Anda di halaman 1dari 15

MINAT BAKAT SISWA DALAM EKSTRAKURIKULER SENI

KARAWITAN JAWA TIMUR DI SMA NEGERI 6 METRO

DOSEN PENGAMPU :

Riyan Hidayatullah

Disusun oleh :

Rianda Bintang Permana

(2013045051)

PROGRAM PENDIDIKAN MUSIK

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS LAMPUNG

2023
DAFTAR ISI

1.1. Latar Belakang.......................................................................................3


1.2. Rumusan Masalah..................................................................................4
1.3. Tujuan Penelitian...................................................................................4
1.4. Manfaat Penelitian.................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................6
2.1. Penelitian Relevansi...............................................................................6
2.2. Landasan Teori.......................................................................................6
2.3. Kerangka Pemikiran..............................................................................7
METODE PENELITIAN.................................................................................9
3.1. Jenis Penelitian.......................................................................................9
3.3. Sumber Data.........................................................................................10
3.4. Teknik Pengumpulan Data..................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia, yang secara resmi dikenal sebagai Republik Indonesia, adalah nama
kenegaraan yang ada di pulau Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa. Selain itu,
Indonesia memiliki beragam suku, bahasa, dan agama.
Ada sekitar 300 suku bangsa di Indonesia, masing-masing suku merniliki warisan
budaya yang telah berkermbang selarna berabad-abad dan telah dipengaruhi oleh budaya
India, Arab, Cina dan Eropa dan merniliki budaya sendiri, terrnasuk Melayu. Misalnya,
rnusik tradisional Jawa dan Bali merniliki aspek budaya dan rnitologi Hindu seperti Musik
Karawitan. Ada juga banyak rnusik yang rnengandung nilai-nilai Islam. Islam
menempatkan seni dalarn proporsi yang paling benar, di rnana seni digunakan sebagai
sarana untuk rnengekspresikan sifat ketuhanan manusia. Karena seni diternukan oleh jiwa
rnanusia dalam Islarn, sebagairnana Islam menernukan seni dalarn jiwa rnanusia (Shihab,
1996:386).

Seni musik tradisional dan rnodern Indonesia terbentang dari Sabang sampai
Merauke. Setiap provinsi di Indonesia juga merniliki rnusik tradisional dengan ciri khasnya
masing-masing. Musik tradisional, termasuk Karawitan, turnbuh dan berkembang di Jawa
Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur.
Musik merniliki pengaruh yang sangat besar dalarn kehidupan nyata dan tidak dapat
dipisahkan dari lingkungan sehari-hari. Hukurn seni rnusik diperbolehkan seperti yang
dijelaskan dalarn kitab-kitab hadits, ada nash yang mernbolehkan seseorang rnenyanyi dan
mernainkan alat musik. Namun keabsahannya hanya disebutkan dalarn upacara pernikahan,
pemotongan upacara dan saat penyambutan tamu baru. Ada juga yang rnenyebutkan bahwa
ia diperbolehkan untuk mernuji orang-orang yang mati syahid dalam pertempuran, serta
menyambut datangnya hari raya dan sejenisnya.
Instrumen tradisional juga rnencakup berbagai instrurnen Indonesia dari berbagai
daerah di Indonesia, meskipun banyak instrurnen Indonesia juga diklairn di negara lain.
Alat musik Indonesia antara lain angklung, karun, garnelan, kendang bali, suling, kecapi,
sasando dan tarernpon.

Menurut penelitian saya, perlu untuk rnerancang Pusat Pengernbangan Seni


Karawitan di Malang sehingga dapat rnenjadi pusat informasi dan pendidikan rnusik
tradisional di Jawa Timur. Tidak hanya untuk rnasyarakat Jawa Timur saja, tetapi untuk
seluruh rnasyarakat Indonesia dan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Malang.
Diharapkan dengan adanya hal ini akan semakin menarnbah rninat dan perhatian
rnasyarakat terhadap eksplorasi seni tradisional Jawa Timur.

Dari perrnasalahan tersebut, dapat disirnpulkan bahwa, sebagai pewaris negara,


kerjasama antara senirnan dan pernerintah sangat diperlukan dalam pengernbangan rnusik
tradisional yang sebagian besar belurn tersentuh oleh rnasyarakat Jawa Tirnur.

1.2. Rumusan Masalah

Mengingat rangkaian latar belakang di atas, masalah desain dapat dirumuskan dalarn
dua cara:
1. Bagaimana rancangan Pusat Pengembangan Seni Karawitan SMAN 6 Metro yang mewadahi
fungsi pengembangan, pendidikan, dokumentasi, dan pertunjukan?
2. Bagaimana rancangan Pusat Pengembangan Seni Karawitan yang menerapkan prinsip-
prinsip musik pada minat dan perhatian masyarakat terhadap eksplorasi seni tradisional
Jawa Timur?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang diperoleh dari mempelajari desain Pusat Pengembangan Seni
Karawitan di SMAN 6 Metro adalah:
1. Pembuatan desain Pusat Pengembangan Seni Karawitan di SMAN 6 Metro. dan kinerja.
2. Buat desain untuk Pusat Pengembangan Seni Karawitan SMAN 6 Metro yang mampu
meningkatkan minat bakat siswa/i.
1.4. Manfaat Penelitian

Setelah dilakukan penelitian dan mendapatkan hasil penelitian diharapkan dapat


bermanfaat khususnya bagi berbagai pemangku kepentingan setelah melakukan penelitian
dan memperoleh temuan.
1. Secara Teoritis
Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi konsep, teori, hasil analisis, dan metode
yang dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian masa depan, atau berkontribusi
pada ide atau konsep kemakmuran yang diharapkan secara teoritis.
2. Praktis
Menambah wawasan dan pengetahuan tentang tata bahasa musik.
3. Pedoman
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan ide dan bahan ajar untuk memecahkan
masalah yang berkaitan dengan analisis musik di Jawa Timur.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Relevansi

Penelitian terkait digunakan untuk mendukung penelitian sebagai referensi. Kajian


berikut yang terkait dengan kajian ini, yaitu:
1. Minat siswa terhadap ekstrakurikuler seni musik karawitan di SMA negeri 6 metro menurut
guru seni budaya di sekolah ini belum mencapai 50% minat siswa/i untuk mengikuti
ekstrakurikuler musik karawitan yang ada disekolah ini.
2. Proses pembelajaran ekstrakurikuler seni karawitan ini juga untuk membangun minat siswa/i
di sekolah ini agar lebih mengenal musik tradisional. Selain adanya rnusik karawitan,
disekolah ini juga terdapat rnusik Lampung yang rnungkin dirninati oleh siswa/i yang
bersuku Lampung.
Kedua penelitian relevan ini saya tanyakan langsung kepada guru seni budaya SMA negeri
6 Metro. Dikarenakan belum ada yang pernah meneliti dengan konsep yang sama dengan
saya disekolah ini. Saya berkomunikasi dengan guru seni budaya menggunakan telfon
seluler.

2.2.Kajian Teori

1. Kegiatan ekstrakurikuler karawitan


a. Pengertian ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan pengayaan dan perbaikan yang
berkaitan dengan program kokurikuler dan intrakurikuler. Kegiatan ini dapat
dijadikan sebagai wadah pengembangan bakat bagi siswa yang memiliki bakat.
Melalui bimbingan dan pelatihan guru, kegiatan ekstrakurikuler dapat membentuk
sikap positif siswa. Kegiatan ekstrakurikuler, yang diikuti dan dilaksanakan oleh
siswa baik di sekolah maupun di luar sekolah tersebut, bertujuan agar siswa dapat
memperkaya dan memperluas diri serta mendorong pembinaan sikap dan penanaman
nilai-nilai(Kusumadewi et al., n.d.).
Kegiatan ekstrakurikuler biasanya dilakukan di luar jam sekolah dengan
pendampingan seorang guru atau instruktur. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan
di luar jam sekolah biasa (termasuk kegiatan pada saat liburan) yang dilakukan di
sekolah atau di luar sekolah dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan dan
keterampilan siswa serta melengkapi upaya pembangunan seluruh rakyat Indonesia
(notoatmojo, 2012:149). Sistem pendidikan sekolah pada masa itu dikenal dengan tiga
kegiatan yang dilakukan oleh siswa, yaitu kegiatan intrakurikuler, ekstra kurikuler,
dan ekstra kurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilaksanakan di
sekolah dan pada waktu yang ditetapkan dalam struktur program, guna mencapai
tujuan minimal pada setiap mata pelajaran.
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan di luar jam sekolah, baik di
dalam maupun di luar sekolah, dengan tujuan untuk lebih memperkaya dan
memperluas pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh di bidang studi. Istilah
ekstrakurikuler terdiri dari dua kata, ekstrakurikuler dan ekstrakurikuler, yang
digabungkan menjadi satu kata, “ekstrakurikuler”. Dalam bahasa Inggris disebut
ekstrakurikuler, yaitu di luar kurikulum. Berdasarkan beberapa pendapat mengenai
kegiatan ekstrakurikuler dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler adalah
kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan melalui bimbingan satuan pendidikan
formal dan nonformal. kepribadian, bakat, minat, dan kemampuan sesuai dengan
kebutuhannya. Kegiatan ekstrakurikuler Siswa dididik untuk mengamalkan nilai-nilai
positif dalam membangun hubungan manusia yang baik dan hubungan manusia
dengan Tuhan.
b. Fungsi kegiatan ekstrakurikuler
Fungsi ekstra kurikuler karawitan bagi sekolah adalah menanamkan kecintaan
terhadap budaya sejak dini dan dapat mengangkat SD untuk prestasi Karawitan.
Ketika Fungsi ekstrakurikuler karawitan bagi siswa adalah pengembangan pribadi
siswa melalui penyuluhan kegembiraan, pengembangan kapasitas dan rasa tanggung
jawab. Berdasarkan penelitian ini, disarankan bahwa ditransmisikan ke Sekolah untuk
memelihara dan meningkatkan kegiatan ekstrakurikuler musik sehingga
ekstrakurikuler musik menjadi wadah bagi siswa pengembangan pribadi siswa dan
mempelajari budaya lokal untuk melestarikannya budaya lokal(Prabowo et al., 2019). 
1) Fungsi ekstrakurikuler pengernbangan yang ditujukan untuk mengernbangkan
kemampuan dan kreativitas siswa dalarn mengekspresikan diri sesuai dengan potensi,
bakat, dan rninatnya
2) Fungsi sosial dan ekstrakurikuler seperti mengembangkan kapasitas dan rasa
tanggung jawab sosial siswa
3) Rekreasi, khususnya ekstrakurikuler fungsi mengembangkan suasana santai, main-
main dan gembira bagi siswa untuk mendukung perkembangan perkembangannya,
4) Persiapan karir, khususnya fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan
kesiapan karir siswa.
c. Tujuan kegiatan ekstrakurikuler
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
62 Tahun 2014 tentang kegiatan ekstrakurikuler, ayat (2), secara khusus: 4.444
kegiatan ekstrakurikuler diselenggarakan dengan tujuan untuk mengembangkan
potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama dan kemandirian peserta
didik secara optimal untuk mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional.

2.3.Kerangka Berfikir

Eksistensi berasal dari kata Eksis yang pada mulanya merupakan kata bahasa Inggris
yaitu to Exist yang artinya ada atau berwujud. Eksistensi atau pengakuan, suatu kondisi agar
orang lain melihat dan menghormati kita, bukanlah wujud material atau abstrak tetapi selalu
dicari dan dikejar oleh manusia.
Peneletian ini saya lakukan untuk mengetahui seberapa banyak minat siswa di
SMAN 6 metro untuk mengembangkan potensti atau kemampuannya dibidang seni khusus
nya seni musik.
Proses penelitian ini saya lakukan dengan via telfon bersama guru seni SMA
tersebut, tetapi seminggu yang lalu saya langsung menemui guru seninya di sekolah karna
kebetulan ada acara yang ingin saya kunjungi di SMAN 6 metro tersebut. Jawaban yang
kurang jelas dari guru tersebut saya tanyakan kembali sewaktu saya ke sekolah tersebut,
contohnya bagaimana pelaksaan ekstrakurikuler seni karawitan itu berjalan, ataukah ada
pelatih, siapa pelatihnya.
Pendidikan karakter telah menjadi perhatian pemerintah dalam menyiapkan generasi
yang berkualitas. Negara dalam melalui kementerian pendidikan yang menjadi pemangku
tanggung jawab penyelenggaraan pendidikan nasional telah melakukan pembaruan sistem
penyelenggaraan pendidikan guna mendapatkan sistem yang menitik beratkan pada
pendidikan karakter. Salah satu program yang dilakukan adalah diberlakukannya kurikulum
2013 yang berbasis penguatan karakter. Tujuan pendidikan budi pekerti adalah menjadikan
anak didik memiliki pengetahuan dan berperilaku sesuai dengan norma-norma sosio-culture
di masyarakat. Untuk dapat memenuhi kedua tujuan tersebut, selain diberikan pendidikan
akademik juga dibutuhkan pendidikan moral sebagai landasan pengembangan diri dan
landasan dalam berhubungan dengan orang lain sesuai dengan prinsip-prinsip kehidupan
yang dapat diterima masyarakat(Risnandar, S.Sn., M.Sn., 2017).
Kemudian yang saya peroleh dari penelitian tersebut yaitu masih sedikit nya minat
siswa/i untuk bersemangat ataupun mengembangkan kemampuan nya. Ada beberapa faktor
yang menyebabkan kurangnya semangat, yaitu:
1. Materi yang diberikan tidak terlalu dimengerti oleh siswa/i.
2. Kurangnya semangat mengajar dari guru, dikarenakan kurangnya daya pengajar juga.
3. Murid jarang yang menyukai musik tradisional.
Penelitian ini berguna untuk perkembangan seni Musik Karawitan untuk
membangun perhatian dan minat untuk siswa/i ataupun masyarakat sekitar terhadap
eksplorasi seni tradisional Jawa Timur.
Perkembangan nya pun dapat digunakan untuk kemajuan didaerah tersebut karna
sudah jarang anak-anak muda zaman sekarang yang menyukai musik khususnya musik
tradisional.

BAB III

METODE PENELITIAN
1.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif berupa gambaran


mendalam tentang aktivitas ekstrakurikuler Seni Karawitan, terhadap metode pembelajaran
yang digunakan selama pelatihan ekstrakurikuler di SMA negeri 6 Metro berlangsung.
Penelitian kualitatif adalah metode yang mempertimbangkan pandangan partisipan
dengan strategi interaktif dan fleksibel. Penelitian kualitatif bertujuan untuk memahami
fenomena sosial dari sudut pandang sosial peserta.
Demikianlah, pengertian dari penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan
untuk meneliti kondisi subyek alam dengan peneliti sebagai alat utamanya. Hasil penelitian
kualitatif lebih mementingkan generalisasi dan lebih mementingkan makna. Deskriptif
adalah jenis studi deskriptif dan penjelasan Objek kajian sesuai dengan sifatnya. Dari kedua
definisi tersebut, kita dapat dipahami sebagai metode penelitian kualitatif dengan model
deskriptif yang dipilih sesuai dengan tipe keluarga penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan peristiwa dan karakteristik secara sistematis objek ekstrakurikuler persis
dan apa adanya.
Tahap pengumpulan data sama dengan tahap awal dimulai dengan engineering
mengumpulkan data. Data diperoleh melalui proses wawancara yang saya kaji serta
pengamatan berlangsung nya Latihan ekstrakurikuler yang dilaksanakan sepulang sekolah.
Sistem pengajaran yang digunakan di ekstrakurikuler seni karawitan ini menggunakan
metode listening atau mendengarkan. Pada proses ini, jarang sekali guru seni budaya
menggunakan materi yang ada dibuku, guru seni budaya lebih menunjukan video lewat
aplikasi youtube atau video yang sudah di download oleh guru seni budaya tersebut. Studi
dokumen adalah data yang valid, bisa diperhitungkan karena sumber referensi yang
disebutkan akan dicatat dalam map.
Analisis merupakan penguraian pokok permasalahan dari berbagai macam bagian dan
penelaahan dari masing-masing bagian atau mencari hubungan antar bagian, sehingga
diperoleh sesuatu pengertian yang tepat dan pemahaman arti secara keseluruhan.

1.2. Sumber Data


Sumber data utama dalam penelitian ini adalah kata-kata dan tindakan. Selebihnya
adalah data tambahan seperti dokumen dan sejenisnya. Terkait
Dengan mengingat hal ini, pada bagian ini, tipe data dibagi menjadi kata, tindakan,
dokumen sumber. Dalam penelitian ini yang menjadi informannya adalah guru-pelatih,
pelatihan guru dan tindak lanjut siswa ekstrakurikuler seni karawitan.
Narasumber atau informan meliputi kepala sekolah, guru pembina, dan guru pelatih
mengenai manajemen kegiatan ekstrakurikuler seni karawitan. Sementara pada anggota
ekstrakurikuler seni karawitan mengenai dampak kegiatan ekstrakurikuler seni karawitan.
Data atau informasi peristiwa atau aktivitas melalui pengamatan terkait
dengan masalah penelitian. Dari fakta atau peristiwa inilah peneliti dapat
mengetahui proses pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler seni karawitan. Dokumen atau
catatan adalah catatan tertulis atau benda yang terkait suatu peristiwa atau kegiatan. Pada
penelitian ini berupa pengamatan kegiatan ekstrakurikuler seni karawitan.

1.3. Teknik Pengumpulan Data

Data adalah informasi yang diperoleh melalui pengukuran


digunakan sebagai dasar untuk menyusun argumen logis menjadi kebenaran. Ketika
kebenaran adalah kebenaran ternyata menjadi kebenaran secara empiris, termasuk melalui
analisis data. Saat mengumpulkan data ini menggunakan teknik yang meliputi:
1. Teknik wawancara
Dalam penelitian ini, teknik wawancara yang digunakan adalah wawancara
mendalam, yaitu metode pencocokan opini interaksionisme simbolik, karena pihak
lain bisa wawancara untuk mengidentifikasi diri Anda dan lingkungan Anda. Dalam
hal ini Termohon adalah Penyedia Informasi yang dikatakan mampu jawab semua
pertanyaan dengan jelas dan lengkap. Kesediaan responden diperlukan untuk
menjawab pertanyaan dan hubungan antara responden dan pewawancara.
2. Teknik observasi
Penggunaan observasi langsung dilakukan tanpa perantara (untuk langsung) terhadap
pokok bahasan yang diteliti, seperti melakukan observasi langsung ke proses
pelaksanaan ekstrakurikuler. Penelitian dilakukan dengan mengamati objek, secara
langsung atau tidak langsung. Sering menggunakan teknik yang disebut observasi.
Pengamatan adalah satu
teknik pengamatan sistematis dan pencatatan fenomena itu penyelidikan. Observasi
dilakukan untuk mencari data dan informasi gejala atau fenomena yang sistematis dan
berbasis tujuan rumus penelitian.

1.4. Lampiran Instrumen Penelitian

1.Pengertian Instrumen Penelitian

Penelitian pada hakekatnya adalah sebuah proses temukan kebenaran masalahnya dengan
metode ilmiah. Satu langkah-langkah penerapan metode ilmiah adalah pengumpulan data.
Selama pengumpulan data, Instrumen sangat penting dalam penelitian karena perangkat
ini adalah meteran dan menyediakan Informasi tentang apa yang kita pelajari (Sappaile,
2007). Kualitas alat pengukur yang digunakan untuk pencarian bahan penelitian memiliki
dampak yang besar keandalan informasi yang diterima. Di sana keakuratan dan keandalan
hasil penelitian sangat tinggi tergantung pada kualitas perangkat yang digunakan
mengumpulkan data. Peneliti berperan sebagai alat pengumpul data. Dalam Pengumpulan
data ini juga digunakan oleh alat bantu. peralatan tambahan pedoman wawancara
(interview guide) digunakan. Dalam hal ini, peneliti melakukan wawancara dengan Ibu
Ipung Sukamto selaku guru seni budaya SMA Negeri 6 Metro. Intrumen penelitian dibuat
untuk satu tujuan penelitian tertentu yang tidak bisa digunakan oleh penelitian yang lain,
sehingga peneliti harus merancang sendiri instrumen yang akan digunakan. Susunan
intrumen untuk setiap penelitian tidak selalu sama dengan penelitian lainnya karena tujuan
dan mekanisme kerja dalam setiap teknik penelitian juga berbeda-beda. Data yang
terkumpul dengan menggunakan instrumen tertentu akan dideskripsikan dan dilampirkan
atau digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam suatu penelitian.

2.Fungsi Instrumen Penelitian


Instrumen penilitian memiliki fungsi yang sangat penting dalam proses penelitian, yaitu
digunakan sebagai alat dalam mengumpulkan data yang diperlukan dalam suatu penelitian.
Dengan 3 adanya intrumen penelitian, maka akan mengetahui sumber daya data yang akan
diteliti dan jenis datanya, teknik pengumpulan datanya, instrumen pengumpulan datanya,
langkah penyusunan instrumen penelitian tersebut serta mengetahui validitas, rebilitas,
tingkat kesukaran daya pembeda, dan pengecoh/distractor suatu data dalam penelitian
(Arifin, 2017).
Pada penelitian ini saya menggunakan jenis Instrumen penelitian Angket.
Kuesioner adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data yang berisi peta tertulis
untuk dijawab oleh responden. Menurut Purwanto (2018), kuesioner adalah alat penelitian
umum penelitian kuantitatif di dalamnya terdapat pernyataan-pernyataan yang dibuat
dengan cara yang sama pada variabel pencarian. Kuesioner memungkinkan peneliti
mempelajari sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik yang digunakan sebagai
responden variabel pencarian. Tujuan produksi Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan
informasi berkaitan dengan tujuan penelitian dan mendapatkan data yang valid dan
keandalan setinggi mungkin. Berikut pertanyaannya:
1. Apa yang membuat Anda tertarik dengan dunia kesenian?
2. Apa sumber inspirasi Anda saat Anda di dunia kesenian?
3. Bagaimana caranya agar orang lain bisa menikmati dan tertarik dengan karya seni?
4. Bagaimana cara anda mengajari murid yang sedikit sulit memahami?
5. Apa rencana anda kedepannya untuk ekstrakurikuler khususnya seni?
DAFTAR PUSTAKA

(2020). Panduan Penuisan Karya Ilmiah Universitas Lampung.


Arifin, Z. (2017). Kriteria Instrumen Dalam Suatu Penelitian. Jurnal THEOREMS (The

Original Research Of Mathematics), p. 28.

Muhson, A. (2011). Teknik Analisis Data Kualitatif.

Noor, R. M. (2012). Membangun Karakter Melalui Ekstrakurikuler, p. 75.

Noor, R. M. (2017). Membangun Karakter Melalui Ekstrakurikuler, p. 73.

Purwadi. (2006). Hanan Pustaka. Seni Karawitan Jawa.

Purwanto. (2018). Teknik penyusunan instrumen uji validitas dan reabilitas penelitian

ekonomi syariah.

Sapaile, B. I. (2007). Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan. Konsep Instrumen Penelitian

Pendidikan, p. 379.

Sidik, Y. P. (2019). Jurnal Seni Musik. Strategi Pembelajaran Karawitan Dalam Kegiatan

Ekstrakurikuler.

Suryosubroto. (2009). Rineka Cipta. Proses Belajar Mengajar Di Sekolah.

Tutik, R. d. (2019). LP2M Unnes. Metodologi Penelitian Pendidikan Karakter.

Unitantri. (2019, Desember 10). www.unitantri.ub.ac.id. Karawitan.


Yanti, N. (2016, Mei). Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan. Pelaksanaan Kegiatan

Ekstrakurikuler Dalam Rangka Pengembangan Nilai-Nilai Karakter Siswa Untuk

Menjadi warga Negara Yang Baik.

Kusumadewi, A., Raharja, B., & Indrawati, A. (n.d.). MODEL PENGELOLAAN

KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KARAWITAN DAN TARI DI SMA BATIK 1

SURAKARTA.

Prabowo, C., Arisyanto, P., & Damayani, A. T. (2019). Fungsi Ekstrakurikuler Karawitan

di Sekolah Dasar Negeri Sendangguwo 01 Semarang. Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar,

3(4), 553. https://doi.org/10.23887/jisd.v3i4.22313

Risnandar, S.Sn., M.Sn., D. (2017). KARAWITAN SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN

BUDI PEKERTI DAN PENGEMBANGAN KARAKTER DI SMP WARGA

SURAKARTA. 32.

Anda mungkin juga menyukai