KEBUDAYAAN
D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
Kelompok 1
Nama : Ayemin
Novita sari
Lyly veronika
Noplin kibaa
Kelas : XII AP2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Ilmu Pengetahuan Sosial tentang
Kebudayaan ini. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan, baik dari segi isi, penulisan maupun kata-kata yang digunakan. Oleh karena itu,
segala kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan bagi kami dalam membuat
makalah selanjutnya, akan kami terima dengan senang hati. Tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Akhirnya, tiada gading yang tak retak, meskipun dalam penyusunan makalah ini
kami telah mencurahkan kemampuan, namun kami sangat menyadari bahwa hasil
penyusunan makalah ini jauh dari sempurna dikarenakan keterbatasan data dan referensi
maupun kemampuan kami. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran serta kritik
yang membangun dari berbagai pihak. Semoga makalah ini dapat memenuhi syarat
proses kegiatan belajar kami dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
dan apabila terdapat kejanggalan-kejanggalan dalam penyusunan makalah ini.
kami mohon maaf dan sekali lagi kami mengucapkan terimakasih.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
BAB II
PEMBAHASAN
A.
B.
C.
D.
E.
F.
H.
G.
I.
J.
K
L.
Pengertian Kebudayaan
Perkembangan Kebudayaan di Indonesia
Kondisi Kebudayaan Indonesia Pada Era Globalisasi
Teori Kebudayaan
Karakteristik Budaya
Unsur-unsur Kebudayaan
Bentuk-Bentuk Kebudayaan
Wujud Kebudayaan
Komponen-Komponen Kebudayaan
Hubungan Antara Unsur-Unsur Kebudayaan
Kebudayaan menurut wilayah
Dampak Masuknya Budaya Asing dan Hubungan Antar Budaya
1. Dampak Masuknya Budaya Asing
2. Hubungan Antar Budaya
M. Peran Pemerintah Dalam Menjaga Keselarasan Budaya
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
melihatnya, karena begitu banyak budaya kita yang diklaim oleh pihak
lain. Masyarakat Indonesia sendiri kurang memperhatikan bagian dari
budaya Indonesia. dan diharapkan untuk masyarakat Indonesia lebih
memperhatikan bagian dari peninggalan budaya Indonesia. dan
sekarang akan diupayakan oleh pemerintah agar mendidik anak-anak
muda untuk perduli terhadap hal tersebut, dan lebih mengenalkan dari
dini sikap akan pentingnya pengetahuan budaya Indonesia.
B. Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui perkembangan kebudayaan di indonesia
2. Untuk mengetahui pengaruh perkembangan kebudayaan indonesia dengan kehidupan
manusia indonesia
3. Untuk mengetahui kondisi kebudayaan indonesia
4. Untuk mengetahui bentuk, wujud, serta komponen-komponen kebudayaan
5. Untuk mengetahui dampak masuknya budaya asing dan hubungan antar budaya
6. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan kebudayaan
7. Untuk mengetahui unsur dan ciri-ciri kebudayaan
8. Untuk mengetahui teori dan karakteristik kebudayaan
D. Manfaat
1.
2.
3.
4.
5.
Konsep
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai perkembangan kebudayaan di
Indonesia melingkupi selluruh pengaruhnya terhadap kehidupan manusia Indonesia serta
kondisi kebudayaan di Indonesia saat ini. Serta mengetahui kebudayaan,unsur-unsur,
ciri-ciri.wujud,bentuk,serta komponen-komponen dan dampak masuknya budaya asing
dan hubungan antar budaya.
BAB II
PERMASALAHAN
Dinamika sosial dan kebudayaan selalu melanda semua bangsa
dan
negara
di
dunia
demikian
pula
tidak
terkecuali
melanda
Indonesia
kondisi
yang
beranekaragam
itu
kebudayaan
sebagai
kehilangan
tidak
pernah
perwujudan
sejumlah
kekuatan
yang
mendorong
terjadinya
contact)
secara
langsung
maupun
persebaran
(unsur)
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kebudayaan
Kata kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu Buddhayah dari kata
buddhi yang artinya budi atau akal, maka kebudayaan adalah sebagai hal-hal yang
bersangkutan dengan budi atau akal. Dalam bahasa Inggris kebudayaan disebut
culture, yang berasal dari kata lain yaitu:colere yang berarti mengolah atau
mengerjakan tanah atau bertani. Dalam bahasa Indonesia, kata culture di adopsi menjadi
kultur.
Sedangkan pengertian mengenai kebudayaan sendiri yaitu sistem pengetahuan
yang meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga
dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan
kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang
berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola
perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang
kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan
bermasyarakat.
Berikut ini pandangan para ahli tentang kebudayaan :
a.
b. Melville J. Herkovits
Kebudayaan sebagai suatu superorganic karena kebudayaan yang turun temurun
tidak pernah akan ditinggalkan walaupun masyarkata senantiasa silih berganti.
c.
Koentjaraningrat
Kebudayaan adalah keseluruhan system gagasan, tindakan, dan hasil karya
manusia dalam rangka kehidupan bermasyarakat yang dijadikan milik diri manusia
dengan belajar.
d. Selo Soemarjan dan Soelaiman Soemardi
Kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa dan cipta manusia.
Rasa meliputi jiwa manusia mewujudkan segala norma dan nilai kemasyarakatan yang
perlu untuk mengatur masalah kemasyarakatan dalam arti yang luas, misalnya
keyakinan, ideology, kebatinan, kesenian
Cipta meliputi kemampuan mental,kemampuan berfikir dari orang yang hidup
bermasyarakat yang menghasilkan filsafat serta ilmu pengetahuan, baik yang
berwujud teorimurni, maupun yang telah disusun untuk diamalkan dalam kehidupan
bermasyarakat.
Karya, masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan (material
culture) yang diperlukan oleh masyarakat untuk menguasai alam sekitarnya agar
kekuatannya serta hasilnya dapat diabadikan untuk keperluan masyarakat.
dimensi yang sering ada adalah seperti agama, tarian, nyanyian, wayang kulit, lukisan,
patung, seni ukir, dan hasil cipta lainnya.
Beberapa pengamat mengatakan bahwa perkembangan kebudayaan Indonesia
khususnya kebudayaan modern dimulai sejak bangsa Indonesia merdeka. Bentuk dari
deklarasi ini menjadikan bangsa Indonesia tidak dalam pengaruh dan tekanan bangsa lain
dengan budayanya. Dari sini bangsa Indonesia mampu menciptakan rasa dan karsa yang
lebih sempurna sehingga mulailah berkembang kebudayaan modern bangsa Indonesia.
Dalam perkembangan kebudayaan bangsa Indonesia ini ada beberapa faktor yang
mempengaruhi berkembangnya sebuah kebudayaan diantaranya adalah faktor pengaruh
budaya dari luar, apabila budaya asli ini tidak dapat mempertahankan eksistensinya maka
budaya asli yang ada akan tergusur dan tergantikan dengan budaya asing yang baru
tersebut. Pada saat ini kita semua dapat melihat bahwa bangsa Indonesia dalam situasi
yang mengkhawatirkan, karena banyak sekali budaya asing yang masuk dan tidak
tersaring sehingga mempengaruhi kebudayaan asli bangsa Indonesia.
Kondisi sosial budaya Indonesia saat ini adalah sebagai berikut :
1.
Bahasa
Dapat kita ketahui bahwa sampai saat Indonesia masih konsisten dan tetap
berpegang teguh dalam satu bahasa yaitu bahasa Indonesia. Sedangkan bahasa-bahasa
daerah merupakan kekayaan plural yang dimiliki bangsa Indonesia sejak jaman nenek
moyang kita. Bahasa merupakan salah satu unsur budaya yang terbentuk karena adanya
komunikasi antara manusia Indonesia. Bahasa asing (Inggris, mandarin, dan lan
sebagainya) belum terlihat begitu dinminati dalam penggunaan sehari-hari, hanya
mungkin pada acara saat seminar, atau kegiatan ceramah formal diselingi dengan bahasa
Inggris sekedar untuk menyampaikan kepada penonton kalau penceramah mengerti akan
bahasa Inggris.
2.
Sistem teknologi
Tidak bisa kita pungkiri bahwa perkembangan teknologi menjadi salah satu factor
yang mempengaruhi perkembangan kebudayaan Indonesia. Perkembangan yang
sangat terlihat adalah teknologi informatika. Dengan perkembangan teknologi ini tidak
ada lagi batas waktu dan negara pada saat ini, apapun kejadiannya di satu negara dapat
langsung dilihat di negara lain melalui televisi, internet atau sarana lain dalam bidang
informatika.Sehingga, budaya-budaya luar mampu menyusup kedalam budaya asli
Indonesia itu sendiri.
3.
4.
Organisasi Sosial.
Bermunculannya organisasi sosial yang berkedok pada agama (FPI, JI, MMI,
Organisasi Aliran Islam/Mahdi), Etnis (FBR, Laskar Melayu) dan Ras.
5.
Sistem Pengetahuan.
Kesenian.
Dominasi kesenian saat ini adalah seni suara dan seni akting (film, sinetron). Seni
tari yang dulu hampir setiap hari dapat kita saksikan sekarang sudah mulai pudar, apalagi
seni yang berbau kedaerahan. Kejayaan kembali wayang kulit pada tahun 1995 1996
yang dapat kita nikmati setiap malam minggu, sekarang sudah tidak ada lagi. Seni lawak
model Srimulat sudah tergeser dengan model Overa Van Java, Pesbuker, dan lain-lain.
Untuk kesenian nampaknya paling dinamis perkembangannya. Namun akibat
perkembangan budaya yang sangat pesat menyebabkan banyak masyarakat Indonesia
yang mulai melupakan kesenian asli bangsa Indonesia dan akhirnya banyak kesenian
Indonesia yang diakui oleh pihak lain.
7.
C.
budayanya, dengan memiliki keragaman yang cukup bervariasi, dapat digunakan sebagai
penambah indahnya khasanah sebuah negara. Namun, Indonesia harus tetap mampu
mempertahankan eksistensi kebudayaannya. Apabila diulang kembali berbagai peristiwa
yang terjadi, banyak kebudayaan Indonesia yang telah dirampas oleh negara-negara lain.
Hal ini dapat membuktikan dengan jelas bahwa belum adanya kekuatan hukum yang
kuat yang dimiliki oleh bangsa Indonesia tentang kebudayaannya. Sehingga akan
menyebabkan kemudahan bagi bangsa lain untuk mengambil dan mengakuinya
Bukan hanya itu saja, kemajuan teknologi informasi pada masa sekarang ini
telah cepatnya merubah kebudayaan Indonesia menjadi kian merosot. Sehingga
menimbulkan berbagai opini yang tidak jelas, yang nantinya akan melahirkan sebuah
kebingungan di tengah-tengah berbagai perubahan yang berlangsung begitu rumitnya
dan membuat pusing
bagi masyarakatnya sendiri.
Dan yang lebih memprihatinkan lagi, banyak kesenian dan bahasa Nusantara
yang dianggap sebagai ekspresi dari bangsa Indonesia akan terancam mati. Sejumlah
warisan budaya yang ditinggalkan oleh nenek moyang sendiri telah hilang entah kemana.
Padahal warisan budaya tersebut memiliki nilai tinggi dalam membantu keterpurukan
bangsa Indonesia pada jaman sekarang.
Sungguh ironis memang apabila ditelaah lebih jauh lagi. Akan tetapi, kita tidak
hanya mengeluh dan menonton saja. Sebagai warga negara yang baik, mesti mampu
menerapkan dan memberikan contoh kepada anak cucu nantinya, agar kebudayaan yang
telah diwariskan secara turun temurun akan tetap ada dan senantiasa menjadi salah satu
harta berhargamilik bangsa Indonesia yang tidak akan pernah punah.
Globalisasi juga memberikan dampak bagi kebudayaan Indonesia, Arus
globalisasi saat ini telah menimbulkan pengaruh terhadap perkembangan budaya bangsa
Indonesia. Derasnya arus informasi dan telekomunikasi ternyata menimbulkan sebuah
kecenderungan yang mengarah terhadap memudarnya nilai-nilai pelestarian budaya.
Perkembangan3T(Transportasi,Telekomunikasi,danTeknologi)mengakibatkan berkurang
nya keinginan untuk melestarikanbudaya
negerisendiri
Budaya Indonesia yang dulunya ramah-tamah, gotong royong dan sopan berganti
dengan budaya barat, misalnya pergaulan bebas. Bahkan bila kita tinjau Tapanuli
(Sumatera Utara) misalnya, dua puluh tahun yang lalu, anak-anak remajanya masih
banyak yang berminat untuk belajar tari tor-tor dan tagading (alat musik batak). Hampir
setiap minggu dan dalam acara ritual kehidupan, remaja di sana selalu diundang pentas
sebagai hiburan budaya yang meriah. Namun saat ini, ketika teknologi semakin maju,
ironisnya kebudayaan-kebudayaan daerah tersebut semakin lenyap di masyarakat,
bahkan hanya dapat disaksikan di televisi dan Taman Mini Indonesi Indah (TMII).
Padahal kebudayaan-kebudayaan daerah tersebut,bila dikelola dengan baik selain dapat
menjadi pariwisata budaya yang menghasilkan pendapatan untuk pemerintah baik pusat
maupun daerah, juga dapat menjadi lahan pekerjaan yang menjanjikan bagi masyarakat
sekitarnya.
Hal lain yang merupakan pengaruh globalisasi adalah dalam pemakaian bahasa
Indonesia yang baik dan benar (bahasa juga salah satu budaya bangsa). Sudah lazim di
Indonesia untuk menyebut orang kedua tunggal dengan Bapak, Ibu, Pak, Bu, Saudara,
Anda dibandingkan dengan kau atau kamu sebagai pertimbangan nilai rasa. Sekarang ada
kecenderungan di kalangan anak muda yang lebih suka menggunakan bahasa Indonesia
dialek Jakarta seperti penyebutan kata gue (saya) dan lu (kamu). Selain itu kita sering
dengar anak muda menggunakan bahasa Indonesia dengan dicampur-campur bahasa
inggris seperti OK, No problem dan Yes, bahkan kata-kata makian (umpatan) sekalipun
yang sering kita dengar di film-film barat, sering diucapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kata-kata ini disebarkan melalui media TV dalam film-film, iklan dan sinetron
bersamaan dengan disebarkannya gaya hidup dan fashion. Gaya berpakaian remaja
Indonesia yang dulunya menjunjung tinggi norma kesopanan telah berubah mengikuti
perkembangan jaman. Ada kecenderungan bagi remaja putri di kota-kota besar memakai
pakaian minim dan ketat yang memamerkan bagian tubuh tertentu. Budaya perpakaian
minim ini dianut dari film-film dan majalah-majalah luar
negeri
yang
ditransformasikan
kedalam sinetron-sinetron indonesia
Derasnya arus informasi yang juga ditandai dengan hadirnya internet turut serta
menyumbang bagi perubahan cara berpakaian. Pakaian mini dan ketat telah menjadi
trend di lingkungan anak muda. Salah satu keberhasilan penyebaran kebudayaan Barat
ialah meluasnya anggapan bahwa ilmu dan teknologi yang berkembang di Barat
merupakan suatu yang universal. Masuknya budaya barat (dalam kemasan ilmu dan
teknologi) diterima dengan baik. Pada sisi inilah globalisasi telah merasuki berbagai
sistem nilai sosial dan budaya Timur (termasuk Indonesia) sehingga terbuka pula konflik
nilaiantara
teknologidan nilai-nilai ketimuran.
Perkembangan keubudayaan Indonesia yang dari masa kerajaan sampai era
globalisasi ini memberikan beberapa dampak bagi masyarakat. Kebudayaan Indonesia
adalah serangkaian gagasan dan pengetahuan yang telah diterima oleh masyarakatmasyarakat Indonesia (yang multietnis) itu sebagai pedoman bertingkah laku dan
menghasilkan produk-produk kebudayaan itu sendiri. Hanya persoalannya, ide-ide dan
pengetahuan masyarakat-masyarakat Indonesia juga mengalami perubahan-perubahan,
baik karena faktor internal maupun eksternal.
Berikut dampak kebudayaan Indonesia bagi masyarakat, antara lain:
a) Pengaruh Positif dapat berupa :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
b) Pengaruh Negatif
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
tradisi sebagai produk masa lalu yang hanya layak disimpan dalam etalase sejarah
untuk dikenang (dekonstruksi tradisi/disconecting of culture).
Sebagai sarana kompetisi yang menghancurkan. Proses globalisasi tidak hanya
memperlemah posisi negara melainka juga akan mengakibatkan kompetisi yang
saling menghancurkan.
Sebagai pembunuh pekerjaan. Sebagai akibat kemajuan teknologi dan pengurangan
biaya per unit produksi, maka output mengalami peningkatan drastis sedangkan
jumlah pekerjaan berkurang secara tajam.
Sebagai imperialisme budaya. Proses globalisasi membawa serta budaya barat, serta
kecenderungan melecehkan nilai-nilai budaya tradisional.
Globalisasi merupakan kompor bagi munculnya gerakan-gerakan neo-nasionalis dan
fundamentalis.. Proses globalisasi yang ganas telah melahirkan sedikit pemenang
dan banyak pecundang, baik pada level individu, perusahaan maupun negara.
Negara-negara yang harga dirinya diinjak-injak oleh negara-negara adi kuasa maka
proses globalisasi yang merugikan ini merupakan atmosfer yang subur bagi
tumbuhnya gerakan-gerakan populisme, nasionalisme dan fundamentalisme.
Malu menggunakan budaya asli Indonesia karena telah maraknya budaya asing yang
berada di wilayah Indonesia.
D. Teori Kebudayaan
Teori kebudayaan antara lain :
1. kebudayaan dapat dipelajari
2. kebudayaan berasal dari segi biologis, lingkungan, psikologis, dan komponen sejarah
eksistensi manusia
3. kebudayaan mempunyai struktur
4. kebudayaan dapat dipecah-pecah ke dalam berbagai aspek
5. kebudayaan bersifat dinamis
6. kebudayaan mempunyai variabel
7. kebudayaan memperlihatkan keteraturan yang dapat dianalisis dengan metode ilmiah
8. kebudayaan merupakan alat bagi seseorang (individu) untuk mengatur keadaan
totalnya dan menambah arti kesan kreatif
E.
Karakteristik Budaya
Budaya memiliki sifat universal, artinya terdapat sifat-sifat umum yang melekat
pada setiap budaya, kapan pun dan dimanapun budaya itu berada. Adapun sifat itu adalah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
F. Unsur-unsur Kebudayaan
e) Kesenian
f) System pengetahuan
g) Religi
G.
Bentuk-Bentuk Kebudayaan
Kebudayaan dibagi menjadi dua bentuk, yakni :
1. Kebudayaan materi
Kebudayaan materi terdiri atas benda-benda hasil karya dari suatu
kebudayaan yang meliputi segala sesuatu yang diciptakan dan digunakan oleh manusia
dan mempunyai bentuk yang dapat dilihat dan diraba yang memiliki nilai lisan.
Contoh : Rumah, pakaian, mobil, kapal, gedung, dan peesawat televisi
Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan
yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud
kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya
(artefak) manusia.
- Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas,
perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal
yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan.
2. Kebudayaan Non Materi
Kebudayaan non materi terdiri dari kata-kata yang dipergunakan orang, hasil
pemikiran adat istiadat, keyakinan, dan kebiasaan yang diikuti anggota masyarakat.
Norma-norma dan adat istiadat.
Contoh : berbagai norma yang mengatur prilaku manusia (norma agama,norma hukum,
norma kesopanan, dan norma kesusilaan)
H. Wujud Kebudayaan
Apabila kita memperhatikan definisi kebudayaan menurut Koentjoroningrat,
perwujudan budaya adalah :
a.
Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai, normanorma, dan peraturan.
Wujud pertama adalah wujud ideal dari kebudayaan,sifatnya abstrak, tidak dapat
diraba atau difoto. Isi atau substansinya yaitu pengetahuan, nilai-nilai, etos, pandangan
hidup, kepercayaan, persepsi dsb. Lokasinya ada didalam alam fikiran warga masyarakat
dimana kebudayaan tersebut hidup. Gagasan bukan berada lepas satu dari yang lain,
melainkan selalu berkaitan menjadi system. Ahli antropologi dan sosiologi menyebut
dengan system budaya (Cultural System) dalam bahasa Indonesia disebut adat, atau adat
istiadat.
b. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari
manusia dalam masyarakat.
Wujud kedua dari kebudayaan disebut sebagai system sosial (Social System).
Wujudnya adalah berbagai tindakan berpola dari manusia, yaitu aktivitas manusia yang
saling berhubungan, berinteraksi serta bergaul dengan lainnya dari waktu ke waktu yang
mengikuti pola tertentu yang berdasarkan tata kelakuan atau adat istiadat bersifat konkret
dapat diobservasi, difoto, dan didokumentasikan
c. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
Wujud ke tigadari kebudayaan disebut kebudayaan fisik, berupa keseluruhan hasil
fisik dari aktivitas, perbuatan dan karya semua manusia dalam masyarakat. Sifatnya
paling konkret, karena berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat
ataupun difoto,contoh: pabrik baja,menara, kain batik, kancing baju dll.
Wujud kebudayaan tersebut sejalan dengan wujud budaya menurut Hoxley yaitu
mentifact, sosiofact dan artifact.
I. Komponen-Komponen Kebudayaan
Berdasarkan wujudnya tersebut, Budaya memiliki beberapa elemen atau
komponen, menurut ahli antropologi Cateora, yaitu :
1) Kebudayaan material
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata,
konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang
dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan
seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat
terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesinbudayaan material
mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret. Termasuk dalam
kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian
arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material
juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga,
pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci.
2) Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari
generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian
tradisional.
3) Lembaga social
Lembaga social, dan pendidikan memberikan peran yang banyak dalam kontek
berhubungan, dan berkomunikasi di alam masyarakat. Sistem social yang terbantuk
dalam suatu Negara akan menjadi dasar, dan konsep yang berlaku pada tatanan social
masyarakat. Contoh Di Indonesia pada kota, dan desa dibeberapa wilayah, wanita tidak
perlu sekolah yang tinggi apalagi bekerja pada satu instansi atau perusahaan. Tetapi di
kota kota besar hal tersebut terbalik, wajar seorang wanita memilik karier
4) Sistem kepercayaan
Bagaimana masyarakat mengembangkan, dan membangun system kepercayaan
atau keyakinan terhadap sesuatu, hal ini akan mempengaruhi system penilaian yang ada
dalam masyarakat. Sistem keyakinan ini akan mempengaruhi dalam kebiasaan,
bagaimana memandang hidup, dan kehidupan, cara mereka berkonsumsi, sampai dengan
cara bagaimana berkomunikasi.
5) Estetika
Berhubungan dengan seni, dan kesenian, music, cerita, dongeng, hikayat,
drama, dan tari tarian, yang berlaku, dan berkembang dalam masyarakat. Seperti di
Indonesia setiap masyarakatnya memiliki nilai estetika sendiri. Nilai estetika ini perlu
dipahami dalam segala peran, agar pesan yang akan kita sampaikan dapat mencapai
tujuan, dan efektif. Misalkan di beberapa wilayah, dan bersifat kedaerah, setiap akan
membangu bagunan jenis apa saj harus meletakan janur kuning, dan buah buahan,
sebagai symbol yang arti disetiap derah berbeda. Tetapi di kota besar seperti Jakarta
jarang mungkin tidak terlihat masyarakatnya menggunakan cara tersebut.
6) Bahasa
Bahasa merupakan alat pengatar dalam berkomunikasi, bahasa untuk setiap
wilayah, bagian, dan Negara memiliki perbedaan yang sangat komplek. Dalam ilmu
komunikasi bahasa merupakan komponen komunikasi yang sulit dipahami. Bahasa
memiliki sidat unik, dan komplek, yang hanya dapat dimengerti oleh pengguna bahasa
tersebu. Jadi keunikan, dan kekomplekan bahasa ini harus dipelajari, dan dipahami agar
komunikasi lebih baik, dan efektif dengan memperoleh nilai empati, dan simpati dari
orang lain.
alat-alat produktif
senjata
wadah
makanan
pakaian
alat-alat transportasi
Sistem mata pencaharian
Perhatian para ilmuwan pada sistem mata pencaharian ini terfokus pada masalahmasalah mata pencaharian tradisional saja, di antaranya:
Beternak
Menangkap ikan
Sistem kekerabatan dan organisasi sosial
Sistem kekerabatan merupakan bagian yang sangat penting dalam struktur
sosial.Meyer Fortes mengemukakan bahwa sistem kekerabatan suatu masyarakat dapat
dipergunakan untuk menggambarkan struktur sosial dari masyarakat yang bersangkutan.
Kekerabatan adalah unit-unit sosial yang terdiri dari beberapa keluarga yang
memiliki hubungan darah atau hubungan perkawinan. Anggota kekerabatan terdiri atas
ayah, ibu, anak, menantu, cucu, kakak, adik, paman, bibi, kakek, nenek, dan seterusnya.
Dalam kajian sosiologi-antropologi, ada beberapa macam kelompok kekerabatan
dari yang jumlahnya relatif kecil hingga besar seperti keluarga ambilineal, klan, fatri,
dan paroh masyarakat. Di masyarakat umum kita juga mengenal kelompok kekerabatan
lain sepertikeluarga inti, keluarga luas, keluarga bilateral, dan keluarga unilateral.
Sementara itu, organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh
masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang
berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa, dan negara.
Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi
sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.
Bahasa
Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk
salingberkomunikasi atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan
(bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan
bicaranya atau orang lain. Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat
istiadat, tingkah laku, tata krama masyarakat, dan sekaligus mudah membaurkan dirinya
dengan segala bentuk masyarakat.
Bahasa memiliki beberapa fungsi yang dapat dibagi menjadi fungsi umum, dan
fungsi khusus. Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat untuk
berekspresi, berkomunikasi, dan alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial.
Sedangkan fungsi bahasa secara khusus adalah untuk mengadakan hubungan dalam
pengetahuan tentang tubuh manusia, pengetahuan tentang sifat, dan tingkah laku
sesama manusia
pengetahuan tentang ruang dan waktu
Dampak Positf
Di era globalisasi dan kemajuan teknologi kemajuan sekarang ini memang tidak
dapat dipungkiri masuknya juga kebudayaan asing yang menyertai. Masuknya teknologi
beserta budaya akan diadopsi dan disesuaikan dengan selera masyarakat setempat. Itulah
yang dimaksud dengan alih teknologi. Kemudahan untuk mendapatkan informasi dan
Di era globalisasi dan kemajuan teknologi sekarang ini memang tidak dapat
dipungkiri masuknya juga kebudayaan asing yang menyertai. Masuknya teknologi
beserta budaya akan diadopsi dan disesuaikan dengan selera masyarakat setempat. Itulah
yang dimaksud dengan alih teknologi. Kemudahan untuk mendapatkan informasi dan
kebiasaan berkompetensi juga merupakan salah satu dampak positif masuknya
kebudayaan asing.
Dampak negativ yang timbul juga dapat terjadi dengan masuknya kebudayaan
asing, seperti sikap individualis dan mengabaikan nilai budaya yang ada di masyarakat
dan yang dapat kita lihat dimasyarakat munculnya sifat konsumerisme akibat banyaknya
produk-produk di dalam negeri.
Setiap kebudayaan asli selalu berinteraksi dengan kebudayaan baru atau asing
dimana hubungan tersebut terwujud dalam bentuk :
a.
Akulturasi
Asimilasi
Sintesis
Penetrasi
Masyarakat majemuk adalah suatu masyarakat dalam sistem nilai yang dianut
oleh berbagai kesatuan sosial menjadi bagian yang sedemikian rupa sehingga anggota
masyarakat tersebut kurang memiliki loyaritas terhadap masyarakat dan kurang memiliki
dasar-dasar untuk saling memahami satu sama lain.suatu masyarakat bersifat
majemauk,apabila masyarakar tersebut secara struktural memiliki sub-sub kebudayaan
yang bersifat diverse (beranekaragaman).
Berdasarkan pengertian tersebut diatas terlihat bahwa masyarakat majemuk itu
ternyata tidak dapat disamakan dengan masyarakat yang memiliki unit-unit kekerabatan
yang bersifat segmenter.hal ini mengandung arti bahwa suatu masyarakat yang terbagibagi kedalam berbagai
kelompok yang biasanya berdasarkan garis keturunan
tunggal,akan tetapi memiliki struktur kelembagaan yang bersifat homogen.atau tidak
dapat disamakan dengan masyarakat yang memiliki diferensiasi atau spesialisasi yang
tinggi yaitu suatu masyarakat dengan tingkat diferensiasi yang tinggi dengan banyak
lembaga yang bersifat komplementer dan saling bergantung satu sama lain.
Sikap sikap kerjasama yang harus dikembangkan dimulai diantara penduduk
pribumi yang terbagi kedalam kelompok suku-suku bangsa yang beraneka ragam.Sikapsikap yang harus dikembangkan untuk mengikis segi negative dari masyarakat yang
majemuk
adalah
dengan
mengembangkan
sikap-sikap
tolenrasi,tenggang
rasa,terbuka,suka menolong,gotong royong,dan musyawarah.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Kelima, yang kita hadapi saat ini adalah krisis budaya. Tanpa segera
ditegakkannya upaya membentuk secara tegas identitas nasional dan kesadaran
nasional, maka bangsa ini akan menghadapi kehancuran.
Kebudayaan merupakan pengetahuan yang merupakan system ide atau gagasan
yang terdapat dalam pikiran manusia. Perwujudan kebudayaan diciptakan manusia
sebagai makhluk yang berbudaya, berupa prilaku dan benda-benda yang bersifat nyata.
Kebudayaan dimiliki oleh setiap manusia, kebudayaan membentuk karakter manusia
dalam tindakan-tindakan yang dilakukan sehari-hari.
Setiap Negara memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Seiring dengan
berjalannya waktu, di era globalisasi dan kemajuan teknologi seperti saat ini tidak
dipungkiri masuk juga kebudayaan asing sehingga terjadi interaksi antara berbagai
kebudayaan. Dimana budaya asli berinteraksi dengan budaya asing yang makin
berkembang dari Negara lain. Interaksi tersebut menciptakan Hubungan yang terwujud
dalam bentuk akulturasi, asimilasi, sintesis dan penetrasi. Masuknya budaya asing dan
hubungan antar budaya tersebut tentu akan menciptakan dampak yang bersifat positif
dan negative.
B.
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Budiono Kusumohamodjojo. 2000. Kebhinekaan Masyarakat Indonesia. Jakarta: Grasindo.
Burhanudin Salam. 1997. Etika Sosial: Asas Moral dalam Kehidupan Manusia. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Harimanto, Winarno.2009. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Jakarta : Bumi Aksara.
Syukur, Abdul et al. 2005. Ensiklopedia Umum Untuk Pelajar. Jakarta: PT. Ichtiar Baru
Van Hoeve.
Staf Ensiklopedia Nasional Indonesia. 1989. Ensiklopedia Nasional Indonesia.
Jakarta: Cipta Adi Pustaka.
Tim Dosen ISBD. 2012. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Jakarta : Universitas Negeri Jakarta
Diakses
dari http://www.galerinajwaa.com/2014/06/contoh-makalah-keberagamanbudaya-sma.html, pada 14 maret 2015, pukul 19.05 WIB
Diakses dari https://ewinkkreasi72.wordpress.com/2014/01/31/modul-ips-kelas-xi-smksemester-2/, pada 16 maret 2015, pukul 11.20 WIB
Diakses dari http://sripranowo.blogdetik.com/materi-kelas-xi/, pada 16 maret 2015,
pukul 11.35 WIB
Diakses
dari http://www.slideshare.net/ayfilfilkhiyami/bab-5-kebudayaan-buat-yangjurusannya-ips-kelas-11-ini-materi-baru-semester-2-kan-semoga-membantu, pada 17
maret 2015, pukul 19.55
Characteristic of Culture, diakses dari http://anthro.palomar.edu/culture/culture_2.htm,
tanggal 19 maret, 2015, pukul 10.45 WIB
Diakses dari http://www.slideshare.net/arismacahyani78/materi-ppt-kebudayaan, pada 21
maret 2015, pukul 18.55