. Sehingga Kebudayaan Nasional
Nomor 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan ini pun telah diturunkan
8
9
melibatkan semua kalangan mulai dari akar rumput sampai perguruan tinggi,
keuangan.
menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi yang
Tahun 1945 ayat 3, pemerintah daerah adalah Gubernur Bupati atau Walikota
tersebut.
Pajak, Dinas Pasar dan Dinas Pertambangan. Hal itu berbeda dengan urusan
Nomor 10 tahun 2009 tentang Pariwisatawan pasal 23 (c) dan (d) pemerintah
dan melestarikan aset nasional yang menjadi daya tarik wisata dan aset
potensial yang belum tergali, dan (c) mengawasi dan mengendalikan kegiatan
Setiap daerah dapat dipastikan adanya produk atau hasil kreasi budaya,
seperti seni batik, seni musik, seni ukir, seni anyam, seni tari, seni tempah,
kreativitas dalam aspek kuliner dan lain-lain, sebagai manifestasi cipta, rasa
daerah. Ada aset budaya daerah yang karena cara dan teknik pengerjaannya
apik, cermat, halus dan rapi sehingga dinilai berkualitas, juga karena
sebagai sasaran studi atau riset para peneliti dan ilmuwan. Tidak mustahil aset
12
dan kepercayaan, (b) adat, nilai budaya, norma, etika dan hukum adat (c) sifat
kelompok dalam masyarakat, (e) Jati diri bangsa, (f) kemanfaatan bagi
untuk menjaga agar hasil-hasil budaya tidak hilang dan atau rusak;
maupun nonformal atau pendidikan masyarakat); (b) Industri, dalam hal ini
integritas sebagai bangsa yang mampu menjunjung moral yang tinggi; (2)
video, film, CD, VCD, dll.) isi yang bermanfaat. Kemanfaatan isi tersebut
orang mengenai berbagai hal yang bersifat budaya ataupun dilihat dari
Strategi pelestarian warisan budaya terdiri dari dua aspek, yaitu (1)
kelembagaan dan (2) sumber daya manusia. Disamping itu harus diterapkan
menjaga agar hasil-hasil seni -budaya tidak hilang atau rusak. Perlu
adanya dukungan dari pelaku seni tari dan pemerhati serta pengambil
oleh masyarakat.
Manusia memiliki dua unsur yaitu unsur jasmaniah dan unsur rohaniah,
tercipta kehidupan yang seimbang. Seni adalah aspek yang penting dalam
menyatakan pengertian seni berasal dari kata “sani” dari bahasa Sansekerta
dan jujur. Seni dalam bahasa Sansekerta adalah cilpa (kata sifat) yang berarti
atau dihias dengan indah, sedangkan kata bendanya berarti pewarnaan, yang
merupakan suatu macam aktivitas yang indah yaitu gambaran tentang seni.
Seni mempunyai kata lain dalam berbagai bahasa, yaitu techne (Yunani),
ars (latin), kuns (Jerman), dan art (Inggris). Sulistyo (2006: 1) dalam Mulyani
(2016: 12) menyatakan semua kata seni dalam berbagai bahasa, mempunyai
dan kemampuan dalam seni berkaitan dengan tujuan dalam seni yaitu estetis
Seni erat kaitannya dengan keindahan. Herbert Read dalam Jazuli (2011:
perasaan yang dirasakan sebelumnya. Jadi, seni menurut Read adalah suatu
yang bersifat indah dan timbul dari perasaan dalam kehidupan, sehingga
salah seorang kritikus seni dari ITB, “Seni adalah kemahiran membuat atau
dan jiwa seorang manusia dalam memandang dan memaknai hidup, tidak bisa
Pamadhi (2008: 1-4) “Seni adalah ekspresi jiwa manusia yang tertuang dalam
berbagai bentuk karya seni”. Nilai yang terdapat dalam semua cabang seni
(seni tari, seni musik, seni rupa, teater, dan sastra) dktransformasikan dalam
manusia.
sebagai pejelmaan rasa indah yang terkandung dalam jiwa seseorang. Seni
pada orang lain. Pengalaman batin ini divisualisasikan dalam tata susunan
18
yang indah dan menarik, seperti ekspresi, kreativitas, dan apresiasi. Artikel
yang dibuat oleh Suhaya (2016: 45) dengan judul “Pendidikan Seni sebagai
dalam kehidupan.
memiliki bahan baku dan ciri khas masing-masing. Estetika (2000: 9) dalam
Pekerti (2008: 5-3) menyatakan bahwa seni tari merupakan salah satu cabang
seni dan alat ekspresi manusia yang dituangkan melalui gerak tubuh. Semua
gerak dapat dijadikan sumber gagasan gerak, seperti gerak orang berjalan,
yang diperoleh dengan baik dilihat dari beberapa aspek seperti tenaga, ruang,
maupun waktu. Jadi, seni tari adalah cabang seni yang merupakan ekspresi
Menurut Soedarsono (1992: 81) ada beberapa batasan tentang tari yang
pernah dikemukakan oleh para ahli. Menurut seorang tari dari India, yaitu
Corrie Hartong, seorang ahli tari dari Belanda, berpendapat mengenai batasan
tari yaitu gerakan badan yang diberi bentuk dan ritmis dalam suatu ruang.
Selain itu Pangeran Suryadiningrat seorang ahli tari dari Jawa memberikan
pengertian tari sebagai berikut, “Tari adalah gerak dari seluruh anggota tubuh
manusia yang disusun selaras dengan irama musik serta mempunyai maksud
tertentu”. Jadi, tari merupakan suatu gerakan ritmis yang dilakukan oleh
tubuh manusia. Seni tari dan seni musik selalu berjalan beriringan. Hal ini
dikarenakan gerak ritmis pada tari selalu didukung dan dituntun dengan irama
musik.
manusia. Dengan kata lain, tubuh merupakan alatnya dan gerak tubuh
2009: 1).
Seni tari menjadi media yang efektif untuk menampung dan mengontrol
mengekspresikan gerak menurut ide yang muncul, akan tetapi dengan cara
yang aman dan positif. Selain itu, peserta didik juga berimajinasi dan
tari kreatif.
20
bagi peserta didik SD), yaitu (1) membantu pertumbuhan dan perkembangan
anak; seni tari meningkatkan pertumbuhan fisik, mental, dan estetik; seni tari
kreatif; seni tari memberi sumbangan ke arah pemecahan masalah; seni tari
merupakan media komunikasi rasa yang di dasari oleh gerak ekspresif dengan
substansi bakunya adalah gerak dan ritme. Gerakan tari harus diungkapkan
secara ritmis, sehingga akan muncul karakteristik yang sesuai dengan ritme
yang ditampilkan. Selain itu, seni tari juga merupakann ekspresi jiwa
tari. Jadi, seni tari merupakan serangkaian gerak yang berirama sebagai
seni tari tradisional merupakan salah satu bentuk kebudayaan daerah yang
spiritual, moral,dan sosial dari komunitasnya. Melalui seni tari, peserta didik
sebagai jati diri bangsanya. Selain itu, bentuk konsep pendidikan seni tari
yang bersifat non material dan bersifat abstrak bagi jiwa dan kepribadian
manusia.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Anggraini (2016: 45) seni tari
pewarisan ini akan memunculkan rasa memiliki pada diri individu terhadap
seni tradisi, sehingga akan ada pembelaan dan usaha untuk mempertahankan
seni tradisi jika seni tradisi tersebut diakui oleh negara lain.
Seni menjadi suatu hal yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan
manusia. Dalam arti luas menurut John Hospera (dalam Sunarto, 2001: 3)
seni adalah segala sesuatu yang dibuat manusia dan bukan dari hasil kegiatan
alami. Seni tidak terlepas dari kehidupan manusia. Seni lahir dari keinginan
kuat dalam diri manusia untuk berekspresi dan menciptakan yang sesuai
kondisi sekeliling (Seni Rupa Kita, 2016: 14). Dalam arti sempit, yang
pertama seni adalah ungkapan. Kedua, seni adalah jiwa, perasaan dan suasana
dan Susetyo (2013: 3) yang menyatakan bahwa seni mengarah pada suatu
22
bahwasanya kata seni dalam bahasa Sansekerta disebut Cilpa (kata sifat yang
berarti berwarna), dan kata jadinya su-cilpa berarti dilengkapi dengan bentuk-
bentuk yang indah atau dihiasi dengan indah (Sobandi, 2008: 48).
batin atau jiwa dan raga sebagai bentuk pengalaman. Aktivitas batin selaras
pada seni yang dapat diamati seperti wujud seni rupa, seni tari, seni drama
dan lain sebagainya yang semuanya memiliki nilai keindahan. Pada dasarnya
ekspresi sang seniman sebagai alat komunikasi kepada orang lain, sehingga
orang lain yang menikmatinya memiliki kepekaan terhadap sesuatu yang ada
dalam dirinya maupun yang terjadi di sekitarnya (Syafii, 2000 dalam Zakarias
Soetedja dkk, 2009: 2.3.1). Tari merupakan seni gerak yang termasuk ke
dalam seni visual yang dimana dapat dinikmati melalui indera penglihatan.
Gerakan yang dimaksud adalah gerakan yang telah distilirisasi dan didistorsi,
Memelajari seni tari itu berarti merupakan suatu sarana untuk mengenal dan
Tari merupakan salah satu bentuk karya seni yang menggunakan media
estetika, dan praktik. Tanpa unsur-unsur tersebut karya seni tidak dapat
diciptakan.
24
gerak yang berkelanjutan. Jika hal tersebut diteliti lebih mendalam, maka
tampak dari peralihan-peraliahan gerak tersebut ada sebuah tempo atau waktu
sebagai sisipannya. Dengan demikian, gerak tari terbentuk dari gerak tubuh
manusia yangdigarap dari unsur tenaga, ruang, dan waktu (Sekarningsih dan
baku atau substansial dasar dari tari. Menurut Pekerti (2007: 4-9) gerak di
dalam tari merupakan gerak yang telah diberi sentuhan seni sehingga telah
bentuk geraknya, ada dua jenis tari yaitu tari yang representasioanl dan tari
sesuatu, contohnya adalah tari pendet. Baik tari representasional dan tari
Unsur yang kedua yaitu tenaga. Gerakan atau aktivitas dapat tercipta
tiba-tiba dan kontras, serta aspek yangterakhir yaitu kualitas adalah efek
Unsur yang ketiga adalah ruang. Ruang adalah salah satu unsur yang
menentukan terwujudnya suatu gerak. Hal ini karena gerak yang dibuat
dimensi ruang dan waktu. Jadi, tidka mungkin lahir sebuah ruang tanpa
adanya ruang. Maka dari itu, penari dapat menari, bergerak, atau membuat
Unsur pokok yang terakhir yaitu waktu. Waktu menurut Pekerti (2008: 5-
25) adalah waktu yang diperlukan penari dalam melakukan gerak. Menurut
Mulyani (2016: 56) unsur waktu memiliki dua faktor yang sangat penting
yaitu ritme dan tempo. Ritme dalam gerak tari menunjukkan perubahan tiap
gerak dalam suatu waktu. Ritme lebih mengarah pada cepat lambatnya setiap
tubuh penari yang dapat dilihat dari perbedaan panjang pendeknya waktu
26
yang diperlukan. Gerak dengan tempo cepat atau lambat akan menentukan
musik, tema, tempat pentas, tata cahaya, tata rias dan busana, serta properti.
Tari dan irama musik merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan dan
tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Musik pada dasarnya bunyi-bunyian
yang dtimbulkan oleh sumber bunyi. Musik dalam tari perlu disesuaikan
dengan jenis tarinya karena musik dalam tari bukan hanya sekedar pengiring,
tetapi larut didalam tari. Musik dalam tari berfungsi utnuk menghidupkan
Tema adalah pokok pikiran, gagasan atau ide utama. Tema tari drama
keyakinan koreografi akan menilai tema, dapatkah tema itu diartikan, reaksi
penonton dari tema tersebut, perlengkapan teknik tari dan fasilitas yang
pertunjukan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu tempat terbuka dan tempat
Unsur tata lampu di dalam pagelaran tari sangat dibutuhkan dalam suatu
pertunjukan. Tata lampu atau yang biasa disebut tata cahaya juga merupakan
salah satu unsur yang memengaruhi tari. Tata cahaya atau tata lampu
Tata busana dan tata rias merupakan unsur penunjang tari yang memiliki
Tata rias adalah alat ekspresi atau perwujudan watak penari melalui garis-
garis yang dibuat di wajah sesuai dengan ide atau konsep garapan. Tata rias
bahwa unsur keindahan seni tari merupakan hal yang paling penting dalam
karya seni. Unsur keindahan seni tari tersebut adalah wiraga, wirama, dan
wirasa.
28
bertenaga, yaitu suatu usaha untuk dapat mengendalikan gerak dari awal
hingga akhir.
3. Wirasa merupakan unsur tari yang berkaitan dengan aspek rohaniah yang
dibawakan penari.
gerak, musik, tata rias, tata busana, tempat pementasan, properti, sesaji, dan
disimpulkan bahwa seni tari memiliki unsur-unsur yang dapat berupa unsur-
suatu tarian irama musik, tema, tempat pentas, tata cahaya, tata rias dan
busana, serta properti. Kemudian, dalam seni tari juga tidak hanya sekedar
wirasa. Unsur-unsur tari baik unsur keindahan, unsur pokok maupun unsur
29
Menurut Pekerti (2014: 87) tari memiliki beberapa unsur utama dan
bersifat imajinatif.
c. Waktu dalam tari adalah waktu yang diperlukan oleh penari dalam
kelompok. Jenis garis di lantai ada dua macam, yaitu garis lurus
b. Desain atas adalah desain yang dibuat oleh anggota badan dan
berada di atas lantai. Desain ini dilihat dari arah penonton. Desain
melihatnya.
c. Desain musik adalah pola ritmis dalam sebuah tari. Pola ritmis
dalam tari timbul karena gerakan tari yang sesuai dengan melodi.
Gerakan tari yang sesuai dengan harmoni dan gerakan tari yang
sesuai dengan frasa musik. Oleh karena itu, fungsi musik dalam
perlu ada dalam sebuah tari agar tarian itu menjadi menarik dan
inti dari tarian itu. Klimaks dalam tari dapat dicapai dengan cara
suasana. Jadi arti penting dinamika dalam sebuah tari adalah tarian
f. Tema adalah ide persoalan dalam tari. Sumber tema tari dapat dari
g. Tata rias, tata rambut, dan tata busana tari Pengertiannya adalah
rias wajah, tata rambut, dan pakaian yang dipakai penari untuk
atas pentas.
32
Tata rias dan tata rambut untuk anak-anak harus aman dan
anak merasa tidak terganggu ketika memakai tata rias ataupun tata
rambut tersebut. Ada 3 jenis tata rias wajah yaitu rias korektif, rias
memperkuat suasana tari, dan jika dalam drama tari, hal itu untuk
apabila musik iringan tarian itu dengan media rekaman, tata suara
Bentuk adalah wujud yang diartikan sebagai hasil dari berbagai elemen
tari yaitu gerak, ruang, dan waktu yang secara bersama-sama elemen-elemen
33
itu mencapai vitalitas estetis (Hadi, 2007: 24). Pendapat lain dari Djelantik
nampak secara kongkrit (berarti dapat dipersepsi dengan mata atau telinga)
maupun pada kenyataan yang tidak nampak secara kongkrit yaitu abstrak
yang hanya bisa dibayangkan seperti sesuatu yang diceritakan atau dibaca
dalam buku. Wujud darpi apa yang ditampilkan dan dinikmati mengandung
dua unsur yang mendasar yatitu bentuk dan struktur atau tatanan. Contoh
bentuk yang dimaksud dalam tari seperti tapak, paileh, pas (langkah), agem,
sledet, tetuwek.
dari hasil hubungan kekuatan struktur internal dalam tari yang saling
Bentuk penyajian tari terdiri dari elemen gerak, iringan, tata rias dan
1. Gerak
yang paling besar peranannya dalam tari, dengan gerak terjadi perubahan
tempat, perubahan posisi dari benda, tubuh penari atau sebagian dari
berdasarkan objek yang ditiru dan atau tujuan yang diharapkan. Gerak
murni adalah gerak yang tidak memiliki maksud tertentu karena semata-
2. Pelaku
Sebuah tontonan seni tanpa adanya pelaku tidak akan berjalan. Pertama-
tama yang muncul dari wajah penonton yaitu sosok penari yang
busana, polesan wajah dan tubuh penari. Sebuah pertunjukan seni, pelaku
penuh atas garapan tari. Penari disebut juga dengan Performers yang
112).
35
wirasa.
3. Iringan/Musik
musik untuk iringan tari sangat menentukan struktur dramatik tari karena
Bentuk internal adalah iringan tari yang berasal dari diri si penari seperti
adalah iringan tari yang berasal dari luar diri penari yang dapat berupa
Busana atau yang sering dikenal dengan kostum dalam tari adalah
Potongan dan material yang digunakan serta garis dari kostum pun
mendukung tema atau isi tari dan untuk memperjelas peran-peran dalam
suatu sajian tari. Busana tari bukan semata untuk menutupi tubuh,
penari.
37
5. Tempat Pentas
pentas dan panggung, tetapi pada dasarnya fungsi dan tujuannya sama,
Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan diri
usaha yang dilakukan oleh individu yang belajar, dan perubahan yang terjadi
berupa hasil belajar (Syarifudin, 2010: 24). Belajar adalah suatu proses yang
laku maupun kecakapan (Purwanto, 2007: 102). Seseorang yang belajar akan
Selain itu, perubahan bersifat positif, terjadi karena peran aktif dari
seseorang, terjadi karena adanya peran aktif dari diri seseorang. Perubahan
positif itu akan berkembang sesuai dengan keaktifan dari diri pembelajar
tersebut.
sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan
dengan lingkungannya.
membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan atau nilai yang baru
40
dan evaluasi dalam konteks kegiatan belajar mengajar (Knirk dan Gustafson,
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. (UU No.
20/2003, Bab I Pasal Ayat 20). Segala sesuatu yang berkaitan dengan proses
belajar, yang telah dirancang oleh guru dalam sebuah proses interaksi yang
2005: 29). Tari merupakan salah satu cabang dari seni, yang telah tercipta
sejak lama. Tari sebagai karya seni merupakan alat ekspresi dan sarana
penikmatnya peka terhadap sesuatu yang ada dan terjadi di sekitarnya. Tari
adalah sebuah ungkapan, pernyataan, dan ekspresi dalam gerak yang memuat
Tari adalah jenis kesenian yang terkait langsung dengan gerak tubuh
manusia. Tubuhlah yang menjadi alat utama dan gerak tubuh merupakan
41
media dasar untuk mengungkapkan ekspresi seni tari (Sumaryono, 2005: 1).
Unsur utama pokok dalam tari adalah gerak tubuh manusia yang sama sekali
lepas dari unsur ruang, waktu dan tenaga. Tari merupakan keindahan ekspresi
(Dewantara). Pengaruh ritme atau wirama dalam iringan tari akan dapat
(Steiner).
sarana bagi usaha dalam pembentukan pribadi anak. Hal ini mengingat usia
anak-anak di tingkat Sekolah Dasar (SD) secara umum haus akan ekspresi
Menurut Soedarso (1988: 16-17) bahwa kata seni berasal dari bahasa
mata pencaharian dengan hormat dan jujur. Dalam versi yang lain seni
disebut cilpa yang berarti berwarna (kata sifat) atau pewarna (kata benda)
kekriyaan (hasil keterampilan tangan yang artistik. Dari beberapa arti kata
tentang seni disimpulkan bahwa seni adalah benda atau karya seni atau hasil
Dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (2008: 750) bahwa seni adalah
karya yang diciptakan dengan keahlian luar biasa. Pekerti dkk. (2006: 18)
memberi pengertian tentang seni dalam arti sempit, yaitu seni adalah kegiatan
media.
seni adalah benda atau karya seni atau hasil kegiatan yang menghasilkan
minuman, musik, teknologi, dan bahasa adalah beberapa contoh dari budaya
sistem yang terdiri dari pengetahuan, kepercayaan, dan nilai yang berada
kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya
masyarakat.
Berdasarkan pengertian seni dan budaya dari pendapat para ahli tersebut
dapat disimpulkan bahwa seni budaya adalah sistem yang koheren karena
kemampuan serta imajinasi pandangan akan benda, suasana, atau karya yang
maju melalui penjelmaan rasa seni yang sudah membudaya, yang termasuk
dalam aspek kebudayaan, sudah dapat dirasakan oleh orang banyak dalam
Muna,Buton, Tolaki dan Wolio. Suku Tolaki mendiami daerah yang berada
handal, hidupdari hasil ladang dan persawahan yang dibuat secara gotong-
Suku Tolaki.
Tari motasu adalah salah satu tari tradisional yang berasal dari Sulawesi
di Kabupaten Kolaka dan Kendari. Tari ini merupakan tarian rakyat yang
kelak dikaruniai hasil yang melimpah, terutama musim panen padi. Selain itu
Tari Motasu biasanya ditampilkan oleh para penari pria maupun wanita
dengan berpakayan layaknya para petani pada zaman dahulu. Tari ini sangat
berbagi acara seperti pesta panen raya, penyambutan, perayaan hari besar,
saat menanam padi pada zaman dahulu dengan cara berladang berpindah-
royong atau bersama-sama, mualai dari menyiapkan benih padi yang akan
Tari Motasu merupakan tari yang dibawakan oleh para penari pria
maupun wanita. Jumlah penari Tari Motasu biasanya terdiri dari 10 orang
atau lebih penari pria dan wanita. Namun untuk jumlah penari ini biasanya
tongkat untuk membuat lubang benih padi, bosara untuk tempat benih
padinya, dan semacam caping atau boru yang digunakan sebagai properti
menarinya.
seperti gendang dan gitar kecapi khas Sulawesi Tenggara. Irama yang
seperti Tamburan Gendang. Selain itu tarian ini juga diiringi dengan nyanyian
syair adat yang dinyanyikan oleh pengiring vokal. Gerakan para penari,
biasanya juga mengikuti syair yang dibawakan agar terlihat lebih padu.
musik pengiring aslinya karena dianggap lebih praktis. Tapi banyak juga yang
47
agar kesan seni tradisional dalam tarian tersebut tidak hilang. (Tesis: Tety
dengan penelitian yang akan dilaksanakan oleh peneliti. Kajian pustaka pada
1. Artikel penelitian oleh Putu Yengki Perliando, Rita Kala Linggi dan
tersebut.
48
2. Artikel penelitian oleh Gustia Arini, dkk (2013) Prodi Sendratasik, FBS
3. Penelitian Misselia Nofitri pada Jurnal Ekspresi Seni vol. 17 no. 1 tahun
Tari Piring di Daerah Guguak yang memiliki perbedaan dari Tari Piring
Bekso agar memiliki daya tarik dan mempunyai suatu ciri khas dalam
sajian tari.
berpedoman pada teori yang ada meliputi unsur pendukung dalam tari yaitu
gerak, musik/iringan, rias dan busana, pelaku, dan tempat pentas yang
lebih jelas, maka peneliti menyajikan kerangka berpikir dalam bentuk bagan
sebagai berikut.
50
Tari Motasu
Gerak Perlindungan
Pelaku Pemanfaatan
Musik/Iringan Pengembangan
Tempat Pentas
BAB III
METODE PENELITIAN
seni dan guru pendidikan seni yang masih eksis melestarikan tari motasu
sedang diteliti guna mencapai tujuan atau gambaran yang ingin diperoleh.
51
52
kondisi obyek yang alamiah, yaitu obyek yang berkembang apa adanya, tidak
holistik (menyeluruh), dinamis, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-
kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah, serta dengan
keperluan meneliti dari segi prosesnya (Lexy J. Moleong dalam Nasir, 2011:
44).
Melalui desain ini dapat diperoleh gambaran fenomena, fakta, sifat serta
Sumber data penelitian ini adalah berasal dari data primer dan data
pendukung yang berguna sebagai penunjang dan pelengkap data primer yang
adalah Guru Pendidikan Seni, Siswa (Penari), dan orang tua siswa.
juga didukung informan kuci (key informan) yang terdiri dari: Kepala
1. Observasi
Observasi akan dilakukan pada saat siswa sedang belajar dan pementasan
2. Wawancara
suara (tape recorder), alat pencatat (buku dan pena). Semua informasi
dicatat secara teliti dan cermat, dan selalu dikonfirmasi ulang apabila
masih ada yang kurang jelas, sehingga data yang didapat sesuai kebutuhan.
Adapun pihak yang akan diwawancarai dalam penelitian ini adalah Kepala
Sekolah, Guru Pendidikan Seni, Siswa (penari), orangtua siswa, dan tokoh
adat/budaya.
3. Studi Dokumentasi
pengumpulan data berupa visi dan misi sekolah, sarana dan prasarana, dan
secara manual sesuai petunjuk pengolahan data kualitatif serta sesuai dengan
Teknik analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini, yakni dilakukan
1. Pengumpulan Data
mendapatkan data yang diperoleh terhadap berbagai jenis data dan bentuk
2. Reduksi data
lapangan maka jumlah data akan semakin banyak, semakin kompleks dan
rumit. Oleh karena itu, reduksi data perlu Dilakukan sehingga data tidak
3. Penyajian data
gambaran yang lebih jelas tentang topik atau tema yang disajikan.
4. Penarikan Kesimpulan
Analisis pada alur ini adalah mencari makna benda-benda dan peristiwa
yang muncul dari data (klarifikasi data), serta memfokuskan pada abstraksi
yang tertuang dalam bagan (Bungin, 2007: 76).Verifikasi ini saya lakukan
triangulasi yakni:
teori-teori relevan.
58
BAB IV
58
59
SD Negeri 06 Lainea memiliki guru kelas dan olah raga, dengan jumlah
guru 8 guru. Data guru SD Negeri 6 Lainea dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Status
Pangkat dan
No Nama Guru Keterangan Non
Golongan PNS
PNS
Gol 3c pengatur √
muda Kepala
1 Hariati. S.Pd
3d pengatur Sekolah
TK.I
Gol 3c pengatur √
muda
2 Maslina. S.Pd Guru Kelas
3d pengatur
TK.I
3 Puspita Gol 3d Guru Kelas √
4 Yusnawati. S.Pd Guru Kelas √
5 Ulpiana Z. S Pd Guru Kelas √
6 Dewi Sartika. S.Pd Guru Kelas √
Gol 3c pengatur √
muda
7 Serti. S.Pd Guru Kelas
3d pengatur
TK.I
Guru √
8 Zheni. S.Pd
Penjaskes
Jumlah 5 3
Total 8
Sumber: Dokumen SD Negeri 6 Lainea 2022
60
laki sebanyak 42 siswa dan siswa perempuan 41 siswa, hal ini bisa di
Jenis Kelamin
No Kelas Keterangan
L P
1 VI 6 5 11
2 V 5 8 13
3 IV 7 8 15
4 III 5 7 12
5 II 7 4 11
6 I 13 8 21
Jumlah 42 41 83
Total 83
Sumber: Dokumen SD Negeri 6 Lainea 2022
No Jenis Jumlah
1 Ruang Kelas 6
2 Kantor 1
3 Perpustakaan 1
4 Rumah Dinas 1
5 Toiled 1
6 Sumur 1
61
Visi
Misi
sekolah.
hidup.
yang luhur.
Tujuan
62
Tari Motasu merupakan tari tradisional suku Tolaki yang dapat berfungsi
kesenian yang ada melalui pembelajaran seni budaya terkhusus bidang seni
Negeri 6 Lainea bermula pada masa pimpinan kepalah sekolah Ibu Watiyani
tahun 2018. Tari Motasu diajarkan setiap Jum’at pagi di ruangan kelas yang
Kegiatan tari Motasu yaitu dilakukan dengan cara beberapa siswa yang
telah dipilih sebagai peraga berbaris, berada dibarisan paling depan dan
tradisional. Para siswa yang ditunjuk sebagai peraga, dahulu mempelajari tari
gerak dasar tari Motasu yang mudah ditiru. Setelah adanya guru yang bisa
menarikan dan memahami tari Motasu, kini para siswa belajar dan berlatih
dari guru yaitu ibu Ulpiana Syahrun. S.Pd. Kegiatan tari Motasu sampai saat
Lainea yang diteliti oleh peneliti dapat dilihat melalui gerak, pelaku, rias dan
busana.
4.3.1 Gerak
dibedakan menjadi dua yaitu gerak maknawi dan gerak murni. Gerak
mempermudah siswa usia dini ikut menari serta durasi menari yang
dipersingkat.
dimana tari Motasu merupakan salah satu tari yang dimiliki suku Tolaki
dan pada saat ini sudah mulai tidak digunakan lagi, salah satu
penggunaan tari Motasu disaat musim tanam sudah tidak diadakan lagi
sudah mulai mengenal gerakan Motasu dan tidak merasa sudah ketika
diajarkan.
Dalam proses latiha siswa-siswa yang ikut dipilih langsung oleh guru
lapangan sekolah tidak ada kesalahan yang terjadi. Apa lagi tari Motasu
66
ini merupakan salah satu tari yang sudah tidak di kenal lagi oleh
wada dan salah satu kaki di jinjit.Hal ini dapat dilihat padah
gambar 4.4.
67
pelaku tari dianjarkan tetap fokus serta melati motorik kasar dan
halus utuk berdiri disatu titik tanpa berpindah tempat, hal ini
akademik.
dimana pada gambar ini melati siswa agar tetap fokus pada
apa bila lubang tidak ditutup makan bibit yang dimasukan bisa di
kasar siswa yaitu melati kekuatan otot lengan dan titik fokus
70
ujungnya.
kiri dan kanan bahkan ada dibelakang sampai selesai iringan lagu
padi pada setiap tancapan lubang yang dibuat anak laki-laki untuk
4.3.2 Musik/iringan
pesan untuk bergotong royong dalam menanam padi lading agar apa
Tari Motasu
Makna dari lirik lagu dengan judul tari Motasu diatas yaitu:
di bakar hangus, sudah tiba saatnya musim tanam, mulai dari bibit padi
72
putih sampai bibit padi ketan. Dalam menaburkan bibit harus berhati-
hati agar tidak berhabur supaya cukup dengan lahan yang tersedia.
belajar Seni Budaya. Tata rias digunakan hanya pada saat acara
4.3.4.2 Busana
merah pada bagian lengan, lehe dan bagian kaki pada celana.
Tempat ini juga digunakan untuk kegiatan para siswa di luar kelas
dilakukan melalui kegiatan menari pada mata pelajaran seni budaya untuk
jenjang kelas 5. Pemilihan tari Motasu sebagai tarian yang dibawakan karena
merupakan tarian khas suku Tolaki yang jarang digunakan lagi oleh
75
masyarakatat sekitar, dari itu pihak sekolah merasa perlu mengembalikan tari
seluruh warga sekolah yaitu melalui siswa yang dipilih sebagai pelaku tari
76
yang mampu menari dengan baik dan kemudian mereka menyalurkan kepada
atau kelas 5. Hal ini di dukung dengan hasil wawancara dengan kepala
… saya selaku kepala sekolah mengarahkan kepada guru seni agar tari
Motasu ini di masukan pada kurikulum, agar kedepannya bisa di
gunakan terus walaupun saya sudah tidak menjabat disini lagi.
(Hasil Wawancara, Februari 2022)
kepala sekolah.
sudah mulai heterogen dan tidak menuntuk kemungkinan akan punah dan
tari Motasu pada kurikulum makan bisa tetap lestari dilingkungan sekolah.
dengan masyarakat adat suku Tolaki guna untuk mengetahui apa dan
Motasu tetap lestari dan dapat diketahui oleh masyarakat sekitar bahkan
kepala sekolah.
78
Hal serupa dikatakan oleh seorang pelaku tari motasu yang saat ini sudah
tarian wajib sebelum melakukan penanaman padi ladang agar hasil tanam
4.5. Pembahasan
mengenai tari Motasu sehingga pada saat latihan menarik siswa sudah
1. Gerakan
fokus dan dapat berdiri pada satu titik, hal ini merupakan melati
dan pikiran untuk bisa fokus. Dalam gerakan tari motasu terlihat
dinyatakan memenuhi unsur tari pada segi gerakan, hal ini sejalan
posisi dari benda, tubuh penari atau sebagian dari tubuh. Semua
gerak melibatkan ruang dan waktu. Hal ini sejalan dengan teori
ditiru dan atau tujuan yang diharapkan. Gerak murni adalah gerak
2. Musik/Iringan
seirama dengan yang lainnya. Hal ini sejalan dengan teori yang
musik disusun atas tiga elemen dasar yaitu ritme, melodi, dan
yang berasal dari luar diri penari yang dapat berupa suatu
3. Riasan
tari, akan tetapi pada tari Motasu yang dilakukan siswa SD Negeri
bagian wajah sesuai dengan karekter atau tokoh yang ada (yang
(Jazuli, 2016: 61) rias merupakan hal yang sangat penting bagi
4. Busana
seban busan merupakan dapan mendukung tema tari atau isi tari.
ruangan tari dan tempat tari, hal ini terjadi pada tarian Motasu
tarinya. Fungsi busana tari adalah untuk mendukung tema atau isi
5. Tempat Pentas
bertujuan agar para siswa dan masyarakat bisa melihat bentuk tari
seni budaya. Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukan oleh
pendidikan tari motasi diajarkan pada mata pelajaran seni budaya secara
teori dan praktek, untuk paraktek dilakukan pada jam sekolah di hari
Jummat, hal ini dipertegas oleh guru senibudaya bahwa ada beberapa
ini mendorong guru seni budaya dalam mengajar lebih giat lagi tentang
tari Motasu. Mata pelajaran seni budaya merupakan wadah yang tepat
penanaman padi ladang agar hasil tanam melimpah. Salah satu toko
untuk menjaga agar hasil-hasil budaya tidak hilang dan atau rusak;
hitam, video, film, CD, VCD, dll.) isi yang bermanfaat. Kemanfaatan
2008: 153).
88
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
siswa. Bentuk penyajian yang terdapat dalam Tari Motasu di sekolah meliputi
gerak, pelaku, iringan, rias busana, dan tempat pentas. Gerak dalam Tari
ruah. Pelaku dalam Tari Motasu siswa SD Negeri 6 Lainea kelas 5. Musik
eksternal berupa sebuah lagu dengan judul Tari Motasu. Rias dan busana Tari
busana yang dikenakan berupa seragam sekolah ketika masih latihan dan
dilapangan sekolah.
melalui kegiatan menari Tari Motasu pada mata pelajaran seni budaya di
sekolah bersama-sama dan proses latihan untuk siswa yang menjadi penari
atau yang akan tampil di pementasan pada halaman sekolah di pilih langsung
88
89
5.2 Saran
kelanjutannya.
DAFTAR PUSTAKA
Dega Marta Adi Saputra. 2020. Tindakan Sosial Pengurus Persaudaraan Setia Hati
Terate (Psht) Dalam Pelestarian Budaya Pencak Silat Di Desa Mojorejo
Kecamatan Modo Kabupaten Lamongan. Skripsi Program Studi Sosiologi
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah
Malang: Malang
-----------. 2011. Sosiologi Seni (Pengantar dan Model Studi Seni). Surakarta:
Program Buku Teks Lembaga Pengembangan Pendidikan Universitas
Sebelas Maret.
Miles, B. Mathew dan Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif Buku
Sumber Tentang Metode-metode Baru. Jakarta: UIP.
Mulyani, N. 2016. Pendidikan Seni Tari Anak Usia Dini. Yogyakarta: Gava
Media.
Nasution. 2002. Model Research: Penelitian Ilmiah. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
91
Pekerti, W., dkk. 2007. Pendidikan Seni Musik-Tari/ Drama. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Saputra, Yahya Andi. 2008. Upacara Daur Hidup Adat Betawi. Jakarta:
Wedatama Widya SastraSugiyono, 2008. Statistika Untuk Penelitian,
cetakan ke-11. Bandung : Alfa Beta.
Tety Gusna. 2017. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Seni Tari
Motasu Melalui Penggunaan Metode Demonstrasi di Kelas IV SD Negeri
3 Wawotobi Kabupaten Konawe. Kendari. Tesis Program Pascasarjana
Pendidikan Seni Universitas Halu Oleo Kendari.
LAMPIRAN
94
DOKUMENTASI PENELITIAN
Wawancara dengan salah satu guru Seni Budaya yang mengajarkan tari Motasu
96