DOSEN PENGAMPU :
Riyan Hidayatullah
Disusun oleh :
(2013045051)
UNIVERSITAS LAMPUNG
2023
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Indonesia, yang secara resmi dikenal sebagai Republik Indonesia, adalah nama
kenegaraan yang ada di pulau Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa. Selain itu,
Indonesia memiliki beragam suku, bahasa, dan agama.
Ada sekitar 300 suku bangsa di Indonesia, masing-masing suku merniliki warisan
budaya yang telah berkermbang selarna berabad-abad dan telah dipengaruhi oleh budaya
India, Arab, Cina dan Eropa dan merniliki budaya sendiri, terrnasuk Melayu. Misalnya,
rnusik tradisional Jawa dan Bali merniliki aspek budaya dan rnitologi Hindu seperti Musik
Karawitan. Ada juga banyak rnusik yang rnengandung nilai-nilai Islam. Islam
menempatkan seni dalarn proporsi yang paling benar, di rnana seni digunakan sebagai
sarana untuk rnengekspresikan sifat ketuhanan manusia. Karena seni diternukan oleh jiwa
rnanusia dalam Islarn, sebagairnana Islam menernukan seni dalarn jiwa rnanusia (Shihab,
1996:386).
Seni musik tradisional dan rnodern Indonesia terbentang dari Sabang sampai
Merauke. Setiap provinsi di Indonesia juga merniliki rnusik tradisional dengan ciri khasnya
masing-masing. Musik tradisional, termasuk Karawitan, turnbuh dan berkembang di Jawa
Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur.
Musik merniliki pengaruh yang sangat besar dalarn kehidupan nyata dan tidak dapat
dipisahkan dari lingkungan sehari-hari. Hukurn seni rnusik diperbolehkan seperti yang
dijelaskan dalarn kitab-kitab hadits, ada nash yang mernbolehkan seseorang rnenyanyi dan
mernainkan alat musik. Namun keabsahannya hanya disebutkan dalarn upacara pernikahan,
pemotongan upacara dan saat penyambutan tamu baru. Ada juga yang rnenyebutkan bahwa
ia diperbolehkan untuk mernuji orang-orang yang mati syahid dalam pertempuran, serta
menyambut datangnya hari raya dan sejenisnya.
Instrumen tradisional juga rnencakup berbagai instrurnen Indonesia dari berbagai
daerah di Indonesia, meskipun banyak instrurnen Indonesia juga diklairn di negara lain.
Alat musik Indonesia antara lain angklung, karun, garnelan, kendang bali, suling, kecapi,
sasando dan tarernpon.
Mengingat rangkaian latar belakang di atas, masalah desain dapat dirumuskan dalarn
dua cara:
1. Bagaimana rancangan Pusat Pengembangan Seni Karawitan SMAN 6 Metro yang mewadahi
fungsi pengembangan, pendidikan, dokumentasi, dan pertunjukan?
2. Bagaimana rancangan Pusat Pengembangan Seni Karawitan yang menerapkan prinsip-
prinsip musik pada minat dan perhatian masyarakat terhadap eksplorasi seni tradisional
Jawa Timur?
Tujuan penelitian yang diperoleh dari mempelajari desain Pusat Pengembangan Seni
Karawitan di SMAN 6 Metro adalah:
1. Pembuatan desain Pusat Pengembangan Seni Karawitan di SMAN 6 Metro. dan kinerja.
2. Buat desain untuk Pusat Pengembangan Seni Karawitan SMAN 6 Metro yang mampu
meningkatkan minat bakat siswa/i.
1.4. Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
2.2.Kajian Teori
2.3.Kerangka Berfikir
Eksistensi berasal dari kata Eksis yang pada mulanya merupakan kata bahasa Inggris
yaitu to Exist yang artinya ada atau berwujud. Eksistensi atau pengakuan, suatu kondisi agar
orang lain melihat dan menghormati kita, bukanlah wujud material atau abstrak tetapi selalu
dicari dan dikejar oleh manusia.
Peneletian ini saya lakukan untuk mengetahui seberapa banyak minat siswa di
SMAN 6 metro untuk mengembangkan potensti atau kemampuannya dibidang seni khusus
nya seni musik.
Proses penelitian ini saya lakukan dengan via telfon bersama guru seni SMA
tersebut, tetapi seminggu yang lalu saya langsung menemui guru seninya di sekolah karna
kebetulan ada acara yang ingin saya kunjungi di SMAN 6 metro tersebut. Jawaban yang
kurang jelas dari guru tersebut saya tanyakan kembali sewaktu saya ke sekolah tersebut,
contohnya bagaimana pelaksaan ekstrakurikuler seni karawitan itu berjalan, ataukah ada
pelatih, siapa pelatihnya.
Pendidikan karakter telah menjadi perhatian pemerintah dalam menyiapkan generasi
yang berkualitas. Negara dalam melalui kementerian pendidikan yang menjadi pemangku
tanggung jawab penyelenggaraan pendidikan nasional telah melakukan pembaruan sistem
penyelenggaraan pendidikan guna mendapatkan sistem yang menitik beratkan pada
pendidikan karakter. Salah satu program yang dilakukan adalah diberlakukannya kurikulum
2013 yang berbasis penguatan karakter. Tujuan pendidikan budi pekerti adalah menjadikan
anak didik memiliki pengetahuan dan berperilaku sesuai dengan norma-norma sosio-culture
di masyarakat. Untuk dapat memenuhi kedua tujuan tersebut, selain diberikan pendidikan
akademik juga dibutuhkan pendidikan moral sebagai landasan pengembangan diri dan
landasan dalam berhubungan dengan orang lain sesuai dengan prinsip-prinsip kehidupan
yang dapat diterima masyarakat(Risnandar, S.Sn., M.Sn., 2017).
Kemudian yang saya peroleh dari penelitian tersebut yaitu masih sedikit nya minat
siswa/i untuk bersemangat ataupun mengembangkan kemampuan nya. Ada beberapa faktor
yang menyebabkan kurangnya semangat, yaitu:
1. Materi yang diberikan tidak terlalu dimengerti oleh siswa/i.
2. Kurangnya semangat mengajar dari guru, dikarenakan kurangnya daya pengajar juga.
3. Murid jarang yang menyukai musik tradisional.
Penelitian ini berguna untuk perkembangan seni Musik Karawitan untuk
membangun perhatian dan minat untuk siswa/i ataupun masyarakat sekitar terhadap
eksplorasi seni tradisional Jawa Timur.
Perkembangan nya pun dapat digunakan untuk kemajuan didaerah tersebut karna
sudah jarang anak-anak muda zaman sekarang yang menyukai musik khususnya musik
tradisional.
BAB III
METODE PENELITIAN
1.1. Jenis Penelitian
Penelitian pada hakekatnya adalah sebuah proses temukan kebenaran masalahnya dengan
metode ilmiah. Satu langkah-langkah penerapan metode ilmiah adalah pengumpulan data.
Selama pengumpulan data, Instrumen sangat penting dalam penelitian karena perangkat
ini adalah meteran dan menyediakan Informasi tentang apa yang kita pelajari (Sappaile,
2007). Kualitas alat pengukur yang digunakan untuk pencarian bahan penelitian memiliki
dampak yang besar keandalan informasi yang diterima. Di sana keakuratan dan keandalan
hasil penelitian sangat tinggi tergantung pada kualitas perangkat yang digunakan
mengumpulkan data. Peneliti berperan sebagai alat pengumpul data. Dalam Pengumpulan
data ini juga digunakan oleh alat bantu. peralatan tambahan pedoman wawancara
(interview guide) digunakan. Dalam hal ini, peneliti melakukan wawancara dengan Ibu
Ipung Sukamto selaku guru seni budaya SMA Negeri 6 Metro. Intrumen penelitian dibuat
untuk satu tujuan penelitian tertentu yang tidak bisa digunakan oleh penelitian yang lain,
sehingga peneliti harus merancang sendiri instrumen yang akan digunakan. Susunan
intrumen untuk setiap penelitian tidak selalu sama dengan penelitian lainnya karena tujuan
dan mekanisme kerja dalam setiap teknik penelitian juga berbeda-beda. Data yang
terkumpul dengan menggunakan instrumen tertentu akan dideskripsikan dan dilampirkan
atau digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam suatu penelitian.
Purwanto. (2018). Teknik penyusunan instrumen uji validitas dan reabilitas penelitian
ekonomi syariah.
Pendidikan, p. 379.
Sidik, Y. P. (2019). Jurnal Seni Musik. Strategi Pembelajaran Karawitan Dalam Kegiatan
Ekstrakurikuler.
SURAKARTA.
Prabowo, C., Arisyanto, P., & Damayani, A. T. (2019). Fungsi Ekstrakurikuler Karawitan
SURAKARTA. 32.