Anda di halaman 1dari 7

Pada hari Sabtu, 02 Maret 2024, saya mengikuti kelas Modul Nusantara di Gedung Kuliah

Umum Barat (GKU-B) yang ada di kampus ITB, pada Modul Nusantara kali ini kami menerima
materi tentang Kebhinekaan budaya, yang mana kami fokus pada budaya Sunda. Untuk
narasumbernya sendiri itu adalah Ibu Tri Lestari Ningsih S.Pd. yang mana Judul dari materi yang
dibawakah ialah "Budaya Melalui Rasa". Yang mana tujuan dari materi ini adalah
Mengidentifikasi Budaya sunda dan Menelaah Budaya sunda melalui kuliner.
Saya sampai ke dalam kelas pada jam 07:55 AM, saat tiba di kelas sudah ada beberapa teman-
teman yang sudah sampai terlebih dahulu, jadi selagi menunggu teman-teman yang lain dan
narasumber datang saya dan teman-teman yang ada dikelas saling bercengkrama tentang banyak
hal sampai semua teman-teman kelas yang lain telah datang dan Narasumber telah ada di dalam
kelas.
Kelas dimulai dengan narasumber memperkenalkan dirinya didepan kelas, Ibu Tri Lestari
Ningsih, S. Pd. Beliau menceritakan bahwa ia berasal dari suku jawa, tetapi ia telah lama
menetap lama di Bandung karena hal itu ia telah mengenal banyak budaya sunda dan menjadi
akrab dengan budaya serta kehidupan di Bandung. Dengan latar belakangnya yang beragam dan
pengetahuannya yang mendalam tentang budaya Sunda, Ibu Tri Lestari menjadi narasumber
yang sangat berharga dalam membahas topik Modul Nesantara kali ini, membawa perspektif
yang kaya dan pemahaman yang mendalam kepada kami yang ada di kelas.
Setelah perkenalan, Kelas dilanjutkan dengan penyampaian judul dari materi yang akan dibahas,
topik apa saja dan tujuan dari materi tersebut. Sebelum pembahasan materi dimulai kami
memainkan sebuah permainan bernama Pair-Share. Mekanisme permainan ini adalah satu orang
memperkenalkan diri kepada orang lain dan dilakukan kepada tiga orang yang berbeda daerah
asal, setiap orang memperkenalkan diri mulai dari nama, asal daerah, dan kebudayaan yang ada
didaerah asal masing-masing. Setelah permainan selesai kami kembali ketempat duduk masing
masing, dan ibu tri meminta kepada salah satu dari kami untuk menceritakan kebudayaan apa
saja yang telah ia dapatkan setelah memainkan permainan tadi.
Setelah itu kelas dilanjutkan dengan pemaparan materi dari narasumber, isi materi ini berfokus
pada konsep budaya, mulai dari definisi budaya menurut para ahli, sifat-sifat budaya, fungsi
budaya, dan unsur-unsur Budaya. Pada saat membahas materi ini kami juga sering saling betukar
pikiran mulai apa itu konsep budaya, definisi budaya, sifat – sifat budaya dan fungsi budaya
menurut kami masing – masing, melaliu materi ini kami menjadi paham bahwa kebudayaan di
indonesia itu beragam macamnya.
Setelah kami membahas materi tadi kami dibagi kedalam beberapa kelompok di mana dalam
satu kelompok terdapat tiga orang, setelah itu setiap kelompok di bagikan 2 kertas HVS dan 1
amplop di mana dalam amplop tersebut terdapat potongan – potongan gambar dari kebudayaan
sunda, tugas kami adalah mengklasifikasi gambar – gambar yang ada di amplop tadi kedalam
unsur – unsur budaya sunda. Lalu 2 kelompok diminta memaparkan secara singkat unsur – unsur
budaya sunda apa yang ia dapatkan.
Setelah itu kelas dilanjut dengan pembahsan tentang unsur – unsur budaya sunda secara lebih
rinci. Ibu Tri kemudian menjelaskan berbagai aspek budaya sunda, muali dari kepercayaan,
sistem kekerabatan, mata pencaharian, upacaara adat, rumah adat, pakaian dan tarian adat, dan
makanan khas sunda. Pada pembahasan kali ini memberikan kami pemahaman yang lebih rinci
terhadap kebudayaan sunda, mulai dari kepercayaan yang ada di suku sunda yang mana
mayoritas muslim tetapi ada juga yang menganut kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa.
sistem kekerabatan yang ambiliniel. mata pencaharian yang pada jaman dahulu kebanyakan
menjadi petani, pengrajin dan nelayan tetapi sekarang kebanyakn menjadi pegawai, guru dan
buruh. Upacara adat seperti nyawer, tingkeban 7 bulan dan seren taun. Rumah adat julang
ngapak, capit gunting, tagong anjing dan lainya. Pakaian adat yang pada jaman dahulu terbagi
atas tiga kasta yaitu rakyat jelata, menengah dan raja/ratu. Tarian adat seperti tari merak, tari
topeng dan ketuk tilu yang sekarang biasa disebut tari jaipong. Makanan khas seperti nasi liwet,
dodol, dan comro.
Saat pembahasan mengenai makanan ibu Tri mengajak kami untuk memaikan permainan “Quiz
– Quiz Trade”. Yang mana setiap kelompok diberikan 1 kotak yang berisi 2 makanan khas
bandung dan tiap orang di berikan 1 kertas kecil. Mekanisme permainan kali ini tiap orang
memilih 1 makan yang telah dibagikan kepada kelompoknya lalu menuliskan ciri – ciri makanan
tersebut pada kertas yang telah dibagikan, lalu menuliskan nama makannya pada bagian bawah
kertas yang di lipat agar tidak terliahat oleh lawan bermain nanti. Cara bermainya setiap orang
akan mencari 1 orang dari kelompok lain dan akan saling menebak makan apa yang ada di kertas
tadi dengan clue ciri – ciri makanannya telah di tulis di dalam kertas tadi, setelah menebak
makanan yang tetulis di kertas kita saling bertukar kertas dan mencari pasangan lain, untuk
melanjutkan permainan ini.
Setelah permainan “Quiz – Quiz trade” materi dilanjutkan dengan Ibu Tri memperkenalkan
beberapa makanan khas bandung kami juga berkesempatan mencicipi makanan tersebut yang
telah Ibu Tri persiapkan. Dan kelas di akhiri dengan pemutaran video tentang kampunng Adat
Cirendeu, setelah video selesi ibu Tri menutup materi dengan beberapa pesan kepada kami untuk
mau mempelajari dan melestarikan kebudayaan yang ada di indonesia. Setelah materi selesai
kami menyempatkan untuk Foto bersama dan makan bersama dalam kelas.

WAWASAN
Indonesia, dengan keragaman etnis, agama, bahasa, dan budaya yang luar biasa, merupakan
salah satu negara yang kaya akan keanekaragaman budaya. Konsep kebhinekaan kebudayaan
Indonesia mencerminkan kekuatan dan keindahan dari keragaman ini, serta pentingnya menjaga,
menghormati, dan mempromosikan setiap aspek dari keragaman budaya tersebut.
Budaya adalah seperangkat nilai, kepercayaan, norma, tradisi, bahasa, seni, dan institusi yang
dibagikan oleh sekelompok orang dalam suatu masyarakat atau kelompok tertentu. Definisi
budaya mencakup berbagai aspek kehidupan manusia, baik yang bersifat material maupun non-
material, yang membentuk identitas dan cara hidup suatu kelompok atau komunitas.
Menurut Linton Budaya adalah keseluruhan sikap dan pola perilaku serta pengetahuan yang
merupakan suatu kebiasaan yang diwariskan dan dimiliki oleh suatu anggota masyarakat
tertentu.
Budaya tidak hanya mencakup produk-produk fisik seperti arsitektur, pakaian, dan alat-alat,
tetapi juga meliputi pola perilaku, kepercayaan, nilai-nilai, dan aturan-aturan sosial yang
diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya mencerminkan cara masyarakat memahami dunia
di sekitarnya, menjalin hubungan sosial, mengorganisasi diri, serta mengekspresikan diri melalui
seni, musik, tarian, dan cerita-cerita.
Definisi budaya juga menyoroti sifat dinamis budaya, yang terus berubah dan berkembang
seiring waktu dan interaksi antara berbagai kelompok dan individu. Budaya tidak statis, tetapi
merupakan hasil dari proses interaksi, adaptasi, dan inovasi yang terjadi di dalam masyarakat.
Secara keseluruhan, budaya merupakan inti dari identitas manusia, memainkan peran penting
dalam membentuk pandangan dunia, nilai-nilai, dan perilaku individu dan kelompok dalam suatu
masyarakat.
Budaya juga memiliki beberapa sifat yaitu:
- Bisa Dimiliki Bersama: Budaya adalah sesuatu yang dibagikan dan diakui oleh
sekelompok orang dalam suatu komunitas, bukan hanya dimiliki oleh individu tunggal.
- Berbasis Simbol: Budaya sering kali diungkapkan melalui simbol-simbol, seperti bahasa,
lambang, atau ritual, yang membawa makna tertentu dalam konteks budaya tersebut.
- Adaptif: Budaya memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan
dan sosial, tetapi tetap mempertahankan inti dari nilai-nilai dan tradisi budaya.
- Dipelajari dan Diwariskan: Budaya dipelajari dan diwariskan dari satu generasi ke
generasi berikutnya melalui proses sosialisasi dan pembelajaran dalam keluarga, sekolah,
dan masyarakat.
Fungsi dari Budaya terdiri dari beberapa poin yaitu:
- Sebagai Identitas: Budaya berfungsi sebagai sumber identitas bagi individu dan
kelompok. Nilai-nilai, kepercayaan, tradisi, dan praktik budaya membentuk bagian
integral dari identitas seseorang atau kelompok, membantu mereka merasa terhubung
dengan sejarah, asal-usul, dan komunitas mereka.
- Sebagai Batas: Budaya juga berfungsi sebagai pembatas yang membedakan satu
kelompok dari kelompok lainnya. Hal ini terjadi melalui perbedaan bahasa, tradisi, nilai-
nilai, dan norma-norma sosial yang memisahkan suatu kelompok dari yang lain,
menciptakan batas yang jelas antara "kami" dan "mereka".
- Sebagai Pembentuk Perilaku dan Sifat: Budaya memainkan peran penting dalam
membentuk perilaku dan sifat individu. Nilai-nilai budaya yang diinternalisasi oleh
individu dapat membimbing perilaku mereka dalam berbagai konteks, termasuk
hubungan sosial, pekerjaan, dan kehidupan sehari-hari.
- Sebagai Komitmen: Budaya mendorong individu dan kelompok untuk mempertahankan
dan menghormati nilai-nilai, tradisi, dan norma-norma budaya yang telah diwariskan. Ini
menciptakan komitmen untuk menjaga keberlanjutan dan keberlangsungan budaya dari
generasi ke generasi.
- Sebagai Media Komunikasi: Budaya menyediakan sistem simbolik yang kompleks yang
digunakan untuk berkomunikasi dan berinteraksi antara individu dan kelompok. Bahasa,
simbol, ritual, dan seni adalah beberapa contoh media komunikasi budaya yang
memfasilitasi pertukaran makna dan ide antara anggota masyarakat.
Budaya Sunda merupakan warisan budaya yang kaya dan beragam yang berasal dari
masyarakat di wilayah Jawa Barat, Indonesia. Budaya Sunda memancarkan keindahan dalam
segala aspek kehidupan, termasuk seni, musik, tarian, bahasa, tradisi, dan kuliner. Salah satu
ciri khas budaya Sunda adalah harmoni antara manusia dan alam, tercermin dalam filosofi
hidup "Silih Asih, Silih Asah, Silih Asuh", yang menekankan pentingnya saling menyayangi,
membantu satu sama lain, dan menjaga harmoni dengan alam sekitar. Selain itu, budaya
Sunda juga kaya akan seni tradisional seperti wayang golek dan gamelan Sunda, serta kuliner
khas seperti nasi timbel, sate maranggi, dan tahu gejrot. Budaya Sunda memiliki peran
penting dalam memperkaya keanekaragaman budaya Indonesia secara keseluruhan, dan
merupakan bagian integral dari identitas dan kebanggaan masyarakat Jawa Barat.
Dalam suku sunda terdapat satu pribahasa yang berbunyi “ Teu boga sawah asal boga pare,
teu boga pare asal boga beas, teu boga beas asal nyagu, teu nyagu assal dahar, teu dahar
asal kuat” yang artinya “Tidak punya sawah asal punya padi, tidak punya padi asal punya
beras, tidak punya beras asal bisa makan, tidak makan asal kuat” Makna filosofis dari
pribahasa ini adalah untuk mengajarkan tentang pentingnya kerja sama, saling bergantung,
dan memahami bahwa kita semua terhubung dalam lingkaran kehidupan. Tanpa saling bantu-
membantu dan bergantung pada satu sama lain, kita tidak akan dapat mencapai kekuatan dan
keberhasilan yang sesungguhnya.
LOGBOOK 5
NAMA : MOHAMMAD ISTIQAMAH
GAMBARAN KEGIATAN
Pada hari sabtu, 09 Maret 2024 Saya mengikuti kelas modul nusantara yang mana pada minggu
ini kami satu kelompok akan pergi ke Kota Baru Prahyangan, yang merupakan kota terencana
yang terletak di Padalarang, kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Dikembangkan oleh PT
Lyman Property (Lyman Group), kota ini terbentuk pada tahun 2000. Kota Baru Parahyangan,
sebagai kota satelit, mempunyai keunikan desain yang berbeda dengan Kota baru lainnya, yaitu
dengan menghadirkan visi dan spirit sebagai KOTA PENDIDIKAN.
Sebelum berangkat kami kumpul di depan gerbang utama ITB yang nantinya kami akan bersama
– sama akan berangkat ke KBP. Saya tiba di lokasi kumpul jam 06:30 lebih cepat 30 menit dari
Rundown yang mana jam 07:00 kita kumpul di ITB, selagi menunggu waktu berangkat saya
sempat menghubungi teman – teman yang lain agar mereka tidak terlambat, saat waktu
menunjukkan jam 07:00 dan harusnya kami sudah berangkat ke KBP tetapi karena ada beberapa
teman – teman kelompok yang terlambat datang jadinya kami menunggu mereka.
Saat jam menujukkan jam 07:40 semua anggota kelompok telah ada dan kami berangkat ke KBP
menggunakan 2 angkot yang telah di sewa yang mana satu angkot untuk laki – laki dan yang satu
nya lagi untuk perempuan. Sambil menunggu tiba di tujuan kami di dalam angkot makan sarapan
yang telah disiapkan dan juga bercengkrama.
Kami tiba di KBP pada jam 08:20 dan tujun pemberhentian pertama kami adalah Mesjid Al –
Irsyad, merupakan mesjid yang di rancang oleh Ridwan Kamil. Memiliki bentuk kubus yang
terinspirasi dari kakbah di mekkah yang membuatnya berbeda dengan mesjid lain, dari segi
arsitektur nya mesjid ini memiliki beberapa kelebihan yaitu; terdapat dua kalimat tauhid yang
terdapat pada 3 sisi bangunan dalam bentuk susunan batu bata sekaligus menjadi ventilasi udara
untuk dalam mesjid, di dalam mesjidnya terdapat 99 lampu yang didesain berbentuk kotak dan
terdapat asmaul husna pada tiap – tiap lampunya, Desain arah kiblat dibuat terbuka dengan
pemandangan alam yang membuat Saat senja semburat matahari akan masuk dari bagian depan
masjid yang tak berdinding itu, dan masih banyak kelebihan arsitektur pada mesjid tersebut.
Sebelum kami berkeliling di area mesjid tersebut kami di brifing oleh LO mengenai hal-hal yang
akan kami lakukan di mesjid ini, dan setelah brifing selesai kami dibagikan ID Card satu orang
satu. Setelah itu kami berpencar sesuai kelompok tugas yang telah di berikan oleh ibu Elsa.
Setelah tugas kelompok kami telah selesai semuanya kumpul di satu lokasi dan melakukan foto
bersama sebelum berangkat ke tujuan selanjutnya di KBP.
Tujuan selanjutnya yaitu IKEA dan kami berangkat pada jam 10:15 dan keberangkatan kami di
iringi dengan hujan yang awalnya haya rintik – rintik tetapi belum lama kami dijalan hujan mulai
deras, dan kami tiba di IKEA pada jam 10:25. Sebelum kami berkeliling di sana kami di berikan
arahan mengenai tempat – tempat yang ada di IKEA dan kami di bebaskan untuk berkeliling di
dalam.
Setelah arahan selesai kami mulai menyebar dengan kelompok – kelompok kecil untuk
menjelajah di dalam IKEA, hal pertama yang saya dapati adalah kapling – kapling ruangan
dengan tema yang berbeda – beda, setelah puas melihat di sini saya kembali berjelajah dan saya
menemukan tempat peralatan dan barang – barang anak – anak terdapat banyak mainan dan
boneka berbagi jenis, setelah puas berkeliling di dalam IKEA kami berkumpul di area ES Krim
dan makan ES Krim bersama – sama sebelum melanjutkan perjalanan di KBP.
Tujuan selanjutnya adalah Sancang Parahyangan, tempat ini adalah Floating Resto yang terdapat
di tengah danau yang tebentuk oleh waduk saguling, tempat dengan pemandangan yang sangan
indah dan juga udara yang sejuk dengan angin yang berhembus membuat tempat ini sangat
nyaman.
Kami berangkat pada jam 11:30 dari IKEA dan untung nya hujan telah reda jadi kami bisa
melihat berbagai pemandangan selama perjalanan, kami sampai di tepi danau jam 12:00 dan
dilanjutkan dengan menaiki perahu yang sudah ada di pinggir danau dan siap mengantar ke
Restonya. Selagi menunggu makanan datang kami beristirahat sambil menikmati pemandangan
yang ada, setelah makanan datang kami makan secara bersama – sama.
Setelah kenyang makan dan puas akan pemandangan yang ada kami pulang ke ITB pada jam
13:30, kami memakan waktu yang cukup lama untuk sampai ke ITB dikarenakan jalan yang
macet, tapi kami bisa sampai dengan selamat jam 15:00 di gerbang Utama ITB lalu kami
berpisah untuk pulang ke Kos masing – masing.

Wawasan

Kota Baru Parahyangan (KBP) adalah sebuah kota terencana yang terletak di Padalarang,
Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Dikembangkan oleh PT Lyman Property (Lyman
Group), kota ini memiliki visi untuk menjadi tempat di mana manusia dan lingkungan hidup
berdampingan, hidup dalam damai dan harmoni, serta bekerja bersama untuk kemakmuran dan
keberlanjutan.
Salah satu keunggulan dari KBP adalah konsepnya yang berorientasi pada lingkungan.
Pengembangan kota ini memperhatikan penggunaan energi yang efisien, pengelolaan limbah
yang baik, serta pelestarian area hijau dan lingkungan alam sekitarnya. Dengan demikian, KBP
diharapkan tidak hanya menjadi tempat tinggal bagi penduduknya, tetapi juga sebagai contoh
kawasan perkotaan yang ramah lingkungan.
Selain itu, KBP juga menawarkan beragam fasilitas publik yang lengkap, seperti sekolah, pusat
perbelanjaan, tempat ibadah, taman, dan area olahraga. Hal ini bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan dan kenyamanan hidup bagi penduduknya, Salah satunya adalah Mesjid AL-
IRSYAD.
Masjid Al-Irsyad merupakan sebuah karya arsitektur yang sangat memukau dengan desain yang
unik dan inovatif. Didesain oleh Ridwan Kamil, masjid ini memiliki konsep yang mirip dengan
Ka'bah dan menggunakan sinar matahari sebagai elemen penting dalam desainnya. Proyek
pembangunan masjid ini memakan biaya sebesar Rp 7 miliar, namun hasilnya sangatlah
menakjubkan.
Desain eksterior masjid menghadirkan keindahan dengan tata letak batu bata yang memukau,
menampilkan lubang atau celah di antara bata solid. Di kejauhan, terlihat lafaz Arab "Laailaha
Ilallah Muhammad Rasulullah" yang membentuk dua kalimat tauhid, memperkuat kesan religius
dan keindahan arsitektur masjid tersebut. Desain ini juga memanfaatkan susunan batu bata untuk
membentuk kaligrafi tiga dimensi yang memperkuat nuansa Islami.
Dalam interior masjid, penggunaan tiga warna dominan yaitu putih, hitam, dan abu-abu
memberikan kesan modern, simpel, namun tetap elegan. Lampu-lampu yang dipasang di dalam
masjid memiliki tulisan nama-nama Allah sebagai simbol Asmaul Husna, menciptakan atmosfer
spiritual yang khusyuk bagi para jamaah yang melakukan ibadah di dalamnya.
Ruang salat yang luas dan bebas dari tiang atau pilar di tengah memberikan kenyamanan bagi
para jamaah. Sirkulasi udara yang baik melalui celah-celah angin di dinding-dinding masjid
menjadikan suhu di dalam masjid tetap nyaman, bahkan tanpa menggunakan AC atau kipas
angin.
Konsep ruang terbuka yang melingkari masjid terinspirasi dari konsep tawaf yang mengelilingi
Ka'bah, memberikan kesan spiritual yang kuat bagi para pengunjung. Keseluruhan, Masjid Al-
Irsyad tidak hanya menjadi tempat ibadah yang indah, tetapi juga menjadi sebuah landmark yang
membanggakan bagi Kota Baru Parahyangan dan masyarakat umum.

Anda mungkin juga menyukai