Anda di halaman 1dari 16

PENGARUH EKSTRAKURIKULER TERHADAP

PERKEMBANGAN AKADEMIK SISWA SMA NEGERI 1


SITUBONDO

PROPOSAL PENELITIAN
diajukan guna melengkapi tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Oleh

1. Ainindita Intaniar (02)


2. Aprodhita Nanda E.W. (06)
3. Nuril Aprilia Putri (24)
4. Shibarani Gita Pratiwi (31)

KELAS XI MIPA 6
SMA NEGERI 1 SITUBONDO
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ekstrakurikuler adalah sebuah kegiatan tambahan yang dilakukan diluar
jam sekolah atau jam belajar kurikulum yang dilakukan untuk mengembangkan
potensi non akademik, minat, bakat dan softskill siswa guna sebagai bekal untuk
masa depan nanti. Pada umumnya ekstrakurikuler ini terbagi dalam beberapa
bidang, seperti bidang kesenian, sastra, olahraga, keagamaan, kecakapan, dan
lain sebagainya. Ekstrakurikuler juga dipandang baik karena dengan adanya
ekstrakurikuler, siswa dapat mengisi waktu luangnya dengan hal-hal yang
positif dan bermanfaat sehingga mereka pun akan terjauhkan dari hal-hal yang
bersifat negatif, seperti narkoba, geng motor, seks bebas, dan lain sebagainya.
Adapun ekstrakuler yang ada di SMA Negeri 1 Situbondo bisa dibilang
cukup banyak, diantaranya Smasa Computer And Networking (SCAN-IT),
Robotika dan Elektronika, Palang Merah Remaja (Palmarestu), Perhimpunan
Pecinta Alam (PPA Ganesha), Karya Ilmiah Remaja (KIR-Perintis), Karate,
Paskibraka (Brigatama), Paduan Suara (Vox Grandioso Simplace Choir),
Pencak Silat, Bengkel Seni (krisna Rupa), Media Komunikasi dan Jurnalistik
(Swara Smasa), Band (Musik), Teater (Zhix-Zhax), Kerohanian Islam (Risma),
Drum Band (Cross Satria de'Corps), Permainan Basket, Permainan Sepak Bola,
Permainan Bola Voli, Anggar, Catur, Badminton (GANBATE), Tim Mata
pelajaran (Biologi, Kimia, Fisika, Matematika, Ilmu Komputer, Astronomi,
Kebumian), Tari dan Karawitan (DANSA), Pusat Informasi dan Konseling
(PIK-Regasa), kepramukaan (GAMAZ), dan Desa Binaan (DESBIN). Setiap
siswa boleh memilih setidaknya dua ekstrakurikuler dengan satu ekstrakurikuler
wajib yaitu pramuka dan satu lagi ekstrakurikuler pilihan.
Di SMA Negeri 1 Situbondo sendiri, dari data absensi setiap
ekstrakurikuler yang ada, dapat diketahui bahwa ekstrakurikuler yang memiliki
anggota paling banyak adalah Remaja Islam Smasa (RISMA). Ekstrakurikuler
ini merupakan ekstrakurikuler yang bergerak dalam bidang keagamaan dimana
setiap anggotanya bergabung dengan tujuan untuk meningkatkan ilmu agama,
meningkatkan keimanan dan ketaqwaan dalam diri mereka. Ektrakurikuler ini
juga menjadi wadah untuk berprestasi dalam bidang keagamaan. Tidak sedikit
juga siswa yang mengikuti ekstrakurikuler RISMA ini adalah siswa yang pernah
memiliki keinginan untuk belajar di pondok, akan tetapi tidak terealisasikan.
Selain RISMA, ekstrakurikuler yang memiliki anggota terbanyak adalah
paskibraka (BRIGATAMA). Dimana setiap anggota yang tergabung dalam
ekstrakurikuler ini memiliki keinginan untuk menambah pengetahuan tentang
PBB, ingin melatih diri menjadi lebih disiplin dalam segala hal, dan juga
melatih diri agar mempunyai mental seorang pemimpin.
Adapun tujuan para siswa untuk mengikuti ekstrakurikuler ada berbagai
macam. Ada yang mengikuti ekstrakurikuler hanya untuk mengisi waktu luang
mereka, menjadikan ekstrakurikuler sebagai sarana untuk memenuhi hobi
mereka, sebagai sarana untuk menyalurkan minat dan bakat serta sekaligus
menjadi tempat untuk berkompetisi dan berprestasi guna mengharumkan nama
sekolah, menjadi ajang untuk menggali potensi diri sebagai bekal untuk
menentukan fakultas atau program studi apakah yang sesuai dengan kemampuan
diri masing-masing. Selain itu sebagian siswa yang mengikuti ekstrakurikuler
juga bertujuan untuk memperbaiki diri, meningkatkan kemampuan untuk
berinteraksi dengan berbagai orang baru, menyadarkan diri akan pentingnya
kerja sama, meningkatkan public speaking, melatih kemandirian serta
kedisiplinan diri, meningkatkan hard skiil dan soft skill dalam diri siswa,
melatih diri agar memiliki mental seorang pemimpin dan yang lebih penting
bagi mereka adalah untuk menambah pengalaman dalam diri mereka.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pengaruh ekstrakurikuler terhadap perkembangan akademik
siswa SMA Negeri 1 Situbondo?
2. Bagaimana cara siswa SMA Negeri 1 Situbondo membagi waktu antara
ekstrakurikuler dan belajar?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh ekstrakurikuler terhadap perkembangan
2. akademik siswa SMA Negeri 1 Situbondo?
3. Untuk mengetahui cara siswa SMA Negeri 1 Situbondo membagi waktu
antara ekstrakurikuler dan belajar?

1.4 Kontribusi Penelitian


1.4.1 Manfaat Praktis
Melalui penelitian ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi para
siswa SMA Negeri 1 Situbondo dalam memanagemen waktu antara waktu
belajar dengan waktu ekstrakurikuler sehingga para siswa bisa meningkatkan
atau menstabilkan perkembangan akademiknya guna mempersiapkan diri ke
jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Hal ini dikarenakan perkembangan
akademik merupakan hal penting bagi siswa, dimana setiap siswa dituntut nilai
akademiknya setiap semester selalu mengalami kenaikan agar mereka mudah
untuk masuk di perguruan tinggi negeri dan fakultas yang mereka inginkan.
Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat secara praktis bagi guru,
khususnya guru Pembina ekstrakurikuler untuk memperhatikan waktu latihan
ataupun kegiatan yang berhubungan dengan ekstrakurikuler agar tidak
mengganggu kegiatan belajar siswa (baik di kelas maupun di luar kelas).

1.4.2 Maanfaat Teoritis


Melalui penelitian ini, diharapkan dapat memberikan masukan kepada
setiap esktrakurikuler di SMAN 1 Situbondo, untuk mengatur ulang program
kerja kedepannya sehingga tidak mengganggu aktivitas akademik siswa. Selain
itu juga diharapkan hasil penelitian ini juga bisa membuat pembina
ektrakurikuler dan kesiswaan untuk mengawasi kegiatan yang berhubungan
dengan ekstrakurikuler, sehingga siswa tidak semena-mena mengatasnamakan
kegiatan ekstrakurikuler sebagai alasan untuk tidak mengikuti kegiatan belajar
dikelas.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka


Tinjauan pustaka yaitu mengulas kembali beberapa penelitian serupa yang
sudah dilakukan oleh peneliti lain sebagai bahan perbandingan dan juga sebagai
acuan dalam melaksanakan penelitian ini. Sehingga nantinya penelitian kali
ini dapat dibuktikan sebagai penelitian yang orisinil dan bukan hasil plagiasi.
Berdasarkan hasil penelusuran ke sejumlah studi pustaka baik dalam
media cetak maupun online (daring), peneliti menyimpulkan bahwa penelitian
mengenai pengaruh kegiatan ekstrakurikuler sudah banyak dilakukan, namun
dalam ruang lingkup pengaruh terhadap prestasi siswa, bukan terhadap
perkembangan akademik siswa. Oleh karena itu, selain mengumpulkan
beberapa pustaka seputar penelitian pengaruh ekstrakurikuler, peneliti juga
memperluas penelusuran ke berbagai disiplin ilmu lain yang memiliki konteks
serupa dengan kajian ini. Hal itu dilakukan sebagai upaya menghimpun
informasi seluas-luasnya tentang perkembangan akademik siswa yang nantinya
dapat digunakan untuk memperkuat pemahaman peneliti terhadap subjek kajian.
Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Rusmiaty (2010) yang berjudul
“Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Terhadap Prestasi Belajar Siswa MAN
Pinrang”. Penelitian tersebut mendeskripsikan tentang kegiatan ekstrakurikuler
yang ada di MAN Pinrang, prestasi belajar siswa yang aktif dalam kegiatan
ekstrakurikuler serta pengaruh kegiatan tersebut kepada siswa.
Rusmiaty menjelaskan bahwa kegiatan ekstrakurikuler merupakan bentuk
kegiatan di luar program kurikulum sekolah yang berfungsi untuk menunjang
pendidikan formal dan dimaksudkan sebagai bentuk pengembangan salah satu
bidang pelajaran yang diminati oleh siswa, seperti olahraga, kesenian, dan
sebagainya. Pada prinsipnya kegiatan ekstrakurikuler dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa untuk memperoleh prestasi belajar.
Selanjutnya dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler, menurut
pengamatan Rusmiaty selain siswa sangat aktif, mereka juga menunjukkan
perasaan senang dalam mengikuti kegiatan yang ditekuninya, dari rasa senang
itu mereka lebih antusias dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang ada.
Berdasarkan hasil dokumentasi Rusmiaty pada tanggal 22 Maret 2010
mengenai nilai raport siswa kelas XI semester 1 tahun ajaran 2008-2009 yang
terdiri dari enam kelas, 4 kelas IPA dan 2 kelas IPS. Dari 42 siswa yang terpilih
sebagai responden yakni siswa yang aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler
mendapat nilai tinggi dibandingkan siswa yang tidak aktif. Hal itu dapat dilihat
bahwa 90% siswa yang aktif mendapat peringkat kelas di atas 8 besar yakni dari
nilai 1474 sampai 1391, sedangkan siswa yang tidak aktif berada di bawah 8
besar yakni dari nilai 1371 sampai 1322. Ini membuktikan bahwa kegiatan
ekstrakurikuler memberi pengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa kelas
XI di MAN Pinrang. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka Rusmiaty
menyimpulkan bahwa :
1. Siswa yang aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler rata-rata mendapatkan nilai
tinggi, ini membuktikan bahwa siswa yang aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler
dapat dikategorikan berprestasi.
2. Siswa yang aktif dalam kegiatan ekstrakurikuker maka prestasi belajarnya
akan meningkat, hal ini dikarenakan siswa termotivasi untuk belajar lebih giat.
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Mira dan Ratna (2019) yang
berjudul “Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Terhadap Prestasi Belajar Siswa
di SMP Negeri 1 Peusangan”. Penelitian tersebut membahas tentang pengaruh
pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler terhadap prestasi belajar siswa di SMP
Negeri 1 Peusangan. Hipotesis yang ditetapkan dalam penelitian tersebut adalah
terdapat pengaruh kegiatan ekstrakurikuler terhadap prestasi belajar siswa di
SMP Negeri 1 Peusangan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis
penelitian asosiatif kuantitatif. Karena Mira dan Ratna ingin meneliti adakah
pengaruh kegiatan ekstrakurikuler terhadap prestasi belajar siswa di SMP
tersebut. Mira dan Ratna menggunakan 2 macam variabel dalam penelitian
tersebut, (1) variabel bebas yaitu kegiatan ekstrakurikuler, dan (2) variabel
terikat yaitu prestasi belajar siswa.
Penulis juga menyimpulkan bahwa pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler
berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa di SMP Negeri 1 Peusangan.
Pendapat mereka dibuktikan dengan adanya hasil pengujian hipotesis yang
peneliti lakukan. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan
menunjukkan bahwa nilai r hitung lebih besar dari pada r tabel, dengan kata lain
1 > 0,22, maka dalam hal ini menolak hipotesis nol (Ho) dan menerima
hipotesis alternatif (Ha) pada taraf signifikan 0,05. Mereka juga menyimpulkan
bahwa semakin aktif siswa dalam kegiatan ektrakurikuler maka prestasi belajar
siswa semakin meningkat secara positif.
Ketiga, penelitan yang dilakukan oleh Jevrie Randy Giovany Nusantara
(2013) yang berjudul ‘’Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler dan Perilaku Belajar
Terhadap Prestasi Akademik Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas IS di SMA
Negeri 7 Semarang’’. Menurut Penelitian yang dilakukan oleh Jevrie, kegiatan
ekstrakurikuler berpengaruh negatif secara signifikan terhadap prestasi akademik
pada mata pelajaran ekonomi kelas XI IS di SMA Negeri 7 Semarang. Artinya
prestasi akademik pada mata pelajaran ekonomi kelas XI IS SMA Negeri 7
Semarang akan mengalami penurunan apabila terjadi kenaikan pada kegiatan
ekstrakurikuler. Prestasi akademik akan meningkat jika terjadi penurunan pada
kegiatan ekstrakurikuler. Berdasarkan hasil penelitian menujukkan bahwa ada
pengaruh negatif antara kegiatan ekstrakurikuler terhadap prestasi akademik
pada mata pelajaran ekonomi kelas XI IS di SMA Negeri 7 Semarang. Adanya
pengaruh tersebut menunjukkan bahwa semakin baik siswa berkegiatan
ekstrakuikuler maka akan semakin menurun prestasi akademiknya. Begitu pula
sebaliknya semakin buruk siswa berkegiatan ekstrakurikuler maka akan semakin
meningkat prestasi akademiknya.

2.2 Landasan Teori


Landasan teori merupakan tumpuan dasar yang digunakan untuk
membangun kerangka pikir tentang objek yang dibahas dalam suatu penelitian.
Landasan teori, menurut Sugiyono (2012:52) berpendapat bahwa dalam
penelitian landasan teori perlu ditegakkan agar penelitian itu memiliki dasar
yang kokoh, dan bukan sekadar perbuatan coba-coba (trial and error). Landasan
teori yang digunakan peneliti dalam penelitian ini meliputi: (1) pengertian
kegiatan ekstrakurikuler; (2) jenis kegiatan ekstrakurikuler; (3) tujuan kegiatan
ekstrakurikuler; (4) pengertian perkembangan akademik; (5) pengaruh kegiatan
ektrakurikuler terhadap perkembangan akademik siswa.

2.2.1 Pengertian Kegiatan Ekstrakurikuler


Ekstrakurikuler adalah sebuah kegiatan tambahan yang dilakukan diluar
jam sekolah atau jam belajar kurikulum yang dilakukan untuk mengembangkan
potensi non akademik, minat, bakat dan softskill siswa guna sebagai bekal untuk
masa depan nanti. Arti ekstrakurikuler menurut KBBI adalah berada diluar
program yang tertulis di dalam kurikulum, seperti latihan kepemimpinan dan
pembinaan siswa.
Menurut Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan kebudayaan nomor
060/U/1993 dan nomor 080/U/1993, kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan
yang diselenggarakan di luar jam pelajaran yang tercantum dalam susunan
program sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah dan dirancang secara
khusus agar sesuai dengan faktor minat dan bakat siswa. Sedangkan menurut
Depdiknas (2003:16) ekstrakurikuler adalah kegiatan yang diselenggarakan
untuk memenuhi tuntutan penguasaan bahan kajian dan pelajaran dengan
alokasi waku yang diatur secara tersendiri berdasarkan kebutuhan.
Ekstrakurikuler menurut Subagyo (2003:23) merupakan kegiatan yang
dilakukan diluar jam pelajaran (tatap muka) baik dilaksanakan di sekolah
maupun di luar sekolah untuk lebih memperkaya dan memperluas wawasan
pengetahuan dan kemampuan yang telah dimiliki siswa dari berbagai bidang
studi.
Dalam peraturan pemerintah yang tertuang dalam
(Permendikbud/no.62/2014) tentang kegiatan ekstrakurikuler pada pendidikan
dasar dan pendidikan menengah menyatakan bahwa “kegiatan ekstrakurikuler
adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh peserta didik diluar jam belajar
kegiatan intrakurikuler dan kegiatan kurikuler, di bawah bimbingan dan
pengawasan satuan pendidikan.”
Dari beberapa definisi tentang pengertian ekstrakurikuler di berbagai
sumber yang tercantum di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kegiatan
ekstrakurikuler adalah kegiatan tambahan yang diikuti peserta didik yang berada
dalam naungan sekolah baik kegiatan itu berlangsung dalam ruang lingkup
sekolah maupun diluar sekolah guna untuk meningkatkan kemampuan peserta
didik dalam segi kecerdasan (kognitif), dari segi kemampuan bersosialisasi
(afektif) dan dari segi keterampilan (psikomotor) yang akan berperan dalam
proses pembentukan karakter peserta didik.

2.2.2 jenis ekstrakurikuler


Ekstrakurikuler yang diadakan di sekolah saat ini sudah mulai
berkembang pesat dan setiap sekolah pasti memiliki jumlah ekstrakurikuler
yang jumlahnya banyak, apalagi jika sekolah tersebut adalah sekolah yang
memiliki akreditasi tinggi.
Menurut peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan no.81A tahun
2013 tentang implementasi kurikulum, bedasarkan pilihannya terdapat dua jenis
kegiatan ekstrakurikuler yaitu:
1) Ekstrakurikuler wajib, merupakan ekstrakurikuler yang harus diikuti
oleh seluruh peserta didik, terkecuali bagi peserta didik dengan kondisi
tertentu yang tidak memungkinkannya untuk mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler tersebut.
2) Ekstarkurikuler pilihan, merupakan program pilihan ekstrakurikuler
yang dapat diikuti oleh siswa sesuai dengan minat dan bakatnya masing-
masing.
Menurut permendikbud no.81A tahun 2013, terdapat beberapa jenis
kegiatan ekstrakurikuler , yaitu:
1) Krida. Kepramukaan, Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa, Palang
Merah Remaja (PMR), Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra), dan
lainnya.
2) Karya Ilmiah. Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), pegiatan penguasaan
keilmuan, dan kemampuan akademik, penelitian dan lainnya.
3) Latihan/Olah bakat/prestasi. Pengembangan bakat olahraga, seni dan
budaya, cinta alam, jurnalistik, teater, keagamaan dan lainnya.

2.2.3 Tujuan kegiatan ekstrakurikuler


Kegiatan ekstrakurikuler diadakan dengan tujuan yang berbagai macam.
Menurut Nasrudin (2010:12), tujuan kegiatan ekstrakurikuler diantaranya yaitu:
 Siswa dapat memperdalam dan memperluas pengetahuan keterampilan
tentang hubungan antara berbagai mata pelajaran, menyalurkan bakat
dan minat, serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti
luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat rohani dan
berkepribadian yang mantap dan mandiri, dan memiliki rasa tanggung
jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
 Siswa mampu memanfaatkan pendidikan kepribadian dan mengaitkan
pengetahuan yang diperolehnya dalam program kurikulum dengan
kebutuhan dan keadaan lingkungan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
No. 39 Tahun 2008 tentang pembinaan kesiswaan, tujuan kegiatan
ekstrakurikuler diantaranya yaitu:
 Mengembangkan potensi siswa secara optimal dan terpadu yang
meliputi bakat, minat, dan kreativitas.
 Memantapkan kepribadian siswa untuk mewujudkan ketahanan sekolah
sebagai lingkungan pendidikan sehingga terhindar dari usaha dari
pengaruh negatif dan bertentangan dengan tujuan pendidikan.
 Mengaktualisasi potensi siswa dalam pencapaian potensi unggulan
sesuai bakat dan minat.
 Menyiapkan siswa agar menjadi warga masyarakat yang berakhlak
mulia, demokratis, menghormati hak-hak asasi manusia dalam rangka
mewujudkan masyarakat mandiri (civilsociety).
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan ekstrakurikuler
adalah untuk mengembangkan potensi, minat dan bakat yang ada dalam diri
siswa, serta sebagai wadah untuk mengeksplorasi kekreatifitasan siswa dalam
mengembangkan sesuatu. Ekstrakurikuler juga menjadi sarana untuk mengisi
waktu luang guna menghindarkan siswa dari hal-hal negatif yang akan
merugikan dirinya sendiri, orang lain dan juga menghancurkan masa depannya.

2.2.4 Pengertian Perkembangan Akademik Siswa


Perkembangan akademik terdiri dari dua kata, yaitu perkembangan dan
akademik. Menurut Kamus Lengkap Psikologi J.P. Chaplin (2006:134)
perkembangan adalah kedewasaan atau kemunculan pola-pola asasi dari tingkah
laku yang tidak dipelajari.
Menurut Kartini Kartono seperti yang dikutip oleh Alex Sobur (2003:128)
perkembangan adalah perubahan-perubahan psikofisis sebagai hasil dari proses
pematangan dari fungsi-fungsi psikis dan fisis pada diri anak yang ditunjang
oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam passage waktu tertentu,
menuju kedewasaan.
Dari beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa perkembangan
adalah perubahan progresif yang menemukan cara organisme bertingkah laku
dan berinterkasi dengan lingkungan.
Sedangkan akademik atau akademis adalah kata yang mengacu kepada
kata sifat. Kata sifat ini cenderung mengacu kearah yang bersifat ilmiah.
Maksud ilmiah tentu saja berkaitan erat dengan ilmu pengetahuan yang
didasarkan dari teori-teori yang telah diuji kebenarannya secara objektif. Maka
dari itu, pengertian akademik adalah sebuah kemampuan menguasai ilmu
pengetahuan yang telah diuji kepastian kebenarannya sehingga biasanya disebut
dengan prestasi akademik.
Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa perkembangan akademik adalah
suatu proses seorang siswa dalam mengikuti KBM di dalam kelas dengan nilai
mata pelajaran sebagai indikatornya. Nilai tersebuat merupakan tolak ukur
kemampuan siswa dalam memahami ilmu pengetahuan.

2.2.5 pengaruh kegiatan ektrakurikuler terhadap perkembangan akademik siswa


Proses perkembangan di lembaga pendidikan yang pada umumnya
melalui bentuk tatap muka di dalam kelas tidak cukup memberi ruang dan
waktu untuk siswa agar dapat mengembangkan minat dan bakat yang lain.
Maka dari itu, keberadaan ekstrakurikuler pada dasarnya adalah sebagai
sarana para siswa untuk mengembangkan minat dan bakat yang tidak mereka
dapatkan dalam kegiatan belajar formal. Namun, hal yang berbeda sering kali
terjadi. Para siswa menjadikan ekstrakurikuler sebagai alasan mereka untuk
membolos atau tidak belajar. Sehingga yang terjadi adalah penurunan prestasi
belajar mereka di sekolah.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi
Penelitian ini kami lakukan di SMA Negeri 1 Situbondo yang berlokasi di
jalan PB.Sudirman no. 5A dimana SMA tersebut merupakan SMA favorit di
kabupaten Situbondo.

3.2 Informan
Informan merupakan mitra kerja dalam kegiatan penelitian. Hal itu karena
informan merupakan pemberi informasi tentang seluk beluk wilayah atau
keadaan subjek dan objek penelitian. Menurut KBBI, informan merupakan
orang yang memberi informasi; orang yang menjadi sumber data dalam
penelitian; atau narasumber. Menurut (Wikipedia) informan (juga disebut
informer) adalah orang yang memberikan informasi tentang seseorang atau
organisasi kepada sebuah agensi. Namun, istilah tersebut juga digunakan dalam
bidang politik, industry, dan academia.
Informan dalam penelitian ini ada 2, yaitu dari guru Pembina
ekstrakurikuler yaitu Drs. Muh Anwar selaku Pembina ekstrakurikuler
taekwondo di SMA Negeri 1 Situbondo dan dua orang siswa yang bernama
Irwandika Malik Fuadi dari kelas XI MIPA 2 yang mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler taekwondo dan paskibra (Brigatama) kemudian Ahmad Zaki
Zein dari kelas XI MIPA 5 yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler remaja
masjid (Risma) dan kepramukaan (Gamaz) dimana ia menjadi Badan Pengurus
Harian (BPH) dikedua ekstrakurikuler tersebut.

3.3 Data dan Jenis Data


3.3.1 Data
Data adalah segala bentuk informasi baik secara lisan maupun tertulis
yang telah terseleksi berdasarkan keperluan dalam penelitian. Data merupakan
semua bentuk fakta yang diperoleh peneliti dengan cara melihat, merasakan
dan memahami peristiwa-peristiwa yang terjadi.

3.3.2 Jenis Data


Setiap penelitian memiliki dua jenis data yaitu: data primer (utama), dan
data sekunder (tambahan). Data primer adalah data yang diperoleh peneliti
melalui pengumpulan dari berbagai sumber, kemudian data tersebut diolah
secara langsung oleh peneliti dari objeknya. Sedangkan data sekunder adalah
data yang diperoleh peneliti melalui aktivitas penelusuran data-data atau
sumber tertulis terdahulu.

3.4 Wawancara
Dikutip dari (Wikipedia) Wawancara (bahasa inggris:interview)
merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara
narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah untuk
mendapatkan informasi yang tepat dari narasumber yang terpercaya.
Wawancara dilakukan dengan cara penyampaian sejumlah pertanyaan dari
pewawancara kepada narasumber.

3.5 Dokumentasi
Dokumentasi merupakan bagian dari aktivitas menghimpun data yang
bersifat sekunder. Dokumentasi berfungsi sebagai penguat data observasi dan
wawancara, serta sebagai pendukung dalam menulis laporan penelitian.
Tujuannya yaitu melengkapi data-data primer yang sebelumnya diperoleh dari
lapangan. Adapun macam-macam dokumentasi yaitu: foto, arsip, hasil riset dan
semua keterangan yang diperoleh di lapangan.
DAFTAR PUSTAKA

Chaplin, J.P. 2006 . Psikologi-kamus . Jakarta: Raja Grafindo Persada.


Sobur, Alex. 2003 . Semiotika Komunikasi . Bandung : Rosda
Subagyo, Pangestu. 2003 . Statistik Deskriptif . Yogyakata : BP FE UGM
Sugiyono, 2010. Memahami Penelitian Kualitatif . Bandung : ALFABET

Sumber Skripsi
Farhan, Mohammad. 2015. Pola Komunikasi Dalam Aktivitas Penangkapan Ikan
di Kabupaten Situbondo. Skripsi. Universitas Negeri Jember.
Rusmiaty. 2010. Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Terhadap Prestasi Belajar
Siswa MAN Pinrang. Skripsi. Universitas Islam Negeri Alauddin Makasar.
Nasrudin, Roni. 2010. Pengaruh Partisipasi Siswa Dalam Kegiatan
Ekstrakurikuler Terhadap Motif Berprestasi Siswa SMK Negeri 2 Garut. Skripsi.
Universitas Pendidikan Indonesia.
Nusantara, Jevrie Randy Giovani. 2013. ’Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler dan
Perilaku Belajar Terhadap Prestasi Akademik Pada Mata Pelajaran Ekonomi
Kelas IS di SMA Negeri 7 Semarang. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.

Sumber Jurnal
Chairani, Mira Ratna Juwita. 2019. Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Terhadap
Prestasi Belajar Siswa di SMP Negeri 1 Peusangan. Jurnal Sains Ekonomi dan
Edukasi. 7(2):1,8

Sumber Internet
http://www.definisimenurutparaahli.com/pengertian-studi-pustaka (diakses
pada 4 Februari).
http://www.definisimenurutparaahli.com/pengertian-studi-pustaka ( diakses
pada 4 februari)
https://penelitianilmiah.com/landasan-teori/ (diakses pada 4 februari)
http://zonaartikel1000.blogspot.com/2016/02/pengertian-ekstrakurikuler-
menurut-para.html?m=1 (diakses pada 5 februari)
https://www.pelajaran.co.id/2019/21/pengertian-ekstrakurikuler-fungsi-
tujuan-dan-jenis-ekstrakurikuler-menurut-para-ahli.html (diakses pada 5
februari)
https://www.rijal09.com/2016/04/pengertian-ekstrakurikuler.html?m=1
(diakses pada 5 februari)
https://www.kajianpustaka.com/2019/01/pengertian-fungsi-tujuan-dan-
jenis-ekstrakurikuler.html?m=1 (diakses pada 5 februari)
https://www.pelajaran.co.id/2019/21/pengertian-ekstrakurikuler-fungsi-
tujuan-dan-jenis-ekstrakurikuler-menurut-para-ahli.html (diakses pada 5
februari)
http://septianrizki98.blogspot.com/2016/12/definisi-perkembangan-
menurut-para-ahli.html?m=1(diakses pada 6 februari)
http://pengertianaja.blogspot.com/2018/02/pengertian-akademik-menurut-
para-ahli.html?m=1 (diakses pada 6 februari)
https://www.academicindonesia.com/pengertian-akademik-beserta-contoh-
contoh-prestasinya/ (diakses pada 6 februari)
https://id.m.wikipedia.org/wiki/informan (diakses pada 6 februari)
https://thegorbalsla.com/contoh-daftar-pustaka/ (diakses pada 9 februari)

Anda mungkin juga menyukai