Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

KEBUDAYAAN
D
I
S
U
S
U
N
Oleh :

Kelompok 1
Nama : Ayemin
Novita sari
Lyly veronika
Noplin kibaa
Kelas : XII AP2

Smk negeri 1 tinangkung


Tahun ajaran 2016/2017

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Ilmu Pengetahuan Sosial tentang
Kebudayaan ini. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan, baik dari segi isi, penulisan maupun kata-kata yang digunakan. Oleh karena itu,
segala kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan bagi kami dalam membuat
makalah selanjutnya, akan kami terima dengan senang hati. Tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Akhirnya, tiada gading yang tak retak, meskipun dalam penyusunan makalah ini
kami telah mencurahkan kemampuan, namun kami sangat menyadari bahwa hasil
penyusunan makalah ini jauh dari sempurna dikarenakan keterbatasan data dan referensi
maupun kemampuan kami. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran serta kritik
yang membangun dari berbagai pihak. Semoga makalah ini dapat memenuhi syarat
proses kegiatan belajar kami dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
dan apabila terdapat kejanggalan-kejanggalan dalam penyusunan makalah ini.
kami mohon maaf dan sekali lagi kami mengucapkan terimakasih.

Salakan, 10 november 2016

Kelompok 1

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
BAB II
PEMBAHASAN
A.
B.
C.
D.
E.
F.
H.
G.
I.
J.
K
L.

Pengertian Kebudayaan
Perkembangan Kebudayaan di Indonesia
Kondisi Kebudayaan Indonesia Pada Era Globalisasi
Teori Kebudayaan
Karakteristik Budaya
Unsur-unsur Kebudayaan
Bentuk-Bentuk Kebudayaan
Wujud Kebudayaan
Komponen-Komponen Kebudayaan
Hubungan Antara Unsur-Unsur Kebudayaan
Kebudayaan menurut wilayah
Dampak Masuknya Budaya Asing dan Hubungan Antar Budaya
1. Dampak Masuknya Budaya Asing
2. Hubungan Antar Budaya
M. Peran Pemerintah Dalam Menjaga Keselarasan Budaya

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang

Kebudayaan atau yang dapat disebut juga Peradaban mengandung pengertian


yang sangat luas dan mengandung pemahaman perasaan suatu bangsa yang sangat
kompleks meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni,moral, hukum, adat-7istiadat,
kebiasaan dan pembawaan lainnya yang diperoleh dari anggota masyarakat. (Taylor,
1897).
Mempelajari kebudayaan bukanlah suatu kegiatan yang mudah dan sederhana,
karena banyak sekali batasan konsep dari berbagai bahasa, sejarah, sumber bacaan atau
literatur baik pendekatan metode juga telah banyak disiplin ilmu lain yang juga mengkaji
berbagai macam permasalahan terkait kebudayaan seperti, Sosiologi, Psikoanalisis,
Psikologi (Perilaku) dan sebagainya yang masing-masing mempunyai tingkat kejelasan
sendiri-sendiri tergantung pada konsep dan penekanan masing-masing.
Apabila ditinjau dari asal katanya, maka Kebudayaan berasal dari bahasa
Sanskerta yaitu Budhayah, yang merupakan bentuk jamak dari Budhi yang berarti
Budi atau Akal. Dalam hal ini,Kebudayaan dapat diartikan sebagai Hal-hal yang
bersangkutan dengan budi atau akal.
Dalam disiplin Ilmu Antropologi Budaya, pengertian Kebudayaan dan Budaya
tidak dibedakan. Adapun pengertian Kebudayaan dalam kaitannya dengan Ilmu Sosial
Budaya Dasar (ISBD) adalah: Penciptaan, penertiban dan pengolahan nilai-nilai insani
yang tercakup di dalamnya usaha memanusiakan diri di dalam alam lingkungan, baik
fisik maupun sosial. Manusia memanusiakan dirinya dan memanusiakan
lingkungannya.
Budaya atau kebudayaan secara entimologi
berasal
dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan
bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) yang kemudian diartikan
sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari
kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan atau dapat pula
diartikan sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga
kadang
diterjemahkansebagai"kulturdalambahasaIndonesia.
Budaya merupakan suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki
bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke
generasi. Budaya yang ada ini terbentuk dari banyak unsur yang
rumit,
termasuksistem agama dan politik,
adat
istiadat, bahasa,
perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana
juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia
sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara
genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orangorang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaanperbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari. Budaya
adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks,
abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku

komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi


banyak kegiatan sosial manusia.
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dengan banyaknya
pulau tersebut Indonesia memiliki beragam budaya yang sangat banyak sekali.
Perkembangan budaya Indonesia telah dimulai sejak nenek moyang kita terdahulu.
Namun, beberapa tahun kebelakangan ini kebudayaan di Indonesia berada dalam masa
yang mengecewakan dimana banyak budaya kita yang lepas dari genggaman kita.
Seperti yang telah kita ketahui, perkembangan budaya indonesia selalu dalam
kondisi yang naik dan turun. Pada awalnya, Indonesia sangat banyak mempunyai
peninggalan budaya dari nenek moyang kita terdahulu, hal seperti itulah yang harus
dibanggakan oleh penduduk indonesia sendiri, tetapi belakangan ini budaya Indonesia
mengalami masa penurunan terhadapa sosialisasi budaya bangsa sehingga penduduk kini
telah banyak yang melupakan apa itu budaya Indonesia. Semakin majunya arus
globalisasi rasa cinta terhadap budaya semakin berkurang, dan ini sangat berdampak
tidak baik bagi masyarakat asli Indonesia. Terlalu banyaknya kehidupan asing yang
masuk ke Indonesia, masyarakat kini telah berkembang menjadi masyarakat modern.
Hal ini yang menyebabkan kebudayaan bangsa Indonesia
banyak yang diambil oleh pihak lain, berikut merupakan data
beberapa budaya Indonesia yang diklaim oleh pihak lain: batik dari
Jawa oleh Adidas, Naskah kuno dari Riau oleh pemerintah Malaysia,
Naskah kuno dari Sumatera barat oleh pemerintah Malaysia, Naskah
kuno dari Sulawesi selatan oleh pemerintah Malaysia, Naskah kuno
dari Sulawesi Tenggara oleh pemerintah Malaysia, rendang dari
Sumatera Barat oleh Oknum WN Malaysia, Sambal bajak dari Jawa
tengah oleh oknum WN Belanda, Sambal petai dari Riau oleh oknum
WN Belanda, tempe dari Jawa oleh beberapa perusahaan asing, lagu
rasa sayange dari Maluku oleh pemerintah Malaysia, Tari reog
ponorogo dari Jawa Timur oleh pemerintah Malaysia, Lagu soleram dari
Riau oleh pemerintah Malaysia, Lagu injit-injit semut dari Jambi oleh
pemerintah Malaysia, Alat musik gamelan dari Jawa oleh pemerintah
Malaysia, Tari kuda lumping dari Jawa Timur oleh pemerintah Malaysia,
tari piring dari Sumatera barat oleh pemerintah Malaysia, Lagu kakak
tua dari Maluku oleh pemerintah Malaysia, Lagu anak kambing saya
dari Nusa Tenggara oleh pemerintah Malaysia, Kursi taman dengan
ornamen ukir khas Jepara Jawa Tengah oleh oknum WN Perancis,
Pigura dengan ornamen ukir khas Jepara dari jawa Tengan oleh oknum
WN Inggris, Motif batik perang dari Yogyakarta oleh pemerintah
Malaysia, Desain kerajinan perak desak Suwarti dari Bali oleh oknum
WN Amerika, Produk berbahan rempah-rempah dan tanaman obat asli
Indonesia oleh Shiseido Co. Ltd, Badik tumbuk lada oleh pemerintah
Malaysia, kopi gayo dari Aceh oleh perusahaan multinasional (MNC)
Belanda, kopi toraja dari Sulawesi Selatan oleh perusahaan Jepang,
Musik indang sungai garinggiang dari Sumatera Barat oleh Malaysia,
Kain ulos oleh Malaysia, alat musik angklung oleh pemerintah
Malaysia, Lagu jali-jali oleh pemerintah Malaysia, dan tari pendet dari
Bali
oleh
pemerintah
Malaysia.
Melihat data yang ada diatas kita seharusnya merasa miris

melihatnya, karena begitu banyak budaya kita yang diklaim oleh pihak
lain. Masyarakat Indonesia sendiri kurang memperhatikan bagian dari
budaya Indonesia. dan diharapkan untuk masyarakat Indonesia lebih
memperhatikan bagian dari peninggalan budaya Indonesia. dan
sekarang akan diupayakan oleh pemerintah agar mendidik anak-anak
muda untuk perduli terhadap hal tersebut, dan lebih mengenalkan dari
dini sikap akan pentingnya pengetahuan budaya Indonesia.

B. Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Apa yang dimaksud dengan kebudayaan?


Apa yang dimaksud dengan kebudayaan indonesia?
Apa saja teori dan karakteristik kebudayaan?
Sebutkan unsur dan ciri-ciri kebudayaan?
Jelaskan bentuk, wujud dan komponen kebudayaan?
Bagaimana dampak masuknya budaya asing dan hubungan antar budaya?
Apa saja pengaruh perkembangan kebudayaan indonesia dengan kehidupan manusia
indoonesia?
8. Bagaimana kondisi kebudayaan di Indonesia?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui perkembangan kebudayaan di indonesia
2. Untuk mengetahui pengaruh perkembangan kebudayaan indonesia dengan kehidupan
manusia indonesia
3. Untuk mengetahui kondisi kebudayaan indonesia
4. Untuk mengetahui bentuk, wujud, serta komponen-komponen kebudayaan
5. Untuk mengetahui dampak masuknya budaya asing dan hubungan antar budaya
6. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan kebudayaan
7. Untuk mengetahui unsur dan ciri-ciri kebudayaan
8. Untuk mengetahui teori dan karakteristik kebudayaan

D. Manfaat
1.
2.
3.
4.
5.

Mengetahui yang dimaksud dengan kebudayaan


Mengetahui unsur dan ciri-ciri kebudayaan
Mengetahui teori dan karakteristik kebudayaan
Mengetahui bentu, wujud, serta komponen-komponen kebudayaan
Mengetahui dampak masuknya budaya asing dan hubungan antar budaya

Konsep
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai perkembangan kebudayaan di
Indonesia melingkupi selluruh pengaruhnya terhadap kehidupan manusia Indonesia serta
kondisi kebudayaan di Indonesia saat ini. Serta mengetahui kebudayaan,unsur-unsur,
ciri-ciri.wujud,bentuk,serta komponen-komponen dan dampak masuknya budaya asing
dan hubungan antar budaya.

BAB II
PERMASALAHAN
Dinamika sosial dan kebudayaan selalu melanda semua bangsa
dan

negara

di

dunia

demikian

pula

tidak

terkecuali

melanda

masyarakat Indonesia, walaupun luas permasalahan dan tingkat


permasalahan itu berbeda-beda. Demikian pula masyarakat dan
kebudayaan Indonesia pernah berkembang dengan pesatnya di masa
lampau, walaupun perkembangannya dewasa ini bisa dikatakan lebih
tertinggal apabila dibandingkan dengan perkembangan di negera maju
lainnya. Bagaimanapun masalah yang dihadapi, masyarakat dan
kebudayaan
mengalami

Indonesia
kondisi

yang

beranekaragam

itu

kebudayaan

sebagai

kehilangan

tidak

pernah

perwujudan

tanggapan aktif masyarakat terhadap tantangan yang timbul akibat


perubahan lingkungan dalam arti luas maupun pergantian generasi.
Ada

sejumlah

kekuatan

yang

mendorong

terjadinya

perkembangan sosial budaya masyarakat Indonesia. Secara umum


ada dua kekuatan yang menyebabkan timbulnya perubahan sosial, hal
yang pertama adalah kekuatan dari dalam masyarakat sendiri (internal
factor), seperti pergantian generasi dan berbagai penemuan dan
rekayasa setempat. Hal kedua, adalah kekuatan dari luar masyarakat
(external factor), seperti pengaruh kontak-kontak antar budaya
(culture

contact)

secara

langsung

maupun

persebaran

(unsur)

kebudayaan serta perubahan lingkungan hidup yang pada gilirannya


dapat memacu perkembangan sosial dan kebudayaan masyarakat
yang harus menata kembali kehidupan mereka .

Seberapa cepat atau lambatnya perkembangan sosial budaya


yang melanda, dan faktor apapun penyebabnya, setiap perubahan
yang terjadi akan menimbulkan reaksi pro dan kontra terhadap
masyarakat atau bangsa yang bersangkutan. Besar kecilnya reaksi pro
dan kontra itu dapat mengancam kemapanan dan bahkan dapat pula
menimbulkan disintegrasi sosial terutama dalam masyarakat majemuk
dengan multi kultur seperti Indonesia.

BAB III

PEMBAHASAN
A. Pengertian Kebudayaan
Kata kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu Buddhayah dari kata
buddhi yang artinya budi atau akal, maka kebudayaan adalah sebagai hal-hal yang
bersangkutan dengan budi atau akal. Dalam bahasa Inggris kebudayaan disebut
culture, yang berasal dari kata lain yaitu:colere yang berarti mengolah atau
mengerjakan tanah atau bertani. Dalam bahasa Indonesia, kata culture di adopsi menjadi
kultur.
Sedangkan pengertian mengenai kebudayaan sendiri yaitu sistem pengetahuan
yang meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga
dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan
kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang
berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola
perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang
kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan
bermasyarakat.
Berikut ini pandangan para ahli tentang kebudayaan :
a.

Sir Edward Burnet Tylor


Kebudayaan adalah kompleks keseluruhan yang meliputi: pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, hokum, moral, kebiasaan, dan lainnya yang diperoleh manusia
sebagai anggota masyarakat.

b. Melville J. Herkovits
Kebudayaan sebagai suatu superorganic karena kebudayaan yang turun temurun
tidak pernah akan ditinggalkan walaupun masyarkata senantiasa silih berganti.
c.

Koentjaraningrat
Kebudayaan adalah keseluruhan system gagasan, tindakan, dan hasil karya
manusia dalam rangka kehidupan bermasyarakat yang dijadikan milik diri manusia
dengan belajar.
d. Selo Soemarjan dan Soelaiman Soemardi
Kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa dan cipta manusia.
Rasa meliputi jiwa manusia mewujudkan segala norma dan nilai kemasyarakatan yang
perlu untuk mengatur masalah kemasyarakatan dalam arti yang luas, misalnya
keyakinan, ideology, kebatinan, kesenian
Cipta meliputi kemampuan mental,kemampuan berfikir dari orang yang hidup
bermasyarakat yang menghasilkan filsafat serta ilmu pengetahuan, baik yang
berwujud teorimurni, maupun yang telah disusun untuk diamalkan dalam kehidupan
bermasyarakat.
Karya, masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan (material
culture) yang diperlukan oleh masyarakat untuk menguasai alam sekitarnya agar
kekuatannya serta hasilnya dapat diabadikan untuk keperluan masyarakat.

B. Perkembangan Kebudayaan Indonesia


Berbicara tentang kebudayaan Indonesia yang ada dibayangan kita adalah sebuah
budaya yang sangat beraneka ragam. Bagaimana tidak, Indonesia merupakan negara
kepulauan terbesar di dunia, hal inilah yang menyebabkan Indonesia memiliki
kebudayaan yang beraneka ragam.
Kebudayaan dapat didefinisikan sebagai suatu keseluruhan pengetahuan manusia
sebagai makhluk sosial yang digunakannya untuk memahami dan menginterpretasi
lingkungan dan pengalamannya, serta menjadi pedoman bagi tingkah lakunya. Suatu
kebudayaan merupakan milik bersama anggota suatu masyarakat atau suatu golongan
sosial, yang penyebarannya kepada anggota-anggotanya dan pewarisannya kepada
generasi berikutnya dilakukan melalui proses belajar dan dengan menggunakan simbolsimbol yang terwujud dalam bentuk yang terucapkan maupun yang tidak (termasuk juga
berbagai peralatan yang dibuat oleh manusia). Dengan demikian, setiap anggota
masyarakat mempunyai suatu pengetahuan mengenai kebudayaannya tersebut yang dapat
tidak sama dengan anggota-anggota lainnya, disebabkan oleh pengalaman dan proses
belajar yang berbeda dan karena lingkungan-lingkungan yang mereka hadapi tidak
selamanya sama.
Kebudayaan yang dimiliki oleh suatu bangsa merupakan keseluruhan hasil cipta,
karsa, dan karya manusia. Indonesia sendiri sebagai Negara kepulauan dikenal dengan
keberagaman budayanya, yang mana keanekaragaman itulah menunjukkan betapa
pentingnya aspek kebudayaan bagi suatu Negara. Karena jelas bahwa kebudayaan adalah
suatu identitas dan jati diri bagi suatu bangsa dan Negara.

Proses perkembangan budaya dapat terjadi melalui penetrasi. penetrasi


kebudayaan adalah masuknya pengaruh suatu kebudayaan ke kebudayaan lainnya.
Penetrasi kebudayaan dapat terjadi dengan dua cara:
a) Penetrasi damai (penetration pasifique)
Penetrasi damai merupakan proses masuknya sebuah kebudayaan dengan jalan
damai. Misalnya, masuknya pengaruh kebudayaan Hindu dan Islam ke Indonesia.
Contoh lainnya seperti kebudayaan Tionghoa, kebudayaan India dan kebudayaan Arab.
Kebudayaan India masuk melalui proses yang damai yaitu melalui penyebaran agama
Hindu dan Buddha di Nusantara yang jauh sebelum Indonesia terbentuk. Kerajaankerajaan yang bernafaskan agama Hindu dan Budha sempat mendominasi Nusantara
pada abad ke-5 Masehi ditandai dengan berdirinya kerajaan tertua di Nusantara, Kutai,
sampai pada penghujung abad ke-15 Masehi.
Kebudayaan Tionghoa masuk dan mempengaruhi kebudayaan Indonesia
karena interaksi perdagangan yang intensif antara pedagang-pedagang Tionghoa dan
Nusantara (Sriwijaya). Selain itu, banyak pula yang masuk bersama perantau-perantau
Tionghoa yang datang dari daerah selatan Tiongkok dan menetap di Nusantara. Mereka
menetap dan menikahi penduduk lokal menghasilkan perpaduan kebudayaan Tionghoa
dan lokal yang unik. Kebudayaan seperti inilah yang kemudian menjadi salah satu akar
daripada kebudayaan lokal modern di Indonesia semisal kebudayaan Jawa dan Betawi.
Penerimaan kedua macam kebudayaan tersebut tidak mengakibatkan konflik,
tetapi memperkaya khasanah budaya masyarakat setempat. Pengaruh kedua kebudayaan
ini pun tidak mengakibatkan hilangnya unsur-unsur asli budaya masyarakat.
Penyebaran kebudayaan secara damai akan menghasilkan Akulturasi, Asimilasi,
atau Sintesis. Akulturasi adalah bersatunya dua kebudayaan sehingga membentuk
kebudayaan baru tanpa menghilangkan unsur kebudayaan asli. Contohnya, bentuk
bangunan Candi Borobudur yang merupakan perpaduan antara kebudayaan asli
Indonesia dan kebudayaan India. Asimilasi adalah bercampurnya dua kebudayaan
sehingga membentuk kebudayaan baru. Sedangkan Sintesis adalah bercampurnya dua
kebudayaan yang berakibat pada terbentuknya sebuah kebudayaan baru yang sangat
berbeda dengan kebudayaan asli.
b) Penetrasi kekerasan (penetration violante)
Masuknya sebuah kebudayaan dengan cara memaksa dan merusak. Contohnya,
masuknya kebudayaan Barat ke Indonesia pada zaman penjajahan disertai dengan
kekerasan sehingga menimbulkan goncangan-goncangan yang merusak keseimbangan
dalam masyarakat. Wujud budaya dunia barat antara lain adalah budaya dari Belanda
yang menjajah selama 350 tahun lamanya. Budaya warisan Belanda masih melekat di
Indonesia antara lain pada sistem pemerintahan Indonesia.
Secara garis besar kebudayaan Indonesia dapat kita klasifikasikan dalam dua
kelompok besar. Yaitu Kebudayaan Indonesia Klasik dan Kebudayaan Indonesia
Modern. Para ahli kebudayaan telah mengkaji dengan sangat cermat akan kebudayAaan
klasik ini. Mereka memulai dengan pengkajian kebudayaan yang telah ditelurkan oleh
kerajaan-kerajaan di Indonesia. Sebagai layaknya seorang pengkaji yang obyektif,
mereka mengkaji dengan tanpa melihat dimensi-dimensi yang ada dalam kerajaan
tersebut. Mereka mempelajari semua dimensi tanpa ada yang dikesampingkan. Adapun

dimensi yang sering ada adalah seperti agama, tarian, nyanyian, wayang kulit, lukisan,
patung, seni ukir, dan hasil cipta lainnya.
Beberapa pengamat mengatakan bahwa perkembangan kebudayaan Indonesia
khususnya kebudayaan modern dimulai sejak bangsa Indonesia merdeka. Bentuk dari
deklarasi ini menjadikan bangsa Indonesia tidak dalam pengaruh dan tekanan bangsa lain
dengan budayanya. Dari sini bangsa Indonesia mampu menciptakan rasa dan karsa yang
lebih sempurna sehingga mulailah berkembang kebudayaan modern bangsa Indonesia.
Dalam perkembangan kebudayaan bangsa Indonesia ini ada beberapa faktor yang
mempengaruhi berkembangnya sebuah kebudayaan diantaranya adalah faktor pengaruh
budaya dari luar, apabila budaya asli ini tidak dapat mempertahankan eksistensinya maka
budaya asli yang ada akan tergusur dan tergantikan dengan budaya asing yang baru
tersebut. Pada saat ini kita semua dapat melihat bahwa bangsa Indonesia dalam situasi
yang mengkhawatirkan, karena banyak sekali budaya asing yang masuk dan tidak
tersaring sehingga mempengaruhi kebudayaan asli bangsa Indonesia.
Kondisi sosial budaya Indonesia saat ini adalah sebagai berikut :
1.

Bahasa
Dapat kita ketahui bahwa sampai saat Indonesia masih konsisten dan tetap
berpegang teguh dalam satu bahasa yaitu bahasa Indonesia. Sedangkan bahasa-bahasa
daerah merupakan kekayaan plural yang dimiliki bangsa Indonesia sejak jaman nenek
moyang kita. Bahasa merupakan salah satu unsur budaya yang terbentuk karena adanya
komunikasi antara manusia Indonesia. Bahasa asing (Inggris, mandarin, dan lan
sebagainya) belum terlihat begitu dinminati dalam penggunaan sehari-hari, hanya
mungkin pada acara saat seminar, atau kegiatan ceramah formal diselingi dengan bahasa
Inggris sekedar untuk menyampaikan kepada penonton kalau penceramah mengerti akan
bahasa Inggris.
2.

Sistem teknologi
Tidak bisa kita pungkiri bahwa perkembangan teknologi menjadi salah satu factor
yang mempengaruhi perkembangan kebudayaan Indonesia. Perkembangan yang
sangat terlihat adalah teknologi informatika. Dengan perkembangan teknologi ini tidak
ada lagi batas waktu dan negara pada saat ini, apapun kejadiannya di satu negara dapat
langsung dilihat di negara lain melalui televisi, internet atau sarana lain dalam bidang
informatika.Sehingga, budaya-budaya luar mampu menyusup kedalam budaya asli
Indonesia itu sendiri.

3.

Sistem mata pencarian hidup masyarakat atau ekonomi masyarakat.


Kondisi perekonomian Indonesia saat ini masih dalam situasi krisis, yang
diakibatkan oleh tidak kuatnya fundamental ekonomi pada era orde baru. Kemajuan
perekonomian pada waktu itu hanya merupakan fatamorgana, karena adanya utang
jangka pendek dari investor asing yang menopang perekonomian Indonesia.

4.

Organisasi Sosial.
Bermunculannya organisasi sosial yang berkedok pada agama (FPI, JI, MMI,
Organisasi Aliran Islam/Mahdi), Etnis (FBR, Laskar Melayu) dan Ras.

5.

Sistem Pengetahuan.

Dengan adanya LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) diharapkan


perkembangan pengetahuan Indonesia akan terus berkembang sejalan dengan era
globalisasi.
6.

Kesenian.
Dominasi kesenian saat ini adalah seni suara dan seni akting (film, sinetron). Seni
tari yang dulu hampir setiap hari dapat kita saksikan sekarang sudah mulai pudar, apalagi
seni yang berbau kedaerahan. Kejayaan kembali wayang kulit pada tahun 1995 1996
yang dapat kita nikmati setiap malam minggu, sekarang sudah tidak ada lagi. Seni lawak
model Srimulat sudah tergeser dengan model Overa Van Java, Pesbuker, dan lain-lain.
Untuk kesenian nampaknya paling dinamis perkembangannya. Namun akibat
perkembangan budaya yang sangat pesat menyebabkan banyak masyarakat Indonesia
yang mulai melupakan kesenian asli bangsa Indonesia dan akhirnya banyak kesenian
Indonesia yang diakui oleh pihak lain.

7.

Sedang menghadapi suatu pergeseran-pergeseran budaya. Hal ini mungkin dapat


dipahami mengingat derasnya arus globalisasi yang membawa berbagai budaya baru
serta ketidakmampuan kita dalam membendung serangan itu dan mempertahankan
budaya dasar

C.

Kondisi Kebudayaan Bangsa Indonesia di Era Globalisasi


Kata globalisasiberasal dari global dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia,
berarti secara keseluruhun. Globalisasi berarti suatu proses yang mencakup
keseluruhan dalam berbagai bidang kehidupan sehingga tidak nampak lagi adanya
batas-batas yang mengikat secara nyata.
Berbicara globalisasi dalam kebudayaan, yang terlintas adalah seberapa cepat
globalisasi itu dapat berkembang dimana hal ini yang tentunya dipengaruhi oleh adanya
kecepatan dan kemudahan dalam memperoleh akses komunikasi dan informasi dalam
segala aspek kehidupan. Namun, hal ini justru malah akan menjadi bumerang tersendiri
dan menjadi suatu masalah yang paling membahayakan atau penting dalam globalisasi,
yaitu kenyataan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dikuasai oleh negara-negara
maju, bukan negara-negara berkembang seperti Indonesia. Mereka yang memiliki dan
mampu menggerakkan komunikasi internasional justru negara-negara maju.
Akibatnya, negara-negara berkembang seperti Indonesia selalu khawatir akan
tertinggal dalam arus globalisasi dalam berbagai bidang seperti politik, ekonomi, sosial,
budaya, termasuk kesenian kita. Wacana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai
dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu
mengubah dunia secara mendasar. Komunikasi dan transportasi internasional telah
menghilangkan batas-batas budaya setiap bangsa. Kebudayaan setiap bangsa cenderung
mengarah kepada globalisasi dan menjadi peradaban dunia sehingga melibatkan manusia
secara menyeluruh. Simon Kimoni, sosiolog asal Kenya mengatakan bahwa globalisasi
dalam bentuk yang alami akan meninggikan berbagai budaya dan nilai-nilai budaya.
Dalam proses alami ini,setiap bangsa akan berusaha menyesuaikan budaya mereka
dengan perkembangan baru sehingga mereka dapat melanjutkan kehidupan dan
menghindari kehancuran.
Indonesia merupakan negara yang dapat dikatakan sebagai negara yang kaya akan

budayanya, dengan memiliki keragaman yang cukup bervariasi, dapat digunakan sebagai
penambah indahnya khasanah sebuah negara. Namun, Indonesia harus tetap mampu
mempertahankan eksistensi kebudayaannya. Apabila diulang kembali berbagai peristiwa
yang terjadi, banyak kebudayaan Indonesia yang telah dirampas oleh negara-negara lain.
Hal ini dapat membuktikan dengan jelas bahwa belum adanya kekuatan hukum yang
kuat yang dimiliki oleh bangsa Indonesia tentang kebudayaannya. Sehingga akan
menyebabkan kemudahan bagi bangsa lain untuk mengambil dan mengakuinya
Bukan hanya itu saja, kemajuan teknologi informasi pada masa sekarang ini
telah cepatnya merubah kebudayaan Indonesia menjadi kian merosot. Sehingga
menimbulkan berbagai opini yang tidak jelas, yang nantinya akan melahirkan sebuah
kebingungan di tengah-tengah berbagai perubahan yang berlangsung begitu rumitnya
dan membuat pusing
bagi masyarakatnya sendiri.
Dan yang lebih memprihatinkan lagi, banyak kesenian dan bahasa Nusantara
yang dianggap sebagai ekspresi dari bangsa Indonesia akan terancam mati. Sejumlah
warisan budaya yang ditinggalkan oleh nenek moyang sendiri telah hilang entah kemana.
Padahal warisan budaya tersebut memiliki nilai tinggi dalam membantu keterpurukan
bangsa Indonesia pada jaman sekarang.
Sungguh ironis memang apabila ditelaah lebih jauh lagi. Akan tetapi, kita tidak
hanya mengeluh dan menonton saja. Sebagai warga negara yang baik, mesti mampu
menerapkan dan memberikan contoh kepada anak cucu nantinya, agar kebudayaan yang
telah diwariskan secara turun temurun akan tetap ada dan senantiasa menjadi salah satu
harta berhargamilik bangsa Indonesia yang tidak akan pernah punah.
Globalisasi juga memberikan dampak bagi kebudayaan Indonesia, Arus
globalisasi saat ini telah menimbulkan pengaruh terhadap perkembangan budaya bangsa
Indonesia. Derasnya arus informasi dan telekomunikasi ternyata menimbulkan sebuah
kecenderungan yang mengarah terhadap memudarnya nilai-nilai pelestarian budaya.
Perkembangan3T(Transportasi,Telekomunikasi,danTeknologi)mengakibatkan berkurang
nya keinginan untuk melestarikanbudaya
negerisendiri
Budaya Indonesia yang dulunya ramah-tamah, gotong royong dan sopan berganti
dengan budaya barat, misalnya pergaulan bebas. Bahkan bila kita tinjau Tapanuli
(Sumatera Utara) misalnya, dua puluh tahun yang lalu, anak-anak remajanya masih
banyak yang berminat untuk belajar tari tor-tor dan tagading (alat musik batak). Hampir
setiap minggu dan dalam acara ritual kehidupan, remaja di sana selalu diundang pentas
sebagai hiburan budaya yang meriah. Namun saat ini, ketika teknologi semakin maju,
ironisnya kebudayaan-kebudayaan daerah tersebut semakin lenyap di masyarakat,
bahkan hanya dapat disaksikan di televisi dan Taman Mini Indonesi Indah (TMII).
Padahal kebudayaan-kebudayaan daerah tersebut,bila dikelola dengan baik selain dapat
menjadi pariwisata budaya yang menghasilkan pendapatan untuk pemerintah baik pusat
maupun daerah, juga dapat menjadi lahan pekerjaan yang menjanjikan bagi masyarakat
sekitarnya.
Hal lain yang merupakan pengaruh globalisasi adalah dalam pemakaian bahasa
Indonesia yang baik dan benar (bahasa juga salah satu budaya bangsa). Sudah lazim di
Indonesia untuk menyebut orang kedua tunggal dengan Bapak, Ibu, Pak, Bu, Saudara,
Anda dibandingkan dengan kau atau kamu sebagai pertimbangan nilai rasa. Sekarang ada

kecenderungan di kalangan anak muda yang lebih suka menggunakan bahasa Indonesia
dialek Jakarta seperti penyebutan kata gue (saya) dan lu (kamu). Selain itu kita sering
dengar anak muda menggunakan bahasa Indonesia dengan dicampur-campur bahasa
inggris seperti OK, No problem dan Yes, bahkan kata-kata makian (umpatan) sekalipun
yang sering kita dengar di film-film barat, sering diucapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kata-kata ini disebarkan melalui media TV dalam film-film, iklan dan sinetron
bersamaan dengan disebarkannya gaya hidup dan fashion. Gaya berpakaian remaja
Indonesia yang dulunya menjunjung tinggi norma kesopanan telah berubah mengikuti
perkembangan jaman. Ada kecenderungan bagi remaja putri di kota-kota besar memakai
pakaian minim dan ketat yang memamerkan bagian tubuh tertentu. Budaya perpakaian
minim ini dianut dari film-film dan majalah-majalah luar
negeri
yang
ditransformasikan
kedalam sinetron-sinetron indonesia
Derasnya arus informasi yang juga ditandai dengan hadirnya internet turut serta
menyumbang bagi perubahan cara berpakaian. Pakaian mini dan ketat telah menjadi
trend di lingkungan anak muda. Salah satu keberhasilan penyebaran kebudayaan Barat
ialah meluasnya anggapan bahwa ilmu dan teknologi yang berkembang di Barat
merupakan suatu yang universal. Masuknya budaya barat (dalam kemasan ilmu dan
teknologi) diterima dengan baik. Pada sisi inilah globalisasi telah merasuki berbagai
sistem nilai sosial dan budaya Timur (termasuk Indonesia) sehingga terbuka pula konflik
nilaiantara
teknologidan nilai-nilai ketimuran.
Perkembangan keubudayaan Indonesia yang dari masa kerajaan sampai era
globalisasi ini memberikan beberapa dampak bagi masyarakat. Kebudayaan Indonesia
adalah serangkaian gagasan dan pengetahuan yang telah diterima oleh masyarakatmasyarakat Indonesia (yang multietnis) itu sebagai pedoman bertingkah laku dan
menghasilkan produk-produk kebudayaan itu sendiri. Hanya persoalannya, ide-ide dan
pengetahuan masyarakat-masyarakat Indonesia juga mengalami perubahan-perubahan,
baik karena faktor internal maupun eksternal.
Berikut dampak kebudayaan Indonesia bagi masyarakat, antara lain:
a) Pengaruh Positif dapat berupa :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Peningkatan dalam bidang sistem teknologi, Ilmu Pengetahuan, dan ekonomi.


Terjadinya pergeseran struktur kekuasaan dari otokrasi menjadi oligarki.
Mempercepat terwujudnya pemerintahan yang demokratis dan masyarakat madani
dalam skala global.
Tidak mengurangi ruang gerak pemerintah dalam kebijakan ekonomi guna
mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Tidak berseberangan dengan desentralisasi.
Bukan penyebab krisis ekonomi.

b) Pengaruh Negatif
1.
2.

Menimbulkan perubahan dalam gaya hidup, yang mengarah kepada masyarakat


yang konsumtif komersial. Masyarakat akan minder apabila tidak menggunakan
pakaian yang bermerk (merk terkenal).
Terjadinya kesenjangan budaya. Dengan munculnya dua kecenderungan yang
kontradiktif. Kelompok yang mempertahankan tradisi dan sejarah sebagai sesuatu
yang sakral dan penting (romantisme tradisi). Dan kelompok ke dua, yang melihat

3.
4.
5.
6.

7.

tradisi sebagai produk masa lalu yang hanya layak disimpan dalam etalase sejarah
untuk dikenang (dekonstruksi tradisi/disconecting of culture).
Sebagai sarana kompetisi yang menghancurkan. Proses globalisasi tidak hanya
memperlemah posisi negara melainka juga akan mengakibatkan kompetisi yang
saling menghancurkan.
Sebagai pembunuh pekerjaan. Sebagai akibat kemajuan teknologi dan pengurangan
biaya per unit produksi, maka output mengalami peningkatan drastis sedangkan
jumlah pekerjaan berkurang secara tajam.
Sebagai imperialisme budaya. Proses globalisasi membawa serta budaya barat, serta
kecenderungan melecehkan nilai-nilai budaya tradisional.
Globalisasi merupakan kompor bagi munculnya gerakan-gerakan neo-nasionalis dan
fundamentalis.. Proses globalisasi yang ganas telah melahirkan sedikit pemenang
dan banyak pecundang, baik pada level individu, perusahaan maupun negara.
Negara-negara yang harga dirinya diinjak-injak oleh negara-negara adi kuasa maka
proses globalisasi yang merugikan ini merupakan atmosfer yang subur bagi
tumbuhnya gerakan-gerakan populisme, nasionalisme dan fundamentalisme.
Malu menggunakan budaya asli Indonesia karena telah maraknya budaya asing yang
berada di wilayah Indonesia.

D. Teori Kebudayaan
Teori kebudayaan antara lain :
1. kebudayaan dapat dipelajari
2. kebudayaan berasal dari segi biologis, lingkungan, psikologis, dan komponen sejarah
eksistensi manusia
3. kebudayaan mempunyai struktur
4. kebudayaan dapat dipecah-pecah ke dalam berbagai aspek
5. kebudayaan bersifat dinamis
6. kebudayaan mempunyai variabel
7. kebudayaan memperlihatkan keteraturan yang dapat dianalisis dengan metode ilmiah
8. kebudayaan merupakan alat bagi seseorang (individu) untuk mengatur keadaan
totalnya dan menambah arti kesan kreatif
E.

Karakteristik Budaya
Budaya memiliki sifat universal, artinya terdapat sifat-sifat umum yang melekat
pada setiap budaya, kapan pun dan dimanapun budaya itu berada. Adapun sifat itu adalah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

kebudayaan adalah milik bersama


kebudayaan merupakan hasil belajar
kebudayaan didasarkan pada lambang
kebudayaan terintegrasi
kebudayaan dapat disesuaikan
kebudayaan selalu berubah
kebudayaan bersifat nisbi (relatif)

F. Unsur-unsur Kebudayaan

Unsur kebudayaan universal dipecah dalam unsure yang lebih kecil.


1. Culture Universe
kebudayaan semesta yang dijumpai di kelompok manapun di dunia.
2. Culture activities
kegiatan kebudayaan setempat.
3. Trait Complexes
alat-alat yang melengkapi kegiatan kebudayaan setempat.
4. Traits
unsure pelengkap yang lebih kecil daripada kompleks unsure yang masih bisa
diuraikan satu persatu. Misalnya: kerangka unsure bajak dalam pertanian, unsure
pelengkapnya terdiri dari bajak itu sendiri, orangdan binatang.
5. Items
unsure terkecil yang taidak bisa diuraikan lagi. Misalnya:bajak terdiri dari penarik,
pisau bajak, dan kemudi.
Ada beberapa ahli yang menyebutkan adanya unsur-unsur kebudayaan, antara lain :
1. Melville J. Herskovits
Menyebutkan ada empat unsur pokok kebudayaan, yaitu:
a) Alat-alat teknologi
b) Sistem ekonomi
c) Keluarga
d) Kekuasaan politik
2. Clyde Kluckhohn
Menyebutkan tujuh unsur kebudayaan, yaitu:
a) Peralatan dan perlengkapan hidup manusia
b) Mata pencarian hidup dan sistem ekonomi
c) Sistem kemasyarakatan
d) Bahasa
e) Kesenian
f) Sistem pengetahuan
g) Sistem kepercayaan
Unsur-unsur pokok kebudayaan diatas disebut sebagai kebudayaan universal.
3. Ralph Linton
Kegiatan kebudayaan dapat dipilah menjadi unsur-unsur yang lebih kecil lagi.
a) Peralatan dan perlengkapan hidup
b) Sistem mata pencarian: berburu dan meramu, berternak, bertani, berdagang. dan
menangkap ikan
c) Sistem kemasyarakatan: Sistem kekerabatan, Organisasi sosial, Bahasa, Kesenian,
Sistem ilmu dan pengetahuan, dan Sistem kepercayaan (religi)
4. Koentjaraningrat(7 unsur kebudayaan yang universal)
Koentjaraningrat menyebut 7 unsur pokok yang universal, yakni :
a) Peralatan dan perlengkapan hidup
b) Mata pencaharian hidup dan system ekonomi
c) System kemasyarakatan
d) Bahasa

e) Kesenian
f) System pengetahuan
g) Religi

G.

Bentuk-Bentuk Kebudayaan
Kebudayaan dibagi menjadi dua bentuk, yakni :
1. Kebudayaan materi
Kebudayaan materi terdiri atas benda-benda hasil karya dari suatu
kebudayaan yang meliputi segala sesuatu yang diciptakan dan digunakan oleh manusia
dan mempunyai bentuk yang dapat dilihat dan diraba yang memiliki nilai lisan.
Contoh : Rumah, pakaian, mobil, kapal, gedung, dan peesawat televisi
Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan
yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud
kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya
(artefak) manusia.
- Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas,
perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal
yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan.
2. Kebudayaan Non Materi
Kebudayaan non materi terdiri dari kata-kata yang dipergunakan orang, hasil
pemikiran adat istiadat, keyakinan, dan kebiasaan yang diikuti anggota masyarakat.
Norma-norma dan adat istiadat.
Contoh : berbagai norma yang mengatur prilaku manusia (norma agama,norma hukum,
norma kesopanan, dan norma kesusilaan)

H. Wujud Kebudayaan
Apabila kita memperhatikan definisi kebudayaan menurut Koentjoroningrat,
perwujudan budaya adalah :
a.

Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai, normanorma, dan peraturan.
Wujud pertama adalah wujud ideal dari kebudayaan,sifatnya abstrak, tidak dapat
diraba atau difoto. Isi atau substansinya yaitu pengetahuan, nilai-nilai, etos, pandangan
hidup, kepercayaan, persepsi dsb. Lokasinya ada didalam alam fikiran warga masyarakat
dimana kebudayaan tersebut hidup. Gagasan bukan berada lepas satu dari yang lain,
melainkan selalu berkaitan menjadi system. Ahli antropologi dan sosiologi menyebut
dengan system budaya (Cultural System) dalam bahasa Indonesia disebut adat, atau adat
istiadat.
b. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari
manusia dalam masyarakat.

Wujud kedua dari kebudayaan disebut sebagai system sosial (Social System).
Wujudnya adalah berbagai tindakan berpola dari manusia, yaitu aktivitas manusia yang
saling berhubungan, berinteraksi serta bergaul dengan lainnya dari waktu ke waktu yang
mengikuti pola tertentu yang berdasarkan tata kelakuan atau adat istiadat bersifat konkret
dapat diobservasi, difoto, dan didokumentasikan
c. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
Wujud ke tigadari kebudayaan disebut kebudayaan fisik, berupa keseluruhan hasil
fisik dari aktivitas, perbuatan dan karya semua manusia dalam masyarakat. Sifatnya
paling konkret, karena berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat
ataupun difoto,contoh: pabrik baja,menara, kain batik, kancing baju dll.
Wujud kebudayaan tersebut sejalan dengan wujud budaya menurut Hoxley yaitu
mentifact, sosiofact dan artifact.

I. Komponen-Komponen Kebudayaan
Berdasarkan wujudnya tersebut, Budaya memiliki beberapa elemen atau
komponen, menurut ahli antropologi Cateora, yaitu :
1) Kebudayaan material
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata,
konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang
dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan
seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat
terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesinbudayaan material
mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret. Termasuk dalam
kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian
arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material
juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga,
pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci.
2) Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari
generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian
tradisional.
3) Lembaga social
Lembaga social, dan pendidikan memberikan peran yang banyak dalam kontek
berhubungan, dan berkomunikasi di alam masyarakat. Sistem social yang terbantuk
dalam suatu Negara akan menjadi dasar, dan konsep yang berlaku pada tatanan social
masyarakat. Contoh Di Indonesia pada kota, dan desa dibeberapa wilayah, wanita tidak
perlu sekolah yang tinggi apalagi bekerja pada satu instansi atau perusahaan. Tetapi di
kota kota besar hal tersebut terbalik, wajar seorang wanita memilik karier
4) Sistem kepercayaan
Bagaimana masyarakat mengembangkan, dan membangun system kepercayaan
atau keyakinan terhadap sesuatu, hal ini akan mempengaruhi system penilaian yang ada
dalam masyarakat. Sistem keyakinan ini akan mempengaruhi dalam kebiasaan,

bagaimana memandang hidup, dan kehidupan, cara mereka berkonsumsi, sampai dengan
cara bagaimana berkomunikasi.
5) Estetika
Berhubungan dengan seni, dan kesenian, music, cerita, dongeng, hikayat,
drama, dan tari tarian, yang berlaku, dan berkembang dalam masyarakat. Seperti di
Indonesia setiap masyarakatnya memiliki nilai estetika sendiri. Nilai estetika ini perlu
dipahami dalam segala peran, agar pesan yang akan kita sampaikan dapat mencapai
tujuan, dan efektif. Misalkan di beberapa wilayah, dan bersifat kedaerah, setiap akan
membangu bagunan jenis apa saj harus meletakan janur kuning, dan buah buahan,
sebagai symbol yang arti disetiap derah berbeda. Tetapi di kota besar seperti Jakarta
jarang mungkin tidak terlihat masyarakatnya menggunakan cara tersebut.
6) Bahasa
Bahasa merupakan alat pengatar dalam berkomunikasi, bahasa untuk setiap
wilayah, bagian, dan Negara memiliki perbedaan yang sangat komplek. Dalam ilmu
komunikasi bahasa merupakan komponen komunikasi yang sulit dipahami. Bahasa
memiliki sidat unik, dan komplek, yang hanya dapat dimengerti oleh pengguna bahasa
tersebu. Jadi keunikan, dan kekomplekan bahasa ini harus dipelajari, dan dipahami agar
komunikasi lebih baik, dan efektif dengan memperoleh nilai empati, dan simpati dari
orang lain.

J. Hubungan Antara Unsur-Unsur Kebudayaan


Komponen-komponen atau unsur-unsur utama dari kebudayaan antara lain:
Peralatan dan perlengkapan hidup (teknologi)
Teknologi merupakan salah satu komponen kebudayaan. Teknologi menyangkut
cara-cara atau teknik memproduksi, memakai, serta memelihara segala peralatan, dan
perlengkapan. Teknologi muncul dalam cara-cara manusia mengorganisasikan
masyarakat, dalam cara-cara mengekspresikan rasa keindahan, atau dalam memproduksi
hasil-hasil kesenian.
Masyarakat kecil yang berpindah-pindah atau masyarakat pedesaan yang hidup
daripertanian paling sedikit mengenal delapan macam teknologi tradisional (disebut juga
sistem peralatan, dan unsur kebudayaan fisik), yaitu:

alat-alat produktif

senjata

wadah

alat-alat menyalakan api

makanan

pakaian

tempat berlindung, dan perumahan

alat-alat transportasi
Sistem mata pencaharian
Perhatian para ilmuwan pada sistem mata pencaharian ini terfokus pada masalahmasalah mata pencaharian tradisional saja, di antaranya:

Berburu dan meramu

Beternak

Bercocok tanam di ladang

Menangkap ikan
Sistem kekerabatan dan organisasi sosial
Sistem kekerabatan merupakan bagian yang sangat penting dalam struktur
sosial.Meyer Fortes mengemukakan bahwa sistem kekerabatan suatu masyarakat dapat
dipergunakan untuk menggambarkan struktur sosial dari masyarakat yang bersangkutan.
Kekerabatan adalah unit-unit sosial yang terdiri dari beberapa keluarga yang
memiliki hubungan darah atau hubungan perkawinan. Anggota kekerabatan terdiri atas
ayah, ibu, anak, menantu, cucu, kakak, adik, paman, bibi, kakek, nenek, dan seterusnya.
Dalam kajian sosiologi-antropologi, ada beberapa macam kelompok kekerabatan
dari yang jumlahnya relatif kecil hingga besar seperti keluarga ambilineal, klan, fatri,
dan paroh masyarakat. Di masyarakat umum kita juga mengenal kelompok kekerabatan
lain sepertikeluarga inti, keluarga luas, keluarga bilateral, dan keluarga unilateral.
Sementara itu, organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh
masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang
berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa, dan negara.
Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi
sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.
Bahasa
Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk
salingberkomunikasi atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan
(bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan
bicaranya atau orang lain. Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat
istiadat, tingkah laku, tata krama masyarakat, dan sekaligus mudah membaurkan dirinya
dengan segala bentuk masyarakat.
Bahasa memiliki beberapa fungsi yang dapat dibagi menjadi fungsi umum, dan
fungsi khusus. Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat untuk
berekspresi, berkomunikasi, dan alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial.
Sedangkan fungsi bahasa secara khusus adalah untuk mengadakan hubungan dalam

pergaulan sehari-hari, mewujudkan seni (sastra), mempelajari naskah-naskah kuno, dan


untuk mengeksploitasi ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kesenian
Kesenian mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi
hasratmanusia akan keindahan yang dinikmati dengan mata ataupun telinga. Sebagai
makhluk yang mempunyai cita rasa tinggi, manusia menghasilkan berbagai corak
kesenian mulai dari yang sederhana hingga perwujudan kesenian yang kompleks.
Sistem Kepercayaan
Ada kalanya pengetahuan, pemahaman, dan daya tahan fisik manusia dalam
menguasai, dan mengungkap rahasia-rahasia alam sangat terbatas. Secara bersamaan,
muncul keyakinan akan adanya penguasa tertinggi dari sistem jagad raya ini, yang juga
mengendalikan manusia sebagai salah satu bagian jagad raya. Sehubungan dengan itu,
baik secara individual maupun hidup bermasyarakat, manusia tidak dapat dilepaskan
dari religi atau sistem kepercayaan kepada penguasa alam semesta.
Agama, dan sistem kepercayaan lainnya seringkali terintegrasi dengan
kebudayaan. Agama (bahasa Inggris: Religion, yang berasar dari bahasa Latin religare,
yang berarti "menambatkan"), adalah sebuah unsur kebudayaan yang penting dalam
sejarah umat manusia.
Sistem ilmu dan pengetahuan
Secara sederhana, pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia
tentang Pengetahuan dimiliki oleh semua suku bangsa di dunia. Mereka memperoleh
pengetahuan melalui pengalaman, intuisi, wahyu, dan berpikir menurut logika, atau
percobaan-percobaan yang bersifat empiris (trial and error).
Sistem pengetahuan tersebut dikelompokkan menjadi:

pengetahuan tentang alam

pengetahuan tentang tumbuh-tumbuhan dan hewan di sekitarnya

pengetahuan tentang tubuh manusia, pengetahuan tentang sifat, dan tingkah laku
sesama manusia
pengetahuan tentang ruang dan waktu

K. Kebudayaan menurut wilayah


Seiring dengan kemajuan teknologi dan informasi, hubungan dan saling
keterkaitan kebudayaan-kebudayaan di dunia saat ini sangat tinggi. Selain kemajuan
teknologi dan informasi, hal tersebut juga dipengaruhi oleh faktor ekonomi, migrasi, dan
agama.
Afrika

Beberapa kebudayaan di benua Afrika terbentuk melalui penjajahan Eropa,


seperti kebudayaan Sub-Sahara. Sementara itu, wilayah Afrika Utara lebih banyak
terpengaruh oleh kebudayaan Arab dan Islam.
Amerika
Kebudayaan di benua Amerika dipengaruhi oleh suku-suku Asli benua Amerika;
orang-orang dari Afrika (terutama di Amerika Serikat), dan para imigran Eropa terutama
Spanyol, Inggris, Perancis, Portugis, Jerman, dan Belanda.
Asia
Asia memiliki berbagai kebudayaan yang berbeda satu sama lain, meskipun
begitu, beberapa dari kebudayaan tersebut memiliki pengaruh yang menonjol terhadap
kebudayaan lain, seperti misalnya pengaruh kebudayaan Tiongkok kepada kebudayaan
Jepang, Korea dan Vietnam . Dalam bidang agama, agama Budha dan Taoisme banyak
memengaruhi kebudayaan di Asia Timur. Selain kedua Agama tersebut, norma dan nilai
Agama Islam juga turut memengaruhi kebudayaan terutama di wilayah Asia Selatan dan
Tenggara.
Australia
Kebanyakan budaya di Australia masa kini berakar dari kebudayaan Eropa dan
Amerika. Kebudayaan Eropa dan Amerika tersebut kemudian dikembangkan dan
disesuaikan dengan lingkungan benua Australia, serta diintegrasikan dengan kebudayaan
penduduk asli benua Australia, Aborigin.
Eropa
Kebudayaan Eropa banyak terpengaruh oleh kebudayaan negara-negara yang
pernah dijajahnya. Kebudayaan ini dikenal juga dengan sebutan "kebudayaan barat".
Kebudayaan ini telah diserap oleh banyak kebudayaan, hal ini terbukti dengan
banyaknya pengguna bahasa Inggris dan bahasa Eropa lainnya di seluruh dunia. Selain
dipengaruhi oleh kebudayaan negara yang pernah dijajah, kebudayaan ini juga
dipengaruhi oleh kebudayaan Yunani kuno, Romawi kuno, dan agama Kristen, meskipun
kepercayaan akan agama banyak mengalami kemunduran beberapa tahun ini.
Timur Tengah dan Afrika Utara
Kebudayaan di daerah Timur Tengah dan Afrika Utara saat ini kebanyakan sangat
dipengaruhi oleh nilai dan norma agama Islam, meskipun tidak hanya agama Islam yang
berkembang di daerah ini.

L. Dampak Masuknya Budaya Asing dan Hubungan Antar Budaya


1.

Dampak Masuknya Budaya Asing

Dampak Positf
Di era globalisasi dan kemajuan teknologi kemajuan sekarang ini memang tidak
dapat dipungkiri masuknya juga kebudayaan asing yang menyertai. Masuknya teknologi
beserta budaya akan diadopsi dan disesuaikan dengan selera masyarakat setempat. Itulah
yang dimaksud dengan alih teknologi. Kemudahan untuk mendapatkan informasi dan

kebiasaan berkompetensi juga merupakan salah satu dampak positif masuknya


kebudayaan asing.
Dampak positif globalisasi, antara lain sebagai berikut.
a) Kemajuan di bidang teknologi, komunikasi, informasi, dan transportasi yang
memudahkan kehidupan manusia.
b) Kemajuan teknologi menyebabkan kehidupan sosial ekonomi lebih produktif,
efektif, dan efisien sehingga membuat produksi dalam negeri mampu bersaing di
pasar internasional.
c) Kemajuan teknologi memengaruhi tingkat pemanfaatan sumber daya alam secara
lebih efisien dan berkesinambungan.
d) Kemajuan iptek membuat bangsa Indonesia mampu menguasai iptek sehingga
bangsa Indonesia mampu sejajar dengan bangsa lain.
Dampak Negatif
Dampak negative yang timbul juga dapat terjadi dengan masuknya kebudayaan
asing, seperti sikap individualis dan mengabaikan nilai budaya yang ada di masyarakat
dan yang dapat kita lihat dimasyarakat munculnya sifat konsumerisme akibat banyaknya
produk-produk di dalam negeri.
Globalisasi juga mempunyai dampak negatif, antara lain sebagai berikut.
a) Terjadinya sikap mementingkan diri sendiri (individualisme) sehingga kegiatan gotong
royong dan kebersamaan dalam masyarakat mulai ditinggalkan.
b) Terjadinya sikap materialisme, yaitu sikap mementingkan dan mengukur segala sesuatu
berdasarkan materi karena hubungan sosial dijalin berdasarkan kesamaan kekayaan,
kedudukan sosial atau jabatan. Akibat sikap materialisme, kesenjangan sosial antara
golongan kaya dan miskin semakin lebar.
c) Adanya sikap sekularisme yang lebih mementingkan kehidupan duniawi dan
mengabaikan nilai-nilai agama.
d) Timbulnya sikap bergaya hidup mewah dan boros karena status seseorang di dalam
masyarakat diukur berdasarkan kekayaannya.
e) Tersebarnya nilai-nilai budaya yang melanggar nilai-nilai kesopanan dan budaya bangsa
melalui media massa seperti tayangan-tayangan film yang mengandung unsur
pornografi yang disiarkan televisi asing yang dapat ditangkap melalui antena parabola
atau situs-situs pornografi di internet.
f) Masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya bangsa, yang
dibawa para wisatawan asing. Misalnya, perilaku seks bebas (free sex).
2.

Hubungan Antar Budaya

Di era globalisasi dan kemajuan teknologi sekarang ini memang tidak dapat
dipungkiri masuknya juga kebudayaan asing yang menyertai. Masuknya teknologi
beserta budaya akan diadopsi dan disesuaikan dengan selera masyarakat setempat. Itulah
yang dimaksud dengan alih teknologi. Kemudahan untuk mendapatkan informasi dan
kebiasaan berkompetensi juga merupakan salah satu dampak positif masuknya
kebudayaan asing.

Dampak negativ yang timbul juga dapat terjadi dengan masuknya kebudayaan
asing, seperti sikap individualis dan mengabaikan nilai budaya yang ada di masyarakat
dan yang dapat kita lihat dimasyarakat munculnya sifat konsumerisme akibat banyaknya
produk-produk di dalam negeri.
Setiap kebudayaan asli selalu berinteraksi dengan kebudayaan baru atau asing
dimana hubungan tersebut terwujud dalam bentuk :
a.

Akulturasi

Akulturasi adalah perpaduan dua kebudayaan yang menghasilkan kebudayaan


baru, namun masih adanya unsur-unsur kebudayaan asli. Contoh bangunan Masjid
Demak yang merupakan perpaduan kebudayaan Islam dan kebudayaan Jawa.
b.

Asimilasi

Asimilasi merupakan perpaduan dua budaya yang menghasilkan kebudayaan


kebudayaan baru tetapi unsur kebudayaan lama akan terkikis sedikit demi sedikit.
Contoh budaya baju tradisional kebaya yang sudah langka tidak dipakai lagi.
c.

Sintesis

Sintesis adalah perpaduan dua kebudayaan yang menghasilkan kebudayaan baru


dan menghilangkan kebudayaan terdahulu. Contoh music rock n roll yang merupakan
perpaduan music blues dengan country.
d.

Penetrasi

Penetrasi adalah masuknya kebudayaan dengan cara paksa atau kekerasan.


Biasanya terjadi pada penjajahan atau kolonialisme.
Penetrasi kebudayaan dapat terjadi dengan dua cara:
Penetrasi damai (penetration pasifique)
Masuknya sebuah kebudayaan dengan jalan damai. Misalnya, masuknya
pengaruh kebudayaan Kpop, Hollywood Movies, Bollywood Movies, dan lain-lain
sebagainya ke Indonesia. Penerimaan kebudayaan tersebut tidak mengakibatkan konflik,
tetapi memperkaya khasanah budaya masyarakat setempat. Pengaruh kedua kebudayaan
ini pun tidak mengakibatkan hilangnya unsur-unsur asli budaya masyarakat.
Penyebaran kebudayaan secara damai akan menghasilkan Akulturasi, Asimilasi,
atauSintesis.
Penetrasi kekerasan (penetration violante)
Masuknya sebuah kebudayaan dengan cara memaksa, dan merusak. Contohnya,
masuknya kebudayaan Barat ke Indonesia pada zaman penjajahan disertai dengan
kekerasan sehingga menimbulkan goncangan-goncangan yang merusak keseimbangan
dalam masyarakat.

M. Peran Pemerintah Dalam Menjaga Keselarasan AntarBudaya


Dalam hubungan masyarakat dengan berbagai jenis kebudayaan,pemerintah
mempunyai kedudukan dan peran yang sangat penting.oleh karena itu,pemerintah harus
berperan secara aktif dalam berbagai aktifitas untuk mengembangkan dan melestarikan
berbagai jenis kebudayaan.
Untuk mempertahankan kelangsungan hidup negara dan bangsa dalam
menciptakan tujuan nasional,maka dilaksanakan persatuan dan kesatuan nasional bangsa
karena tanpa adanya persatuan dan kesatuan maka tujuan nasional akan sulit dicapai.
Tujuan nasional Indonesia adalah tujuan negara yang tercantum dalam
pembukaan UUD 1945 alinea IV,yang berbunyi bahwa tujuan negara indonesia adalah :
1.
2.
3.
4.
5.

Untuk melindungi segenap bangsa Indonesia


Untuk melindungi seluruh tumpah darah Indonesia
Untuk memajukan kesejahteraan umum
Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa
Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasar atas kemerdekaan,perdamaian
abadii,dan keadilan sosial

Penanganan masalah akibat keberagaman budaya membutuhkan pendekatan yang


bijak karena masalah keberagaman berhubungan dengan isu-isu sensitif,seperti
suku,agama,ras,dan antar golongan (SARA). Dalam menangani masalah yang
ditimbulkan Keberagaman budaya diperlukan langkah dan proses
berkesimbungan.pertama,memperbaiki kebijakan pemerintahdibidang pemerataan hasil
pembangunan di segala bidang.hal ini disebabkan karena permasalahan yang
ditiimbulkan karena perbedaan budaya merupakan masalah politis.kedua,penanaman
sikap toleransi dan saling menghormati adanya budaya melalui pendidikan pluralitas dan
multikultural di dalam jenjang pendidikan formal.sejak kini siswa ditanamkan nilai-nilai
kebersamaan,saling menghormati,toleransi,dan solidaritas sosial sehingga mampu
menghargai perbedaan secara tulus,komunikatif,dan terbuka tanpa adanya rasa saling
curiga,dengan demikian,model pendidikan pluralitas dan mulikultural tidak sekedar
menanamkan nilai-nilai keberagaman budaya,namu juga memperkuat nili-nilai bersama
yang dapat dijadikan dasar dan pandangan hidup bersama.
Menciptakan hubungan yang harmonis san saling kerja sama diantara suku-suku
bangsa yang berbeda-beda di Indonesia merupakan masalah yang cukup berat dihadapi
pemerintah Indonesia.berbagai upaya harus dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk
membuat program-program pembangunan yang dapat mengwujudkan hubungan kerja
sama di antara suku bangsa yang berbeda-beda.selain itu,masyarakat Indonesia harus
mengembangkan sikap-sikap dan perilaku yang dapat menciptakan hubungan kerjasama
yang saling menguntungkan.
Setelah mempelajari makna kerja sama dan bentuk-bentuk gotong royong yang
biasanya dilakukan dalam masyarakat,maka telihat jelas bahwa setiap orang harus
melakukan kerja sam dalam masyarakat.kerja sama ini bukan saja sebuah
kewajiban,tetapi lebih sebuah kebutuhan bagi seseorang.untuk dapat bekerjasama setiap
orang sebagai anggota masyarakat harus mengembangkan sikap-sikap yang mendukung
terjadinya kerja sama dalam masyarakat.apalagi masyarakat Indonesia merupakan
masyarakat yang majemuk,baik dilihat dari aspek bahasa,budaya,agama,maupun
kelompok-kelompok sosial.

Masyarakat majemuk adalah suatu masyarakat dalam sistem nilai yang dianut
oleh berbagai kesatuan sosial menjadi bagian yang sedemikian rupa sehingga anggota
masyarakat tersebut kurang memiliki loyaritas terhadap masyarakat dan kurang memiliki
dasar-dasar untuk saling memahami satu sama lain.suatu masyarakat bersifat
majemauk,apabila masyarakar tersebut secara struktural memiliki sub-sub kebudayaan
yang bersifat diverse (beranekaragaman).
Berdasarkan pengertian tersebut diatas terlihat bahwa masyarakat majemuk itu
ternyata tidak dapat disamakan dengan masyarakat yang memiliki unit-unit kekerabatan
yang bersifat segmenter.hal ini mengandung arti bahwa suatu masyarakat yang terbagibagi kedalam berbagai
kelompok yang biasanya berdasarkan garis keturunan
tunggal,akan tetapi memiliki struktur kelembagaan yang bersifat homogen.atau tidak
dapat disamakan dengan masyarakat yang memiliki diferensiasi atau spesialisasi yang
tinggi yaitu suatu masyarakat dengan tingkat diferensiasi yang tinggi dengan banyak
lembaga yang bersifat komplementer dan saling bergantung satu sama lain.
Sikap sikap kerjasama yang harus dikembangkan dimulai diantara penduduk
pribumi yang terbagi kedalam kelompok suku-suku bangsa yang beraneka ragam.Sikapsikap yang harus dikembangkan untuk mengikis segi negative dari masyarakat yang
majemuk
adalah
dengan
mengembangkan
sikap-sikap
tolenrasi,tenggang
rasa,terbuka,suka menolong,gotong royong,dan musyawarah.

BAB III
PENUTUP
A.

KESIMPULAN

Berdasarkan penjelasan pada pembahasan di atas maka kesimpulan yang dapat


dipaparkan pada makalah ini adalah sebagai berikut :
Pertama, rakyat Indonesia yang pluralistik merupakan kenyataan, yang harus
dilihat sebagai aset nasional, bukan resiko atau beban. Rakyat adalah potensi nasional
harus diberdayakan, ditingkatkan potensi dan produktivitas fisikal, mental dan
kulturalnya.
Kedua, tanah air Indonesia sebagai aset nasional yang terbentang dari Sabang
sampai Merauke dan dari Miangas sampai Rote, merupakan tempat bersemayamnya
semangat kebhinekaan. Adalah kewajiban politik dan intelektual kita untuk
mentransformasikan kebhinekaan menjadi ketunggalikaan dalam identitas dan
kesadaran nasional.
Ketiga, diperlukan penumbuhan pola pikir yang dilandasi oleh prinsip
mutualisme, kerjasama sinergis saling menghargai dan memiliki (shared interest) dan
menghindarkan pola pikir persaingan tidak sehat yang menumbuhkan eksklusivisme,
namun sebaliknya, perlu secara bersama-sama berlomba meningkatkan daya saing dalam
tujuan peningkatan kualitas sosial-kultural sebagai bangsa.
Keempat, membangun kebudayaan nasional Indonesia harus mengarah
kepada suatu strategi kebudayaan untuk dapat menjawab pertanyaan, Akan kita jadikan
seperti apa bangsa kita? yang tentu jawabannya adalah menjadi bangsa yang tangguh
dan entrepreneurial, menjadi bangsa Indonesia dengan ciri-ciri nasional Indonesia,
berfalsafah dasar Pancasila, bersemangat bebas-aktif mampu menjadi tuan di negeri
sendiri, dan mampu berperanan penting dalam percaturan global dan dalam kesetaraan
juga mampu menjaga perdamaian dunia.

Kelima, yang kita hadapi saat ini adalah krisis budaya. Tanpa segera
ditegakkannya upaya membentuk secara tegas identitas nasional dan kesadaran
nasional, maka bangsa ini akan menghadapi kehancuran.
Kebudayaan merupakan pengetahuan yang merupakan system ide atau gagasan
yang terdapat dalam pikiran manusia. Perwujudan kebudayaan diciptakan manusia
sebagai makhluk yang berbudaya, berupa prilaku dan benda-benda yang bersifat nyata.
Kebudayaan dimiliki oleh setiap manusia, kebudayaan membentuk karakter manusia
dalam tindakan-tindakan yang dilakukan sehari-hari.
Setiap Negara memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Seiring dengan
berjalannya waktu, di era globalisasi dan kemajuan teknologi seperti saat ini tidak
dipungkiri masuk juga kebudayaan asing sehingga terjadi interaksi antara berbagai
kebudayaan. Dimana budaya asli berinteraksi dengan budaya asing yang makin
berkembang dari Negara lain. Interaksi tersebut menciptakan Hubungan yang terwujud
dalam bentuk akulturasi, asimilasi, sintesis dan penetrasi. Masuknya budaya asing dan
hubungan antar budaya tersebut tentu akan menciptakan dampak yang bersifat positif
dan negative.

B.

SARAN

Kebudayaan bangsa Indonesia merupakan kebudayaan yang terbentuk dari


berbagai macam kebudayaan suku dan agama sehingga banyak tantangan yang selalu
merongrong keutuhan budaya itu tapi dengan semangat kebhinekaan sampai sekarang
masih eksis dalam terpaan zaman. Kewajiban kita sebagai anak bangsa untuk tetap
mempertahankannya budaya itu menuju bangsa yang abadi, luhur, makmur dan
bermartabat.
Kita sebagai manusia yang berbudaya harus dapat berprilaku sesuai norma atau
aturan yang menjadi kebudayaan yang telah diwariskan oleh nenek moyang kita. Kita
juga wajib menghormati kebudayaan dengan selalu menjaga dan memelihara
kebudayaan tersebut.
Sebagai manusia yang tidak ingin tertinggal oleh zaman tentu kita selalu
mengikuti kemajuan teknologi namun kita sebagai manusia yang mempunyai budaya
juga harus mampu menyaring setiap dampak positif dan negative dari masuknya
kebudayaan asing sehingga kita bisa menjaga kebudayaan asli kita.

DAFTAR PUSTAKA
Budiono Kusumohamodjojo. 2000. Kebhinekaan Masyarakat Indonesia. Jakarta: Grasindo.
Burhanudin Salam. 1997. Etika Sosial: Asas Moral dalam Kehidupan Manusia. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Harimanto, Winarno.2009. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Jakarta : Bumi Aksara.
Syukur, Abdul et al. 2005. Ensiklopedia Umum Untuk Pelajar. Jakarta: PT. Ichtiar Baru
Van Hoeve.
Staf Ensiklopedia Nasional Indonesia. 1989. Ensiklopedia Nasional Indonesia.
Jakarta: Cipta Adi Pustaka.
Tim Dosen ISBD. 2012. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Jakarta : Universitas Negeri Jakarta
Diakses
dari http://www.galerinajwaa.com/2014/06/contoh-makalah-keberagamanbudaya-sma.html, pada 14 maret 2015, pukul 19.05 WIB
Diakses dari https://ewinkkreasi72.wordpress.com/2014/01/31/modul-ips-kelas-xi-smksemester-2/, pada 16 maret 2015, pukul 11.20 WIB
Diakses dari http://sripranowo.blogdetik.com/materi-kelas-xi/, pada 16 maret 2015,
pukul 11.35 WIB
Diakses
dari http://www.slideshare.net/ayfilfilkhiyami/bab-5-kebudayaan-buat-yangjurusannya-ips-kelas-11-ini-materi-baru-semester-2-kan-semoga-membantu, pada 17
maret 2015, pukul 19.55
Characteristic of Culture, diakses dari http://anthro.palomar.edu/culture/culture_2.htm,
tanggal 19 maret, 2015, pukul 10.45 WIB
Diakses dari http://www.slideshare.net/arismacahyani78/materi-ppt-kebudayaan, pada 21
maret 2015, pukul 18.55

Anda mungkin juga menyukai