KEWARGANEGARAAN
“PENCULIKAN AKTIVIS MAHASISWA 1998”
Disusun Oleh:
Gita Suciati
NIM: 18.44238.1006
Puji dan Syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat,
berkah dan karunia-Nya yang sudah diberikan saya dapat menyelesaikan makalah
terjadi pada tahun 1998 dan juga untuk memenuhi tugas yang diberikan dalam
baik dari teknis penulisan ataupun materi, mengingat akan kemampuan dan
pengalaman yang saya miliki belum cukup banyak. Maka dari itu, segala kritik
dan saran dari semua pihak saya harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini saya ucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................2
1.3 Tujuan...............................................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN.....................................................................................................3
2.1 Latar Belakang Kasus Penculikan Aktivis Mahasiswa 1998......................3
2.2 Siapa saja yang menjadi korban penculikan aktivis mahasiswa 1998.......4
2.3 Siapa yang bertanggungjawab terhadap kasus penculikan aktivis
mahasiswa 1998 ini.......................................................................................13
BAB III
PENUTUP.............................................................................................................17
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................17
3.2 Saran................................................................................................................18
DAFTAR SUMBER.............................................................................................19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
undang tetapi juga bertentangan dengan nilai moral, nilai agama dan rasa keadilan
adalah kejahatan gabungan. Ini juga dapat didefinisikan sebaga penjara palsu
dilakukan secara bersamaan pada orang yang sama bergabung sebagai satu-
senjata untuk memaksa korban masuk ke dalam kendaraan, tetapi masih menculik
melepaskan korban, atau untuk tujuan illegal lainnya. Penculikan dapat disertai
1
dengan cidera tubuh yang meningkatkan kejahatan untuk penculikan yang
diperburuk.
1.3 Tujuan
mahasiswa 1998.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Beberapa puluh tahun yang lalu, tepatnya pada Februari – April 1998,
puluhan aktivis mahasiswa hilang satu per satu. Sebagian dari mereka kembali,
sebagian yang lain tidak ditemukan hingga hari ini, alias hilang.
insiden penghilangan dan penculikan paksa tersebut, terjadi pada masa pemilihan
presiden Republik Indonesia periode 1998-2003. Pada masa itu, terdapat dua
agenda politik besar yang sedang digelar di tanah air, yakni Pemilihan Umum
1997 dan Sidang umum Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada bulan
Maret 1998, yang dimana calon terkuat presiden RI saat itu adalah Suharto.
penghilangan orang secara paksa atau penculikan terhadap para aktivis pro-
1997 dan Sidang Umum Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) tahun 1998.
Menjelang pemilu Mei 1997, dalam waktu dua bulan menjelang sidang MPR
bulan Maret, dan dalam periode tepat menjelang pengunduran diri Soeharto pada
21 Mei. Pada bulan Mei 1998, Sembilan di antara mereka yang diculik selama
periode kedua dilepas dari kurungan dan muncul kembali. Beberapa di antara
3
mereka berbicara secara terbuka mengenai pengalaman mereka. Tetapi tidak ada
satu pun dari mereka yang diculik pada periode pertama dan ketiga muncul.
2.2 Siapa saja yang menjadi korban penculikan aktivis mahasiswa 1998
negara. Dari angka itu, 1 orang ditemukan meninggal (Leonardus Gilang), 9 orang
4
6. Nezar Patria, hilang pada 13 Maret 1998. Ia diambil paksa di rumah susun
Ke-13 aktivis yang masih hilang dan belum kembali diantaranya adalah :
Jakarta Barat.
Petrus Bima Anugrah atau biasa dipanggil juga dengan nama Bimo Petrus
5
Bimo hilang pada minggu ketiga di bulan Maret tahun 1998. Sebelum
hilang, dia sempat mengirim surat kepada orang tuanya di Malang dan
Pria kelahiran Pangkal Pinang 29 Mei 1971 ini pernah bergabung dengan
6
Suyat, hilang pada 13 Februari 1998. Ia terakhir terlihat di Solo, Jawa
Tengah.
Pria kelahiran Jawa Tengah pada tanggal 1 Oktober 1975 bernama Suyat
ini baru berusia 23 tahun saat dihilangkan paksa. Suyat merupakan aktivis
mobil Kijang.
7
Wiji Thukul, hilang pada akhir 1998. Ia terakhir di Utan Kayu, Matraman,
Jakarta Timur.
Wiji Thukul lahir di Solo pada tanggal 3 November 1967 dan hilang pada
juga aktivis di Jaker (Jaringan Kerja Kesenian Rakyat). Dia juga dikenal
Soeharto.
menghindari kejaran aparat sejak Juni 1996. Dalam pelariannya pun Wiji
8
Yani Afri adalah seorang sopir angkutan umum yang juga aktif berpolitik
dan ikut mendukung koalisi Mega Bintang dalam Pemilu 1997. Pria
sejumlah aparat Komando Distrik Militer Jakarta Utara pada hari ulang
tahunnya, yakni tanggal 26 April 1997 di Jakarta. Setelah itu tidak ada
Jakarta Utara.
Selain bekerja sebagai supir, ternyata Sonny juga aktif di dunia politik
9
Dedi Umar Hamdun, hilang pada 29 Mei 1997. Ia terakhir terlihat di
Dedi adalah seorang pengusaha dan juga politikus yang aktif menjabat
kampanye di Jakarta pada tanggal 29 Mei 1997, suami dari artis Eva
Arnaz ini hilang begitu saja. Diduga aparat telah lama mengincar dirinya
karena dia aktif mengusung Mega-Bintang. Namun ada dugaan lain yang
Pengusaha dan direktur PT. Sangkuriang Tour & Travel bernama Noval
(atau Nova) Alkatiri hilang bersama dengan BMW putih miliknya. Noval
10
juga adalah pendukung berat pasangan Mega-Bintang pada kampanye
Pemilu 1997. Noval sedang berada satu mobil dengan Dedi saat mereka
Selatan.
jatuh. Beberapa hari sebelum hilang (diduga diculik saat kerusuhan 14 Mei
11
Yadin Muhidin, ia hilang pada 14 Mei 1998. Ia terakhir terlihat di Sunter
1998. Berdasarkan laporan polisi, Yadin sempat ditahan selama dua hari
Selatan.
12
di Magetan, Jawa Timur, dalam keadaan tewas dengan luka tembak di
tubuhnya.
Dari daftar diatas, masih ada satu aktivis yang tercatat di Komisi
Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) yang juga masih hilang,
bernama Abdul Nasser. Ia hilang pada 14 Mei 1998, dan terakhir terlihat
di Karawaci, Tangerang.
Kasus ini diselidiki oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia berdasar
Jaksa Agung pada 2006. Tim penyelidik Komnas HAM untuk kasus penghilangan
orang secara paksa ini bekerja sejak 1 Oktober 2005 hingga 30 Oktober 2006.
meminta agar hasil penyelidikan yang didapat dilanjutkan olek Kejaksaan Agung
untuk membentuk tim penyelidik, karena telah didapat bukti permulaan yang
Sementara itu, asisten tim ad hoc penyidik peristiwa penghilangan orang secara
paksa pada 1997-1998, Lamria, menyatakan ada beberapa orang dari 13 aktivis
13
yang masih dinyatakan hilang tersebut diketahui berada di Pos Komando Taktis
TNI.
menuntaskan persoalan. Ketua DPR Agung Laksono pada 7 Februari 2007 juga
Berat Penghilangan Orang Secara Paksa (PPOSP) periode 1997-1998, Tim Mawar
ini.
14
Perintah tersebut diberikan kepada Komandan Grup 42 kopassus Kolonel
Bambang Kristiono.
berdasar waktu dibentuknya Tim Mawar, yaitu Juli 1997, dimungkinkan adanya
tim lainnya atau personel yang telah dibentuk atau ditunjuk secara intstitusional
oleh Kopassus.
dua kepemimpinan dari Mayjen TNI Prabowo kepada Mayjen TNI Muchidi Pr.
Hal ini menunjukkan bahwa tindakan penghilangan orang secara paksa atau
tersebut.
Saat kasus ini terjadi, Jenderal TNI (Purn) Wiranto menjabat Panglima
15
Kopassus, Letjen TNI (Purn) Sutiyoso sebagai Panglima Kodam Jaya, dan
Isi rekomendasi
Ad Hoc;
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
insiden penghilangan dan penculikan paksa tersebut, terjadi pada masa pemilihan
penghilangan orang secara paksa atau penculikan terhadap para aktivis pro-
1997 dan Sidang Umum Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) tahun 1998.
Kasus ini diselidiki oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia berdasar
Jaksa Agung pada 2006. Tim penyelidik Komnas HAM untuk kasus penghilangan
orang secara paksa ini bekerja sejak 1 Oktober 2005 hingga 30 Oktober 2006.
17
3.2 Saran
Demikian makalah ini saya buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Apabila ada saran dan kritik yang ingin disampaikan, silahkan sampaikan kepada
memakluminya.
18
DAFTAR SUMBER
2. https://nidyanurhasanah.blogspot.com/2011/10/kejahatan-dan-
3. https://panjiades.blogspot.com/2016/11/kasus-pelanggaran-ham-
4. https://id.wikipedia.org/wiki/Penculikan_aktivis_1997/1998 (Diakses
5. https://arifrohmansocialworker.blogspot.com/2011/02/penculikan-aktivis-
6. https://panjiades.blogspot.com/2016/11/kasus-pelanggaran-ham-
7. http://www.tentik.com/10-kasus-penculikan-aktivis-tahun-19971998/
19